TintaTeras.com– Nama Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Madji atau lebih diketahui dengan Tuan Guru Bajang mulai mencuat sebagai calon alternatif di tengah ramainya pembicaraan bursa capres dan cawapres tahun 2019.
Bukan tanpa alasan nama Tuan Guru Bajang masuk sebagai salah satu calon alternatif diantara banyak kandidat lainnya mirip Gatot Nurmantyo atau Agus Harimurti Yudhoyono, mengenang banyak prestasi dari Tuan Guru Bajang atau TGB Zainul Madji dalam mengembangkan NTB selama dua periode kepemimpinannya sebagai Gubernur NTB.
Biografi dan Profil Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Madji
Nama lengkapnya adalah Dr. Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Madji, Lc,. M.A atau TGB Zainul Madji lahir pada tanggal 31 Mei 1972 di Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Mengenai latar belakang keluarga, TGB Zainul Madji ialah anak dari HM Djalaluddin, yang dulu pernah melakukan pekerjaan sebagai birokrat di Pemda NTB serta Hj. Rauhun Zainuddin Abdul Madji yang merupakan puteri dari M. Zainuddin Abdul Madjid seorang ulama besar di Lombok, NTB yang mendirikan organisasi Nahdatul Wathan.
TGB Zainul Madji memrupakan anak ketiga. Ia memiliki lima orang saudara berjulukan Ir. Hj. Siti Rohmi Jalilah, H. Muhammad Syamsul Luthfi, SE., Muhammad Jamaluddin, BE., Siti Soraya, dan Siti Hidayati.
Masa Kecil TGB Zainul Madji
Tumbuh di tengah-tengah keluarga ulama, pastinya pendidikan agama ialah prioritas utama bagi TGB Zainul Madji. Ia mengawali pendidikannya di Sekolah Dasar Negeri 3 Mataram. Setelah lulus pada tahun 1986, dia lalu melanjutkan sekolahnya di Madrasah Tsanawiyah Mu’allimin Nahdlatul Wathan Pancor yag beliau tuntaskan dalam kurun waktu hanya 2 tahun saja karena kecerdasannya. Setelah itu ia melanjutkan pendidikannya di jenjang selanjutnya di Madrasah Aliyah di yayasan yang sama dan selesai pada tahun 1991.
TGB Zainul Madji memperdalam ilmu agamanya selama abad waktu satu tahun (1991-1992) dengan menghafal alquran 30 juz di Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Nahdlatul Wathan Pancor.
Menimba Ilmu di Kairo, Mesir
Setelah menuntaskan hafalan alqurannya, TGB Zainul Madji kemudian berangkat ke Kairo, Mesir untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi di Universitas Al Azhar pada Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an.
Ia menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1996 dengan gelar Lc (License) dari Universitas Al Azhar. Selajutnya, beliau menempuh pendidikan masternya di Universitas yang sama dana mendapatkan gelar Master of Arts dengan predikat Jayyid Jidan.
Pada tahun 1997, TGB Zainul Madji menikah dengan perempuan berjulukan Rabiatul Adawiyah, puteri dari ulama terkenal di Betawi. Dari pernikahannya tersebut, TGB Zainul Madji dan Rabiatul Adawiyah dikaruniai empat orang anak.
Tak lama kemudian ia melanjutkan kembali pendidikannya dengan mengambil S3 di Universitas yang sama yaitu Al Azhar dan menerima gelar doktor dengan predikat summa cumlade pada tahun 2011. TGB Zainul Madji menyelesaikan pendidikan S1 sampai S3 nya selama 10 tahun di Kairo, Mesir.
Terjun Ke Dunia Politik
Bagaimana seorang ulama mirip TGB Zainul Madji mampu terjuan ke dunia politik? Mungkin jawabannya adalah sebab Yusril Ihza Mahendra. TGB Zainul Madji sangat mengenal Yusril Ihza Mahendra yang ketika itu selaku ketua lazim dari Partai Bulan Bintang (PBB).
