TintaTeras

Pemahaman Biaya Variabel: Ciri-Ciri, Jenis, Pola, Dan Fungsinya

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Bagi kamu yang ini mengawali bisnis dan memproduksi barang, ada baiknya mengenali macam-macam ongkos agar tidak sakit kepala di kemudian hari. Mempelajari macam-macam ongkos akan menurunkan risiko biaya bikinan yang membesar. Biaya variabel yaitu istilah biasa di kalangan perusahaan sebab kiprahnya yang krusial.

Hal ini karena perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang, membutuhkan perkiraan biaya variabel atau variable costs setiap kali menjalan kegiatan produksi. Ingin memahami variable costs lebih dalam? Silakan ikuti terus pembahasan postingan di bawah ini.

Pengertian Biaya Variabel

Variable costs atau biaya variabel yakni pengeluaran perusahaan ketika melaksanakan proses buatan barang. Dengan demikian, besar ongkos bikinan mampu mengalami perubahan atau tidak tetap karena tergantung dengan kapasitas bikinan. 

Apabila perusahaan melakukan bikinan dalam jumlah banyak, pastinya memerlukan variable cost yang besar pula. Sebaliknya, jika bikinan menurun, maka perusahaan pun akan mengeluarkan variable costs yang lebih rendah. Kaprikornus, pengeluaran untuk variable cost biasanya proporsional dengan kapasitas produksi perusahaan.

Nama lain dari ongkos variabel ialah ongkos tidak tetap karena sifatnya yang dinamis seperti halnya penjelasan pada paragraf sebelumnya. Bagi pebisnis pemula, penting untuk mengenali cara mengkalkulasikan variable costs semoga mampu menentukan profit dan efisiensi buatan.

Ciri-Ciri Biaya Variabel

Apabila kamu sudah paham dengan pemahaman variable costs, sekarang mampu mendengarkanciri-cirinya selaku berikut:

  • Perusahaan lazimnya memiliki departemen khusus untuk mengontrol atau mengendalikan variable costs. 
  • Apabila variable costs mengalami pergeseran, maka akan proporsional dengan volume bikinan.
  • Sekalipun variable costs sering mengalami perubahan, namun hal ini tidak akan memengaruhi biaya per unit. Sebab, biaya per unit akan relatif konstan.
  • Penanggung ongkos variabel yakni departemen operasi. Departemen tersebut akan menunjukkan ongkos dengan tepat dan mudah pula.

Jenis-Jenis Biaya Variabel

Ada beberapa jenis variable costs yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengerjakan proses produksi. Silakan simak di bawah ini untuk mengetahui jenis-jenisnya:

1. Discretionary Variable Costs

Jenis biaya variabel yang pertama adalah discretionary variable costs. Umumnya, administrasi perusahaan akan memutuskan mengeluarkan ongkos ini ketika mengalami pergantian pada volume produksi. 

Cara menentukan discretionary variable costs ialah dengan menimbang-nimbang kondisi perusahaan. Dengan demikian, dikala pendapatan menurun, perusahan pun tidak butuhmengeluarkan ongkos buatan yang melampaui kapasitasnya. Alhasil, perusahaan tetap bisa memiliki kondisi finansial yang sehat dan stabil. 

Contoh discretionary costs yakni komisi, upah karyawan, dan distribusi.

2. Engineered Variable Costs

Untuk melaksanakan bikinan masuk atau keluar, perusahaan akan menggunakan engineered variable costs. Jenis biaya variabel ini sangat erat kaitannya dengan kelangsungan proses produksi. 

Pijakan ketika mengeluarkan engineered variable costs adalah pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Hal yang dimaksud pemasukan dalam biaya variabel yakni modal perjuangan. Kaprikornus, kalau pendapatan perusahaan meningkat, maka pengeluaran perusahaan juga akan mengalami pergantian secara beriringan. 

Sebaliknya, bila pendapatan perusahaan mengalami penurunan, maka perusahaan juga akan memangkas pengeluaran agar sebanding.

Contoh Biaya Variabel

Supaya mendapatkan pengertian lebih dalam tentang variable costs, silakan simak pula contohnya di bawah ini:

1. Bahan Baku

Contoh variable costs yang pertama adalah biaya untuk berbelanja materi baku yang menjadi kriteria utama melakukan aktivitas produksi. Bahan baku ini meliputi packing hingga menjadi produk jadi. 

Alasan mengapa biaya pembelian bahan baku masuk ke dalam biaya variabel yakni alasannya besarnya dinamis. Apabila perusahaan memerlukan ketersedian materi baku dalam jumlah cukup besar, maka perusahaan juga akan mengeluarkan variable costs yang besar pula.

2. Biaya Distribusi Produk

Supaya masyarakat banyak yang membeli dan menggunakan barang yang kamu bikinan, maka perlu untuk melaksanakan kegiatan distribusi. Kegiatan ini pasti memerlukan biaya untuk kendaraan dan materi bakar.

Kisaran pengeluaran ongkos distribusi produk juga tidak tetap alasannya adalah tergantung daerah pengantaran. Apabila distribusi meraih kawasan yang jauh dan terpelosok, tentu perlu mengeluarkan ongkos yang lebih besar.

3. Biaya Overhead

Saat memproduksi barang, perusahaan juga masih perlu melengkapi ongkos-biaya kecil yang lain. Biaya yang digunakan untuk kegiatan selain produksi utama disebut selaku biaya overhead. 

Adapun yang termasuk ke dalam biaya overhead yaitu berbelanja alat tulis, mencetak dokumen, konsumsi untuk tenaga kerja, dan masih banyak lagi lainnya. Mengingat biaya ini masih mampu menyesuaikan dengan keadaan dan keperluan perusahaan, maka termasuk ke dalam variable costs.

4. Komisi Penjualan

Contoh lain dari ongkos variabel adalah komisi penjualan. Perusahaan akan mengeluarkan ongkos untuk komisi penjualan bila hasil penjualan bisa melebihi sasaran. Jadi, sifat dari ongkos untuk komisi penjualan adalah tidak wajib karena perusahaan hanya akan mengeluarkan ongkos ini pada aktivitas tertentu.

Pihak yang menerima komisi pemasaran lazimnya yakni biro dan para tenaga kerja. Selain itu, konsumen juga bisa mendapatkan komisi pemasaran ini tetapi dalam bentuk promo sehingga lebih menarik perhatian pelanggan.

5. Upah Tenaga Kerja Langsung

Perusahaan yang melangsungkan aktivitas bikinan akan memerlukan tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja ini juga menyesuaikan dengan volume bikinan sehingga masuk ke dalam variable costs. 

Apabila perusahaan melakukan kapasitas buatan dalam jumlah yang sungguh besar, pasti membutuhkan tenaga kerja langsung yang memadai. Nah, pergeseran kapasitas produksi inilah yang mau memengaruhi ongkos tenaga kerja eksklusif.

6. Biaya Lembur Tenaga Kerja

Contoh selanjutnya dari ongkos variabel ialah biaya atau upah lembur tenaga kerja. Umumnya, perusahaan yang memburu sasaran dalam aktivitas buatan akan meminta karyawannya melakukan lembur. Kegiatan lembur ini juga mempunyai tenggat waktu tertentu sampai perusahaan bisa menjangkau target.

Biaya untuk membayar tenaga yang lembur juga termasuk ke dalam variable costs alasannya mampu mengalami perubahan ketika-waktu atau tidak tetap.

7. Biaya Perlengkapan Produksi

Supaya mampu melaksanakan kegiatan buatan dengan tanpa kendala, perusahaan juga perlu menggunakan mesin. Biaya untuk berbelanja mesin, bahan bakar, dan pendukung yang lain masuk ke dalam variable costs.

Biaya untuk mengisi materi bakar dan oli setiap kali melaksanakan bikinan pasti bersifat fluktuatif alasannya dipengaruhi oleh kapasitas produksi. Jika perusahaan menarget untuk menghasilkan produk yang lebih banyak, maka biaya untuk membeli materi bakar atau oli pun akan meningkat.

Fungsi Biaya Variabel

Biaya variabel ialah elemen penting sehingga perusahaan wajib menentukannya. Di bawah ini ialah sederet faedah dari variable costs untuk perusahaan:

1. Acuan Mengambil Keputusan

Kamu bisa memakai variable costs sebagai contoh dalam memilih bisnis. Sebab, kau dapat menakar pengeluaran untuk volume buatan sehingga tidak mengganggu kesehatan finansial perusahaan.

2. Mengontrol Pengeluaran

Menghitung dan memilih variable costs menjelang acara buatan memiliki peran signifikan dalam mengendalikan pengeluaran. Hal ini akan menghindarkan perusahaan dari pengeluaran yang tidak penting sehingga biaya produksi tidak membengkak.

3. Meningkatkan Keuntungan

Perusahaan mampu memaksimalkan laba dengan memilih biaya bikinan sesuai kapasitas produksi dan menyesuaikan dengan kesanggupan perusahaan. Saat memilih ongkos variabel, perusahaan akan mengkalkulasikan semua biaya mirip pada contoh di atas.

4. Strategi Mencapai Target

Fungsi lain dari ongkos variabel ialah selaku seni manajemen untuk meraih target penjualan. Apabila produk yang kamu luncurkan mendapat sambutan baik dari konsumen, maka bisa meningkatkan kapasitas bikinan.

Supaya mampu mengoptimalkan kapasitas produksi, kau pun wajib menghitung atau memilih variable costs. Hal ini sebab kamu juga harus menjumlah ongkos untuk mengeluarkan uang upah lembur tenaga kerja.

Cara Menghitung Biaya Variabel

Untuk mengetahui kisaran biaya variabel yang akan kamu keluarkan, perlu menghitunganya terlebih dahulu. Caranya cukup mudah karena kamu mampu menerapkan rumus di bawah ini:

VC = (TC – FC) / Quantity

  • VC = variable costs
  • TC = Total costs/biaya total
  • FC = Fixed cost/biaya tetap

Misal, kau melakukan bikinan dengan biaya Rp60 juta. Lalu, kau menerima tagihan Rp7 juta berupa fixed costs. Hasil produksi bulan tersebut mencapai 3000 unit, maka besar ongkos variabel adalah berikut:

VC = (60.000.000 – 7.000.000) / 3000

= 53.000.000 / 3000

=17.666

Kaprikornus, biaya variabel untuk 1 unit produk pada bulan tersebut adalah Rp17.666,00. 

Sudah Paham ihwal Biaya Variabel?

Demikian pembahasan mengenai variable costs. Biaya variabel yaitu pengeluaran penting perusahaan dalam menjalankan aktivitas produksi. Ada banyak manfaat menguntungkan bagi perusahaan jika mengkalkulasikan variable costs, salah satunya adalah memajukan keuntungan.

Kaprikornus, pastikan untuk selalu mengkalkulasikan variable costs kalau ingin tanpa gangguan produksi dan perusahaan tetap mempunyai keuangan yang sehat. Jangan lupa baca juga artikel dari hotelier.id yang lainnya!

Artikel Menarik Lainnya: