TintaTeras

Biografi Pak Raden – Pencipta Tokoh ‘Si Unyil’

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Seniman
Biografi Pak Raden - Pencipta Tokoh 'Si Unyil'

Profil dan Biografi Pak Raden. Tokoh satu ini diketahui selaku Pencipta Tokoh ‘Si Unyil’. Nama asli beliau adalah Drs. Suyadi atau Raden Soejadi yang lahir pada tanggal 28 November 1932 di kawasan Puger, Jember, Jawa Timur.

Beliau ialah anak ketujuh dari sembilan bersaudara. Sosok Pak Raden terkenal dengan aksesoris khasnya adalah mengenakan beskap hitam, blangkon, kumis tebal palsu, serta tongkat kayu.

Sejak kecil Drs. Suyadi atau yang dekat disapa Pak Raden sungguh kegemaran dalam menggambar dengan menggunakan arang atau kapur dihalaman rumahnya.

Dengan menggambar, dia merasa mendapatkan dunianya sehingga tak jarang tembok rumahnya juga dipenuhi dengan gambar yang dibentuk oleh Suyadi atau Pak Raden. Hobi menggambarnya kemudian mengantar pak raden masuk ke jurusan seni rupa di ITB (Institut Teknologi Bandung) pada tahun 1952.

Di kampus ITB pula bakatnya dalam menggambar makin terasah dan semakin mengasihi dunia seni. Di kampusnya itu, beliau banyak menciptakan karya berbentukbuku dongeng bergambar untuk belum dewasa dimana beliau selaku ilustrator dan penulis ceritanya serta beliau juga membuat film pendek animasi untuk belum dewasa.

Ia kuliah di ITB hingga tahun 1960. Lulus dari ITB, Pak Raden atau Suyadi kemudian melanjutkan pengetahuannya tentang animasi di Perancis, beliau belajar disana selama empat tahun antara tahun 1961 sampai 1965.

Keahliannya dalam hal animasi kian terasah makin menjadikannya mengasihi dunia seni yang lalu kelak akan membuatnya populer dan namanya diingat di Indonesia. Kembali dari Perancis, Pak Raden atau Drs. Suyadi kemudian menjadi staf pengajar di jurusan Seni Rupa dalam seni Ilustrasi di ITB (Institut Teknologi Bandung) dari tahun 1965 sampai 1975, dia juga mengajar khusus animasi di Institut Kesenian Jakarta.

Menciptakan Tokoh Si Unyil hingga dikenal selaku Pak Raden

Kemudian memasuki tahun 1980, Pak Raden kemudian menciptakan tokoh ‘Si Unyil’ yang populer. Kata ‘Unyil’ sebetulnya berasal dari kata ‘Mungil’ yang artinya ‘kecil’. Bersama dengan itu dia juga menciptakan tokoh Pak Raden yang diketahui selaku tokoh antagonis dalam serial Sandiwara boneka Si Unyil yang ditayangkan di TVRI kurun itu, beliau menjadi pengisi bunyi tokoh Pak Raden yang kemudian menjadikannya dikenal dengan nama Pak Raden.

Biografi Pak Raden - Pencipta Tokoh 'Si Unyil'
Pak Raden dan Boneka Ciptaannya.

Image Source : detik.com

Selain menciptakan boneka tokoh si Unyil dan Pak Raden, Suyadi atau Pak Raden juga menciptakan tokoh huruf yang lain ialah Pak Ogah serta Bu Bariah. Selain itu, beliau juga berperan sebagai Art director dalam serial Si Unyil di TVRI. Serial sandiwara boneka Si Unyil sendiri yang tayang setiap hari ahad banyak disukai oleh orang-orang di Indonesia khususnya belum dewasa pada tahun 1981 yang tayang di TVRI yang di buatan oleh PPFN hingga tahun 1993 dan hingga kini program Si Unyil masih terus tayang di televisi dan banyak memperlihatkan informasi yang bersifat edukasi.

Selain menggambar atau melukis, Suyadi atau Pak Raden juga hobi mendalang, mendongeng, menciptakan ilustrasi buku-buku anak, serta membuat boneka. Ia juga dikenal tekun dalam membuat denah diatas kertas. Namun tak pernah terbesit dalam dirinya untuk menunjukkan sketsanya kepada publik. Sketsanya ia biarkan berserakan di rumahnya, Pak Raden atau Drs. Suyadi lebih memilih hidup membujang.

Sejumlah penghargaan di bidang pustaka ia dapatkan dari tahun 1970-an sampai sekarang atas karya-karyanya, Dia dianugerahi penghargaan Ganesha Widya Jasa Utama alasannya adalah jasa dan prestasi yang mencoloksebagai Pelopor Bidang Industri Kreatif Klaster Animasi dan Tokoh Animator di tingkat nasional. Penghargaan tersebut diterimanya pada peringatan 92 tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia di Aula Barat ITB. Pada tahun 2008 yang kemudian, beliau masih sempat mengeluarkan buku anak-anak yang diberi judul ‘Petruk Jadi Raja’.

Selama hidupnya, Pak Raden atau Drs. Suyadi terus memperjuangkan hak cipta dari boneka Si Unyil sebab, hak cipta dari Boneka tersebut dipegang oleh PPFN yang memproduksi Serial Si Unyil dikala itu tetapi pemegang hak cipta sesungguhnya yakni Pak Raden atau Drs. Suyadi.

Mengenai hak cipta tersebut, pada 14 Desember 1995, Drs. Suyadi menciptakan kesepakatan penyerahan hak cipta atas nama Suyadi kepada Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PPFN). Dalam perjanjiannya, terdapat akad kedua belah pihak perihal hak cipta Si Unyil yang berlaku selama lima tahun terhitung sejak ditandatanganinya kontraktersebut.

Akan tetapi, PPFN menganggap bahwa kesepakatanpenyerahan hak cipta tersebut tetap pada PPFN untuk selamanya. Pak Raden bahkan tak pernah menerima royalti dari boneka yang ia ciptakan tersebut, hal itu juga yang membuat kehidupannya memprihatinkan.

Biografi Pak Raden - Pencipta Tokoh 'Si Unyil'
Wajah Asli Pak Raden

Pak Raden Pencipta Tokoh Si Unyil Meninggal Dunia

Pak Raden lebih banyak menghabiskan waktunya di rumahnya menghibur warga sekitar terutama bawah umur di jalan Petamburan II No, 27, Tanah Abang Jakarta Pusat. Hingga selesai hayatnya, pak raden terus berharap biar hak cipta Tokoh Si Unyil kembali kepadanya. Pada tanggal 30 Oktober 2015 pukul 10 malam,  Pak Raden atau Drs. Suyadi menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Pelni alasannya penyakit Sendi atau Osteoarthritis yang beliau derita.

Pak Raden wafat di usia 82 tahun. Ia dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta pada tanggal 31 Oktober 2015. Itulah Biografi singkat mengenai Pak Raden yang ialah pencipta Tokoh Si Unyil. Semoga info ini mampu berguna buat pembaca www.biografiku.com sekalian. Selamat Jalan Pak Raden. 🙂

Biografi Khoirul Anwar – Penemu Jaringan 4G

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Penemu,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia

Biografi Khoirul AnwarProfil dan Biografi Khoirul Anwar. Ilmuwan asal Indonesia ini memang pantas untuk diacungi jempol. Beliau dikenal selaku Penemu dari Teknologi Jaringan 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Professor Khoirul Anwar lahir pada 22 Agustus 1978 di Kediri, Jawa Timur. beliau ialah Putra dari pasangan (almarhum) Sudjianto dengan Siti Patmi seorang petani di kediri. Ayahnya meninggal alasannya sakit ketika dia gres lulus SD tahun 1990. Ayah Khoirul meninggal alasannya sakit, saat ia baru lulus SD pada 1990. Ibunyalah lalu berusaha keras menyekolahkannya, walaupun kedua orang tuanya tidak ada yang lulus Sekolah Dasar. Sejak kecil, Khoirul hidup dalam kemiskinan. Tapi ada saja jalan baginya untuk terus menuntut ilmu. Misalkan, saat melanjutkan Sekolah Menengan Atas di Kediri, tiba-tiba ada orang yang memberikan kos gratis untuknya. Kemudian beliau meneruskan kuliah di ITB Bandung Jurusan Teknik Elektro lulus dengan predikat cum laude di tahun 2000.

Selama 4 tahun beliau senantiasa mendapatkan beasiswa. “Orang bau tanah aku tidak perlu mengantarkan uang lagi,” kata Khoirul mengenang kurun lalunya. Otaknya yang encer terus menenteng Khoirul ke pendidikan yang tinggi. Setelah itu beliau menerima beasiswa untuk melanjutkan S2 dari Panasonic di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) Jepang dan lulus pada tahun 2005, dan selanjutnya lalu ia menerima beasiswa untuk melanjutkan kuliah S3 dari perusahaan Jepang dikampus yang sama Nara Institute of Science and Technology (NAIST) Jepang. Khoirul Anwar kemudian menikah dengan Sri Yayu Indriyani dan dikaruniai tiga orang putra, Khoirul tinggal di Nomi, Ishikawa, tak jauh dari daerah kerjanya. Meski berprestasi cemerlang di Jepang, namun Khoirul menyimpan keinginan untuk kembali ke Indonesia suatu hari nanti.

Penemu Jaringan 4G berbasis Orthogonal Frequency-Division Multiplexing (OFDM)

Mengenai penemuannya yaitu teknologi jaringan 4G berbasis Orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM)  adalah suatu cara meminimalkan daya transmisi pada tata cara multicarrier mirip Orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) dan Multi-carrier code division multiple access (MC-CDMA). Caranya yaitu dengan memperkenalkan spreading code menggunakan Fast Fourier Transform sehingga kompleksitasnya menjadi sangat minim. Dengan tata cara ini ia bisa meminimalkan fluktuasi daya. Dia mengurangi daya transmisi pada orthogonal frequency division multiplexing. Hasilnya, kecepatan data yang dikirim bukan menurun mirip lazimnya, melainkan malah meningkat. “Kami mampu menurunkan power sampai 5dB=100 ribu kali lebih kecil dari yang dibutuhkan sebelumnya,” kata beliau. Dunia memujinya. Khoirul juga mendapat penghargaan bidang Kontribusi Keilmuan Luar Negeri oleh Konsulat Jenderal RI Osaka pada 2007.

Maka peralatan telekomunikasi yang digunakan tidak perlu menawarkan cadangan untuk daya yang tinggi. Belakangan, temuan ini ia patenkan. Teknik ini telah digunakan oleh perusahaan satelit Jepang. Dan yang juga menjadikannya membuatnya kaget, metode 4G ternyata sangat seperti dengan temuan yang beliau patenkan itu

Teknologi 4G Terinspirasi dari Kartun Dragon Ball

Kemudian inovasi yang lain adalah dosen sekaligus peneliti asal Indonesia yang bekerja di laboratoriom Information Theory and Signal Processing, Japan Advanced Institute of Science and Technology, di Jepang Saat itu terdesak alasannya adalah mesti mengajukan tema penelitian untuk mendapatkan dana riset, Khoirul memeras otaknya. Akhirnya pandangan baru itu muncul juga dari Dragon Ball Z, film animasi Jepang yang kerap dia tonton. Ketika Goku, tokoh utama Dragon Ball Z, hendak melayangkan jurus terdahsyatnya, ‘Genki Dama’ alias Spirit Ball, Goku akan menyerap semua energi mahluk hidup di alam, sehingga menciptakan tenaga yang luar biasa. khoirul memisalkan jurus Spirit Ball Goku sebagai Turbo Equalizer (dekoder turbo) yang bisa menghimpun seluruh energi dari blok transmisi yang ter-delay, maupun blok transmisi terdahulu, untuk melenyapkan distorsi data akhir interferensi gelombang.

“Konsep itu aku turunkan formula matematikanya untuk dipraktekkan pada observasi saya,” kata Khoirul, terhadap VIVAnews melalui surat elektroniknya, Jumat 13 Agustus 2010. Maka pandangan baru itu sekarang mewujud menjadi sebuah paper bertajuk “A Simple Turbo Equalization for Single Carrier Block Transmission without Guard Interval.”

Asisten Profesor berusia 31 tahun itu mampu mematahkan asumsi yang awalnya ‘tak mungkin’ di dunia telekomunikasi. Kini suatu sinyal yang dikirimkan secara nirkabel, tak perlu lagi diperisai oleh guard interval (GI) untuk menjaganya kebal terhadap delay, pantulan, dan interferensi. Turbo equalizer-lah yang mau membatalkan interferensi sehingga receiver bisa menerima sinyal tanpa distorsi.

Dengan mengenyahkan GI, dan mempergunakan dekoder turbo, secara teoritis malah bisa menghilangkan rugi daya transmisi alasannya adalah tak perlu mengirimkan daya untuk GI. Hilangnya GI juga mampu diisi oleh parity bits yang mampu dipakai untuk memperbaiki kesalahan akhir distorsi (error correction coding).

“GI bahwasanya yakni sesuatu yang ‘tidak berkhasiat’ di receiver selain hanya untuk menjadi pembatas. Jadi mengantarkan power untuk sesuatu yang ‘tidak memiliki kegunaan’ yaitu tidak berguna,” kata Khoirul.

Gagasan ini sendiri, dijalankan Khoirul bersama Tadashi Matsumoto, profesor utama di laboratorium tempat Khoirul bekerja. Saat itu beliau dan Tadashi hendak mengajukan proyek ke Kinki Mobile Wireless Center. Setelah menurunkan formula matematikanya secara konkrit, Khoirul meminta rekannya Hui Zhou, untuk menciptakan programnya. Metode ini mampu dikatakan mampu memecahkan masalah transmisi nirkabel. Apalagi dia mampu diterapkan pada hampir semua tata cara telekomunikasi, termasuk GSM (2G), CDMA (3G), dan cocok untuk diterapkan pada sistem 4G yang membutuhkan kinerja tinggi dengan tingkat kompleksitas rendah.

Biografi Khoirul Anwar -  Penemu Jaringan 4G
Spirit Ball Goku selaku Inspirasi temuan 4G

Biografi Khoirul Anwar -  Penemu Jaringan 4G
Chained Turbo Equaliation

Ia juga mampu diterapkan Indonesia, terlebih di kota besar yang punya banyak gedung pencakar langit, maupun di daerah pegunungan. Sebab di tempat tadi umumnya gelombang yang ditransmisikan mengalami pantulan dan delay lebih panjang. Tak heran jika temuan ini membesut penghargaan Best Paper untuk kategori Young Scientist pada Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC) 2010-Spring yang digelar 16-19 Mei 2010, di Taiwan.

Kini hasil temuan yang sudah dipatenkan itu dipakai oleh suatu perusahaan elektronik besar asal Jepang. Bahkan teknologi ini juga tengah dijajaki oleh raksasa telekomunikasi China, Huawei Technology.

Itulah yang mengantarkan alumnus ITB tersebut kini menjadi ajudan profesor di JAIST, Jepang. Dia mengajar mata kuliah dasar engineering, melakukan penelitian, dan membimbing mahasiswa. Saat ini Khoirul sedang menggeluti dua topik penelitian yang dikerjakan sendiri dan enam topik penelitian yang digarap bareng enam mahasiswanya.

Sukses di negeri orang tak menjadikannya lupa dengan tanah kelahiran. “Suatu dikala saya juga akan tetap pulang ke Indonesia. Setelah menjangkau ilmu yang banyak di mancanegara,” kata Khoirul. Baginya keluarga banyak menunjukkan inspirasi dalam menemukan pandangan baru-wangsit gres. “Belakangan ini saya berhasil menemukan teknik gres dan sangat efisien untuk wireless network dikala bermain dengan belum dewasa,” katanya.

Biografi Khoirul Anwar
Khoirul Anwar bareng keluarga

Malahan, Khoirul sering mengajak anak-anaknya melakukan riset skala kecil di rumahnya. Bersama anak-anaknya pula, Khoirul sering menyediakan waktu menonton bareng , khususnya film animasi kegemarannya: Dragon Ball Z, Kungfu Panda, Gibli, atau Detektif Conan.

“Film animasi mengajarkan anak kita nilai yang harus kita ketahui dalam kehidupan,” kata Khoirul. Film animasi Gibli, misalnya, banyak bercerita bagaimana semestinya manusia mampu dekat dengan alam, tidak merusaknya, serta mencintai mahluk hidup.

Bahkan inspirasi dan semangat gres seringkali muncul dari menonton film. Misalnya nilai kehidupan yang ia petik dari film Kungfu Panda: ‘There is no secret ingredient, just believe’. “Nilai ini aku artikan bahwa tidak ada diam-diam berhasil, percayalah bahwa apapun yang kita kerjakan mampu menciptakan kita sukses.” kata Khoirul. www.biografiku.com

Biografi Aa Gym – Profil Dan Biodata Lengkap

Biografi,  Biografi Tokoh Islam,  Feed,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Tokoh Agama

TintaTeras.com – Biografi Aa Gym. Tokoh satu ini sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia selaku penceramah atau dai populer yang sering berceramah di stasiun TV Indonesia.

Ia ialah pendiri dari pesantren Darut Tauhid dan Pelatihan Manajemen Qalbu. Berikut Profil dan Biografi Aa Gym beserta biodata lengkapnya.

Biodata Aa Gym

Biografi Aa GymNama : Yan Gymnastiar

Dikenal : Abdullah Gymnastiar / Aa Gym

Lahir : Bandung, Jawa Barat, 29 Januari 1962

Orang Tua : Engkus Kuswara (ayah), Yeti Rohayati (ibu)

Istri : Ninih Muthmainnah, Elfarini Eridani

Anak : Ghina Raudhatul Jannah, Gheriyya Rahimah, Muhammad Ghazi Al-Ghifari, Ghaza Muhammad Al Ghazali, Ghaida Tsuraya, Ghefira Nur Fatimah, Ghaitza Zahira Shofa

Profesi : Pendakwah

Biografi Aa Gym

Beliau dilahirkan dengan nama asli Yan Gymnastiar di kota Bandung, Jawa Barat pada tanggal 30 Februari 1962. Ayah Aa Gym bernama Engkus Kuswara dan ibunya berjulukan Yeti Rohayati. Aa Gym memiliki tiga orang kerabat.

Mandiri Sejak Kecil

Kehidupan Aa Gym semenjak kecil sudah mandiri. Untuk membiayai kebutuhan hidupnya, beliau menggeluti banyak hal mulai dari menjual koran sampai menyetir transportasi biasa untuk membiayai dirinya dikala dan setelah bersekolah di teknik elektro sebelum berganti haluan menjadi wirausahwan. Kemampuannya tampil di depan publik juga diasah saat menjadi pendebat di universitasnya.

Pada tahun 1980’an, di bawah tutorial ajengan Junaedi di Garut, Jawa Barat, Aa Gym mendalami pemahaman spiritual ilmu laduni  atau ilmu tanpa lewat proses belajar. Pada 1982, ia menjadi Komandan Resimen Mahasiswa di Akademi Teknik Jenderal Achmad Yani.

Merintis Usaha Kecil-Kecilan

Dalam Biografi Aa Gym diketahui bahwa pada tahun 1987, beliau bersama sahabat-temannya lewat lembaga Keluarga Mahasiswa Islam Wiraswasta (KMIW) merintis usaha wiraswasta pada bidang usaha kecil mirip pengerjaan stiker, kaos, gantungan kunci, dan perlengkapan tulis kantor dengan slogan-slogan religius.

Menikah Dengan Ninih Muthmainnah

Pada tahun 1988 AA Gym menikah dengan istri pertamanya yang berjulukan Hj Ninih Muthmainnah atau dikenal juga dengan istilah “Teh Ninih”. Dari pernikahannya tersebut, Aa Gym dikaruniai tujuh anak.

Pada tahun 1990, KMIW mendirikan Pondok Pesantren Darut Tauhid (DT) di rumah orang tua Aa Gym yang kemudian pindah lokasi ke Jalan Gegerkalong Girang 38 yang mulanya berupa rumah pondokan dengan 20 kamar yang alhasil dibeli angsung dari pemiliknya dengan harga Rp 100 juta.

Ide pembentukan DT terilhami oleh kesuksesan gerakan Al-Arqom dari Malaysia yang sukses mengembangkan kemandirian dalam memenuhi keperluan hidup sehari-hari secara Islami. Dengan perbedaannya DT tidak bersifat pribadi mirip Al-Arqom tetapi terbuka untuk siapa saja.

Pada tahun 1993, Yayasan Pondok Pesantren Daarut Tauhid dibangun menjadi gedung permanen berlantai tiga. Lantai satu digunakan untuk acara perekonomian, lantai dua dan tiga dijadikan masjid. Pada 1994, diresmikan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) DT untuk menopang dakwahnya.

Pada 1995 sekitar 50 meter dari masjid, seorang jemaah membelikan sebidang tanah berikut bangunannya di Jalan Gegerkalong Girang 30 D.

Tanah tersebut lalu dipakai selaku kantor yayasan, kediaman pemimpin pondok, Taman Kanak-kanak Al-Qur’an (TKA) dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), ruang konferensi, ruang bikinan konveksi, gudang, dan kamar para santri.

Pada tamat tahun 1997 Gedung Kopontren empat lantai di seberang masjid ini dipakai untuk kantor Baitul Mal wat-Tamwil (BMT), penerbitan dan percetakan, supermarket dan mini market, warung telekomunikasi, dan lainnya.Aa Gym, Biografi, Muslim, PoligamiPada tahun 1999, DT berhasil memiliki Radio Ummat yang mengudara semenjak 9 Desember 1999, mendirikan CV House and Building (HNB), PT MQs (Mutiata Qolbun Salim), PT Tabloid MQ, Asrama Daarul Muthmainnah 2000, Radio Bening Hati, dan membangun Gedung Serba Guna, seluruh aset ini diperkirakan bernilai 6 miliar rupiah.

Pada tahun 2000, Aa Gym mulai tampil berdakwah di TV Nasional. Ia menjadi salah satu pengisi acara tetap dalam acara Hikmah Fajar di RCTI. Pada tahun 2001, Aa Gym memiliki program mandiri di bawah rangkaian program Hikmah Fajar berjudul “Manajemen Qolbu”.

Pada tahun 2002, Aa Gym telah memiliki 15 usaha penerbitan yang telah mempublikasikan 32 judul buku dan lusinan kaset serta VCDnya sebagai media berbagi dakwahnya.

Menjadi Dai Kondang di Stasiun TV

Aa Gym tercatat mendapatkan 1.200 usul untuk menjadi pembicara setiap bulannya. Tarif siarnya untuk berdakwah mampu mencapai USD 100.000 per jam pada bulan Ramadhan, dan penampilannya menjadi rebutan stasiun-stasiun TV.

Usaha lainnya yang ia miliki yakni penyiaran radio, studio mini televisi, dan usaha media yang lain termasuk kantor situs-website, koperasi swalayan, mesjid dan pesantren berkapasitas 500 santri, dua panti asuhan, rumah persinggahan untuk menampung hadirin yang tiba, serta penyelenggaraan seminar-seminar pembinaan manajemen yang ongkosnya meraih USD 200 per kepala.

Ulil Abshar-Abdalla dari Jaringan Islam Liberal menjulukinya “Layaknya Britney Spears dalam Islam,” , Majalah Time mempertanyakan apakah dia cuma penjualyang menggunakan agama selaku alat untuk mempesona laba, dan Solahuddin Wahid dari NU berpendapat bahwa kekuatan Aa Gym terletak pada ketulusannya.

Pada tahun 2004, Aa Gym membawakan program bertemakan politik berjudul Ada Aa Gym di RCTI berkaitan dengan pelaksanaan Pemilu 2004. Aa Gym menjadi terkenal alasannya adalah mengenalkan cara berdakwah yang unik dengan gaya teatrikal dengan pesan-pesan dakwah Islami yang simpel dan biasa dipraktekkan pada kehidupan sehari-hari.

Pesan-pesan dakwahnya berkisar pada pengendalian diri, hati nurani, toleransi dan kesabaran akidah. Aa Gym diminati oleh ibu-ibu rumah tangga alasannya adalah ia membangun gambaran sebagai sosok pemuka agama yang berlainan dengan ulama lainnya.

Kontroversi Berpoligami

Ketika para ulama “konvensional” berdakwah tentang keistimewaan salat, puasa, dan kemegahan nirwana, Aa Gym menentukan untuk bercerita wacana pentingnya hati yang lapang dada, keluarga yang sakinah dengan memakai bahasa sehari-hari yang ringan dan mengasyikkan.

Topik pembahasannya seputar keluarga dan pemirsanya terkonsentrasi pada ibu-ibu rumah tangga, citranya pun didaulat menjadi “ustad keluarga bahagia.”

Hal ini menjadi kontroversial saat media memberitahukan Aa Gym berpoligami dan menikah lagi dengan Alfarini Eridani atau diketahui juga dengan istilah “Teh Rini” pada bulan Desember 2006 seorang mantan Model.

Pada Desember 2007, Aa Gym muncul untuk pertama kalinya pada program wawancara Kick Andy di Metro TV sehabis absen akhir kontroversi poligami. Ia merasa berat tampil di media massa alasannya beropini bahwa dia telah didzolimi oleh pers sehabis berpoligami.

Walaupun karenanya memenuhi hadir pada wawancara ini dan dipertemukan dengan “Aa Jimmy” model komedi dari Aa Gym yang mengisi kekosongan Aa Gym di media dikala ia mangkir.

Ia menjawab pertanyaan-pertanyaan mengapa ia tega menyakiti hati istri dan keluarga dengan kawin lagi, perasaannya ‘ditinggal’ oleh para pengagumnya, sampai berita bisnisnya hancur setelah berpoligami.

Pada Maret 2008, rumah tangga Aa Gym dikabarkan retak alasannya kedua istrinya ribut dan Aa Gym pisah rumah dengan istri pertamanya, tetapi hal ini disanggah dan Aa Gym mengaku bahwa rumah tangganya rukun-rukun saja.

Biografi Poppy Mercury – Si Penyanyi Ingatan

Feed,  Musisi,  Penyanyi,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia
Biografi Poppy Mercury - Si Penyanyi Kenangan

TintaTeras.com. Bagi sahabat-sobat sekalian terutama generasi 90’an pasti pernah mendengar nama dari Poppy Mercury. Mungkin juga teman sekalian ialah penggemar dari penyanyi wanita yang populer pada permulaan tahun 90an, Ia memiliki bunyi khas yang sungguh merdu, Lagu-lagunya yang populer adalah Surat Undangan dan Hati Siapa Tak Luka. Sayangnnya penyanyi Fenomenal yang beraliran slow rock ini wafat dalam usia yang relatif muda yaitu 21 tahun dikala namanya sedang meroket di belantika musik tanah air tahun 90an. Mengenai profil dan biografi Poppy Mercury, beliau dilahirkan dengan nama orisinil Poppy Yusfidawaty yang kemudian populer dengan nama Poppy Mercury. Ia lahir pada tanggal 15 November 1973 di Kota Bandung. Beliau ialah anak ke lima dari tujuh bersaudara pasangan Kemal Johan dan Titi Supiyati.

Masa Kecil Poppy Mercury

Di abad kecil Poppy Mercury mulai bersekolah di SD Padjajaran Bandung kemudian melanjutkan sekolahnya di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Bandung, dan tamat dari sana beliau lalu masuk di SMA Korpri Bandung. Sejak bersekolah Poppy Mercury memang senang bernyanyi dan diketahui mempunyai suara yang merdu, selain itu dia diketahui ahli dalam memainkan beberapa alat musik sebut saja Piano dan juga Gitar. Selepas final dari Sekolah Menengan Atas, dia tidak melanjutkan studinya ke sekolah tinggi tinggi, dia lebih memilih untuk melakukan pekerjaan di Bank BTPN selama 4 tahun. Disinilah lalu talenta bernyanyi Poppy Mercury makin menanjak dimulai dari beliau bergabung dengan Band AS BTPN.

Karir Musik dan Peluncuran Album Pertama  

Karir musik wanita yang dikenal selalu tampil sederhana dan low profile ini cepat menanjak, Single nya yang pertama berjudul Terlalu Pagi yang keluar pada tahun 1990, kemudian pada tahun 1991, ia lalu berduet dengan penyanyi asal malaysia adalah Saleem Iklim dalam lagu yang berjudul Fantasia Bulan Madu dan Suci Dalam Debu’ kemudian risikonya Poppy Mercury meluncurkan album perdananya yang berjudul Antara Jakarta dan Penang disusul Surat Undangan pada tahun 1992 serta Terlambat Sudah dan Antara Kau Dia dan Aku pada tahun 1993.

Biografi Poppy Mercury - Si Penyanyi Kenangan
Poppy Mercury di Salah Satu Video Clipnya

Pada tahun 1994 Poppy Mercury kemudian meluncurkan album lagi yang terdengar lebih pop dibanding album sebelumnya yang lebih slow rock yang berjudul Biarkan Ku Pergi hingga lalu pada tahun 1995 Album terakhirnya keluar yang berjudul Hati Siapa Tak Luka dan Tak Mungkin Dipisahkan.


Show Musik Terakhir

Tahun 1995 ialah puncak ketenaran dari Poppy Mercury dan juga merupakan tahun terakhir dari Poppy Mercury. Musik Show nya di Pekan Raya di Kota Padang pada tanggal 2 Agustus 1995 merupakan show terakhir kalinya dari penyanyi yang memiliki suara sungguh merdu ini. Sebelum berangkat keadaan kesehatan dari Poppy Mercury telah tidak memungkinkan, beliau memang ingin berniat membatalkan show tersebut namun panitia acara menjelaskan akan banyak dari para penggemarnya yang kecewa berat jikalau konsernya tersebut batal dan kesudahannya Poppy tetap melanjutkan show nya tersebut.

Meninggalnya Poppy Mercury

Keesokan harinya, sepulangnya dari Show nya tersebut, Kondisi Poppy Mercury menurun drastis dan makin memburuk hingga kemudian beliau dilarikan ke rumah sakit Hasdan Sadikin Bandung. Tiga hari dirumah sakit kemudian tepatnya pada tanggal 28 Agustus 1995 di pagi hari Poppy Yusfidawaty atau yang diketahui dengan nama Poppy Mercury jadinya menghembuskan nafas terakhirnya di umurnya yang berusia 21 tahun, menurut informasi Poppy meninggal alasannya adalah penyakit komplikasi yakni Maag, Bronkitis serta Rematik. Kematiannya tak lama setelah kematian penyanyi lain ialah Nike Ardilla yang meninggal pada bulan maret 1995. Poppy Mercury lalu dimakamkan di TPU Sirna Raga Bandung. Pemakamannya juga banyak dihadiri oleh para penggemar setianya yang ingin melihatnya untuk terakhir kalinya.  Selepas kematiannya, penyanyi Deddy Dores lalu membuat lagu untuk mengenang Poppy Mercury serta Nike Ardilla yang berjudul ‘Bandung Menangis Lagi‘ yang dinyanyikan bareng Nafa Urbach.

Biografi Poppy Mercury - Si Penyanyi Kenangan
Makam Poppy Mercury

Penghargaan Poppy Mercury

  • Nominasi BASF Awards 1991, Album Antara Jakarta dan Penang
  • 2 HDX Awards 1992, album Surat Undangan (Sendiri Lagi)
  • BASF Awards 1993, single Badai Asmara
  • Lagu Favorit Video Musik Indonesia 1994, album Biarkan Ku Pergi
  • HDX Awards 1994, album Biarkan Ku Pergi
  • HDX Awards 1995, album Hati Siapa Tak Luka

Album

  • Antara Jakarta dan Penang (1991)
  • Surat Undangan (1992)
  • Terlambat Sudah (1993)
  • Antara Kau Dia dan Aku (1993)
  • Biarkan Ku Pergi (1994)
  • Hati Siapa Tak Luka (1995)
  • Tak Mungkin Dipisahkan (1995)

Single

  • Terlalu Pagi (1990)
  • Fantasia Bulan Madu (Feat Saleem Iklim) (1991)
  • Suci Dalam Debu (Feat Saleem Iklim) (1991)
  • Kugenggam Dunia (Feat Abiem Ngesti) (1992)
  • Badai Asmara (Kendala Cinta) (1993)
  • Tragedi Antara Kualalumpur Penang (1994)
  • Betapa Sayang Aku Padamu (1994)
  • Mama Aku Ingin Pulang (1994)
  • Satukanlah Hati Kami (1995)
  • Air Mata Jadi Saksi (1995)

Itulah sekelumit cerita tentang profil dan biografi Poppy Mercury, Artikel diatas dihimpun dari banyak sekali sumber yang dapat diandalkan, dan agar mampu artikel ini dapat berguna bagi pembaca www.biografiku.com sekalian.

Biografi Dr Lo Siaw Ging – Dokter Acuan

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Kisah Inspiratif,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia

Hampir semua masyarakat Solo niscaya telah tahu atau mengenal nama dr Lo Siaw Ging, Dokter yang satu ini menjadi buah bibir di Solo maupun di media sebab kedermawanannya, meskipun usianya yang sudah lanjut, selama ia berpraktik menjadi dokter, beliau tidak pernah meminta bayaran dari pasien yang beliau obati, bahkan seringkali ia membantu pasien yang tidak mampu menebus obat dengan uang yang dimiliki oleh dr Lo Siaw Ging sendiri, hal ini menjungkirbalikkan hal yang umum orang bicarakan yakni “Orang miskin dilarang sakit” sebab biaya berobat mahal. Dr Lo Siaw Ging sang Dokter Teladan ini mempunyai visi yang serupa dengan dr lie Dharmawan yang juga salah satu dokter yang patut untuk diteladani karena mereka sangat peduli dengan orang yag kurang bisa. Tidak mirip kebanyakan dokter dokter yang memiliki kehidupan yang kaya atau berkecukupan luar biasa, kehidupan dr Lo Siaw Ging sungguh sederhana.

Biografi dr Lo Siaw Ging

dr Lo Siaw Ging Lahir di Magelang, 16 Agustus 1934, Lo berkembang dalam sebuah keluarga keturunan Tionghoa yang ialah pebisnis tembakau yang moderat. Ayahnya bernama Lo Ban Tjiang dan ibunya berjulukan Liem Hwat Nio, keduanya memberi kebebasan kepada anak-anaknya untuk menentukan apa yang dinginkan. Salah satunya ialah ketika Lo ingin melanjutkan Sekolah Menengan Atas ke Semarang, alasannya ia menilai tidak ada SMA yang kualitasnya anggun di Magelang saat itu.

Setamat Sekolah Menengan Atas, Lo Siaw Ging menyatakan keinginannya untuk kuliah di kedokteran. Ketika itu, ayahnya hanya berpesan jika ingin menjadi dokter jangan berdagang. Sebaliknya jikalau ingin berdagang, jangan menjadi dokter. Rupanya, usulan itu sangat membekas di hati Lo. Maksud anjuran itu, menurut Lo Siaw Ging, seorang dokter dihentikan memburu bahan semata alasannya adalah peran dokter ialah membantu orang yang membutuhkan tunjangan. Kalau cuma ingin mengejar-ngejar keuntungan, lebih baik menjadi pedagang yang berarti “Jika ingin kaya jangan menjadi Dokter tetapi jadilah seorang pedagang.”

Kaprikornus semua orang pasien yang tiba ke sini, miskin atau kaya, saya mesti melayani dengan baik. Membantu membantu orang itu dilarang membeda-bedakan. Semuanya harus dilakukan dengan nrimo. Profesi dokter itu menolong orang sakit, bukan menjual obat,

Lo Siaw Ging telah menjadi dokter semenjak 1963, Lo Siaw Ging mengawali karir dokternya di poliklinik Tsi Sheng Yuan milik Dr Oen Boen Ing (1903-1982), seorang dokter legendaris di Solo. Pada masa orde gres, poliklinik ini menjelma RS Panti Kosala, dan sekarang berubah nama menjadi RS Dr Oen. Selain dari ayahnya, Lo Siaw Ging mengaku banyak berguru dari Dr Oen. Selama 15 tahun bekerja pada seniornya itu, Lo Siaw Ging memahami benar bagaimana seharusnya menjadi seorang dokter. ”Dia tidak cuma berakal mengobati, namun juga sederhana dan jiwa sosialnya hebat,” kata mantan Direktur Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo.

Dokter Lo Siaw Ging menjadi istimewa karena tidak pernah memasang tarif. Ia juga tak pernah membedakan pasien kaya dan miskin. Ia justru marah bila ada pasien yang menanyakan ongkos periksa padahal dia tidak punya duit. Bahkan, selain membebaskan ongkos periksa, tak jarang Lo juga menolong pasien yang tidak bisa menebus resep. Ia akan menuliskan resep dan meminta pasien mengambil obat ke apotek tanpa harus mengeluarkan uang. Pada setiap final bulan, pihak apotek yang mau menagih harga obat terhadap sang dokter.

Saya tahu pasien mana yang bisa membayar dan tidak. Untuk apa mereka mengeluarkan uang biaya dokter dan obat jikalau setelah itu tidak mampu membeli beras? Kasihan jikalau anak-anaknya tidak bisa makan.

Perlakuan ini bukan cuma untuk pasien yang periksa di kawasan prakteknya, tetapi juga untuk pasien-pasien rawat inap di rumah sakit tempatnya bekerka, RS Kasih Ibu. Alhasil, Lo mesti mengeluarkan uang tagihan resep antara Rp 8 juta sampai Rp 10 juta setiap bulan. Jika biaya perawatan pasien cukup besar, contohnya, harus menjalani operasi, Lo tidak mengalah. Ia akan turun sendiri untuk mencari donatur. Bukan sembarang donatur, sebab cuma donatur yang bersedia tidak disebutkan namanya yang akan dihadiri Lo.

Apa yang dibilang Lo Siaw Ging perihal membantu semua orang yang membutuhkan itu bukanlah omong kosong. Ketika terjadi kerusuhan Mei 1998 lalu misalnya, Lo tetap buka praktek. Padahal para tetangganya meminta supaya dia tutup karena situasi berbahaya, terutama bagi warga keturunan Tionghoa. Namun, Lo tetap mendapatkan pasien yang datang. Para tetangga yang cemas akibatnya beramai-ramai mempertahankan rumah Lo.

“Banyak yang butuh derma, termasuk korban kerusuhan, masak saya tolak. Kalau semua dokter tutup siapa yang mau menolong mereka?” kata Lo yang juga lulusan Managemen Administrasi Rumah Sakit (MARS) dari Universitas Indonesia.

Hingga kerusuhan rampung dan situasi kembali kondusif, rumah Lo tidak pernah tersentuh oleh para perusuh. Padahal rumah-rumah di sekitarnya banyak yang dijarah dan dibakar. Kini, meski usianya telah nyaris 80 tahun, dr Lo Siaw Ging tidak meminimalkan waktunya untuk tetap melayani pasien. Setiap hari, Rumah dr Lo di Jalan Yap Tjwan Bing No 27, Jagalan, Jebres, Solo, Jawa Tengah, terlihat senantiasa dipadati warga yang mengantre untuk berobat terhadap dr. Lo Siaw Ging. Setiap hari, dr Lo mulai buka praktik pukul 06.00 dan pukul 16.00. Saat siang, ia melayani pasien di Rumah Sakit Kasih Ibu di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Setelah istirahat dua jam, dia kembali buka praktek di rumahnya sampai pukul 20.00.

Selama aku masih besar lengan berkuasa, aku belum akan pensiun. Menjadi dokter itu baru pensiun jikalau telah tidak mampu apa-apa. Kepuasan bagi saya bisa menolong sesama, dan itu tidak bisa dibayar dengan uang..

Menurut Lo Siaw Ging, istrinya mempunyai tugas besar kepada apa yang dia kerjakan. Tanpa wanita itu, kata Lo, dia tidak akan mampu melakukan semuanya. “Dia perempuan luar biasa. Saya mujur menjadi suaminya,” ujar Lo tentang wanita yang beliau nikahi tahun 1968 itu.

Puluhan tahun menjadi dokter, dan bahkan pernah menjadi eksekutif suatu rumah sakit besar, kehidupan Lo tetap sederhana. Bersama istrinya, ia tinggal di rumah tua yang relatif tidak berganti sejak permulaan dibangun, kecuali cuma diperbaharui catnya. Bukan rumah yang megah dan bertingkat seperti biasanya rumah dokter.

Rumah ini sudah cukup besar untuk kami berdua. Kalau ada penghasilan lebih, biarlah itu untuk mereka yang membutuhkan. Kebutuhan kami hanya makan. Bisa sehat hingga usia seperti kini ini saja, saya sudah sangat bersyukur. Semakin panjang usia, bertambah banyak peluang kita untuk membantu orang lain.

Alumni dari Universitas Airlangga tahun 1962 yang sempat merasakan pendidikan di Manajemen Administrasi Rumah Sakit di Universitas Indonesia ini pernah menjabat sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo, era 1981-2004. Setelah pensiun dari bangku direktur, suami dari Maria Gan May Kwee tersebut tetap melayani pasien di rumah sakit yang serupa dan di tempat praktiknya sekaligus rumahnya di Jagalan, Jebres, Solo, hingga kini. Setiap akhir bulan, apotek langganan dokter Lo Siaw Ging akan memberikan tagihan obat yang besarnya bervariasi antara ratusan ribu hingga sepuluh juta per bulan. Untuk pasien yang sakit parah, dokter Lo juga menyediakan dana eksklusif untuk keperluan rawat pasien di Rumah Sakit Kasih Ibu. Di tengah biaya obat-obatan yang mahal, pelayanan rumah sakit yang sering menyebalkan, dan dokter yang lebih sering mengutamakan materi, keberadaan Lo Siaw Ging memang mirip embun yang menyejukkan. Rasanya, kini ini tidak banyak dokter mirip Dr Lo. www.biografiku.com

Biografi Irene Kharisma Sukandar – Grand Master Catur Indonesia

Atlet,  Feed,  Olahraga,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Tokoh Wanita

Biografi Irene Kharisma Sukandar - Grand Master Catur IndonesiaIrene Kharisma Sukandar lahir di Jakarta pada tanggal 7 April 1992, Ia ialah Grand Master Catur Putri asal Indonesia. Irene merupakan putri Anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan Singgih Heyzkel dan Cici Ratna Mulya. Kini dia duduk selaku siswi kelas II Sekolah Menengan Atas Nusantara, Jakarta. Tetapi, karena kesibukannya berlatih atau bertanding catur, terpaksa ia sering absen sekolah. Lucunya, beliau tidak hapal nama teman-sahabat sekelasnya. Di luar kesibukannya bertarung atau berlatih catur, beliau pun punya sederet kegemaran. Antara lain, membaca buku-buku sejarah, bermain biliard, mendengarkan musik instrumental dan acapella, atau lari pagi. Irene memang putri kebanggaan Indonesia. Apa cita-citanya? Sama mirip apa yang beliau raih dari Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PERCASI) dan Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI).

Memang, awalnya Irene Kharisma Sukandar sempat menekuni olahraga tenis meja. Sebab, kebetulan ayahnya pemain tenis meja. Tapi orang tuanya lalu membebaskannya menentukan. Bahkan mendorongnya mendalami catur yang merupakan olah raga otak, dan dia lebih kepincut. Alasannya, selain mudah dimainkan, olahraga ini juga dapat menambah tingkat intelegensia. Awalnya Irene mengikuti kejuaraan catur pada kejurnas catur tahun 1999 di Bekasi, Jawa Barat, tim Sumatera Selatan kekurangan satu pemain. Ia pun balasannya didaftarkan oleh tim Sumsel. Itulah awal keikutsertaannya dalam event nasional. Karena gres beberapa bulan mengenal catur, hasil yang dicapai di kejurnas itu memang belum menggembirakan. Ia sama sekali tidak memperoleh nilai. Tapi, semenjak itu Irene Kharisma Sukandar merasa tertantang. Maka, mulailah beliau serius mencar ilmu catur hingga akhirnya masuk Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) di Bekasi.

Biografi Irene Kharisma Sukandar - Grand Master Catur Indonesia

Sudah enam tahun Irene berlatih dan mencar ilmu catur di SCUA Bekasi, milik pebisnis yang juga penggila catur, Ir Eka Putra Wirya. Di sekolah ini dia ditangani mantan pecatur nasional, MI Ivan Situru. Meski gres enam tahun digembleng di SCUA, ia telah menunjukkan kemampuannya. Bahkan susah tertandingi oleh para pecatur wanita lain di sekolah itu. Irene mengatakana dalam permainan catur diperlukan konsentrasi dan harus fokus. Pecatur, mirip atlet cabang olahraga apa pun, mesti memberikan permainan terbaik dalam setiap pertarungan. Tapi, bukan sekadar ingin menang. “Kalau cuma berpikir ingin menang, jangkauan berpikir kita akan pendek. Kita akan condong mengabaikan mutu permainan,” ujarnya dengan kebijakan yang fantastis. Baginya, apa pun hasil kesannya, Irene Kharisma Sukandar mesti mendapatkan. Yang penting, kualitas permainan optimal. Dengan begitu, “Kesan dalam setiap pertandingan bagi saya sama saja. Nggak ada yang terlalu wah, atau down sekali,” ungkapnya, ringan.

Mulai Mengenal Catur dan Menjadi Grand Master

Bagi pada umumnya orang, catur mungkin hanya aktivitas mengisi waktu luang. Atau sekadar untuk bermalas-malasan. Tapi bagi Irene catur merupakan olahraga yang dirasa match dengan abjad dirinya. Bakatnya dalam dunia catur memang luar biasa. Ia mengenal catur semenjak usia tujuh tahun, tepatnya tahun 1999. Dua tahun kemudian, pada tahun 2001, di usia sembilan tahun ia sudah menjangkau gelar Master Percasi (MP). Setelah itu, prestasinya terus berderet. Tahun 2002, dia menemukan gelar Master Nasional Wanita (MNW). Bahkan, tahun 2004 saat berjalan Olimpiade Catur di Malorca, Spanyol, ia berhasil merebut gelar Master FIDE Wanita (MFW). Bukan saja itu. Ia juga menjangkau medali perak dalam arena yang melibatkan 864 akseptor dari 107 negara. Sebelumnya ia juga menjangkau Juara 3 Kelompok Umur (KU) 10 Kejuaraan Catur ASEAN (2002) di Singapura. Juara 4 KU 10 tahun Kejuaraan Catur ASEAN di Malaysia 2003. Dua medali perak pada SEA Games Vietnam (2003) Peringkat ke-9. Kejuaraan Dunia Junior di Yunani (2003) Medali perak Olimpiade Catur papan tiga di Spanyol (2003). Peringkat ke-14 Kejuaraan Dunia Junior di bawah 14 tahun di Pulau Kreta, Yunani (2004). Juga medali perak Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun di Singapura (2004). Imbang 3-3 dalam dwitarung melawan GMW Corke (2005). Corke adalah juara 1 Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun di Singapura.

Tentu, berbagai prestasi itu bukan alasannya adalah faktor kebetulan. “Untuk itu, saya mesti konsentrasi, dan tekun latihan bertarung ,” katanya. Baginya, kemenangannya dalam aneka macam kompetisi dirasa selaku prospek panjang untuk pertumbuhan kariernya di masa tiba. Apalagi, sekarang dia memang sedang berada pada fase usia produktif untuk berprestasi. “Tetapi, satu atau dua tahun ke depan, mungkin agak beda. Otak pasti juga akan terpakai untuk hal-hal lain. Karena itu, kini aku emang fokus untuk satu cabang ini saja,” ujar pengidola Judith Polgar, pecatur Hungaria ini.

Biografi Irene Kharisma Sukandar - Grand Master Catur Indonesia

Prestasi :

  • Juara 3 Kelompok Umur (KU) 10 Kejuaraan Catur ASEAN 2002 di Singapura 
  • Juara 4 KU 10 tahun Kejuaraan Catur ASEAN di Malaysia 2003 
  • Dua medali perak pada SEA Games Vietnam 2003 
  • Peringkat ke-9 Kejuaraan Dunia Junior di Yunani 2003 
  • Medali perak Olimpiade Catur papan tiga di Spanyol 2003 
  • Peringkat ke-14 Kejuaraan Dunia Junior di bawah 14 tahun di Pulau Kreta, Yunani 2004 
  • Medali perak Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun di Singapura 2004 
  • Imbang 3-3 dalam dwitarung melawan GMW Corke 2005. Corke adalah juara 1 Kejuaraan Catur Asia di bawah 14 tahun di Singapura 
  • The Best Woman Player pada Malaysia Open 2008 
  • Imbang 2-2 melawan IM Tania Sachdev dalam dwilomba JAPFA 2010 
  • Juara 1 dalam Brunei Invitational IM Tournament 1 dan juara 2 dalam Brunei Invitational IM Tournament 2 di tahun 2010 
  • Juara 1 Asian Continental Chess Championship di Vietnam tahun 2012

Biografi Wiranto, Profil Perjalanan Lengkap Dari Militer Hingga Ke Politik

Feed,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Wiranto. Sosok yang satu ini ketika ini dikenal selaku seorang Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di kurun pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sebelum terjun ke dunia politik seperti sekarang, ia dahulu pernah menjabat selaku panglima Tentara Nasional Indonesia. Pada potensi ini kita akan membicarakan perihal profil dan biografi Wiranto.

Biografi Wiranto Singkat

Jenderal TNI Dr. H. Wiranto, SH lahir di Yogyakarta pada 4 April 1947. Ayahnya berjulukan RS Wirowijoto yang bekerja sebagai seorang guru sekolah dasar. Ibunya berjulukan Suwarsijah.

Ketika agresi militer di Yogyakarta berjalan, Wiranto dan orang tuanya lalu pindah ke Surakarta. Di Kota Surakarta, Wiranto menyelesaikan pendidikannya di SMA Negeri 6 Surakarta.

Tamat dari Sekolah Menengan Atas, beliau lalu masuk ke Akademi Militer Nasional (AKMIL) setelah itu beliau lalu menmpuh pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI AD.

Ia juga dimengerti menempuh pendidikan formal di Universitas Terbuka Jurusan Administrasi Negara. Ia pernah mengikuti pendidikan Lemhannas RI, serta Perguruan Tinggi Ilmu Hukum Militer.

Karir Militer

Karir militer Wiranto dimulai dikala beliau menjabat sebagai Danton Yonif 712/Wiratama. Karirnya kemudian mulai menanjak semenjak menjadi ajun presiden pada tahun 1987 hingga 1991.

Wiranto mulai menjabat sebagai Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad dan KSAD. Setelah menjabat selaku KSAD, beliau ditunjuk oleh Presiden Soeharto menjadi Pangab pada tahun 1998 sampai kala pemerintahan presiden B.J. Habibie.

Beliau sempat di duga terlibat dalam perang Timor Timur pada tahun 1999 bareng lima perwira lain dan di dakwa pengadilan PBB terlibat kekerasan yang menjadikan 1500 warga Timor Timur tewas, namun pengadilan HAM Indonesia menolak da melaksanakan pengusutan terhadap perwira dan pegawanegeri kepolisisan yang di duga terlibat.

Penolakan tersebut dianggap suatu pelecehan dan menciptakan Deplu AS marah, sehingga Wiranto beserta temannya tidak boleh masuk ke Amerika Serikat.

Karirnya mulai terang setelah KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjabat sebagai Presiden, beliau dipercaya untuk menjabat selaku Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, tetapi tidak lama kemudia beliau dinonaktifkan dan mengundurkan diri.

Terjun ke Dunia Politik

Setelah sukses menyisakan Partai Golkar yang di ketuai Ir. Akbar Tanjung, ia maju selaku calon Presiden pada tahun 2004 bersama Salahuddin wahid namun gagal menjabat sebagai Presiden.

Pada tahun 2006, dia mendeklarasikan Partai Hanura dan beliau menjabat sebagai ketua biasa dalam partai tersebut.sehabis pemilu legeslatif 2009, beliau bareng Jusuf Kalla memberitahukan pencalonannya selaku pasangan capres dan cawapres, ialah Jusuf Kalla sebagai capres dan Wiranto sebagai cawapres, tetapi kembali gagal meraih kursi presiden pada pemilu tahun 2009.

Pada tahun 2013, Wiranto bareng dengan Hary Tanoesoedibjo secara resmi mendeklarasikan diri selaku pasangan capres dan cawapres dengan mengusung slogan “pasti maju Indonesia”.

Namun lalu Wiranto dan Harry Tanoesoedibjo urung mendaftarkan diri sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden tahun 2014. Hal ini disebabkan alasannya adalah minimnya perolehan bunyi partai Hanura.

Dua tahun berikutnya ialah 2016, Wiranto lalu ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia menggantikan posisi Luhut Panjaitan.

Selain menjabat selaku Menteri, Wiranto juga diketahui merupakan Ketua Umum PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) semenjak tahun 2016 mengambil alih Gita Wirjawan.

Kehidupan Pribadi

Wiranto mempunyai istri berjulukan Hj. Rugaiya Usman dan dikaruniai 3 anak, yang berjulukan Amalia Santi, Ika Mayasari dan Zainal Nur Rizky. Wiranto sungguh bersahaja dalam mendidik anak-anaknya dan mengutamakan pelajaran agama selaku bekal hidup.

 

Salah satu anaknya bernama Zainal Nur Rizky diketahui pernah keluar dari UGM lalu memilih mendalami Al Qur’an Pondok Pesantren Internasional di Land Asia, Afrika Selatan. Namun dia meninggal disana pada tahun 2013.

Selain itu beliau menerapkan demokrasi di keluarganya sehingga anak-anaknya bebas memilih pilihannya, dia tidak menyebarkan dinasti politik pada keluarga alasannya hal tersebut tidak mendidik dalam demokrasi.

Amalia Santi sempat menjadi anggota MPR RI yang mewakili Forum Komunikasi Purnawirawan Indonesia pada kala Orde Baru, namun alasannya adalah sering dikaitkan dengan nama besar sang ayah, Amalia hanya dapat bertahan enam bulan di MPR dan memutuskan untuk mengundurkan diri.

Demikian ulasan tetang biografi Wiranto dan segala karir yang diraihnya serta kehidupan keluarganya. Biografi Tokoh Dunia

Biografi J.E Sahetapy – Pakar Aturan Pidana Indonesia

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Pakar,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia
Biografi J.E Sahetapy, Pakar Hukum Pidana Indonesia

Jika anda biasa menonton acara Indonesia Lawyer Club (ILC) di TVOne anda mungkin biasa menyaksikan sosok dari Profesor J.E Sahetapy yang biasa tampil menawarkan pertimbangan dan juga kritikannya terhadap aneka macam masalah atau gosip-isu aturan dan politik di program tersebut. Kali ini kita akan membahas ihwal biografi J.E Sahetapy seorang pakar aturan pidana Indonesia.

Beliau berjulukan lengkap Jacob Elfinus Sahetapy atau yang lebih dikenal selaku J.E Sahetapy yakni guru besar ilmu hukum Universitas Airlangga, Surabaya. Sahetapy lahir pada 6 Juni 1932 di Saparua, Maluku. Ia lahir dari pasangan guru, beliau menuntaskan Sekolah Menengan Atas di Surabaya.

Setelah lulus SMA, dia melanjutkan pendidikan di Universitas Gajah Mada, Fakultas Hukum di Surabaya yang berikutnya menjelma Universitas Airlangga.

Pandai Berbahasa Belanda

Saat menjadi mahasiswa, dia termasuk mahasiswa yang pintar dan cendekia berbicara memakai bahasa Belanda yang menjadi modal utama mempelajari ilmu aturan di Indonesia. Selanjutnya ia di angkat menjadi ajun dosen mata kuliah Hukum Perdata, sehabis lulus kuliah dia menerima usulan melanjutkan studinya di Amerika Serikat.

Tawaran tersebut ia terima, dalam dua tahun beliau berhasil menuntaskan acara studi Magister di bidang Hubungan Bisnis dan Industri dari Universitas Utah di Salt Lake City, dan kembali ke Indonesia.

Pada tahun 1979, ia terpilih menjadi dekan Fakultas Hukum di Universitas Airlangga, berikutnya beliau melanjtkan pendidikan untuk mengambil gelar doktor dan menulis suatu buku berjudul “Ancaman Pidana Mati Terhadap Pembunuh Berencana”.

Selain selaku pengajar ilmu aturan di Universitas Airlangga, dia juga mengajar di Program Pasca Sarjana Hukum Universitas Indonesia dan Universitas Diponegoro. Selai itu ia menjabat sebagai Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Petra.

Jabatan J.E Sahetapy

Jabatan lain yang sempat beliau duduki antara lain ajun Gubernur Jawa Timur, Ketua Komisi Hukum RI, Ketua Forum Pengkajian HAM dan Demokrasi Indonesia, Surabaya, Anggota BP MPR RI, Anggota Komisi II DPR RI, Anggota Panitia Ad Hoc I MPR RI, Anggota Sub Komisi Bidang Hukum dewan perwakilan rakyat RI, Anggota Badan Legeslatif DPR RI dan menggeluti dalam dunia politik serta menjadi anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI P.

Sahetapy menikah dengan gadis yang berasal dari Jawa, bernama Lestari Rahayu Lahenda yang bekerja selaku dosen dan seorang sarjana aturan. Mereka dikaruniai tiga orang putri yang berjulukan Elfina Lebrine yang lahir pada tahun 1969 dan ialah lulusan S2 di Fakultas Hukum, Universitas Leiden di kota Belanda.

Kemudian Athilda Henriete yang lahir pada 1971 dan lulusan S2 Ilmu Hukum Universitas Diponegoro, di kota Semarang dan Wilma Laura yang lahir pada tahun 1979, ia lulusan Fakultas Sastra Universitas Katolik Petra dan S2 Fakultas Hukum Universitas Surabaya.

Selain mempunyai 3 anak kandung, dia juga mempunyai satu orang anak angkat yang bernama Kezia, lahir pada tahun 1992. Kezia kini masih menempuh studi di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra, Surabaya. Sahetapy merupakan sosok yang sederhana, tegas, jujur dan menjadi pola keluarga dan para anak didiknya serta setiap kata-katanya senantiasa berbobot , benar dan positif.

Kritik-kritiknya pandangannya terhadap aturan dan politik di Indonesia kadang-kadang sungguh pedas. Menurutnya politik sekarang sudah tidak memiliki budbahasa dan adat sehingga dapat menjerumuskan bangsa ini. Demikian biografi J.E Sahetapy seorang pakar hukum pidana Indonesia. Semoga sifat kritisnya mampu menjadi ide kita untuk menjadi orang yang lebih baik.

Biografi Mohammad Natsir – Satria Indonesia

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Pahlawan Nasional,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Tokoh Pemimpin
Biografi, Mohammad Natsir, Pahlawan Indonesia, Tokoh Indonesia, Profil

Beliau diketahui selaku negarawan ataupun sebagai tokoh pergerakan islam pada saat sebelum dan sesudah Indonesia Merdeka. Ia merupakan tokoh Indonesia yang paling sederhana sepanjang abad. Artikel kali ini akan mengangkat tentang biografi Mohammad Natsir yang ialah salah satu Pahlawan Indonesia dan juga tokoh penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Mohammad Natsir lahir di Alahan Panjang, Lembah Gumanti, kabupaten Solok, Sumatera Barat tepatnya pada tangga 17 Juli 1908 beliau ialah anak dari pasangan Mohammad Idris Sutan Saripado serta Khadijah. Ia memiliki 3 orang saudara kandung, yang bernama Yukinan, Rubiah, serta Yohanusun. Jabatan ayahnya adalah pegawai pemerintahan di Alahan Panjang, sedang kakeknya yaitu seorang ulama. Ia nantinya akan menjadi pemangku kebiasaan atau adat untuk kaumnya yang berasal Maninjau, Tanjung Raya, Agam dengan gelar Datuk Sinaro nan Panjang.

Natsir mulai mengenyam pendidikan selama dua tahun di Sekolah Rakyat Maninjau, lalu ke Hollandsch-Inlandsche School (HIS) di Padang. Selama beberapa bulan bersekolah disana ia kemudian pindah ke Solok dan dititipkan dirumah saudagar yang bernama Haji Musa. Tak hanya berguru di HIS di Solok pada siang hari, beliau juga mencar ilmu pengetahuan agama Islam di Madrasah Diniyah saat malam hari. Ia lalu pindah sesudah tiga tahun ke HIS di Padang bersama-sama kakaknya. Kemudian tahun 1923, beliau meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) kemudian kemudian dia pubn bergabung dengan perhimpunan-perhimpunan pemuda seperti Pandu Nationale Islamietische Pavinderij serta Jong Islamieten Bond. Sesudah lulus dari MULO, ia selanjutnya pindah ke Bandung untuk mencar ilmu di Algemeene Middelbare School (AMS) sampai akhir pada tahun 1930. Di tahun 1928 sampai 1932, beliau lalu menjadi ketua Jong Islamieten Bond (JIB) Bandung. Ia juga jadi pengajar sesudah menerima training sebagai guru selama dua tahun di akademi tinggi. Ia yang sudah menemukan pendidikan Islam di Sumatera Barat pada awalnya juga memperdalam pengetahuan agamanya di Bandung, tergolong juga dalam bidang tafsir Al-Qur’an, aturan Islam, serta dialektika. Kemudian di tahun 1932, Natsir berguru pada Ahmad Hassan, yang nantinya akan menjadi tokoh organisasi Islam Persatuan Islam.

Mohammad Natsir banyak bergaul dengan pemikir-pemikir Islam, seperti Agus Salim, sepanjang pertengahan 1930-an, beliau serta Salim senantiasa bertukar asumsi ihwal kaitan Islam dengan negara demi abad depan pemerintahan Indonesia yang di pimpin Soekarno. Pada 20 Oktober 1934, Natsir menikah dengan Nurnahar di Bandung. Dari akad nikah itu, Natsir dikaruniai enam anak. Natsir juga di ketahui banyak menguasai bahasa asing, seperti Inggris, Belanda, Perancis, Jerman, Arab, serta Spanyol. Natsir juga mempunyai kesamaan hoby serta mempunyai kedekatan dengan Douwes Dekker, adalah bermain musik. Natsir sungguh menggemari memainkan biola serta Dekker yang menggemari bermain gitar. Mohammad Natsir juga kerap bicara dengan menggunakan bahasa Belanda dengan Dekker serta kerap mengulas musik sekelas Ludwig van Beethoven serta novel sekelas Boris Leonidovich Pasternak, novelis kenamaan Rusia pada dikala itu. Kedekatannya dengan Dekker, menjadikan Dekker ingin masuk Masyumi. Ide-pandangan baru Natsir dengan Dekker ihwal perjuangan, demokrasi, serta keadilan memanglah searah dengan Natsir.

Di tahun 1938, ia lalu bergabung dengan Partai Islam Indonesia, serta diangkat menjadi pimpinan untuk cabang Bandung dari tahun 1940 sampai 1942. Ia juga melakukan pekerjaan dengan posisi selaku Kepala Biro Pendidikan Bandung sampai 1945. Sepanjang pendudukan Jepang, dia menentukan bergabung dengan Majelis Islam A’la Indonesia (Yang lalu menjadi Majelis Syuro Muslimin Indonesia atau Masyumi), serta diangkat selaku ketua dari 1945 hingga ketika Masyumi serta Partai Sosialis Indonesia dibubarkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960. Sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ia kemudian menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat. Sebelum diangkat sebagai perdana menteri, sebelumnya Mohammad Natsir menjabat sebagai menteri penerangan.

Pada tanggal 3 April 1950, beliau mengajukan Mosi Integral Natsir dalam sidang pleno parlemen. Mohammad Hatta yang menjabat sebagai Wapres Indonesia pada waktu itu mendorong keseluruhan pihak untuk berjuang dengan tertib dan sungguh merasa terbantu dengan adanya mosi ini. Mosi ini memulihkan keutuhan bangsa Indonesia dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang pada awalnya berupa serikat, sampai lalu Mohammad Natsir diangkat sebagai perdana menteri oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1950. Mohammad Natsir lalu mengkritik Soekarno bahwasanya ia kurang mencermati kemakmuran diluar Pulau Jawa. Lantaran kritiknya ini yang dilancarkan terhadap soekarno sampai kesannya Mohammad Natsir mengundurkan diri.

Pemerintah Indonesia waktu itu, baik yang di pimpin oleh Soekarno ataupun Soeharto, keduanya sama-sama menuding Mohammad Natsir sebagai pemberontak serta bandel, dari tudingan itu membuatnya dipenjarakan. Oleh negara-negara lain, Natsir benar-benar dihormati serta dihargai, penghargaan yang dianugerahkan kepadanya pun amat banyak. Mohammad Natsir diakui oleh Dunia Islam selaku hero lintas bangsa serta negara. Bruce Lawrence mengatakan bekerjsama Natsir yakni politisi yang paling menonjol yang menolong pembaruan Islam. Di tahun 1957, Mohammad Natsir menerima bintang Nichan Istikhar (Grand Gordon) dari Raja Tunisia, Lamine Bey atas jasanya menolong perjuangan kemerdekaan rakyat Afrika Utara. Penghargaan internasional lainnya ialah Jaa-izatul Malik Faisal al-Alamiyah pada di tahun 1980, serta penghargaan dari sebagian ulama serta pemikir populer mirip Syekh Abul Hasan Ali an-Nadwi serta Abul A’la Maududi.

Biografi, Mohammad Natsir, Pahlawan Indonesia, Tokoh Indonesia, Profil

Pada tahun 1980, Natsir dianugerahi penghargaan Faisal Award dari Raja Fahd Arab Saudi lewat Yayasan Raja Faisal di Riyadh, Arab Saudi. Ia memperoleh gelar doktor kehormatan dalam bidang politik Islam dari Kampus Islam Libanon pada tahun 1967. Pada tahun 1991, beliau lalu memperoleh dua gelar kehormatan, yaitu dalam bidang sastra dari Universitas Kebangsaan Malaysia serta dalam bidang ajaran Islam dari Universitas Sains Malaysia. Mohammad Natsir wafat pada 6 Februari 1993 di Jakarta, serta dimakamkan satu hari kemudian. Soeharto enggan memperlihatkan gelar satria pada salah satu ” bapak bangsa ” ini. Kemudian pada masa pemerintahan B. J. Habibie, beliau diberi penghargaan Bintang Republik Indonesia Adipradana.

Sepanjang hidupnya Mohammad Natsir diketahui tidak memiliki busana elok, jasnya pun banyak tambalan. Dia dikenang sebagai menteri yang tidak mempunyai rumah serta menampik di beri hadiah mobil mewah . Mohammad Natsir disebutkan menampik mobil Chevrolet Impala ketika diberikan. Walau sesungguhnya, di kawasan tinggalnya ia hanya memiliki mobil renta merk De Soto. Itulah Artikel perihal biografi Mohammad Natsir yang dikenal sebagai jagoan bangsa Indonesia dan juga Tokoh penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Semoga Biografi ini bisa berguna dan memberi wangsit bagi Pembaca. TintaTeras.com

Biografi Robert Kebijaksanaan Hartono – Orang Terkaya Nomor Satu Di Indonesia

Biografi,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Milyarder,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia

TintaTeras.com – Menjadi orang terkaya nomor satu di Indonesia selama beberapa tahun berturut-turut itulah R. Budi Hartono yang ialah pemilik Grup Djarum, dilahirkan dengan nama lengkap Robert Budi Hartono pada tanggal 28 April 1941 di Kota Semarang.

Ayahnya bernama Oei Wie Gwan pemilik perjuangan kecil Djarum Gramophon namanya diubah menjadi Djarum yang kelak menjadi suatu perusahaan rokok paling besar di dunia. Robert Budi Hartono yang mempunyai nama Tionghoa Oei Hwie Tjhong oleh Majalah Forbes dicatat mempunyai kekayaan sebesar 17.1 Milyar Dollar atau 228 Trilyun Rupiah.

Ia ialah Orang terkaya nomor satu selama bertahun-tahun di Indonesia dan urutan 131 terkaya didunia. Semua berawal dari Mr. Oei Wie Gwan yang membeli perjuangan kecil dalam bidang kretek bernama Djarum Gramophon pada tahun 1951 dann lalu mengganti namanya menjadi Djarum. Oei mulai memasarkan kretek dengan merek “Djarum” yang ternyata sukses di pasaran.

Setelah kebakaran hampir memusnahkan perusahaan pada tahun 1963, Djarum kembali bangun dan memodernisasikan perlengkapan di pabriknya. Robert dan kakaknya yaitu Michael Budi Hartono mendapatkan warisan ini setelah ayahnya meninggal. Pada dikala itu pabrik perusahaan Djarum gres saja terbakar dan mengalami kondisi yang tidak stabil. Namun kemudian di tangan dua bersaudara Hartono, Perusahaan Djarum bisa bertumbuh menjadi perusahaan raksasa.

Pada tahun 1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri. Tiga tahun lalu Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada tahun 1981.

Saat ini, Di Amerika Serikat pun perusahaan rokok ini memilki pangsa pasar yang besar. Dan di negeri asalnya sendiri, Indonesia, produksi Djarum meraih 48 milyar batang pertahun atau 20% dari total buatan nasional.

Seiring dengan pertumbuhannya, perusahaan rokok ini menjelma dari perusahaan rokok menjadi Group Bisnis yang berinvestasi di banyak sekali sektor. Djarum mereka, tidak boleh di Amerika Serikat semenjak 2009 bersama dengan rokok kretek yang lain, karena telah diluncurkannya Dos Hermanos, suatu cerutu premium pencampuran tembakau Brasil dan Indonesia.

Robert Budi Hartono dengan Group Djarum yang dipimpinnya pun melebarkan sayap ke banyak sektor antara lain perbankan, properti, agrobisnis, elektro dan multimedia. Diversifikasi bisnis dan investasi yang dilaksanakan Group Djarum ini memperkokoh Imperium Bisnisnya yang berawal di tahun 1951.

Di bidang Agribisnis, Robert bareng Michael mempunyai perkebunan sawit seluas 65.000 hektar yang terletak di provinsi Kalimantan Barat dari tahun 2008. Mereka bergerak di bawah payung Hartono Plantations Indonesia, salah satu bagian dari Group Djarum. Di bidang properti, banyak proyek yang dikerjakan di bawah kontrol CEO Djarum ini, R. Budi Hartono, dan yang paling besar yaitu mega proyek Grand Indonesia yang ditantangani pada tahun 2004 dan final pada tahun 2008.

Proyek ini meliputi hotel (renovasi dari Hotel Indonesia), pusat belanja, gedung perkantoran 57 lantai dan apartemen. Total nilai investasinya 1,3 Triliun rupiah. Majalah Globe Asia menyatakan Robert sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan 4,2 miliar dolar AS atau sekitar 37,8 triliun rupiah. Pada tahun yang sama, R. Budi Hartono bareng kakaknya, Michael Hartono di bawah bendera Group Djarum melebarkan investasi ke sektot perbankan.

Dan mereka menjadi pemegang saham utama, menguasai 51% saham, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang ialah salah satu bank terbesar di Indonesia saat ini. Berdasarkan data dari Bank Indonesia simpulan tahun 2011 nilai aset BCA sebesar Rp 380,927 Triliun (tiga ratus delapan puluh koma sembilan ratus dua puluh tujuh rupiah).

BCA yang secara resmi bangkit pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV, banyak hal sudah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997. Dan bukti keberadaan grup Djarum yaitu gedung pencakar langit di kompleks mega proyek Grand Indonesia diberi nama Menara BCA.

Karena bank BCA menjadi penyewa khususnya dari tahun 2007 hingga 2035. Dengan demikian tergabunglah lingkungan operasional dua raksasa bisnis Indonesia di tengah-tengah pusat ibukota yang menjadi bukti keberkuasaan Djarum di kancah bisnis Indonesia.

Djarum, Robert Budi Hartono

BCA, Robert Budi Hartono

Robert Budi Hartono menikah seorang wanita bernama Widowati Hartono atau lebih erat dengan nama Giok Hartono. Bersamanya Widowati Hartono, Pemilik PT Djarum ini memiliki tiga orang putra yang kesemuanya telah menuntaskan pendidikan. Mereka yakni Victor Hartono, Martin Hartono, dan Armand Hartono.

Disisi lain, Robert Budi Hartono Sangat menyukai olahraga bulutangkis yang bermula dari sekedar hobi kemudian mendirikan Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum pada tahun 1969. Dari lapangan bulutangkis di daerah melinting kretek, Robert Budi Hartono menemukan talenta anak muda berbakat orisinil Kudus.

Anak muda itu dimatanya, mempunyai semangat juang yang tinggi, mental yang jago dan fisik yang prima. Tak salah intuisinya, sebab dalam era waktu yang tidak lama, anak itu mengharumkan nama bangsa di pertunjukan dunia. Anak muda itu yaitu Liem Swie King, yang terkenal dengan julukan “King Smash”.

Disamping itu bersama kakaknya ialah Michael Budi Hartono,mereka menjadi pemilik Grand Indonesia dan perusahaan elektronika. Salah satu bisnis Group Djarum di sektor ini bergerak di bawah bendera Polytron yang telah beroperasi lebih dari 30 tahun.

Perusahaan Polytron ini sekarang juga memproduksi ponsel yang sebelumnya cuma meproduksi AC, kulkas, produk video dan audio, dan dispenser. Melalui perusahaan yang baru dibuat adalah Ventures Global Prima Digital, mereka juga membeli Kaskus, yang ialah salah satu situs terbesar di Indonesia. www.biografiku.com