Bioteknologi ialah salah satu bidang ilmu yang terus berkembang dengan pesat dalam beberapa dekade terakhir. Bioteknologi sendiri mempunyai dua jenis utama, yakni bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang serupa, namun terdapat perbedaan yang signifikan antara keduanya. Berikut ini yaitu perbedaan antara bioteknologi konvensional dan modern.
Daftar Isi:
1. Definisi
Bioteknologi konvensional: Bioteknologi konvensional merupakan metode manipulasi genetik tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme menggunakan teknik konvensional mirip hibridisasi dan seleksi alami.
Bioteknologi modern: Bioteknologi modern, atau sering disebut juga dengan rekayasa genetika, memakai teknologi DNA rekombinan untuk memodifikasi gen secara spesifik tanpa terbatas pada batas-batas spesies.
2. Teknik yang Digunakan
Bioteknologi konvensional: Teknik yang digunakan dalam bioteknologi konvensional meliputi teknik hibridisasi, seleksi alami, pemuliaan flora secara tradisional, dan teknik konvensional yang lain.
Bioteknologi terbaru: Teknik yang dipakai dalam bioteknologi modern mencakup teknik rekayasa genetika, kloning, CRISPR-Cas9, dsb.
3. Waktu yang Dibutuhkan
Bioteknologi konvensional: Proses pengembangan varietas tumbuhan atau binatang lewat bioteknologi konvensional membutuhkan waktu yang cukup usang alasannya mengandalkan proses alami seleksi dan perbanyakan.
Bioteknologi terbaru: Berkat teknologi yang canggih, bioteknologi modern mampu mempercepat pengembangan varietas tanaman atau hewan dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan bioteknologi konvensional.
4. Tujuan
Bioteknologi konvensional: Tujuan dari bioteknologi konvensional ialah untuk mengembangkan produktivitas dan keberagaman tumbuhan serta hewan, tanpa memasukkan gen gila dari spesies lain.
Bioteknologi terbaru: Tujuan dari bioteknologi terbaru adalah untuk memperkenalkan atau memodifikasi gen tertentu dalam organisme target sehingga menciptakan sifat yang diharapkan, seperti ketahanan terhadap hama atau penyakit, peningkatan produktivitas, dsb.
5. Metode Analisis
Bioteknologi konvensional: Metode analisis dalam bioteknologi konvensional cenderung memakai analisis fenotipik mirip observasi morfologi dan sifat-sifat fisik flora atau hewan yang dihasilkan.
Bioteknologi terbaru: Metode analisis dalam bioteknologi terbaru lebih canggih, dimana memungkinkan untuk melaksanakan analisis genotipik secara pribadi melalui analisis DNA atau RNA organisme sasaran.
6. Contoh Aplikasi
Bioteknologi konvensional: Contoh aplikasi dari bioteknologi konvensional ialah pemuliaan flora secara tradisional lewat persilangan varietas yang diharapkan.
Bioteknologi terbaru: Contoh aplikasi dari bioteknologi terbaru yakni pengembangan tumbuhan transgenik yang mengandung gen tertentu yang memberikan sifat-sifat yang dikehendaki, seperti ketahanan terhadap cekaman lingkungan atau peningkatan produktivitas.
7. Etika dan Regulasi
Bioteknologi konvensional: Bioteknologi konvensional cenderung memiliki regulasi yang lebih longgar daripada bioteknologi terbaru, alasannya menggunakan sistem yang sudah dikenal sejak bertahun-tahun.
Bioteknologi modern: Bioteknologi terbaru sering kali menimbulkan perdebatan terkait dengan budpekerti penggunaan teknologi rekayasa genetika, sehingga membutuhkan regulasi yang ketat untuk mengontrol pengembangan dan penggunaan teknologi ini.
8. Keuntungan dan Kerugian
Keuntungan bioteknologi konvensional:
- Menggunakan tata cara alami yang sudah terbukti efektif.
- Lebih gampang diterima oleh masyarakat alasannya tidak melibatkan rekayasa genetika.
Keuntungan bioteknologi terbaru:
- Dapat menciptakan organisme yang memiliki sifat yang dikehendaki secara lebih singkat dan spesifik.
- Meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan.
Kerugian bioteknologi konvensional:
- Membutuhkan waktu yang usang dalam pengembangan varietas gres.
- Tidak mampu melaksanakan penyesuaian gen spesifik secara langsung.
Kerugian bioteknologi terbaru:
- Menimbulkan kegundahan terkait keselamatan pangan dan lingkungan.
- Dapat menjadikan resistensi hama atau penyakit yang merepotkan terselesaikan.
9. Kesimpulan
Dari perbandingan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bioteknologi konvensional dan modern memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam hal definisi, teknik yang dipakai, waktu yang dibutuhkan, tujuan, tata cara analisis, pola aplikasi, akhlak dan regulasi, serta keuntungan dan kerugian. Keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing sehingga perlu diperhitungkan dengan teliti dalam pengembangan teknologi bioteknologi yang berkesinambungan.