TintaTeras

Hitungan Weton Jawa Untuk Akad Nikah Lengkap Arti Dan Makna

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

TintaTeras.com – Hitungan Weton Jawa Untuk Pernikahan kadang-kadang digunakan oleh pasangan yang ingin menikah dengan etika Jawa. Menurut dogma orang Jawa, Weton dianggap sebagai cara yang valid untuk mengetahui susila seseorang.

Tidak cuma itu, Weton juga dipakai untuk meramalkan nasib dan kurun depan. Tidak heran kalau penduduk Jawa banyak yang menggunakan hitungan weton Jawa untuk akad nikah. Bahkan hitungan weton ini juga digunakan untuk menjumlah tanggal akad nikah.

Bagi kau yang ingin tahu bagaimana hitungan weton Jawa untuk pernikahan, kau mampu membaca artikel ini hingga tuntas. Disini kami juga akan menjelaskan tentang bagaimana cara menjumlah weton dengan pasangan.

Penjelasan Tentang Apa Itu Hitungan Weton Jawa Untuk Pernikahan

Hitungan weton jawa adalah sistem perkiraan yang umum digunakan dalam tradisi pernikahan yang ada di adat Jawa. Weton jawa ini melibatkan hari kelahiran kedua calon mempelai serta hari pasaran, wuku, dan Sasih pada kalender Jawa.

Hitungan weton jawa juga diandalkan bisa mensugesti keberuntungan kesuksesan serta kelancaran ketika menjalankan kehidupan berumah tangga. Dalam hitungan weton jawa untuk ijab kabul ada tiga bagian penting yang perlu dijumlah ialah:

Hari Pasaran

Hari pasaran merujuk pada satu dari lima hari yang ada dalam satu pasaran. Pasaran sendiri merupakan ungkapan yang digunakan untuk menyebut satu minggu dalam hitungan Jawa. Pasaran Jawa berisikan Pon, Wage, Kliwon, Legi, atau Pahing.

Masing-masing hari pasaran diandalkan memiliki karakteristik kepribadian dan sifat tertentu yang bisa mensugesti nasib dan juga kehidupan seseorang. Inilah argumentasi mengapa banyak orang Jawa yang percaya teguh dengan hari pasaran.

1. Wuku

Wuku merupakan siklus waktu di dalam kalender Jawa yang terdiri dari 30 buku. Setiap wuku memiliki nama dan diandalkan memiliki energi atau kekuatan sendiri yang bisa menghipnotis perjalanan hidup seseorang.

2. Sasih

Sasih ialah bulan dalam kalender Jawa. Dalam satu tahun terdiri dari 12 Sasih. Setiap Sasih mempunyai nama serta dianggap mempunyai imbas kepada keberuntungan dan juga karakter seseorang.

Untuk bisa melaksanakan hitungan weton jawa untuk akad nikah mesti dilaksanakan oleh seseorang yang hebat dalam tradisi akad nikah Jawa. Untuk mampu mengkalkulasikan weton jawa koma, harus dikerjakan perhitungan dan pengecekan tanggal kelahiran calon mempelai.

Kemudian dari hasil perkiraan tersebut nantinya akan didapatkan hari pasaran, wuku, dan Sasih yang tepat berdasarkan kombinasi di antara ketiga bagian tersebut.

Nantinya, tanggal akad nikah akan dipilih berdasarkan hasil dari hitungan weton jawa untuk ijab kabul. Tujuannya agar proses pernikahan menjadi sarat makna dan diharapkan mampu menjinjing keberuntungan serta kesuksesan dalam akad nikah.

Hitungan weton ini memiliki makna dan simbol khusus. Dalam budaya Jawa ijab kabul merupakan program yang sangat sakral dan juga melibatkan banyak bagian spiritual.

Hitungan weton jawa ini juga dipakai untuk menentukan tanggal acara pernikahan. Tanggal pernikahan yang terpilih dianggap cocok selaku tanggal yang sesuai dengan karakteristik serta nasib calon pengantin.

Dengan pemilihan tanggal menurut hitungan weton jawa tersebut diharapkan kedua mempelai mampu menerima keberuntungan dan kesuksesan dalam akad nikah. Inilah mengapa hitungan weton jawa untuk ijab kabul sungguh penting.

Ada aneka macam perbedaan pandangan dan interpretasi dalam penggunaan hitungan weton. Meskipun demikian, tradisi ini masih dijaga dan diterapkan oleh banyak masyarakat Jawa utamanya mereka yang mempercayai weton.

Hingga saat ini masih banyak masyarakat Jawa yang menganggap weton sebagai bab dari identitas budaya mereka. Penting diingat bahwa pengertian dan penghormatan terhadap weton ini ialah salah satu bentuk pelestarian keberagaman budaya.

Sejarah Hitungan Weton Jawa Untuk Pernikahan

Asal undangan hitungan weton jawa Sebenarnya masih diperdebatkan. Akan namun jika ditelusuri maka hitungan weton jawa ini akan kembali ke metode kalender Hindu Budha.

Ajaran Hindu Budha yang masuk ke Jawa pada periode ke-8 masehi memperkenalkan budaya weton ke masyarakat Jawa. Kalender Hindu Budha tersebut kemudian dipadukan dengan akidah masyarakat Jawa sehingga terbentuklah tata cara kalender Jawa yang unik.

Hitungan weton jawa untuk pernikahan mempunyai makna dan simbol tersendiri. Hari pasaran, wuku, dan sasih yang dihitung dalam hitungan weton jawa untuk akad nikah dianggap mempunyai imbas tersendiri.

Pengaruh tersebut mencakup dampak terhadap nasib, huruf, dan juga perjalanan hidup seseorang. Termasuk juga dengan perjalanan dikala kehidupan akad nikah nanti.

Itulah mengapa banyak orang yang berasal dari Jawa menilai tradisi hitungan weton adalah faktor yang penting. Hitungan weton jawa untuk ijab kabul menjadi sungguh dipertimbangkan untuk menentukan tanggal pernikahan yang baik.

Cara Mengetahui Hitungan Weton Jawa Untuk Pernikahan

Umumnya menjumlah weton jawa untuk akad nikah menggunakan neptu. Neptu merupakan ungkapan yang merujuk pada besarnya nilai hari pasaran. Istilah ini dihitung berdasarkan besaran nilai pada hari kelahiran seseorang.

Neptu sering dipakai dikala mempelai ingin menjumlah dan mengetahui kecocokan antar kandidat pasangan. Hari lahir seseorang dijumlah memakai hari yang umum kita pakai mirip hari Senin, Selasa, Rabu, dan seterusnya.

Sedangkan hari pasaran dalam perkiraan masyarakat Jawa merupakan hari Pon, Kliwon, Legi, Pahing, dan Wage. Untuk bisa mengenali kecocokan antara dua pasangan, maka diperlukan penjumlahan antara hari pasaran Jawa dengan hari lahir.

Berikut adalah besaran nilai hari lahir:

Minggu bernilai 5
Senin bernilai 4
Selasa bernilai 3
Rabu bernilai 7
Kamis bernilai 8
Jumat bernilai 6
Sabtu bernilai 9

Berikut yaitu besaran nilai berdasarkan hari pasaran Jawa

Wage bernilai 4
Kliwon bernilai 8
Legi bernilai 5
Pahing bernilai 9
Pon bernilai 7

Cara untuk mengkalkulasikan weton berdasarkan neptu yakni sebagai berikut:

Berdasarkan nilai hari lahir dan hari pasaran Jawa, tentukan nilai masing-masing mempelai terlebih dulu.
Kemudian selanjutnya jumlahkan hasil tersebut dengan hasil perhitungan pasangan.
Total dari penjumlahan besaran nilai kedua mempelai yang hendak digunakan untuk menentukan kecocokan.

Contoh hitungan weton Jawa untuk ijab kabul:

Calon mempelai pria lahir pada hari Kamis Wage
Calon mempelai wanita lahir pada hari Jumat Pon

Maka, berikut ialah hasil dari perkiraan weton kedua mempelai tersebut:

Mempelai laki-laki lahir di hari Kamis Wage (8+4 = 12)
Mempelai wanita lahir di hari Jumat Pon (6+7 = 13)
Maka total perkiraan hari dari kedua mempelai adalah 12+13 = 25

Hasil Ramalan Hitungan Weton Jawa Untuk Pernikahan

Hitungan Weton Jawa Untuk Pernikahan acap kali digunakan oleh pasangan yang ingin menikah dengan adab Jawa. Menurut akidah orang Jawa, Weton dianggap selaku cara yang valid untuk mengetahui watak seseorang.

Tidak cuma itu, Weton juga dipakai untuk meramalkan nasib dan abad depan. Tidak heran jika masyarakat Jawa banyak yang menggunakan hitungan weton Jawa untuk pernikahan. Bahkan hitungan weton ini juga digunakan untuk mengkalkulasikan tanggal pernikahan.

Bagi kamu yang ingin tahu bagaimana hitungan weton Jawa untuk ijab kabul, kau mampu membaca artikel ini sampai tuntas. Disini kami juga akan menjelaskan tentang bagaimana cara menjumlah weton dengan pasangan.

Apabila total perkiraan hari kelahiran kedua mempelai sudah ditemukan, maka berikut yaitu ramalan dari hasil perhitungan tersebut:

1. Ramalan Pegat dengan total 1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36

Apabila hasil perkiraan dari weton kedua mempelai menciptakan angka di weton Pegat, maka berdasarkan ramalan akad nikah tersebut akan menerima dilema.

Masalah-masalah tersebut mampu mencakup duduk perkara ekonomi perselingkuhan, kekerasan, dan duduk perkara lainnya yang mampu menjadikan kedua pasangan bercerai. Kebanyakan mempelai yang yakin dengan weton jawa akan sebisa mungkin menghindari pasangan dengan hasil perhitungan Pegat.

2. Ramalan Ratu dengan total 2, 11, 20, 29

Apabila hasil perkiraan dari weton calon mempelai menciptakan ramalan Ratu maka bisa dikatakan kedua calon merupakan takdir jodoh masing-masing. Ramalan Ratu menggambarkan bahwa nantinya dalam akad nikah kedua mempelai akan mendapatkan kehormatan.

Jika mendapatkan ramalan Ratu, akad nikah mempelai akan menghasilkan keluarga yang dihormati dan disegani oleh penduduk sekitar. Banyak orang yang akan iri alasannya adalah keselarasan rumah tangga pasangan ini.

3. Ramalan Jodoh dengan total 3, 12, 21, 30

Seperti halnya dengan ramalan Ratu, ramalan jodoh juga membuktikan akad nikah akan diberkahi. Kedua mempelai ditakdirkan berjodoh dan bisa menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Dengan demikian pasangan dengan weton ramalan jodoh diperlukan bisa hening dan rukun sampai bau tanah. Jika kedua mempelai Jawa mendapatkan hasil ramalan ini, mampu ditentukan bahwa ijab kabul akan diberkahi.

4. Ramalan Topo dengan total 4, 13, 22, 31

Jika kedua kandidat mempelai mendapatkan hasil ramalan tokoh maka diramalkan kedua mempelai tidak akan menerima kebahagiaan di awal. Ibarat sedang bertapa, pasangan mesti bisa menertibkan diri sebelum menerima keberkahan.

Jika kedua mempelai mampu melalui periode-kala ini maka mempelai akan bisa bahagia di tamat. Namun bila kedua mempelai tidak mampu mengontrol diri maka pernikahan tersebut mampu rampung di pertengahan jalan.

5. Ramalan Tinari dengan total 5, 14, 23, 32

Jika dari hasil perkiraan weton kedua mempelai menghasilkan ramalan tinari maka kedua mempelai akan mendapatkan kesenangan di akad nikah.

Tinari sendiri memiliki arti bahagia. Sehingga pasangan yang mendapatkan hasil tinari maka pasangan tersebut mampu lebih gampang dalam mencari rezeki dan juga keberuntungan.

6. Ramalan Padu dengan total 6, 15, 24, 33

Jika hasil dari perkiraan adalah ramalan padu, maka pernikahan kedua mempelai akan penuh dengan perkelahian. Padu sendiri diambil dari kata berkelahi yang memiliki arti bertikai.

Pasangan yang mendapatkan hasil perkiraan padu maka umumnya akan diramalkan sering mengalami percekcokan dan perkelahian. Namun demikian, ini biasanya hanya dilaksanakan sebab hal sepele. Oleh sebab itu ramalan padu digambarkan tidak sampai ke perceraian.

7. Ramalan Sujanan dengan total 7, 16, 25, 34

Saat kedua mempelai menerima hasil perhitungan weton ramalan sujanan, maka kedua mempelai digambarkan akan mengalami pertengkaran yang mahir. Meskipun di awal rumah tangga mereka masih tenang namun nantinya akan ada sebuah pertengkaran yang besar.

Pertengkaran ini bisa jadi dikarenakan perselingkuhan. Perselingkuhan tersebut bisa dimulai dari pihak perempuan maupun laki-laki.

8. Ramalan Pesthi dengan total 8, 17, 26, 35

Jika hasil perkiraan memperlihatkan ramalan Pesthi, maka pernikahan kedua mempelai akan diberkati. Hal ini dikarenakan ramalan ini merujuk pada akad nikah yang tentram hening, dan rukun.

Meskipun nantinya akan ada problem yang timbul namun problem tersebut bisa dilalui oleh kedua mempelai. Sehingga dilema tersebut tidak akan merusak keserasian rumah tangga.

10. Mengetahui Watak Seseorang Dari Weton Jawa

Berikut adalah beberapa komponen yang mampu digunakan untuk mengetahui akhlak seseorang termasuk kandidat pasangan:

Dina, Pasaran
Windu, Lambang
Warsa
Wuku
Môngsô
Sadwårå/Paringkêlan
Haståwårå/Padewan
Sångåwårå/Padangon
Saptåwårå/Pancasuda
Rakam
Paarasan

Agar bisa menjumlah dan mengenali tabiat seseorang berdasarkan bagian di atas, kamu bisa mengunjungi situ berikut:

Nama situs
Ki Demang
Link situs
Disini

Perlu dikenang, weton jawa hanyalah sebuah dogma maupun dogma dalam budaya Jawa. Sehingga ramalan atau perkiraan weton bukanlah sebuah kebenaran yang niscaya perihal karakter seseorang.

Setiap manusia bisa memiliki abjad unik yang tidak mengikuti acuan atau tafsir dari weton jawa. Oleh sebab itu, sebaiknya gunakan perhitungan weton jawa sebagai tumpuan saja.

Hindari menggeneralisasi aksara seseorang hanya berdasarkan weton jawa saja. Karena untuk mengenal karakter seseorang akan dipengaruhi oleh banyak hal.

FAQ Hitungan Weton Jawa Untuk Pernikahan

Hitungan Weton Jawa Untuk Pernikahan terkadang digunakan oleh pasangan yang ingin menikah dengan budpekerti Jawa. Menurut iktikad orang Jawa, Weton dianggap selaku cara yang valid untuk mengenali akhlak seseorang.

Tidak cuma itu, Weton juga dipakai untuk meramalkan nasib dan era depan. Tidak heran kalau masyarakat Jawa banyak yang memakai hitungan weton Jawa untuk pernikahan. Bahkan hitungan weton ini juga digunakan untuk menjumlah tanggal akad nikah.

Bagi kau yang ingin tahu bagaimana hitungan weton Jawa untuk akad nikah, kamu bisa membaca postingan ini hingga tuntas. Disini kami juga akan menjelaskan perihal bagaimana cara menghitung weton dengan pasangan.

Apakah Hitungan Weton Jawa Untuk Pernikahan Adalah Kebenaran Valid?

Sebaiknya gunakan hitung jawa weton untuk pernikahan sebagai tumpuan saja. Namun kalau pihak mempelai yaitu mempelai yang sangat kental dengan tradisi Jawa, hitung jawa weton mampu menjadi usulanyang kuat.

Bagaimana Cara Melakukan Hitungan Weton Jawa Untuk Pernikahan?

Pertama-tama, jumlahkan angka hari Masehi dan hari Jawa dari masing-masing mempelai. Kemudian jikalau hasil penjumlahan tersebut sudah didapatkan, maka penjumlahan kedua mempelai digabungkan. Hasil tamat dari penjumlahan keduanya ialah weton pernikahan.

Apa Itu Weton Jawa?

Weton merupakan hitungan dalam adat Jawa yang umum dipakai tradisi pernikahan di dalam budpekerti Jawa. Weton akan melibatkan hari kelahiran kedua calon mempelai yang nantinya akan diramalkan bagaimana kehidupan pernikahan kandidat mempelai setelah menikah.

Akhir Kata

Hitung jawa Weton untuk ijab kabul dipercaya selaku salah satu adab yang mesti dijalankan oleh masyarakat Jawa. Ramalan dari hitungan weton jawa dianggap mampu menggambarkan kehidupan calon mempelai dalam menjalani rumah tangga.

Artikel Menarik Lainnya: