TintaTeras

Biografi Dan Profil Muhammad Husni Thamrin – Hero Nasional Indonesia

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Pahlawan Nasional,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia

TintaTeras.com – Nama Muhammad Husni Thamrin atau lebih dikenal sebagai MH Thamrin ialah salah satu tokoh pahlawan Indonesia. Namanya diabadikan sebagai nama jalan protokol di Jakarta dan juga diabadikan dalam serpihan uang kertas rupiah nominal 2.000. Siapakah dia bekerjsama? Dan bagaimana kisah biografi dan profil dari Muhammad Husni Thamrin?

Biografi Muhammad Husni Thamrin

Biografi dan Profil Muhammad Husni Thamrin

Nama lengkapnya yakni Muhammad Husni Thamrin yang dilahirkan di wilayah Sawah besar, Batavia (sekarang Jakarta) pada hari jumat, 16 Februari 1894. Nama kecilnya adalah Matseni, ayah Husni Thamrin berjulukan Muhammad Tabri Thamrin dan ibunya berjulukan  Nurkhamah.

Muhammad Tabri Thamrin melakukan pekerjaan sebagai seorang wedana, ia mengepalai sebuah distrik atau kawasan jabatan wedana ialah terpandang pada abad kolonial yang membawahi beberapa ajudan wedan (camat). Ayah Muhammad Husni Thamrin juga diketahui selaku tokoh Betawi.

Kakek Husni Thamrin bernama Ort, pria berkebangsaan Inggris yang menikah dengan Nuraini, nenek dari Husni Thamrin yang berasal dari Betawi. Ort melakukan pekerjaan sebagai seorang pedagang. Ia juga memiliki hotel berjulukan Ort de Rijwik di Batavia.

Sepeninggal Ort, ayah Husni Thamrin adalah Tabri Thamrin yang berusia 10 tahun di adopsi oleh paman dari pihak ibunya yang berjulukan Muhammad Thabri yang bekerja selaku seorang pamong praja di kawasan kepulauan Seribu.

Ketika pamannya wafat ayah Husni Thamrin menjadi kaya raya sebab mewarisi kekayaan dari paman dan warisan ayahnya dahulu. Muhammad Husni Thamrin yang sejak kecil lahir dari keluarga terpandang namun beliau bergaul dengan bawah umur dari rakyat jelata disekitar kawasan tinggalnya.

Tokoh Betawi Terkenal

Biografi Muhammad Husni Thamrin
M.H Thamrin dan Istri

Beliau mendapatkan pendidikan yang layak semasa kecilnya. Di usia muda, Muhammad Husni Thamrin yang dikenal fasih dalam berbahasa Belanda dan Inggris bekerja sebagai pegawai di perusahaan pelayaran besar bernama KPM (Koninklijke Paketvaart-Maatschappij.). Muhammad Husni Thamrin memimpin organisasi kedaerahan berjulukan Kaoem Betawi yang mulanya didirikan oleh Ayahnya, Thabri Thamrin.

Mulai Menjadi Politikus, Dari Gemeenteraad Hingga Volksraad

Disini Husni Thamrin mulai diketahui selaku salah satu tokoh Betawi yang besar lengan berkuasa. Karena pergaulannya yang luas dengan para tokoh-tokoh politik etis Belanda, maka di tahun 1919, Muhammad Husni Thamrin menjabat sabagai anggota Gemeenteraad (Dewan Kota) Batavia. Disini wujud perjuangan Muhammad Husni Thamrin yakni memperjuangkan kehidupan rakyat pribumi utamanya rakyat Betawi ketika itu untuk memproleh pendidikan, ekonomi dan kesehatan yang patut.

Karena mempunyai kecerdasan dan kecakapan dalam memimpin Husni Thamrin kemudian bergabung ke Volksraad (Dewan Rakyat) tahun 1927 mengisi kekosongan jabatan yang ada saat itu bareng dengan tokoh tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia seperti H.O.S Cokroaminoto dan Haji Agus Salim. Di Voolksraad, Muhammad Husni Thamrin memperjuangkan penggunaan bahasa indonesia dalam sidang dewan.

Di tahun 1929, menjabat selaku wakil walikota Batavia menggantikan seorang laki-laki Belanda yang dikala itu dianggap kurang terlatih dan Husni Thamrin yaitu orang Betawi dianggap sebagai sosok yang terlatih baik di Gemeenteraad (Dewan Kota) dan Volksraad (Dewan Rakyat).

Di tahun-tahun 1930an, sikap kritis Husni Thamrin dalam Volksraad terhadap pemerintahan kolonial Belanda makin menjadi-jadi, ia banyak mengkritik kebijakan pemerintah kolonial yang dianggapnya lebih mementingkan kepentingan kelompok Eropa tanpa melihat keadaan rakyat Pribumi dikala itu. Kritikan-kiritikan yang beliau lontarkan mulai menerima derma-sumbangan dari anggota sosial demokrat.

Menjadi Tahanan Rumah

Pada kurun 1920 sampai 1930an sikap pemerintah kolonial Belanda berubah dan kian keras. Muhammad Husni Thamrin dianggap sebagai politisi berbahaya oleh pemerintah Belanda. Rumah Muhammad Husni Thamrin kemudian digeledah oleh polisi belakang layar Belanda dengan tuduhan sebagai anti Belanda dan pada wakti itu juga keadaan kesehatan Husni Thamrin sedang sakit demam.

Setelah penggeledahan, Muhammad Husni Thamrin lalu dijatuhi hukuman tahanan rumah oleh pemerintah Belanda pada tanggal 6 Januari 1941. Rumahnya dijaga ketat oleh polisi dan tidak membiarkan siapapun menemui Husni Thamrin tergolong dokter yang ingin mengobatinya.

Akibatnya, sakit demam yang diderita oleh Muhammad Husni Thamrin kian parah. Baru ditanggal 10 Januari 1941, dokter berjulukan J. Kayadi gres mampu menyelidiki dan menjajal mengobati sakit demam yang diderita oleh Muhammad Husni Thamrin.

Muhammad Husni Thamrin Wafat

Namun penanganan oleh dokter tersebut terlambat. Di tanggal 11 Januari 1941, Muhammad Husni Thamrin menghembuskan nafas terakhirnya dam rumahnya akibat sakit demam yang beliau derita. Mengenai keluarganya, Istri Muhammad Husni Thamrin bernama St. Huzayyana bin Malik tetapi tidak dikenali gosip berapa jumlah anak dari Muhammad Husni Thamrin.

Biografi Muhammad Husni Thamrin

Pemakaman Muhammad Husni Thamrin sendiri didatangi sekitar 10.000 pelayat. Beliau dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta. Atas jasa-jasa MH Thamrin, Pemerintah Indonesia lalu menawarkan gelar Pahlawan Nasional terhadap Muhammad Husni Thamrin.

Namanya juga diabadikan selaku nama jalan protokol di Jakarta ialah Jl. MH Thamrin. Selain itu beliau juga diabadikan dalam penggalan duit kertas rupiah nominal 2.000 yang dikeluarkan pada tahun 2016.

Biografi Sultan Ageng Tirtayasa, Pendekar Nasional Dari Banten

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Pahlawan Nasional,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Sejarah

Profil dan biografi singkat Sultan Ageng Tirtayasa. Ia diketahui sebagai raja kesultanan Banten yang terkenal dengan sejarahnya.

Beliau diketahui gigih melaksanakan perlawanan terhadap penajajah Belanda. Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa melawan Belanda di Serang, Banten membuat ia diberi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia.

Biografi dan Profil Sultan Ageng Tirtayasa

Biodata Sultan Ageng Tirtayasa

Nama lengkap : Sultan Ageng Tirtayasa (Abu al-Fath Abdulfattah)
Lahir: 1631, Banten
Meninggal: 1695, Jakarta
Masa Pemerintahan : 1651–1683
Anak Sultan Ageng Tirtayasa : Haji dari Banten, Arya Purbaya, Raden Muhsin, LAINNYA
Orang Tua: Ratu Martakusuma (ibu), Abdul Ma’ali Ahmad (ayah).

Biografi Sultan Ageng Tirtayasa

Siapa nama asli Sultan Ageng Tirtayasa? Beliau dimengerti lahir di Banten pada tahun 1631. Sejak kecil beliau memiliki banyak nama tetapi nama kecil Sultan Ageng Tirtayasa adalah Abdul Fatah atau Abu al-Fath Abdulfattah. Ayahnya bernama Sultan Abu al-Ma’ali Ahmad yang merupakan sultan Banten dan ibunya berjulukan Ratu Martakusuma.

Sultan Ageng Tirtayasa masih mempunyai darah keturunan Sunan Gunung Jati dari Cirebon melalui anaknya Sultan Maulana Hasanuddin. Diketahi bahwa Sunan Gunung Jati merupakan pendiri dari Kesultanan Banten. Sejak kecil sebelum diberi gelar Sultan Ageng Tirtayasa, Abdul Fatah diberi gelar Pangeran Surya.

Beliau diangkat sebagai Sultan Muda dengan gelar Pangeran Dipati saat ayahnya Sultan Abu al-Ma’ali Ahmad wafat. Abdul Fatah atau pangeran Dipati merupakan pewaris tahta kesultanan Banten. Namun dikala ayahnya wafat belum belum menjadi sultan alasannya adalah kesultanan Banten ketika itu kembali dipimpin oleh kakeknya Sultan Abul Mufakhir Mahmud Abdul Qadir.

Sultan Ageng Tirtayasa Menjadi Sultan Banten

Ketika kakeknya Sultan Abul Mufakhir Mahmud Abdul Qadir wafat di tahun 1651, Abdul Fatah atau pangeran Dipati lalu naik tahta sebagai Sultan Banten ke 6 dengan nama Sultan Abul Fath Abdul Fattah atau Sultan Ageng Tirtayasa. Sewaktu naik tahta menjadi Sultan Banten, dia masih sangat muda.

Beliau diketahui sangat menaruh perhatian kepada perkembangan agama Islam di daerahnya. Ia mendatangkan banyak guru agama dari Arab, Aceh dan kawasan lain untuk membina mental para pasukan Kesultanan Banten. Sultan Ageng Tirtayasa juga dikenal selaku hebat seni manajemen dalam perang.

Kejayaan Kesultanan Banten

Di bawah kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa pula kesultanan Banten mencapai puncak kejayaan dan kemegahannya. Ia membuat mengembangkan metode pertanian dan irigasi baik dan juga berhasil menyusun armada perangnya.

Satu hal yang penting mengapa Kesultanan Banten ketika itu meraih puncak kejayaannya adalah hubungan diplomatik yang kuat antara kesultanan Banten dengan kerajaan yang lain di Indonesia mirip Makassar, Cirebon, Indrapura dan Bangka.

Disamping itu Sultan Ageng Tirtayasa juga menjalin kekerabatan baik dibidang jual beli dan pelayaran serta diplomatik dengan negara-negara Eropa seperti Inggris, Turki, Denmark serta Perancis. Hubungan inilah yang menciptakan pelabuhan Banten sangat ramai dikunjungi oleh para pedagang-penjualdari luar mirip Persia, Arab, India, china, melayu serta philipina.

Sultan Ageng Tirtayasa juga sempat menolong Trunojoyo dalam pemberontakan di Mataram. Beliau bahkan membebaskan Pangeran Martawijaya dan Pangeran Kartawijaya yang ketika itu ditahan di Mataram karena relasi baiknya dengan Cirebon.

Perlawanan Melawan Belanda

Di periode pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, Konflik antara Kesultanan Banten dan Belanda semakin meruncing. Persoalannya adalah ikut campurnya Belanda dalam internal kesultanan Banten yang ketika itu sedang melaksanakan pemisahan pemerintahan. Belanda melalui politik langgar dombanya (Devide et Impera) menghasut Sultan Haji (Abu Nasr Abdul Kahar) melawan Pangeran Arya Purbaya yang merupakan saudaranya sendiri.

Sultan Haji menerka bahwa pembagian peran pemerintahan oleh Sultan Ageng Tirtayasa kepada ia dan saudaranya merupakan upaya menyingkirkan dirinya dari pewaris tahta kesultanan Banten. Dan menduga tahta itu lalu diberikan terhadap adiknya, Pangeran Arya Purbaya. Sultan Haji yang disokong oleh VOC Belanda kemudian berusaha menyingkirkan Sultan Ageng Tirtayasa.

Biografi dan Profil Sultan Ageng Tirtayasa

Perang keluarga pun pecah. Pasukan Sultan Ageng Tirtayasa saat itu mengepung pasukan Sultan Haji di tempat Sorosowan (Banten). Namun pasukan pimpinan Kapten Tack dan Saint-Martin yang dikirim oleh Belanda tiba menolong Sultan Haji.

