TintaTeras.com
Biografi Erick Thohir, Cerita Pengusaha Media Menjadi Menteri Bumn
TintaTeras.com
Biografi Ramang – Legenda Sepakbola Indonesia
Biografi Ramang. Bernama lengkap Andi Ramang yang dilahirkan pada tanggal 24 April 1928 1928 di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia ialah seorang legenda sepakbola Indonesia pada tahun 1950an, dan merupakan pemain sepakbola pujian rakyat Makassar Sulawesi Selatan dan PSM (Persatuan Sepakbola Makassar) sehingga PSM umumdijuluki selaku “Pasukan Ramang”. Menurut catatan Wiki, ia dikenal dikenal sebagai salah satu anggota trio ajal PSM Makassar. Bersama Suwardi dan Noorsalam menjadi jangkar yang kokoh bagi tim berjulukan Juku Eja (ikan Merah) ini. Ramang memang sudah mulai menendang-nendang buah jeruk, gulungan kain dan bola anyaman rotan dalam permainan sepak raga sejak berusia 10 tahun.
Ayahnya, Nyo’lo, tangan kanan Raja Gowa Djondjong Karaenta Lemamparang, telah usang dikenal sebagai satria sepakraga. Ia mulai memperkuat PSM Makassar pada tahun 1947, waktu itu masih bernama Makassar Voetbal Bond (MVB). Bersama dengan Suwardi dan Noorsalam, Ramang menjadi trio paling menakutkan di Indonesia. Ia dikenal mempunyai kecepatan lari dan tendangan yang keras. Karir Ramang semakin menonjol tatkala dirinya bergabung ke timnas sepakbola Indonesia. Pada tahun 1952 dia mengambil alih Sunardi, kakak Suardi Arlan mengikuti latihan di Jakarta. Ini menyeretnya menjadi pemain utama PSSI. Didampingi Suardi Arlan di kanan dan Nursalam di kiri, ia bagai kuda kepang di tengah gelanggang. Permainannya sebagai penyerang tengah sangat menakjubkan. Maka setahun kemudian beliau keliling di beberapa negeri asing. Namanya meroket menjadi pemain favorit penonton dan disegani pemain musuh. Sambil melakoni profesinya selaku pemain sepak bola, Ramang juga menjadi seorang kenek truk dan tukang becak. Namun dalam suatu wawancara di Majalah Tempo (7/10/1978), Ramang mengatakan bahwa ia terpaksa meninggalkan profesinya sebagai penarik becak alasannya adalah sibuk bermain bola. Hal itu menciptakan kondisi keluarganya yang tinggal menumpang di suatu rumah temannya menjadi sangat memprihatinkan.
“Namun apapun yang terjadi, coba kalau isteri saya tidak teguh iktikad, mungkin sinting,” kata harimau bola itu. Ramang memang tak mampu lepas dari lapangan sepak bola. Baginya, meninggalkan lapangan sepak bola sama saja meletakkan ikan di daratan. “Hanya mampu menggelepar-gelepar kemudian mati,” katanya. Setahun setelah kemenangan klubnya 9-0 dalam persaingan PSM, Ramang telah keliling Indonesia bermain bola. Tapi saat dia kembali ke Makassar seorang tiba melamarnya bekerja sebagai opas di Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Gajinya? Tak pernah naik tetap saja Rp 3.500. Untungnya hanya satu: beliau masih tetap mampu main bola. Pada tahun 1952 ia mengambil alih Sunardi, abang Suardi Arlan mengikuti latihan di Jakarta. Ini menyeretnya menjadi pemain utama PSSI. Didampingi Suardi Arlan di kanan dan Nursalam di kiri, ia bagai kuda kepang di tengah gelanggang. Permainannya sebagai penyerang tengah sungguh fantastis. Maka setahun lalu beliau keliling di beberapa negeri ajaib. Namanya melambung tinggi menjadi pemain favorit penonton dan disegani pemain lawan. Pada lawatannya tahun 1954 ke berbagai negeri Asia (Filipina, Hongkong, Muangthai, Malaysia) PSSI hampir menyapu seluruh kesebelasan yang dijumpai dengan gol menyolok. Dari 25 gol (dan PSSI hanya kemasukan 6 gol) 19 di antaranya lahir dari kaki Ramang.
Ramang dan Keseblasan PSM |
Berkat prestasi Ramang, Indonesia masuk dalam hitungan kekuatan bola di Asia. Satu demi satu kesebelasan Eropa menjajal kekuatan PSSI. Mulai dari Yugoslavia yang gawangnya dijaga Beara (salah satu kiper terbaik dunia waktu itu), klub Stade de Reims dengan si kaki emas Raymond Kopa, kesebelasan Rusia dengan kiper top dunia Lev Jashin, klub Locomotive dengan penembak akhir hayat Bubukin, hingga Grasshopers dengan Roger Vollentein. “Tapi itu bukan prestasi aku saja, melainkan koordinasi dengan kawan-mitra,” ujar Ramang merendah, sembari menyebut nama temannya satu per satu: Maulwi Saelan, Rasjid, Chaeruddin, Ramlan, Sidhi, Tan Liong Houw, Aang Witarsa, Thio Him Tjiang, Danu, Phoa Sian Liong dan Djamiat. Mendengar kehebatan Ramang di lapangan sepak bola, tidak aneh jikalau pada tahun 50-an, banyak bayi lelaki yang lahir kemudian diberi nama Ramang oleh orangtuanya. Ramang wafat pada 26 September 1987
Ramang diketahui selaku penyerang haus gol. Ramang memang penembak lihai, dari sasaran mana pun, dalam kondisi sesulit bagaimana pun, menendang dari segala posisi sambil berlari kencang. Satu kelebihan yang masih diidamkan oleh setiap pemain bola kita hingga dikala ini, utamanya tembakan salto. Keahlian itu sepertinya karunia alam untuk eksklusif Ramang seorang sebagai bekas pemain sepakraga yang ulung. Gol lewat tendangan salto yang indah dan mengagetkan kadang kala dipertunjukkan oleh Ramang. Satu di antaranya saat PSSI mengalahkan RRC dengan 2-0 di Jakarta. Kedua gol itu lahir dari kaki Ramang, satu di antaranya tembakan salto. Itu pertandingan menjelang Kejuaraan Dunia di Swedia, 1958. Pertandingan kedua dilanjutkan di Peking, Indonesia kalah dengan 3-4, sedang yang ketiga di Rangoon (juga melawan RRC) dengan 0-0.
Ramang |
Sayang sekali musuh berikutnya adalah Israel (yang tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Indonesia) maka PSSI terpaksa tidak berangkat. Mendengar kedigdayaan Ramang di lapangan sepak bola, tidak heran jika pada tahun 50-an, banyak bayi laki-laki yang lahir kemudian diberi nama Ramang oleh orangtuanya. Jika Ramang ditanya mengenai pertarungan paling berkesan, di sejumlah media, dia menyebut saat PSSI menahan Uni Soviet 0-0 di Olimpiade Melbourne 1956. “Ketika itu aku nyaris mencetak gol. Tapi kaus saya ditarik dari belakang,” kata Ramang. Kejayaan Ramang ternyata singkat saja, tahun 1960, sehabis namanya sempat melangit dia dijatuhi skorsing. Ramang dituduh makan suap. Tahun 1962 dia diundang kembali, tetapi pamornya sudah berkurang. Pada tahun 1968, dalam usia 40 tahun, Ramang bermain untuk terakhir kalinya membela kesebelasan PSM di Medan, yang rampung dengan kekalahan. Meskipun setelah itu kariernya di sepak bola tidaklah benar-benarmati. Saat ia sedang menggelepar-gelepar seperti ikan di daratan, ia mendapatkan panggilan Bupati Blitar untuk menjadi instruktur di sana.
Karier kepelatihan Ramang juga tercatat di PSM dan Persipal Palu. Sewaktu menjadi instruktur di Persipal, ia bahkan pernah dihadiahi satu hektar kebun cengkeh oleh masyarakat Donggala, Palu, alasannya prestasinya menenteng Persipal menjadi satu tim yang disegani di Indonesia. Penghargaan mirip ini tak pernah beliau dapatkan di PSM Makassar. Tetapi menjadi instruktur sepak bola ternyata tidak mudah bagi seorang tamatan Sekolah Rakyat seperti Ramang. Ia kemudian mesti disingkirkan pelan-pelan hanya alasannya ia tidak mempunyai sertifikat kepelatihan. Dalam melatih, Ramang hanya mengajarkan pengalamannya ditambah dengan teori yang pernah dia dapatkan dari mantan pelatih PSSI, Tony Pogacknic, yang beliau sungguh hormati.
Buku Ramang |
Ramang pernah menyebut bahwa pemain sepak bola sepertinya tidak lebih berguna dari kuda pacuan. “Kuda pacuan dipelihara sebelum dan sesudah bertanding, menang atau kalah. Tapi pemain bola hanya dipelihara kalau ada panggilan. Sesudah itu tak ada apa-apa lagi,” katanya dengan kecewa. Namun Ramang telah berketetapan hati menutup dongeng periode lampaunya itu. “Buat apa mengenang masa-era mirip itu sementara orang lebih menghargai kuda pacuan?” katanya. Kekecewaan itu sepertinya begitu berat merundungnya, hingga beliau kadang-kadang sengaja sembunyi hanya untuk menghindarwawancara dengan seorang wartawan. Meski banyak dorongan dan proposal buat menulis biografinya, dia senantiasa menggelengkan kepala. Dulu katanya, memang pernah ada seseorang yang menerbitkan riwayat hidupnya. Tapi beliau sendiri sudah lupa judul buku dan nama penulisnya.
Suatu malam pada tahun 1981, sesudah melatih belum dewasa PSM, Ramang pulang dengan busana basah dan menjadikannya sakit. Enam tahun dia menderita sakit di paru-parunya tanpa mampu berobat ke Rumah sakit alasannya kekurangan ongkos. Pada tanggal 26 September 1987, di usia 59 tahun, mantan pemain sepak bola legendaris itu meninggal dunia di rumahnya yang sangat sederhana yang beliau huni bareng anak, menantu dan cucunya yang semuanya berjumlah 19 orang. Ramang dimakamkan di TPU Panaikang. Untuk mengingat jasanya, sebuah patung di lapangan Karebosi dibuat untuknya. Selain itu hingga sekarang salah satu julukan PSM Makassar ialah Pasukan Ramang. Ironis memang mengetahui kisah hidup mantan bintang sepak bola itu. Apalagi Ramang kini hanya diapresiasi dengan sebuah patung yang dibuat seadanya, yang berdiri di pintu utara Lapangan Karebosi.
Patung Ramang |
“Toa mi Ramang” ungkapan yang umum dipakai oleh anak muda makassar
Ramang kecil Kadir kecil.. Menggiring bola di jalanan Ruli kecil Riki kecil.. Lika liku jebolkan gawang (Iwan Fals)
Biografi Ryan Giggs
Biografi Ryan Giggs. Ryan Joseph Giggs lahir di Cardiff, Wales, Inggris dengan nama Ryan Joseph Giggs, 29 November 1973 yakni seorang pemain sepak bola Wales dan gelandang legendaris asal Inggris. Ia ialah salah satu pemain sayap terbaik sepanjang sejarah dan juga dikenal karena loyalitas di Manchester United. Ayah Ryan bernama Danny Wilson, seorang pemain rugby. Ibunya bernama Lynne. Adiknya, Rhodri Giggs, juga seorang pemain sayap yang bermain untuk FC United of Manchester, suatu klub non-liga yang diresmikan oleh fans yang tidak oke akan pengambilalihan Manchester United oleh Malcolm Glazer.
Klub Ryan sekarang ini dan satu-satunya sampai kini ini adalah Manchester United. Ryan ialah pemain terlama yang pernah membela klub ini dan merupakan pemain pertama terbanyak tampil untuk MU sepanjang sejarah (805 kali) sesudah memecahkan rekor Sir Bobby Charlton (758 kali). Ia sudah bareng United mengungguli dua belas kali gelar juara liga (mengalahkan rekor yang disandang oleh pemain Liverpool F.C., Alan Hansen dan Phil Neal yakni sembilan kali), empat gelar FA Cup, dua gelar League Cup dan dua gelar Liga Champions.
Ryan Giggs layak menjadi panutan pesepakbola muda jaman ini. Loyalitasnya membela United selama lebih dari 18 tahun sungguh kontras dengan gaya pemain-pemain sekarang yang setiap demam isu pindah klub mencari bayaran lebih tinggi. Di dalam lapangan hijau, prestasinya tak ada duanya. Sejak usia muda, kecepatan dan terobosannya di sayap kiri menjadi senjata utama United kurun tamat 90-an sampai permulaan 2000-an. Kini di usia 34 tahun, Giggs mulai mengubah gaya permainannya menjadi lebih taktis, tak perlu terlalu banyak berlari tapi tetap saja berbahaya.
Kehidupannya di luar lapangan juga relatif lebih hening daripada kehidupan penuh gemerlap pemain-pemain muda jaman sekarang, bebas dari pemberitaan-pemberitaan negatif di media. Seorang profesional sejati, demikian Sir Alex Ferguson mendeskripsikan Giggs. Kontrak Giggs di United masih terus sampai final musim depan. Apakah Giggs akan menggantung sepatu sehabis itu belum ada yang tahu.
Giggs mendapat gelar Order of British Empire (OBE), dua tingkat di bawah gelar knighthood yang boleh memakai jabatan “sir”, dari Ratu Inggris 2007 lalu karena jasa dan pengabdiannya pada sepakbola Inggris. David Beckham dan Alan Shearer juga menerima gelar yang serupa. Bicara prestasi, Giggs tak tertandingi. Bersama United dia juga peraih trofi terbanyak: 23 trofi, termasuk di antaranya 10 gelar juara liga (terbanyak dalam sejarah sepakbola Inggris), empat Piala FA, dua Piala Liga, dan pastinya dua Liga Champions Eropa. Giggs juga yaitu pemegang rekor pemain dengan tampilan terbanyak untuk United hingga ketika ini.
Karena begitu cemerlang di usia yang sangat muda, Sir Alex Ferguson mau tidak mau harus extra protektif kepada Giggs. Giggs dilarang meladeni usul wawancara hingga usia 20 tahun. Padahal Giggs telah mulai tampil di tim utama Red Devils semenjak usia 17 tahun. Selama tiga tahun Giggs mesti jaga jarak dengan para kuli tinta. Banyak gol Giggs masuk dalam nominasi “Gol Terbaik” atau “Gol Terindah”. Namun satu yang tak akan terlupakan adalah gol solo-run Giggs ke gawang Arsenal dalam adu semi-akhir Piala FA 1999. Giggs menggiring bola melalui hampir semua bek Arsenal, termasuk di antaranya Tony Adams dan Martin Keown, sebelum kesannya menceploskan bola melalui hadangan David Seaman. Fantastis.
Bakat Ryan kecil pertama kali ditemukan di usia 13 tahun oleh pencari talenta dari Manchester City, namun Sir Alex Ferguson berhasil merayu Giggs untuk memilih United dengan memberikan potensi untuk menjadi profesional dalam tiga tahun. Giggs pun risikonya bergabung dengan United di usia 14 tahun. Nama lengkapnya dikala kecil yaitu Ryan Wilson, nama keluarga ayahnya. Tapi di usia 16 tahun, setelah kedua orang tuanya bercerai, Ryan menetapkan memakai nama keluarga ibunya alasannya adalah ingin memperlihatkan pada dunia jikalau beliau ialah anak dari ibunya.
Giggs sempat membela timnas bau kencur Inggris saat masih duduk di dingklik sekolah. Namun ketika ditelusuri garis keturunannya, Giggs ternyata tidak mempunyai darah Inggris dan cuma boleh membela Wales dan Sierra Leone, tanah air kakek dari ayahnya. Sayang sekali Giggsy tak pernah bisa tampil di Piala Dunia. Giggs punya rekor disipliner yang sungguh bagus. Dia belum pernah menerima kartu merah dalam karir klubnya, dan hanya pernah sekali diusir wasit dikala membela timnas Wales. Kartu merah itu didapatnya dalam berkelahi melawan Norwegia pada 2001, di mana Wales kalah.
Di luar lapangan, Giggs sangat aktif terlibat dalam pelayanan penduduk . Dia ialah duta UNICEF yang melangsungkan kampanye untuk mencegah tewasnya bawah umur akibat ranjau darat 2002 kemudian. Giggs juga aktif dalam usaha pemberantasan rasisme di dunia sepakbola bareng bintang sepakbola lainnya mirip Rio Ferdinand dan Thierry Henry. Giggs pantas bermain untuk timnas Brasil, demikian berdasarkan instruktur Carlos Dunga sesudah timnya bertanding melawan Wales yang dikapteni Giggs 2006 kemudian. Brasil menang 2-0, tapi Dunga berkata jikalau Giggs layak bermain untuk juara dunia lima kali itu bareng dengan bintang-bintang mirip Kaka dan Ronaldinho.
Biografi Frank Lamprard – Pemain Sepakbola
Biografi Frank Lamprard. Nama lengkapnya Frank James Lampard Jr lahir di Romford, London, Inggris, 20 Juni 1978, Lampard berasal dari keluarga pemain sepak bola legendaris. Selain dari ayahnya, pamannya yang berjulukan Harry Redknapp juga salah satu mantan pemain West Ham United. Redknapp sekarang menjadi manajer Tottenham Hotspur di Liga Primer Inggris. Sepupu Lampard, Jamie Redknapp pernah bermain membela Southampton, Tottenham Hotspur, Liverpool, dan AFC Bournemouth sebelum balasannya pensiun pada tahun 2005 alasannya adalah sering mengalami cedera. Lampard jatuh cinta kepada seorang versi Spanyol berjulukan Elen Rives yang telah memberinya seorang bayi perempuan berjulukan Luna Coco Patricia Lampard yang lahir pada tanggal 22 Agustus 2005.
Lampard memulai karier di West Ham United, daerah di mana ayahnya bekerja selaku tangan kanan instruktur. Pada bulan Juli 1994, ia bergabung dengan tim yunior West Ham. Ia menandatangani persetujuan profesional pertamanya pada 1 Juli 1995. Pada bulan Oktober 1995, Lampard bergabung ke Swansea City sebagai pemain pertolongan. Ia membuat debut liga pada 7 Oktober 1995, dikala kemenangan 2-0 atas Bradford City. Ia mencatat sembilan kali penampilan liga dengan satu gol untuk Swansea City sebelum kembali ke West Ham pada bulan Januari 1996.
Debut Lampard bersama West Ham United terjadi pada tanggal 31 Januari 1996 dikala bertanding melawan Coventry City. Setahun kemudian, beliau mengalami cedera patah tulang kaki kanan dalam dikala melawan Aston Villa pada 15 Maret 1997 yang menjadikannya harus beristirahat beberapa lama. Gol pertama Lampard untuk West Ham United terjadi pada trend 1997-98 dikala pertandingan tandang melawan Barnsley. Lampard sukses menembus skuat utama West Ham United trend 1997-98. Satu musim kemudian, dia bermain sepanjang trend 1998-99 sampai West Ham United bercokol di peringkat lima klasemen simpulan.
Lampard bergabung dengan Chelsea dengan nilai transfer £11 juta, pada tanggal 15 Mei 2001. Penampilan Lampard di Stamford Bridge cenderung lambat, tetapi sering kali mengejutkan. Saat menjalani trend ketiganya bareng Chelsea, bersamaan dengan kehadiran Roman Abramovich, beliau sukses menyebabkan dirinya selaku salah satu gelandang terbaik di Eropa.
Debut Lampard membela Chelsea yakni pada pertandingan pra-animo melawan Leyton Orient pada tanggal 26 Juli 2001 dan mencetak gol pertamanya pada pertandingan pra-animo lain melawan Northampton Town, yang berhasil dimenangkan oleh Chelsea dengan skor telak 7-1, pada tanggal 1 Agustus 2001. Debutnya dalam Liga Primer Inggris yakni pada tanggal 19 Agustus 2001 saat Chelsea ditahan imbang Newcastle United 1-1. Pada isu terkini pertamanya bergabung bersama Chelsea, ia hanya sekali tidak ikut bertanding dan berhasil mencetak tujuh gol di semua kompetisi.
Lampard sudah mencetak 89 gol untuk Chelsea hingga 31 Maret 2007, membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak di klubnya dan tergolong dalam 10 besar secara keseluruhan. Ia juga menjadi gelandang yang paling produktif dalam mencetak gol sepanjang sejarah Chelsea setelah berhasil melebihi rekor yang pernah dibuat oleh Dennis Wise, adalah 76 gol, pada tanggal 17 Desember 2006. Ia mencetak hat-trick pertamanya untuk Chelsea dalam tiga besar Piala FA melawan Macclesfield Town pada tanggal 6 Januari 2007. Pada suatu wawancara yang dikerjakan sehabis berhasil menjangkau Piala FA, Lampard menyampaikan bahwa beliau tidak akan ‘selamanya bertahan’ di Chelsea. Sejak ketika itulah, beliau mulai dirumorkan akan bergabung dengan Juventus, kawasan pelatih lamanya, Claudio Ranieri. Ia juga dirumorkan sudah dibeli oleh Real Madrid senilai 25 juta Poundsterling. Rumor-rumor tersebut makin berpengaruh ketika distributor Lampard menyatakan bahwa Lampard belum menandatangani nota perpanjangan persetujuan dengan Chelsea.
Pada abad permulaan kariernya, Lampard telah diawasi oleh Peter Taylor, instruktur Timnas Inggris U-21 masa itu, dan pada risikonya menunjuknya sebagai bagian dari tim. Debut U-21 Lampard yaitu pada tanggal 13 November 1997, pada pertarungan melawan Yunani. Ia menjadi kapten Timnas Inggris U-21 pada Europe Champions U-21 tahun 2000. Penampilan terakhirnya membela timnas U-21 yakni pada bulan Juni 2000 pada sebuah pertarungan tandang melawan Slovakia. Lampard mencetak sembilan gol selama bergabung dengan tim U-21 yang hanya diungguli oleh Alan Shearer dan Francis Jeffers (keduanya mencetak 13 gol).
Penampilan pertama Lampard membela tim senior Inggris yaitu pada tanggal 10 Oktober 1999 dikala melawan Belgia di Sunderland dalam sebuah pertarungan persahabatan. Ia bermain selama 76 menit dalam pertarungan yang dimenangkan Inggris dengan skor 2-1 tersebut. Ia kemudian digantikan oleh rekan setimnya, Dennis Wise. Sayangnya, beliau tidak terpilih dalam daftar skuad 23 pemain yang membela Inggris dalam ajang Euro 2000, tidak juga dalam babak tamat Piala Dunia 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Lampard mencetak gol pertamanya untuk Timnas Inggris pada tanggal 20 Agustus 2003 dalam sebuah pertarungan persahabatan melawan Kroasia yang dimenangkan Inggris dengan skor 3-1.
Ia dimasukkan dalam skuad yang diterjunkan dalam Euro 2004 di Portugal. Inggris sukses mencapai perempat tamat, juga berkat perjuangan yang dilaksanakan Lampard. Ia mencetak tiga gol dalam empat pertarungan. Dengan pensiunnya Paul Scholes dari dunia persepak bolaan internasional, Lampard akibatnya dimasukkan ke dalam skuad bentukan Sven-Göran Eriksson, mencetak lima gol dikala membela Inggris dalam babak penyisihan Piala Dunia 2006, dan memakai kaus bernomor 8 yang sebelumnya dikenakan oleh Scholes.
Pada Piala Dunia 2006, permainan Lampard dianggap kurang memuaskan sehingga banyak menuai kritikan dari kelompok media Inggris. Ia menembakkan 24 tendangan ke gawang dalam turnamen itu, 10 diantaranya melenceng, dan tidak ada satu pun yang berhasil menjebol gawang. Pelatih Timnas Inggris, Sven-Göran Eriksson, membelanya dengan menyampaikan,”Dia bekerja tanpa kenal letih untuk kemenangan kita. Tendangannya lebih akurat dari pemain mana pun di persaingan ini, pastinya itu hebat bagi kami. Saya tidak mau mengkritiknya, apa pun masalahnya.”
Lampard bermain penuh dalam lima pertarungan membela Inggris pada Piala Dunia 2006. Ia ialah salah satu dari tiga pemain Inggris selain Steven Gerrard dan Jamie Carragher (keduanya dari Liverpool FC), yang tendangan penalti mereka berhasil ditepis oleh kiper Portugal, Ricardo Pereira, saat laga penalti melawan Portugal dalam perempat tamat Piala Dunia tanggal 1 Juli 2006.
