TintaTeras

Biografi James Sidis, Dongeng Tragis Insan Paling Jenius Di Wajah Bumi

Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Tokoh Matematika

James Sidis diketahui ialah manusia paling jenius atau paling pandai yang pernah ada di tampang bumi. Ia dikenali memiliki IQ diatas 250-300. Kejeniusan James Sidis bahkan mengalahkan Da Vinci, Einstein, Newton, Hawking dan ilmuwan yang lain.

Dalam sejarahnya, beberapa orang yang memiliki IQ diatas 150 yang mampu dibilang masuk dalam klasifikasi jenius, sebagaian dari mereka rata-rata dikenal sebagai seorang ilmuwan yang terkenal di dunia. Namun Sidis berada diurutan teratas dalam klasifikasi tersebut.

Biografi James Sidis

Namun nama James Sidis nyaris luput dari hingar bingar pemberitaan perihal para jenius di jagat ilmu wawasan. Namun siapa sangka meskipun dijuluki sebagai insan paling jenius atau cerdas dimuka bumi, dongeng kehidupannya sangat tragis sampai kematiannya. Berikut cerita profil dan biografi dari James Sidis.

Biografi James Sidis

Nama lengkapnya ialah William James Sidis. Ia lahir pada tanggal 1 April 1898, di New York City. Ia ialah anak dari imigran Yahudi yang berasal dari Ukraina.

Ayahnya James Sidis berjulukan Boris Sidis, PhD, M.D yang diketahui selaku seorang Psikolog handal. Ibunya berjulukan Sarah Sidis, M.D. yang merupakan lulusan kedokteran.

Keajaiban James Sidis telah mulai terlihat dikala beliau lazimmakan sendiri dengan memakai sendok diusia 8 bulan. Pada usia 18 bulan, ia telah mengakibatkan majalah The New York Times selaku bacaannya.

Menguasai 8 Bahasa di Usia 8 Tahun

Pada usia delapan tahun, Ia dilaporkan berguru dan menguasai delapan bahasa (Latin, Yunani, Prancis, Rusia, Jerman, Ibrani, Turki, dan Armenia) dia juga membuat bahasa baru yang dia sebut dengan nama sebut “Vendergood”.

Mahasiswa Termuda di Harvard

Di usia 9 tahun, ayahnya Boris Sidis mendaftarkan anaknya di Universitas Harvard. Ia membuat rekor pada tahun 1909 sebagai mahasiswa termuda yang mendaftar di Harvard University, salah satu kampus terbaik di dunia.

Di awal tahun 1910, Ia telah menguasai matematika dengan gampang. Ia bahkan menawarkan kuliah mengenai ‘Jasad empat Dimensi’ di Harvard Mathematical Club dihadapan para Professor dan mahasiswa Pascasarjana Universitas Harvard.

Calon Ilmuwan Masa Depan

Profesor Fisika MIT Daniel F. Comstock bahkan menyebut James Sidis sebagai suatu keajaiban dan beliau akan menjadi salah satu matematikawan dan ilmuwan paling terkemuka dimasa depan. James Sidis yang masih belum dewasa kurun itu menjangkau gelar gelar Bachelor of Arts dengan predikat Cum Laude pada usia 16 tahun di tahun 1914.

Setelah lulus sarjana, James Sidis melanjutkan kuliahnya namun sempat tersendat alasannya adalah diancam oleh sekelompok mahasiswa yang tidak menyukainya. Di usia 17 tahun, Ia mendapatkan ajuan sebagai tangan kanan dosen sambil melanjutkan ke program doktor di Institut William Marsh Rice.

Disana James Sidis mengajar di kelas trigonometri, Euclidean Geometri dan non-euclidean geometri, namun ia tidak menyelesaikan studinya dengan argumentasi merasa putus asa oleh sistem pembelajaran dan perlakuan kakak kelasnya yang membenci dengannya.

Mengetahui 200 Jenis Bahasa di Dunia

Hal yang hebat yakni James Sidis dikenali memahami 200 jenis bahasa di dunia dan bisa menerjamahkannya dengan amat cepat dan gampang.

Ia mampu mempelajari suatu bahasa secara keseluruhan dalam sehari. Keberhasilan William Sidis ialah kesuksesan sang Ayah, Boris Sidis yang seorang Psikolog tangguh berdarah Yahudi. Boris sendiri juga seorang lulusan Harvard, murid psikolog terkemuka William James.

Boris memang mengakibatkan anaknya sebagai teladan untuk sebuah versi pendidikan baru sekaligus menyerang tata cara pendidikan konvensional yang dituduhnya sudah menjadi biang keladi kejahatan, kriminalitas dan penyakit.

Ditangkap dan di Penjara

Dalam biografi James Sidis diketahui bahwa pada tahun 1919, Sidis ditangkap dan ditahan selama 18 bulan alasannya adalah keterlibatannya dalam demo Socialist May Day di Boston. Saat itu Ia menciptakan pernyataan menentang wajib militer pada perang Dunia I.

Penangkapan James Sidis kurun itu sempat menggemparkan media massa sebagaimana ketika Ia memulai kiprahnya sebagai bocah jenius.

Menjadi Pemulung

Sejak keluar dari penjara, Sidis lalu menghilang kolam ditelan bumi dan sehabis sekian usang jejaknya terendus oleh seorang reporter yang berjumpa dengan seorang pemulung besi renta nan papa, ternyata dialah William James Sidis.

Meninggal Dalam Keadaan Miskin dan Terasing

Siapa yang sangka William Sidis kemudian meninggal pada usia yang tergolong muda, 46 tahun – suatu dikala dimana seharusnya seorang ilmuwan berada dalam era produktifnya.

James Sidis dimengerti meninggal dunia pada tahun 1944 di Boston alasannya adalah mengalami pendarahan pada otaknya di usia 46 tahun.

Sidis meninggal dalam keadaan menganggur, terasing dan amat miskin. Ironis. Orang kemudian menilai bahwa kehidupan Sidis tidaklah bahagia.

Hidup Tertekan dan Depresi

Popularitas dan kehebatannya pada bidang matematika membuatnya tersiksa. Beberapa tahun sebelum ia meninggal, Sidis memang sempat mengatakan kepada pers bahwa dia tidak suka matematika – sesuatu yang selama ini sudah melambungkan namanya.

Dalam kehidupan sosial, Sidis hanya sedikit memiliki sahabat. Bahkan dia juga sering diasingkan oleh rekan sekampus. Tidak juga pernah memiliki seorang pacar ataupun istri.

Gelar sarjananya tidak pernah final, ditinggal begitu saja. Ia kemudian memutuskan hubungan dengan keluarganya, mengembara dalam kerahasiaan, bekerja dengan gaji seadanya, mengasingkan diri.

Ia berlari jauh dari kejayaan periode kecilnya yang bahu-membahu ialah proyeksi sang ayah. Ia menyadarinya bahwa hidupnya adalah hasil pemolaan orang lain. Namun, kesadaran memang sering datang terlambat.

James Sidis sendiri menyadari sepenuhnya bahwa dia hanyalah bahan percobaan ayahnya sehingga membuat dia lalu mengasingkan diri.

Mengharukan memang perjuangan Sidis. Ada keinginan besar lengan berkuasa untuk lari dari efek sang Ayah, untuk menjadi diri sendiri. Walau untuk itu Sidis tidak kuasa. Pers dan publik kadung menjadikan Sidis selaku suatu berita. Kemanapun Sidis bersembunyi, pers niscaya bisa mencium.

Sidis tidak mampu melepaskan pengaruh sang ayah begitu saja. Sudah terlanjur tertanam sebagai sebuah bom waktu, yang kemudian meledakkan dirinya sendiri.

Seperti itulah profil dan biografi James Sidis yang diketahui sebagai insan paling cerdas di wajah bumi namun kisahnya sungguh memprihatinkan. Semoga informasi ini bisa berfaedah bagi para pembaca.

Biografi James Clerk Maxwell – Si Penemu Hukum Magnetisme Dan Kelistrikan

Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Profil,  Sejarah,  Tokoh Fisika,  Tokoh Matematika

TintaTeras.com – Biografi James Clerk Maxwell. Tokoh satu ini dikenal sebagai salah ilmuwan yang teori teorinya banyak memberikan bantuan yang berharga dalam bidang sains atau ilmu pengetahuan. Fisikawan Inggris populer melalui penemuannya di bidang aturan dasar listrik dan magnet.

Biografi James Clerk Maxwell

Biografi James Clerk MaxwellJames Clerk Maxwell dilahirkan di Skotlandia pada tanggal 13 Juni 1831. Ayahnya berjulukan John Clerk Maxwell seorang advokat dan ibunya berjulukan Frances Cay.

Masa kecil

Pada usia 8 tahun, Maxwell dapat membaca bagian-bagian yang panjang karangan Milton dan seluruh kitab mazmur. Sesungguhnya, wawasan Maxwell perihal kitab suci ssangat terperinci. Ibunya yang merawat Maxwell meninggal alasannya kanker perut Desember 1839 dikala dia berusia delapan tahun.  Tanggung jawab pendidikan Maxwell lalu diambil alih oleh ayahnya dan kerabat ipar ayahnya, Jane. Keduanya memainkan tugas penting dalam hidup Maxwell.

Pendidikan formal Maxwell tidak sukses di bawah panduan seorang guru privat. Maxwell kemudian diantarke Akademi Edinburgh yang bergengsi. Ia tinggal di rumah bibinya, Isabella.

Cerdas Sejak Kecil

Saat Maxwell berusia 10 tahun, Ia dibesarkan di tanah pedesaan ayahnya. Maxwell menyukai ilmu geometri pada usia dini. Pada usia 13, dia memenangkan medali matematika sekolah dan kado pertama untuk bahasa Inggris dan puisi.

Minat Maxwell perihal ilmu pasti seperti matematika melebihi silabus sekolahnya. Maxwell menulis makalah ilmiah pertamanya pada usia 14 tahun. Di dalamnya beliau menggambarkan suatu cara mekanis bagaimana menggambar kurva matematika dengan sepotong benang, sifat-sifat elips, dan diagram Cartesian.

Karyanya “Oval Curves” dikirim ke Royal Society of Edinburgh oleh James Forbes, seorang profesor filsafat alam di University of Edinburgh. Karena Maxwell dianggap terlalu muda untuk mempresentasikan karyanya sendiri.

Pekerjaan itu tidak sepenuhnya orisinil, karena René Descartes juga sudah mengusut sifat-sifat elips multifokal pada periode ke-17, namun Maxwell telah mempersempit konstruksi mereka.

Kuliah di Universitas Edinburgh

Maxwell meninggalkan Akademinya pada tahun 1847 di usia 16 tahun. Ia kemudian masuk ke Universitas Edinburgh. Ia memiliki kesempatan untuk mencar ilmu di University of Cambridge, namun beliau memutuskan untuk menyelesaikan acara studi sarjananya di Edinburgh.

Staf akademik Universitas termasuk beberapa nama yang sangat dihormati. Dosen pada tahun pertama Maxwell termasuk Sir William Hamilton, yang mengajarinya ihwal akal dan metafisika.

Kemudian Philip Kelland tentang matematika, dan James Forbes ihwal filsafat alam. Dia tidak memperoleh passionnya selama belajar di Universitas. Olehnya itu beliau mengambil pendidikan lain di swasta selama memiliki waktu kosong di Universitas dan terutama ketika kembali ke tempat tinggal di Glenlair.

Di rumahnya, beliau bereksperimen dengan peralatan kimia, listrik, dan magnet yang beliau kembangkan. Namun perhatian utama Maxwell ialah sifat-sifat cahaya yang terpolarisasi.

Melalui eksperimennya Maxwell mendapatkan fotoelastisitas, yang merupakan fasilitas untuk menentukan mendistribusikan tegangan dalam struktur fisik.

Pada usia 18 tahun, Maxwell menyumbangkan dua makalah ke Royal Society of Edinburgh. Salah satunya, “On the Equilibrium of Elastic Solids”. Makalahnya yang lain yaitu “Rolling Curves”. Makalah itu diantarke Royal Society oleh tutornya Kelland.

Belajar di Universitas Cambridge

Pada bulan Oktober 1850, Maxwell sudah menjadi matematikawan yang ulung. Ia meninggalkan Skotlandia dan belajar di Universitas Cambridge.

Pemahaman intelektual Maxwell tentang agama dan sainsnya meningkat pesat selama tahun-tahun kuliahnya di Cambridge. Pada 1854, Maxwell lulus dari Cambridge dengan gelar di bidang matematika.

Dia mencetak nilai kedua tertinggi dalam cobaan simpulan di belakang Edward Routh dan mendapatkan gelar Second Wrangler. Setelah mendapatkan gelarnya, Maxwell membaca makalahnya “On the Transformation of Surfaces by Bending”. Maxwell menetapkan untuk tetap di Trinity, Cambridge sehabis lulus dan mengajukan permohonan beasiswa.

Maxwell diminta untuk merencanakan ceramah ihwal hidrostatik dan optik di Trinity. Maxwell menerima jabatan profesor di Aberdeen, meninggalkan Cambridge pada bulan November 1856.

Menjadi Professor di Usia 25 Tahun

Maxwell yang berusia 25 tahun saat dia menjadi seorang professor. Ini 15 tahun lebih muda dari profesor lain di Marischal, Aberdeen. Maxwell berkomitmen untuk mengajar 15 jam dalam sepekan. Dia tinggal di Aberdeen selama enam bulan dan menghabiskan ekspresi dominan panasnya di Glenlair.

Pada tahun 1857, Maxwell berteman dengan Pendeta Daniel Dewar, yang saat itu Kepala Sekolah Marischal. Melalui beliau Maxwell berjumpa dengan putri Dewar, Katherine Mary Dewar.

Mereka bertunangan pada bulan Februari 1858 dan menikah di Aberdeen pada 2 Juni 1858. Pada catatan ijab kabul, Maxwell terdaftar selaku Profesor Filsafat Alam di Marischal College, Aberdeen.

Dosen di King’s College, London

Pada tahun 1860, Marischal College bergabung dengan King’s College. Maxwell diberikan jabatan Ketua Filsafat Alam di King’s College, London. Setelah sembuh dari serangan cacar yang nyaris merengut nyawanya pada tahun 1860, Maxwell pindah ke London bersama istrinya.

Di King’s College, Maxwell paling produktif sepanjang  kariernya. Dia dianugerahi Medford Rumford Royal Society pada tahun 1860 untuk karyanya dalam bidang warna. Maxwell sering menghadiri kuliah di Royal Institution, di mana beliau melaksanakan kontak rutin dengan Michael Faraday.

Hubungan antara kedua laki-laki itu tidak mampu digambarkan sebagai akrab, alasannya adalah Faraday yaitu senior Maxwell yang berusia 40 tahun dan memberikan gejala kepikunan. Mereka tetap menjaga rasa hormat yang besar lengan berkuasa terhadap bakat masing-masing.

Penemuan di bidang listrik dan magnet

Disini perkembangan penting dibentuk Maxwell di bidang listrik dan magnet. Dia memeriksa sifat medan listrik dan magnet dalam makalahnya yang terdiri atas dua bagian “On physical lines of force”, yang diterbitkan pada tahun 1861.

Di dalam makalahnya tersebut, beliau menawarkan versi konseptual tentang induksi elektromagnetik. Pada bagian komplemen ia membicarakan sifat elektrostatik dan perpindahan arus.

Penemuan Gelombang elektromagnetik

Gerak bolak-balik mirip pendulum ini disebut gelombang elektromagnetik, yang bilamana sekali digerakkan akan menyebar terus sampai angkasa luar.

Dari usulan-pendapat ini bisa menawarkan bahwa kecepatan gelombang elektromagnetik itu mencapai sekitar 300.000 kilometer (186.000 mil) per detik.

Maxwell mengenali bahwa ini sama dengan ukuran kecepatan cahaya. Dari sudut ini ia dengan tepat mengambil kesimpulan bahwa cahaya itu sendiri terdiri dari gelombang elektromagnetik.

Kaprikornus, usulan Maxwell bukan semata merupakan aturan dasar dari kelistrikan dan kemagnitan, namun juga sekaligus ialah aturan dasar optik.

Sesungguhnya, semua aturan terdahulu yang dikenal selaku aturan optik mampu dikaitkan dengan pendapatnya, juga banyak fakta dan hubungan dengan hal-hal yang dulunya tidak terungkapkan.

Pendapat Maxwell menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik lain, berbeda dengan cahaya yang terlihat oleh mata dalam ia punya panjang gelombang dan frekuensi, mampu saja ada.

Kesimpulan teoritis ini secara fantastis diperkuat oleh Heinrich Hertz, yang mampu menciptakan dan menemui kedua gelombang yang tampak oleh mata yang diramalkan oleh Maxwell itu.

Beberapa tahun lalu Guglielmo Marconi memperagakan bahwa gelombang yang tak terlihat mata itu dapat dipakai buat komunikasi tanpa kawat sehingga menjelmalah apa yang namanya radio itu.

Di bab pelengkap kedua, ia menerangkan rotasi bidang polarisasi cahaya dalam medan magnet, suatu fenomena yang sudah didapatkan oleh Faraday dan sekarang diketahui sebagai efek Faraday.

Pada 1865 Maxwell mengundurkan diri di King’s College, London, dan kembali ke Glenlair bareng Katherine. Maxwell menulis buku Theory of Heat (1871) dan risalah Matter and Motion (1876). Maxwell juga merupakan orang yang pertama menggunakan analisis dimensional secara eksplisit, pada tahun 1871.

James Clerk Maxwell Wafat

Pada 1871, ia kembali ke Cambridge dan menjadi Profesor Fisika pertama di Cavendish. Maxwell bertanggung jawab atas pengembangan Laboratorium Cavendish. Salah satu bantuan besar Maxwell terhadap sains adalah penyuntingan observasi Henry Cavendish, perihal kepadatan Bumi dan komposisi air.

James Clerk Maxwell meninggal di Cambridge alasannya penyakit kanker perut pada tanggal 5 November 1879 pada usia 48 tahun.

Biografi Maria Agnesi, Perintis Kalkulus Integral Dan Diferensnial

Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Tokoh Matematika,  Tokoh Wanita

Profil dan biografi Maria Agnesi. Wanita asal Italia ini dikenal selaku ilmuwan yang luar biasa. Ia menawarkan bantuan yang sungguh besar di bidang matematika dan filsafat. Ia menulis buku pertama wacana kalkulus integral dan diferensial.

Karena kecerdasannya, beliau diangkat sebagai professor di Universitas Bologna, Italia. Dia bukan cuma seorang jenius dalam matematika namun beliau juga terbukti selaku wanita yang sangat bagus dan religius.

Biografi Maria Agnesi

Maria Gaetana Agnesi lahir pada tanggal 16 Mei 1718 di Milan, Italia. Ia lahir dari suatu keluarga kaya. Ayahnya, Pietro Agnesi melakukan pekerjaan sebagai profesor matematika di Universitas Bologna.

Pietro Agnesi sungguh ambisius dan ingin mengangkat keluarganya ke jajaran aristokrat Milan. Untuk mencapainya, beliau menikahi seorang perempuan darah biru bernama Anna Fortunata Brivio.

Anak Ajaib

Ketika ibunya meninggal, Maria menentukan tinggal di rumah untuk mengelola rumah. Maria memperlihatkan gejala kecerdasan yang luar biasa semenjak awal kehidupan dan ia dikenal sebagai anak ajaib.

Maria Agnesi tahu bagaimana mengatakan bahasa Italia dan Prancis bahkan sebelum dia berusia 6 tahun. Pada dikala Maria muda berusia 11 tahun, dia sudah ia fasih tidak hanya dalam bahasa Italia dan Prancis namun ia juga mampu mengatakan bahasa Latin, Jerman, Yunani, Ibrani, dan Spanyol.

Maria disebut sebagai “Tujuh Lidah Orator”. Dia yaitu anak yang pintar yang menolong mendidik adik laki-lakinya. Ketika beliau berusia 9 tahun, beliau membuat kagum beberapa cendekiawan paling ternama di zaman mereka dengan menulis pidato dalam bahasa Latin yang berjalan selama satu jam.

Dia berbicara tentang hak wanita untuk menerima pendidikan. Pada dikala Maria mencapai usia 12 tahun, Maria terserang penyakit yang tidak dapat diidentifikasi siapa pun.

Namun, dokter mendiagnosis bahwa beliau berguru dan membaca yang berlebihan selaku penyebabnya. Sehingga ia dianjurkan juga lebih aktif menunggang kuda dan menari. Menari dan menunggang kuda tidak sukses, Maria masih menderita kejang-kejang sehingga ia diberitahu biar tidak mencar ilmu tidak berlebihan.

Setelah ibu Agnesi meninggal, ayahnya menikah lagi sebanyak dua kali. Maria kekmudian menjadi anak tertua dari 23 bersaudara, tergolong kerabat tiri. Selain berguru, dia pada dasarnya berkewajiban untuk mendidik kerabat-saudaranya.

Tugas inilah yang membuatnya tidak mampu melaksanakan apa yang sangat ingin dilakukannya yaitu masuk ke biara. Saat itu beliau telah sungguh religius. Faktanya, ia meminta ayahnya untuk mengirimnya ke biara tetapi ayahnya menolak.

Awal Menekuni Ilmu Matematika

Kebanyakan dewasa berusia 14 tahun terlalu sibuk melaksanakan banyak hal kecuali sekolah dan pekerjaan rumah. Tapi Agnesi ialah seorang anak ajaib sehingga tidak aneh jikalau ia sudah berguru geometri dan ilmu balistik.

Pikiran dan temuannya sangat mengesankan sehingga pada usia 15 tahun, ayahnya mengumpulkan sekelompok laki-laki paling terpelajar di Bologna agar mereka dapat mendengar apa yang beliau katakan.

Pertemuan ini direkam dan mampu didapatkan di Lettres sur l’Italie. Mereka juga tercatat dalam Propositiones Philosophicae yang ditulis oleh ayahnya. Karya Pietro Agnesi ini diterbitkan pada tahun 1738.

Dalam pertemuannya ini dia membahas dan mempertahankan sekitar 190 tesis ilmiah. Perlu dicatat bahwa walaupun beliau brilian, Agnesi sungguh pemalu dan tidak terlalu suka tampil atau diminta untuk berbicara di depan sebuah golongan.

Meskipun Agnesi dianggap cukup elok dan keluarganya dipandang sebagai salah satu yang terkaya di Bologna, Namun ia sepertinya tidak terpesona pada pernikahan.

Karya Maria Agnesi

Dikatakan oleh Dirk Jan Struik bahwa Agnesi yakni matematikawan perempuan pertama yang paling penting. Karya paling berharga dari Agnesi yaitu Instituzioni ad uso della gioventu italiana yang ia terbitkan di Milan pada tahun 1748.

Karya komprehensif itu terdiri dari dua jilid yang mana merupakan pengantar dalam mengerti karya matematikawan Euler dan didalamnya meliputi aljabar, analisis, kalkulus integral dan diferensial.

Pembahasannya lainnya perihal  kurva kubik menyebabkan beliau lalu dikenal sebagai “Penyihir Agnesi” sebab kesalahan dengan kata Italia “versiera” yang disalahartikan sebagai “versicra” (penyihir).

Professor Matematika Bologna

Paus Benediktus XIV menunjuk Agnesi selaku guru besar matematika di Universitas Bologna pada tahun 1750. Itu terjadi sehabis ayahnya jatuh sakit.

Agnesi lalu menuli yang berkonsentrasi pada Traite analytique des section coniques du marquis de l’Hopital. Itu yakni salah satu karyanya yang paling disanjung namun tidak dipublikasikan.

Ketika ayahnya meninggal pada tahun 1752, beliau melaksanakan tujuannya yang telah usang dia sukai ialah mengabdikan dirinya pada studi teologi.

Pada ketika yang serupa dia juga mengabdikan waktunya untuk membantu yang sakit. Salah satu pakar matematika terkenal ini, Maria Gaetana Agnesi meninggal pada 9 Januari 1799, dalam usia 80 tahun.

Biografi Alan Turing – Profil ‘Bapak Ilmu Komputer’ Dan Penemu Komputer Terbaru

Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Penemu,  Tokoh Matematika

TintaTeras.com – Biografi Alan Turing. Pria asal Inggris ini tidak mampu dipisahkan sejarah perkembangan teknologi komputer. Beliau diketahui sebagai tokoh yang berperan besar dalam kemajuan pioner awal terciptanya komputer modern digital pertama dan diketahui selaku ‘Bapak Ilmu Komputer’. Berikut kami hidangkan Profil dan Biografi dari Alan Turing.

Biografi Alan Turing

Nama lengkap ia yaitu Alan Mathison Turing yang dilahirkan di London pada tanggal 23 juni 1912. Ia merupakan anak kedua dari pasangan Julius Mathison Turing dan Ethel Sara Stoney.  Ia mempunyai seorang kakak laki-laki berjulukan John. F Turing.

Ayah Alan Turing yaitu Julius Mathison Turing melakukan pekerjaan sebagai pegawai pelayanan sipil di India saat India masih dalam penjajahan Inggris. Ibunya sendiri yakni Ethel Sara Stoney merupakan anak dari pegawai kereta api.

Ketika mengandung Alan Turing, orang tuanya mengharapkan supaya Alan Turing lahir di Inggris oleh karena itu mereka lalu kembali ke Inggris.

Masa Kecil Alan Turin

Dalam Biografi Alan Turing dikenali bahwa ketika Alan Turing berusia enam tahun, beliau lalu masuk sekolah dasar St. Michael, dan di sekolah tersebut, Alan Turing mulai pertanda kejeniusannya dan menciptakan kepala sekolahnya kagum akan kejeniusan Alan Turing kecil.

Di usia remaja, ia telah banyak membaca karya-karya dari Albert Einstein dan lalu mulai meletakkan minatnya di bidang ilmu alam dan matematika.

Dan di tahun 1926, Alan Turing kemudian masuk di Sherbone School. Lulus dari Sherbone School, Alan Turin kemudian melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di Cambridge University di jurusan Matematika pada tahun 1931.

Alan Turing terpengaruh goresan pena Von Neumann, Russell dan Whitehead perihal matematika dan sains dan di kampusnya dia aktif dalam gerakan hening.

Membuat ‘Turing Machine

Di tahun 1930, Alan Turing berhasil menciptakan suatu mesin berjulukan ‘Turing Machine‘ atau Mesin Turin yakni suatu mesin yang mampu melaksanakan sekumpulan perintah sederhana yang kemudian menjadi cikal bakal dari komputer terbaru.

Biografi Alan Turing - 'Bapak Ilmu Komputer' dan Penemu Komputer DigitalDikutip dari buku The History of Psychology karya George Boerre, Mesin buatan Turing yakni sebuah alat yang mampu mengganti dan memanipulasi basic simbol abstrak.

Mesinnya berisikan pita yang dapat digunakan untuk membaca dan menulis simbol pada pita mesin turing tersebut, dan juga mampu menyebabkan pita tersebut sebagai tempat penyimpanan.

Akan namun, mesin turing tidak terbatas pada operasi push dan pop ketika mengakses media penyimpanannya. Alan Turin juga menciptakan rancangan-desain ilmu komputer meskipun saat itu masih belum dikenal.

Di tahun 1934, Alan Turing lalu lulus dari Cambridge University dan berkat kecerdasannya dan juga prestasinya, dia kemudian menerima beasiswa dari Universitas Princeton di Amerika Serikat untuk menempuh gelar doktornnya dan sukses menyelesaikannya di tahun 1936.

Membuat Mesin Pemecah Kode Enigma ‘Colossus’ dan ‘The Bombe’

Selesai menempuh pendidikannya, Alan Turin kemudian kembali ke Inggris dan bekerja di Departemen Komunikasi Britania Raya. Ketika Perang Dunia II berkecamuk tahun 1939 hingga 1945, beliau ditugaskan untuk memecahkan isu yang terdapat di mesin Enigma (Mesin Enkripsi) buatan Nazi Jerman.

Biografi Alan Turing - 'Bapak Ilmu Komputer' dan Penemu Komputer DigitalPihak kerajaan Inggris dikala itu lewat tim ilmuwannya telah mendesain sebuah komputer berjulukan ‘Colossus Computer‘ untuk menolong memecahkan informasi yang terenkripsi dari pihak Nazi Jerman. Collosus Computer di buat oleh Tommy Flowers dengan rancangan dari Alan Turing.

Tak perlu waktu lama, Alan Turing kemudian sukses memecahkan arahan-instruksi yang terdapat dalam mesin Enigma dengan menciptakan suatu mesin pemecah instruksi (code breaker) Enigma lain yang diberi nama ‘The Bombe‘ yang di ciptakan pada tahun 1939 oleh Alan Turing.

Pioner Terciptanya Komputer Digital

Dalam film berjudul ‘The Imitation Game’ nama mesin yang dibentuk Alan Turing berjulukan ‘Cristopher’ tetapi nama sesungguhnya dari mesin pemecah aba-aba enigma buatan Alan Turing yaitu The Bombe. Mesin inilah yang kemudian menjadi pioner permulaan menuju kala komputer digital.

Dalam Biografi Alan Turing dikenali bahwa jasanya yang sungguh besar bagi negaranya menciptakan beliau kemudian dianugerahi selaku hero perang. Usai perang dunia, Alan Turing lalu menerbitkan suatu paper ilmiah yang berjudul ‘Computing Machinery and Intelligence‘.

Dalam tulisannya tersebut beliau mengajukan suatu metode apakah suatu mesin juga memiliki ‘Artificial Intelligence‘ layaknya otak insan yang kemudian usulannya tersebut diketahui dengan nama ‘Tes Turing‘.

Selama hidupnya, Alan Turing berupaya keras semoga mesin ciptaannya adalah Mesin Turin dapat menjadi mesin komputer otomatis di National Physical Laboratory tetapi hal tersebut tidak pernah tercapai.

Ia kemudian pindah ke University of Manchester dan lalu disana dia membuat bimbingan untuk mesin komputer otomatis MADAM (Manchester Automatic Digital Machine).

Akhir Hidup Alan Turing

Kemudian di 1954, Alan Turing mendapatkan duduk perkara, ia ditangkap polisi lokal dengan tuduhan melaksanakan relasi seksual dengan seorang cowok dimana hal tersebut tidak boleh di Inggris. Alan Turin kemudian dihukum dengan disuntik estrogen dengan tujuan menetralisasi hormonnya.

Akibat peristiwa tersebut, reputasinya menjadi hancur dan ia lalu kehilangan pekerjaannya sesudah banyaknya tekanan dari publik alasannya adalah ia diketahui selaku seorang Gay (Homoseksual).

Tekanan yang terus menerus dari publik membuat Alan Turin lalu memutuskan untuk bunuh diri dengan mengkonsumsi apel yang mengandung racun sianida di rumah yang berada di wilayah Wislow, Inggris pada tanggal 7 juni 1954.Biografi Alan Turing - 'Bapak Ilmu Komputer' dan Penemu Komputer Digital

Kelakuannya selaku homoseksual membuat kerajaan Inggris tidak memperlihatkan pengampunan meskipun reputasinya selaku pendekar perang dan seorang ilmuwan yang terkenal di Inggris.

Bapak Ilmu Komputer

Baru pada tahun 2013, Ratu Elizabeth mengampuni dirinya sesudah kematiannya 60 tahun yang kemudian. Terlepas dari prilaku Alan Turing, samapi dikala ini beliau dikenal sebagai tokoh penting dalam kemajuan komputer digital dan ilmu komputer sehingga ia dijuluki selaku ‘Bapak Ilmu Komputer’.

Kepopuleran Alan Turing membuat beberapa produser lalu mengangkat dongeng hidupnya di menjadi sebuah film seperti ‘The Imitation Game’, ‘Codebreaker’, ‘Decoding Alan Turing’ dan ‘Breaking The Code’.

Biografi Pythagoras – Kisah Sang Matematikawan Penemu Teorema Pythagoras

Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Tokoh Matematika

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Pythagoras. Diwaktu sekolah dahulu sewaktu berguru matematika kita pernah mendengar nama Teorema Phytagoras yang ialah salah satu tunjangan dari Phytagoras. Dia ialah salah satu tokoh dengan donasi yang lumayan banyak dalam dunia matematka.biografi pythagoras

Biografi Pythagoras

Dalam biografi Phytagoras, dikenali dia lahir di pulau Aegean wilayah Timur kepulauan Samos, Yunani pada tahun 570 SM. Ibunya berjulukan Pythias yaitu penduduk orisinil pulau itu sementara ayahnya yang berjulukan Mnesarchus yakni seorang pedagang permata dari Tirus (Lebanon). Phytagoras juga mempunyai dua atau tiga orang kerabat kandung.

Masa Kecil

Pythagoras menghabiskan sebagian besar periode kecilnya di kepulauan Samos. Ketika ia tumbuh cukup umur, ia mulai mengawalayahnya dalam berdagang.

Ayahnya Mnesarchus pernah menjinjing Phytagoras ke Tirus. Disitu ia belajar di bawah para sarjana dari Suriah. Ada juga kemungkinan beliau mendatangi Italia bersama ayahnya saat berjualan.

Pythagoras kemudian mencar ilmu secara ekstensif di bawah guru yang berbeda. Dia mencar ilmu puisi, membaca karya pujangga Homer dan memainkan musik kecapi. Selain mencar ilmu dari para sarjana di Suriah, beliau juga berguru di bawah tutorial para sarjana di Chaldea. Pherecydes of Syros juga ialah salah satu guru permulaan Pythagoras di mana beliau berguru filsafat.

Belajar ke Thales

Dalam biografi pythagoras dikenali bahwa pada usia delapan belas tahun, Pythagoras pergi ke kota Miletus untuk bertemu Thales yang merupakan spesialis matematika dan astronomi.

Meskipun pada waktu itu Thales sudah terlalu tua untuk mengajar, konferensi itu cukup membuahkan hasil. Dari konferensi itu menyebabkan minat Pythagoras dalam ilmu pengetahuan, matematika dan astronomi.

Pythagoras juga berguru ke salah satu murid Thales berjulukan Anaximander. Karya-karya Pythagoras berikutnya menawarkan kemiripan yang menonjol dengan karya-karya Anaximander.

Pergi Ke Mesir

Kedua teori astronomi dan geometrinya sepertinya sudah meningkat secara alami dari teori-teori filsuf yang lebih tua.

Pada 535 SM, Pythagoras berangkat ke Mesir untuk berguru atas pesan yang tersirat dari Thales. Namun, berdasarkan usulan lain, Pythagoras pergi ke Mesir untuk melarikan diri dari tirani Polycrates, penguasa Samos periode itu.

Pythagoras tinggal di Mesir selama nyaris sepuluh tahun. Setelah menyelesaikan ritus atau etika keagamaan yang diharapkan disana, Pythagoras kemudian masuk ke kuil Diospolis dan diterima menjadi imam disana.

Ada juga pendapat bahwa selama beberapa tahun Pythagoras berguru di bawah bimbingan pendeta Mesir berjulukan Oenuphis dari Heliopolis. Pada 525 SM, Kaisar Cambyses II dari Persia menaklukkan Mesir. Pythagoras ditangkap dan dibawa selaku tahanan ke wilayah Babel atau Babilonia.

Di Babilonia, Pythagoras dengan cepat menyesuaikan diri atau bekerjasama dengan para imam Persia yang dikenal sebagai orang majusi. Pythagoras juga mulai belajar matematika dan musik di bawah panduan mereka.

Kembali Ke Samos

Pada 522 SM, Cambyses II dari Persia meninggal dalam kondisi misterius dan juga Polycrates, penguasa tirani Samos kala itu juga terbunuh. Peristiwa ini menciptakan peluang bagi Pythagoras untuk kembali ke Samos dan kemudian dia lakukan pada tahun 520 SM.

Mendirikan Sekolah The Semicircle

Dalam biografi pythagoras dimengerti bahwa sekembalinya ke Samos, Pythagoras membuka sekolah bernama The Semicircle. Namun, sistem pengajarannya berlainan dan hal ini mempesona bagi beberapa orang.

Pada ketika yang serupa, para pemimpin Samos kurun itu ingin Pythagoras terlibat dengan pemerintahan kota tetapi yang tidak menarik hati Pythagoras.

Pindah Ke Italia

Pada 518 SM, Pythagoras memindahkan sekolahnya ke Croton di Italia selatan. Beberapa usulan mengatakan bahwa dia pergi ke sana untuk mencar ilmu ilmu aturan dan tinggal disana.  Di Croton inilah beliau mulai mengajar  dan dengan cepat dia mengumpulkan sekelompok pengikutnya.

Selanjutnya, ia mendirikan perkumpulan yang terbuka bagi pria dan wanita. Ini menjelma sekolah filsafat agama yang religius dan memiliki efek politik yang besar.

Pengikut Pythagorean

Para pengikut Pythagoras disebut sebagai Pythagorean dan  diterbagi menjadi dua kaum. Ada sebagian dari mereka yang tinggal dan melakukan pekerjaan di sekolah dikenal sebagai matematikawan atau pelajar. Dan sebagian lainnya yang tinggal di luar sekolah dikenal sebagai akousmatik atau pendengar.

Pythagoras ialah guru atau master dari kedua sekte atau bab tersebut. Para pelajar atau matematikawan pengikutnya mesti menjalani hidup mereka sesuai dengan hukum, misalnya apa yang mereka makan, kenakan atau bahkan mereka ucapkan.

Mereka tidak mempunyai barang langsung dan mengikuti pola hidup vegetarian yang ketat. Sebaliknya, kaum akousmatik diijinkan untuk mempunyai properti langsung dan makan masakan non vegetarian.

Mereka juga menghadiri sekolah hanya pada siang hari.

Sekolah milik Pythagoras mempraktekkan kerahasiaan yang ketat tidak hanya ihwal ritual mereka, namun juga tentang apa yang diajarkan.

Oleh karena itu, meskipun itu menciptakan kontribusi hebat untuk matematika namun susah untuk membedakan antara karya-karya Pythagoras dan para pengikutnya.

Kontribusi Pythagoras Dalam Matematika

Namun, kontribusi Pythagoras terhadap matematika paling diingat karena konsepnya tentang angka. Pythagoras yakin bahwa seluruhnya dapat direduksi menjadi angka dan angka-angka ini mempunyai karakteristik, kekuatan, dan kelemahan mereka sendiri.

Bagi Pythagoras angka 10 adalah angka yang paling komplet karena berisikan empat digit pertama (1 + 2 + 3 + 4) dan dikala ditulis dalam notasi titik, mereka membentuk segitiga.

Dia juga percaya bahwa geometri ialah bentuk tertinggi dari studi matematika yang dengannya seseorang mampu menerangkan dunia fisik. Keyakinan Pythagoras berasal dari pengamatannya kepada matematika, musik, dan astronomi.

Misalnya, ia memperhatikan bahwa senar yang bergetar menghasilkan nada yang harmonis cuma dikala rasio antara panjang senar ialah bilangan bundar. Dia lalu menyadari bahwa rasio ini mampu diperluas ke instrumen lain.

Dia juga mempropagandakan bahwa jiwa itu awet. Pada saat akhir hayat seseorang akan mengambil bentuk baru dan dengan demikian ia bergerak dari orang ke orang dan bahkan ke hewan yang lebih rendah melalui serangkaian reinkarnasi hingga menjadi murni dan pemurnian tersebut dapat dilaksanakan melalui musik dan matematika.

Pythagoras sendiri adalah seorang musisi yang baik dan bisa memainkan alat musik lyre sejenis harpa dengan baik. Ia juga ialah orang yang percaya mistisisme, beliau juga berpendapat bahwa simbol-simbol tertentu mempunyai signifikansi mistis dan bahwa interaksi antara yang berlawanan merupakan ciri penting dunia.

Dalam Astronomi, Pythagoras juga mengajarkan bahwa Bumi adalah sebuah bola di pusat kosmos. Dia beropini bahwa semua planet dan bintang lain yaitu bola alasannya bola adalah sosok padat yang paling tepat.

Teorema Pythagoras

Pythagoras ialah tokoh matematika yang paling terkenal dalam desain geometrinya. Ia pertama kali pertanda mengenai Teorema Pythagoras adalah Jumlah luas bujur sangkar pada kaki suatu segitiga siku-siku sama dengan luas bujur kandang di hipotenus.

Sebuah segitiga siku-siku adalah segitiga yang memiliki suatu sudut siku-siku, kaki-nya yakni dua segi yang membentuk sudut siku-siku tersebut, dan hipotenus yaitu sisi ketiga yang berhadapan dengan sudut siku-siku tersebut. Pada gambar di bawah ini, a dan b yaitu kaki segitiga siku-siku dan c adalah hipotenus

Meskipun teorema yang disebut sudah ditemukan oleh orang Babylonia, Namun Pythagoras yakni orang yang pertama kali membuktikannya.

Menikah Dengan Theano

Pythagoras dimengerti menikah dengan wanita berjulukan Theano, murid pertamanya di Croton. Dia menulis suatu risalah yang disebut ‘On Virtue’. Namun, ada yang menyampaikan bahwa beliau bukan istrinya, namun cuma seorang murid.

Menurut banyak sekali pendapat , Pythagoras dan Theano mempunyai seorang putra berjulukan Telauges, dan tiga anak perempuan bernama Damo, Arignote, dan Myia. Putri kedua mereka Arignote adalah seorang sarjana yang populer. Putri ketiga mereka, Myia, dibilang telah menikahi pegulat populer, Milo of Croton.

Lebih lanjut dinyatakan bahwa Milo adalah rekan Pythagoras dan menyelamatkan hidup  Pythagoras saat terkena reruntuhan atap.

Pythagoras juga juga mempunyai banyak musuh. Salah satu dari musuhnya menghasut massa untuk melawan para pengikut Pythagoras dan aben tempat mereka tinggal.

Kematian Pythagoras

Namun, Pythagoras berhasil melarikan diri. Dia kemudian pergi ke Metapontum dan menurut sebagian orang disana Pythagoras kelaparan hingga mati. Namun beberapa pendapat lain menyampaikan bahwa Pythagoras terjebak dalam konflik antara Agrigentum dan Syracusans dan lalu dibunuh oleh Syracusans.

Apa pun penyebab kematiannya, berdasarkan sebagian besar akun dia meninggal pada 495 SM. ‘Teorema Pythagoras’ atau ‘Teorema Pythagoras’ tetap menjadi warisan Pythagoras yang paling penting bagi dunia matematika sampai ketika ini.

Biografi Carl Friedrich Gauss – Sang Matematikawan Si Penemu Teori Bilangan

Biografi,  Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Tokoh Matematika

TintaTeras.com –  Biografi Carl Friedrich Gauss. Ia diketahui selaku hebat matematika paling besar yang pernah dikenal dunia selain Archimedes, Isaac Newton, dan Leonhard Euler.

Karya-karya yang diterbitkan Gauss dibilang sangat luar biasa. Pada usia 21 tahun, Gauss menulis Disquisitiones Arithmeticae, sebuah teori bilangan yang serupa pentingnya dengan Euclid’s Elements dibidang geometri.

Biografi Carl Friedrich Gauss

Biografi Carl Friedrich Gauss Johann Carl Friedrich Gauss dilahirkan pada tanggal 30 April 1777 di kota Brunswick, Jerman. Ibunya berjulukan Dorothea Benze dan ayahnya berjulukan Gebhard Dietrich Gauss.

Ibu Gauss dikenal cerdas, tetapi beliau buta karakter. Ayah Gauss memenuhi kebutuhan keluarganya dengan cara apa pun baik itu bekerja pada waktu yang berbeda selaku ajun pedagang , tukang daging, tukang batu, tukang kebun, dan bendahara untuk perusahaan asuransi lokal.

Keluarga Gauss diketahui miskin. Gauss mempunyai kerabat tiri yang lebih renta berjulukan Georg dari akad nikah pertama ayahnya, yang berakhir dikala istri pertamanya meninggal.

Masa Kecil

Sejak awal, Carl Friedrich Gauss menawarkan talenta hebat dalam bidang matematika khusunya angka-angka. Ia mampu menghitung sebelum ia berguru berbicara.

Pada tahun 1782, Saat Carl Friedrich Gauss berusia tujuh tahun, dia mulai di Sekolah St. Katherine. Terdapat cerita-cerita lucu ketika beliau bersekolah dimana beliau membuat gundah gurunya dengan menghitung lebih cepat dibandingkan dengan yang mampu dikerjakan oleh gurunya yang bernama Büttner.

Meskipun Carl Friedrich Gauss berasal dari keluarga petani sederhana, Gurunya Büttner mengakui bahwa suatu hari anak itu bisa menjadi seorang profesor di universitas yang ahli kalau seseorang memberinya potensi untuk berguru lebih.

Carl Friedrich Gauss Si Anak Ajaib

Gurunya kemudian mengundang ayah Carl Friedrich Gauss ke sekolah untuk mendiskusikan periode depan putranya. Ayahnya pun tidak percaya akan kemampuan anaknya. Dia cuma berharap Carl Friedrich Gauss akan menjadi buruh dan membantu keluarganya.

Gurunya meyakinkannya bahwa bakat Carl Friedrich Gauss sungguh tidak biasa dari bawah umur lain seusianya. Ia lalu mulai dibimbing oleh Martin Bartels seorang matematikawan berbakat.

Bartels yang terinspirasi oleh Carl Friedrich Gauss kemudian mencurahkan kariernya sepenuhnya untuk matematika, yang pada jadinya menciptakan dia menjadi seorang profesor.

Pada dikala Carl Friedrich Gauss berusia 10 tahun, ia telah membuat terobosan dengan menemukan teorema binomial, suatu prestasi yang sungguh-sungguh luar biasa.

Berita tentang si anak genius ini lalu sampai ke pendengaran Duke of Brunswick, yang lalu baiklah untuk membiayai pendidikannya.

Dalam biografi Carl Friedrich Gauss dikenali bahwa pada tahun 1788, di usia 11 tahun, ia mulai bersekolah tata bahasa di Martino-Katharineum, di mana beliau sangat pintar dalam hal Matematika, Bahasa Yunani Kuno, Latin, dan Modern.

Pada tahun 1792, saat Carl Friedrich Gauss berusia 15 tahun, dia masuk ke Caroline College. Pada saat beliau berusia 18 tahun, ia sudah menyelesaikan gelarnya dalam bidang matematika.

Carl Friedrich Gauss sangat bergairah ihwal kemajuan ilmu pengetahuan yang dibuat oleh Isaac Newton, Leonhard Euler, dan Joseph-Louis Lagrange. Namun Pahlawan Carl Friedrich Gauss ialah Archimedes.

Carl Friedrich Gauss kemudian mencar ilmu untuk menerima gelar doktor di Universitas Göttingen selama tiga tahun, dimulai pada bulan Oktober 1795.

Dalam hal kecerdasan dan keahliannnya dalam bidang matematika, Carl Friedrich Gauss sudah jauh di depan sebagian besar para profesor matematika di universitasnya.

Carl Friedrich Gauss membenamkan dirinya dalam bidang matematika modern. Dia juga rajin menghadiri kuliah di bidang linguistik, fisika, dan astronomi. Dia meminjam lebih banyak buku humaniora dari perpustakaan dibandingkan dengan buku-buku matematika.

Meskipun ia tahu kemampuannya sungguh istimewa, tetapi sobat-teman mahasiswanya tidak menganggapnya selaku matematikawan yang sepenuhnya berbakti dan brilian. Mereka menganggapnya sosok yang sederhana dan normal.

Dalam biografi Carl Friedrich Gauss dimengerti bahwa dikala dia berguru di Universitas Göttingen, pencurahan ide-ilham gres Gauss akan mengubah matematika untuk selamanya. Hanya dalam waktu enam bulan, Ia memecahkan problem yang telah menjadi problem para matematikawan selama 2.000 tahun.

Gauss memperoleh rumus matematika yang membuat semua poligon reguler yang mampu dikonstruksi hanya memakai straight edge dan kompas.

Menemukan Teori Bilangan dan Konstruksi Heptadecagon

Dengan penemuan konstruksi heptadecagon ini, Gauss menyadari bahwa tempatnya dalam sejarah selaku seorang matematikawan akan dikenang.

Carl Friedrich Gauss menyimpan buku harian penemuannya, dimulai dengan heptadecagon. Dalam buku harian itu, terdapat 146 penemuan, tetapi hilang selama lebih dari 40 tahun sesudah kematiannya. Di zamannya selaku mahasiswa, Gauss membuat banyak membuat penemuan penting misalnya teori bilangan.

Duke of Brunswick terus mendanai karya Gauss, jadi dia bebas untuk menyelidiki bidang apa pun yang menarik baginya. Pada tahun 1801, Saat Carl Friedrich Gauss berusia 24 tahun, beliau mempublikasikan salah satu karya terbesar dalam sejarah matematika adalah Disquisitiones Arithmeticae.

Dia memilih untuk menulis buku dalam bahasa Latin klasik yang sempurna. Carl Friedrich Gauss menulis sebagian besar buku itu dalam waktu tiga tahun sebelum diterbitkan. Di dalamnya dia mencatat bukti formal dari banyak penemuan sebelumnya.

Disquisitiones Arithmeticae ialah buku yang menyatukan helai yang terpisah dari sebuah teori bilangan. Di sinilah teori bilangan modern dimulai. Carl Friedrich Gauss mendokumentasikan terobosan signifikan, seperti hukum timbal balik kuadrat, perumusan aritmatika modular modern, dan kesesuaian gagasan yang mendukung pendekatan terpadu untuk teori bilangan.

Orang mengatakan Carl Friedrich Gauss sudah melakukan yang terbaik dalam bidang teori bilangan sesuai dengan apa yang Euclid lakukan dalam geometri.

Biografi Nicolaus Copernicus Pelopor Teori Heliosentris

Biodata,  Biografi,  Feed,  Tokoh Matematika

TintaTeras.com – Biografi Nicolaus Copernicus. Dikenal sebagai penggagas dari Teori Heliosentris dimana bumi serta planet-planet lain berputar mengelilingi matahari sebagai porosnya. Selain selaku Astronom, Nicolaus Copernicus juga dikenal selaku seorang matematikawan dan ekonom.

Biodata Nicolaus Copernicus

Biografi Nicolaus CopernicusNama : Nicolaus Copernicus

Lahir : Toruń, Polandia, 19 Februari 1473

Wafat : Prusy Królewskie, Polandia, 21 Mei 1543

Orang Tua : Nicolaus Copernicus Sr. (ayah), Barbara Watzenrode (ibu)

Saudara : Barbara, Andreas, Katharina

Anak : –

Biografi Nicolaus Copernicus

Nicolaus Copernicus dilahirkan di Toruń, Polandia pada tanggal 19 Februari 1473. Ayah Nicolaus Copernicus berjulukan Nicolaus Copernicus Sr dan ibunya berjulukan Barbara Watzenrode. Ia diketahui memiliki tiga orang kerabat kandung. Di Polandia ia diketahui dengan nama Niklas Koppernigk.

Masa Kecil

Masa kecil serta pendidikan pertamanya ia dapat di Torun yang menjadi tanah kelahirannya. Selanjutnya ia kemudian belajar di Chełmno. Disana ia belajar tentang bahasa latin serta karya dari para penulis antik.

Setelah berusia akil balig cukup akal tepatnya 18 tahun, Nicolaus Copernicus lalu pindah ke ibukota Polandia ketika itu berjulukan Krakow. Disana ia mencar ilmu di universitas dan mengejar-ngejar minatnya dalam bidang astronomi. Cita-citanya menjadi seorang astronom.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Krakow, Paman meminta keponakannya itu pindah di Frombok di sekitaran daerah Laut Baltik. Ia meminta keponakannya untuk mampu menjadi staf katedral.

Belajar di Italia

Namun alasannya impiannya menjadi seorang Astronom, Copernicus kemudian berangkat ke Bologna serta Padua, Italia. Disana ia mempelajari mengenai aturan gereja, Matematika serta ilmu kedokteran.

Disana ia juga akrab dengan Domenico Maria Novara yang merupakan seorang astronom dan filsuf bernama Pietro Pomponazzi. Ia juga menjadi orang pertama yang menerjemahkan dokumen berbahasa yunani ke polandia.

Setelah menuntaskan pendidikannya di Italia, Copernicus kembali ke Polandia. Pamannya mengakibatkan Nicolaus Copernicus selaku penasihat, sekretaris sekaligus dokter langsung bagi pamannya.

Selama bertahun-tahun, Nicolaus Copernicus menduduki banyak jabatan administratif di Polandia. Ia juga banyak meneliti mengenai bintang serta planet-planet di tata surya.

Mencetuskan Teori Heliosentris

Hasil dari observasi Nicolaus Copernicus membuahkan teori Heliosentris yang menyebutkan bahwa bumi serta planet-planet lain berputar mengelilingi matahari sebagai porosnya.

Sebenarnya usulan Nicolaus Copernicus mengenai bumi serta planet-planet lain yang berputar mengelilingi matahari telah dikemukakan lebih dulu oleh dua orang astronom Yunani berjulukan Aristarkhus dari Samos pada tahun ketiga sebelum maseh.

Namun masih terdapat kekurangan dari usulan yang dikemukakan oleh dua orang astronom yunani tersebut. Nicolaus Copernicus menghabiskan sisa hidupnya dengan memperbaiki banyak sekali argumen serta rumus matematika dalam mendukung teori Heliosentrisnya.

Menerbitkan Paper Commentariolus

Nicolaus Copernicus membuat sebuah rangkuman singkat perihal pemikiran teorinya yang dimuat dalam paper yang berjudul Commentariolus.

Paper mengenai penelitiannya ini memanggil banyak minat para ilmuwan saat itu bahkan hingga di Jerman dan Roma. Di tahun 1533, Paus Clemens VII bahkan menyurati Nicolaus Copernicus lewat Kardinal Schönberg untuk menerangkan secara lengkap tentang teori Heliosentris.

Kemudian seorang Professor Jerman berjulukan Georg Joachim Rhäticus mendatangi Copernicus sebab penasaran akan teorinya. Georg Joachim Rhäticus bahkan menghabiskan waktunya selama dua tahun bareng dengan Nicolaus Copernicus.

Tepat di tahun 1542, Georg Joachim Rhäticus mendapat menuskrip lengkap mengenai pemikiran dari Nicolaus Copernicus dan menyerahkannya kepada tukang cetak.

Manuskrip de revolutionibus orbium coelestium
Manuskrip De Revolutionibus Orbium Coelestium

Tukang cetak yang berjulukan Osiander lalu memberi nama manuskrip tersebut dengan nama De revolutionibus orbium coelestium (Mengenai Perputaran Bola-Bola Langit).

Dalam Biografi Nicolaus Copernicus dikenali bahwa Nicolaus Copernicus selaku penulis aslinya tidak mendapatkan salinan dari cetakan tersebut sampai kematiannya pada tanggal 24 Mei 1543. Selanjutnya Nicolaus Copernicus dimakamkan di Frombork, Polandia.

Teori yang Menciptakan Kontroversi

Dalam Biografi Nicolaus Copernicus diektahui juga bahwa sepeninggal Nicolaus Copernicus, gereja-gereja kemudian mendapatkan salinan dari manuskrip observasi Nicolaus Copernicus mengenai teori Heliosentrisnya.

Gereja Lutheran yang pertama mengkritisi bahwa teori yang dikemukakan oleh Nicolaus Copernicus tidak masuk logika. Kemudian gereja Katholik mengemukakan bahwa teori Heliosentris Nicolaus Copernicus sangat bertentangan dengan keyakinan atau anutan gereja.

Segeranya manuskrip milik Nicolaus Copernicus ditetapkan selaku buku yang terlarang untuk dipelajari di tahun 1616. Namun seiring waktu berjalan teori Heliosentris milik Nicolaus Copernicus sungguh-sungguh terbukti bahkan dikuatkan oleh Galileo Galilei yang juga meneliti perihal planet dan perbintangan serta dikembangkan oleh Kepler dan Sir Isaac Newton

 

Biografi Adam Osborne – Penemu Laptop

Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Profil,  Sejarah,  Tokoh Matematika

Profil dan Biografi Adam Osborne. Beliau dikenal sebagai Penemu Laptop. Adam Osborne ialah salah seorang yang memegang peranan penting dan kuat di dalam sejarah awal pengerjaan personal computer (PC) serta membuat Komputer Portabel pertama yang kini diketahui dengan istilah Laptop. Ia dilahirkan di Thailand pada 1939, dan menghabiskan kurun anak-anaknya di Tamil Nadu, India Selatan, bareng kedua orang tuanya yang berkebangsaan Inggris. Ia pindah ke Inggris saat berusia 11 tahun. Pada tahun 1961 ia lulus dari Universitas Birmingham, Inggris, sebagai sarjana muda di bidang teknik kimia. Setelah itu, ia pindah ke Amerika Serikat dan menyelesaikan pendidikannya di Universitas Delaware dan menemukan gelar doktor di bidang teknik kimia. Kemudian, dia bekerja di suatu perusahaan pertambangan minyak Shell Oil.

Kehidupan Adam Osborne

Seperti kebanyakan orang yang senantiasa berpikir inovatif, Osborne merasa tidak nyaman dalam menjalani kehidupannya selaku karyawan di perusahaan besar. Ia tidak betah berlama-usang berada di Shell dan mengundurkan diri dari perusahaan tersebut. Ia kemudian menyadari bahwa dirinya sungguh menikmati pekerjaan barunya selaku penulis buku panduan, terutama tentang buku panduan komputer gres yang hendak dikembangkannya. Pada awal 1970-an, ia menerima pekerjaan barunya sebagai penulis buku tutorial bagi mikroprosesor milik perusahaan komputer Intel.

Osborne meneruskan pekerjaan lepasnya sebagai penulis dan tahun 1972 mencoba mendirikan Osborne and Associates, suatu perusahaan yang bergerak di bidang penulisan buku manual komputer yang sederhana, mudah, dan yummy dibaca bagi penggemar komputer. Ia pun menulis sebuah buku yang diberi judul “The Value of Power”, yang kemudian mengganti judulnya menjadi “An Introduction to Microcomputers”. Ia menjajal menunjukkan bukunya kepada sebuah penerbit yang berada di kotanya. Namun, sayangnya buku itu ditolak. Ia tidak pernah frustasi. Lalu, beliau memutuskan untuk menjajal menerbitkan bukunya itu sendiri.

Dalam suatu program di sebuah klub pengguna komputer, ia sempat memperlihatkan buku karyanya terhadap Bruce Van Natta dari AMSAI, salah satu perusahaan komputer terkenal di AS. Setelah membaca buku tersebut, Van Natta kepincut dan memutuskan untuk menyertakan satu buku pada setiap komputer IMSAI yang hendak dijualnya. Dengan awal yang baik dan saling menguntungkan ini, serta akidah bahwa orang akan beramai-ramai mencari buku-buku bimbingan wacana komputer yang mampu mudah dibaca dan diketahui, Osborn menjajal mendirikan perusahaan penerbitan sendiri berjulukan Osborn Books.

Lima tahun lalu, penerbit Osborne Books sudah mempublikasikan lebih dari 40 judul buku ihwal komputer. Lalu pada 1979 sebab sesuatu hal, Osborne memasarkan perusahaan penerbitannya kepada McGraw-Hill. Dalam waktu yang sama, ia pun mulai mencoba menulis di sebuah kolom untuk majalah komputer Interface Age dan Infowold. Ia sangat percaya komputer akan dapat benar-benar berkhasiat bila komputer tersebut dibentuk mobile (dapat dibawa ke mana-mana) dan dinamis bareng orang yang menggunakannya, serta mampu dipakai kapan saja dan di mana saja orang itu berada. Ia mulai berpikiran bahwa sebuah ketika nanti perusahaan komputer yang ada dikala itu pasti akan mengerti perihal rancangan-rancangan (ide-ide) yang ada di kepalanya. Namun, perusahaan komputer yang ada belum siap dengan konsep-konsepnya. Setelah memasarkan perusahaan penerbitannya, Osborn pun mulai mengalihkan tenaganya untuk mendesain komputer yang portabel, menarik, mudah digunakan, dan kuat.

Merancang Komputer Portabel Pertama Cikal Bakal dari Laptop

Pada Maret 1980, dalam program “West Coast Computer Faire”, dia bertemu dengan Lee Felsenstein, spesialis yang merancang papan sirkuit untuk teknologi prosesor. Felsenstein mengawali usahanya yang bergerak di pembuatan perangkat keras (hardware). Perusahaan hardware-nya itu tidak cuma memproduksi komputer-komputer yang portabel, tetapi juga memberikan software-nya.

Felsenstein pun mulai kesengsem mengikuti inspirasi yang diajukan oleh Osborne, beliau pun mulai merancang sebuah komputer yang portabel, yang mau sanggup disimpan di bawah tempat duduk dalam sebuah pesawat. Komputer itu memiliki berat hanya 24 pound, mempunyai performa (display) 52 kolom yang akan cukup di dalam layar 5 inci, tabung pelindung, dan 2 disk drive. Agar menyanggupi keperluan display yang kecil, Felsenstein menjajal menyimpan gosip satu layar sarat dalam memori, dan memberi kemudahan kepada para pengguna jika mereka menekan tombol-tombol biar layar display menggulung.

Laptop Pertama Di Dunia Ciptaan Adam Osborne

Begitu hardware-nya terwujud, Osborne menjajal menelepon beberapa pemasoksoftware dan menciptakan persetujuanuntuk menyediakan bahasa BASIC dan CBASIC, pengolah kata Wordstar, dan program pengolah data SuperCalc di setiap komputernya. Harga pasaran dari sotware-software tersebut sekitar $2.000, yang menyebabkan Osborne mesti mengoptimalkan harga orisinil dari setiap unit yang dijual. Osborne mulai memperkenalkan komputer barunya tersebut, yang diberi nama Osborne 1, di “West Coast Computer Faire” pada April 1981. Komputer tersebut merupakan komputer portabel pertama yang software-nya dapat diperoleh dengan harga $1.795 dan ialah gebrakan yang mengagetkan serta prospektif untuk menjangkau pemasaran yang berhasil. Pada September 1981, Osborne Computer Cooporation (OCC) mendapatkan nilai pemasaran pertamanya jutaan dolar AS. Bahkan, Osborne 1 menjadi salah satu PC yang paling laris dan banyak terjual yang dengan segera meraih pemasaran puncak sekira 10.000 unit per bulan.

Di tahun kedua, perusahaan milik Osborne mencapai target pemasaran 70 juta dolar. Ini menciptakan kewalahan para pesaingnya, mirip IBM dan Apple. Ini pun sungguh diperparah lagi ketika Osborne memberitahukan komputer barunya, Executive, usang sebelum barang tersebut siap dipasarkan. Hal ini membuat para konsumen menghentikan pembelian terhadap Osborne 1 sambil menanti komputer baru yang mau dikeluarkannya. Namun, sayangnya pada September 1983, tanpa diketahui dengan niscaya, OCC mengalami kebangkrutan. Karena pemasaran Executive tidak selaris pemasaran Osborne 1.

Pada musim semi 1984, Osborne kembali pada bisnis penerbitan. Firma barunya itu berjulukan Paperback Software International Ltd. Awalnya, beliau berupaya untuk memublikasikan software yang murah untuk menyaingi software-software mahal yang sedang ada di pasaran ketika itu. Pertama kali, idenya itu menemui kesuksesan dan dia pun mampu menggantikan serta menarik para pelanggan komputer utamanya perusahaan-perusahaan di Inggris. Produk Osborne yang paling sukses adalah program pengolah data yang diberi nama VP Planner. Sayangnya, Lotus Development Corporation merasa bahwa program tersebut melanggar hak paten dari acara mereka, Lotus 1-2-3. Pada 1987, Lotus menuntut software tersebut, dan menagih ongkos lisensi software tersebut. Setelah lewat proses yang panjang di pengadilan, hasilnya pengadilan pun menetapkan bahwa penggandaan interface sajian milik Lotus 1-2-3 dari software tersebut telah melanggar hak paten.

Bagaimanapun, Adam Osborne merupakan seorang penemu yang jenius tentang bagaimana menciptakan komputer portabel yang memberi kemudahan-kemudahan untuk para pengguna komputer. Tidak dapat disangkal lagi, wangsit-ilham cemerlangnya akan sungguh berguna sekali bagi penduduk pengguna komputer ketika ini. Adam Osborne meninggal di Kodiakanal, India selatan, pada 25 Maret 2003 sesudah menderita penyakit yang berkepanjangan pada otaknya. www.biografiku.com