Sultan Ageng Tirtayasa Tertangkap dan Wafat

Perang antar keluarga yang berlarut-larut membuat Kesultanan Banten melemah. Akhirnya di tahun 1683, Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan lalu dibawa ke Batavia dan dipenjara disana.

Di tahun 1692, Sultan Ageng Tirtayasa karenanya wafat. Beliau lalu dimakamkan di Kompleks Pemakaman raja-raja Banten di Provinsi Banten.

Gelar Pahlawan Nasional

Pemerintah Indonesia lalu menawarkan gelar Pahlawan Nasional terhadap Sultan Ageng Tirtayasa pada tanggal 1 agustus 1970 lewat SK Presiden Republik Indonesia No. 045/Taman Kanak-kanak/Tahun 1970 yang dikeluarkan oleh Presiden Soeharto.

Nama Sultan Ageng Tirtayasa juga diabadikan selaku nama salah satu universitas di Banten berjulukan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Biografi Sam Ratulangi, Profil Pendekar Kemerdekaan Indonesia Dari Manado

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Pahlawan Nasional,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Sam Ratulangi. Nama lengkap tokoh ini yaitu Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi, ia lebih dikenal dengan nama Sam Ratulangi, salah satu tokoh satria nasional Indonesia yang dari Manado, Sulawesi Utara.

Beliau berjasa dalam pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Sam Ratulangi merupakan sosok intelektual yang populer dengan filsafat ‘Si tou timou tumou tou‘ yang memiliki arti ‘manusia baru dapat disebut selaku insan, jikalau sudah mampu memanusiakan manusia’.

Biografi dan Profil Sam Ratulangi

Profil dan Biografi Sam Ratulangi

Menurut buku-buku yang mengulas perihal profil dan biografi Sam Ratulangi, ia dilahirkan di kawasan Tondano wilayah Sulawesi Utara pada tanggal 5 November 1890. Ayahnya bernama Jozias Ratulangi dan ibunya berjulukan Agustina Gerungan.

Semasa kecil, Sam Ratulangi memulai pendidikannya pada umur enam tahun di Europesche Lagere School yang merupakan sekolah dasar zaman Belanda di Tondano.

Tamat dari sana, ia lalu melanjutkan pendidikannya di Hoofden School yang setingkat SMA. Disini ia sering surat menyurat dengan sepupunya yang bersekolah di STOVIA di Batavia.

Sekolah Teknik di Jakarta

Semangat belajarnya yang tinggi membuat menerima beasiswa dari pemerintah. dia berangkat pada tahun 1904 ke Batavia (Jakarta). Awalnya beliau tertarikmasuk ke STOVIA tetapi urung dilakukannya setibanya di Batavia. Ia lantas menuntaskan pendidikannya tahun 1908 di Sekolah Teknik Koninginlijke Wilhelmina School dibagian mesin.

Tamat dari situ, beliau melakukan pekerjaan di pabrik kereta api di Bandung. Disana ia mengaplikasikan ilmu yang ia mampu dari sekolahnya. Namun ia diperlakukan tidak adil disana.

Upah yang ia terima lebih rendah cuma karena ia seorang pribumi meskipun jabatan yang ia duduki sama dengan para pegawai Belanda menciptakan Sam ratulangi kecewa.

Beliau bertekad untuk memenangkan orang-orang Belanda tersebut. Beliau sempat mencar ilmu di untuk memproleh tingkatan menengah di Middlebare Acte. Namun berhenti sebab dia kembali ke Tondano karena ibunya meninggal dunia.

Setelah permasalahan di Tondano akhir, beliau lalu menjual warisannya dan uangnya dipergunakan untuk biaya sekolah di belanda. Sam Ratulangi kemudian berangkat ke Belanda.

Ia menemukan ijazah ilmu pasti pendidikan sekolah menengah (Middelbare Acte Wiskunde en Paedagogiek). Berbekal ijazah tersebut, ia melanjutkan kuliahnya di Vrije Universiteit van Amsterdam Belanda selama dua tahun.

Disini beliau sempat menjadi anggota Indische Vereniging (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia) di Eropa. Beliau lulus di tahun 1915 selaku guru ilmu pasti (Middelbare Acte Wiskunde en Paedagogiek).

Di Belanda pula ia berafiliasi dengan para tokoh pergerakan Indonesia seperti Ki Hajar Dewantara, Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker dan disinilah semangat nasionalismenya mulai tumbuh.

Beliau kemudian ke Swiss atas pinjaman Mr. Abendanon dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan menemukan gelar Doktor dalam bidang fisika dan matematika dari Universitas Zurich pada tahun 1919.

Sam Ratulangi Kembali Ke Indonesia

Dalam profil dan biografi Sam Ratulangi diketahui bahwa ia dikenal selaku sosok yang pintar terbukti dari gelar yang ia dapat dalam waktu yang tidak usang. Selesai menuntut ilmu di mancanegara, ia pun kembali ke Indonesia.

Ia dikenali bahwa ia pernah mengajar di Yogyakarta di sekolah kejuruan teknik Prinses Juliana School dan di Algemene Middelbare School yang setara SMA dan rata-rata muridnya pada umumnya anak-anak Belanda selama tahun 1919 sampai 1922.

Beliau lalu pindah ke Bandung dan beliau bareng dengan DR. R. Tumbelaka mendirikan sebuah perusahaan asuransi berjulukan Algemene Levensverzekering Maatschappij Indonesia. Perusahaan pertama yang memakai kata ‘Indonesia’ sebuah ungkapan yang saat itu belum dikenal.

Dalam profil dan biografi Sam Ratulangi dimengerti bahwa dia ialah orang pertama yang menggunakan istilah ‘Indonesia’ dalam kampanyenya. Menurut gagasannya, Indonesia bukanlah hanya sebagai satuan kewilayahan , melainkan juga kesatuan politik sehingga dikala itu Hindia Belanda yang berisikan banyak kepulauan lebih pantas di sebut sebagai Indonesia. Menurutnya, kata Indonesia mengandung semangat persatuan dalam mencapai suatu kemerdekaan.

Sam Ratulangi Aktif Sebagai Aktifis Kemerdekaan Indonesia

Di tahun 1922, Bersama dengan Ir Crane, Douwes Dekker dan Suwardi Suryaningrat, Sam Ratulangi menyelenggarakan rapat besar di Bandung. Dalam rapat itulah istilah ‘Indonesia’ mulai diperkenalkan oleh Sam Ratulangi selaku alat untuk membangkitkan semangat dalam menjangkau kemerdekaan. Dalam rapat itu juga ditegaskan perlunya zelf gouvernement atau pemerintahan sendiri bagi bangsa Indonesia.

Jasa Jasa Sam Ratulangi

Selama hidupnya, Sam Ratulangi banyak mendirikan organisasi sosial menolong sesamanya. Beliau menetap di Manado sekitar tahun 1924. Ia menghapuskan sistem kerja paksa pada rakyat Minahasa dan membuka transmigrasi ke Minahasa Selatan saat menjabat sebagai sekretaris Dewan Minahasa (Minahasa Raad) pada tahun 1924 hingga 1927.

Di tahun 1927, Sam ratulangi bergabung di Volksraad atau lebih dikenal sebagai dewan rakyat atau lembaga perwakilan rakyat Indonesia. Ia merupakan perwakilan dari Minahasa. Di lembaga ini, Sam ratulangi memperjuangankan dan membela hak-hak dari rakyat Indonesia dikala itu yang tertindas dan perjuanganya dalam meraih suatu kemerdekaan.

Di Volksrad, Sam Ratulangi berpidato keras tentang ketidakadilan yang dilakukan oleh Belanda terhadap Indonesia :

….Hapuskan perbedaan antara bang­sa Belanda dengan bangsa Indonesia. Sungguh amat banyak hal-hal yang tidak adil yang dicicipi oleh bangsa Indonesia, baik di bidang politik, eko­nomi, pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaan-perbedaan itu mesti segera ditiadakan

Beliau sempat di tahan selama empat bulan di penjara Sukamiskin, Bandung. Perkaranya alasannya ongkos jalan (declaratie) yang tidak sesuai dengan ketentuan. Namun dibalik itu, hal tersebut hanya upaya dari pemerintah kolonial dalam menjauhkan rakyat dari dampak Sam Ratulangi.

Karya Sam Ratulangi berbentukhasil pemikirannya dia tuangkan dalam goresan pena-tulisannya yang dimuat di majalah Peninjauan. Beliau juga menulis buku karangan berjudul ‘Indonesia in den Pasifiek’.

Ketika krisis ekonomi yang dikenal dengan perumpamaan ‘Malaise’ terjadi pada tahun 1930-an ia semakin banyak mendirikan organisasi sosial kemanusiaan. Beliau juga memimpin banyak organisasi sosial buruh dari tahun 1938 – 1942.

Disaat Jepang mendarat di Indonesia, banyak serdadu Belanda yang ditangkap sehingga menciptakan banyak keluarga mereka terlantar. Sam Ratulangi lewat Badan Penolong Korban Perang Sulawesi lalu membantu para keluarga serdadu Belanda yang terlantar.

Badan tersebut kemudian berubah menjadi KRIS (Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi) yang kemudian gigih dalam bisnisnya mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Beliau tetap berbelas kasih. Sehingga sungguh masuk akal rakyat sulawesi dikala itu memberinya gelar ‘Tonaas’ atas keberanian, kepemimpinan serta perjuangannya dalam melindungi hak-hak rakyat Sulawesi.

Walaupun sikapnya yang acuh taacuh kepada Jepang saat itu, namun di tahun 1944 beliau mendapatkan ajuan penasehat angkatan maritim jepang yang era itu menguasai daerah bagian timur Indonesia dan berkedudukan di Makassar.

Namun dibalik jabatannya tersebut, Sam Ratulangi membisu-diam berusaha mempersatukan semangat dari rakyat untuk secepatnya mencapai kemerdekaan. Pemerintahan militer Jepang dikala itu bahkan tidak mengenali tujuan dari organisasi ‘Sumber Darah Rakyat’ yang dibentuk oleh Sam Ratulangi.

Dari organisasi tersebut, Sam Ratulangi ulet menawarkan info kepada rakyat bahwa kependudukan jepang dikala itu sudah semakin terdesak alasannya kekalahan perang dan tidak lama lagi kemerdekaan dari bangsa Indonesia akan datang.

Di Jakarta sendiri, dibentuk PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Sam Ratulangi bersama Andi Sultan Daeng Raja serta Andi Pangeran Daeng Parani hadir selaku wakil dari Sulawesi.

Menjadi Gubernur Sulawesi

Ketika Jepang mengalah terhadap sekutu dan Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 agustus 1945, Sam Ratulangi lalu diangkat selaku gubernur Sulawesi yang berkedudukan di Ujung Pandang.

Biografi dan Profil Sam Ratulangi

Namun pada bulan september pasukan Belanda bareng NICA mendarat di Makassar untuk mengambil alih pemerintahan disana. Tidak terima dengan keputusan tersebut, Beliau kemudian mendirikan ‘Pusat Keselamatan Rakyat’ sebagai bentuk perlawanan bareng rakyat.

Perebutan kekuasaan antara pihak Belanda dan rakyat kian meluas dan bentrokan terjadi dimana-mana. Kemudian pada 5 April 1946, Sam Ratulangi beserta para stafnya ditangkap dan di sempat dipenjara sebulan di Ujung Pandang kemudian dibuang ke Serui, Irian Jaya.

Di daerah pengasingannnya tersebut, ia membentuk organisasi Ibunda Irian dan Partai Kemerdekaan Irian yang bermaksud memupuk semangat kemerdekaaan wilayah tersebut dari tangan belanda.

Setelah persetujuan Renville di tahun 1948 terjadi, Sam Ratulangi akibatnya dibebaskan. dia pergi ke Yogyakarta dan ditunjuk oleh Soekarno selaku anggota Dewan Pertimbangan Agung dan juga delegasi Indonesia dalam perundingannya dengan Belanda.

Di tanggal 10 November 1948 keluar pernyataan ‘Manifes Ratulangi’ yang disiarkan oleh RRI. Isinya ialah pernyataan keras dari Sam Ratulangi yang menentang Indonesia bab Timur dari Republik Indonesia.

Wafatnya Sam Ratulangi

Di bulan 1948, ketika akan berangkat ke Filipina dalam membawa misi persahabatan, Sam Ratulangi ditangkap oleh Belanda yang dikala itu melakukan aksi militer kedua.

