TintaTeras

Biografi Susilo Bambang Yudhoyono, Profil Presiden Keenam Indonesia

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

TintaTeras.com – Biografi Susilo Bambang Yudhoyono. Ia umumdisapa SBY. Ia merupakan mantan presiden Indonesia keenam dengan abad pemerintahan selama dua abad atau selama 10 tahun. SBY ialah presiden pertama Indonesia yang diseleksi melalui jalur pemilu semenjak masa reformasi bergulir.

Biografi Susilo Bambang YudhoyonoIa juga merupakan pendiri partai Demokrat ialah salah satu partai yang pernah berkuasa di Indonesia. Sebelum menggeluti ke dunia politik dan menjadi presiden, beliau merupakan mantan jenderal TNI AD. Berikut profil dan biografi dari Susilo Bambang Yudhoyono.

Biodata Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Nama : Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono

Lahir : Pacitan, Jawa Timur, 9 September 1949

Agama : Islam

Orang Tua : R. Soekotjo (ayah), Sitti Habibah (ibu)

Istri : Kristiani Herrawati.

Anak : Agus Harimurti Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono.

Biografi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Singkat

Susilo Bambang Yudhoyono atau yang akrab disapa SBY ini lahir di Pacitan, Jawa Timur 9 September 1949. Istrinya bernama Kristiani Herawati atau diketahui dengan nama Ani Yudhoyono. Ia merupakan putri ketiga almarhum Jenderal (Purn) Sarwo Edhi Wibowo.

Biografi Susilo Bambang Yudhoyono

Pensiunan jenderal berbintang empat ini yaitu anak tunggal dari pasangan R. Soekotjo dan Sitti Habibah. Darah prajurit menurun dari ayahnya yang pensiun sebagai Letnan Satu. Sementara ibunya, Sitti Habibah, putri salah seorang pendiri Ponpes Tremas.

Dari pernikahannya dengan Ani Yudhoyono, SBY dikaruniai dua orang putra adalah Agus Harimurti Yudhoyono, lulusan terbaik SMA Taruna Nusantara Magelang yang mengikuti dan menyamai jejak dan prestasi SBY di dalam militer.

Agus Harimurti juga lulus dari Akmil tahun 2000 dengan meraih penghargaan Bintang Adhi Makayasa lalu putra kedua adalah Edhie Baskoro Yudhoyono yang merupakan lulusan Nanyang Technological University di bidang Ekonomi dan bekecimpung di dunia politik.

Masa Kecil SBY

Pendidikan SR yaitu pijakan era depan paling memilih dalam diri SBY. Ketika duduk di dingklik kelas lima, beliau untuk pertamakali kenal dan dekat dengan nama Akademi Militer Nasional (AMN), Magelang, Jawa Tengah.

Di kemudian hari AMN berubah nama menjadi Akabri. SBY masuk Sekolah Menengah Pertama Negeri Pacitan, terletak di selatan alun-alun. Ini ialah sekolah idola bagi bawah umur Kota Pacitan.

Mewarisi sikap ayahnya yang berdisiplin keras, SBY berjuang untuk merealisasikan harapan masa kecilnya menjadi tentara dengan masuk Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) sehabis lulus Sekolah Menengan Atas final tahun 1968.

Namun, lantaran terlambat mendaftar, SBY tidak langsung masuk Akabri. Maka SBY pun sempat menjadi mahasiswa Teknik Mesin Institut 10 November Surabaya (ITS).

Masuk Militer

Namun lalu, SBY justru menentukan masuk Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama (PGSLP) di Malang, Jawa Timur. Sewaktu mencar ilmu di PGSLP Malang itu, dia menyiapkan diri untuk masuk Akabri.

Tahun 1970, risikonya ia masuk Akabri di Magelang, Jawa Tengah setelah lulus cobaan penerimaan akhir di Bandung. Di Magelang saat sedang menjalani pendidikan Akabri, ia bertemu dengan jodohnya Ani Yuhoyono yang masa itu merupakan anak dari Gubernur AKABRI, Sarwo Edhie Wibowo seperti yang disebutkan dalam Buku Biografi Ani YudhoyonoKepak Sayap Putri Prajurit‘ yang tulis oleh Alberthiene Endah.

Lulusan Terbaik AKABRI

Dalam biografi Susilo Bambang Yudhoyono dikenali bahwa SBY satu angkatan dengan Agus Wirahadikusumah, Ryamizard Ryacudu, dan Prabowo Subianto. Semasa pendidikan, SBY yang mendapat julukan Jerapah, sangat menonjol sebab tubuhnya yang tegap dan tinggi.

Selama pendidikan AKABRI, Susilo Bambang yudhoyono menjangkau predikat lulusan terbaik AKABRI pada tahun 1973 dengan mendapatkan penghargaan lencana Adhi Makasaya. Setelah lulus AKABRI, SBY lalu melamar Ani Yudhoyono.

Setelah menikah, SBY melanjutkan pendidikan militernya dilanjutkan di Airborne and Ranger Course di Fort Benning, Georgia, AS (1976), Infantry Officer Advanced Course di Fort Benning, Georgia, AS (1982-1983) dengan meraih gaji graduate, Jungle Warfare Training di Panama (1983).

Kemudian Anti Tank Weapon Course di Belgia dan Jerman (1984), Kursus Komandan Batalyon di Bandung (1985), Seskoad di Bandung (1988-1989) dan Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Kansas, AS (1990-1991).

Gelar MA diperoleh dari Webster University AS. Perjalanan karier militernya, dimulai dengan memangku jabatan selaku Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (Komandan Peleton III di Kompi Senapan A, Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Kostrad) tahun 1974-1976, membawahi eksklusif sekitar 30 serdadu.

Pengalaman Militer

Batalyon Linud 330 merupakan salah satu dari tiga batalyon di Brigade Infantri Lintas Udara 17 Kujang I/Kostrad, yang mempunyai nama harum dalam aneka macam operasi militer.

Ketiga batalyon itu adalah Batalyon Infantri Lintas Udara 330/Tri Dharma, Batalyon Infantri Lintas Udara 328/Dirgahayu, dan Batalyon Infantri Lintas Udara 305/Tengkorak.

Kefasihan berbahasa Inggris, membuatnya terpilih mengikuti pendidikan lintas udara (airborne) dan pendidikan pasukan komando (ranger) di Pusat Pendidikan Angkatan Darat Amerika Serikat, Ford Benning, Georgia, 1975.

Kemudian sekembali ke tanah air, SBY memangku jabatan Komandan Peleton II Kompi A Batalyon Linud 305/Tengkorak (Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad) tahun 1976-1977. Beliau pun memimpin Pleton ini bertempur di Timor Timur.

Sepulang dari Timor Timur, SBY menjadi Komandan Peleton Mortir 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977). Setelah itu, beliau diposisikan selaku Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978), Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981), dan Paban Muda Sops SUAD (1981-1982). Ketika bertugas di Mabes Tentara Nasional Indonesia-AD, itu SBY kembali mendapat potensi sekolah ke Amerika Serikat.

Dari tahun 1982 hingga 1983, beliau mengikuti Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983 sekaligus praktek kerja-On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983.

Kemudian mengikuti Jungle Warfare School, Panama, 1983 dan Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984, serta Kursus Komando Batalyon, 1985. Pada saat bersama-sama SBY menjabat Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)

Lalu beliau dipercaya menjabat Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988) dan Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988), sebelum mengikuti pendidikan di Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia-AD (Seskoad) di Bandung dan keluar selaku lulusan terbaik Seskoad 1989.

SBY pun sempat menjadi Dosen Seskoad (1989-1992), dan ditempatkan di Dinas Penerangan TNI-AD (Dispenad) dengan peran antara lain menciptakan naskah pidato KSAD Jenderal Edi Sudradjat.

Lalu ketika Edi Sudradjat menjabat Panglima ABRI, beliau ditarik ke Mabes ABRI untuk menjadi Koordinator Staf Pribadi (Korspri) Pangab Jenderal Edi Sudradjat (1993).

Lalu, beliau kembali bertugas di satuan tempur, diangkat menjadi Komandan Brigade Infantri Lintas Udara (Dan Brigif Linud) 17 Kujang I/Kostrad (1993-1994) bareng dengan Letkol Riyamizard Ryacudu. Kemudian menjabat Asops Kodam Jaya (1994-1995) dan Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995). Tak lama lalu, SBY diandalkan bertugas ke Bosnia Herzegovina untuk menjadi perwira PBB (1995).

Beliau menjabat selaku Kepala Pengamat Militer PBB (Chief Military Observer United Nation Protection Force) yang bertugas mengawasi genjatan senjata di bekas negara Yugoslavia berdasarkan kesepakatan Dayton, AS antara Serbia, Kroasia dan Bosnia Herzegovina. Setelah kembali dari Bosnia, beliau diangkat menjadi Kepala Staf Kodam Jaya (1996).

Kemudian menjabat Pangdam II/Sriwijaya (1996-1997) sekaligus Ketua Bakorstanasda dan Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang spesial MPR 1998) sebelum menjabat Kepala Staf Teritorial (Kaster) ABRI (1998-1999).

Terjun Ke Dunia Politik

Sementara, langkah karir politiknya dimulai tanggal 27 Januari 2000, ketika memutuskan untuk pensiun lebih dini dari militer ketika diandalkan menjabat selaku Menteri Pertambangan dan Energi pada pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid.

Tak usang lalu, SBY pun terpaksa meninggalkan posisinya sebagai Mentamben alasannya adalah Gus Dur memintanya menjabat Menkopolsoskam.

Pada tanggal 10 Agustus 2001, Presiden Megawati mempercayai dan melantiknya menjadi Menko Polkam Kabinet Gotong-Royong. Tetapi pada 11 Maret 2004, dia memilih mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam.

Langkah pengunduran diri ini membuatnya lebih leluasa menjalankan hak politik. Yang kemudian mengantarkannya ke bangku puncak kepemimpinan nasional sesudah mendirikan partai Demokrat pada tahun 2001.

Menjadi Presiden Indonesia Keenam

Dan jadinya, pada pemilu Presiden eksklusif putaran kedua 20 September 2004, SBY yang berpasangan dengan Jusuf Kalla meraih iktikad lebih banyak didominasi rakyat Indonesia dengan perolehan suara di attas 60 persen. Dan pada tanggal 20 Oktober 2004 ia dilantik menjadi Presiden RI ke-6.

Kemudian setelah akhir jabatannya pada tahun 2009, ia lalu menginformasikan akan maju lagi sebagai kandidat presiden dengan yang didampingi oleh Boediono selaku Cawapres yang diusung oleh partai Demokrat.

Setelah penyeleksian biasa pada tahun 2009, SBY lalu terpilih untuk kedua kalinya sebagai presiden dengan kurun jabatan 2009 sampai 2014 bareng Boediono selaku wakil presiden.

Pendidikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

  • Akademi Angkatan Bersenjata RI (Akabri) tahun 1973
  • American Language Course, Lackland, Texas AS, 1976
  • Airbone and Ranger Course, Fort Benning , AS, 1976
  • Infantry Officer Advanced Course, Fort Benning, AS, 1982-1983
  • On the job training di 82-nd Airbone Division, Fort Bragg, AS, 1983
  • Jungle Warfare School, Panama, 1983
  • Antitank Weapon Course di Belgia dan Jerman, 1984
  • Kursus Komando Batalyon, 1985
  • Sekolah Komando Angkatan Darat, 1988-1989
  • Command and General Staff College, Fort Leavenwort, Kansas, AS
  • Master of Art (MA) dari Management Webster University, Missouri, AS

Karier Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

  • Dan Tonpan Yonif Linud 330 Kostrad (1974-1976)
  • Dan Tonpan Yonif 305 Kostrad (1976-1977)
  • Dan Tn Mo 81 Yonif Linud 330 Kostrad (1977)
  • Pasi-2/Ops Mabrigif Linud 17 Kujang I Kostrad (1977-1978)
  • Dan Kipan Yonif Linud 330 Kostrad (1979-1981)
  • Paban Muda Sops SUAD (1981-1982)
  • Komandan Sekolah Pelatih Infanteri (1983-1985)
  • Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana (1986-1988)
  • Paban Madyalat Sops Dam IX/Udayana (1988)
  • Dosen Seskoad (1989-1992)
  • Korspri Pangab (1993)
  • Dan Brigif Linud 17 Kujang 1 Kostrad (1993-1994)
  • Asops Kodam Jaya (1994-1995)
  • Danrem 072/Pamungkas Kodam IV/Diponegoro (1995)
  • Chief Military Observer United Nation Peace Forces (UNPF) di Bosnia-Herzegovina (sejak awal November 1995)
  • Kasdam Jaya (1996-hanya lima bulan)
  • Pangdam II/Sriwijaya (1996-) sekaligus Ketua Bakorstanasda
  • Ketua Fraksi ABRI MPR (Sidang Istimewa MPR 1998)
  • Kepala Staf Teritorial (Kaster ABRI (1998-1999)
  • Mentamben (sejak 26 Oktober 1999)
  • Menko Polsoskam (Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid)
  • Menko Polkam (Pemerintahan Presiden Megawati Sukarnopotri) mengundurkan diri 11 Maret 2004
  • Penugasan : Operasi Timor Timur 1979-1980 dan 1986-1988
  • Presiden Republik Indonesia Dua periode  2004-2014

Penghargaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

  • Adi Makayasa (lulusan terbaik Akabri 1973)
  • Tri Sakti Wiratama (Prestasi Tertinggi Gabungan Mental Fisik, dan Intelek), 1973
  • Satya Lencana Seroja, 1976
  • Honorour Graduated IOAC, USA, 1983
  • Satya Lencana Dwija Sista, 1985
  • Lulusan terbaik Seskoad Susreg XXVI, 1989
  • Dosen Terbaik Seskoad, 1989
  • Satya Lencana Santi Dharma, 1996
  • Satya Lencana United Nations Peacekeeping Force (UNPF), 1996
  • Satya Lencana United Nations Transitional Authority in Eastern Slavonia, Baranja, and Western Sirmium (UNTAES), 1996
  • Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, 1998
  • Bintang Yudha Dharma Nararya, 1998
  • Wing Penerbang TNI-AU, 1998
  • Wing Kapal Selam Tentara Nasional Indonesia-AL, 1998
  • Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, 1999
  • Bintang Yudha Dharma Pratama, 1999
  • Bintang Dharma, 1999
  • Bintang Maha Putera Utama, 1999
  • Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik, 2003
  • Bintang Asia (Star of Asia) dari BusinessWeek, 2005
  • Bintang Kehormatan Darjah Kerabat Laila Utama dari Sultan Brunei
  • Doktor Honoris Causa dari Universitas Keio, 2006.

Berikut Daftar Biografi atau Profil Presiden yang pernah memimpin Indonesia :

  1. Biografi Ir. Soekarno Presiden Pertama Indonesia
  2. Biografi Soeharto Presiden Kedua Indonesia 
  3. Biografi B.J Habibie Presiden Ketiga Indonesia 
  4. Biografi KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur) Presiden Keempat Indonesia 
  5. Biografi Megawati Soekarno Putri Presiden kelima Indonesia
  6. Biografi Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Keenam Indonesia
  7. Biografi Joko Widodo (Jokowi) Presiden Ketujuh Indonesia (Sekarang)

Artikel Menarik Lainnya: