Teknik poaching adalah salah satu teknik memasak yang paling populer dan banyak dijalankan oleh chef. Teknik ini dipakai untuk berbagai hal mulai dari mengolah masakan telur hingga menciptakan berbagai macam saus.
Ternyata teknik mengolah masakan ini memiliki beberapa jenis yang seluruhnya mempunyai sedikit perbedaan. Ini bisa dilihat dari banyak atau sedikitnya cairan yang digunakan dan seberapa lama proses memasak yang nantinya akan dilakukan.
Dalam postingan ini kamu juga akan mengetahui kira-kira jenis cairan apa saja yang dipakai oleh teknik poaching. Lalu apa perbedaannya dengan beberapa teknik mengolah masakan lain yang juga banyak dilakukan dengan memakai cairan.
Daftar Isi:
Teknik Poaching Adalah
Ada banyak jenis teknik dalam mengolah masakan, mulai dari teknik boiling, memakai tekanan seperti presto atau bisa juga dengan memakai air. Salah satu teknik yang bisa digunakan dengan memakai air yakni teknik poaching.
Teknik poaching yaitu teknik mengolah makanan bahan kuliner dalam cairan dengan api kecil (92°C – 96°C) yang jumlahnya tidak terlalu banyak.
Cairan ini akan dipakai untuk perantara panas sehingga bahan kuliner yang ada di dalamnya mampu matang dengan sempurna.
Teknik ini berbeda dengan menggunakan cairan berupa minyak, (jika dengan minyak telah berkembang menjadi teknik frying).
Biasanya cara ini lebih banyak dipakai untuk memasak beberapa materi mirip sayuran atau buah-buahan biar mampu matang dengan tepat.
Itulah kenapa teknik ini banyak dipakai untuk kebutuhan mengolah makanan bagi para vegetarian. Meski demikian juga mampu digunakan untuk mengolah makanan untuk mereka yang suka sekali dengan materi-bahan dari daging.
Dalam artikel ini akan dibahas beberapa teknik untuk melakukan mengolah masakan dengan memakai poaching. Karena teknik ini mampu dilaksanakan dengan beberapa cara dan alhasil juga akan berlainan-beda.
Contoh Teknik Poaching
Salah satu pola kuliner yang mampu dibuat dengan teknik poaching yakni poached eggs, poached salmon, poached chiken, dan masih banyak lagi. Menu ini lazimnya sangat sesuai untuk hidangan appetizer, dan salad, namun banyak juga yang mengkreasikannya menjadi main course.
Jenis teknik poaching ialah hal wajib yang harus dipelajari oleh calon chef atau juru masak. Secara lazim beberapa teknik mengolah masakan yang memakai jenis ini berisikan.
1. Dengan Banyak Air (Submersion)
Teknik ini dilakukan dengan memasukkan seluruh materi masakan ke dalam air hingga tertutup seluruhnya. Sederhana teknik ini sama dengan merebus banyak sekali jenis materi kuliner di dalam air sampai matang.
Dengan menggunakan teknik ini kau bisa merebus berbagai jenis sayuran ataupun bahan-bahan lain mirip daging. Biasanya proses merebus ini dikerjakan semoga bahan menjadi matang dan juga lebih awal.
Apabila ingin memakai teknik ini memang direkomendasikan untuk mengamati semuanya semoga matang dengan sempurna. Selain itu juga harus memperhatikan semoga materi masakan yang nantinya dimasukkan tidak mentah.
2. Menggunakan Sedikit Air
Secara desain teknik periode ini hampir sama mirip yang sudah dibahas di pohon yang pertama. Yang membedakannya adalah jumlah cairan atau air yang digunakan pada teknik era ini. Biasanya hanya memerlukan air dalam jumlah yang lebih sedikit.
Biasanya proses mengolah masakan ini bisa dikerjakan pada wajan yang tahan dengan lengket. Setelah itu cairan akan disiramkan ke beberapa materi makanan supaya rasanya meresap masuk ke dalamnya.
Teknik ini memang sedikit rumit karena harus dikerjakan secara manual dan bertahap sampai cairan tereduksi atau habis. Untuk jenis cairan yang dipakai juga beragam dan biasanya tidak tenteram dalam bentuk air saja.
3. Memasak Singkat
Apabila ingin memasak dengan memakai teknik ini umumnya akan menggunakan air yang jumlahnya lumayan banyak. Namun air yang nantinya digunakan tidak akan dimanfaatkan untuk merebus dalam rentang waktu yang cukup usang.
Biasanya air akan digunakan untuk merebus dengan jangka waktu singkat sehabis itu baru api dimatikan. Bahan kuliner dan juga cairan akan ikut diangkat kemudian didiamkan begitu saja hingga benar-benar matang.
Biasanya teknik ini dipakai untuk memasak beberapa bahan yang gampang sekali hancur. Kaprikornus biar tidak mengalami proses pemanasan yang cukup lama mesti dimatikan apalagi dahulu sehingga panasnya akan berangsur-angsur menurun.
Jenis Cairan yang Dipakai
Teknik poaching ialah cara masak ayam menggunakan beberapa macam cairan. Namun tamat orang itu tidak cuma dalam bentuk air saja namun mampu dalam bentuk lainnya.
Untuk mengenali jenis sayuran apa saja yang mampu dipakai mampu disimak di bawah ini.
- Air cuka
- Susu
- Kaldu
- Red wine
- Butter cair
- Jus buah
- Cairan lain kecuali minyak
Perbedaan dengan Teknik Memasak Lainnya
Teknik ini sering dianggap mirip dengan beberapa teknik mengolah masakan yang lain. Padahal ada beberapa perbedaan yang cukup mendasar. Berikut beberapa perbedaan itu.
1. Perbedaan dengan Sous Vide
Teknik ini mampu dilaksanakan dengan memasukkan materi makanan ke dalam plastik apalagi dahulu mendapatkan seal. Makara kuliner akan dimasukkan ke dalam vakum sehingga betul-betul tidak akan ada udara di dalamnya.
Setelah masuk ke dalam plastik yang memiliki vakum barulah dimasukkan ke dalam air mulai dari suhu yang paling rendah. Lambat laun materi makan akan mengalami peningkatan suhu tetapi tidak dijalankan secara langsung.
Dengan cara ini maka seluruh gizi yang dimiliki oleh sayuran ataupun bahan kuliner lain tidak akan ikut keluar. Biasanya sehabis plastik vakum dibuka akan keluar juga cairan yang mengandung banyak gizi.
2. Perbedaan dengan Shimmering
Teknik ini sedikit berbeda dengan poaching biasa. Perbedaan ini terletak pada jenis suhu yang digunakan. Biasanya teknik ini akan memakai suhu yang lebih rendah sekitar 20 derajat sehingga tidak akan menghancurkan materi kuliner.
Biasanya teknik ini digunakan untuk memasak dan mempertahankan kondisi asli dari materi makanan. Kaprikornus tidak akan mengalami kerusakan pada bahan yang digunakan bahkan saat sudah menjadi masakan dan siap untuk dikonsumsi.
Karena akan memerlukan suhu tertentu maka teknik ini umumnya akan menggunakan beberapa materi tambahan seperti termometer. Jadi kamu akan menggunakan termometer untuk mengetahui kira-kira suhu mana yang sempurna dan kapan saja harus mengangkat bahan itu.
Harus hati-hati jika ingin menggunakan teknik ini. Karena kalau melaksanakan kesalahan semuanya akan gagal dan berantakan. Kemungkinan besar bahan masakan tidak akan mampu dimakan dan terpaksa mesti dibuang.
3. Perbedaan dengan Blanching
Secara umum teknik ini nyaris sama dengan poaching. Bahan makanan mentah yang biasanya terdiri dari sayur-mayur akan dimasukkan ke dalam air untuk meningkatkan suhunya dengan sungguh cepat.
Peningkatan suhu ini digunakan untuk mematangkan materi atau untuk menghilangkan beberapa materi yang berbahaya. Namun proses ini tidak akan dilaksanakan secara terus-menerus sebab begitu beberapa detik mampu pribadi diangkat lalu dimasukkan ke dalam es.
Saat dimasukkan ke dalam es inilah terjadi semacam stress berat pada bahan makanan. Ini menciptakan materi makanan menjadi tahan usang serta tidak terlalu matang. Bahkan warna orisinil dari sayuran ponakan tetap sama.
Teknik poaching yaitu salah satu dari cara memasak dengan cairan yang paling banyak dipakai. Namun tidak semua orang bisa memakai teknik ini alasannya adalah cukup sulit untuk dipraktekkan di banyak sekali bahan kuliner.
Biasanya jika ingin menggunakan teknik ini dibutuhkan latihan yang cukup panjang. Kaprikornus memang harus waspada supaya masak yang dikerjakan tidak berserakan dan balasannya justru tidak mampu dikonsumsi