Di bulan januari 1949, Sam Ratulangi dibawa ke Jakarta untuk lalu diasingkan ke pulau Bangka oleh Belanda. Namun hal itu urung dijalankan sebab kondisi kesehatan Sam Ratulangi yang makin memburuk.

Pada tanggal 30 Januari 1949 pagi hari, Dr Sam Ratulangi karenanya menghembuskan nafas terakhirnya dalam penahanan Belanda. Walaupun pada malam hari sebelum wafatnya, dia sempat bertemu dengan Wolter Monginsidi. Sam Ratulangi dimakamkan di pekuburan tanah abang dan lalu makam Sam Ratulangi  dipindahkan ke tanah kelahirannya di Tondano.

Biografi dan Profil Sam Ratulangi

Atas jasa-jasanya, di tanggal 5 November 1961 Pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional terhadap Sam Ratulangi lewat SK Presiden RI No.590.

Selain itu pemerintah juga menganugerahkan penghargaan Bintang Gerilya, Bintang Mahaputra dan Satyalencana Peringatan Perjuangan Kemerdekaan kepadanya. Nama Sam Ratulangi juga diabadikan selaku nama Universitas di Manado, Sulawesi Utara. Namanya juga banyak dipakai selaku nama jalan di Indonesia.

Biografi Yos Sudarso, Kisah Pendekar Nasional Yang Gugur Di Bahari Arafuru

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Pahlawan Nasional,  Sejarah

Yos Sudarso diketahui oleh bangsa Indonesia tokoh hero nasional. Nama pendekar ini banyak abadikan sebagai nama jalan di kawasan Indonesia dan juga sebuah pulau di papua. Salah satu kisahnya yang paling populer adalah aksinya dalam misi pembebasan Irian Barat (Papua) melalui pertempuran Laut Aru yang terkenal. Dalam peperangan bahari ini dia melawan armada kapal Belanda. Bagaimana kisahnya? Berikut profil dan biografi Yos Sudarso

Biografi Yos Sudarso

Profil dan Biografi Yos Sudarso

Dalam banyak buku yang mengulas tentang biografi maupun profil dari Yos Sudarso, ia dikatakan lahir di daerah Salatiga, Jawa Tengah pada tanggal 25 November 1925. Ia lahir dengan nama lengkap Yosaphat Soedarso dari pasangan Sukarno Darmoprawiro dan Mariyam. Ayahnya melakukan pekerjaan sebagai seorang polisi saat abad penjajahan.

Sejak kecil, Yos Sudarso dikenal sebagai sosok yang damai, cerdas dan juga santun dalam bergaul. Saat masih anak-anak, ia masuk di sekolah HIS (Hollandsch Inlandsch School) yang setingkat Sekolah Dasar, tamat dari situ pada tahun 1940 dia kemudian masuk di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di kota Semarang.

Baru lima bulan bersekolah, Jepang kemudian tiba menjajah di Indonesia. Ia hasilnya kembali ke Salatiga dan memilih melanjutkan pendidikan SMP nya disana hingga tahun 1943. Tamat dari sana, dia kemudian masuk di sekolah guru di daerah Muntilan.

Bergabung  Di Angkatan Laut

Namun pendidikan disekolah tersebut ia tidak tuntaskan alasannya pada era itu terjadi peralihan kekuasaan dari Belanda ke Jepang. Akhirnya Yos Sudarso masuk di Sekolah Tinggi Pelayaran di Semarang.

Disana beliau tempuh selama setahun dan pendidikan opsir di Goo Osamu Butai dan menjadi lulusan terbaik. Prestasinya tersebut menciptakan beliau lalu dipekerjakan sebagai mualim di kapal Goo Usamu Butai.

Ketika proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada 17 agustus 1945, Ia kemudian bergabung dengan BKR (Badan Keamanan Rakyat) Laut yang kemudian bernama Tentara Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI).

Disini Yos Sudarso  sering mengikuti misi atau operasi militer dalam memadamkan pemberontakan yang terjadi di daerah-daerah ketika itu. Walaupun dikala itu armada kapal laut yang dimiliki Indonesia masih sangat rendah sekali.

Di tahun 1950, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Yos Sudarso pun diangkat selaku komandan kapal di KRI Alu. Selanjutkan pindah ke KRI Gajah Mada, KRI Rajawali sampai KRI Pattimura.

Yos bahkan sempat menjabat selaku sebagai hakim pengadilan meskipun hanya 4 bulan saja tepatnya di tahun 1958. Di tahun 1959, pergolakan internal di badan Angkatan Laut mencapai puncaknya.

Yos Sudarso berserta kolonel Ali Sadikin dan para perwira lainnya tidak baiklah dengan kepemimpinan Laksamana Subiyakto yang dikala itu menjabat sebgai kepala staf angkatan bahari.

Konflik tersebut menciptakan Laksaman Subiyakto jadinya digantikan oleh Kolonel R.E Martadinata sebagai kepala staf yang gres. Tidak usang setelah itu Yos Sudarso lalu naik pangkat secara cepat dari Deputi sampai menjadi komodor (laksamana pertama).

Pertempuran Laut Aru Yang Terkenal

Di tahun 1961, konfrontasi Indonesia dan Belanda dalam hal pembebasan Irian Barat dari tangan Belanda mencapai puncaknya.

Presiden Soekarno ketika itu membentuk Tri Komando Rakyat (Trikora) dan tahun berikutnya 1962, Soekarno membentuk Komando Mandala dalam pembebsan Irian Barat dengan markas di Makassar. Yos Sudarso diserahi peran selaku Deputi Operasi.

Tugas yang berat bagi Yos Sudarso. Kisah heroik tentang pertempuran Yos Sudarso karenanya terjadi pada tanggal 15 Januari 1962.

Ketika itu Yos Sudarso melakukan patroli dengan membawa tiga kapal yakni KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau dibawah komandonya.

Operasi senyap tersebut dilakukan di sekitar wilayah perairan maritim Aru disekitar kawasan Maluku. Tidak lama kemudian pesawat Neptune Belanda yang melakukan patroli menjatuhkan flare.

Keadaan yang ketika itu sunyi dan gelap lalu berganti terperinci benderang. Tiga kapal Belanda dengan persenjataan lengkap dan ukuran yang lebih besar lalu muncul membelah langit malam.

