TintaTeras

Biografi Rio Haryanto – Pembalap Muda Terbaik Indonesia

Atlet,  Feed,  Pembalap,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia

TintaTeras.com – Nama Rio Haryanto akhir-final ini menjadi perbincangan penduduk . Namanya mulai diketahui masyarakat saat ia sukses menjuarai beberapa seri di balapan GP2 (Grand Prix Formula 2), namanya kemudian banyak menjadi headline di banyak sekali media takkala ia masuk selaku salah satu pembalap di ajag formula 1 yang paling bergengsi. Mengenai profil dan biografi Rio Haryanto sendiri, beliau lahir pada tanggal 22 januari 1993 di kota Solo, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Sinyo Haryanto dan ibunya bernama Indah Pennywati. Rio Haryanto dikenali ialah anak bungsu dari 4 bersaudara.

Mulai Balapan di Usia 6 tahun

Ayah Rio Haryanto diketahui sebagai mantan pembalap nasional, beliau senantiasa menanamkan sikap disiplin kepada anak-anaknya. Dan mirip pepatah ‘buah jatuh tak jauh dari pohonnya’, Rio Haryanto semenjak kecil sangat menyukai tantangan mirip ayahnya. Saat berumur 6 tahun, Rio Haryanto telah mulai mengemudikan gokart dan mengikuti balapan pada tahun 1999 dan prestasinya ia berhasil keluar selaku juara nasional kelas kadet pada tahun 1999.

Ryo Haryanto berkiprah di dunia balap Gokart dari selama 7 tahun dan banyak sekali prestasi beliau raih dalam dunia balap gokart seperti penghargaan atlet bau kencur terbaik pada tahun 2005 dan tahun 2006 oleh Ikatan Motor Indonesia. Ia juga berhasil keluar sebagai juara pertama dalam ajang Asian Karting Open Championship seri 1 di sirkuit Guia, Makau, Cina.

Kemudian pada tahun 2008, Ryo Haryanto lalu memulai karir profesionalnya selaku pembalap mobil. Ia mengikuti tiga ajang yakni Asian Formula Challenge, Formula Asia 2.0 dan BMW Pasific di benua Asia. Dalam jang tersebut, dia sempat menjadi yang tercepat di ajang Formula Asia 2.0, berhasil mengungguli dua seri dalam ajang tersebut dan keluar sebagai juara tiga di ajang tersebut.

Pada tahun 2009, dia lalu mulai mengikuti persaingan balap di di banyak seri seperti Australian Drivers Championship, Asian Formula Renault Challenge dan BMW PAsific. Dalam kejuaraan BMW PAsific, Ia bergabung dalam team Meritus asal Malaysia dan Rio Haryanto sukses mengungguli 11 seri dari 15 seri secara keseluruhan.

Target utama Rio Haryanto ialah mampu masuk dalam ajang Formula 1 Dunia. Untuk itu pada tahun 2010, berkat beberapa pinjaman sponsor, dia kemudian berhasil mengikuti ajang GP3 Europe Series. Hasilnya beliau berhasil keluar sebagai juara dalam dalam seri balapan yang diadakan di Turki, kemudian beliau berhasil menjangkau 1st Runner Up di seri Silverstone dan 2nd Runner Up di Italy. Rio juga keluar sebagai The Best Driver Manor Racing. Berkat kemenangan Rio Haryanto di GP3 lah lagu Indonesia Raya berkumandang pertama kali di ajang balapan di benua Eropa.

Rio Haryanto Masuk di Ajang GP2 Series

Berkat prestasinya di GP3, Ryo Haryanto lalu ikut dalam kejuaraan GP Formula 2 pada tahun 2012. Ia bergabung dalam team Carlin GP2 Team.Di tahun itu juga beliau pertama kali mencoba mobil balap formula 1 milik team Marussia F1 dalam sebuah uji coba di sirkuit Silrverstone, Inggris. Hal itu juga yang membuat Rio berhasil memenuhi syarat untuk menerima FIA Superlicense yakni lisensi yang wajib dimiliki untuk pembalap yang ingin berkiprah di ajang Formula 1, dia juga orang pertama asal Indonesia yang sukses menerimanya.

Di tahun 2013, Ia lalu bergabung dengan team GP2 Addax Team, namun di team tersebut Rio mencatatkan hasil yang kurang anggun sedikit poin yang beliau peroleh dalam 4 seri balapan, meskipun selama bergabung di team tersebut ia sepmpat menjangkau podium pertama di sirkuit Silverstone, Inggris. Karena penampilan kendaraan beroda empat dan mekanik yang buruk, Rio Haryanto lalu pindah ke Team Caterham GP2 pada animo 2014 berpasangan dengan pembalap Alexander Rossi dari Amerika Serikat.

