TintaTeras

Biografi Najwa Shihab – Profil Presenter Mata Najwa

Biografi,  Feed,  Profil,  Tokoh Wanita,  Wartawan

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Najwa Shihab. Nama wanita satu ini diketahui penduduk selaku presenter atau pembawa program di Mata Najwa yang disiarkan di Stasiun televisi Trans 7 setelah sebelumnya lama tayang di Metro TV.

Masyarakat mengenalnya selaku salah satu presenter pintar di Televisi yang telah mewawancarai banyak tokoh-tokoh populer di Indonesia. Berikut Biodata, Profil serta Biografi Najwa Shihab.

Biodata Najwa Shihab

Biografi Najwa ShihabNama : Najwa Shihab

Nama Panggilan : Nana

Lahir : Makassar, 16 September 1977

Agama : Islam

Orang Tua : Quraish Shihab (ayah), Fatmawati Assegaf (ibu)

Saudara : Nahla Shihab, Najelaa Shihab, Ahmad Shihab, Nasywa Shihab

Suami : Ibrahim Sjarief Assegaf

Anak : Namia, Izzat Assegaf

Pekerjaan : Presenter TV

Biografi Najwa Shihab

Ia dikenal dengan nama Najwa Shihab. Dalam kesehariannya, dia biasa dipanggil Nana. Wanita satu ini lahir di Makassar pada tanggal 16 september 1977.

Dia merupakan putri kedua dari seorang tokoh populer bernama Prof. Dr. Quraish Shihab yang ialah seorang cendekiawan muslim Indonesia. Ibunya Najwa Shihab berjulukan Fatmawati Assegaf. Najwa Shihab memiliki empat orang saudara.

Masa Kecil

Najwa Shihab mengenyam pendidikan dasarnya di sekolah dasar Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah. Kemudian beliau melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama Al-Ikhlas di kawasan Jakarta Selatan.

Selepas Sekolah Menengah Pertama, Najwa Shihab masuk ke SMA Negeri 6 Jakarta Selatan. Ketika di Sekolah Menengah Atas (SMA), Najwa Shihab terpilih sebagai siswa yang berangkat ke Amerika selama satu tahun dalam acara bernama AFS yang dikelola oleh Yayasan Bina Antarbudaya.

Kuliah di Fakultas Hukum UI

Kemudian ketika memasuki akademi tinggi, Najwa Shihab kuliah di Universitas Indonesia dengan mengambil jurusan Ilmu Hukum dan menjadi alumni pada tahun 2000. Kendati lulus sebagai Sarjana Hukum, Najwa Shihab lebih memilih menggeluti di dunia jurnalistik dibandingkan dengan seorang pengacara.

Menjadi Jurnalis

Tidakah mengherankan, beliau kemudian bergabung dengan Metro TV salah satu Stasiun Televisi Indonesia untuk mengasah kemampuannya dibidang jurnalistik.

Dia dianugrahi penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dalam hal laporan-laporanya saat menjadi repoter peristiwa Tsunami di Aceh.

Najwa Shihab ialah reporter pertama yang sukses melaporkan keadaan setelah tsunami menerjang Aceh, dari laporan atau liputannya, dinilai memberi andil yang sangat memiliki arti dalam hal berkembangnya kepedulian dan juga rasa empati penduduk luas terhadap bencana tsunami tersebut yang banyak mengkonsumsi korban jiwa.

Meliput Tsunami Aceh

Ketika Tsunami Aceh terjadi, Najwa Shibab menyiarkan secara emosional betapa dahsyatnya Tsunami Aceh dan menyebut bahwa pemerintah kurang siap dalam menghadapi tragedi tersebut.

Walaupun ketika itu yang menjabat Menko Kesra ketika Bencana Tersebut terjadi ialah pamannya sendiri yaitu Alwi Shihab sehingga berdasarkan pakar Komunikasi UI yakni Effendi Ghazali menyebut fenomena Shihab vs Shihab.

Penghargaan Najwa Shihab

Dalam Biografi Najwa Shihab dikenali bahwa pada tahun 2006, dia mendapat predikat sebagai Jurnalis Terbaik Metro TV, dan kemudian berhasil masuk sebagai nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards.

Pada tahun yang serupa pula, bersama sejumlah wartawan dari banyak negara, Najwa Shihab terpilih menjadi salah seorang peserta Senior Journalist Seminar yang diadakan di sejumlah kota di AS, dan juga dia menjadi seorang pembicara di Konvensi Asian American Journalist Association.

Penghargaanya sebagai seorang jurnalis profesioanl tidak cuma pada level nasional saja melainkan juga pada level interasional, yaitu dia sukses masuk dalam nominasi Asian Television Awards dalam klasifikasi Best Current Affairs/Talkshow presenter.

Kemudian ditahun 2008 lalu, Najwa Shihab terus memperdalam ilmunya dengan mengambil fokus Hukum Media di Melbourne Law School Australia dimana beliau menjangkau Full Scholarship for Australian Leadership Awards. Meskipun lulusan Ilmu Hukum, Najwa Shihab lebih terpesona terhadap dunia Jurnalistik.Biografi Najwa Shihab - Presenter Mata Najwa

Presenter Mata Najwa

Najwa Shihab merupakan wartawan wanita yang mewawancarai hampir semua tokoh-tokoh politik nasional malalui program Mata Najwa yang disiarkan di stasiun televisi Metro TV.

Selain itu, Najwa Shihab yang diketahui selaku presenter cerdas ini ialah orang yang pertama yang mewawancarai presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat selesai pelantikan.

Hingga dikala ini Najwa Shihab masih aktif sebagai seorang jurnalis. Ia tekun memproduksi konten-konten jurnalistik mirip mewawancarai para tokoh-tokoh di Indonesia, membuat informasi investigasi yang kemudian dia tayangkan di channel Youtube Mata Najwa miliknya.

Sempat vakum di televisi, Najwa Shihab kembali hadir melalui Mata Najwa yang sekarang ditayangkan di statsiun TV Trans7.

Keluarga Najwa Shihab

Najwa Shihab diketahui menikah dengan laki-laki berjulukan Ibrahim Sjarief Assegaf pada tahun 1997. Dari pernikahannya tersebut, Najwa Shihab mempunyai dua orang anak bernama Namia dan Izzat Ibrahim.

Biografi Andy F. Noya – Host Kick Andy

Biografi,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Wartawan

Biografi Andy F. Noya. Beliau dikenal sebagai host atau pembawa acara dalam program Kick Andy ialah suatu acara televisi yang banyak mendatangkan tokoh-tokoh yang mempunyai pengalaman atau kisah unik dan menarik.

Andy F.Noya, Kick Andy, Biografi, ProfilNama lengkapnya ialah Andy Flores Noya lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 November 1960, Mengenai profil atau kisah hidup Andy F. Noya sendiri terbilang sangat menarik, Andy bekerjsama lulusan sekolah teknik. Begitu lulus Sekolah Dasar sang timur Di Malang, Jawa Timur, pria kelahiran Surabaya ini melanjutkan sekolah di Sekolah Teknik kemudian ke STM Jayapura.

Tidak hingga final, dia pindah ke Jakarta dan melanjutkan ke STM 6 Jakarta. Meski demikian, semenjak kecil ia sangat jatuh cinta pada dunia tulis-menulis. Kemampuannya menggambar kartun dan karikatur makin membuatnya menentukan dunia tulis menulis selaku jalan hidupnya.

Oleh sebab itu begitu lulus STM, walau menerima beasiswa untuk melanjutkan ke IKIP Padang, Andy memilih mendaftar ke Sekolah Tinggi Publisistik (kini Institut Ilmu Sosial dan Politik Jakarta).

Sebenarnya Andy tidak diterima kuliah di sekolah tinggi tinggi tersebut karena kampus tidak menerima lulusan STM. Namun sebab tekadnya menjadi wartawan telah sedemikian membara, alhasil Andy “Naik banding” dan menemui Rektor Sekolah Tinggi Publisistik Ali Mochtar Hoeta Soehoet. Kepada sang rektor Andy Noya mengungkapkan suara hatinya.

Akhirnya sang rektor mengalah dan memperlihatkan kesempatan kepada Andy untuk ikut tes masuk, dengan catatan (syarat) dia harus meminta surat nasehat dari Dirjen Pendidikan Tinggi. Selain itu, apabila di lalu hari nilai mata kuliah Andy buruk, dia mesti keluar. Ternyata prestasi Andy elok dan kuliahnya pun berlanjut.

Pada ketika harian ekonomi Bisnis Indonesia hendak terbit (1985), Andy diajak bergabung oleh Lukman Setiawan, pimpinan di Grafitipers, salah satu anak perjuangan Tempo. Maka Andy tercatat sebagai 19 reporter pertama di harian itu. Baru dua tahun di Bisnis Indonesia, Andy diajak oleh Fikri Jufri wartawan senior Tempo untuk memperkuat majalah Matra yang baru diterbitkan oleh Tempo.

Andy tertarik lalu bergabung. Matra agaknya bukan pelabuhan terakhirnya. Pada 1992 tiba anjuran dari Surya Paloh, pemilik surat kabar Prioritas yang waktu itu dibreidel, untuk bergabung dengan koran Media Indonesia yang mereka kelola. Maka sejak itulah Andy kembali ke surat kabar.

Pada 1999, RCTI menghadapi dilema. Terjadi gejolak dikalangan wartawan acara info Seputar Indonesia berhubungan dengan adanya ketentuan yang mewajibkan PT Sindo, anak perjuangan RCTI yang menaungi Seputar Indonesia, untuk bergabung dengan RCTI selaku induk. Bersama wartawan senior Djafar Assegaff, Andy diutus untuk menolong. Tugas utama adalah memimpin Seputar Indonesia sekaligus memuluskan proses transisi ke RCTI.

Pada tahun 2000, Metro TV mendapat izin siaran. Surya Paloh memanggil Andy kembali untuk memimpin Metro TV sebagai pemimpin redaksi. Tiga tahun lalu (2003) Andy ditarik kembali ke Media Indonesia dan menjadi pemimpin redaksi di surat kabar lazim terbesar kedua itu.

Memasuki tahun 2006, ketika pemimpin redaksi Metro TV Don Bosco mengundurkan diri, Andy Noya, yang sekarang menjadi wakil pemimpin biasa di Media Indonesia, diminta merangkap menjadi pemimpin redaksi Metro TV menggantikan Don Bosco.

Di ketika itulah andy kemudian mulai mencar ilmu jurnalistik televsisi secara menyeluruh. Ia pun dipercaya menjadi Host salah satu program yang judulnya diambil sendiri dari namanya, ialah Kick Andy, sebuah acara talk show yang disiarkan oleh Metro TV dan tayang setiap Jum’at malam.

Dalam perjalanan kariernya Andy pernah menjadi host acara Jakarta Round Up kemudian Jakarta First Channel di Radio Trijaya selama lima tahun (1994 sampai dengan 1999). www.biografiku.com