TintaTeras

Biografi Charles Coulomb

Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Profil,  Sejarah,  Tokoh Fisika

Nama toko satu ini sungguh populer dalam bidang fisika serta kelistrikan. Charles-Augustin de Coulomb yang lahir tahun 1736 yaitu seorang ilmuwan Perancis yang diabadikan namanya untuk satuan listrik untuk menghormati observasi penting yang telah dilakukan oleh ilmuwan ini. Coulomb berasal dari keluarga aristokrat yang berpengaruh sampai pendidikannya terjamin. Ia berbakat besar dalam bidang matematika dan belajar teknik untuk menjadi Korps Ahli Teknik Kerajaan. Setelah bertugas di Martinique selama bertahun-tahun, beliau kembali ke Paris dan di tahun 1779 terpilih menjadi anggota Akademi Ilmiah di tahun 1781. Dia meninggal tahun 1806.

Pada waktu Revolusi Perancis pecah, dia terpaksa meninggalkan Paris tinggal di Blois dengan sahabatnya yang juga ilmuwan, Jean-Charles de Borda (1733-1799). Ia meneruskan aneka macam percobaannya dan jadinya diangkat menjadi inspektur pendidikan di tahun 1802. Percobaan permulaan Coulomb meliputi tekanan yang mampu memecahkan sebuah benda (1773) dan ini yaitu permulaan ilmu terbaru wacana kekuatan benda-benda. Karyanya di bidang listrik dan magnet yang menjadikannya begitu terkenal, baru diterbitkan dalam serangkaian makalah antara tahun 1785 dan 1789.

Melakukan percobaan dengan magnet kompas, dia eksklusif melihat bahwa gesekan pada sumbu jarum menyebabkan kesalahan. Ia menciptakan kompas dengan jarum tergantung pada benang lembut. Dan dia mempesona kesimpulan; besarnya puntiran pada benang haruslah sama dengan kekuatan yang tentang jarum dari medan magnetik bumi. Ini mengawali inovasi Timbangan Puntir, untuk menimbang benda-benda yang sangat ringan. Timbangan puntir tadi menenteng Coulomb ke penemuannya yang paling penting. Dengan menggerakkan dua bulatan bermuatan listrik di akrab timbangan puntir, dia memperlihatkan bahwa kekuatan di antara kedua benda itu berlainan-beda jikalau kedua benda itu saling menjauh.

Ia mempelajari akibat ukiran pada mesin-mesin dan menampilkan teori perihal pelumasan. Semua ini, bersama pandangannya ihwal magnet, diterbitkan di Teori perihal Mesin Sederhana pada tahun 1779. Dari tahun 1784 sampai 1789, saat melakukan pekerjaan di berbagai departemen pemerintah, beliau terus meneliti elektrostatika dan magnet. Tahun 1785 keluarlah hukum Coulomb; pesona dan daya tolak kelistrikan antara dua benda yang bermuatan listrik yakni perkalian muatannya dengan kuadrat terbalik dari jaraknya. Rumus ini sungguh seperti dengan hukum gravitasi Newton.

Di Blois, Coulomb meneliti sifat muatan listrik pada benda dan diketemukannya bahwa muatan tersebut cuma ada pada permukaan benda. Didapatkannya pula bahwa daya magnet juga mengikuti hukum kuadrat terbalik seperti daya listrik statis. Beberapa karyanya didapatkan juga oleh Henry Cavendish tetapi karya Cavendish gres terbit tahun pada tahun 1879. Penemuan Coulomb yang menentukan adanya korelasi antara kelistrikan dan magnetisme kelak dibuktikan oleh Hans Christian rsted serta Simon Poisson. Dan ini menjadi dasar observasi elektrodinamika oleh Andre-Marie Ampere. Semua karyanya menunjukkan orisinalitas dan observasi yang teliti serta tekun.

Biografi Dr. Cipto Mangunkusumo

Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Biografi Tokoh Indonesia,  Biografi Tokoh Islam,  Feed,  Pahlawan Nasional,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Sejarah

Nama tokoh ini sangat terkenal di Indonesia sebagai salah satu hero yang mempunyai andil penting dalam kebangkitan Indonesia dikala era kolonial. Cipto Mangunkusumo dilahirkan pada 4 Maret 1886 di desa Pecagakan Jepara. Ia yakni putera tertua dari Mangunkusumo, seorang bangsawan rendahan dalam struktur penduduk Jawa. Karir Mangunkusumo diawali sebagai guru bahasa Melayu di sebuah sekolah dasar di Ambarawa, lalu menjadi kepala sekolah pada sebuah sekolah dasar di Semarang dan berikutnya menjadi pembantu manajemen pada Dewan Kota di Semarang. Sementara, sang ibu adalah keturunan dari tuan tanah di Mayong, Jepara.

Meskipun keluarganya tidak termasuk golongan bangsawan birokratis yang tinggi kedudukan sosialnya, Mangunkusumo sukses menyekolahkan anak-anaknya pada jenjang yang tinggi. Cipto beserta adik-adiknya yakni Gunawan, Budiardjo, dan Syamsul Ma’bakir bersekolah di Stovia, sementara Darmawan, adiknya bahkan sukses menemukan beasiswa dari pemeintah Belanda untuk mempelajari ilmu kimia industri di Universitas Delf, Belanda. Si bungsu, Sujitno terdaftar sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta.

Ketika menempuh pendidikan di Stovia, Cipto mulai memperlihatkan perilaku yang berlawanan dari sahabat-temannya. Teman-sobat dan guru-gurunya menilai Cipto selaku pribadi yang jujur, berpikiran tajam dan tekun. “Een begaald leerling”, atau murid yang berbakat yaitu julukan yang diberikan oleh gurunya kepada Cipto. Di Stovia Cipto juga mengalami perpecahan antara dirinya dan lingkungan sekolahnya. Berbeda dengan teman-temannya yang suka pesta dan bermain bola sodok, Cipto lebih senang menghadiri ceramah-ceramah, baca buku dan bermain catur. Penampilannya pada acara khusus, tergolong eksentrik, dia senantiasa memakai surjan dengan materi lurik dan merokok kemenyan. Ketidakpuasan kepada lingkungan sekelilingnya, senantiasan menjadi topik pidatonya. Baginya, Stovia adalah kawasan untuk mendapatkan dirinya, dalam hal keleluasaan berpikir, lepas dari tradisi keluarga yang berpengaruh, dan berkenalan dengan lingkungan gres yang diskriminatif.

Beberapa Peraturan-peraturan di Stovia menyebabkan ketidak puasan pada dirnya, seperti semua mahasiswa Jawa dan Sumatra yang bukan Katolik diharuskan memakai busana tadisional jika sedang berada di sekolah. Bagi Cipto, peraturan berpakaian di Stovia merupakan perwujudan politik kolonial yang angkuh dan melestarikan feodalisme. Pakaian Barat cuma boleh dipakai dalam hirarki administrasi kolonial, ialah oleh pribumi yang berpangkat bupati. Masyarakat pribumi dari wedana ke bawah dan yang tidak melakukan pekerjaan pada pemerintahan, dihentikan menggunakan pakaian Barat. Implikasi dari kebiasaan ini, rakyat condong untuk tidak menghargai dan menghormati penduduk pribumi yang menggunakan pakaian tradisional.

Keadaan ini selalu digambarkannya melalui De Locomotief, pers kolonial yang sangat progresif pada waktu itu, di samping Bataviaasch Nieuwsblad. Sejak tahun 1907 Cipto telah menulis di harian De Locomotief. Tulisannya berisi kritikan, dan menentang keadaan kondisi masyarakat yang dianggapnya tidak sehat. Cipto sering mengkritik relasi feodal maupun kolonial yang dianggapnya sebagai sumber penderitaan rakyat. Dalam tata cara feodal terjadi kepincangan-kepincangan dalam masyarakat. Rakyat biasanya terbatas ruang gerak dan aktivitasnya, alasannya adalah banyak kesempatan yang tertutup bagi mereka. Keturunanlah yang menentukan nasib seseorang, bukan kemampuan atau kesanggupan. Seorang anak “biasa” akan tetap tinggal terbelakang dari anak bupati atau kaum ningrat lainnya.

Kondisi kolonial lainnya yang ditentang oleh Cipto ialah diskriminasi ras. Sebagai teladan, orang Eropa menerima honor yang lebih tinggi dari orang pribumi untuk suatu pekerjaan yang serupa. Diskriminasi menenteng perbedaan dalam banyak sekali bidang contohnya, peradilan, perbedaan pajak, keharusan kerja rodi dan kerja desa. Dalam bidang pemerintahan, politik, ekonomi dan sosial, bangsa Indonesia menghadapi garis batas warna. Tidak semua jabatan negeri terbuka bagi bangsa Indonesia. Demikian juga dalam jual beli, bangsa Indonesia tidak mendapat peluang berjualan secara besar-besaran, tidak sembarang anak Indonesia mampu bersekolah di sekolah Eropa, tidak ada orang Indonesia yang berani masuk kamar bola dan sociteit. Semua diukur menurut warna kulit.

Tulisan-tulisannya di harian De Locomotief, menjadikan Cipto sering menerima teguran dan perayaan dari pemerintah. Untuk menjaga keleluasaan dalam berpendapat Cipto lalu keluar dari dinas pemerintah dengan konsekuensi mengembalikan sejumlah duit ikatan dinasnya yang tidak sedikit.

Selain dalam bentuk goresan pena, Cipto juga sering melancarkan protes dengan bertingkah melawan arus. Misalnya larangan memasuki sociteit bagi bangsa Indonesia tidak diindahkannya. Dengan pakaian khas adalah kain batik dan jas lurik, dia masuk ke sebuah sociteit yang sarat dengan orang-orang Eropa. Cipto kemudian duduk dengan kaki dijulurkan, hal itu mengundang kegaduhan di sociteit. Ketika seorang opas (penjaga) mencoba mengusir Cipto untuk keluar dari gedung, dengan lantangnya Cipto menghujat-maki sang opas serta orang-orang berada di dekatnya dengan memanfaatkan bahasa Belanda. Kewibawaan Cipto dan penggunaan bahasa Belandanya yang fasih menciptakan orang-orang Eropa terperangah.

Terbentuknya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 disambut baik Cipto selaku bentuk kesadaran pribumi akan dirinya. Pada kongres pertama Budi Utomo di Yogyakarta, jatidiri politik Cipto kian nampak. Walaupun kongres diadakan untuk memajukan perkembangan yang serasi bagi orang Jawa, tetapi pada kenyataannya terjadi keretakan antara kaum konservatif dan kaum progesif yang diwakili oleh kalangan muda. Keretakan ini sungguh ironis memulai sebuah perpecahan ideology yang terbuka bagi orang Jawa.

Dalam kongres yang pertama terjadi perpecahan antara Cipto dan Radjiman. Cipto menghendaki Budi Utomo sebagai organisasi politik yang harus bergerak secara demokratis dan terbuka bagi semua rakyat Indonesia. Organisasi ini harus menjadi pimpinan bagi rakyat dan jangan mencari hubungan dengan atasan, bupati dan pegawai tinggi lainnya. Sedangkan Radjiman ingin menjadikan Budi Utomo selaku suatu gerakan kebudayaan yang bersifat Jawa.

Cipto tidak menolak kebudayaan Jawa, tetapi yang ia tolak ialah kebudayaan keraton yang feodalis. Cipto mengemukakan bahwa sebelum duduk perkara kebudayaan mampu dipecahan, apalagi dulu terselesaikan masalah politik. Pernyataan-pernyataan Cipto bagi jamannya dianggap radikal. Gagasan-ide Cipto menunjukkan rasionalitasnya yang tinggi, serta analisis yang tajam dengan jangkauan era depan, belum mendapat jawaban luas. Untuk membuka jalan bagi timbulnya persatuan di antara seluruh rakyat di Hindia Belanda yang mempunyai nasib sama di bawah kekuasaan abnormal, beliau tidak dapat diraih dengan mengusulkan kebangkitan kehidupan Jawa. Sumber keterbelakangan rakyat adalah penjajahan dan feodalisme.

Meskipun diangkat sebagai pengurus Budi Utomo, Cipto balasannya mengundurkan diri dari Budi Utomo yang dianggap tidak mewakili aspirasinya. Sepeninggal Cipto tidak ada lagi perdebatan dalam Budi Utomo akan tetapi Budi Utomo kehilangan kekuatan progesifnya.

Setelah mengundurkan diri dari Budi Utomo, Cipto membuka praktek dokter di Solo. Meskipun demikian, Cipto tidak meninggalkan dunia politik sama sekali. Di sela-sela kesibukkannya melayani pasiennya, Cipto mendirikan Raden Ajeng Kartini Klub yang bertujuan memperbaiki nasib rakyat. Perhatiannya pada politik makin menjadi-jadi setelah dia berjumpa dengan Douwes Dekker yang tengah berpropaganda untuk mendirikan Indische Partij. Cipto menyaksikan Douwes Dekker selaku mitra seperjuangan. Kerjasama dengan Douwes Dekker telah memberinya peluang untuk melakukan cita-citanya, ialah gerakan politik bagi seluruh rakyat Hindia Belanda. Bagi Cipto Indische Partij ialah upaya mulia mewakili kepentngan-kepentingan semua penduduk Hindia Belanda, tidak menatap suku, kelompok, dan agama.

Pada tahun 1912 Cipto pindah dari Solo ke Bandung, dengan dalih supaya akrab dengan Douwes Dekker. Ia lalu menjadi anggota redaksi penerbitan harian de Expres dan majalah het Tijdschrijft. Perkenalan antara Cipto dan Douwes Dekker yang sehaluan itu bantu-membantu sudah dijalin dikala Douwes Dekker melakukan pekerjaan pada Bataviaasch Nieuwsblad. Douwes Dekker sering berafiliasi dengan murid-murid Stovia.

Pada Nopember 1913, Belanda memperingati 100 tahun kemerdekaannya dari Perancis. Peringatan tersebut dirayakan secara besar-besaran, juga di Hindia Belanda. Perayaan tersebut menurut Cipto selaku suatu penghinaan kepada rakyat bumi putera yang sedang dijajah. Cipto dan Suwardi Suryaningrat kemudian mendirikan suatu komite perayaan seratus tahun kemerdekaan Belanda dengan nama Komite Bumi Putra. Dalam komite tersebut Cipto diandalkan untuk menjadi ketuanya. Komite tersebut menyiapkan akan mengumpulkan uang untuk mengirim telegram terhadap Ratu Wihelmina, yang isinya meminta semoga pasal pembatasan kegiatan politik dan membentuk parlemen dicabut. Komite Bumi Putra juga menciptakan selebaran yang bertujuan menyadarkan rakyat bahwa upacara peringatan kemerdekaan Belanda dengan mengerahkan duit dan tenaga rakyat ialah suatu penghinaan bagi bumi putera.

Aksi Komite Bumi Putera meraih puncaknya pada 19 Juli 1913, dikala harian De Express menerbitkan sebuah postingan Suwardi Suryaningrat yang berjudul “Als Ik Nederlands Was” (Andaikan Saya Seorang Belanda). Pada hari berikutnya dalam harian De Express Cipto menulis postingan yang mendukung Suwardi untuk memboikot perayaan kemerdekaan Belanda. Tulisan Cipto dan Suwardi sangat memukul Pemerintah Hindia Belanda, pada 30 Juli 1913 Cipto dan Suwardi dipenjarakan, pada 18 Agustus 1913 keluar surat keputusan untuk membuang Cipto bareng Suwardi Suryaningrat dan Douwes Dekker ke Belanda alasannya kegiatan propaganda anti Belanda dalam Komite Bumi Putera.

Selama masa pembuangan di Belanda, bersama Suwardi dan Douwes Dekker, Cipto tetap melancarkan aksi politiknya dengan melakukan propaganda politik menurut ideologi Indische Partij. Mereka mempublikasikan majalah De Indier yang berusaha menyadarkan masyarakat Belanda dan Indonesia yang berada di Belanda akan suasana di tanah jajahan. Majalah De Indier menerbitkan artikel yang menyerang budi Pemerintah Hindia Belanda.

Kehadiran tiga pemimpin tersebut di Belanda ternyata telah menjinjing dampak yang cukup bermakna kepada organisasi mahasiswa Indonesia di Belanda. Indische Vereeniging, pada awalnya adalah perkumpulan sosial mahasiswa Indonesia, sebagai tempat saling memberi berita tentang tanah airnya. Akan tetapi, kedatangan Cipto, Suwardi dan Douwes Dekker berpengaruh pada konsep-desain gres dalam gerakan organisasi ini. Konsep “Hindia bebas dari Belanda dan pembentukan sebuah negara Hindia yang diperintah rakyatnya sendiri mulai dicanangkan oleh Indische Vereeniging. Pengaruh mereka semakin terasa dengan diterbitkannya jurnal Indische Vereeniging yakni Hindia Poetra pada 1916.

Oleh sebab argumentasi kesehatan, pada tahun 1914 Cipto diperbolehkan pulang kembali ke Jawa dan sejak saat itu ia bergabung dengan Insulinde, sebuah asosiasi yang menggantikan Indische Partij. Sejak itu, Cipto menjadi anggota pengurus pusat Insulinde untuk sementara waktu dan melancarkan propaganda untuk Insulinde, terutama di daerah pesisir utara pulau Jawa. Selain itu, propaganda Cipto untuk kepentingan Insulinde dilakukan pula lewat majalah Indsulinde yaitu Goentoer Bergerak, lalu surat kabar berbahasa Belanda De Beweging, surat kabar Madjapahit, dan surat kabar Pahlawan. Akibat propaganda Cipto, jumlah anggota Insulinde pada tahun 1915 yang semula berjumlah 1.009 meningkat menjadi 6.000 orang pada tahun 1917. Jumlah anggota Insulinde meraih puncaknya pada Oktober 1919 yang mencapai 40.000 orang. Insulinde di bawah imbas berpengaruh Cipto menjadi partai yang radikal di Hindia Belanda. Pada 9 Juni 1919 Insulinde mengubah nama menjadi Nationaal-Indische Partij (NIP).

Pada tahun 1918 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Volksraad (Dewan Rakyat). Pengangkatan anggota Volksraad dilakukan dengan dua cara. Pertama, kandidat-calon yang dipilih melalui dewan perwakilan kota, kabupaten dan propinsi. Sedangkan cara yang kedua melalui pengangkatan yang dikerjakan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Gubernur jenderal Van Limburg Stirum mengangkat beberapa tokoh radikal dengan maksud biar Volksraad dapat menampung banyak sekali pemikiran sehingga sifat demokratisnya mampu ditonjolkan. Salah seorang tokoh radikal yang diangkat oleh Limburg Stirum yaitu Cipto.

Bagi Cipto pembentukan Volksraad merupakan suatu pertumbuhan yang memiliki arti, Cipto mempergunakan Volksraad selaku tempat untuk menyatakan pemikiran dan kritik terhadap pemerintah perihal masalah sosial dan politik. Meskipun Volksraad dianggap Cipto selaku sebuah pertumbuhan dalam tata cara politik, tetapi Cipto tetap menyatakan kritiknya terhadap Volksraad yang dianggapnya sebagai lembaga untuk mempertahankan kekuasaan penjajah dengan kedok demokrasi.

Pada 25 Nopember 1919 Cipto berpidato di Volksraad, yang isinya mengemukakan dilema perihal persekongkolan Sunan dan residen dalam membohongi rakyat. Cipto menyatakan bahwa santunan 12 gulden dari sunan ternyata harus dibayar rakyat dengan bekerja sedemikian usang di perkebunan yang bila dikonversi dalam duit ternyata menjadi 28 gulden.

Melihat kenyataan itu, Pemerintah Hindia Belanda menilai Cipto sebagai orang yang sungguh berbahaya, sehingga Dewan Hindia (Raad van Nederlandsch Indie) pada 15 Oktober 1920 memberi masukan terhadap Gubernur Jenderal untuk menghalau Cipto ke tempat yang tidak berbahasa Jawa. Akan namun, pada kenyataannya pembuangan Cipto ke tempat Jawa, Madura, Aceh, Palembang, Jambi, dan Kalimantan Timur masih tetap membahayakan pemerintah. Oleh alasannya itu, Dewan Hindia berdasarkan surat kepada Gubernur Jenderal merekomendasikan pengusiran Cipto ke Kepulauan Timor. Pada tahun itu juga Cipto dibuang dari tempat yang berbahasa Jawa namun masih di pulau Jawa, ialah ke Bandung dan dihentikan keluar kota Bandung. Selama tinggal di Bandung, Cipto kembali membuka praktek dokter. Selama tiga tahun Cipto mengabdikan ilmu kedokterannya di Bandung, dengan sepedanya ia masuk keluar kampung untuk mengobati pasien.

Di Bandung, Cipto dapat bertemu dengan kaum nasionalis yang lebih muda, mirip Sukarno yang pada tahun 1923 membentuk Algemeene Studie Club. Pada tahun 1927 Algemeene Studie Club diubah menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI). Meskipun Cipto tidak menjadi anggota resmi dalam Algemeene Studie Club dan PNI, Cipto tetap diakui selaku penyumbang anutan bagi generasi muda. Misalnya Sukarno dalam sebuah wawancara pers pada 1959, saat ditanya siapa di antara tokoh-tokoh pemimpin Indonesia yang paling banyak menunjukkan efek kepada ajaran politiknya, tanpa tidak yakin Sukarno menyebut Cipto Mangunkusumo.

Pada tamat tahun 1926 dan tahun 1927 di beberapa daerah di Indo-nesia terjadi pemberontakan komunis. Pemberontakan itu menemui ke-gagalan dan ribuan orang ditangkap atau dibuang karena terlibat di dalamnya. Dalam hal ini Cipto juga ditangkap dan didakwa turut serta dalam perlawanan kepada pemerintah. Hal itu disebabkan suatu peristiwa, saat pada bulan Juli 1927 Cipto kedatangan tamu seorang militer pribumi yang berpangkat kopral dan seorang kawannya. Kepada Cipto tamu tersebut mengatakan rencananya untuk melaksanakan sabotase dengan meledakkan persediaan-persediaan mesiu, namun dia bermaksud mengunjungi keluarganya di Jatinegara, Jakarta, apalagi dulu. Untuk itu dia membutuhkan uang untuk biaya perjalanan. Cipto menasehatkan agar orang itu tidak melakukan langkah-langkah sabotase, dengan argumentasi kemanusiaan Cipto lalu menunjukkan uangnya sebesar 10 gulden kepada tamunya.

Setelah pemberontakan komunis gagal dan dibongkarnya kasus peledakan gudang mesiu di Bandung, Cipto dipanggil pemerintah untuk menghadap pengadilan sebab dianggap sudah memberikan andil dalam menolong anggota komunis dengan memberi duit 10 gulden dan diketemukannya nama-nama kepala pemberontakan dalam daftar tamu Cipto. Sebagai hukumannya Cipto kemudian dibuang ke Banda pada tahun 1928.

Dalam pembuangan, penyakit asmanya kambuh. Beberapa kawan Cipto kemudian merekomendasikan kepada pemerintah semoga Cipto dibebaskan. Ketika Cipto diminta untuk menandatangani sebuah kontrakbahwa dia dapat pulang ke Jawa dengan melepaskan hak politiknya, Cipto secara tegas mengatakan bahwa lebih baik mati di Banda daripada melepaskan hak politiknya. Cipto kemudian dialihkan ke Makasar, dan pada tahun 1940 Cipto dipindahkan ke Sukabumi. Kekerasan hati Cipto untuk berpolitik dibawa sampai meninggal pada 8 Maret 1943.

Referensi :

  • Balfas. 1952. Dr. Tjipto Mangoenkoesoemo: Demokrat Sejati. Jakarta: Pradjaparamita.
  • Kartodirdjo, Sartono. 1990. Pengantar Sejarah Indonesia Baru. Sejarah Pergerakan Nasional dari Kolonialisme sampai Nasionalisme. Jakarta: Gramedia.
  • Nagazumi, Akira. 1989. Bangkitnya Nasionalisme Indonesia: Budi Utomo 1908-1918. Jakarta: Grafitipers.
  • Notosutanto Nugroho.Et al. 1977. Sejarah Nasional Indonesia. Jilid V. Jakarta: balai Pustaka.
  • Mulyono, Slamet. 1968. Nasionalisme Sebagai Modal Perjuangan Bangsa Indonesia. Jilid I. Jakarta: Balai Pustaka.
  • Tashadi. 1984. Dr. D.D. Setiabudhi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional. Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional

Biografi Saddam Husein

Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Biografi Tokoh Islam,  Feed,  Profil,  Sejarah,  Tokoh Diktator

Saddam Husein lahir pada tahun 1937di Tikrit. Kehidupan di Desanya teramat sangat keras, pada kurun kecilnya saddam seringkali keluar rumah dengan membekali diri dengan senjata selaku alat bela diri dikarenakan kerap kali terjadi bentrokan antar dengan sahabat sebayanya. Pada usia 16 Tahun Saddam sudah menjadi ketua geng jalanan. Pada Usia 17 Tahun Saddam membunuh salah seorang tentangan pamanya hingga dipenjara 6 bulan. Pada Usia 19 Tahun telah berkomplot untuk menumbangkan monarki yang berkuasa dan pada usia 21 tahun melaksanakan percobaan pembunuhan dengan menembak perdana menteri Irak dengan senapan Mesin.

Saddam Husein Menjadi Presiden Irak

Pada usia 20 tahun beliau terjun dalam dunia politik dengan bergabung dalam Partai Baath. Saddam memainkan peran penting dalam perebutan kekuasaan yang dikerjakan Partai Baath terhadap Presiden Irak dikala itu, Abdul Rahman Arif pada tahun 1968. Kudeta tersebut dipimpin oleh ketua Partai Baath, Hasan Al Bakr, yang setelah kudeta mengangkat diri selaku presiden. Saddam pun diangkat sebagai wakil Hasan Al Bakr dan menduduki posisi itu selama 15 tahun. Selama itu pula, Saddam melaksanakan berbagai agresi represif terhadap rakyat Irak. Setelah semakin berkuasa, Sadam pun menyingkirkan Hasan Al Bakr dan merebut posisi selaku presiden dan pemimpin Partai Baath.

Tak usang sesudah Sadam menjadi pemimpin partai Baath, dia melaksanakan pembersihan besar-besaran dalam tubuh partai. Para penentangnya dibunuh. Para ulama penentang Saddam juga dibunuh atau disiksa dalam penjara. Selama 35 tahun menjadi pemimpin Partai Baath, beliau melaksanakan banyak sekali pembunuhan massal terhadap rakyat Kurdi di utara Irak dan rakyat Syiah di selatan Irak.

Sebagian sejarawan meyakini, semenjak sebelum kudeta tahun 1968, bergotong-royong Saddam sudah menjalin kekerabatan dengan AS. Menurut mereka, Saddam sehabis pembunuhan terhadap Abdul Karim Qasim tahun 1959 melarikan ke Mesir dan di negara ini ia menjalin hubungan dengan biro-distributor CIA. Empat tahun kemudian, Saddam pun kembali ke Irak.

Pelayanan sarat Saddam kepada Gedung Putih mulai tampakmenonjol di hadapan opini umum sejak ia menjadi wakil presiden Hasan Al Bakr. Setelah dia menyingkirkan Hasan Al Bakr yang tak lain sepupunya sendiri, dan meraih tampuk kepresidenan, Saddam makin memajukan kerjasamanya dengan Gedung Putih. Pelayanan paling besar yang dilaksanakan Saddam kepada kehendak para penguasa AS yakni invasinya ke Iran pada tahun 1980, segera sehabis kemenangan revolusi Islam Iran. Revolusi Islam Iran telah menumbangkan raja boneka Amerika, Shah Pahlevi. AS juga tidak mampu lagi mengeksploitasi kekayaan alam Iran sebagaimana yang sudah dilakukannya selama abad pemerintahan Pahlevi. Itulah sebabnya AS mendalangi serangan Saddam kepada Iran.

Selain menawarkan santunan politik dan dana, negara-negara Barat itu juga menolong Saddam dalam memproduksi senjata pembunuh massal yang digunakan dalam menyerang Iran.

Menurut data, selama abad perang itu, AS dan negara-negara Barat lain, serta negara-negara Arab, telah memberikan derma sebesar 120 milyar dollar terhadap Saddam. Periode perang delapan tahun Irak-Iran yakni kurun keemasan hubungan antara Saddam dan AS. Donald Rumsfeld pada tahun 1983 datang ke Irak untuk berjumpa dengan Saddam dan menjanjikan perlindungan keuangan. Robert Fisk wartawan terkemuka dari AS menulis, “Pada zaman dikala Irak berbelanja gas kimia dari AS, aku dengan mata kepala sendiri menyaksikan bahwa Rumsfeld bersalaman dengan Saddam.

Selama perang delapan tahun Iran-Irak itu, bangsa Iran sudah kehilangan nyawa puluhan ribu warganya, mengalami kerugian materil ratusan milyar dollar, dan mengalami ketertinggalan pembangunan selama beberapa tahun. Selama perang, Saddam juga menggunakan senjata dan bom kimia yang menimbulkan kematian puluhan ribu orang. Hari ini, terdapat sekitar 45.000 orang Iran yang masih hidup dengan menanggung aneka macam penyakit akhir tercemar senjata kimia. Setiap tahunnya, pemerintah Iran mengeluarkan dana 37 juta dollar AS untuk merawat para korban senjata kimia itu, namun tiap tahun pula banyak di antara mereka yang karenanya gugur syahid. Namun, berkat tunjangan Tuhan dan kegigihan bangsa Iran dalam membela tanah air mereka, usaha Saddam dan negara-negara Barat untuk menganeksasi Iran alhasil menemui kegagalan.

Menyerang Kuwait

Setelah kalah dalam bisnisnya untuk menguasai Iran, Saddam pun mulai dikhianati oleh sekutunya itu. Atas lampu hijau dari AS, pada tahun 1991 Saddam menyerang Kuwait dengan tujuan menguasai ladang-ladang minyak di negeri itu. Namun, segera setelah serbuan Saddam ke Kuwait, AS malah menggalang pasukan multinasional untuk membela Kuwait. Tentu saja, pasukan Saddam yang memang telah lemah alasannya adalah delapan tahun bertempur dengan Iran, dengan gampang mampu dipukul mundur oleh AS dan sekutu-sekutunya. Kelemahan posisi Saddam dimanfaatkan oleh sebagian bangsa Irak untuk memberontak dari diktator yang selama ini sudah menyengsarakan mereka itu. Namun, lagi-lagi, Saddam berkonspirasi dengan AS.

Saddam Husein Digulingkan

Tiba-tiba serangan pasukan AS terhadap Saddam dihentikan sehingga Saddam bisa berkonsentrasi merepresi warganya yang memberontak. Namun tak usang lalu, AS memimpin gerakan internasional untuk mengembargo Irak. Tentu saja, yang sengsara akhir embargo ini adalah rakyat kecil. Mereka kelemahan makan dan obat-obatan sementara Saddam dan para penguasa tetap hidup sejahtera. Setelah 12 tahun menderita balasan embargo itu, rakyat Irak pada tahun 2003 menghadapi penderitaan baru lagi, ialah agresi AS ke kawasan mereka dengan argumentasi untuk menggulingkan Saddam. Setelah Saddam terguling pun, sampai hari ini AS dan Inggris tetap bercokol di negeri itu dan menimpakan penderitaan tak terkira bagi rakyat Irak.

Berbagai aksi AS ini, baik dikala mendukung Saddam dalam Perang Iran-Irak, membela Kuwait dalam Perang Teluk, kemudian kembali mendukung Saddam dalam menghentikan pemberontakan warga Irak, lalu datang ke Irak untuk menggulingkan Saddam, menunjukkan jatidiri para penguasa AS. Mereka sama sekali tidak memikirkan apapun selain kepentingan mereka sendiri. Dalam Perang Teluk, contohnya, AS berbalik memusuhi Saddam dengan tujuan menekan negara-negara Teluk. Akibat perang Teluk, negara-negara Teluk banyak yang membeli senjata dari AS alasannya adalah takut diserang Saddam. Kuwait pun dipaksa membiayai peralatan perang yang didatangkan AS. Semua itu memperlihatkan bahwa AS sengaja mendorong Saddam menyerang Kuwait demi laba pabrik-pabrik senjata milik AS.

Demi meraih keuntungan eksklusif, para penguasa AS memakai aneka macam macam cara, dan salah satunya, mencari sekutu mirip Saddam Husein. Saddam Husein yang dibutakan oleh hawa nafsu dan ambisinya, tunduk patuh melayani impian AS. Kemudian, sehabis Saddam dianggap tidak berguna lagi, AS pun berusaha mencari simpati rakyat Irak dengan menggulingkannya. Namun, saat situasi di Irak menjadi semakin tidak terkontrol oleh AS, AS pun melakukan langkah lain, dengan menuduh Iran di balik segala kesemrawutan di Irak. Eksekusi Saddam pun dimanfaatkan untuk menekan Iran. Saddam diposisikan selaku hero Arab dan dengan cara itu, sentimen antar mazhab dan anti Iran dibesar-besarkan. Melalui cara ini, AS berharap mampu terjadi perang saudara di Irak dan AS dengan gampang bisa menguasai negara itu. Namun, tentu saja, rakyat Irak dan opini dunia yang sadar dan berhati-hati, tidak akan termakan propaganda AS ini.

Biografi Taufik Ismail

Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Biografi Tokoh Indonesia,  Biografi Tokoh Islam,  Feed,  Pahlawan Nasional,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Sejarah,  Seniman

Taufiq Ismail lahir di Bukittinggi, 25 Juni 1935. Masa kanak-kanak sebelum sekolah dilalui di Pekalongan. Ia pertama masuk sekolah rakyat di Solo. Selanjutnya, ia berpindah ke Semarang, Salatiga, dan menamatkan sekolah rakyat di Yogya. Ia masuk Sekolah Menengah Pertama di Bukittinggi, SMA di Bogor, dan kembali ke Pekalongan. Pada tahun 1956–1957 ia mengungguli beasiswa American Field Service Interntional School guna mengikuti Whitefish Bay High School di Milwaukee, Wisconsin, AS, angkatan pertama dari Indonesia Ia melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan, Universitas Indonesia (kini IPB), dan selesai pada tahun1963.

Pada tahun 1971–1972 dan 1991–1992 beliau mengikuti International Writing Program, University of Iowa, Iowa City, Amerika Serikat. Ia juga berguru pada Faculty of Languange and Literature, American University in Cairo, Mesir, pada tahun 1993. Karena pecah Perang Teluk, Taufiq pulang ke Indonesia sebelum simpulan studi bahasanya.

Semasa mahasiswa Taufiq Ismail aktif dalam berbagai aktivitas. Tercatat, beliau pernah menjadi Ketua Senat Mahasiswa FKHP UI (1960–1961) dan Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (1960–1962).

Ia pernah mengajar sebagai guru bahasa di Sekolah Menengan Atas Regina Pacis, Bogor (1963-1965), guru Ilmu Pengantar Peternakan di Pesantren Darul Fallah, Ciampea (1962), dan ajudan dosen Manajemen Peternakan Fakultas Peternakan, Universitas Indonesia Bogor dan IPB (1961-1964). Karena menandatangani Manifes Kebudayaan, yang dinyatakan terlarang oleh Presiden Soekarno, dia batal diantaruntuk studi lanjutan ke Universitas Kentucky dan Florida. Ia lalu dipecat selaku pegawai negeri pada tahun 1964.Taufiq menjadi kolumnis Harian KAMI pada tahun 1966-1970. Kemudian, Taufiq bersama Mochtar Lubis, P.K. Oyong, Zaini, dan Arief Budiman mendirikan Yayasan Indonesia, yang kemudian juga melahirkan majalah sastra Horison (1966). Sampai kini ini dia memimpin majalah itu.

Taufiq ialah salah seorang pendiri Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Taman Ismail Marzuki (TIM), dan Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) (1968). Di ketiga forum itu Taufiq mendapat berbagai peran, adalah Sekretaris Pelaksana DKJ, Pj. Direktur TIM, dan Rektor LPKJ (1968–1978). Setelah berhenti dari tugas itu, Taufiq melakukan pekerjaan di perusahaan swasta, sebagai Manajer Hubungan Luar PT Unilever Indonesia (1978-1990).

Pada tahun 1993 Taufiq dipanggil menjadi pengarang tamu di Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala Lumpur, Malaysia. Sebagai penyair, Taufiq telah membacakan puisinya di banyak sekali kawasan, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Dalam setiap peristiwa yang bersejarah di Indonesia Taufiq senantiasa tampil dengan membacakan puisi-puisinya, seperti jatuhnya Rezim Soeharto, peristiwa Trisakti, dan insiden Pengeboman Bali.

Atas kolaborasi dengan musisi semenjak 1974, khususnya dengan Himpunan Musik Bimbo (Hardjakusumah bersaudara), Chrisye, Ian Antono, dan Ucok Harahap, Taufiq telah menciptakan sebanyak 75 lagu. Ia pernah mewakili Indonesia baca puisi dan ekspo sastra di 24 kota di Asia, Amerika, Australia, Eropa, dan Afrika semenjak 1970. Puisinya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa, Sunda, Bali, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan Cina.

Kegiatan kemasyarakatan yang dilakukannnya, antara lain menjadi pengurus perpustakaan PII, Pekalongan (1954-56), bersama S.N. Ratmana merangkap sekretaris PII Cabang Pekalongan, Ketua Lembaga Kesenian Alam Minangkabau (1984-86), Pendiri Badan Pembina Yayasan Bina Antarbudaya (1985) dan kini menjadi ketuanya, serta melakukan pekerjaan sama dengan tubuh beasiswa American Field Service, AS menyelenggarakan pertukaran pelajar. Pada tahun 1974–1976 dia terpilih selaku anggota Dewan Penyantun Board of Trustees AFS International, New York.

Ia juga membantu LSM Geram (Gerakan Antimadat, pimpinan Sofyan Ali). Dalam kampanye antinarkoba ia menulis puisi dan lirik lagu “Genderang Perang Melawan Narkoba” dan “Himne Anak Muda Keluar dari Neraka” dan digubah Ian Antono). Dalam kegiatan itu, bersama empat tokoh masyarakat lain, Taufiq menerima penghargaan dari Presiden Megawati (2002). Kini Taufiq menjadi anggota Badan Pertimbangan Bahasa, Pusat Bahasa dan konsultan Balai Pustaka, di samping aktif selaku redaktur senior majalah Horison.

Hasil karya:

  • Tirani, Birpen KAMI Pusat (1966)
  • Benteng, Litera ( 1966)
  • Buku Tamu Musium Perjuangan, Dewan Kesenian Jakarta (buklet baca puisi) (1972)
  • Sajak Ladang Jagung, Pustaka Jaya (1974)
  • Kenalkan, Saya Hewan (sajak bawah umur), Aries Lima (1976)
  • Puisi-puisi Langit, Yayasan Ananda (buklet baca puisi) (1990)
  • Tirani dan Benteng, Yayasan Ananda (cetak ulang campuran) (1993)
  • Prahara Budaya (bareng D.S. Moeljanto), Mizan (1995)
  • Ketika Kata Ketika Warna (editor bareng Sutardji Calzoum Bachri, Hamid Jabbar, Amri Yahya, dan Agus Dermawan, antologi puisi 50 penyair dan repoduksi lukisan 50 pelukis, dua bahasa, memperingati ulangtahun ke-50 RI), Yayasan Ananda (1995)
  • Seulawah — Antologi Sastra Aceh (editor bareng L.K. Ara dan Hasyim K.S.), Yayasan Nusantara berafiliasi dengan Pemerintah Daerah Khusus spesial Aceh (1995)
  • Malu (Aku) Makara Orang Indonesia, Yayasan Ananda (199 8)
  • Dari Fansuri ke Handayani (editor bareng Hamid Jabbar, Herry Dim, Agus R. Sarjono, Joni Ariadinata, Jamal D. Rahman, Cecep Syamsul Hari, dan Moh. Wan Anwar, antologi sastra Indonesia dalam acara SBSB 2001), Horison-Kakilangit-Ford Foundation (2001)
  • Horison Sastra Indonesia, empat jilid meliputi Kitab Puisi (1), Kitab Cerita Pendek (2), Kitab Nukilan Novel (3), dan Kitab Drama (4) (editor bareng Hamid Jabbar, Agus R. Sarjono, Joni Ariadinata, Herry Dim, Jamal D. Rahman, Cecep Syamsul Hari, dan Moh. Wan Anwar, antologi sastra Indonesia dalam program SBSB 2000-2001, Horison-Kakilangit-Ford Foundation (2002)

Karya terjemahan:

  1. Banjour Tristesse (terjemahan novel karya Francoise Sagan, 1960)
  2. Cerita tentang Atom (terjemahan karya Mau Freeman, 1962)
  3. Membangun Kembali Pikiran Agama dalam Islam (dari buku The Reconstruction of Religious Thought in Islam, M. Iqbal (bareng Ali Audah dan Goenawan Mohamad), Tintamas (1964)

Anugerah yang diterima:

  • Anugerah Seni dari Pemerintah RI (1970)
  • Cultural Visit Award dari Pemerintah Australia (1977)
  • South East Asia (SEA) Write Award dari Kerajaan Thailand (1994)
  • Penulisan Karya Sastra dari Pusat Bahasa (1994)
  • Sastrawan Nusantara dari Negeri Johor, Malaysia (1999)
  • Doctor honoris causa dari Universitas Negeri Yogyakarta (2003)

Taufiq Ismail menikah dengan Esiyati Yatim pada tahun 1971 dan dikaruniai seorang anak laki-laki, Bram Ismail. Bersama keluarga dia tinggal di Jalan Utan Kayu Raya 66-E, Jakarta 13120.

Biografi W.S Rendra – Penyair Indonesia

Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Sejarah,  Seniman

Biografi W.S Rendra. Bernama lengkap Willibrordus Surendra Broto Rendra, ia lahir di Solo tanggal 7 November 1935. Beliau yakni penyair ternama yang kerap dijuluki sebagai “Burung Merak”. Ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967 dan juga Bengkel Teater Rendra di Depok. Semenjak masa kuliah ia sudah aktif menulis cerpen dan esai di aneka macam majalah. Rendra yakni anak dari pasangan R. Cyprianus Sugeng Brotoatmodjo dan Raden Ayu Catharina Ismadillah. Ayahnya yaitu seorang guru Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa pada sekolah Nasrani, Solo, di samping sebagai dramawan tradisional; sedangkan ibunya yaitu penari serimpi di keraton Surakarta.

Masa Kecil WS Rendra

Masa kecil sampai remaja Rendra dihabiskannya di kota kelahirannya itu. Ia memulai pendidikannya dari TK (1942) hingga menyelesaikan sekolah menengah atasnya, Sekolah Menengan Atas (1952), di sekolah Kristen, St. Yosef di kota Solo. Setamat SMA Rendra pergi ke Jakarta dengan maksud bersekolah di Akademi Luar Negeri. Ternyata akademi tersebut telah ditutup. Lalu dia pergi ke Yogyakarta dan masuk ke Fakultas Sastra, Universitas Gajah Mada. Walaupun tidak menyelesaikan kuliahnya , tidak berarti beliau berhenti untuk mencar ilmu. Pada tahun 1954 beliau memperdalam pengetahuannya dalam bidang drama dan tari di Amerika, dia mendapat beasiswa dari American Academy of Dramatical Art (AADA). Ia juga mengikuti seminar tentang kesusastraan di Universitas Harvard atas seruan pemerintah lokal.

Bakat sastra Rendra sudah mulai terlihat dikala ia duduk di kursi SMP. Saat itu ia telah mulai memperlihatkan kemampuannya dengan menulis puisi, kisah pendek dan drama untuk banyak sekali kegiatan sekolahnya. Bukan hanya menulis, ternyata ia juga cakap di atas panggung. Ia mementaskan beberapa dramanya, dan khususnya tampil sebagai pembaca puisi yang sungguh berbakat. Ia petama kali mempublikasikan puisinya di media massa pada tahun 1952 melalui majalah Siasat. Setelah itu, puisi-puisinya pun tanpa kendala mengalir menghiasi aneka macam majalah pada dikala itu, mirip Kisah, Seni, Basis, Konfrontasi, dan Siasat Baru. Hal itu terus berlanjut seperti tampakdalam majalah-majalah pada dekade berikutnya, terutama majalah tahun 60-an dan tahun 70-an.

“Kaki Palsu” yaitu drama pertamanya, dipentaskan saat beliau di Sekolah Menengah Pertama, dan “Orang-Orang di Tikungan Jalan” yaitu drama pertamanya yang mendapat penghargaan dan kado pertama dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta. Pada dikala itu beliau sudah duduk di SMA. Penghargaan itu menjadikannya sungguh bernafsu untuk berkarya. Prof. A. Teeuw, di dalam bukunya Sastra Indonesia Modern II (1989), berpendapat bahwa dalam sejarah kesusastraan Indonesia modern Rendra tidak tergolong ke dalam salah satu angkatan atau golongan seperti Angkatan 45, Angkatan 60-an, atau Angkatan 70-an. Dari karya-karyanya tampakbahwa ia memiliki kepribadian dan keleluasaan sendiri.

Penghargaan WS Rendra

Karya-karya Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri, namun juga di mancanegara. Banyak karyanya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa abnormal, di antaranya bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Jepang dan India. Ia juga aktif mengikuti bazar-pameran di mancanegara, di antaranya The Rotterdam International Poetry Festival (1971 dan 1979), The Valmiki International Poetry Festival, New Delhi (1985), Berliner Horizonte Festival, Berlin (1985), The First New York Festival Of the Arts (1988), Spoleto Festival, Melbourne, Vagarth World Poetry Festival, Bhopal (1989), World Poetry Festival, Kuala Lumpur (1992), dan Tokyo Festival (1995). Untuk aktivitas seninya Rendra sudah mendapatkan banyak penghargaan, antara lain Hadiah Pertama Sayembara Penulisan Drama dari Bagian Kesenian Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Yogyakarta (1954) Hadiah Sastra Nasional BMKN (1956); Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia (1970); Hadiah Akademi Jakarta (1975); Hadiah Yayasan Buku Utama, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976) ; Penghargaan Adam Malik (1989); The S.E.A. Write Award (1996) dan Penghargaan Achmad Bakri (2006).

Baru pada usia 24 tahun, dia mendapatkan cinta pertama pada diri Sunarti Suwandi. Dari wanita yang dinikahinya pada 31 Maret 1959 itu, Rendra menerima lima anak: Teddy Satya Nugraha, Andreas Wahyu Wahyana, Daniel Seta, Samuel Musa, dan Klara Sinta. Satu di antara muridnya yaitu Bendoro Raden Ayu Sitoresmi Prabuningrat, putri aristokrat Keraton Yogyakarta, yang bersedia lebur dalam kehidupan impulsif dan urakan di Bengkel Teater. Tugas Jeng Sito, begitu panggilan Rendra kepadanya, antara lain menyuapi dan memandikan keempat anak Rendra-Sunarti.

Ujung-ujungnya, ditemani Sunarti, Rendra melamar Sito untuk menjadi istri kedua, dan Sito menerimanya. Dia dinamis, aktif, dan punya kesehatan yang tersadar, tutur Sito ihwal Rendra, terhadap Kastoyo Ramelan dari Gatra. Satu-satunya kendala tiba dari ayah Sito yang tidak membolehkan putrinya, yang beragama Islam, dinikahi seorang pemuda Nasrani. Tapi hal itu bukan halangan besar bagi Rendra. Ia yang pernah menulis litani dan mazmur, serta memerankan Yesus Kristus dalam lakon drama penyaliban Cinta dalam Luka, memilih untuk mengucapkan dua kalimat syahadat pada hari perkawinannya dengan Sito, 12 Agustus 1970, dengan saksi Taufiq Ismail dan Ajip Rosidi.

Peristiwa itu, tak pelak lagi, mengundang berbagai komentar sinis seperti Rendra masuk Islam hanya untuk poligami. Terhadap tudingan tersebut, Rendra memberi alasan bahwa ketertarikannya pada Islam bekerjsama sudah berlangsung usang. Terutama semenjak antisipasi pementasan Kasidah Barzanji, beberapa bulan sebelum pernikahannya dengan Sito. Tapi alasan yang lebih prinsipil bagi Rendra, sebab Islam mampu menjawab persoalan pokok yang terus menghantuinya selama ini: kemerdekaan individual sepenuhnya. Saya bisa pribadi beribadah kepada Allah tanpa membutuhkan pertolongan orang lain. Sehingga saya merasa hak individu saya dihargai, katanya sambil mengutip ayat Alquran, yang menyatakan bahwa Allah lebih akrab dari urat leher seseorang. Toh kehidupannya dalam satu atap dengan dua istri menimbulkan Rendra dituding selaku haus publisitas dan gemar popularitas. Tapi ia menanggapinya dengan ringan saja.

Seperti saat ia menjamu seorang rekannya dari Australia di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta. Ketika menyaksikan seekor burung merak berlangsung bersama dua betinanya, Rendra berseru sambil tertawa terbahak-bahak, Itu Rendra! Itu Rendra!. Sejak itu, julukan Burung Merak melekat padanya sampai sekarang. Dari Sitoresmi, beliau menerima empat anak: Yonas Salya, Sarah Drupadi, Naomi Srikandi, dan Rachel Saraswati. Sang Burung Merak kembali mengibaskan keindahan sayapnya dengan mempersunting Ken Zuraida, istri ketiga yang memberinya dua anak: Isaias Sadewa dan Maryam Supraba. Tapi ijab kabul itu harus dibayar mahal alasannya tak usang sesudah kelahiran Maryam, Rendra menceraikan Sitoresmi pada 1979, dan Sunarti tak usang lalu.

Karya Sajak/Puisi W.S. Rendra

  • Jangan Takut Ibu
  • Balada Orang-Orang Tercinta (Kumpulan sajak)
  • Empat Kumpulan Sajak
  • Rick dari Corona
  • Potret Pembangunan Dalam Puisi
  • Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta!
  • Nyanyian Angsa
  • Pesan Pencopet terhadap Pacarnya
  • Rendra: Ballads and Blues Poem (terjemahan)
  • Perjuangan Suku Naga
  • Blues untuk Bonnie
  • Pamphleten van een Dichter
  • State of Emergency
  • Sajak Seorang Tua wacana Bandung Lautan Api
  • Mencari Bapak
  • Rumpun Alang-alang
  • Surat Cinta
  • Sajak Rajawali
  • Sajak Seonggok Jagung

Biografi John Lennon

Artis,  Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Penyanyi,  Profil,  Sejarah,  Seniman

Biografi John Lennon. Bernama Lengkap John Winston Lennon, ia lahir di Liverpool, Inggris, 9 Oktober 1940 dan wafat di New York City, Amerika Serikat, 8 Desember 1980 pada umur 40 tahun. Ia paling dikenal sebagai penyanyi, pencipta lagu, instrumentalis, penulis, dan penggerak politik yang terkenal di seluruh dunia sebagai pemimpin dari The Beatles. Lennon dan Paul McCartney membentuk partnership pencipta lagu yang paling berhasil dan sukses sampai saat ini. Lennon dengan sinismenya dan mcCartney dengan optimismenya melengkapi satu sama lain dengan sangat bagus.

John memulai karir bareng The Beatles pada 1960. Bersama grup ini beberapa album yang dirilis di antaranya, Please Please Me (1963), With the Beatles (1963), A Hard Day’s Night (1964), Beatles for Sale (1964), Help! (1965), Rubber Soul (1965), Revolver (1966), Sgt. Pepper’s Lonely Hearts Club Band (1967), The Beatles (1968), Yellow Submarine (1969), Abbey Road (1969) dan Let It Be (1970).

Selama 1970 hingga 1975, John menjalani karir solo, dengan album-album yang dirilis di antaranya, John Lennon/ Plastic Ono Band (1970), Imagine (1971), Some Time in New York City (with Yoko Ono 1972), Mind Games (1973), Walls and Bridges (1974), Rock ‘n’ Roll (1975), Double Fantasy (with Yoko Ono 1980), Milk and Honey (with Yoko Ono 1984), dan lain-lain.

Setelah bubarnya The Beatles pada tahun 1970, dia juga berhasil dengan karir solonya. Salah satu hitsnya yang sampai kini masih sangat terkenal yakni Imagine, lagu yang kemudian menjadi salh satu himne perdamaian dunia.

Lennon juga memberikan sifatnya yang pemberontak dan selera humornya yang sinis dalam film-film mirip A Hard Day’s Night (1964), dalam buku yang ditulisnya seperti In His Own Write, pertemuan pers dan wawancara. Ia memakai kepopulerannya untuk kegiatannya selaku penggerak perdamaian, seniman dan penulis.

Lennon dua kali menikah, ialah dengan Cynthia Powell di tahun 1962 dan seniman Jepang, Yoko Ono di tahun 1969. Ia mempunyai dua orang anak, Julian Lennon (lahir tahun 1963) dan Sean Taro Ono Lennon (lahir tahun 1975). Ia meninggal di New York pada usia 40 tahun, ditembak oleh Mark Chapman, penggemarnya yang asing.

John Lennon, yaitu salah satu penyanyi dan juga pemain drama legendaris dunia. Terkenal selaku anggota dan pendiri grup band The Beatles, bersama Paul McCartney, George Harrison dan Ringo Starr.

Biografi Grup Band Slank

Artis,  Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Penyanyi,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Sejarah

TintaTeras.com. Slank ialah sebuah grup band terkenal di Indonesia. Dibentuk oleh Bimbim pada 26 Desember 1983 karena jenuh bermain musik menjadi cover band dan punya keinginan yang berpengaruh untuk mencipta lagu sendiri. Cikal bakal lahirnya Slank yaitu sebuah grup bernama Cikini Stones Complex (CSC) bentukan Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim) pada permulaan tahun 80-an. Band ini hanya memainkan lagu-lagu Rolling Stones dan tidak mau memainkan lagu dari grup band lain, karenanya mereka hasilnya bosan dan menjelang selesai tahun 1983 grup ini dibubarkan. Bimbim meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya Denny dan Erwan membentuk Red Evil yang lalu berubah nama jadi Slank, sebuah nama yang diambil begitu saja dari cemoohan orang yang sering menyebut mereka pemuda selengean dengan personel pelengkap Bongky (gitar) dan Kiki (gitar). Kediaman Bimbim di Jl. Potlot 14 jadi markas besar mereka.

Mereka sempat tampil di beberapa pertunjukan dengan membawakan lagu-lagu sendiri sebelum Erwan memutuskan mundur sebab merasa tak memiliki cita-cita di Slank. Dengan perjuangan panjang terbentuklah deretan ke-13, Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan Indra, Slank baru solid. Dengan gugusan Bimbim (Drum), Bongky (Bass), Pay (Gitar), Kaka (Vokal) dan Indra (Keyboard) mereka mulai menciptakan demo untuk disediakan ke perusahaan rekaman.

Setelah berulang kali ditolak, hasilnya tahun 1990 demonya diterima dan mulai rekaman debut album Suit-Suit… He He He (Gadis Sexy). Album yang menampilkan hit Memang dan Maafkan itu meledak dipasaran sehingga mereka pun diganjar BASF Award untuk kategori pendatang gres terbaik. Album kedua mereka, Kampungan pun menjangkau sukses yang serupa.

NARKOBA

Keterlibatan para personelnya dengan narkoba sempat melahirkan keretakan di tubuh grup musik yang bermarkas di jalan Potlot ini. Pada ketika menggarap album keenam (Lagi Sedih), Bimbim sebagaileader hasilnya memutuskan untuk memecat Bongky, Pay dan Indra. Kaka dan Bimbim tetap menggarap album ke-6 dengan tunjangan additional player.

Band Slank

Sebagai gantinya mereka merekrut Ivanka (Bass), Mohamad Ridho Hafiedz (Ridho) dan Abdee Negara (Abdee). Formasi ini bertahan hingga ketika ini dan mereka terus melahirkan karya-karya yang menegaskan keberadaan mereka di dunia musik Indonesia.

Bimo Setiawan Almachzumi

Nick Name : Bimbim

D.O.B : Jakarta, 25 December

Believe : Islam

Height/Weight : 173 cm / 52 kgs

Hobby : Soccer

Influence : Van Hallen, Rolling Stones, Queen

Position : Drums / Percussions / Guitar

Musical Background :

Self learning to drumming at the age of 13. First gigs in Junior High with Cikini Stones Complex. Former member of SLANK.

Akhadi Wira Satriaji

Nick Name : Kaka

D.O.B : Jakarta, 10 March

Believe : Islam

Height/Weight : 171 cm / 60 kgs

Hobby : Soccer

Influence : Bob Marley, David Coverdale

Position : Guitars / Vocal Cord

Musical Background :

Learnt to sing at the age 9, Forming a grup musik with cousins and friends in Junior High. Self learn to sing by listening his favourites musician’s recorded tapes, Vocalist of LOVINA band, borrowed as vocalist

Ivan Kurniawan Arifin

Nick Name : Ivanka

D.O.B : Jakarta, 9 Desember

Believe : Islam

Height/Weight : 170 cm / 55 kgs

Hobby : Musics

Influence : Rolling Stones, Beatles

Position : Bass / Guitars

Musical Background :

Began to learn guitar at the age of 14 . Finalist at West Java Rock Festival. Foemer member of House Of The Rising Sun Band, Bass player for Imanez’ Otto Jam, Supporting musician for SLANK’s 6th local album.

Mohammad Ridwan Hafiedz

Nick Name : Ridho

D.O.B : Ambon, 3 September

Believe : Islam

Height/Weight : 173 cm / 50 kgs

Hobby : Soccer

Influence : Blues Saraceno, Nick Nolan, Beatles, Jimmy Hendrix

Position : Guitars

Musical Background :

Began to learn music in Samarinda at the age 12. Former member of Cat Power Band. Took a musical course with Didi AGP and Bintang Indiarto in high school. Former member of Last Few Minutes (LFM) Band. Took a guitar course at Musician Institute Hollywood,LA. Supporting musician for Vina Panduwinata, Nita Tilana, Nugie, Vony Sumlang. Joining SLANK in the recording album “TUJUH”.

Abdee Negara

Nick Name : Abdee

D.O.B : Donggala, 28 June

Believe : Islam

Height/Weight : 170 cm / 50 kgs

Hobby : Motor Cross

Influence : Keith Richard, Jimmy Hendrix

Position : Guitars

Musical Background :

Took a guitar course at ILW Farabi in 1988. Supporting musician for Gideon Tengker, Ermy Kulit, Michael “Sket” Meyer, Eki Lamoh. Former member of Interview Band with Hengky Supit, DOR Band with Wawan and Michael Meyer, ENEMES Band with Sandy and Iram “U” Camp, Makhatana Band with Dino and Yoyo “Bayou”, KRS with Cendy Luntungan, Harry Anggoman. ARJACO with Arthur Kaunang and James F. Sundah.

Joining SLANK in the recording album “TUJUH”.

PENGGEMAR

Slank ialah grup cinta tenang dan pada kenyataanya Slank tidak saja berhasil merebut hati penggemar, namun Slank juga sudah berhasil menghidupkan semangat dan solidaritas dari sebuah generasi untuk punya perilaku. Dan Slank mempunyai golongan penggemar yang fanatik dan kreatif, yang dikenal selaku Slankers.

SLANK FANS CLUB

Slank Fan Club (SFC) adalah club resmi yang dibentuk oleh administrasi Slank untuk menampung para penggemar fanatik Slank.

BULETIN SLANK

Untuk memberikan info terhadap para Slanker, Slank dan manajemennya menetapkan untuk menciptakan suatu newsletter yang lalu disebut dengan nama Buletin Slank. Buletin ini berisi jadual, dongeng-dongeng pendek perjalanan tur panggung slank dan sebagainya. Nama buletin sendiri dipakai selaku simbol biar para slanker melingkari (buletin) agenda aktivitas slank di kalender kegiatan mereka masing-masing.

Buletin Slank inilah yang lalu bermetamorfosis Koran Slank.

KORAN SLANK

Koran Slank diterbitkan pertama kali pada 10 Maret 2002.

DISKOGRAFI

1. 1990 – Suit-Suit….Hehehe (Gadis Sexy)

2. 1991 – Kampungan

3. 1993 – Piss

4. 1995 – Generasi Biru

5. 1996 – Minoritas

6. 1996 – Lagi Sedih

7. 1997 – Tujuh

8. 1998 – Mata Hati Reformasi

9. 1999 – 999+09

10. 2001 – Virus

11. 2003 – Satu Satu

12. 2003 – Bajakan!

13. 2004 – Road to Peace

14. 2005 – PLUR

15. 2006 – Slankissme

16. 2007 – Slow But Sure

17. 2007 – Original Soundtrack “Get Married”

18. 2008 – Slank – The Big Hip

19. 2008 – Anthem For The Broken Hearted

20. 2009 – Original Soundtrack Generasi Biru

Personil : Bim-Bim – Kaka – Ridho – Ivanka – Abdee

Mantan Personil : Bongky – Pay – Indra – Reynold

Album Studio : Suit… Suit… He… He… (Gadis Sexy) – Kampungan – Piss! – Generasi Biru – Minoritas – Lagi Sedih – Tujuh – Mata Hati Reformasi – 999 – 09 – Virus – Satu Satu – PLUR – Slankkissme – Slow But Sure

Album Lain : Konser Piss 30 kota – Virus Roadshow – Bajakan – Road to Peace – Ost. Get Married

Biografi Grup Band Dewa 19

Artis,  Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Penyanyi,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Sejarah

TintaTeras.com. Pada tahun 1986, empat siswa SMPN 6 Surabaya mulai merenda mimpi – mimpi indah menjadi musisi populer. Dengan kemampuan pas – pasan mereka mengibarkan bendera DEWA. Nama ini bukan sekedar gagah – gagahan, melainkan abreviasi dari nama mereka berempat : Dhani Manaf [Keyboard, Vokal], Erwin Prasetya [Bass], Wawan Juniarso [Drum], dan Andra Junaidi [Gitar]. Waktu itu kegilaan mereka pada musik sudah terlihat. Tidak jarang masing – masing terpaksa mangkir sekolah, sekedar untuk mampu ngumpul dan genjrang – genjreng memainkan alat musik. Rumah Wawan di jalan Darmawangsa Dalam Selatan No. 7, yang terletak di salah satu sudut komplek Universitas Airlangga, menjadi markas mereka sebab disana terdapat seperangkat alat musik meskipun seadanya namun Dewa bisa berlatih sepuasnya. Yang membedakan Dewa dengan grup Surabaya lainnya dikala itu adalah warna musik yang mereka mainkan. Kalau grup lain gemar membawakan ajaran heavy metal milik Judas Priest atau Iron Maiden, Dewa timbul dengan lagu – lagu milik Toto yang lebih ngepop. Hanya seluruhnya berganti saat Erwin yang doyan jazz mulai memperkenalkan musik fudion dari Casiopea. Andra dan Dhani yang semula manteng di jalur rock, karenanya ikutan juga. Format musik Dewa pun perlahan – lahan bergeser, bahkan mereka bukan

cuma memainkan lagu – lagu Casiopea, namun juga karya dari musisi jazz beken yang lain mirip Chick Corea atau Uzeb. Dhani, Erwin, dan Andra lantas berangan – angan ingin mirip Krakatau atau Karimata, dua kalangan jazz yang lagi kondang ketika itu. Ini membuat Wawan duka, penggemar berat musik rock ini merasa warna Dewa sudah keluar jalur. Akhirnya Wawan menetapkan keluar pada tahun 1988 dan bergabung dengan Outsider yang antara lain beranggotakan Ari Lasso. Setahun kemudian menyeberang ke Pythagoras. Posisi Wawan di Dewa lantas digantikan abang kelasnya, Salman. Nama Dewa pun bermetamorfosis Down Beat, diambil dari nama suatu majalahjazz terbitan Amerika.

Untuk daerah Jawa Timur dan sekitarnya, nama Down Beat cukup diketahui khususnya sesudah sukses merajai panggung festival. Sebut saja Festival Jazz Remaja se-Jawa Timur, juara I Festival band SLTA ’90 atau juara II Jarum Super Fiesta Musik. Sementara itu Pythagoras pun sukses jadi finalis Festival Rock Indonesia yang digelar promotor Log Zhelebor. Tapi bagi keempat pemuda yang secara psikologis masih dalam penelusuran jati diri itu, jazz ternyata juga hanya sebuah persinggahan. Begitu nama Slank

berkibar harapan mereka pun berganti. Wawan Juniarso segera dipanggil kembali untuk menghidupkan Dewa dan Ari Lasso ikut bergabung. Nama Dewa kembali tegak, bedanya kali ini pakai embel – embel 19 semata alasannya rata – rata usia pemainnya 19 tahun. Seperti halnya Slank, Dewa 19 pun mencampuradukkan beragammusik jadi satu : pop, rock, bahkan jazz, sehingga melahirkan alternatif baru bagi khasanah musik Indonesia saat itu. Teman sekelas Wawan, Harun rupanya kepincut oleh rancangan tersebut dan secepatnya mengucurkan dana Rp. 10 juta untuk memodali sobat – temannya rekaman. Tapi alasannya di Surabaya tidak ada studio yang menyanggupi syarat, mereka terpaksa ke Jakarta padahal jumlah dana tadi terang pas – pasan. Walhasil mereka harus ngirit habis – habisan, segala hal dijalankan sendiri tergolong mengangkat barangdan sebagainya. Tapi disini musikalitas mereka teruji.

Album perdana, 19 berakhir cuma 25 shift saja. Termasuk hebat buat ukuran musisi daerah yang gres saja menginjak rimba ibukota. Dengan master di tangan, Dhani gentayangan dari satu perusahaan rekaman satu ke perusahaan rekaman lain pakai bus kota, sementaraErwin, Wawan, Andra dan Ari menunggu hasilnya di Surabaya. Sempat ditolak sana – sini, master itu hasilnya dilirik oleh Jan Djuhana dari Team Records, yang pernah sukses melejitkan Kla Project.Di luar prasangka, angka pemasaran album 19 meledak di

pasaran, setelah melalui angka 300.000 kopi, pihak BASF mengganjar mereka dengan dua penghargaan sekaligus. Masing – masing untuk klasifikasi Pendatang Baru Terbaikdan Album Terlaris 1993. Dalam pembuatan album Format Masa Depan diwarnai oleh hengkangnya Wawan Juniarso sebab tidak adanya kecocokan diantaranya.

Setelah itu dalam pembuatan album selanjutnya Dewa memakai additional music untuk drummernya yang antara lain : Ronald dan Rere. Setelah album Terbaik – Terbaik akhir, masuklah Wong Aksan menempati posisi drummer. Namun sehabis menuntaskan pembuatan album Pandawa Lima, pada tanggal 04 Juni 1998 Wong Aksan dikeluarkan dari Dewa 19, sebab pukulan dram Aksan dinilai mengarah kemusik jazz dan sebagai gantinya masuklah Bimo Sulaksono (mantan anggota Netral).

Biografi Lionel Messi

Artis,  Atlet,  Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Olahraga,  Profil,  Sejarah

Biografi Lionel Messi. Sosok satu ini dikenal sebagai Pemain sepakbola paling berbakat di dunia. Dengan kecepatan, dribling dan teknik bermain bola diatas rata-rata dia pun telah dapat disejajarkan dengan legenda sepakbola Maradona. Lionel Andrés Messi lahir pada 24 Juni 1987 di Rosario. Dia adalah seorang pemain sepak bola asal Argentina. Posisinya adalah penyerang. Saat ini dia memperkuat FC Barcelona di La Liga (Liga Spanyol). Kemampuannya sering menjadikannya dijuluki sebagai “Diego Maradona gres”. Pada awalnya pemain bertinggi tubuh 169 cm ini beraksi di klub Grandoli, klub asuhan Jorge Messi yang tak lain yaitu ayahnya Messi. Kemudian dia beralih ke Newell’s Old Boys. Namun klub ini tidak sanggup membayar ongkos terapi hormon yang mencapai 500.000 pounds perbulannya. Untunglah Barcelona secepatnya menangkap potensi ahli Leo Messi dan menawarinya pindah ke Spanyol untuk bergabung bareng klub Katalan ini plus membiayai seluruh biaya terapi.

“Saya cuma butuh waktu kurang dari 10 menit untuk percaya bahwa dia memang seorang bintang abad depan.” ucap pelatih Barcelona B abad itu, Carles Rexach. “Sepanjang karir aku selama 40 tahun, tak pernah aku menyaksikan seorang pemain yang sungguh-sungguh bertalenta. seseorang dengan pengetahuan sepak bola minim pun akan bisa menyadari kesanggupan mahir messi.”

Bakatnya menarik minatdunia di saat beraksi bareng tim nasional sepak bola Argentina di Piala Dunia Remaja dan Barcelona pada tahun 2005. Pada tahun 2006 ia berhasil membantu Barcelona sebelum mengalami cedera dalam perlawanan perempatfinal menentang Chelsea di Liga Champions. Messi yang memiliki badan yang agak kecil ini sungguh lincah di atas lapangan dan kerap membuka ruang kepada rekan-rekannya yang memburu gol.

Ia ialah pencetak gol terbanyak Barcelona sepanjang sejarah.[2] Di usia 21 tahun, Messi sudah dinominasikan untuk Ballon d’Or dan Pemain Terbaik Dunia FIFA. Pada 2009, ia memenangi Ballon d’Or[3] dan Pemain Terbaik Dunia FIFA dan penghargaan pertama FIFA Ballon d`Or pada 2010 dan 2011 kemudian 2012. ia mencetak rekor Liga Champions UEFA dengan menjadi pemain pertama yang mencetak lima gol dalam satu pertandingan. Ia juga menyamai rekor 14 gol Jose Altafini di satu demam isu Liga Champions.[6] Ia juga mencetak rekor untuk gol terbanyak dalam satu ekspresi dominan pada demam isu 2011-12, dengan 73 gol. Di animo yang sama, dia mencetak rekor pencetak gol terbanyak La Liga dalam satu trend, 50 gol.

Messi menjalani kekerabatan romantis dengan Macarena Lemos, yang juga berasal dari kampung halamannya di Rosario. Pada tanggal 2 November 2012, Messi menjadi seorang ayah untuk pertama kalinya setelah kelahiran anaknya Thiago. Situs resmi FC Barcelona secara singkat menyatakan “Leo Messi adalah seorang ayah”. Pada tahun 2007 Messi mendirikan Leo Messi Foundation, suatu badan amal yang mendukung akses ke perawatan pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak yang tidak bisa. Messi dalam kegiatan selaku duta UNICEF ditujukan untuk mendukung hak-hak anak. Messi didukung dalam hal ini oleh FC Barcelona, ​​yang juga mempunyai korelasi yang besar lengan berkuasa dengan UNICEF.

Pada bulan Maret 2010, France Football menempatkan Messi di daftar teratas sebagai pemain terkaya di dunia, di depan David Beckham dan Cristiano Ronaldo, dengan £ 29.600.000 (€ 33 juta) dalam pemasukan adonan dari honor, bonus dan keuntungan di luar sepak bola. Kekayaan bersihnya diperkirakan sebesar $ 110 juta. Messi telah dibandingkan dengan rekan senegaranya Diego Maradona, karena gaya bermain dn perawakan mereka yang sama, memberinya sentra gravitasi yang lebih rendah ketimbang pada umumnya pemain, sehingga dia lebih lincah dengan arah pergantian yang lebih singkat, menolong dia untuk menyingkir dari tackle.

Posturnya yang pendek dan kaki yang besar lengan berkuasa memungkinkan dia untuk unggul dalam ledakan singkat akselerasi dan langkahnya yang cepat memungkinkan beliau untuk tetap mengatur bola ketika menggiring bola dengan kecepatan. Messi sering melaksanakan dribbling individu dengan berlari mencetak gol, khususnya selama sketsa serangan balik, biasanya dimulai dari garis tengah, atau kanan lapangan, meskipun dia juga telah digambarkan sebagai pemain multi fungsi, dengan visi yang bagus, yang diketahui karena keakuratannya dan kombinasi permainan kreatif, utamanya dengan rekan tim Barcelona Xavi dan Iniesta. Taktis , Messi memainkan pola menyerang bebas dan adakala berperan sebagai playmaker, dikenal karena finishingnya , kecepatan, dribbling, keseimbangan, posisi, visi dan kesanggupan menawarkan umpan.

Messi disponsori oleh perusahaan busana olahraga Jerman Adidas serta fitur dalam iklan televisi. Pada bulan Juni 2010, Messi juga menandatangani persetujuan tiga tahun dengan Herbalife yang keuangannya lebih mendukung Leo Messi Foundation. www.biografiku.com

Biografi Michael Jordan – Bintang Basket Dunia

Atlet,  Biodata,  Biografi,  Biografi Pengusaha Sukses,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Olahraga,  Profil,  Sejarah,  Wirausahawan

TintaTeras.com. Bernama lengkap Michael Jeffrey Jordan, beliau lahir di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, 17 Februari 1963. Dia terkenal Sebagai pemain bola basket profesional asal Amerika. Ia merupakan pemain terkenal di dunia dalam cabang olahraga itu. Setidaknya, enam kali merebut kejuaraan NBA bareng kelompok Chicago Bulls (1991-1993, 1996-1998). Ia memiliki tinggi tubuh 198 cm dan merebut gelar pemain terbaik.Ia mulai berkarier di NBA pada 1984 dan bergabung dengan klub Chicago Bulls hingga 1998. Selama kariernya, ia telah mengoleksi enam gelar juara dan lima kali ditunjuk selaku MVP reguler.

Pemilik nama populer Air Jordan ini pensiun dari dunia basket pada 2003 setelah dua tahun bergabung dengan Washington Wizards. Setelah itu, beliau menjadi usahawan. Selain tercatat selaku pemilik Bobcats, Jordan sibuk dengan bisnis properti. Pada 1985, ia bertemu dengan Juanita Vanoy dan menikah pada 2 September 1989 di Little White Chapel (Las Vegas). Dari pernikahan mereka lahir tiga anak, ialah Jeffrey, Marcus, dan Jasmine. Mereka bercerai setelah 17 tahun menjaga pernikahannya. Bahkan, keduanya sama-sama mengaku sudah tinggal terpisah sejak Februari 2006. Puncaknya terjadi pada 2002. Ketika itu, ia mengaku bahwa dirinya membayar Karla Knafel sebesar US$ 250 ribu untuk menjaga kerahasiaan kekerabatan. Knafel menyampaikan bahwa Jordan menyebut pernikahannya sebagai “relasi bisnis”.

Mendengar hal itu, Juanita langsung mengajukan tuntutan cerai dan meminta separo dari total kekayaannya yang disebut meraih US$ 400 juta (sekitar Rp 3,6 triliun). Juanita juga menuntut kepemilikan rumah mewah dan hak didik ketiga anak. Jorgan kemudian bersusah payah menyelamatkan perahu rumah tangganya. Sebulan lalu, Juanita membatalkan tuntutannya.

Sejak Februari 2006, Juanita tinggal di Highland Park (Illionis), sedang Jordan di pusat Chicago. Akhirnya, keduanya menetapkan berpisah dan membuatkan aset sekaligus hak bimbing anak. Sidang perceraian berjalan di Lake County, Amerika Serikat.