Ketika kita sedang mencari-cari lowongan kerja, tidak jarang kita menyaksikan perusahaan mencantumkan officer development program atau ODP pada iklan lowongan. Biasanya, program ini dicantumkan pada kolom benefit yang diberikan perusahaan terhadap pegawai.
Pada peluang kali ini, kita akan membahas perihal apa itu officer development acara, apa saja tahapan-tahapan di dalamnya, serta apa saja patokan yang mesti disiapkan oleh penerima program.
Daftar Isi:
Apa Itu Officer Development Program (ODP)
Officer Development Program (ODP) yakni acara yang dijalankan sebuah perusahaan dalam proses perekrutan karyawan gres. Program ini dilakukan oleh banyak perusahaan yang bergerak di aneka macam bidang. Akan tetapi, perbankan yaitu sektor yang paling banyak mengimplementasikan program ini.
Sebagai acara perekrutan, ODP tidak jauh berbeda dengan program Management Trainee (MT). Bedanya, tenaga kerja yang hendak dijaring pada acara ini diproyeksikan untuk mengisi posisi officer atau manajerial. Hal ini terlihat dari materi training yang berfokus pada kualifikasi dan kemampuan khusus yang diinginkan perusahaan di level manajerial.
Masih serupa dengan program MT, penerima ODP mampu melakukan pekerjaan sambil menerima pelatihan untuk posisi yang hendak diisi. Artinya, selama menjalani program, penerima akan menerima honor sambil menyerap ilmu yang berkaitan untuk pengembangan karir ke depannya. Faktor inilah yang menciptakan perusahaan yang menyelenggarakan ODP tidak pernah sepi pelamarÂ
Ruang Lingkup ODP
Sebagai acara perekrutan dan training karyawan, ruang lingkup ODP yaitu kandidat karyawan yang mau mengisi posisi officer, manajerial, atau supervisor dalam perusahaan. Dalam menjaring peserta program, pihak perusahaan biasanya melaksanakan open hiring.
Dari sisi materi pelatihan, pastinya diubahsuaikan dengan keperluan dari perusahaan itu sendiri. Untuk posisi yang berlainan pun tentu akan membutuhkan keahlian dan kualifikasi yang berlainan pula.
Tahapan Program
Officer Development Program sendiri bukan program yang murah dan cukup menyita waktu. Untuk itu, pihak perusahaan lazimnya akan memilih target kompetensi minimal yang harus dicapai oleh peserta. Diharapkan, kompetensi akseptor meningkat sehabis mengikuti acara ini sesuai dengan indikator evaluasi yang ditentukan.
Selayaknya program pembinaan lain, ODP dibagi ke dalam beberapa tahap. Hasil penilaian dan evaluasi kepada penerima pada masing-masing tahapan akan diperhitungkan pada evaluasi tamat. Pihak perusahaan pun akan memutuskan apakah penerima berhasil atau tidak menurut hasil evaluasi dan evaluasi ini.
Secara biasa , tahapan pembinaan dalam ODP dibagi ke dalam tiga urutan: classical atau in-class pelatihan, on-job training, serta tahap evaluasi dan evaluasi.
Classical atau In-Class Training
Pelatihan ODP dimulai dengan tahapan classical atau in-class training. Pada tahap ini, tata cara training yang akan diterima oleh penerima ialah derma materi dari trainer. Pada tahap ini, yang dikedepankan ialah pengayaan terhadap pengetahuan dasar peserta. Tahapan ini dilaksanakan di dalam kelas, mirip seperti acara perkuliahan.
Materi yang disampaikan umumnya berbentukpengenalan profil perusahaan, merk image, visi dan misi perusahaan, dan seluk beluk posisi yang akan diisi. Pada tahap ini juga penerima akan menerima pelatihan kepemimpinan, kemampuan negosiasi, dan kesanggupan manajerial mirip manajemen waktu, managing mindset, dan sebagainya.
Pada tahapan ini juga akseptor diperlukan berperan aktif dalam acara training. Trainer umumnya akan mengakibatkan dan membimbing kelas untuk berdiskusi mengenai sebuah topik. Trainer juga mungkin akan menyampaikan materi memakai sistem role play untuk menilai kemampuan penerima menyerap dan mengimplementasikan pengetahuan yang diberikan.
Kompetensi yang ditargetkan pada tahap ini sudah tentu ialah pengertian penerima akan seluk-beluk perusahaan dan posisi yang hendak diisi. Peserta juga dibutuhkan cukup mahir dalam memakai kesanggupan manajerial sehabis mengikuti tahapan ini.
On-Job Training
Setelah tahapan pembelajaran di dalam kelas (in-class pelatihan), penerima akan mengikuti tahap berikutnya, adalah pembinaan pribadi atau on-job training. Pada tahap ini, penerima akan diberikan aktivitas yang berkaitan dengan beban kerja di posisi yang dilamar. Tidak jarang juga penerima akan pribadi mencicipi sendiri alur dan beban kerja pada posisi tersebut.
Pada tahap inilah peserta akan merasakan eksklusif bagaimana operasi bisnis pada perusahaan dilakukan. Karena tahapan ini mengharuskan akseptor melakukan pekerjaan sesuai dengan aba-aba yang diberikan, peserta diharapkan menerima pengalaman langsung dari kolega atau senior yang telah tergabung dalam perusahaan.
Karena masih berstatus peserta ODP, akseptor masih akan didampingi oleh mentor dan Kepala Departemen yang membawahi posisinya. Pendampingan ini dimaksudkan supaya penerima tetap menerima panduan selama menjalani tahap on-job training. Dengan pendampingan dari mentor, peserta dibutuhkan dapat mendemonstrasikan kemampuan terbaiknya.
Kompetensi yang ditargetkan di tahap ini yaitu pengertian dan kinerja penerima dalam pekerjaan yang diberikan. Hal ini sangat krusial mengenang posisi yang hendak diisi oleh akseptor ODP adalah posisi officer atau manajerial, bukan staf biasa. Oleh sebab itu, akseptor diperlukan memberikan kesanggupan leadership dan manajerial yang baik selama tahapan ini berjalan.
Evaluasi dan Penilaian
Tahap ketiga adalah evaluasi dan penilaian dari pihak perusahaan. Pada tahap ini, perusahaan telah menerima laporan hasil penilaian terhadap kinerja peserta selama menjalani ODP. Ditahap inilah perusahaan akan memutuskan apakah akseptor ODP dinyatakan lulus atau tidak. Jika dinyatakan lulus, peserta akan diterima dan dianggap menjadi karyawan di perusahaan.
Indikator penilaian yang dipakai pun tidak baku dan sangat bergantung pada kebijakan perusahaan. Indikator evaluasi pada sebuah posisi juga sangat mungkin akan berlainan dengan posisi lainnya. Pada biasanya, perusahaan telah memutuskan semacam nilai minimum untuk meluluskan akseptor program ini.
Penilaian selesai akan dilakukan dengan memikirkan hasil evaluasi dan evaluasi pada dua tahap sebelumnya. Dengan demikian, terlihat kandidat yang lebih baik pemahamannya, dan peserta yang lebih baik praktiknya. Peserta yang mendapatkan penilaian paling baik dalam kedua tahapan tersebut yaitu peserta yang hendak mengisi posisi yang beliau lamar.
Siapkah Kamu Mengikuti ODP?
Perlu dicatat bahwa officer development program sejatinya ialah program rekrutmen dan pelatihan karyawan. Oleh alasannya itu, pihak perusahaan pasti akan mempersiapkan berbagai standar yang harus dipenuhi oleh kandidat peserta. Adapun kriteria yang umumnya ditetapkan oleh perusahaan yakni:
1. Syarat Pendidikan
Tujuan dari ODP yaitu seleksi kandidat untuk mengisi posisi manajerial, bukan staf entry level. Oleh alasannya adalah itu, perusahaan biasanya menerapkan syarat sudah lulus S1 atau yang setara. Bahkan, tidak jarang juga perusahaan mensyaratkan sudah lulus acara Magister (S2).
Syarat pendidikan ini sudah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada posisi officer. Ditambah lagi, ODP yaitu acara yang mengkonsumsi waktu cukup panjang. Jika ada peserta yang masih berstatus mahasiswa, tentu akan sulit membagi waktu antara mengikuti training atau mengikuti aktivitas perkuliahan.
2. Kualifikasi yang Sesuai
Kualifikasi di sini berhubungan dengan posisi yang mau diisi. Misalnya, jika perusahaan memerlukan calon untuk mengisi posisi Legal Officer, maka perusahaan membutuhkan calon lulusan Fakultas Hukum. Perusahaan juga lazimnya akan memprioritaskan calon yang memiliki pengalaman di posisi serupa sebelumnya.
Selain kualifikasi yang linear dengan posisi yang dibuka, perusahaan lazimnya akan mencantumkan kualifikasi lain selaku pendukung. Kualifikasi pendukung yang lazimnya diperlukan antara lain:
- Kemampuan Bahasa Inggris, umumnya dibuktikan dengan tes TOEFL atau IELTS,
- Kemampuan mengoperasikan aplikasi Office,
- Kemampuan lain yang dianggap relevan dengan posisi yang dilamar.
3. Dokumen Administrasi
Perusahaan akan menginformasikan dokumen-dokumen yang perlu disediakan kandidat ketika mengajukan lamaran. Saat ini, sudah jarang perusahaan yang meminta peserta menyerahkan dokumen patokan dalam wujud cetak. Umumnya, akseptor tinggal melampirkan softcopy dokumen dalam email lamaran atau mengunggahnya pada laman khusus rekrutmen.
Dokumen-dokumen yang lazimnya dibutuhkan ialah:
- Identitas diri (KTP dan NPWP)
- Salinan Ijazah terakhir
- Salinan transkrip nilai
- Surat lamaran
- Sertifikat yang terkait dengan kompetensi calon (mirip akta TOEFL, training, dan sebagainya)
- Portfolio (umumnya untuk sektor kreatif)
4. Komitmen
Setelah melengkapi patokan-tolok ukur di atas, ada satu standar lagi yang harus dipenuhi: janji. Tanyakan pada diri sendiri: siapkah kau berkomitmen menjalani program sampai selesai?
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, officer development program yaitu program dengan rentang waktu yang panjang. Tidak jarang perusahaan memutuskan acara ODP berlangsung lebih dari satu tahun. Karena posisi yang mau diisi juga krusial untuk operasional perusahaan, maka tidak jarang perjanjian kerja yang diterima calon yang lolos berdurasi lebih dari lima tahun.
Untuk itu, diperlukan janji yang besar lengan berkuasa dari kandidat untuk menjalani program ini. Komitmen ini biasanya dituangkan dalam bentuk kesepakatantertulis antara kandidat dengan perusahaan. Tidak jarang juga perusahaan menerapkan hukuman untuk calon yang berhenti sebelum acara final.
Tips Mendaftar Program ODP
Persyaratan sudah lengkap dan kamu juga telah yakin dengan komitmenmu untuk menjalani ODP? Simak dahulu kiat-tips di bawah ini untuk membantumu mendaftar officer development program:
- Pilih program yang tepat dengan kualifikasi. Artinya sesuaikan program yang hendak kamu daftar dengan kompetensi dirimu.
- Poles CV. CV yang bagus dengan gosip yang disampaikan dengan lugas memiliki peluang lebih tinggi untuk diloloskan oleh recruiter.
- Mengikuti Job Fair. Acara mirip job fair mungkin telah terdengar tidak berkaitan di kurun digital, tetapi percayalah bahwa event ini sangat membantu para pencari kerja.
- Jaga kesehatan dan performa. Biasanya, tahapan terakhir seleksi ODP yakni investigasi kesehatan dan wawancara tamat. Jaga kesehatan dengan berkala berolah raga dan mengonsumsi gizi seimbang. Jangan lupa untuk berpenampilan rapi ketika menjalani wawancara.
Akhir Kata
Demikian bahasan singkat tentang apa itu officer development program dan tahapan di dalamnya. Officer development program, sepatutnya rekrutmen dan pembinaan pegawai lainnya, adalah program yang penting untuk operasional perusahaan.
Dengan acara ini, perusahaan bisa mencoba mendapatkan calon untuk mengisi posisi di tingkat officer atau manajerial. Dari sisi pencari kerja, program ini juga menawarkan kesempatan untuk melakukan pekerjaan sambil meningkatkan kualifikasi diri.
Yang menjadi pembeda acara ini dengan program management training (MT) adalah posisi, kriteria, dan jangka waktu berjalannya program. Oleh alasannya itu, dibutuhkan komitmen yang kuat dari peserta ODP untuk mengikuti tahapan program hingga simpulan.
Kalau kau merasa mempunyai akad dan kualifikasi yang memadai, tunggu apa lagi? Segera daftarkan dirimu untuk mengikuti seleksi ODP di perusahaan yang sesuai!