Ia juga mempelajari bahasa Spanyol, yang menjadikan timbulnya desas-desus bahwa beliau akan pindah ke La Liga sampai beliau membantahnya dan mengemukakan argumentasi bahwa itu dilakukannya hanya untuk kepentingan keluarga karena istrinya adalah orang Spanyol. Namun ternayat ia kemudian pindah ke klub MLS di AMerika Serikat sesudah dari Chelsea. Selain itu, beliau juga ingin putrinya kelak mampu menguasai dua bahasa. Pada bulan Juli 2006, koran The Sun mempublikasikan cukilan buku otobiografinya yang berjudul Totally Frank secara berseri. Buku itu mengupas diam-diam hidup eksklusif dan reaksinya saat penampilannya dalam ajang Piala Dunia 2006 banyak dikritik oleh media. Lampard memiliki dua kendaraan beroda empat, yaitu Aston Martin DB9 dan Ferrari 612 Scaglietti. Ia juga memiliki dua anjing, keduanya berjenis mastiff Perancis, berjulukan Daphne dan Rocco.
Biografi Steven Gerrard – Kapten Liverpool
Biografi Steven Gerrard. Nama lengkapnya Steven George Gerrard lahir di Whiston, Inggris, 30 Mei 1980, Gerrard mulai bermain bersama tim lokal, Whiston Juniors. Dia menerima perrhatian dari pencari bakat Liverpool dan bergabung dengan akademi ingusan the Reds ketika usianya 9 tahun. Dia hanya bermain dalam beberapa pertarungan, karena perkembangannya yang lambat membuat ia hanya bermain dalam 20 pertarungan saat berusia 14 sampai 16. Diusia 14, Gerrard menemukan potensi bertarung dengan beberapa klub, termasuk Manchester United.
Dalam autobiografinya, ia mengatakan “untuk menekan Liverpool supaya memberi saya persetujuan.” selama masa tersebut ia sempat mengalami kecelakaan yang disebabkan garpu taman yang berkarat yang dapat menjadikan ia kehilangan jari kakinya. Gerrard menandatangani kesepakatan profesional pertamanya bersama Liverpool pada 5 November 1997.
Gerrard membuat debutnya bersama tim utama Liverpool pada 29 November 1998 di babak kedua mengambil alih Vegard Heggem ketika berhadapan dengan Blackburn Rovers, dan tampilan pertamanya selaku starter terjadi dalam Piala UEFA melawan Celta Vigo. Sebagai penganti dari Jamie Redknapp yang cedera, Gerrard bermain dalam 13 pertandingan untuk Liverpool pada isu terkini tersebut.
Pada animo 1999-2000 manajer Gérard Houllier menempatkan Gerrard berpasangan dengan Jamie Redknapp sebagai gelandang tengah. Setelah menjadi starter dalam 6 pertandingan permulaan, Gerrard diturunkan ke dalam dingklik cadangan dikala derby setempat melawant Everton. Gerrard menggantikan Robbie Fowler pada menit ke 66 tetapi lalu dikeluarkan sesudah mendapatkan kartu merah pertama dalam kariernya alasannya adalah pelanggaran terhadap pemain Everton Kevin Campbell di menit ke 90. Di ekspresi dominan tersebut, Gerrard mencetak gol pertamanya untuk tim senior dikala menang 4–1 atas Sheffield Wednesday.
Tulang belakangnya sering mengalami duduk perkara. Pada ketika itu, banyak wartawan mengabarkan rumor, sehingga fans sempat menduga bahwa mereka tidak akan pernah melihat Gerrard menyelesaikan persaingan. Namun, manajer Gerard Houllier secepatnya mengambil langkah yang memiliki kegunaan serta membayar spesialis untuk menangani masalahnya.list help.
Setelah bekonsultasi dengan konsultan olah raga (kesehatan) Hans-Wilhelm Müller-Wohlfarth, didiagnosisi bahwa dilema Gerrard disebabkan oleh kemajuan yang telalu cepat pada tulang belakangnya. Setelah menjalani perawatan dan Liverpool F.C. memastikan bahwa dilema ini tidak akan muncul kembali. Namun lalu Gerrard mengalami problem di selangkangannya, dan membutuhkan empat kali operasi untuk menangani problem ini. Kemudian beliau pergi ke seorang seorang ahli asal Perancis untuk menangani dilema dengan cederanya, yang diakibatkan perkembangan yang terlalu cepat dan terlalu sering bermain bola ketika kecil.
Di musim “treble” 2001, Gerrard meningkat menjadi pemain yang berpengaruh di tim Liverpool dimana dia menjadi semakin matang dan permasalah dan dengan cederanya makin berkurang. Dia menjadi bab penting dikala Liverpool bertanding dalam musim persaingan 2001-2002 dimana dalam klansemen tamat, Liverpool menempati peringkat kedua dengan raihan nilai terbanyak dalam satu dekade terakhir. Selama isu terkini tersebut, Houllier mengalami dilema dengan kesehatan jantung yang mengharuskannya untuk menjalani operasi. Pada ketika Liverpool diprediksi untuk kembali berkibar dalam pesepakbolaan Inggris, tetapi setelah Houllier sakit, Liverpool mengalami kemerosotan. Penampilan tim kembali meningkat sesudah Gerrard dan Michael Owen menjadi bintang yang menjadi inspirator untuk menjangkau kemenangan.
Ia juga sungguh disegani oleh penggemar-penggemar klub yang bermarkas di stadion Anfield tersebut, rekan-rekan setim di klub maupun timnas Inggris serta masyarakat Inggris secara keseluruhan. Tahun 2006 ia terpilih selaku pemain terbaik di Inggris oleh Asosiasi Pesepak Bola Profesional Inggris (PFA). Di tim nasional sepak bola Inggris ia memulai debutnya pada tahun 2000 dan sampai dikala ini telah tampil sebanyak 67 kali dan mencetak 13 gol. Gerrard akrab disapa dengan panggilan Stevie G. Steven Gerrard memiliki 2 orang anak perempuan bernama Lily Ella dan Lexie. Ia juga sudah menikah dengan seorang wanita bernama Alex Curran pada ekspresi dominan panas 2007.
Biografi Andrea Pirlo – Playmaker Sepakbola
Biografi Andrea Pirlo. Dikenal dengan hebat tendangan bebas mematikan, Ia lahir di Flero, Lombardy, Italia, 19 Mei 1979, Perjalanan karier Pirlo di klub sepak bola ialah Brescia, Internazionale, Reggina, A.C. Milan, dan Juventus sampai sekarang. Pirlo melakukan debut bersama Brescia dikala melawan Reggina pada tanggal 21 Mei 1995. Setelah sukses menjadi pemain inti Brescia, beliau menjadi incaran instruktur Inter Milan, Mircea Lucescu, yang akibatnya membelinya. Akan namun di animo pertamanya, Pirlo tidak sukses masuk dalam tim inti, dan kesannya dipinjamkan ke Reggina. Setelah trend yang menawan bersama Reggina, ia kembali ke Inter namun sekali lagi gagal menjadi pemain inti dan dipinjamkan lagi ke Brescia.
Setelah 3 isu terkini bersama Inter, Pirlo jadinya dijual ke AC Milan. Dengan AC Milan, ia benar-benar mendapatkan performa terbaiknya. Awalnya Pirlo memang bermain selaku gelandang serang, sebelum karenanya instruktur Carlo Ancelotti mengembangkannya menjadi seorang playmaker. Kerja samanya dengan Gennaro Gattuso memegang peranan penting bagi Milan.
Bersama A.C. Milan ia sudah mengungguli 1 titel Scudetto, 2 titel Liga Champions dan 1 titel Piala Dunia Antar Klub. Untuk kariernya di tim nasional Italia, beliau sudah bermain di ajang Euro 2004, mengungguli medali perunggu pada ajang Olimpiade tahun 2004, dan menjadi juara di Piala Dunia 2006.
Ia mulai dikenal di golongan pesepak bola sejak beliau bermain di tim nasional Italia U-21, bersama dengan Gennaro Gattuso, Nicola Ventola, dan Christian Abbiati. Walau pada awal kariernya beliau adalah seorang gelandang menyerang tetapi ia mampu menyesuaikan diri menjadi seorang gelandang tengah bertahan seperti yang ia lakoni sampai ketika ini di klubnya. Ia adalah seorang inspirator lapangan yang inovatif, dimana banyak gol-gol yang lahir dimulai dari pergerakan/umpan-umpannya.
Untuk dikala ini dia dihargai oleh banyak pihak selaku salah satu gelandang terbaik, utamanya di Serie A. Pirlo yakni seorang pemain dengan talenta yang mahir dalam hal kreativitas dan mengumpan bola, menyebabkan ia seorang playmaker di klub yang dibelanya dikala ini, A.C. Milan. Meskipun posisinya berada sempurna di depan barisan pertahanan (gelandang bertahan), namun ia sering maju ke depan untuk memberi umpan-umpan kepada para penyerang. Selain itu, dia juga dikenal memiliki tendangan bebas yang akurat. Pada Mei 2011 Ia Memutuskan Pergi Dari AC Milan dan menentukan bergabung ke Juventus dengan status free transfer. Pada 25 Mei 2011 Ia Pindah Ke Juventus dengan perjanjian selama 3 tahun terhitung mulai tanggal 1 Juli 2011 Dengan Berstatus Free Transfer Dari AC Milan. Dari Juventus, ia lalu memutuskan untuk berpetualang di klub Amerika, New York City FC (2015-kini).
Kalau mau jujur Piala Dunia 2006 Jerman ialah puncak karir Andrea Pirlo. Ia pantas dinobatkan sebagai pemian terbaik dibandingkan dengan seniornya, Fabio Cannavaro. Ialah yang menjadi jantung permainan Italia. Umpan akurat, visi permainan yang cantik dan dibarengi intelegensi yang tinggi membuat Pirlo menjadi pemain sempurna. Pirlo telah bemain untuk Italia sejak U-15, U-18 dan U-21. Sama seperti Buffon, cuma Piala Eropa yang belum diraihnya. Bersama Milan, dia mendapat seluruh penghargaan baik setempat maupun internasional.
Biografi Jose Mourinho – The Special One
José Mário dos Santos Mourinho Félix atau Jose Mourinho, lahir di Setubal, Portugal, 26 Januari 1963, Mourinho mencar ilmu di universitas di Lisboa dan menjangkau gelar sarjana dalam bidang ilmu olah raga dengan tesis mengenai metodologi persepak bolaan. Ia dengan segera beralih profesi mulai dari mengajar, melatih tim anabawang dan menjadi penerjemah untuk Bobby Robson pada Sporting Lisbon, kemudian menjadi ajudan pelatih saat beliau mengikuti Robson pindah ke FC Porto dan Barcelona. Di Barcelona, dia menjadi ajun Louis van Gaal, kemudian di tahun 2000 dia kembali ke Lisboa dan menjadi instruktur Benfica.
Pada tahun 1989, ia menikah dengan Matilde, yang sudah dikenalnya semenjak masa kanak-kanak. Mereka mempunyai dua orang anak: Matilde and José Jr. Mourinho terikat perjanjian iklan di Eropa dengan Samsung, American Express dan perusahaan-perusahaan lain. Biografi resminya menjadi ‘best-seller’ di Portugal. Dia berperan dalam banyak aktivitas sosial di dunia, mirip proyek cukup umur untuk bawah umur Israel dan Palestina dan juga acara sejenis di negaranya. Pada 16 Mei 2007, Mourinho pernah ditahan dengan tuduhan melawan petugas polisi saat petugas polisi akan mengkarantina anjingnya.
Pada 23 Maret 2009 Mourinho eraih gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Teknik di Lisboa, Portugal. Sempat dirumorkan bercerai dengan istrinya, Matiilde “Tami” Mourinho yang telah memberikannya dua anak, Matilde dan Jose Jr dari bahtera rumah tangga yang telah didayuh selama 20 tahun. Sejumlah media mewartakan bila mantan pelatih Chelsea itu sering berbelanja di Milan sendirian. Namun pada karenanya rumah tangga mereka tetap baik-baik saja. Mourinho dinobatkan selaku pelatih terbaik dunia oleh FIFA pada 10 Januari 2011 pada Gala Ballon d’Or di Zürich, Swiss
Mantan instruktur Benfica ini diketahui dengan komentar-komentarnya yang sangat tajam dan kontroversial. Saat datang di Chelsea pada 2004, ia menyebut dirinya sebagai “sang istimewa” (The Special One). Ditambah dengan penampilannya yang bergaya “bintang film”, beliau kerap menjadi target di halaman utama informasi dan gosip. Profilnya menjadi salah satu penghuni patung lilin di Museum Madame Tussaud di London. Dia dikenal sebagai pelatih dengan kepribadian yang besar lengan berkuasa dan bisa menanamkan mental juara di setiap tim yang ditanganinya. Meski strateginya acapkali dikritik alasannya memainkan sepak bola negatif, ia yaitu jaminan prestasi yang asli. Tidak jarang Mourinho disebut “pelatih spesialis piala” dengan keberhasilannya merebut empat trofi domestik di empat negara yang berlainan.
Mourinho menggantikan kursi kepelatihan Porto pada Januari 2002 dari tangan Octavio Machado. Selama dua setengah tahun di klub itu, ia berhasil menjinjing pulang enam trofi dan sempat menjangkau Treble Winners pada tahun 2003. Dia meninggalkan Os Dragoes (istilah Porto) pada 31 Mei 2004 untuk kemudian berlabuh ke Chelsea.
Anak Jose Felix Mourinho ini diperkenalkan selaku pelatih Chelsea pada tanggal 2 Juni 2004. Tahun pertamanya sebagai manajer (2004-2005), berhasil mengakibatkan Chelsea sebagai juara Liga Utama Inggris setelah masa penantian selama 50 tahun. Pada era berikutnya, 2005-2006, kembali beliau mengirim Chelsea menjadi juara Liga Inggris tanpa kesusahan. Di tahun ketiga, 2006-2007, Chelsea mengalami banyak cobaan alasannya cedera serius para pemain khususnya, antara lain kiper utama Petr Cech, kiper kedua Carlo Cudicini, kapten John Terry, serta Joe Cole, yang semuanya membutuhkan istirahat panjang. Namun demikian, pada perode 2006-2007 ini, Mourinho tetap sukses mengirim Chelsea meraih gelar ganda sebagai juara Piala Carling dan Piala FA.
Pada 20 September 2007, Mourinho tiba-datang menetapkan untuk meninggalkan jabatannya sebagai pelatih Chelsea lewat “persetujuan bareng ” setelah bertemu dengan para petinggi klub. Dengan hengkangnya Jose dari Chelsea, maka Liga Utama Inggris kehilangan “the special one” (julukan bagi Jose Mourinho) yang populer dengan komentar-komentarnya yang selalu menjadi sorotan pers dan para pelatih lainnya.
Usai sembilan bulan tidak melatih, pada 2 Juni 2008, Mourinho resmi diangkat sebagai pelatih Inter Milan mengambil alih Roberto Mancini yang dipecat pada 29 Mei 2008 atau 72 jam sebelum penunjukannya. Oleh Massimo Moratti ia ditarget juara Liga Champions 2009 yang finalnya akan digelar di stadion Olimpico, Roma, Italia 27 Mei 2009.
Mourinho memilih Giuseppe Baresi, seorang mantan pemain Inter era 80-an sebagai asisten instruktur. Dia juga melakukan pekerjaan dengan Rui Faria (pelatih fisik), Silvino Louro (instruktur kiper) dan André Villas Boas (tangan kanan pelatih teknik). Tiga orang terakhir ini juga ialah staf-stafnya selama melatih Chelsea dan Porto.
Pada 24 Agustus 2008, Mourinho memenangkan trofi pertamanya bagi Inter di Piala Super Italia usai menundukkan AS Roma 6–5 melalui laga penalti setelah berimbang 2–2 selama 120 menit pertandingan wajar plus tambahan time. Tapi ekspektasi Moratti akan gelar Liga Champions habis ketika Inter kalah agregat 0–2 di babak 16 besar dari Manchester United pada 11 Maret 2009. Mourinho melewati animo pertamanya dengan Inter Milan di Italia pada ekspresi dominan 2008-09 dengan berhasil kala Inter merebut gelar ke-17 Liga Italia Serie-A. Inter meraih gelar usai AC Milan kalah 1–2 dari Udinese. Atas keberhasilan ini, kontraknya diperpanjang hingga 2012.
Musim 2009-10 mampu dikatakan kala keemasan Inter dibawah Mourinho. Terlebih, 28 April 2010, timnya berhasil menyingkirkan juara bertahan FC Barcelona di semifinal Liga Champions dengan agregat 3–2. Otomatis hasil itu menjinjing Inter melaju ke final dan akan menantang Bayern Munich pada 22 Mei 2010 di Stadion Santiago Bernabéu. Ini ialah final pertama La Beneamata semenjak 38 tahun terakhir. Prestasi itu membuat nama Mourinho kian berkibar dan menjadi minat tim-tim elit Eropa mirip AC Milan dan Real Madrid untuk menjadikan dirinya sebagai pelatih di ekspresi dominan depan. Selain Liga Champions, Inter berpotensi merebut gelar Coppa Italia dan Serie A. Trofi Coppa Italia merupakan prestasi pertama dari tiga trofi yang diincar pada animo 2009-10, Mourinho dan anak buahnya berhasil mengalahkan AS Roma pada tanggal 6 Mei 2010 di Stadion Olimpico.
Pada 16 Mei 2010, ia kembali mengirim Inter ke tangga juara Liga Italia sekaligus mencatat scudetto Inter yang ke-18 dan dalam lima isu terkini berturut-turut setelah membekap Siena 1–0 di Artemio Franchi. Di Stadion Santiago Bernabeu pada tanggal 23 Mei 2010, Inter bareng Mourinho mencetak sejarah baru sehabis mengalahkan Bayern 2–0 melalui kaki emas Milito pada langgar Final Liga Champions. Inter menjadi tim Italia pertama dalam sejarah yang meraih Treble Winners.
Kesuksesan bareng Inter Milan menciptakan Mourinho ingin pergi dan mencari tantangan lain, tepatnya di Spanyol. Setelah Presiden Real Madrid Florentino Perez memecat Manuel Pellegrini pada 27 Mei 2010, Jose Mourinho ditunjuk menjadi instruktur Real Madrid. Pada 31 Mei 2010, Mourinho dipresentasikan kepada media. Pada 21 April 2011, Mourinho memberikan trofi Copa del Rey terhadap Real usai mengalahkan Barcelona 1–0 pada partai simpulan. Itu ialah piala ke-18 untuk klub setelah 18 tahun terakhir (terakhir meraih tahun 1993). Piala itu juga gelar pertama Mourinho di Spanyol. Atas kesuksesan itu, Mourinho sekarang menjadi pelatih pertama yang mampu meraih piala domestik di empat negara berlawanan (Portugal, Inggris, Italia, dan Spanyol). Setelah menyebabkan Real Madrid juara liga beberapa tahu kemudian menyusul performa jelek real madrid, dia kemudian di pecat tak usang sesudah itu dia kembali menukangi Chelsea.
Biografi Sir Alex Ferguson – Instruktur Terbaik Sepakbola
Biografi Sir Alex Ferguson. Nama lengkapnya Sir Alexander Chapman “Alex” Ferguson CBE lahir 31 Desember 1941 di Govan, Glasgow, Alexander Chapman Ferguson lahir dari pasangan Alexander Beaton Ferguson, seorang buruh pekerja galangan kapal dengan Elizabeth Hardie. Ia menghabiskan era kecilnya di kawasan Govan,Skotlandia bersama adiknya Martin Ferguson. Karier sepak bola Ferguson dimulai saat dia bergabung dengan klub amatir Queens Park pada umur 16 tahun. Berposisi selaku striker beliau mencetak 20 gol pada musim debutnya dan pindah pada animo berikutnya ke klub amatir St. Johnstone. Di klub barunya, Ferguson mengejutkan publik dengan mencetak hattrick melawan klub idolanya Glasgow Rangers.
Performanya membuat dia dikontrak profesional oleh Dunfermline. Pada ekspresi dominan pertamanya Ferguson sukses meraih simpulan Piala Skotlandia melawan Glasgow Celtic akan namun kalah 3-2. Ferguson sendiri tidak tampil dalam final karena tampilan buruknya ketika melawan St. Jonstone pada pertandingan sebelumnya. Musim keduanya bareng Dunfermline, beliau berhasil keluar sebagai pencetak gol terbanyak Liga Skotlandia bareng Joe McBride dengan 31 gol. Prestasi ini hasilnya mengirimkan Ferguson ke klub impiannya sejak kecil, Glasgow Rangers. Masa-abad di Rangers ternyata tidak menyenangkan Ferguson.
Ia sering dicadangkan dan berlatih dengan tim anabawang. Hal ini membuat Fergie tidak betah dan cuma bertahan 2 demam isu bersama Rangers. Ia kemudian ditawari pindah oleh klub Inggris, Nottingham Forest. akan tetapi istrinya, Cathie tidak menyepakati kepindahan mereka ke Inggris. Ia lalu menentukan untuk pindah ke klub Falkirk. Ferguson dipromosikan selaku instruktur merangkap pemain. Namun tak usang kemudian jabatannya digantikan oleh John Prentice. Ferguson lalu menentukan untuk pindah ke Ayr United dimana dia bermain disana sampai pensiun sebagai pemain pada 1974. Sebagai pemain Ferguson telah mencetak total 170 gol dalam 317 pertarungan.
Pada bulan Juni tahun 1974, sesaat sesudah dia pensiun sebagai pemain, Ferguson ditunjuk sebagai manajer paruh waktu unutk East Stirlingshire pada usia 32 tahun. Kariernya di East Stirlingshire hanya bertahan sebentar alasannya pada bulan Oktober 1974 dia menerima pinangan St. Mirren untuk menjadi manajer
Kariernya di St. Mirren berjalan gemilang, selama 4 trend menanggulangi klub tersebut (1974-1978). Ferguson mengangkat klub kecil yang tadinya cuma ditonton oleh 1000 orang dalam pertandingan kandanganya itu menjadi juara Liga Skotlandia pada trend 1977 dengan permainan menyerangnya. Selain itu ia berjasa dalam menemukan talenta-bakat muda dalam diri Billy Stark, Tony Fitzpatrick, Bobby Reid dan Peter Weir. Kesuksesan Ferguson dalam mengangkat St. Mirren ternyata berujung pada pemecatan pada tahun 1978 alasannya pertentangan internal antara Ferguson sendiri dengan staffnya. Presiden klub St. Mirren, Willie Todd bahkan menyampaikan bahwa Ferguson “tidak mempunyai kesanggupan manajerial yang bagus”. Dengan demikian St. Mirren yaitu klub satu-satunya yang pernah memecat Ferguson sepanjang karier manajerialnya.
Ferguson kemudian menjadi manajer Aberdeen mengambil alih Billy McNeil yang pindah ke Glasgow Celtic, dia dibutuhkan untuk mengembalikan abad kejayaan Aberdeen yang menjuarai Liga Skotlandia terakhir kali pada 1955. Namun alasannya usia Ferguson yang terbilang cukup muda (36 tahun) tetap saja beliau kesusahan meraih respek dari para pemain yang beberapa diantaranya lebih tua dari manajer mereka sendiri. Pada animo debutnya, Aberdeen meraih peringkat ke 4 meskipun tidak pernah kalah sebelum Desember 1978. Ferguson juga menjinjing Aberdeen ke semifinal Piala Skotlandia dan Piala Liga Skotlandia. Pada ekspresi dominan berikutnya Aberdeen kembali kalah dalam akhir ajang Piala Liga Skotlandia oleh Dundee United sesudah pertarungan replay. Ferguson menyalahkan dirinya sendiri yang seharusnya mengubah seni manajemen dan komposisi pemain dalam pertandingan replay tersebut. Setelah pertandingan selesai itu, tampilan Aberdeen mengalami peningkatan sampai mereka menjadi juara Liga Skotlandia pada selesai demam isu 1979/80. Hal ini menciptakan Ferguson mendapatkan iktikad dan respek dari para pemain dan eksekutif klub. Ia tetap menjadi manajer yang sarat disiplin sehingga pemain-pemainnya menjulukinya “Furious Fergie” atau “Fergie yang Galak”.
Pada trend yang serupa, Ferguson yaitu salah satu staf pelatih dalam tim nasional Skotlandia ketika menghadapi ajang Piala Dunia 1986. Namun meninggalnya pelatih utama mereka, Jock Stein, menciptakan Ferguson ditunjuk menjadi pelatih utama Skotlandia pada Piala Dunia 1986. Ia kemudian menunjuk Archie Knox menjadi asisten manajer yang mana yakni juga asistennya di Aberdeen. Karena jasa-jasanya di Aberdeen, Ferguson lalu disarankan untuk menjadi salah satu eksekutif di klub tersebut, namun Fergie menolaknya dan menyampaikan bahwa ia bermaksud untuk pindah dari Aberdeen pada tamat demam isu 1985/86. Walaupun dia tetap berada bareng Aberdeen pada awal animo 1986/87, tetapi pada November 1986, Ferguson risikonya mendapatkan pinangan Manchester United untuk menjadi manajer mereka menggantikan jabatan yang dipegang Ron Atkinson.
Awal kariernya di Old Trafford tidaklah semulus yang beliau kira. Saat itu MU terbelit dalam masalah alkohol yang kritis. Beberapa pemain andalan mereka (Norman Whiteside, Paul McGrath dan Bryan Robson), mempunyai hobi menenggak minuman keras dan memiliki level kebugaran yang “mengenaskan”. Ferguson, gotong royong dengan Archie Knox yang diangkat menjadi ajun manajer ketika itu, secara perlahan-lahan mengubah kebiasaan jelek itu dan menanamkan disiplin ketat bagi para pemain, hal yang masih berlaku sampai saat ini di MU.
Musim 1989/90, Ferguson kembali menghadirkan pemain gres Paul Ince, Mike Phelan, Neil Webb dan bek Gary Pallister. Pada permulaan animo United berhadapan dengan juara bertahan Arsenal dimana Setan Merah sukses menang 4-1 namun performa United menurun dan setelah kekalahan memalukan 5-1 dari rival sekota Manchester City, spanduk yang meminta Fergie untuk mundur mulai bermunculan di Old Trafford. Fergie sendiri menggambarkan bulan Desember 1989 ialah “era-masa tergelap selama kariernya dalam dunia sepak bola” dimana United manjadi salah satu calon klub yang mau mengalami degradasi dari Liga Inggris. Dewan administrator klub tetap mempercayai Fergie selaku manajer. Mereka mampu mentoleransi tampilan jelek klub alasannya beberapa pemain kunci cedera dan mereka juga puas atas peran serta Ferguson yang mengganti sistim training dan penelusuran bakat di United. Kepercayaan dewan direksi klub dijawab Ferguson dengan kemenangan 1-0 pada selesai replay Piala FA melawan Crystal Palace yang saat itu diperkuat oleh Ian Wright. Raihan trofi ini adalah yang pertama untuk Fergie selama mengatasi United dan disebut-sebut sebagai trofi penyelamat kariernya di MU.
Musim 1994/95 ialah cobaan berat bagi Fergie, karena Cantona harus bolos selama 8 bulan alasannya adalah menendang seorang suporter Crystal Palace di Selhurst Park, kandang Palace. Selain larangan tampil selama 8 bulan, Cantona juga mendekam di penjara selama 12 hari dan harus melakukan peran sosial selama 120 jam. Untuk mengisi posisi Cantona, maka United mentransfer Andy Cole dari Newcastle United sebesar £7 juta plus Keith Gillespie untuk Newcastle. Selain itu animo ini juga menjadi ekspresi dominan debut para pemain muda dari skuat 1992 yang menjuarai Piala FA Junior : Paul Scholes, Gary Neville, Nicky Butt dan David Beckham setelah sebelumnya Ryan Giggs (yang berpromosi dari skuat 92) sudah menerima kawasan reguler dalam tim inti United. Namun United gagal mempertahankan gelar juara setelah imbang 1-1 melawan West Ham United pada pertandingan terakhir animo itu.
Mengawali isu terkini 1997/98 dengan skuat belia yang kian matang, Fergie memperbesar kedalaman skuat dengan mentransfer striker Inggris, Teddy Sheringham, yang memakai kostum no. 10 milik Beckham, untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Cantona dan bek Henning Berg dari Norwegia. Musim ini selsai dengan kegagalan bagi United dalam semua ajang. Pada demam isu panas 1998, Fergie kembali mentransfer seorang striker, Dwight Yorke dari Aston Villa, bek tangguh dari Belanda, Jaap Stam dan winger serba bisa Jesper Blomqvist dengan total nilai transfer mencapai nyaris £30 juta. Dengan kedalaman skuat United mereka, Setan Merah mencapai keberhasilan mereka pada musim ini dengan raihan 3 trofi juara dalam semusim (dikenal dengan nama “The Treble”)
Pada trend 1999/00 dominasi United bareng Fergie semakin terlihat di klasemen simpulan Liga Inggris, dimana Setan Merah unggul jauh atas rival mereka dengan 18 poin. Pada Desember 1999 United menjangkau trofi Piala Toyota mereka yang pertama dalam sejarah klub dengan mengalahkan Palmeiras di tamat. Giggs keluar sebagai pemain United pertama yang meraih gelar pemain terbaik pada ajang ini. Kepiwaian Fergie dalam mengembangkan United selaku merek global tutur mendongkrak tampilan klub pada ajang persaingan. Hal ini menciptakan United menjadi magnet bagi pesepak bola terbaik dunia untuk bergabung di Old Trafford.
Pada permulaan musim 2001/02 diwarnai dengan pemasaran kontroversial bek Jaap Stam ke Lazio seharga £16 juta, yang mana membuat keseimbangan skuat Fergie terusik. Absennya Stam di lini belakang United tidak bisa ditutupi oleh bek United lainnya dan keputusan ini pun disesali kemudian oleh Ferguson yang kewalahan mencari suksesor sang bek. Performa United menukik tajam dengan menempati peringkat 9 pada paruh trend. Performa United membaik seiring bergabungnya bek bau tanah (36 tahun) Laurent Blanc dari Inter Milan pada Januari 2002 dan United pun menang dalam 8 tabrak Liga sehingga melaju ke peringkat atas Klasemen Liga. Namun hasil tersebut cuma mampu membawa United berakhir di peringkat 3 klasemen. Musim ini pun semestinya menjadi isu terkini terakhir Fergie menangani United karena faktor usia dan penurunan prestasi. Namun Fergie membatalkan niatnya unutk mundur dan tetap menangani United untuk 3 tahun ke depan.
Awal trend 2006/07 menjadi sebuah ujian bagi segi manajerial Fergie. 2 orang pemain utamanya Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney terlibat pertengkaran pada ajang Piala Dunia 2006. Insiden itu membuat rumor soal kepergian Ronaldo dari United makin membesar. Namun Fergie sukses membujuknya semoga bertahan di United dan mendamaikan kedua orang itu. Keberhasilan Fergie meredam emosi keduanya menjadi bahan bakar utama skuat United dalam menjalani awal demam isu baru. Awal musim berjalan baik bagi United yang untuk pertama kalinya mengungguli 4 pertandingan liga secara beruntun. Sekali lagi Fergie menandakan dirinya sebagai master dalam menghadirkan pemain yang cocok dengan sketsa permainan yang dikehendaki. Pada simpulan isu terkini United tidak terkejar dan mengamankan gelar juara Liga Inggris. Pada ajang Eropa, Fergie mengantarkan United mencapai semifinal dengan mencetak rekor kemenangan atas AS Roma 7-1 pada tabrak perempat selesai di Old Trafford. Pada sabung semifinal United kalah dari AC Milan dengan agregat 3-5 setelah unggul 3-2 di Old Trafford. Walaupun begitu hasil ini ialah tanda kebangkitan dari Setan Merah.
Awal musim 2007/08, Fergie kembali mendatangkan pemain untuk memperkuat skuatnya. gelandang bertahan Owen Hargreaves yang berhasil bareng tim nasional Inggris di Piala Dunia 2006,sayap serba mampu Nani dari Portugal, gelandang serang Anderson dari Brazil dan striker Carlos Tevez resmi bergabung dengan Fergie di Old Trafford. Dengan kedalaman skuatnya, Fergie mengincar pencapaian gelar Eropa kedua bareng Setan Merah. Namun cita-cita Fergie tampaknya akan melayang seiring dengan tampilan dibawah standar United yang cuma menjangkau hasil imbang dalam 2 sabung permulaan serta kalah 0-1 dari rival sekota Manchester City. Namun Fergie berhasil memotivasi skuatnya dan performa United sonta berganti drastis menjadi kompetitor dalam meraih gelar juara Liga Inggris bareng Arsenal dan Chelsea. Musim ini juga ialah isu terkini terbaik dari Cristiano Ronaldo yang secara hebat mencetak 42 gol dalam semua ajang yang diikuti oleh United, meraih trofi Sepatu Emas selaku top-scorer Eropa, top-scorer Liga Inggris (35 gol) dan menjadi kandidat Pemain Terbaik Dunia FIFA. Pada akhir demam isu, Fergie kembali tampil di Final Liga Champion berhadapan dengan Chelsea, Ronaldo menjinjing United unggul 1-0 pada babak pertama sebelum disamakan oleh Chelsea pada babak kedua. Lewat drama langgar pinalti, Fergie berhasil mengungguli gelar Liga Champion keduanya sepanjang kariernya selaku manajer. Fergie juga sukses membawa United meraih trofi Piala Dunia Antarklub yang pertama bagi United.
Pada tamat musim ini Fergie mengumumkan dirinya akan mundur dari jabatan manajer Manchester United pada tahun 2011, sesuatu yang lalu diralatnya sendiri dengan mengatakan akan terus menjadi menajer United selama fisiknya masih memungkinkan. Musim selanjutnya Fergie kembali meraih trofi juara Liga Inggris untuk ke 11 kalinya dan mengantar United menyamai rekor Liverpool yang sudah menjuarai Liga Inggris 18 kali. Akhir animo 2008/09 juga menjadi animo terakhir bagi Cristiano Ronaldo yang pindah ke Real Madrid dengan rekor transfer dunia sampai saat ini, £80 juta. Menjadikannya pemain termahal yang pernah dijual Fergie selama kariernya sebagai menejer klub. Pada tahun 2013, Sir Alex Ferguson resmi pensiun dari Manchester United dan dunia Sepakbola selaku instruktur sesudah banyak mempersembahkan gelar untuk Manchester United.
Biografi Fernando Torres – El Nino
Fernando José Torres Sanz atau Fernando Torres lahir di Fuenlabrada, Spanyol, 20 Maret 1984, ia mulai kepincut bermain sepak bola semenjak kecil dan bergabung pertama kali bersama Parque 84 ketika berusia 5 tahun. Kakeknya bekerjsama tidak terlalu menyukai sepak bola, namun sungguh bangga menjadi suporter Atlético Madrid, dan Torres juga mewarisi menjadi supporter klub dari kota madrid tersebut. Sebenarnya Torres ingin menjadi penjaga gawang, seperti kakaknya. Namun, dikala berusia tujuh tahun, dia mulai bermain selaku penyerang dalam Liga indoor besama klub di lingkungannya, Mario’s Holland.
Tiga tahun lalu, saat berusia 10 tahun, ia mulai bermain dalam sepak bola bergotong-royong bersama Rayo 13. Setelah performa yang menarik bersama klub barunya, dimana beliau mencetak 55 gol, Torres menjadi satu dari tiga pemain Rayo 13 yang mencoba untuk bermain dengan Atlético Madrid. Dia membuat takjub pencari bakat dan ketika berusia 11 tahun, ia bergabung bersama klub pada tahun 1995.
Tahun 2001, Torres masuk ke tim utama Atletico Madrid.Dimana yang sebelumnya bermain di Atletico Madrid B, Fernando Torres memulai debutnya melawan tim Leganes. Lalu,mengawali gol pertamanya melawan Albacete. Musim pertamanya bareng Atletico Madrid. Hanya Mencetak 6 Gol dari 36 pertarungan yang dijalani nya, tetapi Tim nya bisa penawaran spesial ke La Liga, tidak hanya itu Atletico Madrid berhasil Juara Liga Adelante, dan Runner-up Copa Del Rey. Fernando Torres pun sempat disukai Sevilla yang krisis Striker. Torres pun menolak pinangan tersebut, bermain di La Liga. Pencapaian Torres menakjubkan,baru berumur 18 tahun sudah menjadi andalan Atletico Madrid, dari 31 pertandingan bersama Atletico Madrid bisa mencetak 22 Gol. Torres pun menjadi ikon Atletico Madrid,yang dimana Torres berjanji setia. Fernando Torres menciptakan timnya mencuat di peringkat 6 Klasemen. Torres juga mencetak gol-gol penting dikala melawan tim raksasa La Liga. Contoh:saat Atletico Madrid menahan Valencia di sangkar sendiri dengan skor 1-1, Melawan tim Real Madrid sempat unggul walaupun kesannya kalah di Santiago Bernabeu dengan skor 2-1.
Melawan Barcelona dimana Torres mencetak dua gol dikala hanya kalah tipis 3-2 di Camp Nou. Yang paling fantastis mencetak Gol Salto saat melawan tim raksasa Sevilla di sangkar sendiri walaupun tertahan 2-2. Barcelona pun ditaklukan di sangkar sendiri dengan dua gol Torres tanpa balas. Melawan Valencia,Torres dengan besar hati hatrick dengan skor 4-1. Melawan Real Madrid di sangkar sendiri mesti tertahan 2-2,1 gol torres lewat kepalanya sempat unggul 2-1 atas Real Madrid. Sevilla dengan tangguhmenaklukan Atletico Madrid di Ramon Sanchez Pinzjuan, dengan Skor 3-1,Gol Torres sungguh indah dengan melaksanakan teknik Banana shot yang tidak mampu di tahan Andres Palop. Janji Torres yang setia harus patah karena Liverpool meminangnya di tahun 2007,dengan harga 37 Juta Euro.
Torres bergabung di salah satu klub yang menjuarai 18 kali Premier League yaitu Liverpool. Torres pun gembira dengan bergabung di klub raksasa. Torres memulai debut dengan kemenangan 2-1 atas Aston Villa. Dan ia bermain di Liga Championship pertama kali dikala melawan Toulouse di fase grup dengan menang 1-0. Gol debutnya terjadi dikala melawan raksasa Chelsea sempat unggul 1-0 lewat gol Torres,sayang mesti tertahan 1-1.Hatrick pertama Torres terjadi saat melawan Reading 4-2. Torres pun menjangkau gelar Young Player Of The Week.
Dia mencetak gol pertama di Liga Championship ketika Porto di gunduli Liverpool 4-1.Torres menjadi Ikon Liverpool yang dimana Torres berjanji tidak akan pindah dari Liverpool. Torres pun juga meraih gelar Premier League Player Of The Month di bulan Februari. Musim pertama nya bareng Liverpool rampung dengan 20 Gol bagi Torres di Premier League. Torres sempat menjadi Calon PFA Players’ Player of the Yearwalau kesudahannya yang terpilih Cristiano Ronaldo.
Pada 27 Januari 2011, Chelsea mengajukan proposal £40 juta kepada Liverpool, namun ditolak. Torres lalu mengajukan permintaan transfer kepada Liverpool keesokan harinya yang kemudian juga ditolak. Torres lalu bergabung ke Chelsea dengan era kontrak lima setengah tahun, pada 31 Januari 2011, dengan ongkos transfer dilaporkan £50 juta. Transfer Torres ini menjadi rekor transfer paling besar dalam sejarah di Britania Raya.
Torres melaksanakan debut bagi Chelsea saat kekalahan kandang 0-1 dari mantan klubnya Liverpool, pada 6 Februari 2011. Pada 23 April, Torres mencetak gol liga pertamanya untuk Chelsea saat kemenangan sangkar 3-0 atas West Ham United, yang mempunyai arti pula menyelesaikan “puasa gol”nya dalam 903 menit.
Dia juga bermain dalam Spanyol dan membuat debutnya bersama tim senior saat pertarungan melawan Portugal pada September 2003. Tujuh bulan lalu dia mencetak gol pertamanya ke gawang Italia. Torres sudah bermain bareng tim nasional Spanyol dalam 3 turnamen besar; Euro 2004, Piala Dunia 2006 dan Euro 2008. Torres gagal mencetak gol untuk tim Spanyol dala Euro 2004, tetapi ia sukses mencetak 3 gol dalam Piala Dunia 2006. Torres mencetak satu-satunya gol kemenangan Spanyol dalam partai simpulan Euro 2008 melawan Jerman dengan skor selesai 0-1. Dari Chelsea dia kemudian pindah ke klub AC Milan, kemudian pindah ke klub lamanya Atletico Madrid.