Ir Soekarno diketahui selaku salah satu proklamator dan jagoan paling terkenal di Indonesia. Bersama dengan Moh. Hatta, mereka berdua diketahui sebagai pendiri atau founding father Republik Indonesia. Ia sungguh berperan penting dalam sejarah bangsa Indonesia terutama mengantarkan Indonesia menjangkau kemerdekaan.
Soekarno diketahui selaku Presiden Pertama Indonesia. Ia yang juga diketahui selaku orator ulung serta penggerak dari Pancasila yang lalu menjadi ideologi Bangsa Indonesia sampai ketika ini. Lantas bagaimana perjalanan dan cerita hidup dari Soekarno? Berikut kisahnya.
Daftar Isi
Daftar Isi:
- 1 Biodata Soekarno
- 2 Biografi Soekarno
- 2.1 Masa Kecil
- 2.2 Masa Remaja Soekarno
- 2.3 Soekarno, Kartosuwiryo dan Muso
- 2.4 Dipenjara Oleh Pemerintah Kolonial
- 2.5 Soekarno dan Pembelaan “Indonesia Menggugat”
- 2.6 Soekarno dan Jepang
- 2.7 Peristiwa Rengasdengklok
- 2.8 Presiden Pertama Indonesia
- 2.9 Indonesia Dalam Pemerintahan Presiden Soekarno
- 2.10 Akhir Jabatan Soekarno Sebagai Presiden
- 2.11 Akhir Tragis Kematian Soekarno
- 2.12 Sosok Soekarno di Bangkok?
- 2.13 Kutipan Kata Kata Bijak Ir Soekarno
Biodata Soekarno
Nama Lengkap | Dr. Ir. H. Soekarno |
---|---|
Nama Kecil | Koesno Sosrodihardjo |
Nama Panggilan | Bung Karno, Soekarno, Pak Karno |
Lahir | Surabaya, 6 Juni 1901 |
Wafat | Jakarta, 21 Juni 1970 |
Agama | Islam |
Orang Tua | Soekemi Sosrodihardjo (Ayah), Ida Ayu Nyoman Rai (Ibu) |
Istri | Oetari, Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, Kartini Manopo, Ratna Sari Dewi, Haryati, Yurike Sanger, Heldy Djafar |
Anak | Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, Taufan Soekarnoputra, Bayu Soekarnoputra, Totok Suryawan Soekarnoputra, Karina Kartika Sari Dewi Soekarno, Ayu Gembirowati |
Biografi Soekarno
Ir Soekarno dilahirkan di Surabaya tepatnya pada tanggal 6 Juni 1901. Saat lahir ayahnya memberi nama Koesno Sosrodihardjo. Namun berjalan beberapa bulan, Koesno sering sakit-sakitan. Ayahnya lalu mengganti nama anaknya menjadi Soekarno.
Nama Karno terisnpirasi dari tokoh jagoan dalam perang Bharatayudha yang bernama ‘Karna’. Menurut masyarakat, kalau anak sering sakit-sakitan maka nama yang beliau emban sangat berat hingga perlu diganti.
Mengenai latar belakang keluarganya, Ayah Soekarno dikenal bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo. Ia ialah darah biru dan seorang guru sekolah pribumi di Bali. Sementara Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai, beliau dikenali merupakan anak darah biru Bali yang beragama Hindu.
Kedua orang bau tanah Soekarno bertemu di Bali dikala ayahnya menjadi guru disana. Dari akad nikah ini, Raden Soekemi dan Ida Ayu Nyoman Rai mempunyai anak wanita berjulukan Soekemi yang ialah abang wanita Soekarno.
Masa Kecil
Sejak lahir, keluarganya menetap di Blitar. Namun saat Soekarno masih kecil, orang tuanya mengirim anaknya untuuk tinggal bareng kakeknya yang berjulukan Raden Hardjokromo di Tulungagung, Jawa Timur.
Ia sempat mengenyam pendidikan di Tulungagung, tetapi tak sampai tamat. Hal ini alasannya adalah dia mengikuti orang tuanya pindah ke Mojokerto. Di Mojokerto, ia lalu di sekolahkan di Eerste Inlandse School dimana ayahnya juga bekerja disitu selaku guru.
