TintaTeras

Biografi Ruben Onsu, Kisah Sang Pelawak Sekaligus Pengusaha Berhasil

Feed,  Pelawak,  Selebriti

TintaTeras.com – Sebagai salah satu artis terkenal di tanah air, nama Ruben Onsu sudah sangat familiar terdengar di indera pendengaran. Pribadinya yang seru dan sedikit nyinyir, menjadikannya bertahan di industri hiburan hingga populer seperti kini.

Biografi Ruben Onsu

Sebelum menjadi sosok populer dan dicintai penggemarnya, siapa sangka terdapat sederet usaha untuk mampu hingga di titik kesuksesannya sekarang.

Kini Ruben Onsu lebih dikenal sebagai seorang entertainer sekaligus pelaku usaha masakan yang populer. Untuk lebih mengenal sosoknya lebih dalam, simak biografi Ruben Onsu sebagai berikut.

Biodata Ruben Onsu

Nama : Ruben Onsu

Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 15 Agustus 1983

Nama orang renta : Johannes Abraham Onsu, dan Helmiah

Agama : Kristen

Istri : Sarwendah Tan

Saudara kandung : Jordin Onsu

Anak : Betrand Peto Putra Onsu (angkat), Thalia Putri Onsu, Thania Putri Onsu

Profil dan Biografi Ruben Onsu

Ruben Onsu dilahirkan di Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1983. beliau merupakan anak dari pasangan Johannes Abraham Onsu serta Helmiah. Ia mempunya seorang adik bernama Jordin Onsu.

Perjuangan Ruben Onsu Sebelum Terkenal

Kesuksesan dari sosok Ruben, tidak jauh dari kata usaha keras dari nol dengan lika liku kehidupan yang harus dijalaninya. Sejauh ini, sebagian masyarakat cuma mengenalnya selaku seorang entertainer yang sering dipanggil dalam program tv nasional.

Namun siapa sangka kalau ada kisah perjuangan yang harus dia lalui sebelum mulai dikenal di mata publik. Ruben Onsu pernah bekerja sebagai petugas kebersihan are parkir hotel berbintang di Jakarta selama kurang lebih dua tahun.

Pada ketika itu, hidupnya sangat jauh dari kemewahan mengenang pemasukan sebagai seorang petugas kebersihan tidaklah besar. Meski upah yang diterimanya serba berkecukupan, rasa tidak putus asa dan terus berusaha dengan segenap perjuangan demi kelangsungan hidupnya.

Bagi Ruben Onsu, yang paling penting ketika itu adalah menerima pekerjaan halal meski berat untuk terus dilakoni meski pendapatannya yang cukup minim sekitar 350 ribu rupiah.

Masuk Sanggar Seni

Dalam wawancaranya yang dikutip dari cumicumi.com, Ruben Onsu menerangkan Perjalanan Karirnya menjadi seorang artis. Pada awalnya Ruben Onsu sering mengantar adiknya ke sangar seni ‘Ananda’ milik Aditya Gumay.

Pada awalnya cuma adiknya lah yang mencar ilmu di sangar seni tersebut alasannya adalah orang Tua Ruben cuma bisa membiayai adiknya itu. Namun Aditnya Gumay lalu tertarik dengan Ruben Onsu dan menyuruhnya mencar ilmu di sangar seni tersebut bersama adiknya.

Pengalaman seni peran kemudian mulai terasah dalam diri Ruben Onsu. Setelahnya ia menjajal untuk menjadi suatu bintang yang banyak diidolakan oleh banyak orang. Untuk merealisasikan mimpinya tersebut, lokasi casting yang tidak mengecewakan jauh pun ditempuhnya menggunakan ojek.

Selama waktu pencarian daerah casting dan masih belum mendapatkan peran penting, selama itu pula dia mendiami sebuah kamar kost dan makan dengan hidangan sederhana.

Mulai Terkenal Sebagai Artis

Perjuangan panjang tersebut lalu sedikit membuahkan hasil, dimana terdapat penawaran untuk bermain peran di film Tina Toon serta Lenong Bocah The Movie pada tahun 2004.

Sejak ketika itu, namanya semakin diketahui dan didapuk menjadi presenter di banyak sekali stasiun televisi dengan gaya khasnya yang lucu. Totalitas pekerjaan yang dijalankan sungguh sangat, membawa dia terhadap kesuksesan dengan menjinjing sejumlah penghargaan.

Seakan tak cukup menjelajah dunia hiburan, perlahan ia mulai melebarkan sayapnya di dunia layar lebar. Pada biografi Ruben Onsu tertuliskan film pertama yang diperankan berjudul Tina Toon The Movie, lalu disusul beberapa film layar lebar yang lain.

Bahkan ia juga menjajal dirinya untuk masuk ke dunia tarik suara, dengan salah satu single populernya berjudul Hip Hip Hura yang rilis pada tahun 2012 lalu.

Selama perjuangan tersebut pula, beliau karenanya menemukan tambatan hatinya yang berjulukan Sarwendah Tan yang ialah mantan personil girlband Cherry Belle. Mereka lalu resmi menikah pada  tanggal 22 Oktober 2013.

Biografi Ruben Onsu

Dari pernikahannya tersebut, Ruben dikaruniai dua orang putri berjulukan Thalia Putri Onsu dan Thania Putri Onsu. Ia juga mempunyai seorang anak angkat bernama Betrand Peto Putra Onsu. Setelah menjadi kepala keluarga, beliau masih sibuk dengan profesinya di dunia hiburan dengan acara yang cukup padat.

Membuka Beberapa Usaha Kuliner

Berkat usaha dan kerja kerasnya, lambat laun keadaan kehidupannya semakin membaik. Selain memasuki dunia hiburan, kini dirinya makin membentangkan sayapnya dengan membuka aneka bisnis.

Bisnis yang beliau geluti kini di bidang masakan dengan membuka berbagai cabang di beberapa kota. Bisnis kulinernya tersebut, menjadikannya memiliki ribuan karyawan sekaligus menciptakan lahan pekerjaan bagi banyak orang yang membutuhkannya.

Bisnis kuliner pertama yang digeluti bareng sang adik, adalah dengan cara mendirikan sebuah daerah masakan berjulukan Warung Besar.

Biografi Ruben Onsu

Rasanya yang enak, disambut baik oleh masyarakat hingga bisnis ini pun merebak luas dan dikenal dengan nama Ayam Geprek Bensu. Selain usaha masakan Ayam Geprek, pada biografi Ruben Onsu tertulis terdapat tujuh perjuangan kuliner yang dibangun bersama sang istri dan juga adiknya.

Kesuksesan tidak akan didapatkan jika tidak ada perjuangan di baliknya. Tampaknya kalimat tersebut sangat sesuai untuk menggambarkan sosok Ruben yang populer akan gaya khasnya saat menjadi pembawakan acara.

Selain bergelut di industri hiburan, dia juga menekuni bisnis kuliner yummy yang membuat namanya makin populer. Berkat segala kemampuannya tersebut, twajar saja jika pernah mendapatkan segudang penghargaan.

Biografi Nunung, Cerita Perjalanan Sang Pelawak Populer

Artis,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Pelawak,  Selebriti,  Seniman

TintaTeras.com – Biografi Nunung. Saat ini beliau diketahui sebagai salah satu komedian atau komedian senior terkenal di tanah air. Memulai karir dari grup lawak srimulat, melejit melalui sinetron Si Doel Anak Sekolahan, OVJ dan kini lazimtampil di program TV Ini Talkshow.

Biografi Nunung

Biografi Nunung Sang Komedian

Nama lengkapnya Tri Retno Prayudati yang lebih diketahui dengan Nunung, dia dilahirkan di Solo,Jawa Tengah, 5 April 1964. Ia ialah anak dari pasangan Pranowo dan Juarti. Pelawak dengan tubuh yang agak sedikit gemuk ini ialah anak ketiga dari tujuh bersaudara.

Dalam profil dan biografi Nunung dikenali bahwa Ia telah gagal di tiga ijab kabul pertamanya. Kedua mantan suami nunung berusia lebih muda.

Suami pertamanya, Daniel Setyadi, berusia 8 tahun lebih muda, sedangkan suami kedua, Rohani Widodo, terpaut hampir 12 tahun. Suami ketiganya bernama Wiki Husein dan suami keempatnya bernama Iyan Sambiran.

Karir Komedian

Nunung Melawak bukan berasal dari skrip, namun berasal dari dalam hati dan dari koordinasi tim yang sungguh dibutuhkan. Karena dengan begitu menurutnya, dia menerima hasil yang membuat puas.

Dari Srimulat Hingga Bermain di OVJ

Nunung memulai karir dari grup lawak srimulat banyak halangan rintangan yang kuhadapi menjadi sukses mirip sekarang. Nunung mencoba melamar dari grup lawak satu ke grup lawak lain balasannya lamarannya berujung di grup lawak srimulat.

Nama Nunung melejit melalui sinetron Si Doel Anak Sekolahan. mendapat penghargaan dari ajang Anugerah Panasonic Award tahun 1999 dengan predikat Pemeran Komedi Wanita Terfavorit.

Namanya semakin dikenal dikala beliau aktif bermain dalam acara komedi Opera Van Java. Meskipun perjalanan karirnya banyak menghadapi halang rintangan, tetap Nunung coba tabah dalam menghadapinya dan Nunung merasa bersyukur untuk dikala ini dengan apa yang beliau dapatkan.

Saat bermain dalam komedi Opera Van Java, Nunung memang terlihat paling beda di antara pemain ovj lain karena nunung ialah satu-satunya pelawak wanita di ovj.

Acara Opera Van java digawangi oleh Parto Patrio selaku Dalang, Rina sebagai sinden, dan didukung pemain-pemain tetap seperti Sule Steven, Olga Syaputra, Azis Gagap, Andre Stinky, Nunung dan banyak sekali bintang tamu yang selalu berubah setiap episode.

Karakter masing-masing tokoh dalam tiap episode memang berlainan-beda tetapi tidak meninggalkan aksara yang telah melekat di diri masing -masing pemain tersebut.

Sule berkarakter selaku penggagas tim sehingga sering menerima tokoh utama. Olga berkarakter juga pemain utama yg sering bertukar tugas utama dgn Sule.

Biografi Nunung OVJ - PelawakLakon-lakon yang dimainkan lazimnya perihal cerita rakyat Indonesia yang dimodifikasi, cerita perihal karir seseorang yang populer, dongeng rekaan, cerita hantu, kisah dari negara lain, atau dongeng dari hal-hal yang sedang terkenal.

Keunikan OVJ yaitu lelucon dilaksanakan dengan improvisasi dan mengandalkan panduan dalang, namun senantiasa acak-acakan alasannya adalah para komedian niscaya melenceng dari garis besar yang dibacakan dalang.

Main di Berbagai Acara Komedi

Nunung saat ini dimengerti ialah komedian atau pelawak senior di Indonesia. Ia diketahui tampil di banyak acara komedi di televisi.

Setelah keluar dari OVJ yang turut membesarkan namanya, dia lalu tampil di program komedi Ini Talkshow bareng dengan Andre Taulany dan Sule. Ini juga biasa bermain dalam acara Pesbukers.

Pada bulan Juli 2019, Nunung bareng dengan suaminya ditangkap sebab kepemilikan sabu.

Biografi Kasino Warkop Dki – Komedian Indonesia

Artis,  Feed,  Pelawak,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Sejarah,  Selebriti

Biografi Kasino Warkop DKI Pelawak Indonesia Biografi Kasino Warkop DKI – Pelawak Indonesia. Nama orisinil dia yaitu Drs. Kasino Hadiwibowo atau biasa dikenal selaku Kasino Warkop DKI, Ia ialah salah satu personil grup lawak legendaris Indonesia yaitu Warkop DKI bareng Dono Warkop DKI dan Indro Warkop DKI. Kasino dilahirkan di Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, pada tanggal 15 September 1950, Beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 16 Desember 1997 di Jakarta alasannya adalah menderita tumor otak, Kemudian di susul oleh Dono Warkop yang juga diundang ke Rahmatullah sebab sakit yang ia derita, kini anggota Warkop DKI yang tersisa cuma Indro Warkop. Kasino lalu bersekolah di SDN Budi Utomo, Jakarta, kemudian masuk di SMP yaitu SMPN 51 Cipinang, Jakarta pada tahun 1966, setelah itu melanjutkan sekolahnya di SMAN 22 Jatinegara, Jakarta.

Setelah menyelesaikan Sekolahnya beliau kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia di Fakultas Ilmu Sosial di Jurusan Ilmu Administrasi Niaga. Orangtuanya, dia sendiri dan bahkan Fakultas Ilmu Sosial UI, tempatnya dulu berguru, mungkin tidak pernah membayangkan ia bakal menjadi pelawak.

Tetapi Kasino mengaku bahwa sense of humour dimilikinya semenjak dahulu. Dari kecil Kasino telah suka ngejailin orang tutur Kasino yang panggilan akrabnya Seky (artinya, si pesek). Di kampus, kebetulan Seky berjumpa orang-orang yang sealiran, mirip Nanu Mulyono (almarhum) dan Wahjoe Sardono alias Dono.

Jadilah mereka membanyol, meng-kick sana-sini.Keberuntungan Seky bermula di malam Jumat, dikala beliau dan kawan-kawannya kongkow di radio Prambors, cuap-cuap sekenanya model dialog di warung kopi. Ternyata, acara terlalu banyak peminatnya. Setiap acara tiba, pisang goreng, ketan pakai kelapa parut, dan banyak makanan lain, menumpuk di studio. Kebanyakan yang mengantaribu-ibu, kata Kasino. Mereka lalu menjadi laris, sebagai penjual tawa.

Baca juga : Biografi Indro Warkop DKI

Awalnya Warkop atau sebelumnya Warkop Prambors, juga kemudian dikenal sebagai Trio DKI yakni grup lawak yang dibuat oleh Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro). Nanu, Rudy, Dono dan Kasino yakni mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta sedangkan Indro kuliah di Universitas Pancasila, Jakarta.

Mereka pertama kali menjangkau kesuksesan melalui acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang ialah garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors. Acara lelucon setiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh radio Prambors yang bermarkas di tempat Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir.

Warkop DKI
Warkop DKI

Ide permulaan dialog Warkop Prambors berawal dari dedengkot radio Prambors, Temmy Lesanpura. Radio Prambors meminta Hariman Siregar, dedengkot mahasiswa UI untuk mengisi acara di Prambors. Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang komedian di kalangan kampus UI untuk mengisi acara ini.

Ide ini pun segera disokong oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, kemudian disusul oleh Dono dan Indro. Rudy yang semula ikut Warkop ketika masih siaran radio, tak berani ikut Warkop dalam melakukan dagelan panggung, alasannya demam panggung (stage fright).

Dono pun awalnya ketika manggung beberapa menit pertama mojok dulu, sebab masih malu dan takut. Setelah beberapa menit, barulah Dono mulai ikut berpartisipasi dan mulai kerasan, sampai akibatnya terus menggila hingga final durasi dagelan. Indro yakni anggota termuda, dikala anggota Warkop lainnya telah menduduki dingklik kuliah, Indro masih pelajar SMA.

Pertama kali Warkop muncul di pesta perpisahan (bila kini prom nite) SMA IX yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personel gemetar, alias demam panggung, dan akibatnya hanya mampu dibilang lumayan saja, tidak terlampau berhasil. Namun insiden pada tahun 1976 itulah pertama kali Warkop mendapatkan honor yang berupa duit transport sebesar Rp20.000.

Uang itu dicicipi para personel Warkop besar sekali, namun hasilnya habis untuk menraktir makan teman-sahabat mereka. Berikutnya mereka manggung di Tropicana. Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas masbodoh, tapi ternyata kesudahannya kembali lumayan.

Warkop DKI
Dono, Kasino dan Indro Dalam Warkop DKI

Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru betul-betul lahir selaku bintang gres dalam dunia lawak Indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop namun juga membantu memperkenalkan grup PSP (Pancaran Sinar Petromaks), yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah gaji mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pentasatau dibagi empat orang, setiap personel menerima no pek go ban (Rp 250.000).

Mereka juga jadi diketahui melalui nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (yang merupakan pelesetan dari akronim Daerah Khusus Ibukota). Ini karena nama mereka sebelumnya Warkop Prambors memiliki konsekuensi tersendiri. Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengantarroyalti terhadap Radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors. Maka itu kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktik upeti itu.

Baca Juga : Biografi Dono Warkop DKI

Dari semua personel Warkop, mungkin Dono lah yang paling intelek, walau ini agak bertolak belakang dari profil wajahnya yang ‘kurang pandai’ itu. Dono bahkan sesudah lulus kuliah menjadi ajudan dosen di FISIP UI tepatnya jurusan Sosiologi. Dono juga kerap menjadi pembawa program pada acara kampus atau acara perkawinan rekan kampusnya. Kasino juga lulus dari FISIP. Selain melawak, mereka juga sempat terjun di dunia pencinta alam. Hingga akhir hayatnya Nanu, Dono, dan Kasino tercatat sebagai anggota pencinta alam Mapala UI.

Setelah puas manggung dan mengobrol di udara, Warkop mulai membuat film-film komedi yang senantiasa laku ditonton oleh masyarakat. Dari filmlah para personel Warkop mulai meraup kekayaan berlimpah. Dengan gaji Rp 15.000.000 per satu film untuk satu grup, maka mereka pun kebanjiran duit, alasannya tiap tahun mereka membintangi sekurang-kurangnya2 judul film pada dekade 1980 dan 1990-an yang pada kala itu senantiasa diputar selaku film menyambut Tahun Baru Masehi dan menyambut Hari Raya Idul Fitri di nyaris semua bioskop utama di seluruh Indonesia.

Biografi Kasino Warkop DKI
Kasino Warkop DKI

Dalam kala televisi swasta dan menurunnya jumlah produksi film, DKI pun lantas mengawali serial televisi sendiri. Serial ini tetap dipertahankan selama beberapa lama. Kasino, wafat pada usia 47 tahun, di selasa malam tanggal 16 Desember 1997, di rumah sakit cipto Mangunkusumo Jakarta Setelah menderita tumor otak. Kasino meninggalkan satu istri dan dua anak.

Setelah Dono juga meninggal pada tahun 2001, Indro menjadi satu-satunya personel Warkop. Sedangkan Nanu sudah meninggal tahun 1983 karena sakit liver dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta. www.biografiku.com

PERJALANAN KARIER KASINO WARKOP DKI

  • Penyiar Radio Prambors (1974-1980)
  • Pimpinan Warung Kopi Corporation

Filmografi

  1. Mana Tahan (1980)
  2. Gengsi Dong (1980)
  3. Gede Rasa (1981)
  4. Pintar-akil Bodoh (1981)
  5. Manusia Enam Juta Dolar (1982)
  6. IQ Jongkok (1982)
  7. Setan Kredit (1982)
  8. Dongkrak Antik (1982)
  9. Chip (1983)
  10. Maju Kena Mundur Kena (1983)

Kegiatan Lain

  • Direktur Klinik Spesialis Rawamangun (hingga 1983)

Daftar Profil dan Biografi Personil Warkop DKI :

Biografi Indro Warkop Dki – Pelawak Indonesia

Artis,  Feed,  Pelawak,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Sejarah,  Selebriti
Biografi Indro Warkop

Biografi Indro Warkop DKI – Pelawak Indonesia. Nama Lengkap ia adalah Drs. H. Indrodjojo Kusumonegoro atau erat disapa sebagai Indro ” Warkop” dilahirkan di Purbalingga, Jawa Tengah, pada tanggal 8 Mei 1958, Ia merupakan personil grup lawak legendaris di Indonesia adalah Warkop DKI yang masih hidup hingga sekarang sehabis kepergian Dono dan Kasino yang telah wafat. Pendidikan terakhirnya ialah sarjana ekonomi di Universitas Pancasila, Jakarta. Hobi yang paling digandrunginya hingga sekarang ialah berkendara dan melaksanakan tur dengan motor Harley Davidson namun masih tetap aktif sebagai pelawak dan mengisi program-program hiburan. Awal Warkop eksis saat diberi peluang untuk tampil di Radio Pambors Jakarta untuk mengisi program obrolan komedi, disinilah Indro kemudian berjumpa dengan Dono warkop yang juga menjadi penyiar Radio Prambors serta Kasino Warkop, dan dari sinilah cikal bakal terbentuknya grup lawak fenomenal “Warkop DKI” yang awalnya bernama Warkop Prambors yang dibuat oleh Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro), yang lalu terkenal menjadi Warkop DKI yang digawangi oleh Dono, Kasino dan Indro. Nanu, Rudy, Dono dan Kasino yaitu mahasiswa Universitas Indonesia (UI)

Baca juga : Biografi Dono Warkop DKI

Mereka pertama kali menjangkau kesuksesan melalui acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang ialah garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors. Acara lawakan setiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh radio Prambors yang bermarkas di tempat Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir. Ide awal obrolan Warkop Prambors berawal dari dedengkot radio Prambors, Temmy Lesanpura.

Radio Prambors meminta Hariman Siregar, dedengkot mahasiswa UI untuk mengisi program di Prambors. Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang komedian di kelompok kampus UI untuk mengisi program ini. Ide ini pun segera disokong oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, kemudian disusul oleh Dono dan Indro.

Rudy yang semula ikut Warkop saat masih siaran radio, tak berani ikut Warkop dalam melakukan dagelan panggung, alasannya demam panggung (stage fright). Dono pun mulanya saat manggung beberapa menit pertama mojok dulu, alasannya masih aib dan takut. Setelah beberapa menit, barulah Dono mulai ikut berpartisipasi dan mulai kerasan, sampai kesannya terus menggila hingga selesai durasi lawakan. Indro yaitu anggota termuda, dikala anggota Warkop lainnya telah menduduki bangku kuliah, Indro masih pelajar Sekolah Menengan Atas.

Biografi Indro Warkop
Warkop DKI

Pertama kali Warkop timbul di pesta perpisahan (jikalau kini prom nite) SMA IX yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personel gemetar, alias demam panggung, dan akibatnya hanya mampu dikatakan lumayan saja, tidak terlalu sukses. Namun peristiwa pada tahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa duit transport sebesar Rp20.000.

Uang itu dinikmati para personel Warkop besar sekali, tetapi kesannya habis untuk menraktir makan sobat-sobat mereka. Berikutnya mereka manggung di Tropicana. Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas masbodoh, tapi ternyata akibatnya kembali tidak mengecewakan.

Baca juga : Biografi Kasino Warkop DKI

Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors gres benar-benar lahir sebagai bintang gres dalam dunia lawak Indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak cuma melahirkan Warkop namun juga menolong memperkenalkan grup PSP (Pancaran Sinar Petromaks), yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah honor mereka mulai melambung tinggi, sekitar Rp 1.000.000 per pentasatau dibagi empat orang, setiap personel mendapat no pek go ceng (Rp 250.000).

Mereka juga jadi diketahui melalui nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (yang merupakan pelesetan dari kependekan Daerah Khusus Ibukota). Ini alasannya nama mereka sebelumnya Warkop Prambors mempunyai konsekuensi tersendiri. Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengirim royalti kepada Radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors.

Maka itu lalu mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktik upeti itu. Setelah puas manggung dan berbincang-bincang di udara, Warkop mulai menciptakan film-film komedi yang selalu laku ditonton oleh masyarakat.

Dari filmlah para personel Warkop mulai meraup kekayaan berlimpah. Dengan gaji Rp 15.000.000 per satu film untuk satu grup, maka mereka pun kebanjiran duit, alasannya adalah tiap tahun mereka membintangi sekurang-kurangnya2 judul film pada dekade 1980 dan 1990-an yang pada masa itu selalu diputar sebagai film menyambut Tahun Baru Masehi dan menyambut Hari Raya Idul Fitri di nyaris semua bioskop utama di seluruh Indonesia.

Biografi Indro Warkop
Dono, Kasino, Indro dalam Warkop DKI

Semasa berada di puncak kejayaan, Indrodjoja “Indro Warkop” Kusumonegoro, gemar sekali memboyong keluarganya berlibur ke Eropa dan Australia. Tapi, belakangan beliau membawa mereka ke Tanah Suci Mekkah. “Dulu salah jalan gue,” ujar komedian yang namanya berkibar di bawah bendera Warkop bareng almarhum Dono dan Kasino itu. Tahun 2004 yakni ibadah umrah Indro yang ketiga. Bahkan, dia menunaikan ibadah haji tahun sebelumnya.

Lelaki kelahiran 8 Mei 1958 itu merasa bahagia mampu melaksanakan napak tilas perjalanan Nabi. Setiap kali hingga di multazam, Indro tak lupa mengucapkan doa khusus untuk Dono dan Kasino. “Mereka bukan hanya teman bagi gue, bahkan lebih dari kerabat,” ujarnya terhadap Nordin Hidayat dari Gatra. Rupanya, Indro tak sekadar melaksanakan napak tilas perjalanan Nabi.

Seusai menunaikan rukun wajib, ia mampir dahulu ke gerai Harley-Davidson Saudi Arabia di Andalus St., Jeddah. Bersama istri dan ketiga anaknya, Handika “Hade” Indrajanthy Putri, Satya Paramita “Hada” Dwinita, dan Harleyano “Harley” Triandro, penggila motor gede (moge) itu membelanjakan 4120 riyalnya (lebih dari Rp 10 juta) untuk aksesoris moge koleksinya. Bagi pemilik tujuh moge itu, belanja pelengkap Harley buat keluarga ibarat ritual tahunan.

Biografi Indro Warkop
Indro Warkop DKI

Indro memang menggandrungi Harley Davidson. Berbagai aksesoris motor besar buatan Amerika itu pun menjadi penghias di ruang tamunya. Ada yang yang dibuat dari tembaga dan berupa lukisan biasa. Miniatur sepeda renta di dalam figura beling, bangkit di meja kiri. Boneka berkepala singa, terpajang di meja sudut kanan.

Menggendarai motor Harley Davidson, hobi yang mendarah-daging dari keluarganya. Di komunitas Harley Davidson, dia menjabat sekretaris jenderal cum pendiri pertama Harley Davidson Club Indonesia (HDCI). Karena kegandrungannya, anak bungsunya beliau beri nama Harley. Motor pertamanya dibeli tahun 1975. Baginya, Warkop ialah darah daging. Meski sendirian, dia tidak ingin Warkop pupus. Ia merasa masih suatu keluarga. Keluarga yang harus dipertahankan.

Warkop kan, tinggal gue doang. Ya, gue yang menunjukkan anjuran dan mengawasi kehidupan mereka,

Banyak kabar mengatakan kalau dirinya berencana membentuk grup gres. Walaupun dikala ini Indro mesti berjalan sendiri, beliau memastikan jikalau dirinya tidak pernah berniat mengajak komedian lain untuk membangun grup warkop yang gres.

Yang mampu memisahkan kami bertiga cuma maut. Setelah Dono dan Kasino tak ada, saya akan melanjutkan grup ini sendiri. Tidak ada niat buat cari orang sebab kami ditakdirkan untuk bertiga saja,” ungkapnya menerangkan.

Daftar Profil dan Biografi Personil Warkop DKI :

Biografi Olga Syahputra – Artis Indonesia

Artis,  Feed,  Pelawak,  Profil

Biografi Olga SyahputraBiografi Olga Syahputra. Nama aslinya ialah Yoga Syahputra atau lebih dikenal dengan nama Olga Syahputra lahir di Jakarta, 8 Februari 1983. Ia yaitu seorang artis, komedian, dan pembawa acara Indonesia. Olga acap kali berperan waria. Namun Olga menampik bila dirinya mempunyai orientasi seksual menyimpang. Sulung dari tujuh bersaudara pasangan Nur Rachman dan Nurhida ini mulanya hanya penggemar yang sering meminta tanda tangan serta foto bareng idolanya. Keberuntungan menghampiri ketika dirinya ditawari bermain di film Lenong Bocah. Sayangnya cowok berdarah Minang-Jawa ini diharuskan ikut latihan apalagi dahulu di Sanggar Ananda.

Karena tidak mempunyai duit, Olga terpaksa memasarkan kulkas demi mengeluarkan uang kursus di Sanggar Ananda. Sahabat Olga, Bertrand Antolin yang lalu mengulurkan pinjaman dengan membelikan Olga kulkas baru. Selama aktif di Sanggar Ananda, Olga juga sering ikut syuting meski hanya tugas-peran minor. Olga juga pernah menjadi ajudan penyanyi Rita Sugiarto. Ketekunan Olga berbuah manis. Setelah sempat berperan di sinetron Kawin Gantung dan Si Yoyo, Olga menjadi presenter Ngidam di SCTV berpasangan dengan Jeremy Thomas. Olga juga bermain di program komedi Jangan Cium Gue dan disusul Extravanganza ABG. Bergabung dengan Extravanganza ABG di tahun 2005, nama Olga mulai dikenal. Namanya betul-betul melonjak sesudah di permulaan 2007 bergabung bersama Indra Bekti dan Indy Barends di acara Ceriwis di Trans TV.

Mulai tahun 2008, Olga menjadi presenter TV acara musik Dahsyat di stasiun RCTI bareng dua artis multi-talenta Luna Maya dan Raffi Ahmad. Selain menjadi presenter, beliau juga membintangi beberaya layar lebar, di antaranya Skandal Cinta Babi Ngepet dan Mau Lagi. Film Mau Lagi sebelumnya dicekal dan tidak mampu beredar. Namun sesudah berubah nama menjadi Cintaku Selamanya, film ini diberi izin untuk diedarkan.

Tak puas cuma manjadi presenter dan pemain drama, Olga mulai merambah dunia tarik bunyi. Saat ini, Olga telah merilis dua lagu single-nya, yakni Hancur Hatiku dan Jangan Ganggu Aku Lagi yang keduanya ialah lagu ciptaan Charly ST 12 dengan label Nagaswara. Olga juga mengungguli penghargaan sebagai Presenter Acara Variety Show Music Terfavorit dan Pelawak Terfavorit dalam Panasonic Awards 2009 dan Panasonic Gobel Awards 2010 yang disiarkan di RCTI , TPI, dan Global TV. Kini, Olga tidak lagi menjadi presenter acara Ceriwis, melainkan program Online di Trans TV bareng Jeng Kellin (Nycta Gina).

Olga juga membuatkan usahanya dengan membuka sebuah butik bersama dengan adik perempuannya, Reny Nurman yang bernama “Rumah Olga Syahputra” yang berlokasi di lantai 1 Los C2 No. 3A, ITC Kuningan, Jakarta Selatan. Ia menyampaikan bahwa bisnisnya ini juga membantu adiknya yang sedang liburan kuliah. Olga juga pernah menjadi pemain di Opera Van Java Trans7 dari 2008-2010. Di tahun yang sama Olga mulai bermain di acara sahur di Trans TV semenjak tahun 2008-2014. Kemudian dilanjutkan di program Pesbukers ANTV bareng Jessica Iskandar, Raffi Ahmad dan pemain lainnya.

Selain menjadi presenter, beliau juga membintangi beberapa film layar lebar, di antaranya Skandal Cinta Babi Ngepet dan Mau Lagi. Film Mau Lagi sebelumnya dicekal dan tidak dapat beredar. Namun sehabis berubah nama menjadi Cintaku Selamanya, film ini diberi izin untuk diedarkan. Tak puas hanya menjadi presenter dan aktor, Olga mulai merambah dunia tarik bunyi. Olga sudah merilis dua single, ialah Hancur Hatiku (2009) dan Jangan Ganggu Aku Lagi (2010) yang keduanya ialah lagu ciptaan Charly Setia Band dengan label Nagaswara. Selama berkarier di dunia hiburan Olga juga memenangkan penghargaan sebagai Presenter Acara Variety Show Music Terfavorit dan Pelawak Terfavorit dalam Panasonic Awards 2009 dan Panasonic Gobel Awards 2010 yang disiarkan di RCTI, TPI (sekarang MNC TV), dan Global TV.

Pada bulan April 2014, Olga Syahputra mengalami penyakit radang selaput otak yang sebelumnya dikabarkan Olga terkena kanker hingga dugaan mengalami guna-guna, ini tampakdari rasa pusing dan terus menurunnya daya tahan badan dari hari ke hari. Olga sempat dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, lalu sebab kondisi belum membaik, Olga sempat melaksanakan pengobatan di Jerman, sebelum alhasil memutuskan untuk melakukan perawatan di Singapura. Pada 27 Maret 2015, Olga meninggal dunia di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura alasannya adalah penyakit meningitis yang telah dideritanya.

Biografi Charlie Chaplin – Sang Legenda Pelawak

Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Komedian,  Pelawak,  Profil

Biografi Charlie ChaplinBiografi Charlie Chaplin. Ia terkenal sebagai komedian dunia. Charlie Chaplin lahir tanggal 16 April 1889 di East Street, daerah pasar yang ramai di Walworth, sebelah selatan kota London. Kedua orang tuanya yang bekerja sebagai artis penghibur pentaskomedi music hall bercerai sebelum Chaplin menginjak usia 3 tahun. Menurut data sensus tahun 1891, Chaplin tinggal bersama kakak dan ibunya yang bernama Hannah di Barlow Street, Walworth. Sewaktu masih kanak-kanak, ibunya mengajak Chaplin tinggal berpindah-pindah di sekeliling Kennington Road, daerah Lambeth, London. Ayah kandungnya yang bernama Charles Chaplin Senior yaitu keturunan orang Roma, seorang peminum dan cuma sekali-kali saja menghubungi putranya.

Ketika ibunya sedang sakit, Chaplin sempat dititipkan di rumah sang ayah yang saat itu tinggal bareng seorang wanita tabungan. Rumah tersebut ada di 287 Kennington Road, dan sekarang terdapat plakat perayaan yang menyatakan Charlie Chaplin pernah tinggal di sana. Ketika masih berusia 12 tahun, Chaplin ditinggalkan sang ayah untuk selama-lamanya. Chaplin dan abang sekandung lain bapak yang berjulukan Sydney Chaplin menjadi tanggung jawab sang ibu, Hannah Chaplin. Malang tidak bisa ditolak, ibu Chaplin menderita Skizofrenia dan jadinya harus dirawat di rumah sakit jiwa Cane Hill di Coulsdon.

Charlie Chaplin

Chaplin terpaksa tinggal di rumah penampungan orang miskin, bekerja untuk imbalan makan dan kawasan berteduh di daerah Lambeth, London. Setelah tinggal di sana beberapa minggu, Chaplin dimasukkan sekolah asrama penampungan anak terlantar berjulukan Central London District School di Hanwell.

Kakak-beradik Chaplin berjuang bahu-membahu semoga bisa bertahan hidup. Chaplin bersaudara kepincut tampil dalam pentaskomedi Music Hall di usia yang sungguh dini, dan ternyata keduanya memiliki bakat akting alami. Masa kecil Chaplin yang dikungkung kemelaratan nantinya sungguh kuat terhadap karakter yang diperankan dan tema film yang dibuatnya. Tanpa dimengerti Chaplin bersaudara, sang ibu ternyata masih memiliki seorang putra bernama Wheeler Dryden yang dibesarkan ayah kandungnya di mancanegara. Wheeler Dryden, adik sekandung Chaplin ini nantinya bergabung dengan Chaplin bersaudara, dan melakukan pekerjaan untuk studio Chaplin di Hollywood. Pada tahun 1928, ibu Chaplin wafat di Hollywood, sehabis 7 tahun tinggal di Amerika Serikat atas permintaan ketiga putranya yang sudah sukses.

Chaplin pertama kali naik panggung pada tahun 1894 sewaktu masih berusia 5 tahun. Tanpa persiapan sebelumnya, di suatu teater di Aldershot, Chaplin secara secara tiba-tiba diminta mengambil alih ibunya. Sewaktu masih kecil, Chaplin sakit keras dan mesti berbaring di tempat tidur selama berminggu-ahad. Di malam hari, ibunya duduk di bingkai jendela, bercerita sambil mendramatisasi kejadian pada hari itu. Chaplin pertama kali naik panggung dengan mendapatkan bayaran setelah bergabung dengan kalangan penari The Eight Lancashire Lads yang mementaskan pentasmusic halls di Britania. Pada tahun 1900, berkat tunjangan Sydney (kakak sekandungnya), Chaplin yang waktu itu berusia 11 tahun mendapat tugas sebagai kucing jenaka dalam pantomim Cinderella di London Hippodrome. Pada tahun 1903, Chaplin tampil dalam Jim: A Romance of Cockayne, diikuti peran rutinnya selaku Billy anak pengantar koran dalam Sherlock Holmes yang terus dijalani sampai tahun 1906. Chaplin tampil selanjutnya dalam acara variety Casey’s Court Circus, dan tahun selanjutnya sebagai badut dalam kalangan komedi slapstik Fun Factory di bawah asuhan Fred Karno.

gaya Charlie Chaplin

Chaplin pertama kali ke Amerika mengikuti pertunjukan keliling kelompok asuhan Fred Karno dari tahun 1910 sampai 1912. Setelah balik ke Inggris dan berada di sana selama 5 bulan, Chaplin kembali berangkat ke Amerika dan datang di sana tanggal 2 Oktober 1912. Kedatangan Chaplin yang kedua di Amerika juga masih bersama kelompok Fred Karno. Arthur Stanley Jefferson yang kemudian diketahui selaku Stan Laurel turut serta dalam rombongan dan menjadi sahabat sekamar Chaplin di asrama. Laurel kesudahannya pulang ke Inggris, tetapi Chaplin tetap bertahan di Amerika. Di final tahun 1913, produser film Mack Sennett terkesan dengan akting Chaplin yang waktu itu sedang bermain untuk rombongan Karno. Sennet mengontrak Chaplin yang setuju untuk bermain dalam film-film yang dibuat studio Keystone Film. Film pendek Making a Living, komedi satu reel yang dirilis 2 Februari 1914 ialah performa pertama Chaplin di layar perak.

Film-film permulaan Chaplin dibuat pada tahun 1914 di Keystone Studios yang ialah tempat Chaplin mencar ilmu teknik pengerjaan film, sekaligus menyebarkan aksara Tramp. Chaplin pertama kali memperkenalkan karakter Tramp terhadap publik lewat film keduanya, Kid Auto Races at Venice (diedarkan 7 Februari 1914) dan film ketiganya Mabel’s Strange Predicament (9 Januari 1914).

Di final perjanjian dengan Keystone, Chaplin telah bisa menyutradarai dan menyunting sendiri film-film pendek yang dibuatnya. Film-film tersebut ternyata berhasil besar. Pada tahun 1915, Chaplin menyepakati kontrak satu tahun dengan studio Essanay. Setelah itu, kesepakatan bernilai besar untuk selusin film komedi tipe dua reel disepakati Chaplin dengan studio Mutual Film pada tahun 1916. Studio memberinya kebebasan artistik yang hampir tanpa batas. Dalam dalam rentang waktu 18 bulan, Chaplin berhasil menuntaskan 12 judul film. Film-film ini nantinya berhasil menjadi film komedi klasik dan tetap masih bisa menghibur sampai kini. Di lalu hari, Chaplin mengingat kurun bersama studio Mutual sebagai kurun paling membahagiakan dalam kariernya.

Setelah kesepakatan dengan studio Mutual habis pada tahun 1917, Chaplin menandatangani persetujuan bikinan 8 film tipe dua reel dengan studio First National. Selain pembiayaan dan distribusi film-film (1918-1923) yang ditanggung studio First National, kebebasan artistik semuanya berada di tangan Chaplin. Dengan kebebasan berkreasi ada di tangan, Chaplin membangun studio Hollywood sendiri. Pada abad ini tercipta film-film Chaplin yang tak lekang dikonsumsi waktu, dan masih mampu dijadikan panutan bagi pembuat film yang lain. Film-film yang dibuat Chaplin bareng First National berbentukfilm komedi dengan abad putar singkat, misalnya: A Dog’s Life (1918) dan Pay Day (1922), ditambah film dengan era putar lebih panjang, contohnya: Shoulder Arms (1918), dan The Pilgrim (1923).

Film Chaplin asal kala ini dengan masa putar tolok ukur dan sukses menjadi klasik ialah The Kid (1921). Pada tahun 1919, Chaplin mendirikan distributor film United Artists bantu-membantu Mary Pickford, Douglas Fairbanks, dan D. W. Griffith. Mereka berempat berusaha melepaskan diri dari sistem monopoli yang dipegang agen film dan pemilik modal di Hollywood. Usaha ini berhasil, dan kemandirian Chaplin selaku pembuat film tetap terjamin berkat adanya kontrol penuh atas film yang diproduksi di studio milik sendiri. Nama Chaplin terus tercatat selaku anggota dewan administrator UA sampai di awal tahun 1950-an. Seluruh film Chaplin yang diedarkan United Artists bermasa putar patokan, dimulai dari A Woman of Paris (1923), diikuti film The Gold Rush (1925) yang nantinya menjadi klasik, dan diakhiri dengan The Circus (1928).

Film-film bisu yang hingga kini dianggap sebagai karya terbesarnya, City Lights (1931) dan Modern Times (1936) justru dibentuk Chaplin dikala dunia sinema sudah mengenal film bersuara. Di kedua film tersebut, Chaplin melakukan sendiri efek bunyi dan ilustrasi musik. Film City Lights mungkin berisi keseimbangan sempurna antara komedi dan sentimentalitas ala Chaplin. Adegan terakhir film City Lights disanjung kritikus James Agee yang berkomentar di majalah Life tahun 1949 selaku : “sepotong akting paling andal yang pernah direkam seluloid”. Film bersuara karya Chaplin yang dibuat di Hollywood yaitu: The Great Dictator (1940), Monsieur Verdoux (1947), dan Limelight (1952).

Walaupun pembuat film lain sudah beralih pada film bersuara, Chaplin bertahan untuk tidak ikut-ikutan. Film bersuara sudah diketahui semenjak tahun 1927, tapi Chaplin terus bertahan dengan film-film bisu selama dekade 1930-an. Film Modern Times (1936) yaitu film bisu, tapi memperdengarkan dialog yang keluar dari benda-benda mati, mirip radio atau pesawat televisi. Chaplin memang sengaja menjadikannya mirip itu untuk menolong penonton film pada tahun 1930-an yang tidak lagi sudah biasa menyaksikan film bisu. Film Modern Times sekaligus film pertama yang memperdengarkan bunyi Chaplin (pada lagu yang dipasang di tamat film). Walaupun demikian, film ini masih dianggap film bisu oleh sebagian penonton, sekaligus final dari kala film bisu karya Chaplin.

Chaplin diketahui selaku artis serba bisa, koreografi film Limelight (1952) dikerjakannya sendiri, begitu pula lagu latar film The Circus (1928). Lagu berjudul “Smile” merupakan ciptaan Chaplin yang paling populer di antara semua lagu yang pernah ditulisnya. Ditulis untuk film “Modern Times”, lagu “Smile” diberi suplemen lirik untuk dinyanyikan Nat King Cole di saat ingin diedarkan kembali pada tahun 1950-an. Lagu “This Is My Song” dari film terakhir Chaplin, “A Countess From Hong Kong” sukses menjadi hit dalam banyak sekali bahasa pada tahun 1960-an (utamanya versi Petula Clark). Film Limelight berisi lagu tema berjudul “Eternally” yang berhasil menjadi hit pada tahun 1950-an. Ilustrasi musik untuk film Limelight yang dilaksanakan Chaplin menerima nominasi Academy Awards pada tahun 1972. Hal ini dimungkinkan karena pertunjukan perdana di Los Angeles tertunda selama dua dekade.

Chaplin mengungguli 2 penghargaan kehormatan Academy Awards. Waktu itu belum ada mekanisme audit pemungutan suara, dan penghargaan Oscar yang pertama dibagi-bagikan pada 16 Mei 1929 menurut pembagian kategori yang sungguh luwes. Chaplin mulanya dinominasikan sebagai Aktor Terbaik dan Sutradara Komedi Terbaik untuk karyanya The Circus, tetapi namanya ditarik kembali dan dewan Academy justru menetapkan untuk memberi penghargaan istimewa untuk “kegeniusan, kesanggupan serba mampu dalam akting, penulisan, penyutradaraan, dan bikinan film The Circus”. Film lain yang menerima penghargaan istimewa pada tahun itu ialah The Jazz Singer.

Penghargaan kehormatan yang kedua dari Academy diterima Chaplin 44 tahun kemudian pada tahun 1972. Chaplin menerima penghargaan atas “imbas tak terhingga yang dibuatnya dan menyebabkan film selaku bentuk seni abad ini”. Chaplin keluar dari pengasingannya untuk mendapatkan penghargaan ini. Setelah Chaplin menerima penghargaan, para hadirin berdiri memberikan sambutan tepuk tangan selama 5 menit sarat yang sampai kini tercatat sebagai standing ovation terlama sepanjang sejarah Academy Award.

Chaplin juga pernah masuk nominasi selaku akseptor penghargaan Academy untuk Aktor Terbaik, Skenario Asli Terbaik, dan Film Terbaik untuk karyanya The Great Dictator, tapi gagal. Film Monsieur Verdoux (1947) juga pernah dicalonkan sebagai Skenario Asli Terbaik, tetapi lagi-lagi gagal menjangkau penghargaan. Sewaktu masih aktif sebagai pembuat film, Chaplin pernah menyatakan ketidakpuasannya pada Academy Awards. Putranya yang bernama Charles Jr. bercerita wacana langkah-langkah Chaplin menyebabkan penghargaan Oscar yang diterimanya pada tahun 1929 sebagai pengganjal pintu yang menjadi alasannya kemarahan dewan Academy pada tahun 1930-an. Hal ini mungkin menjadi alasan film City Lights sama sekali tidak pernah masuk nominasi, padahal berbagai hasil jajak pendapat sepakat film ini sebagai salah satu film paling besar dalam sejarah layar perak.

Di usia lanjut, Chaplin pernah mendapatkan Academy Award yang didapatnya dari hasil persaingan dan bukan secara kehormatan. Pada tahun 1973, film Limelight (1952) menerima penghargaan Oscar untuk Academy Award untuk Ilustrasi Musik Asli (Best Music in an Original Dramatic Score). Chaplin membintangi film ini bareng Claire Bloom, serta tampil secara cameo bersama Buster Keaton yang ialah satu-satunya penampilan kedua komedian terbesar dalam satu film. Setelah film final dibuat , kecenderungan politik yang dianut Chaplin mengakibatkan film Limelight tidak jadi diputar di Los Angeles. Pemutaran di Amerika Serikat gres berjalan pada tahun 1972, sehingga film ini walaupun diproduksi tahun 1952 berhak masuk nominasi.

Dua film terakhir Chaplin dibentuk di London: A King in New York (1957) yang dibintanginya sendiri (sekaligus penulis skenario dan sutradara), dan A Countess from Hong Kong (1967) dengan bintang Sophia Loren dan Marlon Brando. Film A Countess from Hong Kong merupakan tampilan Chaplin yang terakhir, tampil singkat secara cameo sebagai awak kapal yang sedang mabuk bahari.

Dalam otobiografi berjudul My Life in Pictures terbitan tahun 1974, Chaplin menuturkan bahwa dirinya sudah menulis skenario untuk dibintangi Victoria, putri terkecilnya. Kalau skenario yang diberinya judul The Freak jadi diproduksi, Victoria akan diberi tugas selaku bidadari. Menurut Chaplin, skenario film ini telah tamat dan latihan praproduksi telah dimulai (buku ini memuat foto Victoria lengkap dengan kostumnya), namun buatan dihentikan alasannya adalah Victoria menikah. Chaplin menambahkan, “Kapan-kapan, niscaya aku buat.” Kesehatan Chaplin terus menurun pada tahun 1970-an, dan meninggal sebelum angan-angannya terwujud. Salah satu karya yang dimengerti selaku karya terakhir Chaplin yakni ilustrasi musik yang ditulisnya untuk memperbarui A Woman of Paris, karyanya yang kurang sukses pada tahun 1923.

Chaplin menerima gelar Knight Commander of the British Empire (KBE) dari Ratu Elizabeth II pada 4 Maret 1975. Nama Chaplin pertama kali disarankan selaku peserta pada tahun 1931, dan masuk dalam daftar calon untuk yang kedua kali pada tahun 1956, tapi diveto pemerintah Konservatif yang tak mau merusak korelasi dengan Amerika Serikat di tengah ketegangan Perang Dingin dan Krisis Terusan Suez. Chaplin wafat di usia 88 tahun dalam tidurnya pada Hari Natal tahun 1977, di Vevey, Swiss. Chaplin dimakamkan di Pekuburan Corsier-Sur-Vevey di Corsier-sur-Vevey, Kanton Vaud, tetapi makamnya dipindah di akrab Danau Jenewa setelah pernah dicuri sekelompok orang. www.biografiku.com

Biografi Tukul Arwana – Komedian Indonesia

Artis,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Pelawak,  Profil,  Selebriti

biografi, tukul arwana, artis, pelawak, selebritiBiografi Tukul Arwana. Dengan nama asli Tukul Riyanto atau dikenal selaku Tukul Arwana lahir di Perbalan, Purwosari, Semarang, 16 Oktober 1963 Sejak lahir, beliau diberi nama Riyanto, bukan Tukul Riyanto seperti yang diketahui kini. Merupakan anak dari pasangan Abdul Wahid dan Sutimah (alm.). Karena ia sering sakit, namanya ditambah kata “Tukul” menjadi Tukul Riyanto. Anehnya, sesudah namanya diubah demikian, beliau menjadi jarang sakit. Ia pun kesudahannya akrab diundang Tukul. Di usia 5 bulan, Tukul yang sering sakit diasuh oleh tetangganya, Suwandi. Orang renta Tukul, Abdul Wahid dan Sutimah (alm.) yang mempunyai empat orang anak rela menyerahkan Tukul, sebab Suwandi sangat ingin menjadikan Tukul sebagai anak angkat.

Dengan talenta alaminya, Tukul muda sudah mulai melawak sejak kelas VI Sekolah Dasar. Berbagai macam perlombaan lawak, mulai dari tingkat Kotamadya Semarang, Jawa Tengah, DKI, dan Jabotabek, serta tingkat nasional ia coba. Usahanya ini tidak sia-sia. Ia sukses menjuarai berbagai perlombaan melawak. Setelah lulus SD, putra ketiga dari pasangan Abdul Wahid dan almarhumah Sutimah itu melanjutkan sekolahnya ke Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah Indraprasta. Namun, pada saat Tukul duduk di bangku kelas III, orang tua angkatnya, Suwandi mengalami kesusahan ekonomi. Bahkan, rumah yang selama itu ditempatinya harus dijual. Puncaknya, dikala menimba ilmu di SMA Ibu Kartini, Jalan Sultan Agung, Semarang, Tukul mulai kesulitan untuk mengeluarkan uang biaya sekolah. Tukul pun mulai mencari pekerjaan untuk membiayai sekolahnya.

Selepas Sekolah Menengan Atas, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, selain melawak ia juga pernah melakukan pekerjaan selaku sopir transportasi (jurusan Johar-Panggung di Semarang). Setelah dua tahun, Tukul berganti pekerjaan menjadi sopir truk gas elpiji di kawasan Tanah Mas, Semarang Utara selama dua tahun, sebelum kesudahannya kembali menjadi sopir transportasi . Setelah berubah-ganti pekerjaan, Tukul kesudahannya memuntuskan untuk hijrah Jakarta atas usul temannya Joko Dewo dan Tony Rastafara sekitar tahun 1992. Selama beberapa tahun di Jakarta, nasibnya belum juga berganti.

Di kontrakannya yang terletak di bilangan Blok S Jakarta Selatan, Tukul banyak dibantu Joko Dewo dan Tony Rastafara untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam keadaan ekonomi yang belum berkecukupan, Tukul menikah dengan gadis berdarah Padang berjulukan Susiana. Ia dikaruniai 2 orang anak wanita dan laki laki. Perempuan bernama Novita Eka Afriana dan yang kecil berjulukan Wahyu Jovan Utama. Setelah menikah, Tukul dan keluarganya tinggal di suatu kontrakan di tempat Cipete Utara. Sampai risikonya Tukul melamar kerja di Radio Humor SK dan bekerja di sana bersama rekan komedian lainnya seperti Bagito, Patrio, Ulfa Dwiyanti, dan lain-lain. Sebelumnya, Tukul sempat menjadi sopir pribadi untuk menafkahi keluarganya.

Nasib mujur Tukul kian membaik saat beliau diajak dalam buatan Lenong Rumpi oleh Ramon Tommybens. Titik balik kariernya pun mencuat dikala menjadi pendamping Joshua di video klip “Air” dengan iKon diobok-obok-nya sekitar tahun 1997. Nama Tukul Arwana makin melonjak dikala dipercayai untuk menjadi pembawa acara program musik “Aduhai” di TPI serta acara “Dangdut Ria” di Indosiar. Saat ini, namanya kian melesat ketika TV7 (kini Trans7) mempercayakannya menjadi pembawa acara talk show Empat Mata (Kini Bukan Empat Mata).

Tukul juga membintangi film layar lebar pertamanya yang berjudul Otomatis Romantis. Dalam film yang disutradarai Guntur Soehardjanto ini, Tukul berperan selaku suami Wulan Guritno dalam sebuah rumah tangga yang ada di ujung kehancuran. Tukul dikenal dengan program Bukan Empat Mata yang dibawakannya. Selain menjadi pelaku hiburan, Tukul juga merintis perjuangan yang bergerak di bidang hiburan, yang berjulukan “Ojo Lali Entertainment”. suka makan mie ayam mbok darmi. Nama “Arwana” diberikan oleh rekannya, Tony Rastafara supaya Tukul bisa menjadi orang kaya, alasannya adalah ikan arwana banyak dipelihara orang kaya, sehingga menjadi Tukul Arwana. www.biografiku.com

Biografi Rowan Atkinson – Mr.Bean

Artis,  Biodata,  Biografi,  Feed,  Komedian,  Pelawak,  Profil,  Sejarah,  Selebriti,  Seniman

Mr.Bean, Rowan Atkinson, Pelawak, Biografi, artisBiografi Rowan Atkinson. Ia sangat populer sebagai Mr. Bean. Nama lengkapnya ialah Rowan Sebastian Atkinson lahir 6 Januari 1955, Ia dilahirkan di Consett, County Durham pada 1955, dari keluarga Eric Atkinson, seorang petani dan eksekutif perusahaan, dan istrinya Ella May (née Bambridge). Kakaknya adalah politikus Rodney Atkinson. Ia bersekolah di Durham Choristers School, lalu St Bees School, dan mempelajari teknik elektro di Newcastle University. Ketika di sekolah, ia sekelas dengan mantan perdana menteri Tony Blair. Ia lalu meraih gelar M.Sc. dari Queens College, Oxford.

Rowan Atkinson ialah seorang pelawak, pemain drama, dan penulis Inggris, populer alasannya film seri televisi Blackadder dan Mr. Bean, Ia mulai muncul di televisi pada acara Not the Nine O’Clock News, disertai dengan The Black Adder, dan lalu Mr. Bean. Atkinson telah membintangi iklan untuk Hitachi, Fujifilm, donor darah, dan Barclaycard. Selain itu dia muncul dalam film-film Never Say Never Again, Four Weddings and a Funeral, The Lion King, Rat Race, Love Actually, dan memainkan peran utama dalam Bean, Mr. Bean’s Holiday, dan Johnny English.

Atkinson menikah dengan Sunetra Sastry pada 1990, dikaruniai dua anak, Lily dan Benjamin, dan tinggal di desa Oxfordshire. Ia mempunyai koleksi kendaraan beroda empat dan menulis untuk majalah Car dan Evo. Koleksi mobilnya kebanyakan berisikan Aston Martin, termasuk DB7 yang dipakai dalam Johnny English. Mobil Aston Martin V8 Zagato miliknya memiliki plat nomor “COM1C”, dan dikendarainya dalam film The Tall Guy.

Bidata / Profil Roman Atkinson – Mr.Bean

Nama asli : Rowan Sebastian Atkinson

Lahir : 6 Januari 1955 Consett, County Durham England

Media : lawak Aktor, komedian dan penulis

Tahun aktif : 1979–kini

Genre : Komedi

Istri : Sunetra Sastry (1990-kini)

Karya & tugas

  • Blackadder
  • The Thin Blue Line
  • Mr. Bean
  • Not the Nine O’Clock News

Biografi Azis Gelagapan Ovj

Artis,  Feed,  Komedian,  Pelawak,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Selebriti,  Seniman

Azis Gagap, Opera Van Java, Komedian, Pelawak, BiografiBiografi Azis Gagap OVJ. Nama aslinya yakni Muhammad Azis lahir di Jakarta, 22 Desember 1973, diketahui luas dengan nama Azis Gagap OVJ, Perjalanan karir Azis ini juga terbilang tidak gampang alasannya adalah diawal-permulaan karirnya, Azis pernah mendapatkan bayaran melawak sebesar Rp. 25 ribu saja. Mendapatkan bayaran yang dirasa tidak mencukupi hidupnya, Azis juga pernah menjajal berkarir dengan bekerja di sebuah kontraktor bangunan. Pertama kali terjun di dunia pelawak, Azis mencicipi kesulitan alasannya Azis nggak bisa ngelucu.

Azis memulai karier melawak lewat panggung lenong dari satu kelurahan ke kelurahan lain. Selanjutnya, pada tahun 1999 ia mulai melakukan pekerjaan dengan Bagito dalam program “Paviliun” di TVRI. Azis dengan melawak bareng Bagito berkenalan dengan Patrio. Dan Azis mengaku banyak mencar ilmu ngelawak dari sahabat-temannya, meskipun menerima bayaran sebesar Rp. 25 ribu saja, Azis tetap mensyukurinya untuk mencukupi istri dan ketiga anaknya.

Azis juga menjajal jalan lain untuk menerima rejeki lebih untuk menghidupi keluarganya dengan bekerja di suatu kontraktor bangunan. Namun alasannya merasa memiliki jiwanya berada di pelawak kesannya Azis meninggalkan perusahaan kontraktor bangunan itu dan kembali menjadi komedian. Dan ternyata jalan menuju rejeki yang lebih besar itu tidak selamanya tertutup bagi Azis dan keluarganya ini. Azis menerima masukan dari seorang penulis untuk memerankan seorang pelawak yang gagap.

Azis Gagap, Opera Van Java, Komedian, Pelawak, Biografi

Sejak tahun 2008 karier Azis mulai menanjak dengan melawak dalam Opera Van Java bersama Parto, Sule, Andre Taulany, dan Nunung. Azis juga bermaksud merambah dunia menyanyi dengan mengeluarkan album. Disamping selaku bintang film dan pelawak di dunia hiburan, Aziz Gagap juga seorang yang senang memberi dan sangat peka terhadap problem sosial. hal demikian dibuktikan dengan keterlibatan dan aktivitas sosialnya dengan mendirikan suatu pesantren bernama “Padepokan Aziziyah” di Bogor. suatu kawasan belajar yang diperuntukkan bagi belum dewasa yang kurang mujur secara ekonomi. di padepokan yang dikala ini sedang dibangun ini siswa dan siswinya di bebaskan dari biaya.

Biografi Parto Partrio – Komedian Ovj

Artis,  Biografi,  Feed,  Komedian,  Pelawak,  Selebriti,  Seniman

Biografi Parto Patrio - PelawakBiografi Parto Patrio. Ia terlahir dengan nama lengkap Eddy Soepono lahir di Jakarta, 17 April 1961 lebih dikenal sebagai Parto Patrio salah satu anggota grup trio lawak Patrio. Kini Parto Patrio yang kini aktif di lawakan OVJ (Opera Van Java) sebagai Dalang nya. Dalam lawakannya, Parto menggunakan logat Ngapak (Banyumasan), alasannya konon kabarnya, beliau ada kawasan Cilacap.Parto mengawali karirnya dikala ia menjadi penyiar radio di SK bersama Akri dan Eko. Setelah itu mereka bertiga sepakat untuk mendirikan bareng grup lawak berjulukan Patrio tepatnya pada tanggal 10 oktober 1994. Patrio meraih ketenaran nasional lewat program Ngelaba di stasiun televisi TPI. Setelah nama mereka terkenal, masing-masing anggota sering mendapat pekerjaan untuk manggung sendiri-sendiri.

Meski demikian, mereka tetap berkomitmen untuk Patrio. Selain sering muncul di acara dengan tema lawak, Parto juga pernah mendukung beberapa sinetron komedi, di antaranya sinetron Oke-Oke Bos. Tahun 2009, bermain di sitkom OKB dan Opera Van Java di Trans 7. Di Opera Van Java berperan sebagai dalang, masalah senjata apinya kadang dijadikan banyolan di OVJ dan dia sering diidentikan dengan Ariel Peterpan. Dalam acara OPERA VAN JAVA, Parto berperan selaku seorang dalang yang memiliki wewenang untuk mengendalikan alur dongeng di setiap adegan. Sedangkan para pemain yang bertindak sebagai wayang, mesti menuruti semua perintah yang diucapkan oleh dalang, oleh alasannya itu, para pemain dituntut untuk melakukan improvisasi adegan dan dialog dengan segera.

Parto menikah dengan Ida Murwani. Dari ijab kabul ini, Parto memiliki 3 orang anak. Tahun 2001, Parto menikah lagi dengan seorang artis pendatang baru, Dina Risty. Dari istri kedua, Parto memiliki seorang anak. Bulan Agustus 2004, Parto terpaksa memiliki masalah dengan polisi atas keterlibatan dalam penggunaan senjata api secara asal pilih. Peristiwa itu terjadi di sebuah cafe daerah acara ulang tahun anak rekannya, Eko Patrio.

Biografi Parto Partrio - Pelawak OVJ

Selain itu, keunikan acara ini adalah alur ceritanya yang cuma diketahui oleh sang dalang, sehingga reaksi dan agresi impulsif para pemain OPERA VAN JAVA ini akan mengalir dengan sendirinya. Selama pertunjukan wayang manusia ini berjalan, Parto akan ditemani oleh Rina ‘Sinden Centil’ yang hendak menawarkan komentar kepada para pemain, serta menyanyikan beberapa buah lagu dengan gaya khas seorang sinden, sedangkan Sule akan hadir di setiap episode OVJ selaku pemain wayang tetap.

Biografi Parto Patrio - Pelawak

Acara Opera Van java digawangi oleh Parto Patrio selaku Dalang, Rina sebagai sinden, dan didukung pemain-pemain tetap seperti Sule Steven, Olga Syaputra, Azis Gagap, Andre Stinky, Nunung dan aneka macam bintang tamu yang selalu berubah setiap episode. Karakter masing-masing tokoh dalam tiap episode memang berlawanan-beda tetapi tidak meninggalkan karakter yang telah menempel di diri masing -masing pemain tersebut. Sule berkarakter sebagai pelopor tim sehingga sering mendapat tokoh utama. Olga berkarakter juga pemain utama yg sering bertukar peran utama dgn Sule.

Saat hendak pulang, langkah Parto dan Dina, istri keduanya, ditahan para wartawan yang mau meminta konfirmasi kabar bahwa Parto sudah sebulan tidak mengunjungi istri pertamanya. Merasa jalannya dihalang-halangi, Parto marah dan menembakkan pistol ke atas. Kasus tersebut berlanjut dengan pelaporan sejumlah pekerja infotainment yang merasa terancam oleh Parto. Namun perkara ini alhasil selesai dengan perdamaian. Pihak pelapor sudah mencabut gugatannya dan sudah ditandatanganinya nota komitmen antara pelapor dan Parto. Saat ini Parto dikenal membawakan lakon dalang di acara komedi Opera Van Java bersama sule, azis, nunung, dan andre taulany yang ditayangkan oleh TRANS 7.

Acara Komedi :

  • Oke-Oke Bos
  • Opera Van Java
  • Ngelaba