TintaTeras.com – Raja Ali Haji merupakan salah satu tokoh penting sejarawan dan pujangga yang berasal dari Melayu. Hal ini dikarenakan pemikirannya di dalam dunia sastra mempunyai dampak yang besar.
Dimana hal tersebut ditunjukkan dari aneka macam karya sastra yang menjadi referensi dalam penulisan klasik maupun terbaru. Salah satu karyanya yang populer yaitu Gurindam Dua Belas.
Selain itu, ia pun juga diketahui selaku ulama yang besar lengan berkuasa pada tradisi pedoman Melayu. Raja Ali Haji juga merupakan jagoan nasional keturunan Bugis Melayu. Untuk mengenali biografi Raja Ali Haji, maka anda pun mampu menyimak ulasannya berikut ini.
Biodata Raja Ali Haji
Nama Lengkap : Raja Ali Haji
Lahir : di Lingga, Pulau Penyengat tahun 1808
Wafat : di Pulau Penyengat pada tahun 1873
Profesi : Ulama, Sejarawan, Pujangga
Karya yang Terkenal : Gurindam Dua Belas
Penghargaan : Pahlawan Nasional
Biografi Raja Ali Haji Singkat
Pujangga yang dikenal dengan karya nya yang sangat populer adalah Gurindam Dua Belas ialah seorang laki-laki yang lahir di Lingga, Pulau Penyengat.
Raja Ali Haji merupakan putra dari Raja Ahmad. Dimana sesudah ia berhaji ke Mekkah, maka menjadi memiliki gelar Engku Haji Tua. Raja Ali Haji ini sendiri pun juga ialah cucu dari Raja Haji Fisabillah.
Sedangkan ibunya sendiri pun berjulukan Encik Hamidah binti Panglima Malik Selangor. Atau juga mampu disebut dengan Putri Raja Selangor. Ibunya sendiri pun meninggal pada tanggal 5 Agustus 1844.
Biografi Raja Ali Haji ini pun dikutip dari merdeka.com dituliskan bahwa tanggal sempurna kelahirannya tidak dimengerti. Begitupun dengan tanggal tepat wafatnya, dimana hanya terdapat tempat dimana dia meninggal.
Masa Kecil Raja Ali Haji
Sedari kecil, Raja Ali Haji pun telah diajarkan oleh ayahnya pendidikan dasar. Bahkan mampu dikatakan bahwa ayahnya yang pertama kali mengajarkan pendidikan kepadanya.
Selain itu, Raja Ali Haji pun juga mendapat pendidikan dari lingkungan istana Kesultanan Riau – Lingga yang ada di Pulau Penyengat. Dimana ia pun juga merupakan orang pertama yang mampu memperoleh pendidikan berupa agama, sastra dan juga bahasa.
Tak cuma dari dalam lingkungan kesultanan saja, di dalam biografi Raja Ali Haji ini beliau pun juga menerima pendidikan dari lingkungan luar kesultanan. Dimana hal tersebut didapatnya ketika ia dan juga rombongannya pergi ke Betawi pada tahun 1822.
Serta beliau pun juga menerima pendidikan saat beliau dan ayahnya melakukan ibadah haji di Mekkah. Sehingga saat sedang berhaji tersebut, beliau pun sekaligus belajar ilmu agama dan Bahasa Arab.
Perjalanan Hidup
Dapat dibilang bahwa Raja Ali Haji ini sudah menerima doktrin di dalam bidang kepemimpinan. Dimana hal tersebut terlihat dikala dia masih berusia 20 tahun, dia pun mampu untuk melakukan peran peran kenegaraan yang dapat dikatakan tergolong penting.
Saat ia menginjak usia 32 tahun, maka Raja Ali Haji pun bersama dengan sepupunya yaitu Raja Ali bin Raja Jaf’ar mendapatkan kepercayaan untuk memimpin tempat di Lingga. Meskipun begitu, beliau pun juga banyak menciptakan karya sastra.
Karya Raja Ali Haji
Dimana untuk karyanya tersebut mempunyai ciri khas yaitu wacana sastra Islam dan Melayu. Selain itu, ia pun sungguh bersungguh sangat untuk menyuguhkan sejarah dari kurun kemudian yang disesuaikan dengan tuntutan pada keadaan di jamannya.
Untuk anda yang menyukai sastra Melayu, pastinya akan sungguh bersahabat dengan karyanya yaitu Gurindam Dua Belas yang diterbitkan tahun 1947.
Karya ini pun tentu saja menjadi salah satu karya yang paling populer diantara karya nya yang lain. Di dalam biografi Raja Ali Haji yang singkat ini, dikatakan bahwa Raja Ali Haji meninggal di tahun 1873 di Pulau Penyengat, Riau.
Makamnya sendiri pun berada satu kompleks dengan pemakaman Engku Putri Raja Hamidah dan terletak di luar bangunan utama.
Selain itu, karya sastranya yang populer yakni Gurindam Dua Belas pun juga diabadikan di sepanjang dinding bangunan makamnya tersebut.
Sehingga saat anda sedang berkunjung ke makam Raja Ali Haji, maka anda pun nantinya juga akan mampu untuk menyaksikan karya sastra yang terkenal tersebut. Bahkan anda bisa membaca dan mencatatnya.
Penghargaan Raja Ali Haji
Sebagai penghargaan atas jasa Raja Ali Haji, Gelar pahlawan nasional pun juga diberikan oleh Raja Ali Haji dikala kala pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, tepatnya tanggal 10 November 2004.