TintaTeras.com
Biografi Gregor Mendel, Cerita Biarawan Menjadi ‘Bapak Genetika’ Paling Berpengaruh
TintaTeras.com
Biografi Louis Pasteur – Dongeng Dari Penemu Vaksin
TintaTeras.com – Profil dan Biografi Louis Pasteur. Dikenal sebagai salah tokoh yang paling berjasa dalam perkembangan dunia kedokteran. Louis Pasteur dikenal selaku tokoh penemu Vaksin. Ia ialah tokoh dibalik inovasi cara menghalangi pembusukan kuliner dalam waktu usang yang dikerjakan dengan cara proses pemanasan yang lalu dikenal dengan nama pasteurisasi.
Biografi Louis Pasteur
Nama : Louis Pasteur
Lahir : Dole, Perancis, 27 Desember 1822
Wafat : Marnes-la-Coquette, Perancis, 28 September 1895
Orang Tua : Jean Joseph Pasteur, Jeanne Etiennette Roqui
Istri : Marie Pasteur
Anak : Jean Baptiste Pasteur, Marie Louise Pasteur, Cécile Pasteur, Jeanne Pasteur, Camile Pasteur
Pekerjaan : Ilmuwan, Penemu Vaksinasi
Louis Pasteur dilahirkan di kota Dole, Perancis, tanggal 27 Desember 1822. Sebagai mahasiswa di Paris dia memperdalam ilmu pengetahuan. Kegeniusannya belum tampak tatkala jadi mahasiswa bahkan salah seorang mahagurunya menilai Pasteur “sedang-sedang” saja dalam ilmu kimia.
Ahli Kimia Ternama
Dalam Biografi Louis Pasteur dikenali bahwa baru setelah beliau meraih gelar Doktor di tahun 1847, Pasteur membuktikan ucapan profesornya keliru besar. Penyelidikannya perihal asam traktat (tartaric acid) pada beling mengangkat derajatnya ke tingkat mahir kimia yang tersohor di ketika umurnya gres dua puluh enam tahun.
Kemudian ia mengalihkan perhatiannya terhadap penyelidikan tentang peragian dan membuktikan bahwa proses ini persis mirip proses yang terjadi pada sejenis mikro organisme yang lain mampu memprodusir hasil-hasil yang tidak diharapkan dalam hal peragian minuman.
Pendapat ini segera menuntunnya kegagasan lain bahwa semacam mikro organisme mampu pula menghasilkan hal-hal yang tidak dibutuhkan dan mampu menenteng efek baik kepada insan maupun binatang.
Penemuan Vaksin
Pasteur bukanlah orang pertama yang memasalahkan teori baksil penyakit. Hipotesa serupa telah pernah dikembangkan lebih dulu oleh Girolamo Fracastoro, Friedrich Henle dan banyak yang lain lagi.
Tetapi, Pasteurlah yang paling menonjol dalam hal teori basil penyakit yang dibuktikannya lewat serentetan percobaan dan demonstrasi yang merupakan faktor utama dan meyakinkan masyarakat cerdik akil bahwa teorinya benar.
Apabila penyakit disebabkan oleh baksil, sepertinya masuk akal bahwa dengan mencegah masuknya baksil itu ke dalam tubuh insan, penyakit itu mampu disingkirkan.
Karena itu Pasteur menekankan pentingnya sistem antiseptik buat para dokter, dan dia punya imbas besar kepada Joseph Lister yang memperkenalkan cara antiseptik kedalam bidang pembedahan.
Bakteri yang berbahaya dapat memasuki tubuh manusia melalui masakan dan minuman. Pasteur mengembangkan teknik (lazimdisebut pasteurisasi) untuk memusnahkan mikro organisme dalam minuman. Teknik ini, bila dipraktekkan, dapat membinasakan susu yang kejangkitan hama selaku penyebab bengkak.
Dalam Biografi Louis Pasteur dikenali bahwa tatkala umurnya mendekati pertengahan lima puluhan, Pasteur beralih lagi perhatiannya terhadap pengusutan baksil penyakit ternak, sejenis penyakit abses serius yang menyerang hewan ternak dan hewan-binatang lain, tidak kecuali insan.
Pasteur mampu menawarkan bahwa sejenis baksil menjadi alasannya sesuatu penyakit. Karya lebih penting lainnya adalah pengembangan tekniknya memproduksi corak baksil penyakit ternak yang telah dilemahkan.
Dengan cara disuntikkan ke badan ternak, baksil penyakit yang sudah dilemahkan ini dapat menyebabkan penyakit yang ringan dan tidak mengakibatkan fatal sehingga memungkinkan ternak-ternak itu menemukan kekebalan untuk menghadapi penyakit wajar .
Demonstrasi Pasteur di depan biasa mengenai efektivitas teknik mengebalkan binatang dari baksil penyakit ternak menjadikan kehebohan. Segera disadari bahwa tata cara umum mampu dipakai untuk pencegahan rupa-rupa penyakit masyarakat.
Pasteur dengan alat bakterinya
Penemuan pribadi Pasteur yang paling termasyhur yaitu pengembangan teknik penyuntikan kepada insan untuk menghalangi penyakit Rabies yang ditakuti.
Lain-lain ilmuwan, dengan menggandakan gagasan dasar Pasteur, sejak itu membuatkan vaksin untuk menangkal lain-lain penyakit berat seperti tifus dan poliomyelitis.
Pasteur, seorang yang suka kerja hebat banyak, membuat penemuan-inovasi kurang penting tetapi tetap memiliki kegunaan bagi keharuman namanya. Adalah tak lain dari penemuannya melampaui arti penemuan orang-orang lain yang secara meyakinkan mendemonstrasikan bahwa mikro organisme tidak berkembang lewat pembiakan.
Pasteur juga menemukan fenomena anaerobiosis, contohnya sesuatu mikro organisme dapat hidup dalam ketiadaan udara maupun oksigen. Karya Pasteur tentang penyakit ulat sutera mendatangkan nilai komersial yang tinggi.
Penemuan lainnya ialah pengembangan vaksin untuk menghalangi berjangkitnya penyakit kolera pada ayam dan penyakit yang menyerang unggas. Pasteur menghembuskan nafas terakhir di dekat Paris tahun 1895.
Biografi Antony Van Leeuwenhoek – Penemu Basil
TintaTeras.com – Ia sungguh berjasa di dunia mikrobiologi. Antony van Leeuwenhoek diketahui dunia selaku penemu dari basil. Karena jasa-jasanya di bidang biologi terutama mikrobiologi maka Antony van Leeuwenhoek lalu diketahui selaku ‘Bapak Mikrobiologi‘.
Biografi Antony van Leeuwenhoek
Biodata
Nama : Antony van Leeuwenhoek
Lahir : Delft, Belanda, 24 Oktober 1632
Wafat : Delft, Belanda, 26 Agustus 1723
Orang Tua : Philips Antonisz van Leeuwenhoek (ayah), Margaretha Bel van den Berch (ibu)
Istri : Barbara de Mey
Anak : Maria van Leeuwenhoek, Margrieta Leeuwenhoek, Philips Leeuwenhoek
Profesi : Pedagang, Ahli Biologi
Masa Kecil
Antony van Leeuwenhoek dilahirkan pada tahun 1632 di Delft, Negeri Belanda. Dia berasal dari keluarga golongan menengah. Ayahnya berjulukan Philips Antonisz van Leeuwenhoek dan ibunya bernama Margaretha Bel van den Berch.
Di periode kecilnya, Ia cuma bersekolah hingga sekolah dasar saja. Setelahnya, beliau menghabiskan waktunya untuk melakukan pekerjaan di usianya yang masih sangat muda. Ia melakukan pekerjaan selaku karyawan di suatu toko kain di kota Benthuizen selama beberapa tahun.
Di toko itu para pekerja memakai kaca pembesar untuk menyaksikan serta meneliti kualitas dari suatu kain di toko. Disinilah Antony van Leeuwenhoek mulai kesengsem dengan kaca pembesar alasannya adalah beliau dapat menyaksikan hal kecil dengan sangat terang dan mempermudah pekerjaannya.
Menjadi Pedagang Kain
Dalam Biografi Antony van Leeuwenhoek diketahui bahwa sesudah lama melakukan pekerjaan di kota Benthuizen, Antony van Leeuwenhoek kesannya kembali ke kampung halamannya berbekal pengalaman dalam membuka usaha kain di kota Benthuizen.
Ia akibatnya membuka toko kain sendiri. Disini, beliau berbagi kaca pembesar yang bahkan mampu menyaksikan hal yang lebih kecil lagi.
Membuat Mikroskop Sendiri
Meskipun mikroskop sudah didapatkan orang sebelumnya. Akhirnya Antony van Leeuwenhoek sukses membuat mikroskop dengan beling pembesar yang beliau kembangkan yang mampu melihat objek sampai 270 kali lebih besar.
Disinilah Antony van Leeuwenhoek mulai tertarik memperhatikan sesuatu yang ada di sekelilingnya dengan mikroskop buatannya. Ia pun merekrut seseorang yang arif menggambar untuk mengilustrasikan objek temuannya yang dia dapatkan dengan mikroskop.
Keahlian yang dikembangkan amat hebat, jauh melebihi kebiasaan para profesional pada ketika itu. Leeuwenhoek punya keteguhan yang amat sungguh dan pengamat yang bersungguh-sungguh, punya pandangan tajam serta rasa ingin tahu yang tak terhingga.
Dengan lensa yang teramat kecil itu dia meneliti banyak sekali macam benda, mulai rambut sampai sperma anjing, dari titik hujan hingga serangga kecil.
Juga serat, bagian kulit dan macam-macam benda yang lain. Dia menciptakan catatan yang teliti dan membuat gambar bagan terang dari tiap apa saja yang diamatinya.
Menjadi Anggota The Royal Society of England
Terhitung tahun 1673 dan seterusnya, Leeuwenhoek senantiasa menjalin kekerabatan dengan “The Royal Society of England” suatu lembaga ilmiah terkemuka pada jaman itu. Meskipun beliau tak punya latar belakang pendidikan tinggi (cuma sekolah dasar dan hanya tahu satu bahasa, bahasa Belanda).
Dalam Biografi Antony van Leeuwenhoek diketahui dia terpilih jadi anggota lembaga ilmiah itu pada tahun 1680. Dia juga jadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan di Paris.
Menjabarkan Spermatozoa Serta Sel Darah
Leeuwenhoek melakukan banyak inovasi penting. Dialah orang pertama yang menjabarkan spermatozoa (1677), dan ialah salah seorang yang mula-mula menjabarkan darah merah dan darah putih.
Dia menentang teori perihal generasi spontan bentuk sederhana dari kehidupan dan memaparkan banyak bukti-bukti yang bertentangan dengan itu. Dia bisa memberikan, contohnya, bahwa hewan kecil pemakan darah tak bersayap berkembang biak dalam cara serupa dengan insekta bersayap.
Menemukan Bakteri atau Kuman
Penemuan terbesarnya timbul tahun 1674 tatkala dia menciptakan observasi pertama kali kepada kuman. Ini ialah salah satu inovasi besar perihal cairan sperma yang mengakibatkan penyuburan dalam sejarah insan.
Di dalam titik air kecil itu Leeuwenhock menemukan suatu dunia yang serupa sekali baru, sepenuhnya dunia tak terduga, sarat dengan kehidupan. Meski belum disadarinya, dunia baru ini punya arti amat penting kepada umat manusia.
Sesungguhnya, “benda amat kecil mikroskopis” itu yang diamatinya sering ialah aspek kekuatan penting baik untuk kehidupan maupun kematian insan. Sekali sudah ditelitinya, Leeuwenhoek mampu menemukan bakteri di aneka macam tempat yang berlawanan-beda.
Seperti di sumur dan di kubangan, di titik air hujan, di verbal dan usus menuju anus insan. Dia melukiskan pelbagai bentuk basil, juga protozoa dan menjumlah ukurannya.
Penemuan bakteri ini ialah suatu penemuan penting ilmiah yang langka yang dikerjakan oleh perseorangan. Leeuwenhoek betul-betul kerja sendirian.
Dalam Biografi Antony van Leeuwenhoek, Penemuan protozoa dan bakterinya tak mampu bantuan semua orang-tidak demikian halnya pada sebagian paling besar pertumbuhan di bidang biologi serta bukannya ialah pertumbuhan masuk akal dari pengetahuan biologi sebelumnya.
Antony van Leeuwenhoek Wafat
Faktor inilah, bersamaan dengan arti penting penggunaan penemuannya. Antony van Leeuwenhoek meninggal pada tanggal 26 Agustus 1723 di kota kelahirannya Delft, Belanda.
Ia meninggalkan penemuan yang sangat berguna bagi dunia pengetahuan ketika itu dan wajar ia tergolong salah satu tokoh dari seratus tokoh di dunia yang berpengaruh didunia.
Biografi James Watson – Penemu Dna (Dioxyribo Nucleic Acid)
DNA (Dioxyribo Nucleic Acid) merupakan sebuah bagian paling penting bagi semua mahluk hidup karena DNA merupakan kawasan penyimpanan isu genetik, mampu dikatakan bahwa DNA merupakan resep, skema, sistematika, manual, peta, cetak biru, rancangan, dan info biologis yang unik dari makhluk hidup. Persis mirip setiap bangunan gedung yang ada cetak birunya masing-masing. Penemu DNA yaitu James Watson dan Francis Crick. James Dewey Watson salah satu penemu dari DNA dilahirkan di kawasan Chicago, Illinois pada tanggal 6 April 1928. Ia ialah anak tunggal dari James D. Watson, seorang usahawan, dan Jean Mitchell. Seluruh abad kanak-kanak muda Watson dihabiskan di Chicago di mana beliau selama delapan tahun bersekolah di Horace Mann Grammar dan selama dua tahun di South Shore High School.
Dia lalu mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah ke Universitas Chicago, dan di animo panas 1943 mereka melakukan eksperimen selama empat tahun kuliah. Pada tahun 1947, dia menerima gelar B.Sc. dalam bidang Zoologi. Perhatiannya semasa kanak-kanak dalam observasi burung mendorongnya untuk serius mencar ilmu mengenai genetika. Pada tahun 1950 dia mendapatkan penghargaan Fellowship untuk studi pascasarjana Zoologi di Indiana University di Bloomington, di mana beliau mendapatkan gelar Ph.D. dalam bidang Zoologi. Saat di Indiana, dia sungguh dipengaruhi oleh konsep genetika HJ Muller dan TM Sonneborn, juga SE Luria, seorang mikrobiologi kelahiran Italia yang melakukan pekerjaan selaku staf di Indiana Bacteriology Departmen. Tesis Watson disusun di bawah bimbingan Luria, meneliti ihwal efek X-ray pada pembelahan bakteriofag.
Dari September 1950 hingga September 1951 dia menghabiskan tahun pertama postdoctoral di Kopenhagen sebagai Fellow Merck Dewan Penelitian Nasional. Tahun itu dia habiskan bersama hebat biokimia Herman Kalckar, juga dengan mikrobiolog Ole Maaløe. Sekali lagi beliau melakukan pekerjaan dengan virus bakteri, menjajal untuk mempelajari DNA dari partikel virus tersebut. Selama trend semi tahun 1951, ia pergi bareng Kalckar ke Stasiun Zoologi di Naples. Ada di Simposium simpulan bulan Mei. Ia bertemu Maurice Wilkins dan menyaksikan untuk pertama kalinya difraksi sinar-X teladan DNA kristal. Hal ini sungguh mendorong dia untuk mengganti arah penelitiannya terhadap struktur kimia asam nukleat dan protein. Langkah in menjadi mungkin saat Luria, pada awal Agustus 1951, yang melakukan pekerjaan sama dengan John Kendrew membantu Watson melakukan penelitian di Laboratorium Cavendish, di mana ia mulai melakukan pekerjaan pada permulaan Oktober 1951.
Saat bertemu Crick, mereka menemukan persamaan impian memecahkan struktur DNA. Upaya serius pertama mereka dilakukan pada simpulan musim gugur tahun 1951, dengan hasil yang tidak memuaskan. Upaya kedua mereka pada permulaan Maret 1953 lebih didasarkan pada bukti eksperimental dan apresiasi yang lebih baik dari literatur asam nukleat, dan dituliskan dalam proposal wacana konfigurasi tambahan double-heliks.
Pada dikala yang serupa, ia melakukan eksperimen untuk mengusut struktur TMV (Tobbacco Mozaic Virus), memakai teknik sinar-X terdifraksi. Tujuannya adalah untuk melihat apakah sub-unit kimiawi yang sebelumnya pernah diungkapkan dengan elegan oleh percobaan Schramm, memang berupa spiral yang terstruktur. Tujuan ini dicapai pada akhir Juni 1952, saat menggunakan tabung anoda berputar sinar-X yang memungkinkan demonstrasi yang meyakinkan tentang pembentukan heliks virus.
Dari tahun 1953 sampai 1955 Watson berada di California Institute of Technology sebagai Senior Research Fellow dalam bidang Biologi. Di sana beliau bekerja sama dengan Alexander Rich dalam mempelajari difraksi X-ray kepada RNA. Pada 1955-1956 beliau kembali ke Cavendish, bekerja dengan Crick. Selama melakukan pekerjaan sama mereka menerbitkan beberapa makalah wacana prinsip-prinsip lazim konstruksi virus.
Sejak trend gugur tahun 1956, ia telah menjadi anggota dari Departemen Biologi Harvard. Pertama selaku Asisten Profesor, tahun 1958 sebagai Associate Professor, dan sebagai Profesor semenjak tahun 1961. Selama waktu ini, ia melaksanakan observasi utamanya tentang peran RNA dalam sintesis protein. Di antara rekan-rekannya selama abad ini yaitu hebat biokimia Swiss, Alfred Tissieres dan ahli biokimia Perancis, François Gros. Banyak bukti eksperimental yang mendukung desain tentang RNA duta (ARNd/ARNm) yang telah dikumpulkannya. Kolaborator terutama yakni seorang ahli fisika teoritis Walter Gilbert, yang menciptakan Watson bersemangat berguru perihal eksperimen dalam bidang biologi molekuler. Selama hidupnya Watson tidak menikah.
James Watson dan Francis Crick. James mempelajari Struktur DNA temuan mereka |
Pada tanggal 25 Oktober 2007 James Watson mengundurkan diri dari posisinya selaku kepala Cold Spring Harbor Laboratory. Hal ini dipicu oleh pernyataannya yang dianggap bernada rasis atau eugenik, terkait dengan ketidakmampuan bangsa-bangsa Afrika dalam memperbaiki kehidupannya dan orang berkulit hitam yang dianggapnya tidak kompeten. Akibat pernyataannya, sejumlah lembaga akademik di Inggris membatalkan permintaan terhadapnya untuk berbicara di hadapan publik dan forum yang dipimpinnya mengenakan skors baginya. Tahun-tahun sebelumnya, dia juga pernah menyatakan jikalau seorang ibu seharusnya diizinkan menggugurkan kandungannya kalau dimengerti anak yang dikandungnya menjinjing gen homoseksual. Ia pernah pula menyampaikan ada kemungkinan kaitan antara warna kulit dan “nafsu seksual” (sexual prowess), serta antara tinggi badan dan ambisi. Pernyataan kontroversial lainnya yaitu bahwa kebodohan (stupidity) yakni penyakit genetis yang harus dikerjakan secara medis. TintaTeras.com
Gelar kehormatan yang diperoleh Watson meliputi:
- John Collins Warren Prize of the Massachusetts General Hospital, yang diperoleh bersama Crick pada tahun 1959
- Eli Lilly Award in Biochemistry pada tahun yang sama
- Lasker Award, diperoleh bareng Crick dan Wilkins pada tahun 1960
- Research Corporation Prize, diperoleh bareng Crick pada tahun 1962
- American Academy of Arts and Sciences dan National Academy of Sciences
- Foreign membership of the Danish Academy of Arts and Sciences
- Watson juga seorang konsultan untuk Komite Penasehat Ilmiah Presiden
Biografi Georges Cuvier – Hebat Biologi Penentang Teori Evolusi
Biografi Georges Cuvier. Ia lahir tanggal 23 Agustus 1769 di kota kecil Montbeliard yang berbahasa Prancis di daerah Wurttemberg, tidak jauh dari Prancis. Dia yaitu putra kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya perwira di ketentaraan dan keluarganya yaitu penganut agama Katolik Lutheran yang sungguh taat. Abangnya meninggal tak lama sehabis beliau lahir. Georges mula-mula dididik di rumah oleh ibunya. Minatnya terhadap zoologi dan botani telah tampak semenjak dini. Pendidikan dasar ditempuhnya di Montbeliard.
Dari tahun 1784 hingga 1788 beliau melanjutkan pendidikannya di Akademi Caroline di Stuttgart, sekolah yang diresmikan oleh Bangsawan Wurttemberg untuk mendidlk anak-anak muda yang kelak mengisi jabatan administratif dalam pemerintahan. Ia antara lain mempelajari zoologi dan botani. Karena tidak ada lowongan administratif di jawatan sang ningrat ketika Cuvier lulus, ia pergi ke Prancis dan menjadi tutor dalam sebuah keluarga ningrat beragama Protestan di Normandi. Kemudian dia bekerja sebagai pegawai pemerintah di suatu kota kecil. Selama tujuh tahun di Normandi, Cuvier mempergunakan waktu senggangnya untuk mempelajari tumbuhan dan hewan lokal, khususnya hewan invertebrata di sepanjang pesisir.
Tahun 1795, Cuvier bertemu dengan A.H. Tessier, seorang ahli pertanian. Tessier mengakui kesanggupan Cuvier dan merekomendasikan dia menjadi asisten guru besar dalam bidang anatomi perbandingan di Museum Nasional Sejarah Alam di Paris. Anatomi perbandingan meliputi kajian bab-bab badan binatang dan insan serta fungsinya, persamaan dan perbedaannya. Sumbangan ilmiah besar yang diberikan Cuvier yaitu bahwa ia “sudah memantapkan ilmu anatomi perbandingan dan paleontologi.” (Paleontologi yaitu ilmu yang mempelajari fosil binatang, manusia, dan tumbuhan.) Dia juga menawarkan bantuan bermakna untuk proses penggolongan binatang dan tumbuhan.
Selama abad awal Cuvier di Museum Sejarah Alam, beliau melakukan pekerjaan sama dengan Profesor Etienne Geoffroy Saint-Hilaire. Segera tampak bahwa pandangan Cuvier tentang dunia binatang berlawanan jauh dengan persepsi Geoffroy dan pakar biologi Prancis lain yang terkenal, Jean-Baptiste de Lamarck.
Cuvier “berasumsi bahwa ciri-ciri anatomi yang membedakan kalangan binatang, menandakan bahwa spesies tidak pernah berganti sejak abad kejadian. Setiap spesies begitu tepat terkoordinasi, baik secara fungsi maupun secara struktur, sehingga mustahil mampu bertahan menghadapi pergantian yang berarti.” Maksudnya, Cuvier percaya bahwa hewan-binatang diciptakan dalam kalangan yang berlawanan dan tetap, mirip dibilang oleh Injil, meskipun sekarang kita tahu bahwa “spesies” tidak harus diartikan persis sama dengan “jenis” makhluk yang disebutkan dalam Kitab Kejadian.
Sebaliknya, “baik Lamarck maupun Geoffroy Saint-Hilaire mendukung gagasan bahwa semua hewan mampu disusun dalam “sebuah rantai besar makhluk” dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit.” Lebih lanjut, mereka juga yakin bahwa dengan berlalunya waktu, satu spesies bisa secara sedikit demi sedikit berevolusi menjadi spesies yang lebih tinggi. Lamarck menyampaikan bahwa prosedur yang memungkinkan terjadinya pergantian ini yaitu “dipakai tidaknya aneka macam anggota tubuh hewan.” Lamarck juga yakin bahwa dalam dokumen fosil terdapat cikal-bakal hewan-hewan modern.
Dalam perdebatan panjang tersebut, alasan paling kuat yang diajukan Cuvier yakni bahwa Lamarck tidak mampu pertanda adanya transformasi spesies. Sedangkan Cuvier mampu menunjukkannya dari bukti-bukti yang dibawa kembali ke Prancis oleh prajurit Napoleon. Bukti-bukti itu menawarkan bahwa hewan peliharaan tidak berganti semenjak zaman Mesir kuno. Dia juga menunjukkan bahwa lenyapnya banyak sekali jenis hewan yaitu alasannya adalah binatang tersebut punah, bukan alasannya adalah berubah menjadi spesies baru.”
Cuvier dengan sempurna memperlihatkan bahwa dokumen fosil justru menentang evolusi, tidak mendukungnya. Dia mengatakan bahwa “jika spesies memang berubah secara bertahap, kita seharusnya mampu mendapatkan jejak pergeseran itu; antara (fosil) paleotherium dan spesies yang ada kini sebaiknya ada bentuk antara: tapi ini tidak pernah ada.” Hingga kini hal ini masih belum terbantah, meskipun berjuta-juta fosil gres telah ditemukan semenjak zaman Cuvier.
(Gagasan bahwa satu spesies berevolusi menjadi spesies lain sudah ada semenjak masa Yunani antik. Ketika Charles Darwin memopulerkan gagasan evolusi, bertahun-tahun sehabis perdebatan antara Cuvier dan musuh-lawannya, ia hanya mengisyaratkan sebuah prosedur baru, yaitu seleksi alam sebagai pembenaran gagasan evolusi.)
Cuvier dan Lamarck juga tidak sepaham mengenai bagaimana kehidupan dimulai. Lamarck yakin adanya pemunculan spontan, yaitu bahwa kehidupan mampu berasal dari benda tak bernyawa. Namun, Cuvier memperlihatkan bahwa “kehidupan senantiasa berasal dari kehidupan. Kita menyaksikan kehidupan dialihkan tetapi tidak pernah diciptakan.” Sampai hari ini, tidak pernah ditemukan adanya kehidupan yang berasal dari yang non-hidup. Meskipun begitu, kaum evolusionis bersikukuh bahwa hal ini niscaya pernah terjadi pada suatu ketika.
Anatomi perbandingan tidak menunjukan adanya hewan yang sedang dalam proses transformasi menjadi spesies lain, melainkan menunjukkan bahwa banyak sekali jenis binatang mempunyai struktur yang sama. Kaum evolusionis acap kali menyatakan, ini membenarkan keyakinan mereka bahwa satu jenis hewan mampu bermetamorfosis hewan lain. Tapi masuk logika juga bahwa kesamaan ini disebabkan alasannya Pencipta yang sama merancang dan memakai acuan yang serupa untuk fungsi yang serupa pada jenis binatang yang berbeda. Cuvier sendiri menolak ide keserupaan struktur tulang selaku dasar pembenaran evolusi.
Dalam mempelajari anatomi banyak sekali hewan, para ilmuwan kadang menemukan organ yang fungsinya tidak dikenali. Organ seperti ini diketahui selaku “organ vestigial”. Kaum evolusionis mengasumsikan bahwa organ-organ ini ialah sisa dari organ yang dahulu berkhasiat bagi nenek-moyang makhluk yang berevolusi.
Meskipun Curier mengakui bahwa “organ vestigial ada dan sebab itu mesti dipelajari,” ia tidak menilai hal itu penting, sebab dua alasan. Pertama, pada kurun Cuvier tidak banyak didapatkan organ yang tidak terperinci fungsinya. Kedua, Cuvier menilai organ-organ itu sebagai “bab penting dari Penciptaan, dan oleh alasannya adalah itu keberadaannya pasti memiliki alasan, sekalipun kita tetap tidak tahu.” Cuvier yakin bahwa organ yang disebut “vestigial” bukanlah sisa-sisa evolusi yang tak ada keuntungannya, melainkan organ berguna yang masih belum dikenali fungsinya.
Temuan ilmiah akhir-tamat ini membenarkan akidah Cuvier tentang kegunaan organ-organ tersebut. Misalnya, ujung tulang belakang manusia (sering disebut selaku tulang ekor) dulu dianggap selaku sisa (yang tidak memiliki kegunaan) dari ekor monyet yang dianggap Sebagai nenek-moyang kita. Sekarang diketahui bahwa tulang itu yakni titik kaitan penting bagi otot-otot penopang badan dan isi perut kita. Contoh lain adalah amandel, yang dahulu dianggap tidak berguna dan umumnya dibuang kalau mengalami peradangan. Sekarang dikenali bahwa “amandel adalah alat penting untuk melawan penyakit. Seratus delapan puluh organ lain yang dulu dianggap tidak berguna dan hanya selaku sisa evolusi saja, sekarang dikenali memiliki fungsi penting.”
Dalam abad penjelajahan dunia yang terus-menerus menciptakan temuan flora dan binatang baru, dibutuhkan pemutakhiran dan peningkatan atas sistem penggolongan yang dikembangkan oleh pakar biologi Carl Linnaeus. Sampai sekarang masih digunakan pendekatan dasar Linnaeus yang menggunakan sistem bercabang serta penggolongan tumbuhan dan binatang menjadi klasifikasi dan subkategori menurut fungsi bab tubuhnya. Sistem penamaannya yang terdiri atas dua bab juga masih dipakai hingga sekarang.
Cuvier “memperluas dan menyempurnakan sistem penggolongan Linnaeus dengan menggolongkan kelas-kelas yang berhubungan menjadi golongan yang lebih besar, disebut phyla.” (Dalam sistem Linnaeus, kelas yaitu kalangan paling besar.) Alih-alih menggolongkan hewan berdasarkan struktur luarnya seperti yang dikerjakan Linnaeus, Cuvier menggolongkannya menurut struktur dalamnya alasannya ini ialah indikator yang lebih baik tentang persamaan dan perbedaan mereka secara umum.
Langkah pertama yang ditempuh adalah mengategorikan hewan menurut struktur metode sarafnya, kemudian menempatkan mereka dalam sub-kategori menurut fungsi tata cara yang lain. “Sistem penggolongan baru ini serta karya-karya lainnya yang sungguh luas dan lengkap, yang didasarkan atas tata cara tersebut, sangat membantu para ahli pada zamannya untuk memahami dan mennahami semua informasi baru mengenai hewan.” Lebih lanjut, “sejak itu, asas Cuvier menjadi teladan bagi para pakar biologi dalam melaksanakan penggolongan” meskipun sistemnya sudah mengalami banyak perubahan.
Dengan memasukkan hewan yang telah menjadi fosil ke dalam sistem penggolongannya, Cuvier menempatkan palaeontologi (kajian wacana fosil) di atas dasar ilmiah yang kukuh. Membandingkan fosil hewan yang sudah punah dengan struktur hewan yang masih hidup memungkinkan Cuvier memilih kemungkinan fungsi bab tubuh hewan-hewan yang telah menjadi fosil. Kemudian beliau mampu menempatkan binatang-hewan tersebut ke dalam struktur penggolongan binatang-binatang yang masih hidup. (Salah satu fosil binatang yang paling mempesona yang diidentifikasi Cuvier adalah reptil melayang yang disebutnya “pterodaktil”.).
Biografi Gregory Pincus – Penemu Pil Kontrasepsi
TintaTeras.com. Gregory Pincus lahir tahun 1903 di Woodbine, New Jersey, putera peranakan Rusia-Yahudi. Dia lulus dari Cornell tahun 1924, dan peroleh gelar doktor dari Harvard tahun 1927. Sesudah itu beliau melibatkan diri dalam kerja penyelidikan di pelbagai lembaga, tergolong di Harvard dan Cambridge dan menjadi mahaguru di Clark selama bertahun-tahun. Tahun 1944 ia bantu Worcester Foundation untuk pengusutan biologi, dan beberapa tahun sesudah itu memimpin laboratoriumnya. Dia penulis lebih dari 250 kertas kerja ilmiah begitu pula sebuah buku The Conquest of Fertility, ihwal penaklukan kesuburan, terbit tahun 1965.
Pil kontrasepsi, dan biolog Amerika Gregory Pincus pegang rol penting dalam soal ini. Pil itu punya dua segi arti penting. Di dunia yang kelabakan menyaksikan ancaman pesatnya pertumbuhan penduduk, pil itu berfungsi sebagai alat pencegah. Walaupun kurang eksklusif, namun tak kurang revolusionernya, pil itu punya akibat dalam hal pergantian keinginan seksual. Sudahlah dikenali secara meluas bahwa lebih dari lima belas tahun atau sekitar kurun itu, sudah terjadi “revolusi” dalam perilaku relasi kelamin di Amerika Serikat. Tak syak lagi, banyak faktor politik, ekonomi dan sosial sudah menghipnotis revolusi itu, namun aspek utama yang terbesar jelaslah disebabkan alasannya pil itu. Tadinya, panik kepada bunting yang tidak dibutuhkan, ialah faktor yang mensugesti banyak wanita dalam hal melaksanakan korelasi kelamin sebelum nikah, atau bahkan sehabis nikah. Tiba-tiba, wanita disuguhi suatu peluang melakukan korelasi seksual tanpa takut jadi bunting. Dengan sendirinya, keadaan ini menjinjing pergantian sikap dan tingkah laris kedua belah pihak.
Mungkin ada keberatan terhadap pengembangan “Enovid” (pil pertama pencegah bunting) bahwa itu tidaklah sepenting yang dikira orang, alasannya adalah pencegahan kehamilan telah dikenal orang sebelumnya. Argumen itu mengesampingkan beda antara sistem kontrasepsi dengan teknik yang efektif dan yang secara psikologis bisa diterima. Sebelum ada pertumbuhan pil, kontrasepsi yang paling direkomendasikan oleh para ahli ialah “diaphragm.” Memang, diaphragm aman dan sanggup menerima amanah, namun prakteknya secara umum dikuasai kaum perempuan malas-malasan menggunakannya. Amat mengherankan, tatkala pil untuk pertama kalinya dicoba, beribu perempuan siap ambil resiko menempuh cara yang belum pernah dicoba (dan mungkin mengandung ancaman) untuk cegah bunting ketimbang “diaphragm” yang terang terang amannya.
Dan bisa pula orang anggap pengembangan “Enovid” bukanlah suatu kemenangan yang benar-benarmengesankan alasannya telan pil menyangkut risiko kepada kesehatan dan mungkin dalam waktu tak usang lagi di kurun depan metode pil itu akan diganti dengan cara yang lebih baru dan melalui alat atau obat yang lebih sip. Tetapi, secara alamiah metode kontrasepsi masa depan cuma akan memberi sedikit saja perbaikan alasannya adalah pil telah diterima secara meluas dan sudah membuat puas pihak-pihak yang bersangkutan. (Dapat dicatat, dalam abad lebih lima belas tahun ini –masa berjuta-juta orang Amerika Serikat biasa menelan pil secara terorganisir– gairah hidup mereka meningkat secara menyolok. Fakta ini saja sudah memberikan bahwa pil bukanlah sumber pokok dari gangguan kesehatan). Sejarah akan dan mesti mencatat perkembangan “Enovid” di tahun 1950-an ialah pendobrak metode pembatasan kelahiran yang ruwet itu.
Banyak orang sudah menawarkan dukungan pikirannya buat perkembangan pil kontrasepsi yang ditelan melalui mulut. Memang, masalah ini telah jadi bahan perbincangan usang sekali; kesulitannya adalah tak seorang pun tahu persis unsur kimiawi apa yang harus dimasukkan ke dalam pil. Menariknya, kunci inovasi sudah diketemukan sejak tahun 1937. Di tahun itu. A.W. Makepeace, G.L. Weinstein, dan M.H. Friedman telah memperagakan bahwa suntikan “progesterone” (salah satu dari hormon seks perempuan) dapat menghalangi pembuahan pada hewan di laboratorium. Tetapi-mungkin sebab penyuntikan di bawah kulit tidak mempesona keadaannya untuk cara-cara pencegahan kehamilan, atau mungkin alasannya adalah “progesterone” dikala itu merupakan materi kimia yang mahal harganya-penemuan itu tidak banyak mempesona perhatian biasa . Tidak mendorong.
Perkembangan utama pil baru mulai sekitar tahun 1950 tatkala seorang biolog Amerika Serikat, Gregory Pincus, mulai menggarap problem ini. Jelas, yakni Margaret Sanger, seorang penganjur pembatasan kelahiran kawakan yang memberi dorongan moril terhadap Pincus. Dia akan sulit menentukan orang lain yang lebih baik dari Gregory Pincus, alasannya Pincus mahir dalam bidang “steroid metabolisme” dan di bidang fisiologi pembiakan makhluk pemamah biak dan juga eksekutif laboratorium Worcester Foundation for Experimental Biology di Shrewsbury, Massachusetts, laboratorium percobaan biologi.
Jelaslah, Pincus dengan dia punya campuran luar biasa dari kepandaian teknis dan naluri ilmiah, mampu memecahkan dilema secara garis besar dengan cekatan. Segera ia menerima pembantu Dr. Min-Chueh Chang, seorang penyelidik di Worcester Foundation, melakukan percobaan “progesteron” kepada binatang-hewan laboratorium, untuk menyaksikan apakah hal itu dapat menekan pembuahan walaupun ditelan melalui verbal. Percobaan Chang ternyata sukses. Ini betul-betul suatu permulaan yang memberi impian, khusus dari sudut kenyataan bahwa bertahun-tahun sebelumnya seorang ahli kimia berjulukan Russel Marker sudah mendapatkan cara untuk membuat “progesterone” sintetis yang lebih murah harganya.
Penyumbang asumsi yang lain ialah Dr. John Rock, seorang gyneacolog yang atas ajuan Pincus melakukan percobaan. Percobaan ini menunjukkan bahwa “progesterone” yang ditelan dapat mencegah pembuahan pada perempuan. Tetapi, penyelidikan Rock juga memecahkan dua kesusahan serius balasan penggunaan “progesterone” sebagai kontrasepsi yang ditelan. Pertama, hanya menekan sekitar 85% pembuahan. Kedua, dibutuhkan dosis yang tak layak besarnya untuk mengatasi soal itu.
Tetapi Pincus, yang yakin betul bahwa beliau berada di atas jalur yang tepat, siap dengan cara menanggulanginya. Dia sadar, mestinya ada bagian lain yang secara kimiawi serupa dengan “progesterone” tetapi tanpa kendala-kendala. Bulan Desember 1953 dia tanya pelbagai perusahaan bahan kimia supaya mengirim teladan “steroids” sintetis yang mereka produsir, yang serupa secara kimiawi dengan “progesterone.” Pincus menjajal materi-bahan kimia yang diterimanya, dan salah satu daripadanya “norethynodrel” bikinan G.D. Searle ternyata efektif.
Ini merupakan jalan keluar yang menguntungkan buat Pincus, karena tatkala dia mulai penyelidikannya, sejak tahun 1950, norethynodrel bahkan tak pernah ada! Ini telah disintetiskan tahun 1952 oleh Dr. Frank B. Colton, spesialis biokimia yang bekerja di laboratorium Searle, dan lalu mempatenkan atas namanya. Tetapi, baik Colton ataupun para pengawasnya di G.D. Searle tidak berencana mencoba menciptakan alat kontrasepsi yang ditelan, bahkan tidak pada dikala mereka sadar bahwa mereka sebetulnya sudah berhasil membuatnya.
Percobaan-percobaan berikutnya yang dijalankan oleh kalangan penyelidik yang sudah dihimpun oleh Pincus memperlihatkan bahwa “norethynodrel” itu masih bisa lebih efektif bilamana ditambah dengan sedikit adonan kimia yang disebut “mestranol.” Kombinasi obat inilah yang lalu dilempar ke pasar oleh G.D. Searle dan perusahaannya yang disebut “Enovid.”
Menjelang tahun 1955 Pincus mampu mencium bahwa saatnya sudah datang untuk melaksanakan percobaan pil secara besar-besaran. Percobaan dimulai bulan April tahun 1956, di kota San Yuan, Puerto Rico, di bawah pengawasan Dr. Edris Rice-Wray. Dalam tempo sembilan bulan, percobaannya menawarkan betapa hebatnya pil kontrasepsi yang ditelan. Tetapi, percobaan diteruskan lagi hingga tiga tahun sebelum “Food and Drug Administration” (semacam dinas pengawasan masakan dan obat-obatan) menyepakati penjualan “Enovid” pada bulan Mei 1960.
Dari kemenangan itu jelaslah telah Gregory Pincus tidaklah mengembangkan pil kontrasepsi sendirian. Adalah Frank Colton yang bahwasanya membuat “norethynodrel”; jelas, Colton dan pelbagai mahir kimia yang merintis jalan untuk hasil karyanya layaklah jasa-jasanya dipertimbangkan. Begitu pula banyak orang yang melakukan pekerjaan bersama dalam golongan Pincus, termasuk John Rock, Min-Chueh Chang, dan Dr. Celso-Ramon Garcia kesemuanya ini tak bisa disingkirkan pertolongan pikirannya. Untuk hal,itu, Dr. Edris Rice-Wray, Margaret Sanger, dan banyak lagi yang tak bisa aku sebut, mereka masing-masing pegang peranan dalam keseluruhan hasil kerja. Tetapi, tampaknya tak bisa diragukan lagi bahwa Gregory Pincus merupakan tokoh paling penting dan tenaga aktivis utama dari seluruh proyek.
Dia seorang ilmuwan yang tak berkeputusan mengabdikan segenap waktu dan usahanya dalam usaha pengusutan kontrasepsi melalui verbal; dia yaitu orang yang memiliki kemampuan ilmiah dan pengorganisasian yang memungkinkan berhasilnya proyek itu; dia menelaah gagasan dasar, mengusahakan dana untuk biaya pengusutan, dan mengajak orang-orang berbakat melakukan pekerjaan sama dalam proyeknya. Dia punya pandangan dan kepastian mendorong proyek sampai berakhir dan rapi, dan dialah seorang yang terima penghargaan utama dari hasil kerja besar ini.
Biografi Edward Jenner (1749-1823)
Jenner dilahirkan tahun 1749, di kota kecil Berkeley di Cloucestershire, Inggris. Selaku bocah berumur dua belas tahun ia telah magang jadi jago bedah. Kemudian dia berguru anatomi dan melakukan pekerjaan di rumah sakit. Tahun 1792 ia dapatkan ijazah dokter dari Universitas St. Andrew. Di usia pertengahan empat puluhan dia telah jadi dokter yang berbobot dan hebat bedah di Goncestershire. Jenner sudah sudah biasa dengan akidah –yang umum dianut oleh para petani dan perempuan pemerah susu di daerahnya– bahwa orang yang kehinggapan penyakit “cacar sapi” semacam penyakit ternak ringan yang mampu menular terhadap manusia, tak akan pernah tertimpa penyakit cacar. (“cacar sapi” itu sendiri tidak berbahaya, walaupun tanda-tanda-gejalanya mirip dengan cacar biasa).
Biografi Edward Jenner
Jenner menyadari, bilamana doktrin para petani itu mengandung kebenaran, maka menyuntikkan “cacar sapi” ke tubuh insan akan ialah cara yang kondusif untuk menciptakan mereka kebal terhadap cacar. Dia pelajari dengan seksama persoalan ini, dan menjelang tahun 1796 dia betul-betul percaya bahwa dogma para petani itu memang ternyata tidak meleset. Maka Jenner memutuskan mencobanya secara pribadi.
Di bulan Mei 1796 Jenner menyuntik James Phipps, seorang bocah lelaki berumur delapan tahun dengan sesuatu yang diambil dari bintik penyakit “cacar sapi” yang ada di tangan seorang pemerah susu. Sebagaimana memang dibutuhkan, bocah kecil itu kehinggapan “cacar sapi” tetapi secepatnya sembuh. Beberapa minggu lalu, Jenner menyuntikkan Phipps serum cacar. Dan sebagaimana diperlukan pada bocah itu tak terlihat tanda-tanda penyakit.
Sesudah melakukan penyelidikan bebih mendalam, Jenner memperkenalkan hasil-hasil bisnisnya melalui suatu buku tipis berjudul An Inquiry into the Causes and Effects of the Variolae Vaccinae, diterbitkannya secara pribadi tahun 1798. Buku itulah yang jadi penyebab diterimanya vaksinasi secara umum dan berkembang luas. Sesudah itu Jenner menulis lima artikel lagi mengenai soal vaksinasi, dan bertahun-tahun dia mengabdikan waktunya menyebarluaskan wawasan perihal tekniknya dan perjuangan semoga mampu diterima orang.
Vaksinasi
Praktek vaksinasi berkembang cepat di Inggris, kemudian menjadi hal yang diharuskan dalam kalangan Angkatan Darat dan Angkatan Laut Inggris. Dan bersama-sama dengan itu diterima pula oleh sebagian besar negeri-negeri di dunia.
Jenner dengan hanya-hanya mempersembahkan tekniknya kepada dunia dan tak berusaha sedikit pun peroleh keuntungan uang dari itu. Tetapi, di tahun 1802 dewan legislatif Inggris sebagai tanda terimakasih dan penghargaan menghadiahkannya duit sejumlah 20.000 pond. Maka Jenner pun menjadi orang yang tennasyhur di jagad, dibanjiri rupa-rupa penghormatan dan medali. Jenner kawin dan punya tiga anak. Dia hidup hingga umur 73 tahun, meninggal dunia di permulaan taliun 1823 di rumahnya di kota Berkeley.
Seperti kita saksikan, Jenner membuat sendiri ide bahwa serangan penyakit “cacar sapi” mampu memperlihatkan kekebalan terhadap cacar; ia dengar dilema itu dari orang lain. Dan juga ada bukti memperlihatkan bahwa telah ada yang melakukan vaksinasi “cacar sapi” sebelum Jenner melakukannya.
Tetapi, kendati Jenner bukanlah seorang ilmuwan orisinal yang luar biasa, tidak banyak orang yang telah melakukan sesuatu yang begitu besar menenteng manfaat bagi kemanusiaan. Melalui penyelidikan-penyelidikannya, percobaan-percobaannya, dan goresan pena-tulisannya, beliau salurkan dan alihkan keyakinan rakyat awam yang tadinya tidak diamati secara serius oleh dunia pengobatan, menjadi praktek baku yang sudah menyelamatkan jutaan nyawa insan. Meskipun teknik Jenner hanya mampu digunakan untuk mencegah satu jenis penyakit, tetapi penyakit itu benar-benarpenyakit yang punya bobot bahaya. Berkat hasil kerja itu ia dapatkan puji dan penghormatan, baik pada masanya maupun oleh generasi sesudahnya.
Biografi Enrico Fermi (1901-1954)
TintaTeras.com. Tokoh ini dikenal selaku salah satu ilmuwan fisika terbesar yang pernah ada bareng Albert Einstein. Berikut profil dan Biografi Enrico Fermi. Dia yaitu perancang reaktor atom pertama yang lahir tahun 1901 di Roma, Itali. Menjelang usia dua puluh enam tahun beliau sudah jadi profesor penuh di Universitas Roma. Dan sementara itu dia telah menerbitkan kertas kerja atau paper utamanya, salah satunya berhubungan dengan cabang fisika yang sulit serta mendalam yang disebut “statistik kuantum.” Dalam kertas kerja itu, Fermi berbagi teori statistik yang digunakan untuk melukiskan tingkah laris penyatuan partikel dalam jumlah besar yang terpisah-pisah, jenis yang kini dihubungkan selaku “fermions.” Karena elektron, proton dan neutron –tiga “gugus bangunan” yang berisikan benda biasa– kesemuanya “fermion.”
Teori Fermi
Teori Fermi punya makna yang sangat penting buat ilmu wawasan. Statemennya ini membuka kemungkinan kita punya pemahaman lebih baik tentang bagian pokok inti atom, tentang tingkah laris penurunan kualitas sebuah benda (mirip terjadi pada bab dalam sejenis bintang-bintang tertentu), dan perihal unsur-komponen yang terkandung dari sifat-sifat logam. Ini terperinci merupakan topik duduk perkara yang punya banyak guna.
Tahun 1933 Fermi merumuskan teori wacana “kemerosotan beta” (sejenis radioaktivitas) yang mengaitkan perbincangan kuantitatif pertama kali wacana “neutrino dan interaksi lemah,” dua topik penting dalam dunia fisika kurun kini. Penyelidikan macam itu, kendati tidak gampang diketahui awam, menempatkan Fermi sebagaisalah spesialis fisika terkemuka di dunia. Tetapi, hasil karya Fermi terpenting belumlah muncul.
Penemuan-Penemuan Fermi
Tahun 1932, spesialis fisika Inggris, James Chadwick, sudah sukses mendapatkan partikel subatomis yang namanya: neutron. Mulai dari tahun 1934, Fermi meneruskan dengan cara mengirimkan arus partikel berkecepatan tinggi terhadap atom dengan neutron. Percobaan-percobaannya memberikan bahwa banyak jenis atom mampu menyerap neutron, dan dalam banyak hal atom-atom yang dihasilkan dari pengubahan nuklir macam ini mengandung radioaktif.
Orang telah selayaknya menginginkan bahwa akan lebih mudahlah buat neutron merembes ke dalam bagian utama atom bila neutron bergerak dengan kecepatan tinggi sekali. Tetapi, percobaan Fermi memperlihatkan kebalikan dari itu. Yaitu, bilamana neutron yang cepat dipelankan dulu dengan cara membuat dia melalui melalui “paraffin” atau air, ia dapat lebih siap diserap oleh atom. Penemuan ini sangat penting dalam penggunaan di bidang pembangunan reaktor nuklir. Bahan yang digunakan dalam reaktor untuk membikin pelan gerak neutron-neutron dikenal dalam istilah “moderator.”
Tahun 1938, pengusutan penting Fermi wacana peresapan neutron menciptakan ia dapatkan Hadiah Nobel dalam bidang fisika. Tetapi, bersama-sama dengan itu dia mengalami kesusahan di Itali. Pertama, istri Fermi berdarah Yahudi sedangkan pemerintahan Fasis di Itali mengeluarkan sejumlah undang-undang yang bernada anti Yahudi. Kedua, Fermi seorang berfaham gigih anti fasis, suatu sikap yang amat berbahaya pada saat Itali di bawah diktator Mussolini.
Bulan Desember tahun 1938, tatkala ia pergi ke Strockholm untuk terima Hadiah Nobel, beliau tidak kembali lagi ke Itali, namun pergi ke New York. Karuan saja, Universitas Colombia melompat-lompat kegirangan dapat tenaga hebat salah seorang ilmuwan yang terbesar di dunia. Tak pikir panjang, Fermi secepatnya disediakan kedudukan. Fermi jadi warganegara Amerika Serikat tahun 1944.
Di permulaan tahun 1939, dilaporkan oleh Lise Meitner, Otto Hahn, dan Fritz Strassmann bahwa absorpsi neutron-neutron kadangkala menyebabkan atom-atom uranium jadi terpisah-pisah. Ketika kabar laporan ini pecah, Fermi (begitu juga beberapa hebat fisika ternama) secepatnya menyadari bahwa terpisah-pisahnya atom uranium dapat melepaskan cukup neutron untuk memulai reaksi berantai. Lebih jauh dari itu, Fermi (juga bersama jago fisika yang lain) secepatnya melihat dan membayangkan kesempatankemiliteran yang bisa dihasilkan oleh reaksi berantai ini.
Proyek Pembuatan Bom Atom
Menjelang bulan Maret tahun 1939, Fermi telah menghubungi Angkatan Laut Amerika Serikat dan mencoba menarik minatmereka dalam hal pembikinan senjata atom. Tetapi, gres beberapa bulan lalu, sesudah Albert Einstein menulis sepucuk surat tentang soal itu kepada Presiden Roosevelt, barulah pemerintah Amerika Serikat meletakkan perhatian terhadap tenaga atom.
Begitu pemerintah Amerika Serikat terpesona, peran para ilmuwan yang paling utama yaitu membangun suatu prototip alat untuk memantau pelepasan tenaga atom untuk melihat apakah reaksi berantai yang bisa bertahan sendiri betul-betul bisa dipertanggungjawabkan. Berhubung Enrico Fermi seorang ilmuwan yang berbobot dan berwenang dalam hal ihwal neutron, dan alasannya adalah dia sudah memadukan baik bakat teori maupun praktek percobaan-percobaannya, ia ditunjuk jadi kepala grup untuk menjajal membangun reaktor atom pertama di dunia. Pertama ia melakukan pekerjaan di Universitas Colombia, lalu di Universitas Chicago.
Di Chicago inilah, tanggal 2 Desember 1942, reaktor nuklir itu simpulan dirancang dan dibangun dengan berhasil di bawah pengawasan Fermi. Ini betul-betul suatu babak mula dari jaman atom, karena untuk pertama kalinya dalam sejarah insan orang berhasil menciptakan reaksi berantai nuklir. Percobaan yang berhasil ini secepatnya diantarke timur dengan kata-kata bertuah tetapi mengandung gambaran gaib, “Navigator Itali telah menginjakkan kaki di dunia baru.” Sesudah kejadian berhasilnya percobaan ini, ditentukan untuk bergegas diteruskan secepat-cepatnya melalui yang disebut “Proyek Manhattan.” Fermi meneruskan memegang peranan memilih di proyek itu selaku penasehat jago yang menonjol.
Sesudah perang, Fermi jadi mahaguru di Universitas Chicago. Dia meninggal dunia tahun 1954, Fermi kawin dan beranak dua. Elemen kimia nomor 100, “fermium,” dijuluki atas namanya sebagai tanda penghormatan.
Fermi ialah orang penting ditilik dari pelbagai karena dan jurusan. Pertama, tak syak lagi dialah ilmuwan terbesar di periode ke-20 dan satu dari segelintir orang yang termasyhur baik sebagaiteoritikus maupun pencoba. Hanya sedikit sekali hasil karya ilmiahnya dibeberkan di dalam buku ini, namun Fermi bahwasanya telah menulis lebih dari 200 postingan ilmiah selama kariernya. Kedua, Fermi ialah tokoh amat penting dalam kaitan pembikinan bom atom, kendati beberapa orang lain pegang peranan yang setara pentingnya dalam pekerjaan itu.
Tetapi, arti penting terpokok Fermi berpangkal pada peranan utamanya yang beliau pegang dalam hal penemuan reaktor atom. Jelas sekali saham Fermi dalam korelasi ini. Dia beri tunjangan teori yang memilih, dan ia mengawasi perancangannya dan sekaligus pembangunan reaktor pertamanya.
Sejak tahun 1945, tak ada bom atom yang digunakan dalam peperangan, tetapi sejumlah besar reaktor nuklir dibangun untuk pembangkit energi bagi tujuan-tujuan tenang. Reaktor-reaktor tampaknya bahkan akan punya arti lebih penting di abad depan. Lebih dari itu, beberapa reaktor digunakan untuk memprodusir radio isotop yang berguna itu, yang digunakan di bidang kedokteran dan penyelidikan ilmiah.
Reaktor juga –dan lebih menakutkan–ialah sumber “Plutonium,” materi utama (substansi) yang mampu dipakai untuk membuatsenjata-senjata atom. Ada ketakutan yang bisa dikenali bahwa reaktor nuklir bisa menjadi bencana besar buat kemanusiaan, tetapi tak ada yang menganggap bahwa penemuan itu barang sepele. Entah untuk kebaikan atau untuk keburukan, hasil karya Fermi akan punya imbas luas di kala-masa mendatang.