TintaTeras

Biografi Dan Profil Julia Perez Beserta Biodata – Artis Indonesia

Artis,  Feed,  Penyanyi,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Selebriti,  Tokoh Wanita
Biografi dan Profil Julia Perez Beserta Biodata - Artis Indonesia

TintaTeras.com – Dikenal selaku salah satu artis sarat kontroversi, Nama aslinya ialah Yuli Rachmawati, ia diketahui publik dengan nama Julia Perez atau dipanggil JuPe. Ia ialah seorang penyanyi dangdut, aktris film serta sinetron, versi serta presenter atau pembawa acara di beberapa stasiun televisi.

Biografi dan Profil Julia Perez 

Julia Perez lahir di Jakarta pada tanggal 15 juli 1980. Ibunya berjulukan Sri Wulansih dan ayahnya berjulukan Angkasa Jasa. Ia mempunyai adik wanita berjulukan Anggie dan Della. Sebelum terkenal selaku seorang selebriti, Julia peres kuliah di jurusan sekretaris Interstudi di wilayah Jakarta.

Lulus dari sana, beliau lalu magang selaku seorang sekretaris di sebuah perusahaan furniture swasta di Jakarta. Tak usang lalu, Julia Perez lalu ditawari bekerja di Belanda. Ia lalu kesannya berangkat ke Belanda dan lalu mentetap disana.

Di Belanda, ia kemudian berkenalan dengan seorang laki-laki berjulukan Damien Perez yang lalu menjadi suaminya. Damien Perez dikenal selaku model berkebangsaan Prancis. Julia Perez dan Damien Perez kemudian menikah pada tanggal 7 oktober 2002 di Prancis.

Setelah itu, Julia Perez lalu ikut dengan suaminya menetap di Prancis. Dari suaminya lah kemudian Julia Perez mulai berkenalan dengan dunia modeling. Ia lalu sempat menjadi versi dari majalah Maxim serta FHM. Penampilannya selaku versi majalan menciptakan Majalah Maxim dan FHM menobatkan Julia Perez dalam jajaran 100 wanita terseksi model majalah Maxim dan FHM.

Profesi Julia Perez sebagai model membuat prospeknya berkarir di dunia entertainment atau hiburan kian terbuka lebar. Saat beliau kembali ke Indonesia pada tahun 2002, disuatu kesempatan beliau mengirim adiknya untuk ikut casting dalam suatu program di salah satu stasiun TV.

Namun bukan adiknya yang diterima melainkan Julia Perez. Ia kemudian pertama kali timbul di stasiun TV dalam program ‘Komedi Nakal’ yang tayang di Trans TV. Sebulan lalu namanya lalu mulai dikenal oleh pemirsa televisi.

Tak lama lalu banyak usulan kerja yang mulai berdatangan terhadap Julia Perez. Tahun 2003, Julia Perez lalu makin dikenal lewat sinetron Cinta Lokasi, Penjaga Pantai, Lepas Malam, Maafkan Aku, Rahasia Ilahi, Hidayah, Doa, Mimpi Manis, dan Perempuan Teraniaya.

Tahun 2006 PERCASI memperkenalkan Julia Perez selaku ikon mereka. Memasuki tahun 2007, karir Julia Perez di dunia hiburan makin menanjak. Ia kemudian terjun ke layar lebar dan bermain dalam film Beranak Dalam Kubur, Nagabonar Jadi 2, dan Coklat Stroberi. Ia juga lalu menjadi presenter program sepakbola antara Persija dan PSS Sleman.

Pada tahun 2008, Julia Perez lalu membintangi film berjudul Susahnya jadi Perawan, Basahh…, serta The Sharman. Di tahun itu juga Julia Perez mencoba peruntungannya di dunia tarik suara dengan menjadi penyanyi dangdut. Di bulan April 2008, beliau merilis album perdananya berjudul ‘Kamasutra’. Ia bahkan menciptakan kontroversi dengan memperlihatkan bonus alat kontrasepsi di setiap cover albumnya.

Akibat dari kontroversinya dia kemudian banyak di cekal banyak sekali tempat di tanah air. Bahkan video klipnya juga di cekal di semua stasiun TV di Indonesia. Tak heran akibat banyak pose seksinya serta kontroversinya menciptakan Julia Perez lalu dijuluki selaku ‘Bom Seks‘ ketika itu. Julia Perez juga memperkenalkan goyang andalannya yang dikenal dengan nama ‘Goyang Blender’.

Tahun 2009, rumah tangganya dengan Damien Perez lalu mendapat ujian sesudah Julia Perez memiliki relasi khusus dengan Gaston Castano seorang atlet sepakbola asal Argentina yang bermain di Indonesia. Terlebih lagi Julia Perez kedapatan berlibur dengan Gaston di sebuah pantai meskipun statusnya ketika itu masih istri Damien Perez.

Hubungan dekatnya dengan Gaston Castano membuat rumah tangga Julia Perez dan Damien Perez alhasil berakhir. Damien Perez lalu resmi menggugat cerai Julia Perez pada tahun 2009. Setelah perceraiannya, Damien Perez juga menggugat Julia Perez karena masih menggunakan nama keluarga ‘Perez’. Julia Perez menolak melepaskan nama tersebut alasannya adalah menurutnya penduduk telah terlanjur mengenalnya dengan nama tersebut.

Setelah perceraiannya dengan Damien Perez karir Julia Perez kian menanjak. Ia bahkan banyak bermain di berbagai film mirip Sumpah Ini Pocong!, Kuntilanak Kamar Mayat, Bukan Cinta Biasa, Mau Dong Ah, Jeritan Kuntilanak, dan Suami Suami Takut Istri. Ia bahkan terpilih sebagai Sexiest Female Celebrity di INSERT! Awards tahun 2009. Hubungannya dengan Gaston Castano kian bersahabat dan intim. walauupun menerima tentangan dari keluarga Julia Perez, Hubungan Gaston Castano dan Julia Perez makin akrab.

Julia Perez bahkan menyampaikan terhadap media akan melangsungkan pertunangannya dengan Gaston pada desember 2013. Namun pada alhasil dikenali bahwa Julia Perez telah melangsungkan ijab kabul dengan Gaston di Australia pada september 2013.

Walaupun menuai banyak sekali kontroversi balasan pernikahan serta gayanya, Julia Perez bertambah banyak menerima usulan di dunia hiburan. Dari tahun 2009 hingga tahun 2014 dia sudah banyak membintangi puluhan judul film yang rata-rata bergenre horor. Selain itu dia juga banyak bermain di Sinetron serta menjadi bintang iklan banyak sekali produk di televisi.

Julia Peres bahkan sempat mencalonkan diri selaku calon wakil Bupati Pacitan pada tahun 2010 walapun pada risikonya mengundurkan diri. Ia juga membuat kegemparan sesudah terlibat perkelahian dengan Dewi Persik dalam suatu ‘scene’ sampai pada balasannya membuat Julia Perez harus mendekam dipenjara selama tiga bulan.

Selain itu dia juga mendapat beberapa penghargaan mirip Sexiest Female Celebrity INSERT! Awards 2011, Aktris Utama Terpilih Piala Maya 2013 dan Pemeran Utama Wanita Terbaik Festival Film Bandung 2013.

Biografi dan Profil Julia Perez Beserta Biodata - Artis Indonesia

Kemudian  pada tahun 2014,Hubungan Julia Peres dan Gaston Castano rampung sehabis Gaston secara datang-tiba meninggalkan Julia Perez. Selain itu Julia Peres menyampaikan bahwa ia terkena penyakit kanker serviks walaupun penyakitnya dikala itu masih di tahap 1B. Ia lalu berkala melaksanakan pengobatan di Singapura bahkan disana dia sempat di radiasi sampai operasi pemindahan ovarium.

Hingga pada permulaan tahun 2015, beliau lalu dinyatakan sembuh dari penyakitnya tersebut. Tak usang kemudian cuma beberapa bulan saja, Julia Perez kemudian divonis menderita penyakit lain ialah kista dan benjolan di payudaranya. Belum lagi realita bahwa kanker serviksnya sudah meningkat ke stadium IV.

Hal ini membuat Julia Perez lebih bekerja keras di dunia hiburan untuk membiayai pengobatan penyakitnya yang menyantap biaya tak sedikit. Tahun 2016, banyak sekali pengobatan dia lakukan dan balasan penyakitnya ini menciptakan Julia Peres tampaklebih kurus. Julia Peres bahkan disebut-sebut bangkrut setelah beliau menjual harta bendanya untuk membiayai pengobatan penyakitnya tersebut. walaupun begitu banyak sahabat-sahabat artis yang bersimpati terhadapnya.

Teman-sobat Artisnya bahkan menawarkan untuk menolong ongkos pengobatan Julia Peres namun hal tersebut di tolak oleh Julia Perez. Ia dirawat di rumah sakit Cipto Mangunkusumo. Setelah sekian lama berjuang melawan penyakit kanker yang ia derita, Julia Perez karenanya menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 10 Juni 2017 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Jenazah Julia Perez lalu dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon.

Biodata Lengkap Julia Perez

  • Nama lengkap : Yuli Rachmawati alias Julia Perez
  • Lahir : 15 Juli 1980 di Jakarta
  • Wafat : 10 Juni 2017, Jakarta.
  • Pekerjaan : Penyanyi, aktris, model, presenter, komedian
  • Suami : Damien Perez (2002 – 2008), Gaston Castano (2013 – 2016)
  • Orang tua : Angkasa Jaya (ayah), Sri Wulansih (ibu)
  • Saudara : Anggie dan Della
  • Agama : Islam
  • Zodiak: Gemini
  • Hobi : Fotografi

Film :

  • Nagabonar Makara 2 (2007)
  • Coklat Stroberi (2007)
  • Beranak Dalam Kubur (2007)
  • Susahnya Kaprikornus Perawan (2008)
  • Basahhh… (2008)
  • The Shaman (2008)
  • Hantu Jamu Gendong (2009)
  • Sumpah, (Ini) Pocong! (2009)
  • Kuntilanak Kamar Mayat (2009)
  • Bukan Cinta Biasa (2009)
  • Mau Dong Ah (2009)
  • Jeritan Kuntilanak (2009)
  • Suami Suami Takut Istri (2009)
  • Sst…Jadikan Aku Simpanan (2010)
  • Te(Rekam) (2010)
  • Istri Bo’ongan (2010)
  • Arwah Goyang Jupe-Depe (2011)
  • Kuntilanak Kesurupan (2011)
  • Pocong Minta Kawin (2011)
  • Rumah Bekas Kuburan (2012)
  • Bangkit dari Kubur (2012)
  • Kutukan Arwah Santet (2012)
  • Gending Sriwijaya (2013)
  • Perawan Seberang (2013)
  • 3 Cewek Petualang (2013)
  • Caleg By Accident (2014)
  • Main Dukun (2014)
  • Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar (2014)

Sinetron :

  • Cinta Lokasi
  • Penjaga Pantai
  • Lepas Malam
  • Maafkan Aku
  • Rahasia Ilahi
  • Komedi Nakal
  • Iman
  • Mimpi Manis
  • Duyung Kembar Ketemu Tuyul
  • Perempuan Teraniaya
  • Hidayah
  • Do’a
  • Superboy
  • Supergirl
  • Memori Cinta

Iklan :

  • New Era (1999-2015)
  • Softener SoKlin (2004-2009)
  • Ya kopi Susu
  • Kondom Sutra (bersama Gaston Castaño)
  • Segar Sari Susu Soda (bareng Slank)
  • Darsi Obat Jerawat
  • EM Kapsul
  • Teh Sari Murni (bareng Inneke Koesherawati dan Cita Citata)

Album :

  • Kamasutra 2008
  • Aku Rapopo 2016

Penghargaan :

  • Aktris Utama Terpilih Piala Maya 2013
  • Pemeran Utama Wanita Terbaik Festival Film Bandung 2013
  • Sexiest Female Celebrity INSERT! Awards 2011
  • Sexiest Female Celebrity INSERT! Awards 2009

Biografi Dan Profil Asma Nadia – Penulis Novel Dan Cerpen Indonesia

Feed,  Novelis,  Penulis,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Tokoh Wanita
Biografi dan Profil Asma Nadia - Penulis Novel dan Cerpen Indonesia

TintaTeras.com – Sosok wanita satu ini bisa dibilang menjadi wangsit bagi banyak anak muda di Indonesia lewat novel-novelnya. Dialah Asma Nadia. Siapa ia? Asma Nadia merupakan salah satu penulis novel dan cerpen kenamaan asal Indonesia.

Ia ialah salah satu penulis wanita yang bisa mempesona perhatian penduduk dengan karya-karya yang fenomenal. Beberapa dari novelnya bahkan diangkat ke layar lebar menjadi sebuah film.

Tulisan-tulisannya sudah banyak yang dipublikasikan ke dalam buku yang mendapat sambutan hangat dari penduduk . Biografi dan profil Asma Nadia diisi dengan prestasi dan perjalanan hidup meraih keberhasilan yang telah dirintisnya sejak masih kanak-kanak. Bakatnya dalam bidang menulis sudah berkembang sejak ia duduk di bangku sekolah dasar.

Kepiawaiannya merangkai kata menjadi untaian kalimat yang mempunyai arti mirip suatu anugrah yang sudah didapatnya semenjak lahir. Keuletannya untuk terus mengasah kemampuan menulis menyebabkan dia berhasil menjadi salah satu penulis populer dengan deretan karya yang berkualitas.

Riwayat Pendidikan Asma Nadia

Asma Nadia mempunyai nama asli Asmarani Rosalba. Perempuan elok berkulit putih ini lahir di Jakarta 26 Maret 1972 dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susanti yang ialah seorang mualaf berdarah Tionghoa. Asma nadia memiliki seorang abang perempuan berjulukan Helvy Tiana Rosa, ia juga memiliki adik pria bernama Aeron Tomino

Ia berkembang dalam keluarga yang mengasihi seni menulis. Kedua saudaranya menggeluti bidang yang serupa dengan Asma. Suaminya bahkan juga seorang penulis dan dua anak Asma juga mempunyai keinginan yang besar untuk meneruskan jejak sang ibu dengan terjun ke dunia tulis-menulis. Mengenai pendidikan Asma Nadia diketahui dari kurun remajanya yang dihabiskan dengan bersekolah di SMA Budi Utomo.

Biografi dan Profil Asma Nadia - Penulis Novel dan Cerpen Indonesia

Ia lalu melanjutkan pendidikan tinggi ke Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Namun, keadaan yang kurang menguntungkan harus membuat langkah Asma berhenti untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi tinggi. Sakit yang abad itu diderita tidak memungkinkan baginya untuk melanjutkan kuliah.

Langkah yang terhenti di bangku kuliah tidak menciptakan Asma putus asa. Ia terus menggeluti hobi menulisnya. Dukungan dari keluarga dengan cinta kasih yang tak pernah surut dan dorongan semangat yang tak pernah padam menjadikannya kuat menjalani hari-hari yang berat. Ia terus menulis meski dalam keadaan yang tidak sehat.

Asma bersungguh-sungguh mengirimkan tulisannya ke banyak sekali redaksi majalah. Karya yang dihasikan Asma bukan hanya dalam bentuk cerpen saja, beliau juga menulis puisi dan lirik lagu. Karya-karya awal Asma yang sangat populer adalah album Besatari yang terdiri dari 3 seri, cerpen berjudul Koran Gondrong dan Imut yang mampu mengantarkannya menjuarai Lomba Menulis Cerita Pendek Islami (LMCPI) pada tahun 1994 dan 1995 yang diselenggarakan oleh majalah Anninda.

Keluarga Asma Nadia

Asma Nadia menikah dengan pria berjulukan Isa Alamsyah pada tahun 1995. Dari pernikahannya tersebut, Asma Nadia dikaruniai dua orang anak berjulukan Eva Maria Putri Salsabila dan Adam Putra Firdaus.

Deretan Prestasi yang Diperoleh Asma Nadia

Dari aneka macam acuan tentang yang mengulas perihal biografi dan profil Asma Nadia, dikenali bahwa prestasi Asma Nadia memang telah tidak disangsikan lagi. Prestasi yang dihimpun Asma Nadia dari berbagai karyanya telah sungguh banyak. Ia sudah sering memenangkan aneka macam lomba di ajang nasional maupun internasional.

Salah satu bukunya ialah Rembulan di Mata Ibu menjadi pemenang dalam kategori Buku Remaja Terbaik tahun 2001. Selain itu, Asma juga sukses meraih penghargaan dari Mizan Award karena kesuksesan dua buah karyanya yang masuk dalam antologi cerpen terbaik di Majalah Annida.

Asma Nadia juga aktif melaksanakan perjalanan baik di dalam maupun luar negeri untuk menjadi pembicara di banyak sekali program. Kemampuannya yang telah sangat diakui membuatnya menjadi salah satu tokoh yang bisa menularkan pandangan baru dan ilmu khususnya di bidang sastra. Tahun 2009 Asma bahkan melakukan perjalanan keliling Eropa untuk mengisi pelatihan di beberapa kota seperti Jenewa, Berlin, Roma, Manchester dan Newcastle.

Karyanya yang bertemaislami juga ada beberapa yang sudah diangkat ke layar lebar. Film-film dari buku Asma yang sudah menghiasi dunia seni peran di Indonesia dintaranya yaitu Assalamualaikum Beijing, Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela dan Surga yang tak dirindukan.

Dikutip dari beberapa sumber, Bagi Asma Nadia, menulis baginya merupakan suatu ibadah. Dengan menulis beliau mampu memberi ilham bagi banyak orang. Selain itu ia juga dapat memperlihatkan edukasi serta pencerahan dari tulisan-tulisannya. Ia bahkan aktif menulis setiap hari.

Biografi dan Profil Asma Nadia - Penulis Novel dan Cerpen Indonesia

Selain itu, ia juga sungguh gemar membaca sehingga menunjukkan beliau wangsit bagi tulisan-tulisannya sekaligus memperbesar pengetahuannya.

Hobi lain dari Asma Nadia ialah fotografi tetapi salah satu kegemaran yang paling favorit oleh Asma Nadia yakni Traveling. Hobinya ini membuat beliau lalu dikenal selaku ‘Jilbab Traveler’. Asma Nadia bahkan telah mengunjungi 59 negara dan lebih dari 200 kota di Dunia.

Disamping itu Asma Nadia juga sungguh konsisten dalam bederma. Ia kemudian mendirikan Yayasan bernama Yayasan Asma Nadia. Dari yayasan tersebut, dia lalu mendirikan Rumah Baca Asma Nadia yang banyak tersebar di seluruh Indonesia yang ditujukan untuk para anak yatim piatu serta belum dewasa yang kurang mampu.

Itulah biografi Asma Nadia yang sangat inspiratif dan menampung banyak pelajaran hidup yang nyata. Semoga berfaedah bagi para pembaca sekalian.

Biografi Chairil Anwar – Profil Penyair Terbaik Indonesia

Biodata,  Biografi,  Feed,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Sastrawan,  Seniman

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Chairil Anwar. Sastrawan ‘Angkatan 45’ ini dikenal selaku salah satu penyair terbaik yang pernah lahirkan di Indonesia.

Penyair yang dijuluki sebagai ‘Si Binatang Jalang’ ini sudah puluhan karya selama hidupnya. Berikut kami sajikan Biografi Chairil Anwar secara singkat beserta dongeng hidupnya sebagai seorang penyair Indonesia.

Biodata Chairil Anwar

Biografi Chairil AnwarNama : Chairil Anwar

Lahir : Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922

Wafat : jakarta, 28 April 1949

Orang Tua : Toeloes (ayah), Saleha (ibu)

Istri : Hapsah Wiraredja

Anak : Evawani Alissa

Pekerjaan : Penyair

Biografi Chairil Anwar

Chairil Anwar dilahirkan di Medan, Sumatera Utara pada tanggal 26 Juli 1922. Ayah Chairil Anwar bernama Toeloes dan ibunya berjulukan Saleha.

Keluarga Chairil Anwar cukup berada. Ayahnya merupakan seorang bupati Inderagiri, Riau. Ia bahkan memiliki tali kekeluargaan dengan Sutan Syahrir.

Masa Kecil

Semasa kecil di Medan, Chairil Anwar sangat akrab dengan neneknya. Keakraban ini begitu memberi kesan kepada hidupnya. Dalam hidupnya yang amat jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat ialah ketika neneknya meninggal dunia. Ia bahkan melukiskannya dalam sebuah sajak :

Bukan maut benar yang menusuk kalbu

Keridhaanmu mendapatkan segala tiba

Tak kutahu setinggi itu atas bubuk

Dan duka maha tuan bertahta

Chairil Anwar mengawali pendidikannya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) setingkat Sekolah Dasar. Ia lalu melanjutkannya ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO).

Pindah ke Jakarta

Ia dibesarkan dalam keluarga mampu dibilang  cukup berantakan. Orang tuanya memilih bercerai sesudah itu ayahnya menikah lagi.

Selepas perceraian kedua orang tuanya, Chairil Anwar mengikuti ibunya ke Jakarta setelah pendidikan SMA nya selesai. Ibunya yakni wanita kedua yang paling dia puja.

Walaupun bercerai, Ayahnya tetap menafkahinya dan ibunya selama tinggal di Jakarta. Di usia 19 tahun, Chairil Anwar telah tidak melanjutkan sekolah.

Menjadi Seorang Penyair

Ia lebih memilih menjadi seorang seniman atau penyair. Dalam sebuah literatur biografi Chairil Anwar yang di tulis oleh Tinuk Yampolsky berjudul ‘Chairil Anwar: Poet of a Generation’, dibilang bahwa Chairil Anwar menguasai bahasa Inggris, Belanda, dan Jerman.

Biografi Chairil AnwarSehingga waktunya banyak dihabiskan dengan membaca karya-karya pengarang Internasional terkemuka. Puisi pertama Chairil Anwar berjudul ‘Nisan’ dimuat pada tahun 1942 ketika berusia 20 tahun. Disinilah namanya mulai diketahui . Kebanyakan puisinya merujuk kepada akhir hayat.

Meskipun puisi Chairil Anwar dikala itu sangat cantik tetapi majalah Pandji Pustaka pernah menolak memuat puisinya sebab lebih bersifat Individualistis. Walaupun ditolak, Chairil Anwar tetap produktif dalam menciptakan puluhan karya-karya puisi.

Ketika Jepang berkuasa di Indonesia, Ia kemudian melakukan pekerjaan sebagai seorang penyiar radio Jepang. Disini dia jatuh hati pada seorang perempuan berjulukan Sri Ayati.

Menikah Dengan Hapsah Wiraredja

Namun sampai simpulan hayatnya, Chairil Anwar tidak pernah mengungkapkan isi hatinya kepada Sri Hayati. Ia kemudian menikah dengan perempuan lain. Istri Chairil Anwar bernama Hapsah Wiraredja yang dia nikahi pada tanggal 6 agustus 1946.

Dari pernikahannya tersebut, Chairil Anwar memiliki seorang anak bernama Evawani Alissa. Namun pernikahannya tersebut dengan cuma berjalan sekitar dua tahun saja. Chairil Anwar bercerai dengan istrinya pada tahun 1948.

Kematian Chairil Anwar

Setelah perceraiannya, keadaan kesehatan penyair mulai menurun akibat penyakit yang menggerogoti dirinya. Ia dirawat di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo.

Namun sebelum berusia 27 tahun, Chairil Anwar meninggal pada pukul 15.15 WIB di tanggal 28 April 1949. Penyebab Kematian Chairil Anwar disangka karena mengidap TBC. Ia dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta.

Karya Chairil Anwar

Selama hidupnya, Chairil Anwar menciptakan sastra tak kurang dari 90 karya dimana 70 diantaranya tergolong puisi. Tema krya sastranya pun mulai dari pemberontakan, kematian, individualisme, dan eksistensialisme, hingga tak jarang multi interpretasi. Dua karya Chairil Anwar yang sungguh terkenal berjudul Karawang Bekasi dan Aku.

Berikut ini adalah salah satu puisi karya chairil anwar yang terkenal berjudul “AKU” karya Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku

Ku mau tak seorang ‘kan merayu

Tidak juga kamu

Tak perlu sedu-sedan itu

Aku ini hewan jalang

Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku

Aku tetap meradang menerjang

Luka dan mampu kubawa berlari

Berlari

Hingga hilang pedih peri

Dan saya akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Biografi Mahfud Md, Profil Beserta Biodata Lengkap

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Politikus,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia

TintaTeras.com – Biografi Mahfud MD. Beliau diketahui sebagai seorang politisi dan juga akademisi di bidang ilmu aturan. Mahfud MD pernah menjabat selaku  Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia dan juga menjabat posisi menteri di periode pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid atau Gusdur. Kini beliau menjabat selaku Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan dimasa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Berikut kami suguhkan profil dan biografi Mahfud MD secara singkat berserta Biodata.

Biodata Mahfud MD

Biografi Mahfud MDNama : Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U

Lahir : Madura, Jawa Timur, 13 Mei 1957

Agama : Islam

Orang Tua : Mahmodin (ayah), Suti Khadidjah (ibu)

Istri : Zaizatoen Nirhajati

Anak : Mohammad Ikhwan Zein, Vina Amalia, dan Royhan Akbar

Profesi : Akademisi dan Politisi

Biografi Mahfud MD

Beliau terlahir dengan nama lengkap Mohammad Mahfud diketahui dengan nama Mahmud MD. dilahirkan pada 13 Mei 1957 di Omben, Sampang Madura. Ia merupakan anak dari pasangan Mahmodin dan Suti Khadidjah.

Ayahnya yang bernama Mahmodin bekerja sebagai pegawai rendahan di kantor Kecamatan Omben, Madura. Namun ia kerap berpindah-pindah tugas. Singkatan MD dibelakang nama Mahmud merupakan nama kependekan ayahnya.

Mahfud MD ialah anak keempat dari tujuh bersaudara, Tiga kakaknya antara lain Dhaifah, Maihasanah dan Zahratun. Sementara ketiga adiknya bernama Siti Hunainah, Achmad Subkhi dan Siti Marwiyah.

Istri Mahfud MD berjulukan Zaizatoen Nirhajati. Dari pernikahannya tersebut, Mahfud MD dikaruniai tiga orang anak berjulukan Mohammad Ikhwan Zein, Vina Amalia, dan Royhan Akbar.

Masa Kecil

Mengenai abad kecil Mahfud MD, Ketika berusia dua bulan, keluarga Mahmodin berpindah lagi ke tempat asalnya yaitu Pamekasan dan diposisikan di Kecamatan Waru.

Di sanalah Mahfud menghabiskan kala kecilnya dan memulai pendidikan sampai usia 12 tahun. Dimulai berguru dari surau sampai lulus Sekolah Dasar.

Latar kehidupan keluarganya yang berada di lingkungan taat beragama menciptakan derma nama arab tersebut penting. Mahfud mengenyam pendidikan dasar dengan belajar agama Islam dari surau dan madrasah diniyyah di desa Waru, utara Pamekasan. Ia juga bersekolah di Sekolah Dasar Negeri Waru. Pamekasan, Madura.

Memasuki usia tujuh tahun, Mahfud direpotkan dengan belajar setiap harinya. Pagi hari menjalani pendidikan Sekolah Dasar, mencar ilmu di madrasah ibtidaiyah pada sorenya harinya. Dan menghabiskan waktu malam hingga pagi di surau untuk mendalami agama.

Setamat dari Sekolah Dasar, Mahfud dikirim berguru ke Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) Negeri di Pamekasan. Pada abad itu, ada pujian tersendiri bagi orang Madura kalau anaknya bisa menjadi guru ngaji, ustadz, kyai atau guru agama.

Lulus dari PGA sesudah 4 tahun belajar, Mahfud terpilih mengikuti Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN), sebuah sekolah kejuruan unggulan milik Departemen Agama yang terletak di Yogyakarta. Sekolah ini merekrut luluan terbaik dari PGA dan MTs seluruh Indonesia.

Kuliah di Fakultas Hukum UII

Mahfud simpulan dari PHIN pada 1978, Ia rencananya hendak melanjutkan sekolah ke PTIQ (Perguruan Tinggi Ilmu al-Qur’an) di Mesir. Sementara menanti persetujuan beasiswa, Mahfud berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia dan Fakultas Sastra (Jurusan Sastra Arab) UGM.

Telanjur betah di Fakultas Hukum, Mahfud menetapkan meneruskan pendidikan ke Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia yang dirangkapnya dengan kuliah di Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Gadjah Mada Jurusan Sastra Arab.

Namun kuliahnya di Fakutas Sastra tidak berlanjut sebab merasa ilmu bahasa Arab yang diperoleh di jurusan itu tidak lebih dari yang didapat dikala di pesantren dahulu. Mengingat kemampuan ekonomi orang bau tanah yang pas-pasan, Mahfud ulet mencari ongkos kuliah sendiri termasuk gigih mendapatkan beasiswa.

Hal itu tidak susah bagi Mahfud, lewat goresan pena-goresan pena yang diangkut di Harian Kedaulatan Rakyat dan Harian Masa Kini, Mahfud sukses menerima honorarium. Begitu juga, beasiswa Rektor UII, Yayasan Supersemar dan Yayasan Dharma Siswa Madura berhasil diperolehnya.

Aktivis Ketika Kuliah

Sejak Sekolah Menengah Pertama MD, Mahfud sampaumur kepincut melihat hiruk pikuk kampanye pemilu. Disitulah bibit-bibit kecintaannya pada politik terlihat.

Pada era kuliah kecintaannya pada politik makin membuncah dan disalurkannya dengan malang melintang di aneka macam organisasi kemahasiswaan intra universitas seperti Senat Mahasiswa, Badan Perwakilan Mahasiswa, dan Pers Mahasiswa.

Sebelumnya Mahfud juga aktif di organisasi tambahan universiter Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Pilihannya pada HMI didorong oleh pemahamannya kepada medan politik di UII. Saat itu untuk bisa menjadi pimpinan organisasi intra kampus mesti berstempel sebagai pelopor HMI.

Namun dari beberapa organisasi intra kampus yang pernah dia ikuti, hanya Lembaga Pers Mahasiswa yang paling ia tekuni. Sejarah mencatat dia pernah menjadi pimpinan di majalah Mahasiswa Keadilan (tingkat fakultas hukum), beliau juga memimpin Majalah Mahasiswa Muhibbah (tingkat universitas) yang pernah di bredel pemerintahan Soeharto.

Mengajar Sebagai Dosen

Lulus dari Fakultas Hukum pada tahun 1983, Mahfud tertarik untuk ikut melakukan pekerjaan dan mengajar di almamaternya ialah Universitas Islam Indonesia selaku dosen dengan status sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sekian waktu menggeluti ilmu aturan, Mahfud menemukan banyak sekali kekalutan terkait peran dan posisi hukum.

Kekecewaannya pada hukum mulai terungkap, Mahfud menganggap aturan senantiasa dikalahkan oleh keputusan-keputusan politik. Berangkat dari kegundahan itu, Mahfud termotivasi ingin berguru Ilmu Politik.

Menurut Mahfud, hukum tidak mampu melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya sebab selalu diintervensi oleh politik. Dia melihat bahwa energi politik selalu lebih besar lengan berkuasa daripada energi hukum sehingga dia ingin berguru ilmu politik.

Oleh sebab itu, dikala datang peluang memasuki Program Pasca Sarjana S-2 dalam bidang Ilmu Politik pada tahun 1985 di UGM, Mahfud tanpa bimbang segera mengikutinya.

Di UGM, Mahfud mendapatkan kuliah dari dosen-dosen Ilmu Politik terkenal seperti Moeljarto Tjokrowinoto, Mochtar Mas’oed, Ichlasul Amal, Yahya Muhamin, Amien Rais, dan lain-lain.

Keputusannya mengambil Ilmu Politik yang notabene berlawanan dengan konsentrasinya di bidang hukum tata negara bukan tanpa konsekuensi. Sebab selaku dosen (PNS), jikalau mengambil studi lanjut di luar bidangnya tidak akan dijumlah untuk jenjang kepangkatan.

Karena itulah selepas lulus dari Program S-2 Ilmu Politik, Mahfud lalu mengikuti pendidikan Doktor (S-3) dalam Ilmu Hukum Tata Negara di Program Pasca Sarjana UGM hingga alhasil lulus selaku doktor (1993).

Disertasi doktornya wacana “Politik Hukum” cukup fenomenal dan menjadi bahan bacaan pokok di acara pascasarjana bidang ketatanegaraan pada berbagai sekolah tinggi tinggi karena pendekatannya yang mengkombinasikan dua bidang ilmu yaitu ilmu aturan dan ilmu politik.

Dalam sejarah pendidikan doktor di UGM, Mahfud tercatat selaku akseptor pendidikan doktor yang menyelesaikan studinya dengan cepat. Pendidikan S-3 di UGM itu diselesaikannya hanya dalam waktu 2 tahun 8 bulan.

Guru Besar Dalam Waktu Singkat

Didukung oleh karya tulisnya yang sangat banyak, baik dalam bentuk buku, jurnal, maupun makalah ilmiah, dari Lektor Madya, Mahfud melompat lagi, langsung menjadi Guru Besar. Jika dihitung dari awal menjadi dosen sampai menjangkau gelar guru besar, Mahfud cuma memerlukan waktu 12 tahun.

Hal itu menjadi sesuatu yang cukup berkesan baginya. Sebab lazimnya seseorang bisa merengkuh gelar Guru Besar minimal memerlukan waktu 20 tahun sejak awal kariernya.

Dengan rentang waktu tersebut, Mahfud memegang rekor tercepat dalam sejarah pencapaian gelar Guru Besar. Dalam biografi Mahfud MD dimengerti bahwa dia dikukuhkan sebagai Guru Besar atau Profesor bidang Politik Hukum pada tahun 2000, dalam usia masih relatif muda yakni 40 tahun.

Pencapain itu dicapai Mahfud dikala usianya baru menginjak 41 tahun. Tidak heran jikalau pada waktu itu, Mahfud termasuk selaku Guru Besar termuda di zamannya. Satu nama yang mampu disejajarkan yakni Yusril Ihza Mahendra, yang juga meraih gelar Guru Besar pada usia muda.

Karir Politik Mahfud MD

Perjalanan karier pekerjaan dan jabatan Mahfud MD tergolong langka dan tidak umum sebab begitu hebat. Bagaimana tidak, dimulai dari karier selaku lalu secara hebat mengecap jabatan penting dan strategis secara berurutan pada tiga cabang kekuasaan, administrator, legislatif dan yudikatif.

Eksekutif

Karier Mahfud MD semakin cemerlang, tidak saja dalam lingkup akademik tetapi masuk ke jajaran birokrasi direktur di level sentra dikala di tahun 1999-2000 didaulat menjadi Pelaksana Tugas Staf Ahli Menteri Negara Urusan HAM (Eselon I B).

Berikutnya pada tahun 2000 diangkat pada jabatan Eselon I A sebagai Deputi Menteri Negara Urusan HAM, yang membidangi produk legislasi urusan HAM. Belum cukup hingga di situ, kariernya terus menanjak pada 2000-2001 ketika mantan penggerak HMI ini dikukuhkan sebagai Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional di kurun pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.

Sebelumnya, Mahfud ditawari jabatan Jaksa Agung oleh Presiden Abdurrahman Wahid tetapi menolak alasannya merasa tidak mempunyai kemampuan teknis. Selain menjadi Menteri Pertahanan, Mahfud sempat pula merangkap sebagai Menteri Kehakiman dan HAM sesudah Yusril Ihza Mahendra diberhentikan sebagai Menteri Kehakiman dan HAM oleh Presiden Gus Dur pada 8 Februari 2001.

Meski diakui, Mahfud tidak pernah efektif menjadi Menteri Kehakiman alasannya diangkat pada 20 Juli 2001 dan Senin, 23 Juli, Gus Dur lengser. Sejak itu Mahfud menjadi Menteri Kehakiman dan HAM demisioner.

Pada bulan oktober 2019, Mahfud MD ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjabat selaku Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan pada kabinet Indonesia Maju kala 2019 sampai 2024. Ia mengambil alih Wiranto yang sebelumnya menjabat sebagai Kemenpolhukam.

Legislatif

Ingin mencoba dunia gres, Mahfud MD memutuskan menggeluti ke politik praktis. Mahfud sempat menjadi Ketua Departemen Hukum dan Keadilan DPP Partai Amanat Nasional (PAN) di permulaan-permulaan partai itu dibuat dimana Mahfud juga turut membidani.

Sempat menetapkan untuk kembali menekuni dunia akademis dengan keluar dari PAN dan kembali ke kampus. Meski memulai karier di PAN, Mahfud tak meneruskan langkahnya di partai yang beliau deklarasikan itu, justru kemudian bergabung dengan mentornya, Gus Dur di Partai Kebangkitan Bangsa.

Tidak menanti usang, Mahfud diandalkan menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 2002-2005. Di tengah-tengah kegiatan berpolitik itu, Universitas Islam Kadiri (Uniska) meminang Mahfud MD untuk menjadi Rektor kurun 2003-2006.

Meski bersedia, tetapi beberapa waktu lalu Mahfud mengundurkan diri alasannya khawatir tidak mampu berbuat optimal ketika menjadi Rektor balasan kegiatan serta domisilinya yang di luar Kediri.

Kiprahnya terus berlanjut, kali ini di dunia politik, Mahdud terpilih menjadi anggota DPR RI masa 2004-2008. Mahfud MD bertugas di Komisi III DPR sejak 2004.bareng koleganya di Fraksi Kebangkitan Bangsa.

Namun semenjak 2008, Mahfud MD berpindah ke Komisi I dewan perwakilan rakyat. Di samping menjadi anggota legislatif, sejak 2006 Mahfud juga menjadi Anggota Tim Konsultan Ahli pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia (Depkumham).

Yudikatif

Belum puas berkarier di administrator dan legislatif, Mahfud MD mantap menjatuhkan opsi mengabdi di ranah yudikatif untuk menjadi hakim konstitusi melalui jalur DPR.

Setelah melalui serangkaian proses uji kelayakan dan kepatutan bareng 16 kandidat hakim konstitusi di Komisi III dewan perwakilan rakyat kesudahannya Mahfud bersama dengan Akil Mochtar dan Jimly Asshiddiqie terpilih menjadi hakim konstitusi dari jalur dewan perwakilan rakyat.

Mahfud MD terpilih mengambil alih hakim Konstitusi Achmad Roestandi yang memasuki abad purna peran. Pelantikannya menjadi Hakim Konstitusi terhitung semenjak 1 April 2008, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 14/P/Tahun 2008, yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 Maret 2008.

Selanjutnya, pada penyeleksian Ketua Mahkamah Konstitusi, yang berlangsung terbuka di ruang sidang pleno Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa 19 Agustus 2008, Mahfud MD terpilih menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi abad 2008-2011 menggantikan ketua sebelumnya, Jimly Asshiddiqie.

Dalam pemungutan bunyi, Mahfud menang tipis, satu suara yaitu mendapat 5 suara sedang Jimly 4 bunyi. Secara resmi, Mahfud MD dilantik dan mengangkat sumpah Ketua Mahkamah Konstitusi di Gedung Mahkamah Konstitusi, pada Kamis 21 Agustus 2008.

Biografi Kh. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) – Presiden Indonesia Keempat

Biografi,  Feed,  Pahlawan Nasional,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Tokoh Pemimpin

TintaTeras.com – Biografi KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Beliau diketahui selaku seorang ulama, guru bangsa, reformis, cendekiawan, pemikir, dan pemimpin politik Indonesia.

Kyai Haji Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menggantikan BJ Habibie selaku Presiden RI setelah dipilih MPR hasil Pemilu 1999. Dia menjabat Presiden RI dari 20 Oktober 1999 sampai Sidang spesial MPR 2001.

Biografi KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

Biografi Kyai Haji Abdurrahman Wahid Gus DurMantan Presiden Keempat Indonesia ini lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah.

Ia lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil atau “Sang Penakluk”, dan lalu lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur. “Gus” ialah panggilan kehormatan khas pesantren kepada anak kiai.

Cucu Pendiri Nahdatul Ulama

Gus Dur ialah putra pertama dari enam bersaudara, dari keluarga yang sangat terhormat dalam komunitas muslim Jawa Timur. Kakek dari ayahnya, KH. Hasyim Asyari, adalah pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sementara kakek dari pihak ibu, KH Bisri Syansuri, yakni pengajar pesantren.

Ayah Gus Dur, KH Wahid Hasyim, terlibat dalam Gerakan Nasionalis dan menjadi Menteri Agama pada 1949. Ibunya, Hj. Sholehah, yaitu putri pendiri Pondok Pesantren Denanyar Jombang.

Setelah deklarasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, Gus Dur kembali ke Jombang dan tetap berada di sana selama perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.

Akhir 1949, dia pindah ke Jakarta sehabis ayahnya ditunjuk sebagai Menteri Agama. Dia berguru di Jakarta, masuk ke Sekolah Dasar KRIS sebelum pindah ke SD Matraman Perwari.

Gus Dur juga diajarkan membaca buku non Islam, majalah, dan koran oleh ayahnya untuk memperluas pengetahuannya. Pada April 1953, ayahnya meninggal dunia akibat kecelakaan kendaraan beroda empat. Pendidikannya berlanjut pada 1954 di SMP dan tidak naik kelas, namun bukan alasannya dilema intelektual.

Ibunya lalu mengirimnya ke Yogyakarta untuk meneruskan pendidikan. Pada 1957, sehabis lulus Sekolah Menengah Pertama, dia pindah ke Magelang untuk mencar ilmu di Pesantren Tegalrejo.

Ia berbagi reputasi selaku murid berbakat, menyelesaikan pendidikan pesantren dalam waktu dua tahun (semestinya empat tahun).

Belajar Dari Baghdad Hingga Ke Prancis

Pada 1959, Gus Dur pindah ke Pesantren Tambakberas di Jombang dan menerima pekerjaan pertamanya sebagai guru dan kepala madrasah. Gus Dur juga menjadi wartawan Horizon dan Majalah Budaya Jaya.

Pada 1963, Wahid mendapatkan beasiswa dari Departemen Agama untuk mencar ilmu di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, namun tidak menyelesaikannya sebab kekritisan pikirannya.

Gus Dur kemudian belajar di Universitas Baghdad. Meskipun awalnya ceroboh, Gus Dur bisa menuntaskan pendidikannya di Universitas Baghdad tahun 1970.

Dia pergi ke Belanda untuk meneruskan pendidikannya, guna mencar ilmu di Universitas Leiden, tetapi kecewa alasannya pendidikannya di Baghdad kurang diakui di sini. Gus Dur lalu pergi ke Jerman dan Prancis sebelum kembali ke Indonesia pada 1971.

Gus Dur kembali ke Jakarta dan bergabung dengan Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), organisasi yg terdiri dari kaum intelektual muslim progresif dan sosial demokrat.

LP3ES mendirikan majalah Prisma di mana Gus Dur menjadi salah satu kontributor terutama dan sering berkeliling pesantren dan madrasah di seluruh Jawa. Saat inilah dia memprihatinkan keadaan pesantren alasannya nilai-nilai tradisional pesantren makin luntur akibat pergeseran dan kemiskinan pesantren yang beliau lihat.

Menjadi Jurnalis

Dia kemudian batal berguru mancanegara dan lebih menentukan menyebarkan pesantren. Abdurrahman Wahid meneruskan karirnya selaku jurnalis, menulis untuk Tempo dan Kompas. Artikelnya diterima baik dan mulai menyebarkan reputasi sebagai komentator sosial.

Dengan popularitas itu, beliau menerima banyak undangan untuk memberikan kuliah dan seminar, sehingga ia mesti pulang-pergi Jakarta dan Jombang. Pada 1974, Gus Dur menerima pekerjaan pemanis di Jombang sebagai guru di Pesantren Tambakberas.

Satu tahun lalu, Gus Dur menambah pekerjaannya dengan menjadi Guru Kitab Al Hikam. Pada 1977, ia bergabung di Universitas Hasyim Asyari selaku dekan Fakultas Praktik dan Kepercayaan Islam, dengan mengajar subyek suplemen mirip pedagogi, syariat Islam dan misiologi.

Ia kemudian diminta berperan aktif melaksanakan NU dan ditolaknya. Namun, Gus Dur risikonya menerima setelah kakeknya, Bisri Syansuri, membujuknya. Karena mengambil pekerjaan ini, Gus Dur juga menentukan pindah dari Jombang ke Jakarta.

Karir Politik

Abdurrahman Wahid menerima pengalaman politik pertamanya pada penyeleksian lazim legislatif 1982, dikala berkampanye untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP), adonan empat partai Islam tergolong NU.

Reformasi NU

NU membentuk Tim Tujuh (tergolong Gus Dur) untuk melakukan info reformasi dan membantu menghidupkan kembali NU. Pada 2 Mei 1982, para pejabat tinggi NU berjumpa dengan Ketua NU Idham Chalid dan memintanya mengundurkan diri.

Namun, pada 6 Mei 1982, Gus Dur menyebut pilihan Idham untuk mundur tidak konstitusionil. Gus Dur mengimbau Idham tidak mundur. Pada 1983, Soeharto dipilih kembali sebagai presiden untuk masa jabatan keempat oleh MPR dan mulai mengambil langkah menimbulkan Pancasila sebagai ideologi negara.

Dari Juni 1983 hingga Oktober 1983, Gus Dur menjadi bab dari kalangan yang diperintahkan untuk menyiapkan tanggapanNU terhadap info ini.

Gus Dur kemudian menyimpulkan NU harus menerima Pancasila sebagai Ideologi Negara. Untuk lebih menghidupkan kembali NU, beliau mengundurkan diri dari PPP dan partai politik supaya NU konsentrasi pada masalah sosial.

Ketua PBNU

Pada Musyawarah Nasional NU 1984, Gus Dur dinominasikan selaku ketua PBNU dan ia mendapatkannya dengan syarat menerima wewenang penuh untuk memilih pengurus yang akan bekerja di bawahnya.

Terpilihnya Gus Dur dilihat positif oleh Suharto. Penerimaan Wahid terhadap Pancasila serempak dengan citra moderatnya menjadikannya diminati pemerintah. Pada 1987, dia menjaga pertolongan kepada rezim tersebut dengan mengkritik PPP dalam penyeleksian biasa legislatif 1987 dan memperkuat Partai Golkar.

Anggota MPR RI

Ia menjadi anggota MPR dari Golkar. Meskipun disenangi rezim, Gus Dur acap mengkritik pemerintah, diantaranya proyek Waduk Kedung Ombo yang didanai Bank Dunia. Ini merenggangkan keterkaitannya dengan pemerintah dan Suharto.

Selama era jabatan pertamanya, Gus Dur fokus mereformasi sistem pendidikan pesantren dan berhasil memajukan kualitas tata cara pendidikan pesantren sehingga menandingi sekolah sekular.

Gus Dur terpilih kembali untuk kurun jabatan kedua Ketua PBNU pada Musyawarah Nasional 1989. Saat itu, Soeharto, yang terlibat dalam peperangan politik dengan ABRI, berusaha menarik simpati Muslim.

Pada November 1996, Gus Dur dan Soeharto berjumpa pertama kalinya sejak penyeleksian kembali Gus Dur selaku ketua NU. Desember tahun itu juga ia berjumpa dengan Amien Rais, anggota ICMI yang kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah.

Juli 1997 ialah permulaan krisis moneter dimana Soeharto mulai kehilangan kontrol atas situasi itu. Gus Dur didorong melaksanakan gerakan reformasi dengan Megawati dan Amien, tetapi terkena stroke pada Januari 1998.

Pada 19 Mei 1998, Gus Dur, bareng delapan pemimpin komunitas Muslim, dipanggil Soeharto yang menunjukkan rancangan Komite Reformasi usulannya. Gus Dur dan delapan orang itu menolak bergabung dengan Komite Reformasi.

Amien, yang merupakan oposisi Soeharto paling kritis ketika itu, tidak menyukai pandangan moderat Gus Dur terhadap Soeharto. Namun, Soeharto lalu mundur pada 21 Mei 1998.

Wapres Habibie menjadi presiden mengambil alih Soeharto. Salah satu pengaruh jatuhnya Soeharto yakni lahirnya partai politik baru, dan pada Juni 1998, komunitas NU meminta Gus Dur membentuk partai politik gres.

Mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Baru pada Juli 1998 Gus Dur menanggapi ilham itu alasannya mendirikan partai politik adalah satu-satunya cara untuk melawan Golkar dalam penyeleksian umum. Partai itu adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pada 7 Februari 1999, PKB resmi menyatakan Gus Dur selaku calon presidennya.

Menjadi Presiden Republik Indonesia

Pemilu April 1999, PKB mengungguli 12% bunyi dengan PDIP mengungguli 33% suara. Pada 20 Oktober 1999, MPR kembali mulai memilih presiden gres. Abdurrahman Wahid terpilih selaku Presiden Indonesia ke-4 dengan 373 bunyi, sedangkan Megawati cuma 313 bunyi.

Semasa pemerintahannya, Gus Dur membubarkan Departemen Penerangan dan Departemen Sosial serta menjadi pemimpin pertama yang menunjukkan Aceh referendum untuk menentukan otonomi dan bukan kemerdekaan seperti di Timor Timur.

Pada 30 Desember 1999, Gus Dur mendatangi Jayapura dan berhasil meyakinkan pemimpin-pemimpin Papua bahwa ia mendorong penggunaan nama Papua.

Pada Maret 2000, pemerintahan Gus Dur mulai bernegosiasi dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dua bulan kemudian, pemerintah menandatangani nota kesepahaman dengan GAM. Gus Dur juga menganjurkan supaya TAP MPRS No. XXIX/MPR/1966 yang melarang Marxisme-Leninisme dicabut.