Kemudian memasuki tahun 2015, Rio Haryanto lalu memilih bergabung dengan team Campos Racing. Ia berhasil keluar selaku runner up di seri GP Formula 2 yang diadakan di Bahrain. Kemudian ia juga berhasil keluar sebagai juara dua dalam balapan yang diadakan di Autria. Hasilnya dia keluar sebagai juara 4 dalam GP2. Prestasi terbut dapat dijadikan sebagai batu loncatan untuk masuk kedalam ajang Formula 1 sembari mencari sponsor untuk mendukung Rio Haryanto dalam balapan Formula 1.

Rio Haryanto Menjadi Pembalap Formula 1 

Kemudian memasuki tahun 2016, Rio Haryanto berhasil masuk dalam ajang balapan jet darat paling bergengsi di dunia yaitu Formula 1 dengan bergabung di Team Manor Marussia Racing F1 sesudah sukses menyanggupi syarat dengan mempunyai superlicense F1 dan juga mempunyai dana sponsor sebesar 15 juta Euro yang berhasil ia himpun dari aneka macam sponsor. Hal ini menjadikan Rio Haryanto selaku pembalap Indonesia pertama yang berhasil masuk dalam kejuaraan Formula 1 dunia. Di Manor Racing, dia berpasangan dengan pembalap Pascal Wehlein asal Jerman. Rio Haryanto kini tinggal di Singapura sembari kuliah di FTMS Global Singapore di jurusan Bisnis Management.

BIODATA LENGKAP RIO HARYANTO

  • Nama Lahir: Rio Haryanto
  • Tempat lahir: Solo, Indonesia
  • Tanggal lahir: 22 Januari 1993
  • Kebangsaan: Indonesia
  • Alamat rumah: Jalan slamet riyadi nomor 358, Solo
  • Agama: Islam
  • Ayah: Sinyo Haryanto
  • Ibu: Indah Pennywati
  • Saudara: Roy Haryanto, Rizky Haryanto, Ryan Haryanto

PRESTASI RIO HARYANTO

  • 2002 – Juara nasional Go-kart kelas kadet
  • 2005 – Penghargaan IMI selaku Atlet Gokart Junior Terbaik
  • 2008 – Juara Nasional Go-kart
  • 2008 – Formula Asia 2.0: ke-3, 121 poin
  • 2008 – Formula Renault Asia: ke-6, 160 poin
  • 2009 – Juara Formula BMW Pacific 2009
  • 2010 – GP3 Series: ke-5, 27 poin
  • 2010 – F1 Test, Virgin VR-01
  • 2015 – GP2 Series: ke-5,132 poin.

Biografi Marc Marquez – Pembalap Muda Motogp Paling Bertalenta

Atlet,  Biografi,  Feed,  Olahraga,  Pembalap,  Profil
Biografi Marc Marquez, Pembalap Muda MotoGP Paling Bertalenta

Sosok Marc Marquez di demam isu MotoGP pada tahun 2013 banyak memanggil decak takjub seluruh dunia, Marc Marquez ialah sosok Pembalap Muda MotoGP paling bertalenta dan ialah idola baru di dunia MotoGP, dimana disetiap seri MotoGP ia selalumendominasi dan disebut-sebut selaku salah satu pembalap terhebat dimasa mendatang. Dilahirkan dengan nama lengkap Marc Marquez Alenta pada tanggal 17 Februari 1993, di Cervera, Lleida , Spanyol. Ayahnya berjulukan Julia Marquez dan ibunya berjulukan Rosser Alenta. Ia mempunyai adik bernama Alex Marquez yang juga berprofesi sebagai pembalap motor. Namun tak banyak orang tahu bahwa Marquez memulai karir balapnya di dunia motocross. Pada usia 4 tahun, Marquez meminta hadiah Natal terhadap orang tuanya berupa suatu sepeda motor mini yang memiliki roda di kedua sisinya untuk menjaga keseimbangan, dan semenjak saat itulah ia mulai mengendarai sebuah motor.

Pada usia 5 tahun, terang tampakbahwa Marquez memiliki bakat alami dalam kecepatan. Ayahnya senantiasa melatihnya di lapangan terbuka akrab rumah mereka dan mulai mengikutsertakan Marquez dalam sebuah kompetisi balap motocross dan enduro. Marquez mendapati kejuaraan balap motocross lebih menggembirakan, di mana semua crosser akan melakoni balapan dengan fisik yang lebih tertantang. Ia juga menggemari persaingan ini karena dia tidak perlu terlalu memikirkan catatan lap. Hanya dalam kurun 3 tahun, terbukti bahwa pilihan Marquez tidak salah. Ia berhasil menjadi juara dari persaingan Catalan 50cc Motocross di tahun 2001, setelah sebelumnya cuma bisa menduduki posisi kedua di tahun sebelumnya. Prestasinya yang fantastis ini membuat Marquez ingin menjajal peruntungannya pada ajang balap road racing, adalah di persaingan Conti Cup pada tahun berikutnya

Biografi Marc Marquez, Pembalap Muda MotoGP Paling Bertalenta
Marc Marquez bersama Motornya Honda Repsol 

Marc Marquez menciptakan debutnya di kejuaraan kelas 125cc atau Moto3 pada tanggal 13 April 2008 , di GP Portugal 2008 pada usia 15 tahun 56 hari. Dia tercatat selaku pembalap termuda spanyol yang berhasil merebut posisi pole dan podium di ajang kejuaraan MotoGP Márquez di GP Belanda 2010. Márquez kemudian mendapatkan podium pertamanya tanggal 22 Juni 2008 di GP Inggris 2008 pada usia 15 tahun 127 hari. Pada 2009, beliau yakni pembalap pabrikan KTM dan di GP Perancis 2009, ia menemukan posisi pole pertamanya pada usia 16 tahun 89 hari. ia juga meraih pole di GP Spanyol 2010 tetapi beliau terkena bencana alam pada lap pertama ketika pipa knalpotnya jatuh dan berada dibawah ban belakang, yang menjadikan Márquez mengalami kecelakaan berat dan mencederai bahunya. Kemenangan pertamanya diraih pada tanggal 6 Juni 2010 di GP Italia 2010. Kemenangan selanjutnya terjadi di GP Inggris 2010 , GP Belanda 2010 dan GP Catalan 2010 yang menyebabkan Márquez sebagai pembalap termuda yang mengungguli empat balapan berturut-turut. Kemenangan kelimanya dicapai di GP Jerman 2010 dan menjadi kemenangan Derbi yang ke-100 di kejuaraan MotoGP. Márquez menjadi pembalap pertama semenjak Valentino Rossi di 1997 yang mengungguli 5 balapan berturut-turut di balapan 125cc.

…Bersaing di MotoGP adalah keinginan saya, ada banyak pembalap terbaik di sana mirip Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi. Saya harap Rossi masih tetap bertahan di sana dikala aku bergabung di kelas itu alasannya adalah ia yakni salah satu rider terbaik dalam sejarah MotoGP dan aku akan bahagia sekali kalau bisa membalap dengan dia,” tutur Marquez dikutip motogp.com.

Marc Marquez kemudian pindah ke kelas Moto2 pada tahun 2011 selaku pembalap tunggal dari tim gres Monlau Competición, yang dikontrol oleh manager pribadinya sendiri Emilio Alzamora, Setelah itu Marquez sempat menjadi calon juara dunia Moto2 isu terkini 2011. Sayang, ambisinya untuk merengkuh gelar dalam debutnya di kelas tersebut mesti pupus. Ini sebab absen pada seri terakhir di Valencia, menyusul gangguan pada matanya akibat kecelakaan saat latihan pada seri sebelumnya, di Sepang, Malaysia. kemudian sesudah itu, Pada ekspresi dominan 2012, Marquez ditentukan bertahan di kelas Moto2. Marquez sukses menjangkau gelar juara dunianya pada isu terkini 2012 diajang Moto2 sehabis sukses mendominasi dimusim itu, kemudian Marc Marquez sepakat dan menanda tangani kesepakatan dengan Repsol Honda Team untuk rentang waktu dua tahun kedepan bareng tim pabrikan Honda mengambil alih juara dunia MotoGP dua kali Casey Stoner yang telah pensiun tahun ini sekaligus menjadi rekan setim dengan Dani Pedrosa.

Biografi Marc Marquez, Pembalap Muda MotoGP Paling Bertalenta
Marc Marquez

Dimusim 2013 ini, hingga dikala ini Marquez masih memimpin puncak klasemen sementara beberapa angka dari Jorge Lorenzo yang ada di peringkat kedua. Namun Kemenangan di Motegi membuat Lorenzo menghidupkan prospeknya untuk mempertahankan gelar juara dunia. Hal inilah yang dikhawatirkan Marquez. Ia tak ingin gagal untuk kali ketiga untuk menentukan diri menjadi juara dunia. Marquez hampir pasti menjadi pembalap termuda yang menjadi juara dunia MotoGP jika finis keempat atau lebih baik dari itu dalam seri balapan Valencia. Jika Marquez dimahkotai juara di negeri kelahirannya bulan depan, maka ia akan mencetak sejarah menjadi pembalap pendatang gres pertama yang menjadi juara dunia dalam 35 tahun terakhir. www.biografiku.com

Biografi Dani Pedrosa – Pembalap Motogp

Biografi,  Feed,  Pembalap,  Profil,  Sejarah

Dani Pedrosa, Pembalap, MotoGP, BiografiBiografi Dani Pedrosa – Pembalap MotoGP. Nama lengkapnya Daniel “Dani” Pedrosa Ramal atau Dani Pedrosa lahir pada tanggal 29 September 1985 di Sabadell, Spanyol. Pria yang berpostur tubuh 158 cm dan berat 51 kilogram ini yaitu pembalap utama pabrikan Honda yang bergabung bersama tim Repsol Honda HRC. Walau bertubuh relatif kecil untuk ukuran orang Eropa, Pedrosa memiliki prestasi yang hebat di ajang balap motor dunia. Karirnya di dunia balap motor dimulai saat ia gres berusia 12 tahun dengan menjadi juara 3 pada Spanish Pocket Bike Championship. Setahun kemudian, dengan kian matangnya keahlian membalapnya, ia berhasil menjuarai Spanish Pocket Bike Championships.

Setelah menjadi juara Spanish Pocket Bike, tahun 1999 Pedrosa mulai menapaki kejuaraan balap yang lebih tinggi lagi, yaitu Movistar Activa Joven Honda Cup. Pada tahun itu beliau menempati posisi ke-8 dengan memakai motor Honda RS 125. Tahun berikutnya (2000), ia pindah lagi ke kejuaraan Spanish Championship 125cc dan berhasil meraih posisi ke-4 dengan menggunakan motor Honda RS 125.

Setelah menjadi juara kelas 125cc di seantero Spanyol, pada tahun 2001 Pedrosa mulai menapaki kejuaraan balap motor dunia, yaitu MotoGp. Masih dengan memakai motor Honda RS 125, pada tahun itu beliau hanya berhasil menduduki peringkat ke-8 pada klasemen simpulan kejuaraan. Setahun selanjutnya, masih di kelas 125cc bersama tim Telefonica Movistar Honda JR, Pedrosa mampu memperbaiki peringkatnya menjadi urutan ke-3 pada simpulan musim perlombaan tahun 2002. Baru pada musim balap tahun 2003, masih bareng tim yang sama, Pedrosa berhasil menyodok ke peringkat pertama dengan menjangkau total poin 223.

Sukses menjadi juara dunia di kelas 125cc, ialah modal bagi Pedrosa untuk menjejakkan langkahnya ke kelas yang lebih tinggi, adalah kelas 250cc. Pada tahun pertama debutnya di kelas 250 cc, bersama tim Telefonica Movistar Honda 250, ia pribadi menjadi juara dunia Grand Prix 250cc. Satu tahun kemudian (2005), dia kembali mendominasi balapan dan mempertahankan gelar juara dunia GP 250cc.

Pada musim balap tahun 2006, Pedrosa mulai tampil di kelas utama (MotoGp). Masih menggunakan motor Honda, dia bergabung bareng tim Repsol Honda HRC. Tim ini yaitu tim besar yang telah membawa Michael Doohan merebut gelar juara dunia 5 kali berturut-turut (1994, 1995, 1996, 1997, 1998), Alex Criville menjadi juara dunia tahun 1999, dan Valentino Rossi menjadi juara dunia tahun 2002 dan 2003.

Tahun pertama tampil di kelas MotoGp ini prestasi Pedrosa belumlah seberapa. Selain harus menyesuaikan diri dengan kendaraan barunya, beliau juga menerima tentangan ketat dari para pembalap senior yang lebih dahulu malang melintang di balapan MotoGp. Meskipun demikian, beliau sempat menjadi juara ke-3 pada trend balap tahun itu (2006). Sebagai catatan, di tahun 2006 ini yang menjadi juara dunianya yakni rekan satu tim Pedrosa, yakni Nicky Hayden.

Pada trend balap tahun 2007, seiring dengan adanya pergeseran regulasi dari 1000cc menjadi 800cc, Pedrosa yang berpostur kecil ini ditunjuk sebagai pembalap utama pabrikan Honda. Hal ini sempat menciptakan beberapa pembalap Honda, terutama juara bertahan waktu itu Nicky Hayden, menilai bahwa Honda sengaja membuat tunggangan yang khusus untuk Pedrosa. Namun, lepas dari fikiran miring tersebut, Pedrosa mampu menawarkan prestasinya dengan menjadi runner up pada ekspresi dominan balap tahun 2007, di bawah Casey Stoner.

Biografi Casey Stoner – Pembalap Motogp

Biografi,  Feed,  Pembalap,  Sejarah,  Wirausahawan

Casey Stoner, Pembalap, MotoGP, BiografiBiografi Casey Stoner. Ia lahir di Kurri Kurri, New South Wales, Australia, 16 Oktober 1985, Casey Stoner ialah anak kedua dari pasangan Colin Stoner (seorang tukang cat keliling yang sering menjadi pembalap motor amatir) dan Bronwyn. Casey mempunyai seorang abang perempuan bernama Kelly Stoner yang juga hobi dan sering turun dalam ajang balapan motor amatir setempat. Sejak masih kecil, Stoner sudah mengenal sepeda motor sekalipun cuma dalam sebatas menjamah atau bergaya layaknya seorang pembalap. Sepeda motor pertamanya dia jajal pada usia 4 tahun sehabis diajarkan oleh kakaknya.

Pada tahun 1993, keluarga Stoner kemudian pindah dari Southport menuju ke Kurri Kurri di New South Wales dalam upayanya mendukung upaya dan semangat Stoner kecil dalam mengikuti balapan. Casey Stoner juga sempat bersekolah hingga usianya 12 tahun sebelum lalu keluar dan lebih menentukan untuk home schooling di tahun 1997. Pada 1999, setelah menyaksikan peluang besar bagi Stoner untuk berkarir sebagai pembalap, keluarga ini menetapkan untuk pindah ke Inggris. Di sana mereka sempat dilanda kebingungan alasannya adalah tidak mempunyai duit untuk membayar ongkos sewa dan pajak apartemen dan terpaksa tinggal dalam sebuah karavan.

Stoner menjajal balapan pertamanya pada usia empat tahun dalam suatu balapan tanah kelas U9 (di bawah usia 9 tahun) di trek balap Mike Hatcher yang terletak di Gold Coast, Australia. Dari usia sembilan tahun hingga 14 tahun, Stoner berhasil memenangi 41 lomba lokal dan 70 lomba antar negara bab Australia. Stoner juga sempat mengikuti balapan super-sibuk selama lebih dari satu pekan, dikala ia mengikuti lima kelas balapan berlawanan dalam suatu perlombaan yang memperlombakan 35 balapan. Stoner sendiri ikut serta dalam 32 dari 35 balapan dalam lima kelas yang berbeda, dan beliau lalu bisa memenangi lima kelas tersebut.

Dikarenakan usia sekurang-kurangnyauntuk menjadi pembalap di Australia ialah 16 tahun, Stoner kemudian pindah ke Inggris, dimana disana usia minimal untuk mendapatkan SIM balapan yaitu 14 tahun. Dari tahun 2000 hingga 2002, Stoner lalu berpartisipasi dalam kejuaraan nasional balap motor 125cc di Inggris dan Spanyol. Stoner lalu sukses memenangi gelar juara Kejuaraan Balap Motor Aprilia Inggris tahun 2000. Penampilannya yang impresif kemudian menarik hati pembalap sekaligus manajer tim Lucio Cecchinello, yang kemudian memberikan kesempatan Stoner turun di balapan GP Inggris 2001 selaku wild card, sebelum kesannya pada 2002, Stoner turun sarat di MotoGP kelas 250cc bersama LCR Racing.

Casey Stoner, Pembalap, MotoGP, Biografi

Tahun 2003, masih dengan LCR Racing, Stoner kemudian turun di kelas 125cc. Dengan disokong motor Aprilia, Stoner berhasil mencatat empat kali finish podium, tiga diantaranya yakni raihan posisi kedua di Jerman, Brasil, dan Pasifik serta satu kemenangan yang dia sukses raih di Valencia di akhir musim. Dengan hasil ini, Stoner kemudian berhasil duduk di P8 klasemen dengan nilai 125 poin. Musim 2004, Stoner berpisah dengan LCR Racing dan bergabung dengan tim Red Bull KTM. Di isu terkini ini beliau hanya mampu satu kali memenangi balapan ialah di Malaysia. Namun beliau masih mampu terhibur dengan dua kali finish kedua dan tiga kali finish ketiga. Posisi klasemen Stoner di ekspresi dominan 2004 adalah P5 dengan 145 poin.

Tahun 2005, Stoner kembali ke kelas 250cc dan kembali bermitra bersama Team LCR Racing dan pabrikan Aprilia. Menunggangi motor dengan spesifikasi pabrikan, Stoner tampil sebagai penantang utama Daniel Pedrosa dan Honda, dan bahkan sempat pula Stoner memiliki beberapa peluang untuk menjadi pemimpin klasemen. Stoner sendiri berhasil menang di Portugal, China, Malaysia, dan Qatar. Apesnya, saat balapan di depan publik rumahnya sendiri ialah GP Australia, Stoner mengalami kecelakaan, dan terpaksa harus melalaikan mimpinya menjadi juara dunia 250cc tahun 2005 sekalipun sekali lagi Stoner bisa memenangi lomba di Turki. Stoner kemudian sukses finish sebagai runner-up klasemen 250cc tahun 2005 dengan nilai 254 poin.

Musim gugur 2005, Stoner dikabarkan sudah mengantungi persetujuan resmi dengan Yamaha untuk menjadi pendamping Valentino Rossi di animo 2006. Tetapi kemudian Yamaha membatalkan jalinan koordinasi tersebut, dan sempat menciptakan Casey Stoner kecewa. Pada Januari 2006 Stoner kemudian mencoba kembali mengajak Lucio Checchinello agar mau menjadi pendukungnya untuk turun balapan di kelas MotoGP 2006. Checchinello kemudian oke, dan ia pribadi mengontak HRC dan mengajukan proporsal penyewaan satu unit motor Honda RC211V untuk animo 2006. Honda lantas baiklah, dan jadilah kerjasama Stoner dan Checchinello berlanjut di trend 2006 di kelas MotoGP.

Debut Stoner di kelas MotoGP dimulai di seri Spanyol di Jerez, dimana ia finish di P6. Pada balapan selanjutnya di Qatar, Stoner eksklusif mengebrak dengan menjangkau pole position, namun saat kontes beliau hanya bisa finish P5. Stoner lantas melanjutkan penampilannya yang cemerlang dengan nyaris saja menang di Turki sebelum melakukan kesalahan fatal di lap terakhir yang menyebabkan dia gagal memenangi kontes dan mesti puas di P2 dibelakang Marco Melandri. Di pertengahan musim, Stoner lalu tampil labil dan banyak melaksanakan kesalahan yang berujung pada kecelakaan. Meskipun begitu, ia tampil cukup baik di demam isu 2006 dengan finish di P8 klasemen dengan 119 poin.

Kesalahan fatal yang dijalankan Honda di selesai 2006 dengan tidak mengikat perjanjian jangka panjang dengan Stoner sukses dimanfaatkan dengan baik oleh Ducati, yang kesannya sukses mengontrak Stoner untuk demam isu 2007., Di demam isu 2007 sendiri Stoner bergabung bareng Loris Capirossi di tim asal Italia tersebut. Stoner mengambil alih posisi Sete Gibernau yang dipecat karena dinilai penampilannya kurang meyakinkan dan condong menurun.

Rumor kembalinya Stoner ke Honda sudah bergaung semenjak awal animo 2010, namun baik Stoner maupun Repsol Honda membantah info tersebut. Honda bahkan sempat bilang bila mereka lebih puas dengan tampilan tim yang ada saat itu adalah duet Daniel Pedrosa dan Andrea Dovizioso. Pada bulan Juni 2010, kabar kepindahan Stoner ke Honda kesannya menjadi kenyataan usai Honda menyepakati kontrak multi tahunan bersama pembalap Australia tersebut. Posisi Stoner di Ducati akan digantikan oleh pembalap legendaris Valentino Rossi, sementara di Honda sendiri Stoner akan ditemani Pedrosa dan Dovizioso.

Saat ini Casey Stoner tinggal di Monte Carlo, Monako, dimana keluarganya masih sering pulang pergi Australia-Inggris-Monako. Stoner sendiri sempat menyebutkan bahwa cuma dalam satu kali setahun ia bisa pulang ke tanah kelahiran di Australia, adalah saat berlangsungnya balapan MotoGP Australia. Casey Stoner pertama kali berjumpa dengan Adriana Tuchyna yang berasal dari Adelaide pada balapan MotoGP Australia 2003. Saat itu Stoner menunjukkan tanda tangannya di perut Adriana, sehabis perempuan Australia ini “sedikit” memaksa Stoner agar mau menandatangani perutnya. Hubungan antara Stoner dan Adriana dimulai di tahun 2005 saat Adriana berusia 16 tahun. Kemudian pada tahun 2007, pasangan ini sepakat untuk menikah.

Casey Stoner mengungkapkan bahwa di era yang mau datang, usai dirinya pensiun sebagai pembalap MotoGP, dirinya berhasrat untuk turun di ajang balapan mobil. Salah satu ajang balapan mobil yang beliau ingin coba yaitu Australian V8 Supercar Series, yang merupakan kejuaraan balapan turing Australia. Stoner sendiri rupanya sering menguji coba kendaraan beroda empat-mobil berteknologi tinggi, diantaranya adalah dikala ia mengetes mobil Alfa Romeo 8C Competizione di tahun 2008, usai dia menjadi juara dunia MotoGP. Alfa Romeo sendiri dikala itu tercatat selaku salah satu sponsor dari tim Ducati. Stoner sendiri termasuk salah satu yang beruntung alasannya ia bisa menerima kendaraan beroda empat tersebut secara hanya-cuma sebagai kado atas prestasinya menjadi juara dunia 2007.

Biografi Valentino Rossi – The Doctor

Artis,  Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Olahraga,  Pembalap,  Profil,  Sejarah

Profil dan Biografi Valentino Rossi. Pembalap yang terkenal dengan julukan The Doctor ini lahir di Urbino, Italia 16 Februari 1979, beliau adalah seorang pembalap di arena balap grandprix motor dunia sehabis periode legenda Michael Doohan dengan titel juara dunia di empat kelas berlainan yang diraihnya selama tujuh tahun berkarir. Putra dari mantan pembalap GP 250cc Graziano Rossi dan Stefania Palma ini telah memiliki banyak rekor dan prestasi yang melebihi para seniornya. Total pembalap eksentrik ini membukukan 7 gelar juara dunia : sekali di kelas 125cc, sekali di kelas 250cc, lima kali di kelas puncak, 500cc, dan Moto GP. Penggemarnya pun banyak tersebar diseluruh dunia. Dimana dalam kelas MotoGP beliau ialah pembalap tertua diantara pembalap yang lain.

Memilih Nomor 46

Dalam karirnya sepanjang GP, Valentino Rossi senantiasa menggunakan nomor 46 yang ialah nomor kebanggaanya, ia memakai nomor itu sehabis menonton aksi seorang pembalap wildcard Jepang bernomor 46 di TV yang menjadikannya terkesan. Apalagi nomor itu juga digunakan oleh Graziano Rossi, ayahnya, ketika memenangi kontes pertama dengan Morbidelli tahun 1979. Saat ini ia tetap memakai nomor 46 kebanggaanya itu dan tidak mengikuti juara dunia-juara dunia sebelumnya yang menentukan berubah nomor 1 setelah mendapatkan titel juara dunia.

Saat pertama bergabung di Gp 500cc bareng tim eks Doohan yang dikepalai oleh seorang mekanik handal Australia bernama Jerremy Burgess, suasana paddock sangat terpengaruh perangai Doohan yang temperamental. Semua mekanik dan staff tim tampak serius dan cenderung penuh tekanan. Suasana ini menciptakan Rossi bertekad untuk merayakan besar-besaran ketika menang. Sejak saat itulah, pesta kemenangan menjadi ciri khasnya. Tak cuma bareng sahabat, juga ribuan pendukungnya yang memadati sirkuit. Ia juga melakukan Aksi “wheelie” dan “burnout” kalau memperoleh kemenangan dan kerap menawarkan “kneepad” atau topi terhadap fansnya dengan melemparnya ketika berada di podium.

Dalam karir balapnya, Rossi selalu berganti julukan dan melaksanakan hal-hal yang menarik minatserta menghibur. Ia beralasan bahwa semua itu dilakukannya dengan niat bersenang-bahagia dan melakukan sesuatu yang lucu. “Rossifumi”, julukan Rossi yang diberikan oleh temannya ketika Rossi membalap di kelas 125cc. Julukan ini tercipta karena Rossi kagum dengan pembalap Jepang yang khas dengan rambut panjangnya, Norick Abe. Tahun 2004, Rossi dan Abe sama-sama membela Yamaha. Rossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe di Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team.

Julukan Valentino Rossi 

“Valentinik”, julukan ini berasal dari tokoh kartun “Daffy Duck” yang menjadi “superhero” di Italia bernama Paperinik. Julukan ini dipakainya pada ketika membalap di kelas 250cc. Julukan yang lain ialah “The Doctor” sehabis ia naik di kelas 500cc pada trend 2000. Pada akhir animo 2003 menjelang musim 2004, Valentino Rossi membuat keputusan untuk hijrah dari tim pabrikan Honda, Repsol Honda HRC. Ia memilih bergabung bersama tim Yamaha yang terakhir meraih juara dunia pada tahun 1992 melalui pembalap Wayne Rainey. Rossi tidak pindah ke tim Yamaha sendirian, ia juga membawa Jerremy Burgess, kepala mekaniknya yang dahulu juga menanggulangi Doohan dan Criville. Mereka melakukan serangkaian tes merapikan teknologi motor Yamaha YZR M1 milik Rossi semoga bisa menandingi motor terkuat di Moto GP dikala itu, RC211V milik Honda.

Mengenai kepindahannya, banyak yang tak mengira dan pesimis bahwa Rossi akan mampu menjaga gelar juaranya. Tapi beliau mementahkan semua persepsi pesimis tersebut. Bahkan pada seri pertama animo 2004 di GP Welkom, Afrika Selatan, beliau mengalahkan Max Biaggi yang mengendari motor Honda, walaupun dengan perlawanan yang sungguh ketat dengan mengendarai motor yamaha yang terakhir berada di podium tahun 1992. Pada tahun 2004 dan 2005 Rossi mejadi juara dunia bersama Yamaha dan menjadi pembalap Yamaha pertama yang paling banyak menjadi juara dalam satu trend (9 kali juara pada ekspresi dominan 2005).

Pada tahun 2011, Valentino Rossi kemudian pindah ke Ducati, ada banyak argumentasi mengapa Rossi berpindah haluan ke Ducati, Salah satu yang sempat mencuat yakni alasan Rossi pindah ke Ducati ialah cuma alasannya uang. Nilai kontrak yang jauh lebih tinggi bareng Ducati dikabarkan menjadi pesona utama buat “The Doctor”. Namun belakangan argumentasi itu disangkal sendiri oleh Valentino Rossi. The Doctor membantah dan memastikan bila uang yang ia terima di Ducati tak jauh berbeda jumlahnya dengan yang ditawarkan pihak Yamaha. Selama dua tahun bareng Ducati, simpel Rossi tak pernah mencicipi sekali pun kemenangan. Prestasi paling top yaitu peringkat dua di GP Prancis dan GP Marino pada 2012, dan peringkat tiga di GP Prancis pada 2011.kemudian Pada tahun 2013, Valentino Rossi kembali ke Yamaha, Alasan beliau kembali yakni Rossi sangat ketagihan dengan kemenangan, yang menurutnya rasanya seperti candu. Karena ketagihan dengan candu kemenangan itu pula, beliau memutuskan kembali ke Yamaha.

Rekor Valentiono Rossi

Rossi untuk sementara memegang rekor sepanjang masa untuk jumlah kemenangan di kelas premier. Sejak melaksanakan debutnya pada tahun 2000, pebalap berusia 33 tahun ini telah meraih 79 kemenangan dan merengkuh tujuh gelar juara dunia. Total bareng Yamaha beliau telah menjangkau 46 kemenangan, termasuk empat kali juara dunia 4 (2004-2005, 2008-2009). Kemenangan terakhirnya di kelas paling bergengsi ini terjadi pada tahun 2010 di Sepang, Malaysia.

BIODATA VALENTINO ROSSI

Nama : Valentino Rossi

Lahir : Urbino, 16 Februari 1979

Kebangsaan : Italia

Tinggi/Berat : 180cm/69kg

Karir :

  • Go-kart pertama (1985)
  • Debut balap karting 60cc (1989)
  • Juara kejuaraan karting regional 60cc, sembilan kali menang (1990)
  • Peringkat 5 di Kejuaraan Junior go-kart Italia (1991)
  • Juara Italian Minibike Endurance (1992)
  • Peringkat 12 Italian 125cc Sport Production championship dengan motor Cagiva (1993)
  • Juara Italian 125cc Sport Production dengan motor Cagiva (1994)
  • Juara nasional Italia 125cc, peringkat 3 125cc Kejuaraan Eropa, peringkat 11 di Kejuaraan, Spanish Open 125cc semuanya dengan motor Aprilia (1995)
  • Debut kejuaraan dunia di GP Malaysia 125cc menggunakan Aprilia tim Scuderia AGV (1996) kejuaraan dengan 321 poin, 11 Kemenangan di Malaysia, Spanyol, Italia, Perancis, Belanda, Imola, Jerman, Brazil, Inggris, Catalunya, dan Indonesia (1997)
  • Juara dunia 125cc termuda ke-2 mengendarai Aprilia di tim Nastro Azzuro Team, Posisi pertama di Pindah kelas ke 250cc mengendarai Aprilia tim Nastro Azzuro, Posisi kedua di kejuaraan dengan 201 poin, 5 kemenangan di Belanda, Imola, Catalunya, Australia, dan Argentina (1998)
  • Menjadi juara dunia 250cc termuda dengan mengendarai Aprilia untuk tim Aprilia Grand Prix Racing,
  • Posisi pertama di kejuaraan dengan 309 poin, 9 kemenangan di Spanyol, Italia, Catalunya, Inggris, Jerman, Ceko, Australia, Afrika Selatan, dan Brazil (1999)
  • Naik kelas lagi ke 500cc mengendarai Honda untuk tim Nastro Azzuro Team, Posisi kedua di kejuaraan dengan 209 poin, 2 kali menang di Inggris dan Brazil (2000)
  • Merebut gelar juara dunia 500cc dengan mengendarai Honda untuk tim Nastro Azzuro Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 325 poin, 11 kemenangan di Jepang, Afrika Selatan, Spanyol, Catalunya, Inggris, Ceko, Putugal, Pasifik, Australia, Malaysia, dan Brazil (2001)
  • Memenangi Moto GP World Championship yang direvisi dengan mengendarai Honda RC211V untuk tim Repsol Honda Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 355 poin, koleksi 11 kemenangan di Jepang, Spanyol, Perancis, Catalunya, Italia, Belanda, Inggris, Jerman, Portugal, Brazil, dan Australia (2002)
  • Memenangi gelar juaranya yang kedua di Moto GP World Championship bersama Repsol Honda Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 357 poin, koleksi 9 kemenangan di Jepang, Spanyol, Italia, Ceko, Portugal, Rio, Malaysia, Australia, dan Valencia (2003)
  • Pindah ke Gauloises Fortuna Yamaha mengendarai YZR-M1 dan kembali memenangi Moto GP World Championship, Posisi pertama di kejuaraan dengan 304 poin, 9 kemenangan di Afrika Selatan, Italia, Catalunya, Belanda, Inggris, Portugal, Malaysia, Australia, dan Valencia (2004)
  • Memenangi gelar juara dunia yang kedua untuk Gauloises Fortuna Yamaha Team, Posisi pertama di kejuaraan sampai di Malaysia dengan 281 poin, 9 kemenangan di Spanyol, Cina, Perancis, Italia, Catalunya, Belanda, Inggris, Jerman, dan Ceko (2005)

Penghargaan :

  • Gelar Juara Dunia 125cc (1997)
  • Gelar Juara Dunia 250cc (1999)
  • Gelar Juara Dunia 500cc (2001)
  • Gelar Juara Dunia Moto GP (2002)
  • Gelar Juara Dunia Moto GP (2003)
  • Gelar Juara Dunia Moto GP (2004)
  • Gelar Juara Dunia Moto GP (2005)