Kemudian pada tahun 1982, beliau dijual ke FC Barcelona dengan harga 3 juta pounsterling, yang ialah rekor dunia. Namun gres beberapa usang bergabung, ia sudah mesti istirahat sekitar setahun akibat tekel keras terhadapnya. Dan bareng klub catalan ini sukses merebut Copa del Rey dan juga merupakan permulaan berkibarnya peran Sang Legenda di Eropa
Maradona lalu ditransfer ke SSC Napoli pada tahun 1984 dan menjinjing tim tersebut menjadi juara Seri A untuk pertama kalinya dalam sejarah Napoli (1986/87 dan kemudian 1989/1990). Selain itu, dia juga membantu Napoli menjuarai Piala Italia pada tahun 1987. Setahun kemudian (animo 88/89), Napoli mengalahkan Stuttgart untuk menjadi juara Piala UEFA.
Pertunjukkan kecanggihan Maradona ialah pada dikala berlangsungnya Piala Dunia 1986 di Meksiko, di mana Argentina keluar selaku Juara Dunia untuk kedua kalinya, setelah yang pertama pada tahun 1978 di Argentina.
Pada Piala Dunia di Meksiko tersebut, Maradona membuat gol terbaik sepanjang era ialah dikala Argentina bertemu Inggris di babak perempat akhir. Pada saat itu Maradona menggiring bola dari tengah lapangan, lalu melalui 5 orang pemain Inggris dan menaklukkan kiper kenamaan Inggris, Peter Shilton.
Sayangnya, pada partai tersebut pula, Maradona membuat gol yang sangat buruk pula. Gol tersebut tercipta lewat tunjangan tangan, yang dibilang Maradona selaku hasil sumbangan “Tangan Tuhan”. Ia jadinya mengakui bahwa hal tersebut dijalankan dengan sengaja pada 22 Agustus 2005.
Pada Piala Dunia berikutnya tahun 1990 di Italia, Maradona sukses menenteng Argentina menjadi finalis setelah mengalahkan tuan rumah Italia di babak semi final. Sayangnya pada partai puncak, Argentina dikalahkan oleh Jerman Barat dengan skor 1-0.
Penurunan karir dan pascakarir
Karirnya kemudian menanjak turun sehabis itu. Ia terbukti melaksanakan doping pada tahun 1991 dan dihentikan bermain selama 15 bulan. Setelah bebas, ia melaksanakan comeback bareng Sevilla namun dipecat setahun lalu. Ia kemudian kembali ke Argentina dan bermain bersama Newell’s Old Boys selama 5 pertarungan sebelum lagi-lagi dihentikan bermain selama 15 bulan karena kembali diketahui doping saat Piala Dunia 1994 berjalan.
Setelah sempat menjadi instruktur bagi Deportivo Mandiyú (1994) dan Racing Club (1995) dan mencoba melanjutkan karir bermain bareng Boca antara tahun 1995 dan 1997, dia hasilnya pensiun pada 30 Oktober 1997.
Pada tahun 2004, Maradona nyaris meninggal dunia akhir serangan jantung alasannya adalah overdosis kokain. Setelah keluar dari rumah sakit, dia melaksanakan operasi perut pada Maret 2005 untuk meminimalkan beratnya. Pada Agustus 2005, dia memulai karir baru sebagai pemandu acara talk show.
Pada 2008, Maradona secara mengejutkan terpilih menjadi instruktur kepala Timnas Argentina. Dan, pada debutnya sebagai instruktur gres Tim Tango , Maradona sukses membawa timnya menumbangkan Skotlandia 1-0 di Glasgow . Maradona juga menunjuk Maxi Rodriguez , gelandang Atletico Madrid sebagai kapten baru timnas.
Berikut Data lengkap Diego Armando Maradona
Nama : Diego Armando Maradona
Tanggal Lahir : 30 Oktober 1960
Tempat Lahir : Lanús, Provincia de Buenos Aires Argentina
Posisi Pemain : Supporting Striker, Attacking Midfielder
KARIR KLUB
Argentinos Junior ( 1976-1980 ) 166 langgar ( 116 gol )
Boca Junior ( 1981 )
Bercelona ( 1982 – 1983 ) 58 tabrak ( 38 gol )
Napoli ( 1984 -1991 ) 259 sabung ( 115 gol )
Sevilla ( 1992 – 1993 ) 29 tubruk ( 7 gol )
Newell’s Old Boy ( 1993 )
Boca Junior ( 1995 – 1997 ) 71 laga ( 35 gol ) di gabung dengan th 1981
KARIR TIMNAS
Argentina Junior ( 1977 – 1979 ) 23 langgar ( 11 gol )
Argentina ( 1977 – 1994 ) 91 tubruk ( 34 gol )
PRESTASI KLUB
Campeonato Metropolitano th 1981 ( Boca Junior )
Copa del Rey th 1983 ( Barcelona )
Serie A th 1987 dan 1990 ( Napoli )
Coppa Italia th 1987 ( Napoli )
Piala UEFA th 1989 ( Napoli )
Super Coppa Italia th 1990 ( Napoli )
PRESTASI TIMNAS
Piala Dunia U-20 th 1979
Piala Dunia 1986
Copa Artemio Franchi 1993
Penghargaan
Pada tahun 2001, dia diseleksi FIFA sebagai “Pemain Terbaik Abad Ini” bersama dengan Pele. Golnya pada Piala Dunia 1986, di mana beliau melalui lima bek Inggris dan kiper Peter Shilton untuk mencetak gol tersebut, terpilih sebagai “Gol Abad Ini” dalam voting yang dilaksanakan Fédération Internationale de Football Association.