Ia juga berupaya membuka hubungan diplomatik dengan Israel, sementara ia juga menjadi tokoh pertama yang mereformasi militer dan mengeluarkan militer dari ruang sosial-politik. Muncul dua skandal pada tahun 2000, yakni skandal Buloggate dan Bruneigate, yang kemudian menjatuhkannya.

Lengser Dari Jabatan Presiden

Pada Januari 2001, Gus Dur menginformasikan bahwa Tahun Baru Cina (Imlek) menjadi hari libur opsional. Tindakan ini dibarengi dengan pencabutan larangan penggunaan aksara Tionghoa. Pada 23 Juli 2001, MPR secara resmi memakzulkan Gus Dur dan menggantikannya dengan Megawati Soekarnoputri.

Pada Pemilu April 2004, PKB menemukan 10.6% bunyi dan menentukan Wahid selaku calon presiden. Namun, Gus Dur gagal melalui investigasi medis dan KPU menolak memasukannya sebagai kandidat.

Gus Dur kemudian mendukung Solahuddin yang merupakan pasangan Wiranto. Pada 5 Juli 2004, Wiranto dan Solahuddin kalah dalam pemilu. Di Pilpres putaran dua antara pasangan Yudhoyono-Kalla dengan Megawati-Muzadi, Gus Dur golput.

Agustus 2005, Gus Dur, dalam Koalisi Nusantara Bangkit Bersatu bersama Try Sutrisno, Wiranto, Akbar Tanjung dan Megawati mengkritik kebijakan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, khususnya dalam soal pencabutan subsidi BBM.

Keluarga Gusdur

Gus Dur menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat orang anak: Alissa Qotrunnada, Zanubba Ariffah Chafsoh (Yenny), Anita Hayatunnufus, dan Inayah Wulandari. Yenny aktif berpolitik di PKB dan dikala ini yakni Direktur The Wahid Institute.

Gus Dur Wafat

Gus Dur wafat, hari Rabu, 30 Desember 2009, di Rumah Sakit Cipto Mangunkosumo, Jakarta, pukul 18.45 akhir berbagai komplikasi penyakit, diantarnya jantung dan gangguan ginjal yang dideritanya sejak usang.

Sebelum wafat ia harus menjalani basuh darah rutin. Seminggu sebelum dipindahkan ke Jakarta ia sempat dirawat di Surabaya usai mengadakan perjalanan di Jawa Timur.

Penghargaan Gusdur

Pada 1993, Gus Dur menerima Ramon Magsaysay Award, penghargaan cukup prestisius untuk kategori kepemimpinan sosial. Dia ditahbiskan sebagai “Bapak Tionghoa” oleh beberapa tokoh Tionghoa Semarang di Kelenteng Tay Kak Sie, Gang Lombok, pada 10 Maret 2004.

Pada 11 Agustus 2006, Gadis Arivia dan Gus Dur mendapatkan Tasrif Award-AJI selaku Pejuang Kebebasan Pers 2006. Gus Dur dan Gadis dinilai memiliki semangat, visi, dan akad dalam memperjuangkan keleluasaan berekpresi, persamaan hak, semangat keberagaman, dan demokrasi di Indonesia.

Ia menerima penghargaan dari Simon Wiethemthal Center, suatu yayasan yang bergerak di bidang penegakan HAM sebab dianggap selaku salah satu tokoh yang peduli dilema HAM. Gus Dur menemukan penghargaan dari Mebal Valor yang berkantor di Los Angeles sebab Wahid dinilai memiliki keberanian membela kaum minoritas.

Dia juga memperoleh penghargaan dari Universitas Temple dan namanya diabadikan sebagai nama kalangan studi Abdurrahman Wahid Chair of Islamic Study.

Berikut Daftar Biografi atau Profil Presiden yang pernah memimpin Indonesia :

  1. Biografi Ir. Soekarno Presiden Pertama Indonesia
  2. Biografi Soeharto Presiden Kedua Indonesia 
  3. Biografi B.J Habibie Presiden Ketiga Indonesia 
  4. Biografi KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur) Presiden Keempat Indonesia 
  5. Biografi Megawati Soekarno Putri Presiden kelima Indonesia
  6. Biografi Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Keenam Indonesia
  7. Biografi Joko Widodo (Jokowi) Presiden Ketujuh Indonesia (Sekarang)

Biografi Dan Profil Sri Sultan Hamengku Buwono X

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Tokoh Pemimpin

TintaTeras.com – Sri Sultan Hamengkubuwana X atau dalam bahasa jawa disebut dengan Sri Sultan Hamengku Bawono Kasepuluh, ia lahir dengan nama Bendara Raden Mas Herjuno Darpito. Sri Sultan Hamengkubuwana X lahir pada tanggal 2 April 1946 di Yogyakarta.

Di tahun 1968, Sri Sultan Hamengkubuwana X menikah dengan Tatiek Dradjad Supriastuti yang sekarang dikenal sebagai Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas. Pada tanggal 7 Maret 1989 dia dinobatkan selaku raja Kasultanan Yogyakarta dan pada tahun 1998 menjabat sebagai Gubernur Daerah spesial Yogyakarta.

Sri Sultan Hamengku Buwono X atau yang sering disebut dengan Sri Sultan HB X ialah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang ketika ini masih aktif menjabat.

Salah satu tokoh yang juga ikut ikut serta dalam acara politik di Indonesia ini mempunyai gelar resmi yang diberikan semenjak 7 Maret 1989. Berbagai aktivitas sosial dan politik telah diikuti oleh Raja Yogyakarta yang mempunyai nama lahir BRM Herjuno Darpito.

Bahkan, pada abad mudanya Sri Sultan juga sempat mengenyam pendidikan sarjana di Universitas Gadjah Mada dengan mengambil bidang studi Fakultas Hukum.

Selama mengambil bidang pendidikan aturan, Sri Sultan mulai mengembangkan contoh pikir yang lebih terbaru untuk meningkatkan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Meskipun aktif dalam kegiatan sosial dan politik, namun Sri Sultan Hamengku Buwono X memilih untuk mengambil jalan netral saat berada di pusaran politik pemerintahan. Hal ini terlihat ketika Sri Sultan juga pernah aktif dalam kepengurusan Partai Golongan Karya.

Bahkan, dirinya juga pernah menjabat selaku Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar. Namun, dirinya harus rela untuk melepaskan jabatan di partai politik karena hal ini berkaitan dengan Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta yang telah disahkan pada tahun 2012 lalu.

Salah satu hukum yang telah ditetapkan pada Undang-undang itu yakni melarang Gubernur yang dijabat oleh Sri Sultan untuk ikut dan terjun pribadi di dunia politik.

Selalu Aktif Dalam Kegiatan Budaya

Sri Sultan Hamengku Buwono X juga pernah ikut ikut serta dalam kegiatan birokrasi hingga sosial, khususnya di Yogyakarta. Hingga dikala ini. Sri Sultan pernah ikut dalam beberapa organisasi seperti Kadinda DIY selaku Ketua Umum, Ketua KONI Daerah Istimewa Yogyakarta, dan beberapa jabatan yang lain.

Sebagai tokoh nasional yang mempunyai efek cukup besar di Indonesia, dirinya juga ikut dalam aktivitas politik Deklarasi Ciganjur. Deklrasi ini dicetuskan Sri Sultan dengan beberapa tokoh nasional lainnya selaku sikap ketika terjadinya reformasi di Indonesia.

Impian Kebhinekaan yang terus-menerus digaungkan oleh Sultan dianggap sebagai pertimbangan ketika dirinya menjadi pembicara pada pelatihan kebangsaan.

Sri Sultan Hamengku Buwono X yang lahir pada 2 Maret 1946 lima orang putri dari pernikahannya dengan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas adalah GKR Pembayun, GKR Candrakirana, GKR Maduretno, GKR Hayu, dan GKR Bendara.

Beberapa pemikiran kritis yang dimiliki Sri Sultan lalu dituangkan pada Karya Ilmiah yang berjudul Kerangka Konsepsi Politik Indonesia yang diterbitkan pada tahun 1989 dan Bercermin Di Kalbu Rakyat yang terbit pada 1999.

Kegiatan sosial, politik dan kebudayaan yang dikerjakan Sri Sultan juga senantiasa memberikan hasil yang sangat positif bagi banyak kalangan. Hal ini yang membuat dirinya mendapatkan Gelar Doktor Kehormatan dari ISI atau Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Pemberian gelar ini alasannya sumbangan Sri Sultan pada seni pertunjukan kekinian dan tradisi yang mulai dilakukannya dari 1989 sampai kini.

Biografi Dan Profil Murdaya Poo – Usahawan Dan Politisi Terkaya Di Indonesia

Biografi Pengusaha Sukses,  Feed,  Konglomerat,  Milyarder,  Politikus,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia
Biografi dan Profil Murdaya Poo -Pengusaha dan Politisi Terkaya di Indonesia

TintaTeras.com – Murdaya Poo atau dengan nama lengkap Murdaya Widyawimarta Poo yakni seorang laki-laki dengan begitu banyak talenta. Kali ini kita akan membahas tentang biografi dan profil Murdaya Poo. Murdaya Poo yakni seseorang yang sungguh berhasil dalam bidang bisnis dan juga berhasil memasuki dunia politik.

Lelaki ini adalah sosok lelaki dibalik perusahaan kontraktor terkenal yaitu Central Cipta Murdaya Group. Dunia politik yang Murdaya Poo jajaki yakni sebagai anggota legislatif abad 2004 hingga 2009 dari partai PDIP.

Murdaya Poo populer sebagai orang yang memiliki talenta yang mumpuni dan jiwa yang bagus. Beliau merupakan seseorang dengan eksklusif yang sederhana dan membenci mencari kepopuleran di masyarakat.

Murdaya juga populer bertangan hambar terbukti dengan cara dirinya yang selalu menyelesaikan duduk perkara dengan baik dan tidak menimbulkan permasalahan yang lain. Hingga dikala ini, dia masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia dan berada di posisi delapan menurut majalah forbes tahun 2016.

Keluarga Murdaya Poo

Murdaya Poo lahir di Blitar pada tanggal 12 Januari 1946. Kemudian pada tahun 1971, Murdaya menikah dengan sang istri tersayang, Siti Hartati Murdaya. Dengan pernikahannya bersama Siti Hartati Murdaya, dia menerima empat orang anak.

Anak pertamanya ialah Pajna Murdaya, anak keduanya yakni Metra Murdaya, anak ketiganya adalah Uppeicha Murdaya, dan anak terakhirnya yakni Karuna Murdaya. Siti Hartati Murdaya sendiri merupakan orang terkaya ke 13 di Indonesia. Banyak bisnis yang dikerjakan oleh istri pengusaha sukses ini.

Usaha pertamanya bergerak dalam bidang kelistrikan yaitu perusahaan Kencana Sakti Indonesia. Selanjutnya beliau melaksanakan komitmen kerja bareng perusahaan alat olahraga besar di dunia adalah Nike. Bersama dengan Nike, Siti Hartati Murdaya membuat PT. Hardaya Abeja Shoes Industry.

Perusahaan tersebut ialah perusahaan yang memproduksi sepatu Nike di Indonesia. Kemudian berlanjutlah perjalanan usahanya bersama Nike dengan membangun PT. Nagasakti Paramashoes Indonesia yang sama-sama bergerak di bidang sepatu.

Masih bersinggungan dengan Nike, Siti Hartati mendirikan Berca SportIndo untuk bergerak sebagai biro barang-barang Nike yang diproduksi. Kemudian dengan berlanjutnya waktu, istri Murdaya Poo ini membuka merk sendiri dengan nama League.

Perjalanan Karir Murdaya Poo

Murdaya Poo mengawali karirnya dari nol dan tidak memiliki apapun di kala mudanya. Hal ini terangkum dalam biografi Murdaya Poo yang menerangkan karir dari laki-laki kelahiran Blitar ini. Murdaya Poo memulai karirnya dengan sangat sederhana yakni selaku pedagang koran.

Murdaya memulai bisnis dalam bidang kontraktor pada tahun 1972. Bisnis kontraktor ini awalnya tidak begitu populer dan biasa-umumsaja sampai menyadari bahwa bisnis kontraktor miliknyalah yang menjadi satu-satunya ada pada era tersebut.

Biografi dan Profil Murdaya Poo -Pengusaha dan Politisi Terkaya di Indonesia

Kemudian usahanya ini berkembang begitu cepat, yang menjadikannya bisa memperluas dan jadinya mendirikan bisnis kontraktor yang lebih besar ialah Central Cipta Murdaya Group pada tahun 1992.

Dari sinilah kemudian Murdaya Poo melebarkan bisnisnya lagi pada bidang lain seperti teknologi berita, manufaktur, baja, real estate dan agribisnis.  Salah satu bisnis yang dikelolanya juga ialah PT Jakarta International Expo (JIExpo) yang mengelola event Jakarta Fair yang terkenal.

Kemudian karirnya berlanjut selaku anggota legislatif. Murdaya Poo terdaftar sebagai anggota legislatif dewan perwakilan rakyat pada kurun 2004 hingga 2009. Murdaya Poo juga sungguh terlatih di PDIP.

Sebelum menjadi anggota legislatif, Murdaya pernah menduduki posisi bendahara dan pimpinan cabang PDIP. Baik perjalanan karir dan politik yang dijalani, Murdaya memang mampu dikategorikan sosok yang berhasil di Indonesia.

Saat majalah Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia tahun 2016, Nama Murdaya Poo masuk di urutan ke delapan dalam daftar orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan sebesar 2,1 milyar Dollar AS atau setara 28 Triliun rupiah. Di dunia, Murdaya Poo masuk di urutan 959 dalam daftar orang terkaya. Itulah biografi Murdaya Poo yang mampu Anda jadikan tumpuan. Kegigihannya lah yang patut Anda acuan.

Biografi Dan Profil Peter Sondakh – Konglomerat Indonesia Pemilik Rajawali Group

Biografi Pengusaha Sukses,  Feed,  Konglomerat,  Milyarder,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia
Biografi dan Profil Peter Sondakh Sang Konglomerat Pemilik Rajawali Group

TintaTeras.com – Salah satu usahawan sukses ini jarang diketahui oleh orang awam. Jika Anda diberitahu beberapa nama nama perusahaannya mungkin Anda baru akan mengetahui. Peter Sondakh yakni salah satu dari beberapa pebisnis yang telah tidak diragukan lagi kesuksesannya dan masuk dalam jajaran 10 besar daftar orang terkaya di Indonesia. Itulah mengapa Anda perlu mengetahui mengenai biografi atau profil Peter Sondakh.

Pengusaha ini sudah meraih kesuksesannya dari beberapa macam bidang perjuangan yang ia kerjakan. Peter Sondakh lahir di Manado pada tanggal 23 Juli 1953. Saat ini Peter Sondakh berusia genap 63 tahun. Dalam usianya yang tidak lagi muda Peter Sondakh telah menepati posisi tinggi dan kekayaan yang berlimpah. Hal ini tentu saja Ia raih tidak dalam sekejap mata layaknya membalik telapak tangan.

Perjalanan Hidup Peter Sondakh

Biografi Peter Sondakh yang pertama dimulai dari awal perjalanan hidupnya yang cukup panjang. Lelaki yang lahir pada final tahun 1953 ini mengawali segalanya pada usia yang ke dua puluh tahun. Salah satu orang dalam hidupnya yang memulai bisnis adalah sang Ayah. Sang Ayah memulai bisnis pada saat Peter Sondakh berusia satu tahun ialah pada tahun 1954.

Beliau mengawali perjalanan bisnis dengan membuka bisnis pada bidang buatan minyak kelapa dan juga dalam bidang ekspor kayu. Kemudian topan besar menghadangnya saat dirinya berusia 20 tahun. Ayah Peter Sondakh yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga wafat dan karenanya mewariskan bisnis kecil miliknya terhadap sang anak.

Di usia yang cukup belia yaitu dua puluh tahun, Peter Sondakh mesti mengambil alih segala bisnis yang Ayahnya lakukan dan menanggung beban selaku tulang punggung keluarga dengan tanggungan Ibu dan empat orang saudara perempuannya.

Kemudian dengan langkah besar, Ia yang ketika itu berusia 22 tahun mendirikan PT. Rajawali Corporation. Dengan tanggung jawab dirinya yang masih memegang bisnis milik sang Ayah, ia melebarkan sayap dalam bisnis properti.

Rajawali Grup milik Peter Sondakh

Rajawali Corporation ini adalah salah satu bab dari biografi Peter Sondakh yang pantas untuk kita telusuri. Setelah dirinya melebarkan sayap pada bisnis properti, seiring berjalannya waktu ternyata bisnis ini tidak berjalan dengan mulus.

Peter Sondakh kehilangan banyak uang dari transaksi property yang dia laksanakan. Kemudian ia menyadari bahwa sudah waktunya untuk dapat memulai cara baru dalam memperbesar pundi-pundi rupiah dalam tabungannya. Pada tahun 1984, Rajawali Corporation menggandeng Bambang Trihatmodjo sebagai kawan bisnis pertamanya.

 Kemudian mereka membangun Grand Hyatt di Jakarta yang kemudian menjadi jaringan televisi swasta yang pertama di Indonesia adalah Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Pada tahun 1991, Peter Sondakh memasuki dunia bisnis rokok yaitu PT Bentoel Group. Pada tahun inilah perusahaan Rajawali Grup telah mampu memperlihatkan keuntungan yang didapatkan.

Biografi dan Profil Peter Sondakh Sang Konglomerat Pemilik Rajawali GroupKemudian tidak sampai disitu saja, Peter Sondakh melebarkan usahanya lagi pada beberapa asset saham nan hebat. Beberapa diantaranya ialah dengan mendirikan Lombok Tourism Development Corporation. Kemudian salah satu saham yang sampai saat ini menjadi saham yang paling berharga yaitu saham milik Peter Sondakh pada PT Semen Gresik.

Selanjutnya, Sondakh melebarkan lagi sayap usahanya pada pendirian beberapa hotel baik di dalam maupun di mancanegara.Menurut Majalah Forbes, Peter Sondakh memiliki kekayaan sekitar 1,88 miliar USD atau sekitar 24,4 Triliun Rupiah yang menempatkan ia di posisi ke 9 dalam daftar orang terkaya di Indonesia.

Begitulah beberapa ulasan perihal biografi dan profil Peter Sondakh yang perlu Anda ketahui. Melalui usahanya sampai dikala ini Peter Sondakh merupakan orang terkaya nomor 8 di Indonesia. Tentu, perjalanan meraih sukses yang beliau capai tidak begitu saja tiba dengan sendirinya.

Biografi Dan Profil Eddy Kusnadi Sariaatmadja – Raja Media Terkaya Di Indonesia

Biografi Pengusaha Sukses,  Feed,  Konglomerat,  Milyarder,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia
Biografi Eddy Kusnadi Sariaatmadja - Raja Media Terkaya di Indonesia

TintaTeras.com – Dunia bisnis yaitu dunia yang menantang. Seluruh rangkaian kegiatannya menuntut adanya perkembangan demi kemajuan yang jitu. Salah satu bisnis yang prospektif yaitu bisnis di bidang teknologi, tergolong bidang pertelevisian.

Televisi merupakan media elektro yang berfungsi menyediakan gosip, pengetahuan, dan sarana hiburan bagi setiap manusia manusia. Eddy Kusnadi Sariaatmadja yaitu tokoh besar yang terjun dalam bisnis dunia pertelevisian. Kiprah Eddy Kusnadi mampu dimengerti lewat biografi Eddy Kusnadi Sariaatmadja.

Eddy Kusnadi yaitu pemilik Emtek Group. Beliau lahir tanggal 11 Desember 1963 dan berusia 52 tahun. Darah bisnis yang mengalir dalam dirinya, diwarisi dari keluarganya yang juga mempunyai bisnis. Pengusaha sukses ini terlahir dari keluarga berada yang merintis bisnis melalui Emtek Group. Ayahnya berjulukan Mohamad Soeboeb Sariaatmadja salah satu pebisnis Indonesia.

Jenjang Pendidikan Eddy Kusnadi Sariaatmadja

Sebagai pengusaha sukses dan populer, Eddy mempunyai latar belakang pendidikan yang mumpuni. Beliau menuntaskan pendidikan dengan gelar sarjana di jurusan Civil Engineering, University of New South Wales, Australia pada tahun 1978.

Selanjutnya, beliau meraih gelar Master di bidang Engineering Science yang dicapai pada tahun 1980. Rangkaian pencapaian pendidikannya di akademi tinggi tersebut merupakan modal bagi bisnisnya di bidang teknologi, utamanya media pertelevisian.

Kisah Cemerlang Karir Eddy Kusnadi Sariaatmadja

Biografi Eddy Kusnadi Sariaatmadja dapat memperbesar wawasan Anda mengenai kisah cemerlang dari seorang Eddy Kusnadi. Salah satu tokoh berhasil di bidang media pertelevisian tersebut memiliki perjalanan karir yang cukup panjang. Berawal dari Emtek Group, bisnis ini diawali.

Awalnya, pada tahun 80-an, beliau mendirikan perusahaan dengan nama PT Elang Mahkota Teknologi, Tbk yang bergerak di bidang teknologi serta menerima hak langsung selaku disributor komputer Compaq di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, Group Emtek berhasil menjangkau kejayaan selaku perusahaan raksasa di Indonesia.

Kemampuan bisnis yang dimiliki Eddy, menyumbangkan kejayaan bagi Emtek Group. Biografi Eddy Kusnadi Sariatmadja memuat mengenai perjalanan karir beliau. Pergerakan yang signifikan terjadi dengan manuver yang dijalankan oleh Eddy. Emtek Group yaitu pemilik saham yang besar dari stasiun TV swasta SCTV.

Biografi Eddy Kusnadi Sariaatmadja - Raja Media Terkaya di IndonesiaOleh karena itu, tahun 2006 lalu, aset yang dimiliki PT Surya Citra Media Tbk yang menaungi SCTV bisa menjangkau keuntungan sampai senilai Rp 1,82 triliun. Penjualan bersihnya meraih Rp 1,2 triliun. Keluarga Eddy Kusnadi mampu menguasai saham SCTV sebesar 78.69%.

Tahun 2005, Eddy membeli saham SCTV sebanyak 473 unit dan dominan kepemilikan PT Surya Citra Media berada di tangan Eddy. Selain itu, Eddy Kusnadi membeli saham dari PT Citrabumi Sacna milik Henry Pribadi serta PT Indika Multimedia milik Agus Lasmono, putra salah satu pendiri SCTV. Kontrol media pertelevisian SCTV berada di bawah kendali Emtek Group.

Gerakan bisnis yang dikontrol Eddy ialah keberhasilan gemilang. Kabar terbaru datang dari Emtek Group, di mana perusahaan tersebut mengakuisisi stasiun televisi Indosiar, salah satu anggota dari the big four dalam bisnis media pertelevisian di Indonesia. Sistem administrasi yang diterapkan dalam usahanya, merupakan kesanggupan yang baik.

Pendidikan terkait teknologi dan talenta usahanya, menjadikan Eddy Kusnadi selaku tokoh bisnis yang cerdas menyaksikan peluang dan mengeksekusinya dengan langkah tepat sasaran. Karakter bisnis dari seorang Eddy Kusnadi dapat tampakdari uraian biografi Eddy Kusnadi Sariatmadja.

Menurut majalah Forbes tahun 2015, Kekayaan higienis Eddy Kusnadi mencapai 1,58 miliar USD (2016) dan masuk dalam jajaran daftar orang terkaya di Indonesia. Ide-ide dan terobosan baru dalam dunia usaha pertelevisian sungguh fantastis. Beliau bisa mencermati pergeseran pasar dan melakukan gebrakan untuk memenuhi keperluan pasar.

Biografi Michael Bambang Hartono – Pebisnis Terkaya Pemilik Pt Djarum

Biografi Pengusaha Sukses,  Feed,  Konglomerat,  Milyarder,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Michael Bambang Hartono. PT Djarum ialah salah satu perusahaan besar milik keluarga Hartono yang memproduksi rokok. PT Djarum Indonesia dimiliki oleh dua orang bersaudara bernama Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono.

Michael Bambang Hartono ialah orang terkaya di Indonesia nomor dua setelah saudaranya, Robert Budi Hartono. Kekayaannya ini berasal dari kepemilikan sahamnya di PT Djarum serta ia juga merupakan salah satu pemilik Bank BCA.

Anda dapat mengenal lebih jauh mengenai kehidupan dan karir Michael Hartono melalui uraian biografi dan profil Michael Hartono. Yang menampung penjelasan seputar kehidupan, pencapaian karir, serta sifat yang dapat diteladani dari sosok Michael Hartono.

Biografi Michael Bambang Hartono

Biografi Michael Bambang HartonoSalah satu orang terkaya di Indonesia, Michael Hartono mempunyai nama lengkap Michael Bambang Hartono. Beliau merupakan keturunan Cina yang lahir dengan nama Oei Hwie Siang.

Michael Hartono lahir di Kudus, 2 Oktober 1939. Ayahnya berjulukan Oei Wie Gwan yang ialah pemilik pabrik rokok dan ibunya bernama Tjurahaju.

Ia mempunyai kerabat bernama Robert Budi Hartono yang ialah orang terkaya nomor satu di Indonesia. Michael Hartono menempuh pendidikan formal di Universitas Diponegoro selama empat tahun yang terhitung mulai 1959-1963.

Karir di PT Djarum.

Karir ia berlanjut di dunia bisnis, sebagai Direktur PT Djarum. Michael Hartono bareng kedua saudaranya merintis perjuangan yang diwariskan ayah mereka.

Sebagai salah satu pewaris sebuah perusahaan besar, Michael bekerja keras mengorganisir dan mengembangkan perusahaan tersebut.

Kerajaan bisnis Group Djarum kian berjaya dan mampu meraup pangsa pasar yang menjanjikan. Produk rokok Djarum laku keras di pasar, sampai meraih 20% dari 240 milyar batang rokok per tahun dari total produksi nasional.

Semua itu dicapai alasannya adalah kemampuan Djarum dalam menyanggupi kebutuhan konsumen. Dalam profil Michael Hartono diterangkan bahwa dia adalah pengurus PT Djarum dengan kesuksesan optimal.

Usaha tersebut dimulai tahun 1951, dikala ayah mereka, Oei Wie Gwan, berbelanja usaha kecil di bidang kretek bernama Djarum Gramophon.

Nama tersebut diganti menjadi Djarum. Perjalanan Djarum terhambat dengan kejadian kebakaran tahun 1963, yang nyaris memusnahkan perusahaan. Rintangan tersebut justru menjadi titik balik Djarum yang berjaya setelahnya.

Inovasi Oleh Michael Bambang Hartono

Kebangkitan tersebut dilaksanakan dengan memodernisasikan peralatan produksinya sesuai perkembangan teknologi, sehingga mengembangkan produktivitas dan perolehan pemasaran. Pasar ekspor mulai dirambah Djarum pada tahun 1972.

Inovasi produk perusahaan terdapat dalam dua jenis, yaitu Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM). Produk SKT yakni Djarum 76 dan Djarum 12, sedangkan produk SKM adalah Djarum Super, La Lights, Djarum Mezzo, Djarum Black.

Bahan baku yang digunakan mempunyai mutu baik dan berasal dari dalam negeri. Tembakau berasal dari Weleri, Muntilan, Temanggung, Jember, Lombok, Madura, Bojonegoro, dan Mranggen. Cengkehnya berasal dari Aceh, Jawa, Bali, Ambon, Manado, dan sebagainya.

Selain penemuan produk, Djarum melaksanakan penemuan bisnis di bidang properti, perhotelan, perbankan, dan agribisnis. Michael Hartono juga membuka bisnis properti dengan anak perusahaannya, PT CKBI.

Pemilik Bank BCA

Djarum melakukan peremajaan pada Hotel Indonesia dan Inna Wisata. Djarum berbelanja saham milik PT BCA sebanyak 50.24% mengakibatkan Michael Bambang Hartono dan saudaranya, Robert Budi Hartono selaku pemilik Bank BCA.

Selain itu, Saham Farindo juga dimiliki sebesar 10%. Kiprah Michael Hartono bersaudara dalam sektor agribisnis tampakdengan mempunyai bisnis kelapa sawit dan kilang pembuatan.

Michael Hartono ialah seorang usahawan yang handal. Inovasi manajerialnya sangat optimal. Sikapnya yang pantang mengalah menjadi poin plus untuk terus menyebarkan bisnis sampai tercapai keberhasilan besar seperti ketika ini.

Orang Terkaya di Indonesia

Bersama dengan saudaranya Robert Budi Hartono, Michael Hartono ditasbihkan menjadi orang terkaya di Indonesia nomor dua sehabis saudaranya, Budi Hartono.

Di dunia, Michael Bambang Hartono menenmpati posisi 75 dalam daftar orang terkaya di dunia. Michael Bambang Hartono dimengerti memiliki kekayaan sekitar 158 triliun rupiah menurut data dari majalah Forbes tahun 2018.

Melalui biografi Michael Hartono mampu diketahui terkait jiwa bisnisnya yang sangat bagus untuk diteladani. Selain membuka usaha, Michael Bambang Hartono juga sangat menggemari olahraga. Diketahui dia merupakan atlet yang memenangkan medali perunggu dari olahraga Bridge yang dipertandingkan dalam Asian Games tahun 2018 di Indonesia.

Semntara kerabat, Robert Budi Hartono sungguh menggemari olahraga Bulutangkis. Ia bahkan mendirikan Perkumpulan Bulutangkis (PB) Djarum pada tahun 1969 yang lalu mencetak para bakat-talenta atlit bulutangkis terbaik di Indonesia.

Kiprah Djarum sungguh besar terhadap perekonomian Indonesia. Konsumen rokok di Indonesia yang tergolong besar, menimbulkan pendapatan Djarum meningkat dan terus bertahan, serta menjadi salah satu penyumbang pajak terbesar di Indonesia.

Djarum juga memiliki program CSR bagi masyarakat dan lingkungan. Upaya tersebut tidak lepas dari tugas salah satu pemiliknya, yaitu Michael Bambang Hartono.