Ketiga kapal Belanda tersebut ternyata telah menanti mereka. Tembakan peringatan pertama dilepaskan oleh Belanda dan jatuh disamping KRI Harimau. Kolonel Sudomo kemudian memerintahkan tembakan akibat namun meleset.

Yos Sudarso yang sadar bahwa peperangan ini bakal tidak seimbang dalam hal persenjataan, ia lalu memerintahkan ketiga kapal yang ia komandoi untuk mundur sementara.

Biografi Yos Sudarso

Manuver 180 derajat lalu dilakukan ketiga kapal tersebut. Namun naas, KRI Macan Tutul yang ditumpangi oleh Komodor Yos Sudarso macet.

Pihak Belanda mengira bahwa kapal Indonesia akan melakukan manuver untuk menyerang. Belanda kemudian melepaskan tembakan untuk menyerang.

KRI Macan Tutul saat itu berhadapan dengan kapal perusak Belanda. Yos Sudarso lalu menyuruh KRI Macan Tutul untuk pasang tubuh agar dua kapal yang lain bisa mampu meninggalkan medan peperangan.

Tembakan pertama yang dikerjakan kapal perusak Belanda itu meleset mengenai KRI Macan Tutul. Di potensi berikutnya, tembakan yang dilaksanakan kapal perusak Belanda akibatnya tepat perihal badan kapal KRI Macan Tutul yang bernomor lambung 650 tersebut.

Gugurnya Yos Sudarso

KRI Macan Tutul buatan Jerman Barat itu akibatnya terbakar dan perlahan-lahan tenggelam ke dasar Samudera bersama 24 kru kapal. Kru yang lain yang selamat menjadi tawanan Belanda.

Kalimat terakhir dari komodor Yos Sudarso sesaat sebelum kapalnya karam yakni ‘Kobarkan semangat pertempuran’ dia pekikan melalui radio ke dua kapal yang lain yang berhasil selamat.

Komodor Yos Sudarso yang semasa kecil bercita-cita selaku serdadu itu risikonya gugur di lautan dalam mempertahankan kedaulatan republik Indonesia.

Gelar Pahlawan Nasional

Ia meninggalkan seorang istri berjulukan Siti Kustini dan lima orang anak. Pemerintah Indonesia lewat presiden Soeharto lalu menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Yos Sudarso atas jasa-jasanya. Namanya juga diabadikan selaku nama jalanan di banyak sekali wilayah di Indonesia.

Biografi Yos Sudarso

Banyak tabir yang menyelimuti gugurnya Yos Sudarso dalam peperangan di maritim Arafuru. Mulai dar bocornya operasi belakang layar tersebut oleh belanda, lalu operasi tersebut tersebut tidak diketahui oleh pemerintah mirip presiden Soekarno seperti yang ditulis dalam buku Konspirasi Dibalik Tenggelamnya Matjan Tutul (2011) oleh wartawan Julius Pour.

Selain itu, AURI (Angkatan udara) yang dituding sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam insiden tersebut alasannya adalah tidak memberikan perlindungan pesawat udara yang berbuntut pada pencopotan KSAU Laksamana Suryadarma yang digantikan oleh Letkol Omar Dhani yang dikisahkan dalam buku Dan Toch Maar! (2009) yang ditulis oleh Sukono.

Biografi Ustadz Abdul Somad, Dari Masa Kecil Sampai Menjadi Ustadz Kondang

Biografi Tokoh Indonesia,  Featured,  Feed,  Tokoh Agama,  Ustadz

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Ustadz Abdul Somad. Ia diketahui sebagai salah satu penceramah yang terkenal di Indonesia yang berasal dari pulau Sumatera.

Nama Ustadz Abdul Somad mulai banyak diketahui ketika beliau aktif menawarkan ceramah agama melalui saluran Youtube. Kini Ustadz Abdul Somad terkenal selaku salah satu penceramah populer yang kerap mengisi ceramah agama ke banyak sekali daerah di Indonesia.

Biodata Ustadz Abdul Somad

Biografi Ustadz Abdul SomadNama Lengkap : Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A.

Lahir : Silo Lama, Asahan, Sumatera Utara, 18 Mei 1977

Orang Tua : Hj. Rohana

Pekerjaan : Penceramah, Ahli ilmu Hadist, Ulama, Dosen

Pendidikan : S1 Al-Azhar, Kairo, Mesir, S2 Daar al-Hadits Al-Hassania Institute, Kerajaan Maroko

Biografi Ustadz Abdul Somad Singkat

Bernama lengkap Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A. Beliau bersahabat diketahui sebagai Ustadz Abdul Somad. Ia lahir di sebuah desa bernama Silo Lama di daerah kabupaten Asahan, Sumatera Utara pada tanggal 18 Mei 1977.

Diketahui ibu Abdul Somad berjulukan Hajjah Rohana. Ibunya merupakan keturunan dari Syekh Abdurrahman atau diketahui sebagai Syekh Silau Laut . Ia ada ulama besar di kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.

Masa Kecil Abdul Somad

Sejak kecil, orang renta Abdul Somad sudah memasukkan anaknya disekolah yang berkultur agama islam. Ustad Abdul Somad memulai sekolahnya di SD Al-Washliyah Medan dan tamat disana pada tahun 1990.

Dalam Biografi Ustadz Abdul Somad, Dari situ, orang tuanya lalu memasukkannya ke sekolah pesantren Darularafah di kawasan Deliserdang, Sumatera Utara. Disana ia mengenyam pendidikan selama satu tahun sebelum pindah ke Riau pada tahun 1994.

Masa Remaja

Dalam biografi Ustadz Abdul Somad, Ia bersekolah di Madrasah Aliyah Nurul Falah di daerah Indragiri Hulu dan akhir pada tahun 1996. Setelah menamatkan sekolahnya, Ustad Abdul Somad lalu melanjutkan pendidikannya di jenjang perguruan tinggi.

Ia kuliah di UIN SISKA Riau. Di kampus ini, Ustad Abdul Somad hanya mengenyam pendidikannya selama dua tahun saja, sampai tahun 1998.

Kuliah di Al-Azhar, Mesir

Ustadz Abdul Somad melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir setelah sukses menerima beasiswa dari pemerintah Mesir. Ia terpilih sebagai salah satu dari 100 akseptor beasiswa dengan mengalahkan 900 pelamar yang lain.

