José Mário dos Santos Mourinho Félix atau Jose Mourinho, lahir di Setubal, Portugal, 26 Januari 1963, Mourinho mencar ilmu di universitas di Lisboa dan menjangkau gelar sarjana dalam bidang ilmu olah raga dengan tesis mengenai metodologi persepak bolaan. Ia dengan segera beralih profesi mulai dari mengajar, melatih tim anabawang dan menjadi penerjemah untuk Bobby Robson pada Sporting Lisbon, kemudian menjadi ajudan pelatih saat beliau mengikuti Robson pindah ke FC Porto dan Barcelona. Di Barcelona, dia menjadi ajun Louis van Gaal, kemudian di tahun 2000 dia kembali ke Lisboa dan menjadi instruktur Benfica.
Pada tahun 1989, ia menikah dengan Matilde, yang sudah dikenalnya semenjak masa kanak-kanak. Mereka mempunyai dua orang anak: Matilde and José Jr. Mourinho terikat perjanjian iklan di Eropa dengan Samsung, American Express dan perusahaan-perusahaan lain. Biografi resminya menjadi ‘best-seller’ di Portugal. Dia berperan dalam banyak aktivitas sosial di dunia, mirip proyek cukup umur untuk bawah umur Israel dan Palestina dan juga acara sejenis di negaranya. Pada 16 Mei 2007, Mourinho pernah ditahan dengan tuduhan melawan petugas polisi saat petugas polisi akan mengkarantina anjingnya.
Pada 23 Maret 2009 Mourinho eraih gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Teknik di Lisboa, Portugal. Sempat dirumorkan bercerai dengan istrinya, Matiilde “Tami” Mourinho yang telah memberikannya dua anak, Matilde dan Jose Jr dari bahtera rumah tangga yang telah didayuh selama 20 tahun. Sejumlah media mewartakan bila mantan pelatih Chelsea itu sering berbelanja di Milan sendirian. Namun pada karenanya rumah tangga mereka tetap baik-baik saja. Mourinho dinobatkan selaku pelatih terbaik dunia oleh FIFA pada 10 Januari 2011 pada Gala Ballon d’Or di Zürich, Swiss
Mantan instruktur Benfica ini diketahui dengan komentar-komentarnya yang sangat tajam dan kontroversial. Saat datang di Chelsea pada 2004, ia menyebut dirinya sebagai “sang istimewa” (The Special One). Ditambah dengan penampilannya yang bergaya “bintang film”, beliau kerap menjadi target di halaman utama informasi dan gosip. Profilnya menjadi salah satu penghuni patung lilin di Museum Madame Tussaud di London. Dia dikenal sebagai pelatih dengan kepribadian yang besar lengan berkuasa dan bisa menanamkan mental juara di setiap tim yang ditanganinya. Meski strateginya acapkali dikritik alasannya memainkan sepak bola negatif, ia yaitu jaminan prestasi yang asli. Tidak jarang Mourinho disebut “pelatih spesialis piala” dengan keberhasilannya merebut empat trofi domestik di empat negara yang berlainan.
Mourinho menggantikan kursi kepelatihan Porto pada Januari 2002 dari tangan Octavio Machado. Selama dua setengah tahun di klub itu, ia berhasil menjinjing pulang enam trofi dan sempat menjangkau Treble Winners pada tahun 2003. Dia meninggalkan Os Dragoes (istilah Porto) pada 31 Mei 2004 untuk kemudian berlabuh ke Chelsea.
Anak Jose Felix Mourinho ini diperkenalkan selaku pelatih Chelsea pada tanggal 2 Juni 2004. Tahun pertamanya sebagai manajer (2004-2005), berhasil mengakibatkan Chelsea sebagai juara Liga Utama Inggris setelah masa penantian selama 50 tahun. Pada era berikutnya, 2005-2006, kembali beliau mengirim Chelsea menjadi juara Liga Inggris tanpa kesusahan. Di tahun ketiga, 2006-2007, Chelsea mengalami banyak cobaan alasannya cedera serius para pemain khususnya, antara lain kiper utama Petr Cech, kiper kedua Carlo Cudicini, kapten John Terry, serta Joe Cole, yang semuanya membutuhkan istirahat panjang. Namun demikian, pada perode 2006-2007 ini, Mourinho tetap sukses mengirim Chelsea meraih gelar ganda sebagai juara Piala Carling dan Piala FA.
Pada 20 September 2007, Mourinho tiba-datang menetapkan untuk meninggalkan jabatannya sebagai pelatih Chelsea lewat “persetujuan bareng ” setelah bertemu dengan para petinggi klub. Dengan hengkangnya Jose dari Chelsea, maka Liga Utama Inggris kehilangan “the special one” (julukan bagi Jose Mourinho) yang populer dengan komentar-komentarnya yang selalu menjadi sorotan pers dan para pelatih lainnya.
Usai sembilan bulan tidak melatih, pada 2 Juni 2008, Mourinho resmi diangkat sebagai pelatih Inter Milan mengambil alih Roberto Mancini yang dipecat pada 29 Mei 2008 atau 72 jam sebelum penunjukannya. Oleh Massimo Moratti ia ditarget juara Liga Champions 2009 yang finalnya akan digelar di stadion Olimpico, Roma, Italia 27 Mei 2009.
Mourinho memilih Giuseppe Baresi, seorang mantan pemain Inter era 80-an sebagai asisten instruktur. Dia juga melakukan pekerjaan dengan Rui Faria (pelatih fisik), Silvino Louro (instruktur kiper) dan André Villas Boas (tangan kanan pelatih teknik). Tiga orang terakhir ini juga ialah staf-stafnya selama melatih Chelsea dan Porto.
Pada 24 Agustus 2008, Mourinho memenangkan trofi pertamanya bagi Inter di Piala Super Italia usai menundukkan AS Roma 6–5 melalui laga penalti setelah berimbang 2–2 selama 120 menit pertandingan wajar plus tambahan time. Tapi ekspektasi Moratti akan gelar Liga Champions habis ketika Inter kalah agregat 0–2 di babak 16 besar dari Manchester United pada 11 Maret 2009. Mourinho melewati animo pertamanya dengan Inter Milan di Italia pada ekspresi dominan 2008-09 dengan berhasil kala Inter merebut gelar ke-17 Liga Italia Serie-A. Inter meraih gelar usai AC Milan kalah 1–2 dari Udinese. Atas keberhasilan ini, kontraknya diperpanjang hingga 2012.
Musim 2009-10 mampu dikatakan kala keemasan Inter dibawah Mourinho. Terlebih, 28 April 2010, timnya berhasil menyingkirkan juara bertahan FC Barcelona di semifinal Liga Champions dengan agregat 3–2. Otomatis hasil itu menjinjing Inter melaju ke final dan akan menantang Bayern Munich pada 22 Mei 2010 di Stadion Santiago Bernabéu. Ini ialah final pertama La Beneamata semenjak 38 tahun terakhir. Prestasi itu membuat nama Mourinho kian berkibar dan menjadi minat tim-tim elit Eropa mirip AC Milan dan Real Madrid untuk menjadikan dirinya sebagai pelatih di ekspresi dominan depan. Selain Liga Champions, Inter berpotensi merebut gelar Coppa Italia dan Serie A. Trofi Coppa Italia merupakan prestasi pertama dari tiga trofi yang diincar pada animo 2009-10, Mourinho dan anak buahnya berhasil mengalahkan AS Roma pada tanggal 6 Mei 2010 di Stadion Olimpico.
Pada 16 Mei 2010, ia kembali mengirim Inter ke tangga juara Liga Italia sekaligus mencatat scudetto Inter yang ke-18 dan dalam lima isu terkini berturut-turut setelah membekap Siena 1–0 di Artemio Franchi. Di Stadion Santiago Bernabeu pada tanggal 23 Mei 2010, Inter bareng Mourinho mencetak sejarah baru sehabis mengalahkan Bayern 2–0 melalui kaki emas Milito pada langgar Final Liga Champions. Inter menjadi tim Italia pertama dalam sejarah yang meraih Treble Winners.
Kesuksesan bareng Inter Milan menciptakan Mourinho ingin pergi dan mencari tantangan lain, tepatnya di Spanyol. Setelah Presiden Real Madrid Florentino Perez memecat Manuel Pellegrini pada 27 Mei 2010, Jose Mourinho ditunjuk menjadi instruktur Real Madrid. Pada 31 Mei 2010, Mourinho dipresentasikan kepada media. Pada 21 April 2011, Mourinho memberikan trofi Copa del Rey terhadap Real usai mengalahkan Barcelona 1–0 pada partai simpulan. Itu ialah piala ke-18 untuk klub setelah 18 tahun terakhir (terakhir meraih tahun 1993). Piala itu juga gelar pertama Mourinho di Spanyol. Atas kesuksesan itu, Mourinho sekarang menjadi pelatih pertama yang mampu meraih piala domestik di empat negara berlawanan (Portugal, Inggris, Italia, dan Spanyol). Setelah menyebabkan Real Madrid juara liga beberapa tahu kemudian menyusul performa jelek real madrid, dia kemudian di pecat tak usang sesudah itu dia kembali menukangi Chelsea.