Pernah dengar bahwa terdapat tiga makam Sunan Bonang? Sunan Bonang ialah tokoh besar yang berperan penting atas tersebarnya aliran Islam di Indonesia, terutama di Jawa. Beliau bersama kedelapan wali lainnya menyebarkan agama Islam dengan berbagai cara sehingga Islam hadir selaku agama secara umum dikuasai di Indonesia.
Dibalik jasa ia yang sangat besar, muncul bermacam-macam kisah unik. Salah satunya berkenaan dengan makam dia. Kabarnya, makam Sunan Bonang bukan hanya satu melainkan tiga. Berikut pembahasan selengkapnya.
Daftar Isi:
Siapa Sunan Bonang?
Sunan Bonang merupakan satu dari kesembilan tokoh besar yang berbagi agama Islam di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. Kesembilan wali tersebut diketahui dengan Wali Songo yang banyak menghadirkan cerita-kisah mempesona dan inspiratif.
Di antara kesembilan wali tersebut, ada nama Sunan Bonang. Beliau populer mendatangkan kegiatan seni di dalam memberikan dakwah Islam di Nusantara. Selain itu, karya-karya dia juga sungguh bermacam-macam.
Berdasarkan informasi, nama asli Sunan Bonang yakni Raden Maulana Makdum Ibrahim. Beliau ialah anak dari Sunan Ampel. Beliau lahir pada tahun 1465 lalu wafat pada tahun 1525 di Tuban, saat periode kesultanan Demak.
Metode Dakwah Sunan Bonang
Setiap wali memiliki tata cara dakwahnya masing-masing dalam menarik minat masyarakat untuk memeluk agama Islam. Tidak terkecuali dengan Sunan Bonang yang menentukan cara dakwah unik namun efektif untuk mempesona perhatian penduduk pada zaman itu.
Gamelan merupakan satu di antara beberapa media yang dimanfaatkan beliau. Namun gamelan yang digunakan Sunan Bonang tidak sama dengan gamelan yang sebelumnya sudah ada di zaman Hindu-Buddha.
Beliau menyertakan rebab serta bonang yang lalu menjadi perhiasan dari gamelan Jawa. Melalui musik yang dilantunkan melalui alat tersebut, anutan Islam menjadi lebih gampang diterima masyarakat lokal.
Selain itu, Sunan Bonang juga berbagi Islam lewat lagu dan karya sastra. Salah satu karya sastra yang populer ialah Suluk Wujil. Ini ialah karya yang terinspirasi dari kitab Al Shidiq karya dari Abu Sa’id Al Khayr.
Suluk Wujil ialah karya spiritual yang di dalamnya berisi tasawuf yang menjadi media pengajaran dan penyebaran agama Islam. Kemudian dari sisi lagu, dia menciptakan nyanyian yang sungguh populer dengan judul “Tombo Ati” yang sampai kini sungguh terkenal.
Bahkan nyanyian tersebut sempat dibawakan oleh salah satu penyanyi religi terkenal di Indonesia, yaitu Opick, dalam bahasa Indonesia. Ini menerangkan bahwa karya beliau sangat diterima oleh masyarakat dari generasi ke generasi hingga kini.
Kontroversi Makam Sunan Bonang
Setelah Sunan Bonang meninggal, timbul kontroversi seputar makam ia. Ini sebab ada tiga makam Sunan Bonang.
Tentu saja hal tersebut menjadi sesuatu yang gila karena lazimnya seseorang cuma memiliki satu makam karena jasadnya memang satu. Makara di mana letak makam salah satu ulama besar Nusantara tersebut? Itulah yang sering menjadi kontroversi.
Saat ini, semua yang dianggap makam waliyullah tersebut senantiasa ramai para peziarah. Misalnya di Desa Bonang, Kabupaten Rembang. Setiap hari hadirin selalu bertemu dengan para peziarah dari aneka macam kawasan. Bahkan ada yang berkala mengunjungi makam beliau bersama para rombongan.
Selain itu, terdapat dua lokasi yang lain yakni di Kabupaten Tuban serta Pulau Bawean. Sementara lokasi yang lain berada di Lasem dan menjadi daerah terbaik selain wisata religi Sendang Kalimah Toyyibah.
Ketiga lokasi ini juga menjadi pusat para peziarah untuk mengunjungi makam dia untuk mendoakan dia. Karena ada tiga makam, membuat orang penasaran kira-kira mana letak makam Sunan Bonang yang bantu-membantu.
Tentu saja masing-masing mengklaim sebagai tempat orisinil pemakaman sang waliyullah. Lalu bagaimana dengan fakta yang bekerjsama?
Di Mana Letak Asli Makam Sunan Bonang?
Kebanyakan masyarakat menerka terdapat 3 lokasi makam Sunan Bonang. Lalu mana yang asli? Menurut tubankab.go.id, makam yang ada di Kabupaten Tuban, Jawa Timur merupakan makam aslinya. Alasannya alasannya melihat pada lokasi di mana ia meninggal ialah Pulau Bawean.
Lokasi tersebut ialah akhir perjalanan dakwah dia. Saat ini, banyak murid Sunan Bonang terutama dari Tuban menginginkan bila jenazahnya dimakamkan di Tuban. Meskipun sebelumnya sudah dimakamkan di Bawean.
Akan namun, muncul dongeng di mana beberapa murid Sunan Bonang dengan nekat mencuri jenazah beliau. Kemudian membawanya ke Tuban. Kemudian para santri tersebut memakamkan Sunan Bonang di belakang Masjid Agung Tuban di Kelurahan Kutorejo.
Tidak sedikit yang meyakini, baik dari warga Desa Bonang maupun para peziarah, bahwa makam Sunan Bonang yang ada di Tuban adalah makam yang orisinil.
Ini menjadi argumentasi mengapa hingga kini banyak yang meyakini makam yang orisinil ada di Tuban walaupun pada kenyataannya belum ada bukti yang asli, contohnya watu nisan yang memberikan keaslian makam dia.
Kisah Unik Ketika Pemakaman Sunan Bonang
Ada cerita menawan dikala Sunan Bonang meninggal dunia. Kabar meninggalnya sunan langsung tersebar ke seluruh tanah Jawa. Tentu saja kabar tersebut pribadi mengundang perhatian banyak orang, terutama para murid dia.
Mereka berdatangan dari aneka macam penjuru untuk menunjukkan penghormatan terakhir. Ada murid yang berasal dari Bawean dan bermaksud memakamkan ia di Pulau Bawean.
Akan tetapi, murid yang berasal dari Surabaya dan Madura menghendaki supaya Sunan Bonang dimakamkan di dekat makam ayahnya, Sunan Ampel yang ada di Surabaya.
Hal ini mengakibatkan perdebatan dan perebutan jenazah tidak terelakkan. Bahkan untuk mengafani jenazah ia, para muridnya tidak mau kalah. Ketika mayat telah dibungkus dengan kain dari murid-murid Bawean, masih ditambah kain kafan dari para muridnya di Surabaya.
Di malam hari, murid dari Surabaya dan Madura menggunakan ilmu kebatinan kemudian membuat orang-orang Bawean mengantuk. Saat itulah menjadi momen di mana para murid pribadi menenteng mayat dia. Namun karena terburu-buru, akhirnya kain kafan beliau tertinggal satu.
Kenapa Bisa Dimakamkan di Tuban?
Lalu kenapa makam Sunan Bonang ada di Tuban? Padahal rencananya dimakamkan di Surabaya, akrab dengan makam ayahnya.
Pada waktu itu, kapal yang menjinjing mayit beliau berlayar dengan semangat untuk menuju ke Surabaya. Akan tetapi, ketika hingga di perairan Tuban, kapal datang-tiba tidak mampu bergerak sama sekali.
Pada waktu itu, para santri juga tidak memiliki banyak pilihan. Pada kesannya Sunan Bonang dimakamkan di Tuban, tepatnya di belakang (sebelah barat) Masjid Agung Tuban.
Lalu kain kafan yang masih tertinggal di Bawean tersebut nyatanya juga berisi jenazah dia. Orang-orang Bawean balasannya bisa tenang alasannya adalah pada hasilnya bisa memakamkan sang sunan di tanah mereka.
Dengan begitu, makam Sunan Bonang baik di Tuban maupun Bawean kabarnya juga sama-sama berisi mayat. Entah bagaimana, mereka yakin bahwa hal tersebut merupakan bukti kuasa Allah. Apa yang Allah takdirkan pasti akan terjadi.
Selain itu, adanya dua mayat tersebut juga menciptakan perseteruan di antara para murid menjadi hilang. Semuanya hidup rukun dan saling menghargai satu dengan yang lainnya.
Peninggalan Sunan Bonang
Adapun makam Sunan Bonang di Lasem, Rembang konon mempunyai banyak peninggalan. Anda mampu menemukan peninggalan ia, contohnya Omah Gede yang saat ini sudah difungsikan selaku masjid karena kerap menjadi tempat shalat.
Kemudian ada juga bende becak atau bernama bende Bonang. Bende Bonang ialah sebuah instrumen gamelan milik Sang Sunan. Beliau memakai alat tersebut sebagai media dakwah untuk membuatkan anutan agama Islam.
Lalu ada juga pasujudan yang menjadi petilasan Sunan Bonang dikala beliau bermunajat terhadap Allah. Lewat pasujudan inilah sunan meminta kepada Allah agar apa yang menjadi hajatnya lekas terkabul, utamanya dalam menyelesaikan dilema umat.
Selain itu, para peziarah juga kerap bertafakur di sekeliling petilasan tersebut. Selain sebagai lokasi berziarah, tidak sedikit hadirin yang mengunjungi petilasan untuk memperbanyak dzikir serta membaca Al-Quran. Bahkan ada juga yang shalat tahajud di sana.
Sudah Paham tentang Kisah Ketiga Makam Sunan Bonang?
Sekian berita tentang sejarah makam salah satu ulama berjasa besar atas tersebarnya agama Islam di Jawa ialah Sunan Bonang. Jadi, terdapat tiga makam yakni di Tuban, Lasem, dan Bawean. Namun lebih banyak didominasi pakar sejarah yakin bahwa makam yang asli berada di Tuban.
Meskipun begitu, ketiga makam Sunan Bonang tetap ramai oleh para peziarah. Setiap hari mereka berbondong-bondong mengunjungi makam sang sunan untuk mendoakannya. Lalu dari ketiga makam tersebut, kira-kira makam mana yang mau Anda datangi?