TintaTeras

Biografi Dan Profil Rizal Ramli – Jago Ekonomi Indonesia

Ahli Ekonomi,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Politikus,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia
Biografi dan Profil Rizal Ramli - Ahli Ekonomi Indonesia

TintaTeras.com – Nama Rizal Ramli banyak menjadi perbincangan penduduk baik itu saat ia menjadi Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dengan banyak sekali gebrakan dan kontoversinya maupun sesudah tidak lagi menjadi menteri di kabinet Jokowi. Rizal Ramli dikenal sebagai salah satu jago ekonomi Indonesia ketika ini. Mengenai profil dan biodata Rizal Ramli, beliau dilahirkan dengan nama Rizal Ramli pada tanggal 10 Desember 1954 di Padang, Sumatera Barat.

Ayahnya berjulukan Ramli yang melakukan pekerjaan selaku wedana atau asisten camat dan ibunya bernama Rabiah yang bekerja sebagai seorang guru. Usia tiga tahun beliau sudah mampu membaca. Rizal Ramli yatim piatu saat usianya enam tahun.

Setelah ditinggal kedua orang tuanya, dia lalu tinggal dan ikut bersama dengan neneknya di Bogor. Ia tinggal disana bareng dengan saudara dan juga sepupunya dan menolong neneknya untuk beternak ayam, baik itu ayam petelur ataupun ayam broiler dan ayam potong.

Rizal Ramli memulai pendidikannya dengan bersekolah di SD Hutabarat Bogor. Rizal Ramli sejak kecil kegemaran membaca dan banyak membaca buku-buku ketika beliau tinggal di bogor. Setelah final Sekolah Dasar, beliau lalu melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Pertama 1 Bogor dan kemudian masuk di Sekolah Menengan Atas 2 Bogor. Saat di Sekolah Menengan Atas, dia sempat bersurat ke mancanegara untuk meminta tambahan buku bacaan karena ia sudah banyak membaca buku yang ada di perpusatakaan bogor.

Diterima di ITB

Selepas final SMA, Rizal Ramli kemudian ingin melanjutkan pendidikannya di akademi tinggi. Ia lalu mendaftar di ITB (Institut Teknologi Bandung) dan lalu di terima di jurusan Fisika. Hampir frustasi alasannya adalah tidak dapat membiayai kuliahnya karenanya Rizal Ramli lalu pergi ke Kebayoran untuk melakukan pekerjaan di percetakan. Selama enam bulan ia melakukan pekerjaan disana, mengirit pengeluaran untuk mengumpulkan ongkos kuliah dan tidak sempat mengikuti kuliah selama enam bulan.

Ketika uangnya telah terkumpul, Rizal Ramli lalu kembali ke Bandung dan lalu melunasi duit wajah dan ongkos kuliahnya di ITB, dan sisa tabungannya beliau gunakan untuk ongkos kebutuhan sehari-harinya. Enam bulan kemudian, duit simpanannya habis. Rizal Ramli kemudian memutar otak untuk mencari ongkos untuk makan dan kuliahnya.

Menjadi Penerjemah

Karena pergaulannya yang sangat luas, Rizal Ramli banyak ditolong oleh teman-temannya, namun dia lalu hasilnya minder kalau selalu minta pertolongan. Akhirnya berbekal kemampuan bahasa inggrisnya yang manis, ia lalu mencoba menjadi penerjemah postingan ilmiah untuk dosen dan mahasiswa. Ia mampu memadai keperluan hidupnya dan kuliahnya dengan menjadi penerjemah di bantu oleh sobat-temannya.

Selain menjadi penerjemah, Rizal Ramli juga menjadi pengajar untuk belum dewasa ekspatriat yang ada di Bandung sehingga duit kuliahnya mampu selalu terpenuhi. Selama kuliah di ITB, Rizal Ramli juga aktif dalam organisasi. Ia terpilih menjadi Presiden SEF ITB, dan juga menjadi Wakil Ketua Dewan Mahasiswa ITB dari tahun 1976 hingga 1977.

Memasuki tahun 1978, Rizal Ramli sebagai mahasiswa aktif mengkritisi pemerintahan Soeharto. Bersama dengan sahabat-temannya, ia menjadi tim penulis Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang isinya banyak mengkritik kebijakan adikara pemerintahan Soeharto dan juga Praktik KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang terjadi di dalam keluarga Soeharto.

Diterbitkannya buku tersebut, menciptakan Soeharto ketika itu sungguh murka. Meskipun buku tersebut tidak boleh beredar, namun ternyata Buku Putih Perjuangan Mahasiswa ITB yang disusun oleh Rizal Ramli dan mitra-kawannya bahkan terlah beredar di kampus-kampus lain bahkan sempat diangkut di koran dan majalah yang pada balasannya koran dan majalah tersebut di beredel oleh pemerintahan Soeharto.

Rizal Ramli Masuk Penjara Sukamiskin

Buku tersebut juga diterjemahkan kedalam delapan bahasa ajaib oleh Prof. Ben Anderson dari Amerika Serikat. Hal ini membuat Rizal Ramli ditangkap dan lalu dimasukkan di penjara Sukamiskin, kawasan Soekarno dahulu ditahan. Rizal Ramli ditangkap bareng dengan sobat-sahabat mahasiswanya yang lain.

Selama di penjara Sukamiskin, ia lebih banyak membaca buku-buku yang diantarkan oleh teman-teman kampusnya khususnya buku-buku Ekonomi yang menyebabkan ia lebih menggemari ekonomi. Ia juga sering bermain catur bareng dengan tahanan lain. Ditangkapnya Rizal Ramli membuat neneknya menjadi bersedih. Rizal Ramli lalu dibebaskan selama setahun dipenjara.

Berhenti Kuliah di ITB dan Melanjutkan Kuliah di Luar Negeri

Keluar dari penjara, Rizal Ramli tidak menyelesaikan kuliahnya di ITB. Ia kemudian mencoba untuk mencari beasiswa untuk kuliah di mancanegara. Dengan berbekal rekomendasi dari Rektor ITB dan juga dari Adnan Buyung Nasution saat itu, ia lalu menjajal mendaftar beasiswa di Ford Foundation.

Setelah mendapatkan beasiswa, Rizal Ramli lalu mencoba mendaftar di Boston University dan diterima di jurusan Ekonomi namun menjadi mahasiswa percobaan selama enam bulan disana di tahun 1980. Tanpa menikuti organisasi, ia mencoba fokus di kuliah. Nilai-nilai kuliahnya sungguh manis mengalahkan teman-sahabat kampusnya lainnya sehingga ia kemudian di terima secara sarat sebagai mahasiswa di Boston University. Rizal Ramli menuntaskan kuliahnya selama satu setengah tahun saja dari yang umumnya yaitu dua tahun.

Setelah menyelesaikan kuliah di jurusan Ekonomi di Boston Univesity, Amerika Serikat, Rizal Ramli lalu kembali ke Indonesia dan melakukan pekerjaan selaku seorang redaktur di Prima. Di tahun 1982, dia lalu menikah dengan Herawati, pacarnya yang kuliah di jurusan Arsitektur ITB yang memberinya tiga orang anak.

Biografi dan Profil Rizal Ramli - Ahli Ekonomi Indonesia

Setelah menikah, Rizal Ramli lalu melanjutkan kuliahnya lagi di Amerika Serikat sesudah mendapat beasiswa dari kampusnya yang dahulu di Boston University. Ia lalu memboyong anak dan istrinya ke Amerika. Untuk memadai ongkos hidup selama di Amerika, Rizal Ramli kemudian melakukan pekerjaan selaku peneliti atau researcher di Boston. Istrinya bekerja sebagai Arsitektur di Boston dan juga sempat melanjutkan kuliahnya di Harvard School of Planning.

Rizal Ramli kemudian menuntaskan kuliahnya di Amerika sampai memperoleh gelar Doktor atau P.hD dari Boston University di tahun 1990. Ia lalu kembali ke Indonesia dan mendirikan sebuah organisasi Ekonom berjulukan ECONIT Advisory Group bersama dengan Laksamana Sukardi, Arif Arryman, dan M.S. Zulkarnaen. Organisasi ini aktif mengkritisi kebijakan pemerintahan orde gres dikala. Rizal Ramli juga mendirikan Komite Bangkit Indonesia (KBI) dna menjabat sebagai ketuanya.

Menjadi Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) sampai Menteri Keuangan

Memasuki kurun Reformasi, ketika Presiden Abdurrahman Wahid berkuasa, Rizal Ramli lalu di tunjuk sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) pada tahun 2000. Selama kepemimpinannya di Bulog, dia berhasil menjinjing pergantian dan keuntungan perekonomian bagi Bulog cuma dalam tempo enam bulan saja.

Prestasinya yang anggun di Bulog, menciptakan presiden Gusdur saat itu mengangkatnya selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pada bulan Agustus 2000 dan segera mencanangkan kebijakan 10 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi. Terobosan yang lain dikala dia menjadi menteri, beliau berhasil menyelamatkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang saat itu diambang kebangkturan dengan berhasil melalukan revaluasi aset tanpa menyuntikkan modal sehingga modal PLN menjadi surplus 119,4 Triliun rupiah dari yang tadinya minus 9 triliun.

Prestasinya membuat Presiden Gusdur mempercayainya selaku Menteri Keuangan di bulan Juni 2001 sampai agustus 2001. Di tahun 2011, Rizal Ramli menikah lagi dengan perempuan berjulukan Marijani yang merupakan keturunan Tionghoa tahun 2008 tetapi istri keduanya meninggal dunia pada tahun 2001. Istri pertamanya Herawati Moelyono meninggal dunia pada tahun 2006. Tidak lagi menjadi menteri, Rizal Ramli lalu ditunjuk menjadi komisaris utama di beberapa perusahaan- perusahaan BUMN milik pemerintah mirip di PT. Semen Gresik.

Selama menjadi komasaris utama di PT. Semen Gresik, dia sukses mengangkat perusahaan plat merah tersebut menjadi salah satu perusahaan dari delapan perusahaan milik negara yang paling menguntungkan dimana keuntungan higienis yang diterima PT. Semen Gresik meningkat sampai 1,8 triliun dari 1,3 triliun. Selain itu beliau juga banyak mengkritisi kebijakan pemerintah di kala presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga Presiden Joko Widodo.

Rizal Ramli Sebagai Menko Kemaritiman

Setelah dia lalu ditunjuk menjadi komisaris utama di Bank BNI namun belum cukup enam bulan di BNI, Rizal Ramli kemudian di tunjuk oleh presiden Jokowi selaku Menko Kemaritiman dibulan Agustus 2015, selama menjabat selaku Menko Kemaritiman, Rizal Ramli lebih banyak mengritik pedas kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintahan Jokowi sehingga menimbulkan kegaduhan dalam kabinet kerja yang dibuat oleh Joko Widodo. Rizal Ramli menjabat sebagai Menko Kemaritiman hingga Juli 2016. Rizal Ramli ialah satu-satunya ahli ekonomi dari Indonesia yang dipercaya menjadi penasehat ekonomi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).

Biodata Rizal Ramli – Ahli Ekonomi Indonesia

Biografi dan Profil Rizal Ramli - Ahli Ekonomi Indonesia

  • Nama Lengkap : Dr. Rizal Ramli 
  • Tempat / Tanggal Lahir : Padang, Sumatera Barat, 10 Desember 1954
  • Istri : 
    • Herawati Moelyono (alm.)
    • Marijani (Liu Siaw Fung) (alm.)

  • Anak :
    • Dhitta Puti Saraswati
    • Dipo Satria
    • Daisy Orlana Ramli

  • Orang Tua : Ramli (Ayah), Rabiah (Ibu)
  • Kampus : Boston University, Amerika Serikat
  • Agama : Islam
  • Pekerjaan : Ekonom, politisi
  • Jabatan :
    • Kepala Badan Urusan Logistik (2000–2001)
    • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 2000–2001
    • Menteri Keuangan Indonesia (2001)
    • Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia (2015-2016)

Biografi Tito Karnavian, Perjalanan Spesialis Anti Teror Menjadi Menteri

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Militer,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Tito Karnavian. Saat ini diketahui sebagai Menteri Dalam Negeri di masa pemerintahan Joko Widodo dalam kabinet kerja jilid II. Sebelumnya beliau usang menjabat selaku Kapolri. Di kepolisian, ia diketahui mempunyai segudang prestasi dalam bidang penanggulangan terorisme di Indonesia. Berikut Biografi, profil dan biodata Tito Karnavian.

Biodata Tito Karnavian

Biografi Tito Karnavian - Profil dan Biodata Lengkap Kapolri

Nama Lengkap : Muhammad Tito Karnavian

Lahir : Palembang, Sumatera Utara, 26 oktober 1964

Orang Tua : H Achmad Saleh (ayah), Hj Kardiah (ibu)

Saudara : Iwan Dakota, Donny Akbar, Dian Marelia, Fifa Argentina, Diah Natalisa

Istri : Tri Suswati

Anak : Via, Opan, Angga

Agama : Islam

Pangkat : Jenderal Polisi Bintang Empat

Biografi Tito Karnavian

Beliau dilahirkan dengan nama lengkap Muhammad Tito Karnavian pada tanggal 26 oktober 1964 di Palembang, Sumatera Utara. Ayahnya bernama H Achmad Saleh dan ibunya bernama Hj Kardiah yang melakukan pekerjaan selaku bidan.

Masa Kecil

Ia mulai mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar Xaverius 4 Palembang, dan lalu sehabis itu masuk di Sekolah Menengah Pertama Xaverius 2 Palembang. Tamat dari SMP, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Palembang.

Sewaktu bersekolah, Tito Karnavian diketahui sebagai siswa yang pandai. Terbukti dikala beliau ikut ujian perintis, ia sukses lulus di banyak tes yang diadakan oleh lembaga negara dan universitas.

Lulus di Berbagai Test dan Masuk AKABRI

Ia sukses lulus tes di AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, lulus di kedokteran universitas Sriwijaya, ia juga lulus di jurusan HI (Hubungan Internasional) Universitas Gajah Mada dan lulus di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Ibunya menghendaki Tito Karnavian mampu menjadi seorang dokter namun dari Tito lalu lebih menentukan masuk di AKABRI.

Di AKABRI, Tito Karnavian lulus pada tahun 1987 selaku lulusan terbaik dan mendapatkan penghargaan Bintang Adhi Makayasa. Di tahun yang sama, beliau lalu bertugas sebagai Perwira Samapta Polres Jakarta Pusat kemudian naik pangkat dan menjadi kanit reserse Polres Metro Jakarta Pusat hingga tahun 1991.

Di tahun itu juga Tito Karnavian lalu menikah dengan Tri Suswati yang merupakan pacarnya ketika bersekolah di Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Palembang yang lalu memberinya tiga orang anak.

Setelah itu ia kemudian naik jabatan menjadi wakapolsek mirip di Metro Senen Polres Metro Jakarta Pusat dan juga Metro Sawah Besar Polres Metro Jakarta Pusat.

Kemudian di tahun 1993, Tito Karnavian sukses menuntaskan pendidikan masternya (Master of Arts) di bidang Police Studies. Kemudian di tahun 1996, dia juga menyelesaikan pendidikannya di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta selaku lulusan terbaik.

Ia lalu menerima penghargaan Bintang wiyata Cendekia, di tahun itu juga, Tito kemudian menjabat selaku Sespri Kapolda Metro Jaya, tidak lama kemudian, ia menjabat sebagai Kapolsek Metro Cempaka Putih Polres Metro Jakarta Pusat sampai tahun 1997.

Karena prestasinya yang cemerlang, tahun 1997 Tito Karnavian kemudian di promosikan selaku Sespri (Sekretaris Pribadi Kapolri) sampai tahun 1999.

Sebelumnya di tahun 1998, Tito sempat belajar di Royal New Zealand Air Force Command & Staff College, Auckland, New Zealand dan juga mendapatkan gelar Bachelor of Arts (B.A.) dalam bidang Strategic Studies di Massey University, New Zealand.

Menangkap Buronan Tommy Soeharto

Di periode reformasi, Tito Karnavian di rotasi di aneka macam jabatan kepolisian di kawasan jakarta mirip Menjadi Kasat Serse Ekonomi Reserse Polda Metro Jaya dari tahun 1999 sampai tahun 2000 kemudian Kasat Serse Umum Reserse Polda Metro Jaya hingga tahun 2002.

Dalam biografi Tito Karnavian dimengerti bahwa salah satu prestasinya adalah dengan menangkap buronan Hutomo Mandala Putra atau Tommy Suharto yang ialah putera mantan presiden Soeharto yang dikala itu menjadi Buronan atas perkara pembunuhan berniat Hakim Agung Syafiudin.

Biografi Tito Karnavian - Profil dan Biodata Lengkap Kapolri Ia kemudian mendapatkan peningkatan pangkat yang hebat dan tak lama berselang, Tito Karnavian lalu dipindahkan ke Makassar dan mengisi jabatan sebagai Kasat Serse Tipiter Reserse Polda Sulawesi Selatan.

Namun tak usang kemudian, beliau kembali di pindahkan ke Polda Metro Jaya untuk mengisi jabatan sebagai Koorsespri Kapolda Metro Jaya hingga tahun 2003.

Di tahun 2003, ia kemudian menjabat sebagai Kasat Serse Keamanan Negara Reserse Polda Metro Jaya. Kemudian di tahun selanjutnya adalah tahun 2004, Dibentuk Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 Anti Teror tahun oleh Kapolda Metro Jaya dikala itu Jenderal Firman Gani dan lalu Tito Karnavian ditunjuk sebagai Kaden 88 Anti Teror Polda Metro Jaya yang ketika itu berpangkat Ajun Komisaris Besar (AKBP).

Kepala Detasemen Khusus Anti Teror (Densus 88)

Bersama Tim Densus 88, Tito Karnavian sukses menangkap teroris terkenal ialah Dr. Azhari yang tewas tertembak di Malang pada tahun 2005. Dari insiden tersebut, Tito Karnavian lalu naik pangkat menjadi Kombes Polisi.

Di tahun 2005, beliau lalu dipindahkan ke Serang, Banten dan menjabat selaku Kapolres Serang Polda Banten. Namun tak usang kemudian, Tito Karnavian pindah peran ke Mabes Polisi Republik Indonesia dengan menjabat selaku Kasubden Bantuan Densus 88 Anti Teror Bareskrim Polri dan Kasubden Penindak Densus 88 Anti Teror Bareskrim Polri di tahun 2006,

Setelah itu ia kemudian menjabat sebagai Kasubden Intelijen Densus 88 Anti Teror Bareskrim Polisi Republik Indonesia dan sukses menangkap tersangka kerusuhan Poso lewat Densus 88 Anti Teror. Hingga tahun 2009, tahun dia dipromosikan sebagai Kadensus 88 Anti Teror Bareskrim Polri hingga tahun 2010 dan berhasil menangkap teroris populer adalah Noordin M Top.

Menjadi Kapolda Papua

Prestasinya yang bagus dalam menanggulangi teroris bareng Densus 88, Tito Karnavian kemudian dipromosikan sebagai Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di tahun 2011 hingga tahun 2012.

Selama hampir dua tahun BNPT, Tito Karnavian lalu dipromosikan sebagai Kapolda Papua di tahun 2012, dan di tahun 2013, Tito Karnavian sukses meraih gelar Ph.D di bidang Strategic Studies with interest on Terrorism and Islamist Radicalization di S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore dengan predikat magna cum laude. Ia menjadi Kapolda Papua sampai tahun 2014.

Biografi Tito Karnavian - Profil dan Biodata Lengkap Kapolri

Polda Metro Jaya

Tanggal 16 juli 2014, Tito Karnavian lalu ditarik ke Mabes Polisi Republik Indonesia dan kemudian menjabat selaku Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Asrena) tahun 2015 dimana posisi tersebut ialah salah satu jabatan bergengsi di Mabes Polri. Tak lama lalu, Tito Karnavian kemudian dipromosikan sebagai Kapolda Metro Jaya.

Menjabat Sebagai Kapolri

Dalam biografi Tito Karnavian dikenali bahwa setahun lalu dia ditunjuk sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di bulan Maret 2016 yang membuat pangkatnya naik menjadi Komisaris Jendral Polisi Bintang Tiga.

Tak usang sesudah itu, pertengahan tahun 2016 Presiden Joko Widodo lalu menunjuk Tito Karnavian sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Kapolri berpangkat bintang empat menggantikan Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang pensiun.

Menjabat Sebagai Menteri Dalam Negeri

Pada bulan oktober 2019, Tito Karnavian diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kapolri. Posisi Kapolri lalu digantikan oleh Jenderal Polisi Idham Azis

Setelah diberhentikan, Tito Karnavian lalu diangkat oleh Presiden Joko Widodo mengemban tugas baru selaku Menteri Dalam Negeri dalam kabinet Kerja jilid II.

Riwayat Pendidikan

  • Sekolah Dasar Xaverius 4 di Palembang (1976)
  • SMP Xaverius 2 di Palembang (1980)
  • Sekolah Menengan Atas Negeri 2 Palembang (1983)
  • Akademi Kepolisian (1987); Penerima bintang Adhi Makayasa selaku lulusan Akpol terbaik.
  • Master of Arts (M.A.) in Police Studies, University of Exeter, UK (1993)
  • Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) (1996); Penerima bintang Wiyata Cendekia sebagai lulusan PTIK terbaik
  • Royal New Zealand Air Force Command & Staff College, Auckland, New Zealand (Sesko) (1998)
  • Bachelor of Arts (B.A.) in Strategic Studies, Massey University, New Zealand (1998)
  • Sespim Pol, Lembang (2000)
  • Lemhannas RI PPSA XVII (2011) penerima Bintang Seroja sebagai peserta Lemhanas terbaik.
  • Ph.D in Strategic Studies with interest on Terrorism and Islamist Radicalization at S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University, Singapore (magna cum laude) (2013).

Penghargaan

  • Bintang Adhi Makayasa (lulusan terbaik Akpol) (1987)
  • Bintang Wiyata Cendekia (lulusan terbaik Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Jakarta) (1996)
  • Kenaikan Pangkat Luar Biasa Mayor ke Ajun Komisaris Besar (2001)
  • Kenaikan Pangkat Luar Biasa Ajun Komisaris Besar ke Komisaris Besar (2005)
  • Penghargaan memimpin operasi anti teror di kawasan konflik Poso Sulawesi Tengah (2007)
  • Kenaikan Pangkat Luar Biasa Komisaris Besar ke Brigadir Jenderal (2009)
  • Kenaikan Pangkat Luar Biasa Brigadir Jenderal ke Inspektur Jenderal (2011) (Penyesuaian kepangkatan BNPT)
  • Bintang Seroja Lulusan Terbaik Lemhanas PPSA 17 (2011)
  • Bintang Bhayangkara Utama dari Presiden RI
  • Bintang Bhayangkara Nararya
  • Bintang Bhayangkara Pratama dari Kapolri
  • Bintang Yudha Dharma Utama dari Panglima TNI
  • Bintang Eka Paksi Utama dari Tentara Nasional Indonesia AD
  • Bintang Jalasena Utama dari TNI AL
  • Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama dari TNI AU
  • Satyalencana Kesetiaan 8 Tahun
  • Satyalencana Kesetiaan 16 Tahun
  • Satyalencana Kesetiaan 24 Tahun
  • Satyalencana Dwidaya Sistha
  • Satyalencana Bhakti Buana
  • Satyalencana Bhakti Nusa
  • Satyalencana Darma Nusa
  • Satyalencana Dharma Phala
  • Satyalencana Jana Utama
  • Satyalencana Santi Dharma
  • Satyalencana Karya Bakti
  • Satyalencana Karya Satya
  • Satyalencana Seroja
  • Satyalencana Ksatria Tamtama
  • Satya Lencana Nararia
  • Satya Lencana UN Mission
  • The United Nation Medal (PBB)

Buku Karangan

  • Indonesian Top Secret: Membongkar Konflik Poso, Gramedia, Jakarta, 2008.
  • Regional Fraternity: Collaboration between Violent Groups in Indonesia and the Philippines, Bab dalam buku “Terrorism in South and Southeast Asia in the Coming Decade”, ISEAS, Singapura, 2009.
  • Bhayangkara di Bumi Cenderawasih, ISPI Strategic Series, Jakarta, 2013.
  • Explaining Islamist Insurgencies, Imperial College, London, 2014.

Biografi Ustadz Yusuf Mansur – Menemukan Hidayah Di Dalam Penjara

Feed,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Tokoh Agama,  Wirausahawan
Biografi Ustadz Yusuf Mansur

Biografku.com – Nama Ustadz Yusuf Mansur mungkin telah tidak abnormal lagi ditelinga pembaca. Beliau diketahui sebagai uztadz yang kerap menawarkan ceramah-ceramah yang mengajarkan perihal betapa pentingnya sedekah dan manfaatnya. Mengenai biografi dan profil Ustadz Yusuf Mansur sendiri, beliau lahir pada tanggal 19 desember 1976 di Jakarta. Beliau lahir dari keluarga keturunan Betawi. Ayahnya berjulukan Abdurrahman Mimbar dan ibunya bernama Humrifiah. Lahir dari keluarga yang berkecukupan menciptakan dia sungguh disayang dan manja oleh orang tuanya. Ia merupakan anak sulung da memiliki tiga orang saudara.

Yusuf Mansur diketahui sewaktu kecil ialah anak yang cerdas, orang tuanya ingin agar Yusuf Mansur mampu menjadi anak yang bertakwa dan paham akan agama yang menciptakan mereka kemudian menyekolahkannya di Madrasah Ibtidaiyah Chairiyah Mansuriyah Jembatan Lima yang berada di wilayah Tambora, Jakarta Barat. Disini semenjak kelas empat, Yusuf Mansur kecil sering naik ke mimbar untuk berpidato pada acara sekolah yang diadakan setiap menjelang Ramadhan.

Tamat dari Madrasah Ibtidaiyah, Yusuf Mansur kemudian masuk di Madrasah Tsanawiyah Chairiyah Mansuriyah. Sekolah ini dikontrol oleh keluarga Yusuf Mansur. Disekolah ini, ia ialah murid termuda dan juga berhasil final di usia 14 tahun di tahun 1989 dan juga berhasil menjadi siswa terbaik di sekolah tersebut.

Dari Madrasah Tsanawiyah, Yusuf Mansur kemudian masuk di Madrasah Aliyah negeri 1 Grogol. Lulus sekola, dia lalu melanjutkan pendidikannya dengan masuk di sekolah tinggi tinggi di IAIN Syarif Hidayatullah dengan mengambil fokus Syariah di fakultas Hukum pada tahun 1992.

Biografi Ustadz Yusuf MansurNamun karena pergaulan diluar, lambat laun kuliah Yusuf Mansur mulai berantakan disebabkan ia lebih senang ikut balapan motor mengikuti sobat-temannya. Ia sering mengikuti balapan motor di wilayah Jakarta Barat sehingga dia kemudian malas untuk ke kampus.

Karena kebiasaannya tersebut jadinya ia kemudian berhenti kuliah. Tahun 1996, Yusuf Mansur menjajal terjun ke dunia bisnis informatika, tetapi kurangnya pengalaman dalam membuka usaha menciptakan ia Yusuf mansur dikala itu terjerat banyak hutang. Tak sanggup membayar, ia kemudian karenanya masuk penjara selama dua bulan.

Setelah bebas, Yusuf Mansur lalu memulai untuk membuka usaha lagi namun bisnisnya kembali mengalami kegagalan dan hasilnya ia kembali mengalami kebangkrutan dan mempunyai hutang yang banyak. Dan kesannya dia kembali masuk penjara tahun 1998.

Di penjara tersebut lalu menjadi titik balik kehidupan Yusuf Mansur sebagaimana yang umum a ceritakan saat berceramah. Dipenjara beliau mencicipi kelaparan dan tidak menerima jatah masakan hanya ada sepotong roti untuk mengganjal rasa laparnya. Roti tersebut lalu dia ambil dan pada dikala bersama-sama, beliau juga menyaksikan beberapa ekor semut sedang mencari makanan.

…Entah apa yang aku pikirkan dikala itu. Yang pasti, aku membagi roti itu menjadi dua bagian, untuk semut-semut dan untuk aku sendiri sambil berharap mereka akan mendoakan saya supaya secepatnya menerima makanan. Ajaib! Lima menit sehabis itu aku dapat nasi bungkus Padang – Yusuf Mansur.

 Peristiwa tersebut menyadarkannya bahwa betapa pentingnya untuk berzakat. Keluar dari penjara ia kemudian mencoba untuk berubah dan menjajal erat dengan agama sembari merintis perjuangan skala kecil. Dengan meminjam modal dari kerabatnya senilai 20 ribu rupiah Yusuf Mansur mulai untuk berjualan es plastik di terminal.

Disertai dengan kesabaran dan keikhlasan serta bersungguh-sungguh beramal membuat bisnisnya sedikit demi sedikit maju. Mulai dari berjualan es di termos, hingga beliau kemudian mempunyai gerobak dan kemudian karyawan untuk memasarkan es. Perlahan-lahan hidupnya lalu membaik.

Biografi Ustadz Yusuf Mansur

Yusuf Mansur sempat bekerja di sebuah LSM berkat pemberian seorang polisi. Di LSM inilah lalu Yusuf Mansur menuliskan cerita-kisahnya selama dipenjara dalam suatu buku yang berjudul “Wisata Hati Mencari Tuhan Yang Hilang”.

Buku yang beliau tulis lalu mendapat sambutan yang hebat di penduduk . Hal inilah yang membuat beliau banyak mendapat seruan untuk berceramah dan dalam ceramahnya, beliau sering menekankan terhadap para jamaahnya pentingnya berinfak dan keuntungannya yang luar biasa.

Tahun 2000, Ustad Yusuf Mansur menikah dengan Siti Maemunah dan dari penikahannya tersebut sampai saat ini dia dikaruniai lima orang anak.  Namanya semakin diketahui sabagai seorang Ustadz dikala beliau mulai meluncurkan sebuah kaset rekaman berisi ceramahnya yang berjudul Kun Faya Kuun, The Power Of Giving. Dan semakin melambung tinggi takkala beliau membuat film berjudul ‘Kun Faya Kuun’ pada tahun 2008 selaku bagian dari roadshow ceramahnya.

Saat ini Ustadz Yusuf Mansur menjadi pimpinan dari Pondok Pesantren Darul Quraan dan pengajian Wisata Hati. Ia juga membuat acara pembibitan penghafal quran dan laboratorium sedekah. Ustadz Yusuf Mansur bahkan merintis Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika bareng dua orang temannya dan dia lalu mulai kuliah lagi di Universitas Trisakti dengan mengambil jurusan ekonomi makro syariah dan merintis aneka macam macam perjuangan.

Semoga postingan ini dapat menjadi rujukan dan berfaedah para pembaca www.biografiku.com sekalian. Salam sukses.

Biografi Jusuf Kalla, Dari Saudagar Hingga Menjadi Wakil Presiden

Biodata,  Biografi,  Biografi Pengusaha Sukses,  Feed,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia

TintaTeras.com – Biografi Jusuf Kalla. Ia diketahui selaku salah satu pebisnis sukses di Indonesia, Di Sulawesi Selatan nama Jusuf Kalla sungguh populer selaku salah satu tokoh penting disana. Jusuf Kalla diketahui sebagai seorang saudagar, politikus, serta ia juga pernah menjabat sebagai wakil presiden pada abad pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan juga Wakil presiden pada masa pemerintahan Joko Widodo. Berikut biodata dan biografi Jusuf Kalla.

Biodata Jusuf Kalla

Nama : Muhammad Jusuf Kalla

Lahir : 15 Mei 1942 di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan

Agama : Islam

Orang Tua : Hadji Kalla (ayah), Hj Athirah (ibu)

Istri : Mufidah Jusuf Kalla

Anak : Solihin Kalla, Chairani Kalla, Imelda Kalla, Muchlisa Kalla, Muswira Kalla

Biografi Jusuf Kalla

Biografi Jusuf KallaIa dilahirkan dengan nama lengkap Muhammad Jusuf Kalla. Beliau dilahirkan di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada tanggal 15 Mei 1942. Jusuf Kalla merupakan anak kedua dari 17 bersaudara. Orang bau tanah Jusuf Kalla diketahui sebagai seorang saudagar bugis yang  terkenal berjulukan Hadji Kalla. Ibu Jusuf Kalla bernama Hj. Athirah.

Masa Kecil

Di abad kecilnya, Jusuf Kalla tinggal di Watampone, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan. Ia mengawali pendidikannya dengan bersekolah di Sekolah Dasar II Watampone, Bone.

Namun saat dia diusia 10 tahun, beliau bersama dengan saudara dan kedua orang tuanya lalu pindah ke Makassar. Saat itu keadaan di watampone sedang tidak aman, terjadi banyak kekacauan dikala pemberontakan DI/TII meletus.

Di Makassar, Orang Tuanya berbelanja sepetak ruko yang kemudian menjadi daerah tinggal mereka. Hadji Kalla menentukan untuk berdagang kain bersama dengan istrinya Hj Athirah.

Usaha kedua orang tuanya meningkat pesan. Hadji Kalla kemudian dikenal sebagai salah satu pengusaha populer di Makassar masa itu.

Di Makassar, Ayahnya memasukkan Jusuf Kalla di Sekolah Menengah Pertama Islam Datumuseng. Tamat dari sana, beliau melanjutkan pendidikannya di SMA 3 Makassar.

Setelah pendidikan sekolahnya selesai, Jusuf Kalla menentukan kuliah di Universitas Hasanuddin di Fakultas Ekonomi. Semasa kuliah, Jusuf Kalla sungguh aktif dalam organisasi kemahasiswaan misalnya dalam organisasi Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) cabang Makassar selaku ketuanya pada tahun 1965 hingga 1966. Ia menuntaskan kuliahnya pada tahun 1967.

Ia juga menjadi Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS) tahun 1965 sampai 1966 dan Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tahun 1967 hingga 1969.

Memimpin Perusahaan NV Hadji Kalla

Setelah lulus kuliah, pada tahun 1968 ayahnya Hadji Kalla mengangkat Jusuf Kalla selaku CEO dari NV Hadji Kalla. Jusuf Kalla kemudian memimpin perusahaan keluarganya tersebut.

Dibawah kepemimpinan Jusuf Kalla, NV Hadji Kalla berkembang sungguh pesat dari perusahaan ekspor impor menjadi perusahaan yang bergerak di banyak sektor misalnya konstruksi, kendaraan, real estate, angkutandan lain-lain.

Jusuf Kalla berangkat ke Perancis untuk melanjutkan pendidikan masternya di  The European Institute of Business Administration Fountainebleu.

Karir Politik Jusuf Kalla sudah dimulai masa beliau terpilih menjadi Ketua Pemuda Sekber Golkar Sulawesi Selatan dan Tenggara pada tahun 1965 sampai 1968.

Inilah yang membuatnya kemudian menjadi seorang Anggota DPRD Sulawesi Selatan dari partai Golkar pada dari tahun 1967 sampai 1968.

Di tahun 1982 Jusuf Kalla kembali ke kancah politik dengan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat dari Fraksi Golongan Karya. Jabatan itu dia pegang hingga tahun 1999.

Jusuf Kalla saat itu sudah diketahui selaku salah satu usahawan paling populer asal Sulawesi Selatan. Nama Jusuf Kalla makin diketahui oleh masyarakat ketika ia diseleksi menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia di periode pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur pada tahun 1999 sampai 2000.

Pada tahun 2001, Jusuf Kalla diseleksi oleh Presiden Megawati Soekarnoputri selaku  Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat atau Menkokesra. Jabatan beliau itu pegang sampai tahun 2004.

Menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia

Dalam biografi Jusuf Kalla diketahui bahwa pada Oktober 2004, Jusuf Kalla maju sebagai kontestan calon wakil presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono selaku Calon Presiden pada pemilu tahun 2004.

Setelah keluar sebagai pemenang, Jusuf Kalla menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. Susilo Bambang Yudhoyono dilantik sebagai Presiden RI ke-6 dan Jusuf Kalla sebagai Wapres RI ke-10.

Seorang Tokoh Perdamaian

Jusuf Kalla juga dikenal sebagai salah satu tokoh penting yang merintis perdamaian di banyak sekali kawasan pertentangan masa itu contohnya di dikala kerusushan Poso dan kerusuhan di Ambon.

Ia juga ialah salah satu inisiator perdamaian konflik di Aceh antara pemerintah dan golongan GAM (Gerakan Aceh Merdeka) yang kemudian diselesaikan dengan kesepakatanHelsinki tahun 2005.

Prestasi Di Dunia Usaha

Atas prestasinya di dunia perjuangan, Jusuf Kalla diseleksi oleh dunia perjuangan menjadi Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Sulawesi Selatan (1985-1997), Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia (1997-2002), Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Sulawesi Selatan (1985-1995), Wakil Ketua ISEI Pusat (1987-2000), dan Penasihat ISEI Pusat (2000-kini).

Di bidang pendidikan, Ia menjadi Ketua Yayasan Pendidikan Hadji Kalla yang mewadahi Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, SLTP, SLTA Athirah, Ketua Yayasan Pendidikan Al-Ghazali, Universitas Islam Makassar.

Selain itu, dia menjabat Ketua Dewan Penyantun (Trustee) pada beberapa universitas, mirip Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar; Institut Pertanian Bogor (IPB); Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar; Universitas Negeri Makassar (UNM), Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina; Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNHAS.

Di golongan ulama dan pemuka masyarakat, nama Jusuf Kalla dikenal selaku Mustasyar Nahdhatul Ulama Wilayah Sulawesi Selatan, melanjutkan tugas-tugas dan tanggung jawab ayahnya, Hadji Kalla, yang sepanjang hidupnya menjadi bendahara NU Sulsel juga menjadi bendahara Masjid Raya, Masjid Besar yang bersejarah di Makassar.

Ketika akan membangun masjid bareng Alm. Jenderal M. Jusuf, Ia diseleksi menjadi Ketua Yayasan Badan Wakaf Masjid Al-Markaz al-Islami (Masjid Jend. M. Jusuf).

Sekarang, Masjid tersebut menjadi Masjid termegah di Indonesia Timur. Di kelompok agama-agama lain selain Islam, Jusuf Kalla diseleksi menjadi Ketua Forum Antar-Agama Sulsel.

Penggemar olah raga golf ini, selama sepuluh tahun (1980-1990) menjadi Ketua Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM) dan Pemilik Club Sepak Bola Makassar Utama (MU) tahun 1985-1992.

H. M. Jusuf Kalla yang menikah dengan Nyonya Hajjah Mufidah Jusuf sudah dikaruniai satu putra dan empat putri serta dikaruniai sembilan cucu.

Maju Sebagai Calon Presiden Indonesia

Pada tahun 2009, Jusuf Kalla maju sebagai kandidat calon Presiden Indonesia yang diusung oleh Partai Golkar didampingi oleh Wiranto sebagai calon wakil Presiden Indonesia dari Partai Hanura.

Namun kalah oleh pasangan SBY serta Boediono yang berhasil menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Jusuf Kalla menerima gelar kehormatan yaitu Doctoral Causa keempatnya yang diterimanya dari Universitas Hasanuddin Makassar dalam bidang ekonomi serta politik pada September 2011.

Kesibukan Jusuf Kalla yang lain adalah menjadi Ketua Palang Merah Indonesia disamping itu dia juga biasa menyempatkan dirinya bermain bersama dengan cucu-cucunya.

Menjadi Wakil Presiden Kedua Kalinya

Dalam biografi Jusuf Kalla dimengerti juga bahwa di tahun 2014, Jusuf Kalla terpilih selaku calon wakil presiden Indonesia. Ia maju mendampingi Joko Widodo atau Jokowi yang maju selaku kandidat kandidat Presiden Indonesia yang diusung oleh Partai PDI Perjuangan.

Jusuf Kalla terpilih karena pengalamannya yang pernah memimpin Republik Indonesia. Beliau lalu sukses menjadi wakil presiden terpilih berikutnya bareng dengan Jokowi sebagai Presiden Terpilih Republik Indonesia sehabis menang dengan perolehan suara terbanyak pada Pemilihan presiden 2014 yang dipilih pribadi oleh rakyat.

Kekayaan Jusuf Kalla

Selain sebagai seorang politisi, Jusuf Kalla terkenal sebagai seorang pebisnis asal Sulawesi Selatan. Sumber kekayaannya berasal dari NV Hadji Kalla yang didirikan oleh orang tuanya.

NV Hadji Kalla sekarang lalu dikenal dengan nama PT Hadji Kalla. Perusahaan ini menangui banyak anak perusahaan yang bergerak di aneka macam sektor industri terutama di Sulawesi Selatan.

Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis pada tahun tahun 2014, total kekayaan Jusuf Kalla mencapai Rp 465 miliar plus US$ 1.058.564. Ini menyebabkan ia selaku salah satu pebisnis terkaya di Sulawesi Selatan.

Biografi Rio Haryanto – Pembalap Muda Terbaik Indonesia

Atlet,  Feed,  Pembalap,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia

TintaTeras.com – Nama Rio Haryanto akhir-final ini menjadi perbincangan penduduk . Namanya mulai diketahui masyarakat saat ia sukses menjuarai beberapa seri di balapan GP2 (Grand Prix Formula 2), namanya kemudian banyak menjadi headline di banyak sekali media takkala ia masuk selaku salah satu pembalap di ajag formula 1 yang paling bergengsi. Mengenai profil dan biografi Rio Haryanto sendiri, beliau lahir pada tanggal 22 januari 1993 di kota Solo, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Sinyo Haryanto dan ibunya bernama Indah Pennywati. Rio Haryanto dikenali ialah anak bungsu dari 4 bersaudara.

Mulai Balapan di Usia 6 tahun

Ayah Rio Haryanto diketahui sebagai mantan pembalap nasional, beliau senantiasa menanamkan sikap disiplin kepada anak-anaknya. Dan mirip pepatah ‘buah jatuh tak jauh dari pohonnya’, Rio Haryanto semenjak kecil sangat menyukai tantangan mirip ayahnya. Saat berumur 6 tahun, Rio Haryanto telah mulai mengemudikan gokart dan mengikuti balapan pada tahun 1999 dan prestasinya ia berhasil keluar selaku juara nasional kelas kadet pada tahun 1999.

Ryo Haryanto berkiprah di dunia balap Gokart dari selama 7 tahun dan banyak sekali prestasi beliau raih dalam dunia balap gokart seperti penghargaan atlet bau kencur terbaik pada tahun 2005 dan tahun 2006 oleh Ikatan Motor Indonesia. Ia juga berhasil keluar sebagai juara pertama dalam ajang Asian Karting Open Championship seri 1 di sirkuit Guia, Makau, Cina.

Kemudian pada tahun 2008, Ryo Haryanto lalu memulai karir profesionalnya selaku pembalap mobil. Ia mengikuti tiga ajang yakni Asian Formula Challenge, Formula Asia 2.0 dan BMW Pasific di benua Asia. Dalam jang tersebut, dia sempat menjadi yang tercepat di ajang Formula Asia 2.0, berhasil mengungguli dua seri dalam ajang tersebut dan keluar sebagai juara tiga di ajang tersebut.

Pada tahun 2009, dia lalu mulai mengikuti persaingan balap di di banyak seri seperti Australian Drivers Championship, Asian Formula Renault Challenge dan BMW PAsific. Dalam kejuaraan BMW PAsific, Ia bergabung dalam team Meritus asal Malaysia dan Rio Haryanto sukses mengungguli 11 seri dari 15 seri secara keseluruhan.

Target utama Rio Haryanto ialah mampu masuk dalam ajang Formula 1 Dunia. Untuk itu pada tahun 2010, berkat beberapa pinjaman sponsor, dia kemudian berhasil mengikuti ajang GP3 Europe Series. Hasilnya beliau berhasil keluar sebagai juara dalam dalam seri balapan yang diadakan di Turki, kemudian beliau berhasil menjangkau 1st Runner Up di seri Silverstone dan 2nd Runner Up di Italy. Rio juga keluar sebagai The Best Driver Manor Racing. Berkat kemenangan Rio Haryanto di GP3 lah lagu Indonesia Raya berkumandang pertama kali di ajang balapan di benua Eropa.

Rio Haryanto Masuk di Ajang GP2 Series

Berkat prestasinya di GP3, Ryo Haryanto lalu ikut dalam kejuaraan GP Formula 2 pada tahun 2012. Ia bergabung dalam team Carlin GP2 Team.Di tahun itu juga beliau pertama kali mencoba mobil balap formula 1 milik team Marussia F1 dalam sebuah uji coba di sirkuit Silrverstone, Inggris. Hal itu juga yang membuat Rio berhasil memenuhi syarat untuk menerima FIA Superlicense yakni lisensi yang wajib dimiliki untuk pembalap yang ingin berkiprah di ajang Formula 1, dia juga orang pertama asal Indonesia yang sukses menerimanya.

Di tahun 2013, Ia lalu bergabung dengan team GP2 Addax Team, namun di team tersebut Rio mencatatkan hasil yang kurang anggun sedikit poin yang beliau peroleh dalam 4 seri balapan, meskipun selama bergabung di team tersebut ia sepmpat menjangkau podium pertama di sirkuit Silverstone, Inggris. Karena penampilan kendaraan beroda empat dan mekanik yang buruk, Rio Haryanto lalu pindah ke Team Caterham GP2 pada animo 2014 berpasangan dengan pembalap Alexander Rossi dari Amerika Serikat.

Kemudian memasuki tahun 2015, Rio Haryanto lalu memilih bergabung dengan team Campos Racing. Ia berhasil keluar selaku runner up di seri GP Formula 2 yang diadakan di Bahrain. Kemudian ia juga berhasil keluar sebagai juara dua dalam balapan yang diadakan di Autria. Hasilnya dia keluar sebagai juara 4 dalam GP2. Prestasi terbut dapat dijadikan sebagai batu loncatan untuk masuk kedalam ajang Formula 1 sembari mencari sponsor untuk mendukung Rio Haryanto dalam balapan Formula 1.

Rio Haryanto Menjadi Pembalap Formula 1 

Kemudian memasuki tahun 2016, Rio Haryanto berhasil masuk dalam ajang balapan jet darat paling bergengsi di dunia yaitu Formula 1 dengan bergabung di Team Manor Marussia Racing F1 sesudah sukses menyanggupi syarat dengan mempunyai superlicense F1 dan juga mempunyai dana sponsor sebesar 15 juta Euro yang berhasil ia himpun dari aneka macam sponsor. Hal ini menjadikan Rio Haryanto selaku pembalap Indonesia pertama yang berhasil masuk dalam kejuaraan Formula 1 dunia. Di Manor Racing, dia berpasangan dengan pembalap Pascal Wehlein asal Jerman. Rio Haryanto kini tinggal di Singapura sembari kuliah di FTMS Global Singapore di jurusan Bisnis Management.

BIODATA LENGKAP RIO HARYANTO

  • Nama Lahir: Rio Haryanto
  • Tempat lahir: Solo, Indonesia
  • Tanggal lahir: 22 Januari 1993
  • Kebangsaan: Indonesia
  • Alamat rumah: Jalan slamet riyadi nomor 358, Solo
  • Agama: Islam
  • Ayah: Sinyo Haryanto
  • Ibu: Indah Pennywati
  • Saudara: Roy Haryanto, Rizky Haryanto, Ryan Haryanto

PRESTASI RIO HARYANTO

  • 2002 – Juara nasional Go-kart kelas kadet
  • 2005 – Penghargaan IMI selaku Atlet Gokart Junior Terbaik
  • 2008 – Juara Nasional Go-kart
  • 2008 – Formula Asia 2.0: ke-3, 121 poin
  • 2008 – Formula Renault Asia: ke-6, 160 poin
  • 2009 – Juara Formula BMW Pacific 2009
  • 2010 – GP3 Series: ke-5, 27 poin
  • 2010 – F1 Test, Virgin VR-01
  • 2015 – GP2 Series: ke-5,132 poin.

Biografi Jenderal Sudirman, Kisah Sang Jenderal Besar Pendekar Indonesia

Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Biografi Tokoh Indonesia,  Biografi Tokoh Islam,  Feed,  Pahlawan Nasional,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Sejarah,  Tokoh Pemimpin

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Jenderal Sudirman. Beliau diketahui selaku salah satu pahlawan Indonesia, jasa-jasanya sungguh diingat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Jenderal Sudirman ialah salah satu orang yang menemukan pangkat tertinggi dalam militer ialah Jenderal Besar Bintang Lima. Dua orang lainnya yang memperoleh pangkat bintang lima selain Jenderal Sudirman yaitu Soeharto dan A.H Nasution.

Biodata Jenderal Sudirman

Biografi Jenderal Sudirman

Nama : Raden Soedirman

Dikenal : Jenderal Besar Sudirman

Lahir : Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916

Wafat : Magelang, Jawa Tengah, 29 Januari 1950

Orang Tua : Karsid Kartawiraji (ayah), Siyem (ibu)

Saudara : Muhammad Samingan

Istri : Alfiah

Anak : Didi Sutjiati, Didi Pudjiati, Taufik Effendi, Titi Wahjuti Satyaningrum, Didi Praptiastuti, Muhammad Teguh Bambang Tjahjadi, Ahmad Tidarwono

Biografi Jenderal Sudirman

Jenderal Besar Sudirman ini lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, 24 Januari 1916. Ayahnya berjulukan Karsid Kartawiuraji dan ibunya bernama Siyem.

Namun dia lebih banyak tinggal bareng pamannya yang bernama Raden Cokrosunaryo yang merupakan seorang camat sesudah diadopsi.

Ayah dan Ibu Sudirman merelakan anaknya diadopsi oleh pamannya alasannya adalah kondisi keuangan pamannya lebih baik daripada orang renta Sudirman sehingga mereka ingin yang terbaik buat anaknya.

Masa Kecil

Di usia tujuh tahun, Sudirman masuk di HIS (hollandsch inlandsche school) atau sekolah pribumi. ia kemudian pindah ke sekolah milik Taman Siswa pada tahun ketujuhnya bersekolah.

Tahun selanjutnya ia pindah ke Sekolah Wirotomo disebabkan sekolah milik taman siswa dianggap sebagai sekolah liar oleh pemerintah Belanda.

Sudirman dimengerti sangat taat dalam beragama. ia mempelajari keislaman dibawah bimbingan Raden Muhammad Kholil. Teman-sahabat Sudirman bahkan menjulukinya selaku ‘Haji’. Ia sering berceramah dan tekun dalam berguru.

Di tahun 1934, pamannya Cokrosunaryo wafat. Hal ini menjadi pukulan berat bagi Sudirman. Ia dan keluarganya jatuh miskin. Meskipun begitu beliau diperbolehkan tetap bersekolah tanpa membayar uang sekolah hingga beliau simpulan menurut Biografi Jenderal Sudirman yang ditulis oleh Sardiman (2008).

Di Wirotomo pula, Sudirman ikut mendirikan organisasi islam bernama Hizbul Wathan milik Muhammadiyah. Beliau juga menjadi pemimpin organisasi tersebut pada cabang Cilacap sehabis lulus dari Wirotomo.

Kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi serta ketaatan dalam Islam menjadikan dia dihormati oleh masyarakat. Jenderal Sudirman ialah salah satu tokoh besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Saat usianya masih 31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal.

Setelah lulus, beliau kembali belajar di Kweekschool, sekolah khusus calon guru milik Muhammadiyah pada zaman Hindia Belanda. tetapi berhenti alasannya kelemahan biaya.

Sudirman kembali ke Cilacap dan mulai mengajar di sekolah dasar Muhammadiyah. Disini pula dia bertemu dengan Alfiah, temannya ketika sekolah yang kemudian mereka menikah.

Di Cilacap, Sudirman tinggal di rumah mertuanya yang bernama Raden Sostroatmodjo seorang usahawan batik kaya. Selama mengajar di sekolah tersebut, beliau juga aktif dalam perkumpulan organisasi cowok Muhammadiayah.

Setelah Jepang berhasil menduduki Indonesia pada tahun 1942. Perubahan kekuasaan mulai terlihat. Jepang menutup sekoalh tempat Sudirman mengajar dan mengalihfungsikannya menjadi pos militer.

Meskipun begitu Sudirman melaksanakan negosiasi dengan Militer Jepang. Ia kemudian diizinkan kembali mengajar walapun kala itu perlengkapannya sangat dibatasi.

Di tahun 1944, Sudirman menjabat perwakilan di dewan karesidenan yang dibentuk oleh Jepang. Dan tak lama kemudian Sudirman diminta untuk bergabung dalam prajurit PETA (Pembela Tanah Air) oleh Jepang.

Masuk di Militer

Ketika pendudukan Jepang, beliau masuk serdadu Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor yang begitu tamat pendidikan, langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sehabis TKR terbentuk, dan akibatnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI).

Ia ialah Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak perduli pada keadaan dirinya sendiri demi mempertahankan Republik Indonesia yang dicintainya. Ia tercatat selaku Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini.

Setelah bom atiom di Hiroshima dan Nagasaki dijatuhkan, kekuatan militer Jepang di Indonesia mulai melemah. Sudirman yang saat itu ditahan di Bogor mulai memimpin kawan-kawannya untuk melakukan pelarian.

Sudirman sendiri pergi ke Jakarta dan bertemu dengan Soekarno dan Mohammad Hatta. Kedua proklamator tersebut meminta Sudirman memimpin pasukan melawan Jepang di Jakarta. Namun ditolak oleh Sudirman. Ia memilih memimpin pasukannya di Kroya pada tahun 19 agustus 1945.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Pemerintah mendirikan BKR (Badan Keamanan Rakyat) dan melebur PETA kedalamnya. Sudirman bersama tentaranya lalu mendirikan cabang BKR di Banyumas. Ia memimpin masyarakat disana dalam melucuti persenjataan prajurit Jepang.

Presiden Soekarno lalu membentuk TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Dimana personilnya berasal dari mantan KNIL, PETA dan Heiho. Ketika itu Soekarno menunjuk Supriyadi sebagai panglima TKR. Namun ia tidak muncul.

Inggris yang ketika itu mendarat di Indonesia bareng dengan NICA mulai mempersenjatai serdadu Belanda dan mendirikan pangkalan di Magelang.

Sudirman yang periode itu menjabat selaku kolonel mengirim pasukan untuk menghalau Inggris serta prajurit Belanda di Ambarawa. Oleh Urip Sumoharjo, Sudirman ditunjuk sebagai kepala divisi V.

Diangkat Sebagai Panglima TKR

Pada tanggal 12 November 1945, Sudirman yang era itu berumur 29 tahun terpilih sebagai pemimpin TKR. Sudirman kemudian dipromosikan sebagai seorang Jenderal. Ia juga menunjuk Urip Sumoharjo selaku kepala staf TKR. Walaupun begitu beliau saat itu belum secara resmi dilantik oleh Presiden Soekarno sebagai Kepala TKR.

Biografi Jenderal Sudirman

Agresi Militer Belanda

Ketika pasukan sekutu tiba ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti prajurit Jepang, ternyata prajurit Belanda ikut dibonceng.

Karenanya, TKR kesannya terlibat peperangan dengan prajurit sekutu. Demikianlah pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Sudirman terlibat peperangan melawan prajurit Inggris di Ambarawa.

Dan pada tanggal 12 Desember tahun yang serupa, dilancarkanlah serangan bersama-sama terhadap semua kedudukan Inggris. Pertempuran yang berkobar selama lima hari itu risikonya memaksa pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.

Pada dikala pasukan Belanda kembali melaksanakan agresinya atau yang lebih diketahui dengan Agresi Militer II Belanda, Ibukota Negara RI berada di Yogyakarta karena Kota Jakarta sebelumnya telah dikuasai.

Jenderal Sudirman yang saat itu berada di Yogyakarta sedang sakit. Keadaannya sungguh lemah akibat paru-parunya yang cuma tingggal satu yang berfungsi.

Dalam Agresi Militer II Belanda itu, Yogyakarta pun lalu sukses dikuasai Belanda. Bung Karno dan Bung Hatta serta beberapa anggota kabinet juga sudah ditawan. Melihat keadaan itu, walaupun Presiden Soekarno sebelumnya telah menganjurkannya untuk tetap tinggal dalam kota untuk melakukan perawatan.

Namun usulan itu tidak bisa dipenuhinya sebab dorongan hatinya untuk melaksanakan perlawanan pada Belanda serta mengenang akan tanggungjawabnya sebagai pemimpin serdadu.

Melakukan Perang Gerilya

Maka dengan ditandu, dia berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga nyaris-hampir tidak ada.

Tapi kepada pasukannya beliau selalu memberi semangat dan petunjuk seakan beliau sendiri tidak mencicipi penyakitnya. Namun kesannya ia harus pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara eksklusif, tapi pemikirannya selalu diharapkan.

Jenderal Sudirman Wafat

Penyakit TBC yang menggerogoti Jenderal Sudirman kurun itu makin parah. Beliau rajin memeriksakan diri di rumah sakit Panti Rapih. Disaat itu juga, Indonesia sedang dalam negoasiasi dengan Belanda menuntuk akreditasi kedaulatan Indonesia.

Jenderal Sudirman abad itu jarang tampil karena sedang dirawat di Sanatorium diwilayah Pakem dan lalu pindah ke Magelang pada bulan desember 1949.

Belanda kemudian mengakui kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 desember 1949 lewat Republik Indonesia Serikat. Jenderal Sudirman ketika itu juga diangkat selaku Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia.

Menurut biografi jenderal Sudirman, Diketahui setelah berjuang keras melawan penyakitnya, Pada tangal 29 Januari 1950, Panglima Besar Sudirman wafat di Magelang. Pemakamannya ke Yogyakarta diiringi oleh konvoi empat tank serta 80 kendaraan bermotor.

Pemakaman Jenderal Sudirman
Pemakaman Jenderal Sudirman

Masyarakat era itu tumpah ruah ke jalan menawarkan -penghormatan terakhir ke Panglima Sudirman. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Pemakamannya dijalankan dengan prosesi militer. Beliau dimakamkan disamping makam jenderal urip  Sumoharjo. Jenderal Sudirman lalu dinobatkan selaku Pahlawan Pembela Kemerdekaan.

Jabatan di Militer:

  • Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal Besar Bintang Lima
  • Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
  • Komandan Batalyon di Kroya

Tanda Penghormatan:

  • Pahlawan Pembela Kemerdekaan

Biografi Raisa – Profil Lengkap Penyanyi

Artis,  Feed,  Penyanyi,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Selebriti
Biografi Raisa - Profil Lengkap Penyanyi Berbakat

TintaTeras.com – Raisa – Profil Lengkap penyanyi. Nama Raisa mungkin telah tidak aneh lagi di dengar oleh para pecinta musik tanah air. Nama penyanyi ini melejit sebagai penyanyi muda pendatang baru terbaik pada tahun 2013 hingga ketika ini. Ia lahir dengan nama lengkap Raisa Adriana di Jakarta pada tanggal 6 Juni 1990.

Ayah Raisa berjulukan Allan N. Rachman dan Ibunya berjulukan Ria Mariaty. Raisa memiliki seorang saudara tepatnya abang kandung laki-laki bernama Rinaldi Nurpratama. Di usia 3 tahun,

Raisa sudah pertanda bakat dalam bernyanyi, dia terus belajar olah vokal secara otodidak dan sering bernyanyi diatas panggung seakan-akan sudah menjadi penyanyi populer.

Daftar Isi

Biografi Isyana Sarasvati – Profil Lengkap Penyanyi Indonesia

Artis,  Feed,  Musisi,  Penyanyi,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Selebriti

TintaTeras.com – Penyanyi berwajah anggun yang satu ini banyak dibicarakan oleh pecinta musik tanah air tamat-selesai ini. Selain sebab suaranya yang merdu juga wajahnya yang bermuka manis juga kemampuannya dalam memainkan aneka macam alat musik.

Dua buah lagunya yang berjudul Keep Being You dan Tetap dalam Jiwa mengantarkan namanya sebagai penyanyi pendatang gres terbaik di dunia musik Indonesia.

Untuk profilnya, nama lengkapnya ialah Isyana Sarasvati, dilahirkan pada tanggal 2 mei 1993 di Kota Bandung. Ayah Isyana Sarasvati berjulukan Sapta Dwikarna yang bekerja sebagai seorang terapis dan juga seorang dosen dan ibunya berjulukan Luana Marpanda seorang guru musik.

Isyana memiliki saudara bernama Rara Sekar Larasati yang juga hobi bermain musik dan memiliki grup band berjulukan Banda Neira. Musik bagi keluarga isyana telah tidak gila lagi. Bahkan saat masih dalam kandungan, Isyana Sarasvati telah sudah biasa dengan musik alasannya adalah ibunya tekun menyimak musik-musik klasik.

Daftar Isi

Biografi Urip Sumoharjo – Hero Nasional Indonesia

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Pahlawan Nasional,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia
Biografi Urip Sumoharjo - Pahlawan Nasional Indonesia

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Urip Sumoharjo sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Nama tokoh hero yang satu ini banyak diabadikan selaku nama jalan dan juga bangunan di banyak kawasan di Indonesia. Jenderal Urip Sumoharjo, semasa hidupnya beliau dikenal sebagai Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia (Tentara Nasional Indonesia) yang pertama pada kurun awal kemerdekaan Indonesia. Ia berperan banyak dalam terbentuknya TNI (Tentara Nasional Indonesia) bisa dikatakan beliau selaku salah satu pendiri dari Tentara Nasional Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 22 Februari 1893 di desa Sindurjan, Purworejo, yang pada waktu itu masih kawasan Hindia Belanda. Saat lahir dia dinamakan Muhammad Sidik yang lalu waktu kecil diganti dengan nama Urip Sumoharjo. Ayahnya berjulukan Soemohardjo dan ibunya merupakan putri dari seorang bangswan, Bupati Trenggalek. Urip Sumoharjo mempunyai kerabat berjumlah lima orang. Semasa kecilnya Urip Sumoharjo dikenal selaku anak badung namun beliau mempunyai kesanggupan dalam memimpin.

Daftar Isi

Biografi Agus Rahardjo, Mantan Ketua Kpk Indonesia

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Agus Rahardjo. Ia dikenal selaku ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) era jabatan 2015 hingga 2019. Ia menggantikan Abraham Samad yang sebelumnya menjabat sebagai ketua KPK. Agus Rahardjo sendiri ialah Ketua KPK pertama yang tidak memiliki latar belakang pengalaman maupun pendidikan dibidang hukum.

Biografi Agus Rahardjo - Ketua KPK Indonesia

Biodata Agus Rahardjo

Nama : Ir. Agus Rahardjo, MSM

Lahir : Magetan, 1956

Orang Tua : Basoeki (Ayah), Suminah (Ibu)

Istri : Tutik Supriyati

Pendidikan : ITS Surabaya, Arthur D. Little Management Education Institute, Amerika Serikat

Jabatan : Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Publik, Ketua LKPP, Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)

Profil dan Biografi dan Agus Rahardjo

Agus Raharjo lahir di Magetan pada tahun 1956,dia memiliki ayah bernama Basoeki dan ibu bernama Suminah. Ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara, tetapi kerabat perempuannya meninggal ketika Agus Rahardjo sampaumur. Sejak kecil Agus Rahardjo tinggal di Jl. Biliton, Desa Kepolorejo, Magetan, Jawa Timur.

Ia mengawali sekolahnya di SD Negeri (Sekolah Dasar Negeri) Kapolorejo di Magetan, akhir dari sana beliau kemudian melanjutkan sekolahnya di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas di Magetan, Jawa Timur. Tamat SMA, ia lalu melanjutkan pendidikannya di jenjang perguruan tinggi tinggi di ITS Surabaya jurusan Teknik Sipil, sebab cita-citanya ingin menjadi seorang kontraktor.

Setelah menemukan gelar S1 nya dari ITS Surabaya, beliau kemudian melanjutkan pendidikannya di mancanegara dengan belajar di Cambridge, Amerika Serikat tepatnya di Arthur D. Little Management Education Institute.

Ia lalu tinggal dan melakukan pekerjaan di Amerika Serikat selama lima tahun. antara tahun 1995 hingga 1997 ia aktif sebaga pembicara di forum Internasional di Paris, Perancis.

Setelah kembali ke Indonesia, dia kemudian menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan menetap di Jakarta. Ia menjabat selaku Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Publik (PPKPBJ) di Kantor Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada tahun 2006.

Kemudian pada tahun 2008, Agus Rahardjo menjadi sekertaris Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang ialah lembaga non-kementrian.

Dan lalu dua tahun setelahnya, Agus Rahardjo mengambil alih Roestam Syarief sebagai kepala LKPP. Selain itu Agus Rahardjo juga pernah menjabat selaku direktur pendidikan Bappenas. Sejak dulu ia dikenal sebagai pengagum berat tokoh Sutan Sjahrir.

Agus Rahardjo Menjadi Ketua KPK.

Agus Rahardjo mulai bergabung dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikala dia bareng Ketua KPK saat itu adalah Busyiro Muqodas mendeklarasikan acara Anti Korupsi.

Kemudian saat Panitia Seleksi (Pansel) membuka pendaftaran seleksi pimpinan KPK, Agus Rahardjo kemudian ikut mendaftarkan diri. Dari 500 pendaftar, beliau masuk dalam delapan besar kandidat pimpinan KPK.

Kemudian Panitia seleksi melakukan seleksi administrasi, uji kelayakan dan kepatutan yang dikerjakan oleh komisi III dewan perwakilan rakyat RI bersama dengan tubuh pemerintah lainnya seperti PPATK, Polisi Republik Indonesia, BIN, dan kejaksaan Agung.

Pada tanggal 17 Desember 2015, Agus Rahardjo terpilih sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru dengan kurun jabatan dari 2015 sampai 2019, ia resmi dilantik selaku Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Januari 2016.

Ia terpilih sebagai ketua KPK setelah mengalahkan saingannya Basariah Panjaitan dalam pemungutan bunyi untuk memilih Ketua KPK. Saat uji kelayakan dan kepatutan, ia dikenali mempunyai tabungan sejumlah 20 juta rupiah dan dan sebidang tanah di Jonggol, gambaran raya dan Bumi Serpong Damai di Tangerang.

Agus Rahardjo memliki istri berjulukan Tutik Supriyati. Dari pernikahannya dengan Tutik Supriyati, dia dikaruniai empat orang anak.

Itulah sedikit isu perihal Profil dan Biografi Agus Rahardjo Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Indonesia. Semoga Informasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca www.biografiku.com sekalian. TintaTeras.com