Masa Remaja Soekarno
Namun dia dipindahkan tahun 1911 ke ELS (Europeesche Lagere School) yang setingkat sekolah dasar untuk disediakan masuk di HBS (Hogere Burger School) di Surabaya. Setelah simpulan dan bersekolah di HBS tahun 1915, Soekarno lalu tinggal di rumah HOS Cokroaminoto yang ialah mitra dari ayahnya.
H.O.S Cokroaminoto diketahui sebagai pendiri dari Serikat Islam (SI). Di rumah Cokroaminoto lah dia berkenalan dengan para pemimpin Sarekat Islam (SI) seperti Haji Agus Salim dan Abdul Muis.
Soekarno, Kartosuwiryo dan Muso
Dalam Biografi Soekarno yang banyak ditulis, Di rumah HOS Cokroaminoto, Soekarno erat dengan Muso, Alimin, Darsono dan Semaun. Mereka bertiga kelak dikenal selaku tokoh berhaluan komunis yang memimpin pemberontakan PKI di Madiun.
Selain itu Soekarno juga berteman akrab dengan Kartosuwiryo yang kelak mendirikan Darul Islam dan memimpin pemberontakan melawannya dikala menjadi Presiden.
Meskipun pada balasannya ia sendiri yang menandatangani kesepakatan eksekusi mati kepada Kartosuwiryo yang menjadi sahabatnya saat masih muda.
Mereka bantu-membantu tinggal di rumah H.O.S Cokroaminoto untuk belajar dan mencar ilmu berorganisasi melalui Sarekat Islam (SI). Disini jiwa nasionalismenya akan bangsa Indonesia menjadi sangat besar.
Ia juga sempat ikut dalam organisasi pemuda tahun 1918 yang bernama Tri Koro Darmo yang kemudian berganti nama menjadi Jong Java. Ia bahkan aktif selaku penulis di koran harian bernama Oetoesan Hindia yang diatur oleh Cokroaminoto.
Di rumah Cokroaminoto, Soekarno muda mulai berguru berpolitik dan juga belajar berpidato walaupun cenderung dia lakukan sendiri di depan cermin di kamarnya. Di sekolahnya adalah Hoogere Burger School atau HBS, Ia menerima banyak ilmu pengetahuan
Pada tahun 1921 setelah lulus dari Hoogere Burger School atau HBS, Ia lalu pindah ke Bandung dan tinggal dirumah Haji Sanusi, disini Ia kemudian dekat dengan Douwes Dekker, Tjiptomangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara.
Ia lalu masuk ke Technische Hoogeschool (THS) jurusan teknik sipil. Technische Hoogeschool (THS) kelak menjelma ITB (Institut Teknologi Bandung) mirip sekarang.
Di tahun yang serupa ialah 1921, Soekarno menikah dengan Siti Oetari anak sulung dari H.O.S Cokroaminoto. Ia sempat berhenti kuliah sesudah dua bulan masuk di THS.
Namun di tahun 1922 beliau mendaftar lagi dan mulai kuliah lagi di THS. Beliau lulus pada tanggal 25 Mei 1926 dengan gelar Ir (Insinyur) yang kemudian bersahabat diundang dengan nama Ir Soekarno.
Tamat dari THS, Ia mendirikan Biro Insinyur tahun 1926 bareng Ir. Anwari yang melaksanakan desain dan rancang bangunan. Ia juga melakukan pekerjaan sama dengan Ir. Rooseno mendesain dan membangun rumah.
Selama di Bandung, Ia mendirikan Algemeene Studie Club (ASC) yang kemudian menjadi cikal bakal dari Partai Nasional Indonesia yang berdiri pada tanggal 4 Juli 1927.
Disini dia kemudian mulai mengamalkan ajaran Marhaenisme. Tujuan dari pembentukan partai Nasional Indonesia adalah supaya bangsa Indonesia mampu merdeka dan terlepas dari Jajahan Belanda.
Dipenjara Oleh Pemerintah Kolonial
Dari keberanian Soekarno ini lalu pemerintah kolonial Belanda menangkapnya di Yogyakarta dan memasukkannya ke penjara Banceuy di Bandung. Kemudian tahun 1930, dia dipindahkan ke penjara Suka Miskin.
Dalam penjara ini kebutuhan hidupnya semua berasal dari istrinya yang setia menemaninya adalah Inggit Ganarsih yang menikah dengan Soekarno pada tahun 1923. Dimana sebelumnya ia telah menceraikan Siti Oetari secara baik-baik pada ketika masih di Bandung.
Inggit yang juga dibantu oleh kakak Soekarno berjulukan Sukarmini sering membawakan makanan kepadanya di penjara Suka Miskin, hal itulah yang lalu membuat pengawasan di penjara Suka Miskin kian diperketat.
Dari beberapa sumber yang menulis biografi Presiden Soekarno, diketahui bahwa beliau memang diketahui belanda selaku seorang tahanan yang bisa menghasut orang lain semoga berpikir untuk merdeka sehingga ia lalu dianggap cukup berbahaya.
Beliau lalu diisolasi dengan tahanan elit maksudnya agar tidak mampu menerima berita yang berasal dari luar penjara. Tahanan elit ini sebagian besar merupakan warga Belanda yang mempunyai perkara mirip penggelapan, korupsi dan juga penyelewengan.
Inilah yang menjadi tujuan Belanda agar topik pembicaraan perihal bagaimana caranya untuk memerdekakan Indonesia tidak sesuai karena rata-rata tahanan elit yang bersamanya adalah orang Belanda.
Topik yang biasa dia dengar sama sekali tidak penting mirip soal masakan dalam penjara dan juga cuaca. Selama berbulan-bulan di Suka Miskin menjadikan Soekarno putus komunikasi dengan sobat-teman seperjuangannya, tetapi itu bukanlah hal yang sulit baginya untuk mendapatkan isu dari luar.
Akhirnya Soekarno memperoleh ilham gres, dimana beliau menggunakan telur sebagai media untuk berkomunikasi dengan istrinya. Jika temannya mengalami bencana alam atau mendapat kabar buruk maka telur yang dibawa oleh istrinya adalah telur asin, itupun ia cuma dapat mengira-duga sebab ia tidak tahu secara pasti apa yang terjadi diluar sana.
Untuk berbicara dengan Inggit, Ia diawasi secara ketat dan juga barang bawaan yang dibawa oleh inggit dari luar penjara senantiasa diperiksa secara teliti.
Kemudian Soekarno dan inggit akibatnya mendapatkan cara yang dianggapnya paling mudah dalam berkomunikasi biar tidak dimengerti oleh Belanda yaitu dengan media yang sama sebelumnya adalah Telur dimana cara yang digunakan sedikit berlainan ialah dengan menusuk jarum ke telur.
Jika satu bacokan pada telur mempunyai arti kabar baik, jika tusukan sebanyak dua kali pada telur artinya seorang temannya tertangkap tetapi jikalau terdapat tiga bacokan berarti pencetus kemerdekaan yang ditangkap cukup besar.
Selama berada dipenjara, orang tuanya tidak pernah sekalipun mengunjunginya sebab orang tuanya tidak mampu melihat anaknya dipenjara.
Dalam penjara, dia tampakkurus dan hitam. Karena itulah yang menurut ibu Wardoyo sehingga orang tuanya tak maumenjenguknya
Soekarno dan Pembelaan “Indonesia Menggugat”
Dalam sejarah presiden Soekarno, diketahui bahwa kasusnya disidangkan oleh Belanda lewat pengadilan Landraad di Bandung, ketika sudah delapan bulan berlalu ialah pada tanggal 18 Desember 1930.
Soekarno dalam pembelaanya membuat judul bernama “Indonesia Menggugat” yang terkenal. Dimana ia mengungkapkan bahwa bangsa Belanda sebagai bangsa yang serakah yang sudah menindas dan merampas kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Dari pembelaannya itu lalu sehingga menciptakan Belanda kian marah sehingga PNI bentukannya dibubarkan pada bulan Juli 1930.
Setelah keluar dari penjara bulan desember 1931, Ia kemudian bergabung dengan Partindo tahun 1932 karena beliau sudah tidak mempunyai partai lagi dan dia lalu didaulat sebagai pemimpin Partindo tetapi ia kembali ditangkap oleh Belanda dan lalu diasingkan ke Flores.
Pada tahun 1938, dia lalu dibuang ke Bengkulu, disini Soekarno berjumpa dengan Mohammad Hatta yang hendak menjadi teman seperjuangannya yang lalu keduanya akan memproklamasikan Kemerdekaan bangsa Indonesia.
Di Bengkulu juga dia kemudian berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi istrinya dan ibu negara pertama. Fatmawati ialah putri dari Hassan Din yang mengajaknya untuk mengajar di Sekolah Muhammadiyah di Bengkulu.
Tahun 1942, kekuasaan Belanda di Indonesia selsai sesudah Jepang masuk menyerbu Indonesia. Soekarno yang sempat akan dipindahkan oleh Belanda ke Australia tetapi gagal sehabis dicegat oleh Jepang.
Ia lalu kembali ke Jakarta. Jepang kemudian memanfaatkannya berserta pemimpin Indonesia lainnya untuk menarik hati penduduk Indonesia.
Soekarno dan Jepang
Dalam Biografi Soekarno dimengerti bahwa Jepang berjanji memperlihatkan kemerdekaan bagi Indonesia. Jepang bahkan menunjuknya untuk memimpin tim antisipasi kemerdekaan bangsa Indonesia adalah BPUPKI dan PPKI.
Karena itu juga beliau bahkan sempat terbang ke Jepang untuk berjumpa dengan Kaisar Hirohito. beliau terus menerus melakukan pendekatan dan kerjasama dengan Jepang dengan tujuan agar Indonesia segera diberi kemerdekaan.
Segala persiapan untuk kemerdekaan Indonesia dijalankan oleh Soekarno seperti merumuskan Pancasila dan UUD 45 sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia. Ia juga ikut dalam perumusan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia bareng Mohammad Hatta dan Achmad Soebardjo.
Sebelum mengumumkan kemerdekaan Indonesia pada bulan agustus 1945, Soekarno bareng Mohammad Hatta bareng pemimpin Indonesia yang lainnya terbang ke Dalat, Vietnam.
Disana mereka menemui pimpinan tertinggi kekaisaran Jepang di Asia Tenggara ialah Marsekal Terauchi. Menjelang proklamasi kemerdekaan, terdapat perbedaan pandangan antara golongan tua dan golongan tua.
Peristiwa Rengasdengklok
Penyebab terjadinya peristiwan Rengasdengklok karena pada awalnya, Golongan Tua menghendaki agar kemerdekaan Indonesia disediakan secara masak-masak dan kalangan muda menghendaki biar kemerdekaan Indonesia diproklamasikan segera.
Hal inilah yang lalu membuat golongan muda melakukan penculikan terhadap Soekarno dan Mohammad Hatta pada tanggal 16 agustus 1945.
Keduanya kemudian dibawa ke tempat Rengasdengklok dengan tujuan semoga secepatnya memproklamirkan kemerdekaan Indonesia dan menjauhkannya dari efek Jepang. Peristiwa penculikan ini kemudian diketahui dengan nama Peristiwa Rengasdengklok.
Mengetahui keduanya dibawa ke Rengasdengklok membuat Ahmad Soebardjo lalu menjemputnya disana. Sutan Syahrir yang dikenal sering berseberangan pertimbangan murka mendengar para golongan muda menculik kedua tokoh proklamator ini menyuruh mereka membwanya kembali ke Jakarta.
Tiba di Jakarta, Soekarno dan Muhammad Hatta beserta pemimpin lainnya bertemu dengan Laksamana Maeda di rumahnya di Jl. Imam Bonjol.
Laksamana Maeda lalu menjamin keselamatannya dan para pemimpin lain dan mempersilahkan Soerkarno dan Muhammad untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan.
Bersama dengan Ahmad Soebardjo mereka bertiga merumuskan teks proklamasi kemerdekaan yang kemudian diketik ulang oleh Sayuti Melik.
Presiden Pertama Indonesia
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Juga Moh Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dimana pada tanggal tersebut juga diperingati selaku Hari kemerdekaan bangsa Indonesia dimana pancasila kemudian dibentuk oleh selaku dasar dari negara Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan inilah yang lalu menenteng Soekarno bareng dengan Mohammad Hatta diangkat selaku Presiden dan Wapres Pertama Republik Indonesia dalam sejarah bangsa Indonesia.
Diluar sosoknya sebagai Bapak bangsa Indonesia, tidak banyak yang tahu jikalau prolamator ini pernah menikah sebanyak sembilan kali, kharisma yang hebat dimiliki oleh Putera sang Fajar ini lewat penuturan orang-orang yang erat dengannya.
Indonesia Dalam Pemerintahan Presiden Soekarno
Selama pemerintahan Presiden Soekarno, Indonesia sebagai negara gres ketika itu bertahan dari berbagai permasalahan yang kerap menggoyahkan stabilitas negara Indonesia. Pertama kali dengan aksi militer yang dilakukan oleh Belanda yang kembali menjajah Indonesia setelah Jepang mengalah.
Kemudian muncul pemberontakan PKI yang dipimpin oleh Muso (mitra lama Soekarno) dan Amir Syarifudin, Pemberontakan Permesta, Pemberontakan Republik Maluku, Pemberontakan APRA oleh Westeling, dan pemberontakan Darul Islam atau DI/TII oleh Kartosuwiryo yang ialah kawannya sendiri saat Soekarno masih muda. Meskipun banyak dilanda persoalan pada permulaan-awal lahirnya negara, dibawah pemerintahannya, Indonesia mulai populer di mata Internasinal.
Banyak pemimpin dunia seperti John F. Kennedy yang merupakan presiden Amerika saat itu dan Fidel Castro adalah presiden Kuba dan pemimpin negara lain meletakkan hormat pada Presiden Soekarno.
Indonesia saat itu diketahui sebagai negara non blok, dan sempat berhubungan dekat dengan Rusia dan ditandai dengan pembelian senjata untuk pertahanan secara besar-besaran dari Rusia dan juga untuk melawan Belanda dikala sedang melaksanakan upaya pembebasan Irian Barat.
Selain itu Indonesia melalui presiden Soekarno membentuk poros Jakarta-Beijing-Moskow yang menciptakan konfrontasi dengan blok barat kian tinggi.
Hal ini juga menciptakan Indonesia kian berhaluan kiri ditandai dengan semakin berkembangnya komunis saat itu dimana timbul istilah ‘NASAKOM’ yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno.
Indonesia bahkan sempat berubah metode pemerintahan dari sistem parlementer menjadi presidensil dari tahun 1945 sampai 1960an.
Dan pada tahun 1960an pergolakan politik yang amat ahli terjadi di Indonesia, penyebab utamanya ialah adanya pemberontakan besar oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) yang dikenal dengan sebutan G30-S/PKI dimana dari kejadian ini lalu membuat simpulan kisah dari pemerintahan Presiden Soekarno dan juga orde usang berakhir.
Hal ini ditandai dengan adanya “Supersemar” atau Surat Perintah Sebelas Maret di tahun 1966 yang populer dan masih menjadi kontroversi sejarah karena naskah aslinya tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang.
Supersemar dikeluarkan oleh Presiden Soekarno dan berisi himbauan dari Presiden ke Soeharto biar bisa mengontrol Keamanan dan juga ketertiban negara yang dikala itu sedang berantakan dan juga berisi mandat pemindahan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto yang kelak menyebabkan Soeharto sebagai Presiden yang baru bagi bangsa Indonesia.
Akhir Jabatan Soekarno Sebagai Presiden
Diketahui dalam biografi Soekarno, Setelah jabatannya selaku Presiden selsai ditandai dengan diangkatnya Soeharto sebagai Presiden, ayah dari Megawati Soekarnoputri ini banyak menghabiskan waktunya di istana Bogor.
Lama-kelamaan kesehatannya terus menerus menurun sehingga dia menerima perawatan oleh tim dokter kepresidenan hingga tepatnya pada tanggal 21 Juni 1970, Pria yang dikenal selaku proklamator dan presiden pertama Indonesia ini menghembuskan nafas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Kepergian sang Proklamator sekaligus Bapak Bangsa Indonesia ke pangkuan Yang Maha Kuasa menyisakan luka yang dalam bagi rakyat Indonesia pada waktu itu. Jenazah dari bung Karno lalu dibawa di Wisma Yaso, Jakarta setelah itu jenazahnya lalu dibawa ke Blitar, Jawa Timur untuk dikebumikan dekat dengan makam ibunya Ida Ayu Nyoman Rai.
Gelar “Pahlawan Proklamasi” diberikan oleh pemerintah alasannya adalah jasa-jasanya terhadap bangsa Indonesia. Kisah perjuangan Bung Karno kemudian diangkat ke dalam layar lebar yang berjudul “Soekarno : Indonesia Merdeka” yang digarap oleh sutradara terkenal Hanung Bramantio dimana Ario Bayu berperan sebagai Tokoh Soekarno, Inggit yang diperankan oleh Maudy Koesnaedi dan Fatmawati yang diperankan oleh Tika Bravani.
Akhir Tragis Kematian Soekarno
Di Wisma Yaso di Jln gatot Subroto beliau ditahan sehingga saat sakit dia tidak bisa kemana-mana sehingga penahanan inilah yang kemudian menciptakan ia menderita lahir dan batin, keluarganya pun tidak diperbolehkan secara bebas untuk menjenguk Putera Sang Fajar .
Ketika sakit, banyak resep obat yang tidak mampu ditukar dengan obat dimana resep itu diberikan oleh dr. Mahar Mardjono yang memimpin tim dokter dikala itu. Sehingga banyak tumpukan resep ketika itu di meja penahanan Ir. Soekarno. resep tersebut dibiarkan saja dan tidak pernah ditukarkan dengan obat.
Banyak yang mengatakan penguasa yang gres memang sengaja membiarkan soekarno sakit dan makin parah sehingga mempercepat kematiannya. Alat-alat kesehatan yang berasal dari Cina untuk menyembuhkannya ditolak oleh Presiden Soeharto dikala itu. Rachmawati Soekarnoputri menuturkan bahkan sekedar menebus obat sakit gigi pun harus seizin presiden Soeharto.
Sosok Soekarno di Bangkok?
Anda hobi traveling dan sedang berada di Bangkok, Thailand, cobalah untuk berkunjung ke Museum Madame Tussauds disana terdapat Patung lilin Soekarno. Patung yang yang dibuat dari lilin tersebut dibentuk menyerupai sosok Presiden pertama Indonesia ini.
Patung ini dibentuk selaku salah satu bentuk penghormatan oleh mus Madame Tussauds terhadap Presiden Soekarno sebagai salah satu Proklamator dan sebagai Bapak Bangsa Indonesia dan juga peranan Soekarno bagi dunia internasional selama menjabat sebagai Presiden Indonesia.
Kutipan Kata Kata Bijak Ir Soekarno
…Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta apalagi jika pertolongan-santunan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu ! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, dari pada makan bestik namun budak. [Pidato HUT Proklamasi, 1963]
…Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961)
…Perjuanganku lebih mudah alasannya adalah menghalau penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih susah karena melawan bangsamu sendiri.
…Jadikan deritaku ini selaku kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas semuanya ialah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.
…Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa aib dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya dia dengan perkembangan selangkah pun.
…Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya selaku sebuah bangsa, tidak dapat bangkit sebagai sebuah bangsa yang merdeka.
…Bangunlah sebuah dunia di mana semua bangsa hidup dalam tenang dan persaudaraan.
…Janganlah mengira kita semua telah cukup berjasa dengan sisi tiga warna. Selama masih ada ratap tangis di gubuk-gubuk pekerjaan kita simpulan ! Berjuanglah terus dengan mengucurkan sebanyak-banyak keringat.
…Berikan aku 1000 orang bau tanah, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan saya 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia
…Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jika saya berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya
…Janganlah menyaksikan ke periode depan dengan mata buta! Masa yang lampau adalah berkhasiat sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada abad yang mau datang.