Awalnya Yusril mengajak TGB Zainul Madji untuk ikut mendaftar menjadi anggota dewan perwakilan rakyat RI kala 2004 sampai 2009. Pada peluang ini, TGB Zainul Madji sukses terpilih selaku anggota dewan perwakilan rakyat RI di dari NTB. Namun tak usang menjabat sebagai anggota dewan perwakilan rakyat RI, TGB Zainul Madji banyak menerima proposal untuk maju sebagai wakil gubernur mengingat pengaruhnya sungguh besar di Lombok, NTB.
Menjadi Gubernur Nusa Tenggara Barat Dua Periode
Namun Yusril Ihza Mahendra lalu tiba dan kembali meyakinkan TGB Zainul Madji untuk maju sebagai kandidat Gubernur NTB dimana PBB dan PKS sebagai partai pengusung TGB Zainul Madji. Berpasangan dengan Badrul Munir, TGB Zainul Madji sukses keluar selaku Gubernur terpilih NTB abad 2008 – 2013.
Walaupun abad itu lawannya Lalu Serinata selaku Gubernur Incumbent menggugat hasil penyeleksian tersebut tetapi oleh MA gugatan tersebut ditolak. Akhirnya, TGB Zainul Madji dilantik pada tanggal 17 September 2008 sebagai Gubernur NTB. Ini juga membuat TGB selaku Gubernur Termuda di Indonesia yang berumur 36 tahun saat menjabat sebagai gubernur.
Selama memimpin NTB, TGB Zainul Madji bisa dibilang sukses dalam memajutan Nusa Tenggara Barat. Misalnya dalam hal pertanian, pendidikan pariwisa serta pengelolaan keuangan dan pemerintahan yang baik menciptakan TGB Zainul Madji diganjar penghargaan Leadership Award oleh Menteri Dalam Negeri pada tahun 2012.
Pada tahun 2013, Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Madji bercerai dengan istrinya Rabiatul Adawiyah sesudah membangun rumah tangga selama 17 tahun. TGB Zainul Madji saat ini diketahui berjulukan Erica Zainul Madji yang dari pernikahannya dengan TGB Zainul Madji dikaruniai dua orang anak.
Track record yang bagus dalam memimpin Nusa Tenggara Barat, menciptakan TGB Zainul Madji terpilih kembali sebagai Gubernur NTB era 2013 – 2018. Di periode kepemimpinannya yang kedua ini, TGB Zainul Madji berhasil meminimalisir tingkat kemiskinan dan meningkatkan buatan atau ketahanan pangan di wilayahnya sehingga membuat Nusa Tenggara Barat keluar sebagai Provinsi terbaik dalam hal tingkat pembangunan manusia.
Sehingga sangat wajar jika pada tahun 2017, TGB Zainul Madji kembali mendapatkan penghargaan Leadership Award dari Menteri Dalam Negeri. Selain itu sudah puluhan penghargaan diterima oleh TGB Zainul Madji selama kurun 2008 hingga 2018 dalam memimpin Nusa Tenggara Barat.
Masuk Dalam Bursa Calon Presiden dan Wapres 2019
Puluhan Prestasi dan serta kesuksesannya selama memimpin Nusa Tenggara Barat menciptakan TGB Zainul Madji mulai dilirik oleh beberapa partai selaku salah satu kandidat Calon Presiden dan Wakil Presiden 2019. Bahkan dalam survei PolCoMM, elektabilitas TGB Zainul Madji mengalahkan beberapat tokoh yang telah terkenal seperti Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Mengapa diundang Tuan Guru Bajang
Banyak yang mengajukan pertanyaan mengapa Muhammad Zainul Madji dipanggil Tuan Guru Bajang? Di Lombok, Muhammad Zainul Madji dikenal selaku salah satu tokoh agama disana. Sehingga oleh penduduk Lombok, Zainul Madji kemudian diundang dengan sebutan Tuan Guru Bajang. ‘Tuan Guru’ memiliki arti tokoh agama dan ‘Bajang’ mempunyai arti Muda. Sehingga Sebutan Tuan Guru Bajang Zainul Madji melekat besar lengan berkuasa kepadanya.