Biografi Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad (Tengah) / moslemcommunity.net/

Di Universitas Al-Azhar, Mesir, Abdul Somad menuntaskan kuliahnya dalam kala waktu 3 tahun 10 bulan dan sukses mendapatkan gelar .Lc (License) yang merupakan gelar bagi lulusan pendidikan di kawasan timur tengah termasuk Mesir.

Lulusan Master di Maroko

Ustad Abdul Somad kemudian melanjutkan pendidikan S2 nya pada tahun 2004 di Maroko tepatnya di Institut Dar Al-Hadis Al-Hassania melalui beasiswa kerajaan Maroko.

Abdul Somad ialah salah satu dari 5 orang aneh yang diterima kuliah disana. Abdul Somad menuntaskan pendidikan masternya dalam rentang waktu 1 tahun 11 bulan dan meraih gelar D.E.S.A (Diplôme d’Etudes Supérieurs Approfondies).

Dosen dan Penceramah

Ustadz Abdul Somad dimengerti melakukan pekerjaan sebagai dosen bahasa arab dan tafsir hadist di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim dari tahun 2009.

Selain itu dia juga mengajar sebagai Dosen Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Azhar Yayasan Masmur, Riau.

Dalam Biografi Ustadz Abdul Somad, Beliau juga pernah aktif sebagai Anggota MUI Provinsi Riau dan Sekretaris Lembaga Bahtsul Masa’il Nahdlatul Ulama dan anggota badan amil zakat di Riau dari tahun 2009 hingga 2014.

Istri dan Anak Ustadz Abdul Somad

Dilansir dari tribunnews.com, dikenali bahwa Ustadz Abdul Somad telah menikah. Istri Ustadz Abdul Somad ialah seorang istri yang taat. Ustadz Abdul Somad menikah pada usia 31 tahun di tahun 2008. Anak Ustadz Abdul Somad bernama Mesian Haziq Abdillah.

Ustadz Abdul Somad di Youtube

Kini Ustadz Abdul Somad aktif dalam memberikan ceramah agama islam di aneka macam pelosok di wilayah Indonesia. Dimulai dari memberikan dakwah agama melalui jalan masuk Youtube nama Ustad Abdul Somad kian diketahui di penduduk sesudah video-video ceramahnya menjadi viral di internet.

Biografi Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad (seruji.co.id)

Ceramah atau isi dakwahnya menegnai agama islam sangat berbobot sesuai dengan kapasitas dirinya selaku seorang ulama, da’i sekaligus dosen agama islam.

Pertanyaan dari para jamaahnya dia jawab menurut sesuai persepsi-persepsi imam mazhab dan gampang diketahui.  Sosoknya yang cerdas dan gayanya yang sederhana membuat Ustad Abdul Somad banyak disukai oleh jamaah atau masyarat sehingga dia banyak mendapatkan undangan untuk ceramah.

Ustad Abdul Somad juga banyak menerjemahkan buku-buku dari Timur Tengah yang memuat mengenai masalah seputar rumah tangga dalam islam dan permasalah lain dalam agama islam.

Beliau juga sudah menulis tiga buah buku yang berjudul 37 Masalah Populer, 99 Pertanyaan Seputar Sholat dan buku berjudul 33 Tanya Jawab Seputar Qurban.

Kandidat Cawapres 2019

Ustadz Abdul Somad kian melejit namanya di masyarakat takkala ia disebut-sebut sebagai bakal kandidat wakil presiden 2019 mendampingi Prabowo Subianto selaku calon Presiden.

Riwayat Pekerjaan :

  • Dosen Bahasa Arab di Pusat Bahasa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
  • Dosen Tafsir dan Hadis di Kelas Internasional Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau
  • Dosen Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Azhar Yayasan Masmur Pekanbaru
  • Anggota MUI Provinsi Riau, Komisi Pengkajian dan Keorganisasian
  • Anggota Badan Amil Zakat Provinsi Riau, Komisi Pengembangan
  • Sekretaris Lembaga Bahtsul Masa’il Nahdlatul Ulama Provinsi Riau

Biografi Agus Harimurti Yudhoyono (Ahy), Dari Anggota Tni Hingga Menjadi Ketua Lazim Partai Demokrat

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed

Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY ketika ini diketahui sebagai ketua biasa dari Partai Demokrat di Indonesia. Namanya mulai diperbincangkan dikala putra pertama dari Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan mundur sebagai anggotaTNI aktif dan maju sebagai kandidat gubernur DKI Jakarta tahun 2017.

Penunjukan ini cukup mengagetkan bagi banyak orang karena Agus Yudhoyono saat itu ialah perwira TNI yang berpangkat mayor infanteri yang punya abad depan sungguh cemerlang di Tentara Nasional Indonesia namun menentukan menggeluti ke dunia politik. Bagaimana kisahnya?

Biodata Agus Harimurti Yudhoyono

Nama Mayor Inf. (Purn.) H. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., M.PA., M.A
Lahir Bandung, 10 Agustus 1978
Orang Tua Susilo Bambang Yudhoyono (ayah)

Kristiani Herrawati (ibu)

Istri Annisa Pohan
Anak Almira Tunggadewi Yudhoyono

Pekerjaan Politisi, Ketua Umum Partai Demokrat

Biografi Agus Harimurti Yudhoyono

Biografi dan Profil Agus Harimurti Yudhoyono

Nama lengkapnya Mayor Inf. Tentara Nasional Indonesia Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., MPA., M.A yang lahir pada tanggal 710 Agustus 1978 di Bandung, Jawa Barat.

Ia ialah anak pertama dari mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herawati yang diketahui selaku Ani Yudhoyono. Agus memiliki saudara pria berjulukan Edhie Baskoro Yudhoyono.

Masa Kecil

Sekolah dasar Agus Yudhoyono dimulai pada tahun 1984 di Bandung, tetapi kemudian ia lanjutkan di Timor-timor selama dua tahun lebih mengikuti Ayahnya yang dipindah tugaskan, di Timor-timor dia kemudian pindah ke Jakarta.

Setelah itu ke Amerika Serikat di tahun 1990 mengikuti ayahnya diperintahkan sebagai siswa seskoad di sekolah komando Fort Leavenfort Amerika Serikat.

Lulusan terbaik di SMA Hingga Sekolah Militer

Agus Harimurti Yudhoyono lalu kembali ke Indonesia dan melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 5 Bandung. Tamat dari sana, dia lalu masuk di Sekolah Menengan Atas Taruna Nusantara di kota Magelang.

Di Sekolah Menengan Atas, dia banyak mengikuti organisasi mirip menjadi ketua OSIS dan mendirikan pleton PKS (Patroli Keamanan Sekolah) hingga dia kemudian lulus sebagai lulusan terbaik di SMA di tahun 1997 dan mendapatkan medali Garuda Trisakti Tarunatama Emas atas prestasinya.

Biografi dan Profil Agus Harimurti Yudhoyono

Selepas Sekolah Menengan Atas, Agus Yudhoyono kemudian kemudian mulai mengikuti jejak ayahnya yang berkarir di bidang militer. Ia lalu masuk di Akademi Militer Magelang.

Kemudian di tahun 2000 beliau lulus sebagai lulusan terbaik dan memperoleh penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama dan kemudian medali Adhi Makayasa.

Kemudian di tahun 2001, beliau lagi-lagi menjadi lulusan terbaik di SD Kecabangan Infanteri dan Kursus Combat Intel dan lalu bergabung dalam kesatuan Kostrad (Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat).

Ia kemudian menjadi komandan peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak di Brigif Linud 17 Kostrad dan berangkat ke Aceh di tahun 2002 dan bertugas disana untuk membasmi kaum separatis/pemberontak.

Lulusan Nanyang Technological University dan Harvard University

Kembali dari aceh, Agus Harimurti Yudhoyono kemudian mengikuti Kursus Pasiops di Pusat Pendidikan Infanteri Pusat Kesenjataan Infanteri Bandung dan menjangkau predikat lulusan terbaik dan kemudian menjabat selaku Pasiops di Yonif Linud 305/ Tengkorak.

Otaknya yang pandai membuat dia lalu melanjutkan pendidikan masternya di Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University dan lulus sebagai Master of Science in Strategic Studies di tahun 2005 dengan predikat membuat puas.

Menikah Dengan Annisa Pohan

Di tahun itu juga Agus Harimurti Yudhoyono menikah dengan artis Anissa Larasati Pohan. Dari hasil pernikahannya tersebut kemudian dikaruniai seorang putri yang diberi nama Almira Tunggadewi Yudhoyono.

Di tahun 2006, Agus Yudhoyono pernah bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian Kontingen Garuda XXIII-A yang diantarke Lebanon.

Kemudian di tahun 2008, Agus Yudhoyono kemudian ditunjuk sebagai anggota dari tim yang bertugas mendirikan Universitas Pertahanan yang merupakan gagasan dari presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Karena konsentrasi dalam pembentukan universitas tersebut, Agus lalu dipindahkan ke Kementerian Pertahanan dan diberi jabatan sebagai Kepala Seksi Amerika di Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan.

Di tahun 2008, Agus Yudhoyono lalu melanjutkan pendidikan masternya di universitas harvard dan mengambil jurusan Public Administration dan kemudian sukses lulus di tahun 2010 dengan predikat sungguh membuat puas dari Universitas Harvard, Amerika Serikat.

Lulusan Terbaik Sekolah Komando Amerika Serikat

Prestasinya yang cemerlang membuat Agus Harimurti Yudhoyono terpilih selaku akseptor dari The Young Future Defence Leader Workshop. Dari situ Agus Yudhoyono kemudian kembali ke Amerika dan mengikuti pendidikan Sekolah Lanjutan Perwira di Fort Benning, Amerika Serikat dan sekali lagi dia menjadi lulusan terbaik dari sekolah tersebut dan mendapat banyak penghargaan dari sana.

Biografi dan Profil Agus Harimurti Yudhoyono

Kembali ke Indonesia beliau lalu ditugaskan selaku Kepala Seksi 2 Operasi di Satuan elit Kostrad, Brigade Infanteri Lintas Udara 17. Ia bertugas untuk melaksanakan administrasi operasi dan latihan di Kostrad.

Tahun 2014, Agus Yudhoyono lalu kembali mengikuti pendidikan militer di sekolah komando Command and General Staff College (CGSC) di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat yang pernah diikuti oleh ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono.

Pendidikan di sekolah komando tersebut ia tuntaskan dalam rentang waktu satu tahun dan sukses menjangkau ipk tepat 4.0 dan lulus di bulan Juni 2015.

Disamping itu ia juga berhasil menjangkau IPK 4.0 di George Herbert Walker School di Webster University dalam acara master di bidang Leadership and Management dan kembali ke indonesia ia kemudian langsung dipromosikan selaku Danyonif Mekanis 203/Arya Kemuning di bawah jajaran Kodam Jaya.

Berbagai prestasi dan puluhan penghargaan diraih Agus Yudhoyono selama berkarir di militer sehingga banyak yang menyebut Agus Yudhoyono merupakan kandidat jenderal terbaik dengan prestasi yang luar biasa yang dimiliki oleh TNI dimasa depan.

Biografi dan Profil Agus Harimurti Yudhoyono

Berhenti dari Kesatuan TNI dan Terjun ke Politik

Namun di bulan september 2016, penduduk Indonesia lalu dikejutkan dengan keputusan Agus Yudhoyono yang menentukan menggeluti ke dunia politik selaku calon Gubernur DKI Jakarta setelah ia resmi diusung oleh koalisi partai demokrat, PPP, PKB, dan PAN.

Namun dalam pilkada DKI Jakarta, Agus yudhoyono kalah perolehan bunyi dari calon lain seperti Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Keputusannya keluar dari Tentara Nasional Indonesia membuat Agus Yudhyono diharuskan untuk melepas jabatannya dengan pangkat terakhir Agus Harimurti Yudhoyono ialah Mayir Infantri di Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat. Ia diberhentikan dengan hormat dari kesatuan TNI.

Setelah pilkada Jakarta selesai, Agus Yudhoyono banyak menghabiskan waktunya berkeliling atau safari mengisi pelatihan kepemudaan di aneka macam daerah Indonesia.

Ketua Umum Partai Demokrat

Setelah menentukan berhenti dan pensiun dini dari Tentara Nasional Indonesia, Agus Harimurti Yodhoyono sekarang Kini terjun di dunia politik. Ia menjadi kader muda dari Partai Demokrat. Di partai Tersebut, Agus dipilih selaku Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat. Tak usang lalu Agus Harimurti Yudhoyono terpilih menjadi Ketua Umum dari Partai Demokrat. Bahkan banyak yang menganggap ia bakal menjadi salah satu kandidat capres atau cawapres pada pemilu 2024.