TintaTeras

Biografi Michael Jordan – Bintang Basket Dunia

Atlet,  Biodata,  Biografi,  Biografi Pengusaha Sukses,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Olahraga,  Profil,  Sejarah,  Wirausahawan

TintaTeras.com. Bernama lengkap Michael Jeffrey Jordan, beliau lahir di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, 17 Februari 1963. Dia terkenal Sebagai pemain bola basket profesional asal Amerika. Ia merupakan pemain terkenal di dunia dalam cabang olahraga itu. Setidaknya, enam kali merebut kejuaraan NBA bareng kelompok Chicago Bulls (1991-1993, 1996-1998). Ia memiliki tinggi tubuh 198 cm dan merebut gelar pemain terbaik.Ia mulai berkarier di NBA pada 1984 dan bergabung dengan klub Chicago Bulls hingga 1998. Selama kariernya, ia telah mengoleksi enam gelar juara dan lima kali ditunjuk selaku MVP reguler.

Pemilik nama populer Air Jordan ini pensiun dari dunia basket pada 2003 setelah dua tahun bergabung dengan Washington Wizards. Setelah itu, beliau menjadi usahawan. Selain tercatat selaku pemilik Bobcats, Jordan sibuk dengan bisnis properti. Pada 1985, ia bertemu dengan Juanita Vanoy dan menikah pada 2 September 1989 di Little White Chapel (Las Vegas). Dari pernikahan mereka lahir tiga anak, ialah Jeffrey, Marcus, dan Jasmine. Mereka bercerai setelah 17 tahun menjaga pernikahannya. Bahkan, keduanya sama-sama mengaku sudah tinggal terpisah sejak Februari 2006. Puncaknya terjadi pada 2002. Ketika itu, ia mengaku bahwa dirinya membayar Karla Knafel sebesar US$ 250 ribu untuk menjaga kerahasiaan kekerabatan. Knafel menyampaikan bahwa Jordan menyebut pernikahannya sebagai “relasi bisnis”.

Mendengar hal itu, Juanita langsung mengajukan tuntutan cerai dan meminta separo dari total kekayaannya yang disebut meraih US$ 400 juta (sekitar Rp 3,6 triliun). Juanita juga menuntut kepemilikan rumah mewah dan hak didik ketiga anak. Jorgan kemudian bersusah payah menyelamatkan perahu rumah tangganya. Sebulan lalu, Juanita membatalkan tuntutannya.

Sejak Februari 2006, Juanita tinggal di Highland Park (Illionis), sedang Jordan di pusat Chicago. Akhirnya, keduanya menetapkan berpisah dan membuatkan aset sekaligus hak bimbing anak. Sidang perceraian berjalan di Lake County, Amerika Serikat.

Biografi Valentino Rossi – The Doctor

Artis,  Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Olahraga,  Pembalap,  Profil,  Sejarah

Profil dan Biografi Valentino Rossi. Pembalap yang terkenal dengan julukan The Doctor ini lahir di Urbino, Italia 16 Februari 1979, beliau adalah seorang pembalap di arena balap grandprix motor dunia sehabis periode legenda Michael Doohan dengan titel juara dunia di empat kelas berlainan yang diraihnya selama tujuh tahun berkarir. Putra dari mantan pembalap GP 250cc Graziano Rossi dan Stefania Palma ini telah memiliki banyak rekor dan prestasi yang melebihi para seniornya. Total pembalap eksentrik ini membukukan 7 gelar juara dunia : sekali di kelas 125cc, sekali di kelas 250cc, lima kali di kelas puncak, 500cc, dan Moto GP. Penggemarnya pun banyak tersebar diseluruh dunia. Dimana dalam kelas MotoGP beliau ialah pembalap tertua diantara pembalap yang lain.

Memilih Nomor 46

Dalam karirnya sepanjang GP, Valentino Rossi senantiasa menggunakan nomor 46 yang ialah nomor kebanggaanya, ia memakai nomor itu sehabis menonton aksi seorang pembalap wildcard Jepang bernomor 46 di TV yang menjadikannya terkesan. Apalagi nomor itu juga digunakan oleh Graziano Rossi, ayahnya, ketika memenangi kontes pertama dengan Morbidelli tahun 1979. Saat ini ia tetap memakai nomor 46 kebanggaanya itu dan tidak mengikuti juara dunia-juara dunia sebelumnya yang menentukan berubah nomor 1 setelah mendapatkan titel juara dunia.

Saat pertama bergabung di Gp 500cc bareng tim eks Doohan yang dikepalai oleh seorang mekanik handal Australia bernama Jerremy Burgess, suasana paddock sangat terpengaruh perangai Doohan yang temperamental. Semua mekanik dan staff tim tampak serius dan cenderung penuh tekanan. Suasana ini menciptakan Rossi bertekad untuk merayakan besar-besaran ketika menang. Sejak saat itulah, pesta kemenangan menjadi ciri khasnya. Tak cuma bareng sahabat, juga ribuan pendukungnya yang memadati sirkuit. Ia juga melakukan Aksi “wheelie” dan “burnout” kalau memperoleh kemenangan dan kerap menawarkan “kneepad” atau topi terhadap fansnya dengan melemparnya ketika berada di podium.

Dalam karir balapnya, Rossi selalu berganti julukan dan melaksanakan hal-hal yang menarik minatserta menghibur. Ia beralasan bahwa semua itu dilakukannya dengan niat bersenang-bahagia dan melakukan sesuatu yang lucu. “Rossifumi”, julukan Rossi yang diberikan oleh temannya ketika Rossi membalap di kelas 125cc. Julukan ini tercipta karena Rossi kagum dengan pembalap Jepang yang khas dengan rambut panjangnya, Norick Abe. Tahun 2004, Rossi dan Abe sama-sama membela Yamaha. Rossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe di Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team.

Julukan Valentino Rossi 

“Valentinik”, julukan ini berasal dari tokoh kartun “Daffy Duck” yang menjadi “superhero” di Italia bernama Paperinik. Julukan ini dipakainya pada ketika membalap di kelas 250cc. Julukan yang lain ialah “The Doctor” sehabis ia naik di kelas 500cc pada trend 2000. Pada akhir animo 2003 menjelang musim 2004, Valentino Rossi membuat keputusan untuk hijrah dari tim pabrikan Honda, Repsol Honda HRC. Ia memilih bergabung bersama tim Yamaha yang terakhir meraih juara dunia pada tahun 1992 melalui pembalap Wayne Rainey. Rossi tidak pindah ke tim Yamaha sendirian, ia juga membawa Jerremy Burgess, kepala mekaniknya yang dahulu juga menanggulangi Doohan dan Criville. Mereka melakukan serangkaian tes merapikan teknologi motor Yamaha YZR M1 milik Rossi semoga bisa menandingi motor terkuat di Moto GP dikala itu, RC211V milik Honda.

Mengenai kepindahannya, banyak yang tak mengira dan pesimis bahwa Rossi akan mampu menjaga gelar juaranya. Tapi beliau mementahkan semua persepsi pesimis tersebut. Bahkan pada seri pertama animo 2004 di GP Welkom, Afrika Selatan, beliau mengalahkan Max Biaggi yang mengendari motor Honda, walaupun dengan perlawanan yang sungguh ketat dengan mengendarai motor yamaha yang terakhir berada di podium tahun 1992. Pada tahun 2004 dan 2005 Rossi mejadi juara dunia bersama Yamaha dan menjadi pembalap Yamaha pertama yang paling banyak menjadi juara dalam satu trend (9 kali juara pada ekspresi dominan 2005).

Pada tahun 2011, Valentino Rossi kemudian pindah ke Ducati, ada banyak argumentasi mengapa Rossi berpindah haluan ke Ducati, Salah satu yang sempat mencuat yakni alasan Rossi pindah ke Ducati ialah cuma alasannya uang. Nilai kontrak yang jauh lebih tinggi bareng Ducati dikabarkan menjadi pesona utama buat “The Doctor”. Namun belakangan argumentasi itu disangkal sendiri oleh Valentino Rossi. The Doctor membantah dan memastikan bila uang yang ia terima di Ducati tak jauh berbeda jumlahnya dengan yang ditawarkan pihak Yamaha. Selama dua tahun bareng Ducati, simpel Rossi tak pernah mencicipi sekali pun kemenangan. Prestasi paling top yaitu peringkat dua di GP Prancis dan GP Marino pada 2012, dan peringkat tiga di GP Prancis pada 2011.kemudian Pada tahun 2013, Valentino Rossi kembali ke Yamaha, Alasan beliau kembali yakni Rossi sangat ketagihan dengan kemenangan, yang menurutnya rasanya seperti candu. Karena ketagihan dengan candu kemenangan itu pula, beliau memutuskan kembali ke Yamaha.

Rekor Valentiono Rossi

Rossi untuk sementara memegang rekor sepanjang masa untuk jumlah kemenangan di kelas premier. Sejak melaksanakan debutnya pada tahun 2000, pebalap berusia 33 tahun ini telah meraih 79 kemenangan dan merengkuh tujuh gelar juara dunia. Total bareng Yamaha beliau telah menjangkau 46 kemenangan, termasuk empat kali juara dunia 4 (2004-2005, 2008-2009). Kemenangan terakhirnya di kelas paling bergengsi ini terjadi pada tahun 2010 di Sepang, Malaysia.

BIODATA VALENTINO ROSSI

Nama : Valentino Rossi

Lahir : Urbino, 16 Februari 1979

Kebangsaan : Italia

Tinggi/Berat : 180cm/69kg

Karir :

  • Go-kart pertama (1985)
  • Debut balap karting 60cc (1989)
  • Juara kejuaraan karting regional 60cc, sembilan kali menang (1990)
  • Peringkat 5 di Kejuaraan Junior go-kart Italia (1991)
  • Juara Italian Minibike Endurance (1992)
  • Peringkat 12 Italian 125cc Sport Production championship dengan motor Cagiva (1993)
  • Juara Italian 125cc Sport Production dengan motor Cagiva (1994)
  • Juara nasional Italia 125cc, peringkat 3 125cc Kejuaraan Eropa, peringkat 11 di Kejuaraan, Spanish Open 125cc semuanya dengan motor Aprilia (1995)
  • Debut kejuaraan dunia di GP Malaysia 125cc menggunakan Aprilia tim Scuderia AGV (1996) kejuaraan dengan 321 poin, 11 Kemenangan di Malaysia, Spanyol, Italia, Perancis, Belanda, Imola, Jerman, Brazil, Inggris, Catalunya, dan Indonesia (1997)
  • Juara dunia 125cc termuda ke-2 mengendarai Aprilia di tim Nastro Azzuro Team, Posisi pertama di Pindah kelas ke 250cc mengendarai Aprilia tim Nastro Azzuro, Posisi kedua di kejuaraan dengan 201 poin, 5 kemenangan di Belanda, Imola, Catalunya, Australia, dan Argentina (1998)
  • Menjadi juara dunia 250cc termuda dengan mengendarai Aprilia untuk tim Aprilia Grand Prix Racing,
  • Posisi pertama di kejuaraan dengan 309 poin, 9 kemenangan di Spanyol, Italia, Catalunya, Inggris, Jerman, Ceko, Australia, Afrika Selatan, dan Brazil (1999)
  • Naik kelas lagi ke 500cc mengendarai Honda untuk tim Nastro Azzuro Team, Posisi kedua di kejuaraan dengan 209 poin, 2 kali menang di Inggris dan Brazil (2000)
  • Merebut gelar juara dunia 500cc dengan mengendarai Honda untuk tim Nastro Azzuro Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 325 poin, 11 kemenangan di Jepang, Afrika Selatan, Spanyol, Catalunya, Inggris, Ceko, Putugal, Pasifik, Australia, Malaysia, dan Brazil (2001)
  • Memenangi Moto GP World Championship yang direvisi dengan mengendarai Honda RC211V untuk tim Repsol Honda Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 355 poin, koleksi 11 kemenangan di Jepang, Spanyol, Perancis, Catalunya, Italia, Belanda, Inggris, Jerman, Portugal, Brazil, dan Australia (2002)
  • Memenangi gelar juaranya yang kedua di Moto GP World Championship bersama Repsol Honda Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 357 poin, koleksi 9 kemenangan di Jepang, Spanyol, Italia, Ceko, Portugal, Rio, Malaysia, Australia, dan Valencia (2003)
  • Pindah ke Gauloises Fortuna Yamaha mengendarai YZR-M1 dan kembali memenangi Moto GP World Championship, Posisi pertama di kejuaraan dengan 304 poin, 9 kemenangan di Afrika Selatan, Italia, Catalunya, Belanda, Inggris, Portugal, Malaysia, Australia, dan Valencia (2004)
  • Memenangi gelar juara dunia yang kedua untuk Gauloises Fortuna Yamaha Team, Posisi pertama di kejuaraan sampai di Malaysia dengan 281 poin, 9 kemenangan di Spanyol, Cina, Perancis, Italia, Catalunya, Belanda, Inggris, Jerman, dan Ceko (2005)

Penghargaan :

  • Gelar Juara Dunia 125cc (1997)
  • Gelar Juara Dunia 250cc (1999)
  • Gelar Juara Dunia 500cc (2001)
  • Gelar Juara Dunia Moto GP (2002)
  • Gelar Juara Dunia Moto GP (2003)
  • Gelar Juara Dunia Moto GP (2004)
  • Gelar Juara Dunia Moto GP (2005)

Biografi Ricardo Kaka – Bintang Sepakbola Brazil

Artis,  Atlet,  Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Olahraga,  Profil,  Sejarah

Terlahir Dengan nama lengkap Ricardo Izecson dos Santos Leite yang lahir pada tanggal 22 April 1982 di Brasília, lebih dikenal dengan Kaká. Dia yakni salah satu pemain sepakbola berbakat yang dimiliki Brasil, Negara yang satu ini memang gudangnya pemain berbakat dari jaman dulu hingga sekarang. Anak dari pasangan Simone Cristina dos Santos Leite dan Bosco Izecson Pereira Leite. Kaka memiliki istri yang bernama Caroline Celico yang dinikahinya pada tanggal 23 Desember 2005. Kaká mempunyai adik pria, Rodrigo, yang diketahui sebagai Digão, yang mengikuti langkahnya bermain bola di Itali. Nama panggilannya Kaká, diambil dari bahasa aslinya, Portuguese, yang diucapkan seperti ejaannya, dengan pemfokusan pada suku kata kedua yang ditandai dengan aksen. Itu biasa dipakai untuk menyingkat nama “Ricardo” di Brazil, bagaimanapun juga, Kaká mendapatkan nama panggilannya dari adiknya, Rodrigo, yang tidak terpelajar menyebut “Ricardo” ketika mereka masih kecil. Rodrigo mengundang abangnya “Caca” yang kemudian berubah menjadi “Kaká”.

Pada umur 15 tahun Kaká menandatangani persetujuan dengan Sao Paulo, beliau memulai debutnya di tim yunior. Pada usia 17 tahun, Sao Paulo bermaksud menjual Kaká ke tim dari Liga divisi satu Turki, Gaziantepspor, namun transfer tidak terlaksana, alasannya dilema pembayaran. Debutnya di tim senior São Paulo FC pada tahun 2001 ketika di berusia 18 tahun. Pada trend pertama, ia membuat 12 gol dalam 27 pertandingan, sedangkan pada ekspresi dominan berikutnya dia membuat 10 gol dalam 22 pertarungan. Permainan Kaka di Sao Paulo banyak menarik perhatian klub klub besar di Eropa.

Pada bulan September 2000, di usia 18 tahun, Kaká mengalami patah tulang belakang yang mengakibatkan lumpuh sebagai akhir dari kecelakaan di bak renang.

Debut internasional Kaka bulan Januari 2002 dalam pertandingan melawan Bolivia. Dia ialah bab dari tim nasional yang menang pada Piala Dunia 2002, tetapi aksinya tidak terlalu terlihat alasannya hanya bermain 19 menit di babak pertama pertandingan Kosta Rika. Pada Tahun 2003, Kaka bergabung dengan klub yang dimiliki Silvio Berlusconi adalah klub papan atas Liga Itali AC Milan dengan bayaran US $8.5m. Tidak usah menanti lama, beliau telah masuk ke dalam tim utama dan senantiasa menjadi menjadi tim inti.Debutnya di Serie A yakni saat Milan bertandang melawan Ancona, menang 2-0. Dia semusim beliau menyumbangkan 10 gol dalam 30 pertarungan. Dia juga menjinjing AC Milan menjuarai Serie A Championship dan European Super Cup.Kaka juga menjadi kapten tim Nasional dalam turnamen Piala Emas di Amerika Serikat dan Meksiko, Brasil berada di posisi kedua.

Pada tahun selanjutnya isu terkini 2004-2005, Kaka bermain dalam posisi penyerang bayangan dibelakang striker Andriy Shevchenko. Dia menyumbangkan 7 gol dari 36 pertarungan liga, Kaka menjuarai Piala Super Italia, Posisi kedua sesudah Juventus di Serie A. Di Piala Konfederasi 2005, Kaká menciptakan gol dan menang dalam pertandingan final melawan Argentina (dalam peringatan sehabis pertarungan, beliau dan rekan-rekan setimnya memakai T-shirt dengan tulisan “Jesus Loves You–Yesus mencintaimu” dalam aneka macam bahasa.)

Pada tanggal 9 April 2006, Kaka membuat “hat-trick” bareng AC Milan ketika melawan Chievo Verona. Ketiga golnya dihasilkan pada babak pertama. Kaka menjadi icon di AC Milan, Kaka Not For Sale, itulah yang didengungkan fihak Milan , padahal Madrid mengiming-iming jumlah uang yang banyak untuk Kaka, AC Milan tidak bimbang memperpanjang persetujuan Kaka hingga 2011.

Kaká makin matang sebagai pemain dan dianggap selaku salah satu pemain terbaik Brasil. Dia mencatatkan gol pertama Brazil di Piala Dunia 2006 pada pertarungan melawan Kroasia tanggal 13 Juni 2006. Pada 3 September 2006 beliau menyumbangkan salah satu gol briliannya.. Pada 15 November 2006, Kaká mendapatkan ban kapten Brazil dalam pertarungan persahabatan melawan Swiss. Setelah bermain bareng AC Milan, ia lalu pindah ke Real Madrid selema beberapa tahun disana dan kemudian dia kembali lagi ke klub lamanya AC Milan hingga dia lalu menetapkan untuk bermain di klub Amerika di Liga MLS. 

Biografi Diego Armando Maradona

Artis,  Atlet,  Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Olahraga,  Profil,  Sejarah

Sang Legenda Hidup sepak bola dunia asal Argentina tahun ’80-an beliau yakni Diego Armando Maradona lahir 30 Oktober 1960 di kota Buenos Aires Argentina. Maradona di lapanagan menempati posisi selaku Supporting Striker dan Attacking Midfielder. Maradona di masa itu menjadi idola penduduk Argentina. Tetapi bukan hanya Argentina Dunia pun juga mengakui beliau selaku makhluk dari planet bumi yang mempunyai tarian khas saat di lapangan. Debutnya dimulai pada tahun 1976 bareng klub Argentinos Juniors. Setahun lalu, beliau melaksanakan debut internasional bareng timnas Argentina. Pada tahun 1981, beliau dibeli klub Boca Juniors seharga 1 juta poundsterling. Yang pada tahun pertama bergabungnya beliau eksklusif mempersembahkan trofi buat Boca Junior ialah Campeonato Metropolitano.

Kemudian pada tahun 1982, beliau dijual ke FC Barcelona dengan harga 3 juta pounsterling, yang ialah rekor dunia. Namun gres beberapa usang bergabung, ia sudah mesti istirahat sekitar setahun akibat tekel keras terhadapnya. Dan bareng klub catalan ini sukses merebut Copa del Rey dan juga merupakan permulaan berkibarnya peran Sang Legenda di Eropa

Maradona lalu ditransfer ke SSC Napoli pada tahun 1984 dan menjinjing tim tersebut menjadi juara Seri A untuk pertama kalinya dalam sejarah Napoli (1986/87 dan kemudian 1989/1990). Selain itu, dia juga membantu Napoli menjuarai Piala Italia pada tahun 1987. Setahun kemudian (animo 88/89), Napoli mengalahkan Stuttgart untuk menjadi juara Piala UEFA.

Pertunjukkan kecanggihan Maradona ialah pada dikala berlangsungnya Piala Dunia 1986 di Meksiko, di mana Argentina keluar selaku Juara Dunia untuk kedua kalinya, setelah yang pertama pada tahun 1978 di Argentina.

Pada Piala Dunia di Meksiko tersebut, Maradona membuat gol terbaik sepanjang era ialah dikala Argentina bertemu Inggris di babak perempat akhir. Pada saat itu Maradona menggiring bola dari tengah lapangan, lalu melalui 5 orang pemain Inggris dan menaklukkan kiper kenamaan Inggris, Peter Shilton.

Sayangnya, pada partai tersebut pula, Maradona membuat gol yang sangat buruk pula. Gol tersebut tercipta lewat tunjangan tangan, yang dibilang Maradona selaku hasil sumbangan “Tangan Tuhan”. Ia jadinya mengakui bahwa hal tersebut dijalankan dengan sengaja pada 22 Agustus 2005.

Pada Piala Dunia berikutnya tahun 1990 di Italia, Maradona sukses menenteng Argentina menjadi finalis setelah mengalahkan tuan rumah Italia di babak semi final. Sayangnya pada partai puncak, Argentina dikalahkan oleh Jerman Barat dengan skor 1-0.

Penurunan karir dan pascakarir

Karirnya kemudian menanjak turun sehabis itu. Ia terbukti melaksanakan doping pada tahun 1991 dan dihentikan bermain selama 15 bulan. Setelah bebas, ia melaksanakan comeback bareng Sevilla namun dipecat setahun lalu. Ia kemudian kembali ke Argentina dan bermain bersama Newell’s Old Boys selama 5 pertarungan sebelum lagi-lagi dihentikan bermain selama 15 bulan karena kembali diketahui doping saat Piala Dunia 1994 berjalan.

Setelah sempat menjadi instruktur bagi Deportivo Mandiyú (1994) dan Racing Club (1995) dan mencoba melanjutkan karir bermain bareng Boca antara tahun 1995 dan 1997, dia hasilnya pensiun pada 30 Oktober 1997.

Pada tahun 2004, Maradona nyaris meninggal dunia akhir serangan jantung alasannya adalah overdosis kokain. Setelah keluar dari rumah sakit, dia melaksanakan operasi perut pada Maret 2005 untuk meminimalkan beratnya. Pada Agustus 2005, dia memulai karir baru sebagai pemandu acara talk show.

Pada 2008, Maradona secara mengejutkan terpilih menjadi instruktur kepala Timnas Argentina. Dan, pada debutnya sebagai instruktur gres Tim Tango , Maradona sukses membawa timnya menumbangkan Skotlandia 1-0 di Glasgow . Maradona juga menunjuk Maxi Rodriguez , gelandang Atletico Madrid sebagai kapten baru timnas.

Berikut Data lengkap Diego Armando Maradona

Nama : Diego Armando Maradona

Tanggal Lahir : 30 Oktober 1960

Tempat Lahir : Lanús, Provincia de Buenos Aires Argentina

Posisi Pemain : Supporting Striker, Attacking Midfielder

KARIR KLUB

Argentinos Junior ( 1976-1980 ) 166 langgar ( 116 gol )

Boca Junior ( 1981 )

Bercelona ( 1982 – 1983 ) 58 tabrak ( 38 gol )

Napoli ( 1984 -1991 ) 259 sabung ( 115 gol )

Sevilla ( 1992 – 1993 ) 29 tubruk ( 7 gol )

Newell’s Old Boy ( 1993 )

Boca Junior ( 1995 – 1997 ) 71 laga ( 35 gol ) di gabung dengan th 1981

KARIR TIMNAS

Argentina Junior ( 1977 – 1979 ) 23 langgar ( 11 gol )

Argentina ( 1977 – 1994 ) 91 tubruk ( 34 gol )

PRESTASI KLUB

Campeonato Metropolitano th 1981 ( Boca Junior )

Copa del Rey th 1983 ( Barcelona )

Serie A th 1987 dan 1990 ( Napoli )

Coppa Italia th 1987 ( Napoli )

Piala UEFA th 1989 ( Napoli )

Super Coppa Italia th 1990 ( Napoli )

PRESTASI TIMNAS

Piala Dunia U-20 th 1979

Piala Dunia 1986

Copa Artemio Franchi 1993

Penghargaan

Pada tahun 2001, dia diseleksi FIFA sebagai “Pemain Terbaik Abad Ini” bersama dengan Pele. Golnya pada Piala Dunia 1986, di mana beliau melalui lima bek Inggris dan kiper Peter Shilton untuk mencetak gol tersebut, terpilih sebagai “Gol Abad Ini” dalam voting yang dilaksanakan Fédération Internationale de Football Association.