TintaTeras

Biografi Alfred Nobel, Dikala Penemu Dinamit Mendirikan Hadiah Nobel Sebagai Rasa Penyesalan

Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Penemu,  Tokoh Fisika

Alfred Nobel dikenal sebagai pendiri Nobel dan juga penemu dari Dinamit. Hadiah Nobel merupakan sebuah penghargaan atau kado paling bergengsi di dunia dalam bidang tertentu. Ya, Penghargaan ini timbul atas prakarsa dari Alfred Nobel. Namun tahukah kau, selain selaku pendiri kado nobel, Alfred Nobel juga dikenal dunia sebagai seorang penemu dinamit yang ialah bahan peledak.

Dalam sejarahnya, Sebelum meninggal Afred Nobel yang kaya raya dari penemuan dinamit ini mewasiatkan bahwa seluruh hartanya diberikan selaku kado kepada mereka yang berjasa dalam suatu bidang. Hal ini juga selaku rasa tanggung jawab dan penyesalannya atas penemuan dinamit. Bagaimana kisahnya? Berikut profil dan biografi Alfred Nobel.

Biografi Alfred Nobel

Biografi Alfred Nobel

Alfred Nobel dilahirkan dengan nama lengkap Alfred Benhard Nobel. Ia lahir di Stockholm, Swedia pada tanggal 21 Oktober 1833. Ia ialah anak dari pasangan Immanuel Nobel dan Andriette Ahlsell.

Sang ayah yakni seorang insinyur dan juga seorang pengusaha dalam bidang konstruksi. Ayahnya amat suka melaksanakan eksperimen, khususnya dalam hal penghancuran bangunan dan watu. Kelak, bisnis inilah yang mendorong anaknya ialah Alfred Nobel menjadi penemu dinamit yang dimengerti selaku materi peledak.

Biografi Alfred Nobel

Ketika Alfred lahir, bisnis Immanuel mengalami keterpurukan. Hal ini mendorong ayahnya Immanuel Nobel untuk pindah ke negara lain, yaitu Finlandia dan Rusia. Sementara keluarganya ditinggal di Stockholm termasuk Alfred Nobel.

Meskipun berasal dari keluarga yang kaya-raya, Ibu Alfred yang bernama Andriette memiliki keuletan dan kemampuan untuk bekerja keras menghidupi keluarganya sembari ditinggal oleh suaminya bekerja di Rusia. Guna menyambung hidup keluarganya, Ibu Alfred membuka toko grosir di Stockholm, Swedia. Dari bisnisnya ini, beliau mampu mencukupi kebutuhan beliau dan anak-anaknya.

Pindah Ke Rusia

Tahun 1842 keluarga Immanuel Nobel berkumpul kembali di Rusia. Bisnis Immanuel yang baru, ialah bidang mesin sedang naik daun dan sukses sebab adanya persetujuan dengan militer Rusia.

Ayah Nobel menjadi kontraktor atau pemasokperlengkapan-peralatan yang dipakai dalam Perang Krim melawan Inggris. Perusahaannya juga menciptakan ranjau darat dan bahari yang diharapkan pemerintah Rusia ketika perang.

Di Rusia, Keluarga Nobel menetap di Saint Petersburg. Disana mereka hidup sederhana meskipun walau bergotong-royong mampu hidup dalam kemewahan. Ayah Alfred, Immanuel menginvestasikan kekayaannya untuk pendidikan anak-anaknya.

Tidak Mengenyam Pendidikan Formal

Alfred Nobel dan semua saudaranya tidak menjalani pendidikan formal di sekolah. Mereka menerima pendidikan privat atau home schooling di dalam rumah di bawah didikan guru-guru yang berkompeten di bidangnya masing-masing.

Hasil didikan semacam itu sangat terlihat dalam diri Alfred. Di bawah bimbingan gurunya yang berkebangsaan Swedia, Lars Santesson, dia jadinya memiliki minat yang sungguh mendalam dalam bidang sastra dan filsafat.

Ivan Peterov mengajari bawah umur Immanuel matematika, fisika, dan juga kimia. Semua anak Immanuel fasih berbahasa Swedia, Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman. Alfred sendiri menguasai bahasa tersebut pada usianya yang ke-17.

Walau basis pendidikan yang diterima sama, Alfred memilih jalur yang berlawanan dengan saudara-saudaranya. Ludvig dan Robert terjun dalam bidang teknik, sedangkan Alfred menentukan untuk mendalami ilmu kimia. Profesor Nikolai N. Zinin, sang guru kimia, ialah orang yang memperkenalkan Alfred dan Immanuel akan nitrogliserin di kemudian hari.

Tertarik Dengan Sastra Dan Filsafat

Alfred Nobel muda sangat kesengsem akan sastra, fisika, dan kimia. Dia juga tergolong eksklusif yang melankolis alasannya sungguh suka menciptakan puisi. Sepeninggalnya, dia tercatat mempunyai perpustakaan pribadi yang berisikan 1.500 buku mulai dari bidang sains, filsafat, hingga teologi dan sejarah.

Karya-karya Lord Byron, sastrawan dari Inggris, sangatlah beliau gemari. Filsafat turut mengisi kurun mudanya. Hanya sebab ingin menguji kemampuan berbahasanya (dan pastinya intelektualnya pula), Alfred Nobel menerjemahkan karya Voltaire dari bahasa Prancis ke bahasa Swedia.

Ia juga menulis ulang dalam bahasa Prancis. Alfred Nobel juga mempelajari bagaimana fatwa filsuf seperti Locke, Alexander von Humboldt, dan Benedict Spinoza yang dengan gampang dilahapnya.

Menjadi Insinyur Kimia

Rupanya, Immanuel tidak baiklah dengan hobi Alfred dibidang sastra dan filsafat. Ayahnya berharap supaya Alfred bergabung dalam perusahaan yang sudah beliau bangkit, khususnya sebagai insinyur.

Upaya yang dilakukan Immanuel untuk mengalihkan perhatian Alfred dari dunia sastra diwujudkan dengan mengantarkan Alfred ke luar negeri untuk mencar ilmu disana. Ayahnya berharap agar Alfred Nobel yang dikenal pendiam dan sedikit introvert itu mendalami ilmu teknik kimia dan membuka wawasannya.

Belajar dari Amerika Hingga Ke Perancis

Alfred pun mulai melanglang buana menuntut ilmu semenjak tahun 1850 sampai 1852. Negara pertama yang dikunjunginya ialah Amerika Serikat. Di sana dia mempelajari teknologi-teknologi modern.

Pendidikannya pun berlanjut di Paris, Prancis. Profesor T.J. Pelouze mendapatkannya untuk bekerja di laboratorium eksklusif miliknya atas nasehat yang diberikan oleh Profesor Zinin, bekas guru kimianya.

Zinin sendiri adalah murid dari Pelouze. Pelouze adalah profesor di College de France dan juga sahabat bersahabat Berzelius, ahli kimia berkebangsaan Swedia. Apa yang terjadi di Paris ternyata berbuntut panjang pada bisnis Alfred Nobel nantinya.

Biografi Alfred Nobel

Asal Mula Penemuan Dinamit

Di kota Paris, Alfred berkenalan dengan mahir kimia muda murid Pelouze yang berasal dari Italia, Ascanio Sobrero. Sobrero tiga tahun sebelumnya, pada 1847, memperoleh materi kimia cair yang dinamakan dengan pyroglicerine (sekarang dinamakan dengan nitrogliserin).

Ia menjelaskan pada Alfred, materi ini mempunyai daya ledak yang tinggi, tetapi beliau tidak mengetahui bagaimana cara menertibkan ledakan yang dihasilkan. Nitrogliserin dihasilkan dari pencampuran gliserin dengan asam nitrat dan welirang atau proses nitrasi gliserol.

Bahan ini sangatlah berbahaya alasannya gampang meledak. Meskipun daya hancur yang dimilikinya melebihi bubuk mesiu (gunpowder), tetapi cairan ini mampu dengan mudah meledak jika mengalami tekanan dan pertambahan temperatur.

Alfred Nobel pun kepincut untuk mengetahui lebih lanjut perihal nitrogliserin dan ingin melibatkan penggunaannya dalam bisnis konstruksi.

Pada tahun 1852 bisnis Immanuel Nobel mengalami pertumbuhan yang sungguh pesat seiring dengan semakin parahnya Perang Krim. Pesanan Pemerintah Rusia akan peralatan perang bertambah.

Immanuel pun memerintahkan Alfred untuk pulang ke Rusia guna membantu bisnis keluarganya. Berdasarkan pengetahuan yang diperoleh selama di Paris, Alfred dan ayahnya melakukan serangkaian percobaan untuk memproduksi nitrogliserin.

Mereka memproduksinya dalam jumlah besar dan dapat dipakai dalam keperluan komersial. Ide akan observasi ihwal nitrogliserin datang pula dari Profesor Zinin yang menyelenggarakan demonstrasi akan penggunaan nitrogliserin untuk kebutuhan militer.

Pada demonstrasi itu, Zinin menuangkan beberapa tetes nitrogliserin yang kemudian dipukul menyebabkan ledakan keras. Meskipun demikian, ternyata cairan yang bereaksi hanyalah yang mengalami kontak dengan tekanan, sisanya tetap ada.

Immanuel pun menjajal melibatkannya dalam Perang Krim, tetapi semuanya gagal dan tidak berfungsi. Menurut Alfred di kemudian hari, eksperimen ayahnya yang dilaksanakan dengan mencampurkan nitrogliserin dengan debu mesiu cuma dilaksanakan dalam kecil-kecilan.

Perang Krim pun alhasil usai setelah ditandatanganinya Treaty of Paris pada 30 Maret 1856. Peristiwa ini menimbulkan kebangkrutan kedua bagi Immanuel dan memaksanya meninggalkan Rusia dan kembali ke Swedia.

Robert dan Ludvig menetap di Rusia dan membuatkan bisnis mesin yang di kemudian hari akan mendirikan perusahaan minyak Rusia yang bernama Brothers Nobel atau Branobel.

Eksperimen Bahan Peledak

Sekira tahun 1860, Alfred menyelenggarakan serangkaian eksperimen pribadi. Akhirnya ia mulai berhasil memproduksi nitrogliserin tanpa ada permasalahan yang memiliki arti. Keberhasilannya ini merupakan keunggulan pertamanya atas Sobrero.

Alfred kemudian mencampurkan nitrogliserin dengan abu mesiu dan membakarnya dengan santunan sumbu. Sang ayah yang melaksanakan percobaan serupa cukup geram. Dia menganggap, hal itu ialah idenya.

Alfred pun menjelaskan apa saja yang dilakukannya, sehingga kemarahan Immanuel pun mereda. Hasil karya Alfred Nobel akan cairan yang disebut dengan blasting oil ini pun tertuang dalam paten pada Oktober 1863, di usianya yang ke-30.
Setelah itu, bayang-bayang keberhasilan Alferd Nobel mulai terlihat secara sedikit demi sedikit. Pada musim semi dan panas selanjutnya, ia kembali penelitian dan akibatnya mengenali prosedur buatan nitrogliserin yang lebih sederhana dan mengenalkan penggunaan detonator dalam peledakan. Kedua penemuannya ini dipatenkan pula jadinya.

Kaya Raya Berkat Bahan Peledak

Meskipun termasuk melankolis, Alfred Nobel bukanlah orang yang lambat pulih dari kesedihan. Pada September 1864, pabrik Alfred di Stockholm meledak dan memakan korban adiknya, Emil Nobel. Satu bulan berikutnya, beliau menambahkan perusahaannya dalam pasar saham.

Sukses besar pun diraihnya. Ia menjadi kaya raya berkat materi peledak. Pabriknya pun kian bertebaran di penjuru dunia. Dia membeli sebidang tanah di Hamburg, Jerman, dan mendirikan pabriknya di sana. Pabriknya di Amerika Serikat dibangun pada 1866 setelah melawan aneka macam hambatan birokrasi dan praktik bisnis yang serupa.

Biografi Alfred Nobel

Keberhasilan demi keberhasilan tidak menyurutkan perhatian Alfred pada bidang yang sangat digemarinya, yakni meneliti. Dia akhirnya mengenali, nitrogliserin haruslah dapat diserap oleh material yang berpori sehingga memiliki bentuk yang sifatnya portable, mampu dibawa ke mana saja, dan kondusif.

Alfred Nobel Sang Penemu Dinamit

Dalam biografi Alfred Nobel diketahui bagwa saat menetap di Jerman, ia risikonya menemukan materi tersebut. Materi ini diketahui dengan nama Kieselguhr yang merupakan pasir pengabsorb berbahan dasar silika yang berasal dari cangkang ganggang diatomae.

Kieselguhr membuat nitrogliserin mempunyai bentuk, alasannya bisa mengabsorb materi kimia cair itu. Dengan demikian, adonan ini mampu dengan gampang diletakkan di target peledakan dan dibawa ke mana saja tanpa khawatir akan terjadinya ledakan.

Asal Kata ‘Dinamit’

Dari sinilah dinamit berasal. Dinamit sendiri berasal dari kata Yunani dynamis, yang mempunyai arti tenaga atau daya. Tahun 1867 juga ialah kurun keemasan bagi Alfred Nobel sebab paten dinamitnya memperoleh kesepakatan di berbagai negara mirip Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat.

Penemu Dinamit

Dinamit sendiri didapatkan pada dikala mesin pengebor pneumatic dan intan digunakan untuk kebutuhan yang serupa. Tidaklah mengherankan bila keterlibatan dinamit sangat meminimalisir waktu, tenaga, dan ongkos dalam projek-projek konstruksi.

Asal Mula Hadiah Nobel

Pada 1868 Alfred Nobel dan ayahnya mendapatkan penghargaan Letterstedt Prize dari Royal Swedish Academy of Sciences. Penghargaan ini diberikan pada siapa saja yang menghasilkan penemuan yang berguna bagi umat insan. Ide penghargaan Nobel berasal pula dari penghargaan ini.

Kesibukan bisnis dan seringnya ia bepergian ke luar negeri cuma menyisakan waktu yang sedikit bagi kehidupan pribadinya. Pada usia ke-43 dia sungguh merasa kesepian. Hal ini mendorongnya untuk mencari sobat di rumah dan juga sekretaris pribadi.

Ia lalu mengiklankannya di surat kabar. Pendaftar pun berdatangan. Namun pilihan pun kesudahannya jatuh pada Countess Bertha Kinsky, seorang perempuan aristokrat Austria. Perkenalannya dengan sang Countess tidak berjalan usang sebab Countess Bertha Kinsky harus menikah dengan Count Arthur von Suttner.

Meskipun demikian, mereka tetap berafiliasi melalui surat. Bertha von Suttner ternyata bukan perempuan sembarangan. Dia tergolong seorang pemikir dan penggagas perdamaian dunia yang di kemudian hari menciptakan suatu buku berjudul ”Lay Down Your Arms”.

Biografi Alfred Nobel

Banyak pihak yang tidak mewaspadai efek Bertha von Suttner dalam membentuk pandangan baru Alfred Nobel untuk memperlihatkan hartanya dalam bentuk hadiah bagi pihak-pihak yang sungguh mendukung perdamaian dunia. Bertha von Suttner sendiri mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1905.

Kelebihan Alfred Nobel yang sungguh menonjol adalah kemampuannya untuk menggabungkan gaya berpikirnya yang mendalam ala filsuf dan ilmuwan dengan pandangannya yang jauh ke depan dan dinamis yang kerap dimiliki oleh seorang industrialis.

Dia juga tertarik dalam info-informasi sosial dan tidak jarang pula melontarkan ajaran-ajaran yang termasuk radikal untuk saat itu. Sastra dan penulisan puisi juga digelutinya.

Wasiat Terakhir Sebagai Rasa Bersalah

Kekayaan yang melimpah dan tidak adanya keturunan menciptakan beliau gundah hendak diberikan terhadap siapa harta yang dimilikinya. Pada 27 November 1895 dia menuliskan wasiatnya di hadapan Swedish-Norwegian Club di Paris.

Isi Wasiat Alfred Nobel ialah menawarkan harta yang beliau miliki kepada siapa saja yang amat berjasa dalam sebuah bidang. Inilah yang kemudian dikenal dengan nama Hadiah Nobel.

Wasiatnya juga menjadi suatu rasa penyesalan atas inovasi bahan peledak dinamit. Dinamit lalu banyak digunakan orang menjadi materi peledak yang terkadang menyebabkan korban jiwa dan juga tak sedikit digunakan untuk kejahatan.

Disisi lain, Penemuan bahan peledak khusunya dinamit menciptakan Alfred Nobel bergelimang harta atau kaya raya. Hal itulah yang menyebabkan rasa bersalah dan penyesalannya. Apalagi dikala saudaranya meninggal dunia, sebuah surat kabar menulis judul ‘Pedagang Kematian yang mati’.

Alfred Nobel Wafat

Pada 1891 di pindah dari Paris menuju ke San Remo, Italia. Di kota ini, Alfred Nobel sang penemu Dinamit sekaligus aktivis kado Nobel meninggal dunia balasan pendarahan otak. Ia wafat pada tanggal 10 Desember 1896.

Selama hidupnya, ia menciptakan 355 paten atas namanya. Ia juga menjadi orang yang kaya raya berkat bahan peledak khususnya penemuannya atas dinamit yang banyak digunakan oleh orang.

Biografi Alfred Nobel, Dikala Penemu Dinamit Mendirikan Hadiah Nobel Sebagai Rasa Penyesalan

Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Penemu,  Tokoh Fisika

Alfred Nobel dikenal sebagai pendiri Nobel dan juga penemu dari Dinamit. Hadiah Nobel merupakan sebuah penghargaan atau kado paling bergengsi di dunia dalam bidang tertentu. Ya, Penghargaan ini timbul atas prakarsa dari Alfred Nobel. Namun tahukah kau, selain selaku pendiri kado nobel, Alfred Nobel juga dikenal dunia sebagai seorang penemu dinamit yang ialah bahan peledak.

Dalam sejarahnya, Sebelum meninggal Afred Nobel yang kaya raya dari penemuan dinamit ini mewasiatkan bahwa seluruh hartanya diberikan selaku kado kepada mereka yang berjasa dalam suatu bidang. Hal ini juga selaku rasa tanggung jawab dan penyesalannya atas penemuan dinamit. Bagaimana kisahnya? Berikut profil dan biografi Alfred Nobel.

Biografi Alfred Nobel

Biografi Alfred Nobel

Alfred Nobel dilahirkan dengan nama lengkap Alfred Benhard Nobel. Ia lahir di Stockholm, Swedia pada tanggal 21 Oktober 1833. Ia ialah anak dari pasangan Immanuel Nobel dan Andriette Ahlsell.

Sang ayah yakni seorang insinyur dan juga seorang pengusaha dalam bidang konstruksi. Ayahnya amat suka melaksanakan eksperimen, khususnya dalam hal penghancuran bangunan dan watu. Kelak, bisnis inilah yang mendorong anaknya ialah Alfred Nobel menjadi penemu dinamit yang dimengerti selaku materi peledak.

Biografi Alfred Nobel

Ketika Alfred lahir, bisnis Immanuel mengalami keterpurukan. Hal ini mendorong ayahnya Immanuel Nobel untuk pindah ke negara lain, yaitu Finlandia dan Rusia. Sementara keluarganya ditinggal di Stockholm termasuk Alfred Nobel.

Meskipun berasal dari keluarga yang kaya-raya, Ibu Alfred yang bernama Andriette memiliki keuletan dan kemampuan untuk bekerja keras menghidupi keluarganya sembari ditinggal oleh suaminya bekerja di Rusia. Guna menyambung hidup keluarganya, Ibu Alfred membuka toko grosir di Stockholm, Swedia. Dari bisnisnya ini, beliau mampu mencukupi kebutuhan beliau dan anak-anaknya.

Pindah Ke Rusia

Tahun 1842 keluarga Immanuel Nobel berkumpul kembali di Rusia. Bisnis Immanuel yang baru, ialah bidang mesin sedang naik daun dan sukses sebab adanya persetujuan dengan militer Rusia.

Ayah Nobel menjadi kontraktor atau pemasokperlengkapan-peralatan yang dipakai dalam Perang Krim melawan Inggris. Perusahaannya juga menciptakan ranjau darat dan bahari yang diharapkan pemerintah Rusia ketika perang.

Di Rusia, Keluarga Nobel menetap di Saint Petersburg. Disana mereka hidup sederhana meskipun walau bergotong-royong mampu hidup dalam kemewahan. Ayah Alfred, Immanuel menginvestasikan kekayaannya untuk pendidikan anak-anaknya.

Tidak Mengenyam Pendidikan Formal

Alfred Nobel dan semua saudaranya tidak menjalani pendidikan formal di sekolah. Mereka menerima pendidikan privat atau home schooling di dalam rumah di bawah didikan guru-guru yang berkompeten di bidangnya masing-masing.

Hasil didikan semacam itu sangat terlihat dalam diri Alfred. Di bawah bimbingan gurunya yang berkebangsaan Swedia, Lars Santesson, dia jadinya memiliki minat yang sungguh mendalam dalam bidang sastra dan filsafat.

Ivan Peterov mengajari bawah umur Immanuel matematika, fisika, dan juga kimia. Semua anak Immanuel fasih berbahasa Swedia, Rusia, Prancis, Inggris, dan Jerman. Alfred sendiri menguasai bahasa tersebut pada usianya yang ke-17.

Walau basis pendidikan yang diterima sama, Alfred memilih jalur yang berlawanan dengan saudara-saudaranya. Ludvig dan Robert terjun dalam bidang teknik, sedangkan Alfred menentukan untuk mendalami ilmu kimia. Profesor Nikolai N. Zinin, sang guru kimia, ialah orang yang memperkenalkan Alfred dan Immanuel akan nitrogliserin di kemudian hari.

Tertarik Dengan Sastra Dan Filsafat

Alfred Nobel muda sangat kesengsem akan sastra, fisika, dan kimia. Dia juga tergolong eksklusif yang melankolis alasannya sungguh suka menciptakan puisi. Sepeninggalnya, dia tercatat mempunyai perpustakaan pribadi yang berisikan 1.500 buku mulai dari bidang sains, filsafat, hingga teologi dan sejarah.

Karya-karya Lord Byron, sastrawan dari Inggris, sangatlah beliau gemari. Filsafat turut mengisi kurun mudanya. Hanya sebab ingin menguji kemampuan berbahasanya (dan pastinya intelektualnya pula), Alfred Nobel menerjemahkan karya Voltaire dari bahasa Prancis ke bahasa Swedia.

Ia juga menulis ulang dalam bahasa Prancis. Alfred Nobel juga mempelajari bagaimana fatwa filsuf seperti Locke, Alexander von Humboldt, dan Benedict Spinoza yang dengan gampang dilahapnya.

Menjadi Insinyur Kimia

Rupanya, Immanuel tidak baiklah dengan hobi Alfred dibidang sastra dan filsafat. Ayahnya berharap supaya Alfred bergabung dalam perusahaan yang sudah beliau bangkit, khususnya sebagai insinyur.

Upaya yang dilakukan Immanuel untuk mengalihkan perhatian Alfred dari dunia sastra diwujudkan dengan mengantarkan Alfred ke luar negeri untuk mencar ilmu disana. Ayahnya berharap agar Alfred Nobel yang dikenal pendiam dan sedikit introvert itu mendalami ilmu teknik kimia dan membuka wawasannya.

Belajar dari Amerika Hingga Ke Perancis

Alfred pun mulai melanglang buana menuntut ilmu semenjak tahun 1850 sampai 1852. Negara pertama yang dikunjunginya ialah Amerika Serikat. Di sana dia mempelajari teknologi-teknologi modern.

Pendidikannya pun berlanjut di Paris, Prancis. Profesor T.J. Pelouze mendapatkannya untuk bekerja di laboratorium eksklusif miliknya atas nasehat yang diberikan oleh Profesor Zinin, bekas guru kimianya.

Zinin sendiri adalah murid dari Pelouze. Pelouze adalah profesor di College de France dan juga sahabat bersahabat Berzelius, ahli kimia berkebangsaan Swedia. Apa yang terjadi di Paris ternyata berbuntut panjang pada bisnis Alfred Nobel nantinya.

Biografi Alfred Nobel

Asal Mula Penemuan Dinamit

Di kota Paris, Alfred berkenalan dengan mahir kimia muda murid Pelouze yang berasal dari Italia, Ascanio Sobrero. Sobrero tiga tahun sebelumnya, pada 1847, memperoleh materi kimia cair yang dinamakan dengan pyroglicerine (sekarang dinamakan dengan nitrogliserin).

Ia menjelaskan pada Alfred, materi ini mempunyai daya ledak yang tinggi, tetapi beliau tidak mengetahui bagaimana cara menertibkan ledakan yang dihasilkan. Nitrogliserin dihasilkan dari pencampuran gliserin dengan asam nitrat dan welirang atau proses nitrasi gliserol.

Bahan ini sangatlah berbahaya alasannya gampang meledak. Meskipun daya hancur yang dimilikinya melebihi bubuk mesiu (gunpowder), tetapi cairan ini mampu dengan mudah meledak jika mengalami tekanan dan pertambahan temperatur.

Alfred Nobel pun kepincut untuk mengetahui lebih lanjut perihal nitrogliserin dan ingin melibatkan penggunaannya dalam bisnis konstruksi.

Pada tahun 1852 bisnis Immanuel Nobel mengalami pertumbuhan yang sungguh pesat seiring dengan semakin parahnya Perang Krim. Pesanan Pemerintah Rusia akan peralatan perang bertambah.

Immanuel pun memerintahkan Alfred untuk pulang ke Rusia guna membantu bisnis keluarganya. Berdasarkan pengetahuan yang diperoleh selama di Paris, Alfred dan ayahnya melakukan serangkaian percobaan untuk memproduksi nitrogliserin.

Mereka memproduksinya dalam jumlah besar dan dapat dipakai dalam keperluan komersial. Ide akan observasi ihwal nitrogliserin datang pula dari Profesor Zinin yang menyelenggarakan demonstrasi akan penggunaan nitrogliserin untuk kebutuhan militer.

Pada demonstrasi itu, Zinin menuangkan beberapa tetes nitrogliserin yang kemudian dipukul menyebabkan ledakan keras. Meskipun demikian, ternyata cairan yang bereaksi hanyalah yang mengalami kontak dengan tekanan, sisanya tetap ada.

Immanuel pun menjajal melibatkannya dalam Perang Krim, tetapi semuanya gagal dan tidak berfungsi. Menurut Alfred di kemudian hari, eksperimen ayahnya yang dilaksanakan dengan mencampurkan nitrogliserin dengan debu mesiu cuma dilaksanakan dalam kecil-kecilan.

Perang Krim pun alhasil usai setelah ditandatanganinya Treaty of Paris pada 30 Maret 1856. Peristiwa ini menimbulkan kebangkrutan kedua bagi Immanuel dan memaksanya meninggalkan Rusia dan kembali ke Swedia.

Robert dan Ludvig menetap di Rusia dan membuatkan bisnis mesin yang di kemudian hari akan mendirikan perusahaan minyak Rusia yang bernama Brothers Nobel atau Branobel.

Eksperimen Bahan Peledak

Sekira tahun 1860, Alfred menyelenggarakan serangkaian eksperimen pribadi. Akhirnya ia mulai berhasil memproduksi nitrogliserin tanpa ada permasalahan yang memiliki arti. Keberhasilannya ini merupakan keunggulan pertamanya atas Sobrero.

Alfred kemudian mencampurkan nitrogliserin dengan abu mesiu dan membakarnya dengan santunan sumbu. Sang ayah yang melaksanakan percobaan serupa cukup geram. Dia menganggap, hal itu ialah idenya.

Alfred pun menjelaskan apa saja yang dilakukannya, sehingga kemarahan Immanuel pun mereda. Hasil karya Alfred Nobel akan cairan yang disebut dengan blasting oil ini pun tertuang dalam paten pada Oktober 1863, di usianya yang ke-30.
Setelah itu, bayang-bayang keberhasilan Alferd Nobel mulai terlihat secara sedikit demi sedikit. Pada musim semi dan panas selanjutnya, ia kembali penelitian dan akibatnya mengenali prosedur buatan nitrogliserin yang lebih sederhana dan mengenalkan penggunaan detonator dalam peledakan. Kedua penemuannya ini dipatenkan pula jadinya.

Kaya Raya Berkat Bahan Peledak

Meskipun termasuk melankolis, Alfred Nobel bukanlah orang yang lambat pulih dari kesedihan. Pada September 1864, pabrik Alfred di Stockholm meledak dan memakan korban adiknya, Emil Nobel. Satu bulan berikutnya, beliau menambahkan perusahaannya dalam pasar saham.

Sukses besar pun diraihnya. Ia menjadi kaya raya berkat materi peledak. Pabriknya pun kian bertebaran di penjuru dunia. Dia membeli sebidang tanah di Hamburg, Jerman, dan mendirikan pabriknya di sana. Pabriknya di Amerika Serikat dibangun pada 1866 setelah melawan aneka macam hambatan birokrasi dan praktik bisnis yang serupa.

Biografi Alfred Nobel

Keberhasilan demi keberhasilan tidak menyurutkan perhatian Alfred pada bidang yang sangat digemarinya, yakni meneliti. Dia akhirnya mengenali, nitrogliserin haruslah dapat diserap oleh material yang berpori sehingga memiliki bentuk yang sifatnya portable, mampu dibawa ke mana saja, dan kondusif.

Alfred Nobel Sang Penemu Dinamit

Dalam biografi Alfred Nobel diketahui bagwa saat menetap di Jerman, ia risikonya menemukan materi tersebut. Materi ini diketahui dengan nama Kieselguhr yang merupakan pasir pengabsorb berbahan dasar silika yang berasal dari cangkang ganggang diatomae.

Kieselguhr membuat nitrogliserin mempunyai bentuk, alasannya bisa mengabsorb materi kimia cair itu. Dengan demikian, adonan ini mampu dengan gampang diletakkan di target peledakan dan dibawa ke mana saja tanpa khawatir akan terjadinya ledakan.

Asal Kata ‘Dinamit’

Dari sinilah dinamit berasal. Dinamit sendiri berasal dari kata Yunani dynamis, yang mempunyai arti tenaga atau daya. Tahun 1867 juga ialah kurun keemasan bagi Alfred Nobel sebab paten dinamitnya memperoleh kesepakatan di berbagai negara mirip Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat.

Penemu Dinamit

Dinamit sendiri didapatkan pada dikala mesin pengebor pneumatic dan intan digunakan untuk kebutuhan yang serupa. Tidaklah mengherankan bila keterlibatan dinamit sangat meminimalisir waktu, tenaga, dan ongkos dalam projek-projek konstruksi.

Asal Mula Hadiah Nobel

Pada 1868 Alfred Nobel dan ayahnya mendapatkan penghargaan Letterstedt Prize dari Royal Swedish Academy of Sciences. Penghargaan ini diberikan pada siapa saja yang menghasilkan penemuan yang berguna bagi umat insan. Ide penghargaan Nobel berasal pula dari penghargaan ini.

Kesibukan bisnis dan seringnya ia bepergian ke luar negeri cuma menyisakan waktu yang sedikit bagi kehidupan pribadinya. Pada usia ke-43 dia sungguh merasa kesepian. Hal ini mendorongnya untuk mencari sobat di rumah dan juga sekretaris pribadi.

Ia lalu mengiklankannya di surat kabar. Pendaftar pun berdatangan. Namun pilihan pun kesudahannya jatuh pada Countess Bertha Kinsky, seorang perempuan aristokrat Austria. Perkenalannya dengan sang Countess tidak berjalan usang sebab Countess Bertha Kinsky harus menikah dengan Count Arthur von Suttner.

Meskipun demikian, mereka tetap berafiliasi melalui surat. Bertha von Suttner ternyata bukan perempuan sembarangan. Dia tergolong seorang pemikir dan penggagas perdamaian dunia yang di kemudian hari menciptakan suatu buku berjudul ”Lay Down Your Arms”.

Biografi Alfred Nobel

Banyak pihak yang tidak mewaspadai efek Bertha von Suttner dalam membentuk pandangan baru Alfred Nobel untuk memperlihatkan hartanya dalam bentuk hadiah bagi pihak-pihak yang sungguh mendukung perdamaian dunia. Bertha von Suttner sendiri mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1905.

Kelebihan Alfred Nobel yang sungguh menonjol adalah kemampuannya untuk menggabungkan gaya berpikirnya yang mendalam ala filsuf dan ilmuwan dengan pandangannya yang jauh ke depan dan dinamis yang kerap dimiliki oleh seorang industrialis.

Dia juga tertarik dalam info-informasi sosial dan tidak jarang pula melontarkan ajaran-ajaran yang termasuk radikal untuk saat itu. Sastra dan penulisan puisi juga digelutinya.

Wasiat Terakhir Sebagai Rasa Bersalah

Kekayaan yang melimpah dan tidak adanya keturunan menciptakan beliau gundah hendak diberikan terhadap siapa harta yang dimilikinya. Pada 27 November 1895 dia menuliskan wasiatnya di hadapan Swedish-Norwegian Club di Paris.

Isi Wasiat Alfred Nobel ialah menawarkan harta yang beliau miliki kepada siapa saja yang amat berjasa dalam sebuah bidang. Inilah yang kemudian dikenal dengan nama Hadiah Nobel.

Wasiatnya juga menjadi suatu rasa penyesalan atas inovasi bahan peledak dinamit. Dinamit lalu banyak digunakan orang menjadi materi peledak yang terkadang menyebabkan korban jiwa dan juga tak sedikit digunakan untuk kejahatan.

Disisi lain, Penemuan bahan peledak khusunya dinamit menciptakan Alfred Nobel bergelimang harta atau kaya raya. Hal itulah yang menyebabkan rasa bersalah dan penyesalannya. Apalagi dikala saudaranya meninggal dunia, sebuah surat kabar menulis judul ‘Pedagang Kematian yang mati’.

Alfred Nobel Wafat

Pada 1891 di pindah dari Paris menuju ke San Remo, Italia. Di kota ini, Alfred Nobel sang penemu Dinamit sekaligus aktivis kado Nobel meninggal dunia balasan pendarahan otak. Ia wafat pada tanggal 10 Desember 1896.

Selama hidupnya, ia menciptakan 355 paten atas namanya. Ia juga menjadi orang yang kaya raya berkat bahan peledak khususnya penemuannya atas dinamit yang banyak digunakan oleh orang.

Biografi James Sidis, Dongeng Tragis Insan Paling Jenius Di Wajah Bumi

Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Tokoh Matematika

James Sidis diketahui ialah manusia paling jenius atau paling pandai yang pernah ada di tampang bumi. Ia dikenali memiliki IQ diatas 250-300. Kejeniusan James Sidis bahkan mengalahkan Da Vinci, Einstein, Newton, Hawking dan ilmuwan yang lain.

Dalam sejarahnya, beberapa orang yang memiliki IQ diatas 150 yang mampu dibilang masuk dalam klasifikasi jenius, sebagaian dari mereka rata-rata dikenal sebagai seorang ilmuwan yang terkenal di dunia. Namun Sidis berada diurutan teratas dalam klasifikasi tersebut.

Biografi James Sidis

Namun nama James Sidis nyaris luput dari hingar bingar pemberitaan perihal para jenius di jagat ilmu wawasan. Namun siapa sangka meskipun dijuluki sebagai insan paling jenius atau cerdas dimuka bumi, dongeng kehidupannya sangat tragis sampai kematiannya. Berikut cerita profil dan biografi dari James Sidis.

Biografi James Sidis

Nama lengkapnya ialah William James Sidis. Ia lahir pada tanggal 1 April 1898, di New York City. Ia ialah anak dari imigran Yahudi yang berasal dari Ukraina.

Ayahnya James Sidis berjulukan Boris Sidis, PhD, M.D yang diketahui selaku seorang Psikolog handal. Ibunya berjulukan Sarah Sidis, M.D. yang merupakan lulusan kedokteran.

Keajaiban James Sidis telah mulai terlihat dikala beliau lazimmakan sendiri dengan memakai sendok diusia 8 bulan. Pada usia 18 bulan, ia telah mengakibatkan majalah The New York Times selaku bacaannya.

Menguasai 8 Bahasa di Usia 8 Tahun

Pada usia delapan tahun, Ia dilaporkan berguru dan menguasai delapan bahasa (Latin, Yunani, Prancis, Rusia, Jerman, Ibrani, Turki, dan Armenia) dia juga membuat bahasa baru yang dia sebut dengan nama sebut “Vendergood”.

Mahasiswa Termuda di Harvard

Di usia 9 tahun, ayahnya Boris Sidis mendaftarkan anaknya di Universitas Harvard. Ia membuat rekor pada tahun 1909 sebagai mahasiswa termuda yang mendaftar di Harvard University, salah satu kampus terbaik di dunia.

Di awal tahun 1910, Ia telah menguasai matematika dengan gampang. Ia bahkan menawarkan kuliah mengenai ‘Jasad empat Dimensi’ di Harvard Mathematical Club dihadapan para Professor dan mahasiswa Pascasarjana Universitas Harvard.

Calon Ilmuwan Masa Depan

Profesor Fisika MIT Daniel F. Comstock bahkan menyebut James Sidis sebagai suatu keajaiban dan beliau akan menjadi salah satu matematikawan dan ilmuwan paling terkemuka dimasa depan. James Sidis yang masih belum dewasa kurun itu menjangkau gelar gelar Bachelor of Arts dengan predikat Cum Laude pada usia 16 tahun di tahun 1914.

Setelah lulus sarjana, James Sidis melanjutkan kuliahnya namun sempat tersendat alasannya adalah diancam oleh sekelompok mahasiswa yang tidak menyukainya. Di usia 17 tahun, Ia mendapatkan ajuan sebagai tangan kanan dosen sambil melanjutkan ke program doktor di Institut William Marsh Rice.

Disana James Sidis mengajar di kelas trigonometri, Euclidean Geometri dan non-euclidean geometri, namun ia tidak menyelesaikan studinya dengan argumentasi merasa putus asa oleh sistem pembelajaran dan perlakuan kakak kelasnya yang membenci dengannya.

Mengetahui 200 Jenis Bahasa di Dunia

Hal yang hebat yakni James Sidis dikenali memahami 200 jenis bahasa di dunia dan bisa menerjamahkannya dengan amat cepat dan gampang.

Ia mampu mempelajari suatu bahasa secara keseluruhan dalam sehari. Keberhasilan William Sidis ialah kesuksesan sang Ayah, Boris Sidis yang seorang Psikolog tangguh berdarah Yahudi. Boris sendiri juga seorang lulusan Harvard, murid psikolog terkemuka William James.

Boris memang mengakibatkan anaknya sebagai teladan untuk sebuah versi pendidikan baru sekaligus menyerang tata cara pendidikan konvensional yang dituduhnya sudah menjadi biang keladi kejahatan, kriminalitas dan penyakit.

Ditangkap dan di Penjara

Dalam biografi James Sidis diketahui bahwa pada tahun 1919, Sidis ditangkap dan ditahan selama 18 bulan alasannya adalah keterlibatannya dalam demo Socialist May Day di Boston. Saat itu Ia menciptakan pernyataan menentang wajib militer pada perang Dunia I.

Penangkapan James Sidis kurun itu sempat menggemparkan media massa sebagaimana ketika Ia memulai kiprahnya sebagai bocah jenius.

Menjadi Pemulung

Sejak keluar dari penjara, Sidis lalu menghilang kolam ditelan bumi dan sehabis sekian usang jejaknya terendus oleh seorang reporter yang berjumpa dengan seorang pemulung besi renta nan papa, ternyata dialah William James Sidis.

Meninggal Dalam Keadaan Miskin dan Terasing

Siapa yang sangka William Sidis kemudian meninggal pada usia yang tergolong muda, 46 tahun – suatu dikala dimana seharusnya seorang ilmuwan berada dalam era produktifnya.

James Sidis dimengerti meninggal dunia pada tahun 1944 di Boston alasannya adalah mengalami pendarahan pada otaknya di usia 46 tahun.

Sidis meninggal dalam keadaan menganggur, terasing dan amat miskin. Ironis. Orang kemudian menilai bahwa kehidupan Sidis tidaklah bahagia.

Hidup Tertekan dan Depresi

Popularitas dan kehebatannya pada bidang matematika membuatnya tersiksa. Beberapa tahun sebelum ia meninggal, Sidis memang sempat mengatakan kepada pers bahwa dia tidak suka matematika – sesuatu yang selama ini sudah melambungkan namanya.

Dalam kehidupan sosial, Sidis hanya sedikit memiliki sahabat. Bahkan dia juga sering diasingkan oleh rekan sekampus. Tidak juga pernah memiliki seorang pacar ataupun istri.

Gelar sarjananya tidak pernah final, ditinggal begitu saja. Ia kemudian memutuskan hubungan dengan keluarganya, mengembara dalam kerahasiaan, bekerja dengan gaji seadanya, mengasingkan diri.

Ia berlari jauh dari kejayaan periode kecilnya yang bahu-membahu ialah proyeksi sang ayah. Ia menyadarinya bahwa hidupnya adalah hasil pemolaan orang lain. Namun, kesadaran memang sering datang terlambat.

James Sidis sendiri menyadari sepenuhnya bahwa dia hanyalah bahan percobaan ayahnya sehingga membuat dia lalu mengasingkan diri.

Mengharukan memang perjuangan Sidis. Ada keinginan besar lengan berkuasa untuk lari dari efek sang Ayah, untuk menjadi diri sendiri. Walau untuk itu Sidis tidak kuasa. Pers dan publik kadung menjadikan Sidis selaku suatu berita. Kemanapun Sidis bersembunyi, pers niscaya bisa mencium.

Sidis tidak mampu melepaskan pengaruh sang ayah begitu saja. Sudah terlanjur tertanam sebagai sebuah bom waktu, yang kemudian meledakkan dirinya sendiri.

Seperti itulah profil dan biografi James Sidis yang diketahui sebagai insan paling cerdas di wajah bumi namun kisahnya sungguh memprihatinkan. Semoga informasi ini bisa berfaedah bagi para pembaca.

Biografi Wilhelm Conrad Rontgen, Penemu Sinar X Yang Meraih Nobel Fisika Pertama

Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Penemu,  Tokoh Fisika

Profil dan Biografi Wilhelm Conrad Rontgen. Fisikawan Jerman, Wilhelm Conrad Röntgen adalah orang pertama yang berhasil secara ilmiah mendeteksi radiasi gelombang elektromagnetik yang kini diketahui selaku sinar-x atau sinar Rontgen. Sehingga Wilhelm Conrad Rontgen diketahui sebagai seorang penemu sinar X atau umumdisebut sinar rontgen.

Penemuan sinar-X ialah revolusi besar di bidang fisika dan kedokteran dan menghebohkan masyarakat umum. Itu juga menjadikannya menerima Medali Rumford dari Royal Society of London pada tahun 1896 dan Hadiah Nobel Fisika pertama kali pada tahun 1901. Rontgen juga diketahui alasannya adalah penemuannya di bidang mekanika, panas, dan listrik.

Biografi Wilhelm Conrad Rontgen

Biografi Wilhelm Conrad Rontgen

William Conrad Röntgen lahir pada tanggal 27 Maret 1845, di Lennep wilayah Lower Rhine, Jerman. Dia yaitu anak tunggal dari seorang penjualdan pembuat kain.

Rontgen dibesarkan di Belanda sesudah beliau dan keluarganya pindah ke Apeldoorn pada tahun 1848. Ia berguru di Institut Martinus Herman van Doorn. Pada tahun 1861, Rontgen mengenyam pendidikan di Sekolah Teknik Utrecht.

Sayangnya pada tahun 1863 dia dikeluarkan dari sekolahnya. Meskipun Rontgen tampaknya tidak terlampau berbakat dalam di sekolahnya, tetapi beliau terpelajar membangun objek mekanis.

Dia kemudian masuk ke Universitas Utrecht pada tahun 1865 untuk berguru fisika. Pada tahun 1869, beliau mendapatkan gelar Ph.D. di bidang teknik mesin dari Universitas Zurich.

Pada tahun 1874, dia diangkat selaku dosen di Universitas Strasbourg dan pada tahun 1875 menjabat sebagai profesor di Akademi Pertanian di Hohenheim di Württemberg.

Pada tahun 1876, ia kembali ke Strasbourg sebagai Profesor Fisika. Tiga tahun lalu Rontgen mendapatkan usul menjadi Ketua Fisika di Universitas Giessen. Pada tahun 1888, ia menemukan posisi yang serupa di Universitas Würzburg, dan tahun 1900 di Universitas Munich.

Sejarah Penemuan Sinar X atau Sinar Rontgen

Selama beberapa dekade, Rontgen sudah mempelajari imbas muatan listrik yang ada dalam tabung vakum. Ilmu kelistrikan masih relatif gres abad itu. Dan masih banyak yang harus diketahui. Ia menggunakan bagian yang relatif sederhana menurut tolok ukur ketika ini.

Biografi Wilhelm Conrad Rontgen

Rontgen melakukan serangkaian percobaan pada tahun 1895 di mana dia menghubungkan jenis tabung vakum (memvisualisasikan bola lampu pada steroid) yang disebut tabung Hittorf-Crookes ke generator muatan elektrostatis.

Rontgen mencoba mereproduksi imbas fluorescent yang diamati dengan jenis tabung vakum lain yang disebut tabung Lenard. Filamen yang ada dalam tabung tersebut menciptakan fatwa elektron yang populer disebut sinar katoda.

Yang mengejutkan, hal ini menghasilkan efek fluoresensi pada layar yang dilapisi dengan senyawa yang disebut barium platinocyanide.

Kita tahu kini bahwa sinar katoda sudah menghidupkan atom-atom aluminium untuk menghasilkan sinar-X, yang pada gilirannya menggerakkan atom-atom barium yaitu sebuah komponen yang mudah berfluoresensi.

Fluoresensi sendiri ialah insiden terpancarnya sinar oleh suatu zat yang sudah menyerap sinar atau radiasi elektromagnet lain.

Rontgen juga memperoleh bahwa saat tangannya melalui antara tabung vakum bermuatan listrik dan layar berlapis barium platinocyanide, ia dapat menyaksikan dengan jelas bentuk tulang tangannya serta cincin di tangannya.

Hasil Sinar X atau Sinar Rontgen Pertama

Secara membisu-diam ia lalu mengkonfirmasi temuannya. Rontgen kemudian menerbitkan suatu artikel ilmiah berjudul, “On A New Kind Of Rays” pada tahun 1896.

Penemuan sinar X atau yang lalu dikenal dengan nama Sinar Rontgen ini lalu membuat sebuah lompatan besar dalam dunia medis.

Peraih Nobel Fisika Pertama

Rontgen kemudian mendapatkan gelar medis kehormatan. Misalnya, Ia mendapatkan Medali Rumford dari Royal Society of London pada tahun 1896. Rontgen juga menerima Hadiah Nobel dalam bidang fisika yang beliau terima pada tahun 1901.

Penemu Sinar X atau Sinar Rontgen adalah Wilhelm Contrad Rontgen meninggal dunia di Munich, Jerman pada 10 Februari 1923. Ia diketahui meninggal sebab penyakit usus. Sesuai keinginannya, Rontgen dimakamkan di kuburan orang tuanya di Giessen, Jerman.

Biografi Edwin Howard Armstrong, Kisah Penemu Gelombang Radio Fm

Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Penemu

Porfil dan biografi Edwin Howard Armstrong. Pria satu ini diketahui sebagai penemu gelombang Radio FM. Karena itu, Amstrong bisa dikatakan selaku salah satu penggagas besar dalam teknologi komunikasi permulaan dari radio atau teknologi komunikasi nirkabel.

biografi Edwin Howard Armstrong

Armstrong merupakan ilmuwan dan penemu asal Amerika. Ia merupakan salah satu insinyur mahir era ke-20. Terkenal sebab berbagi teknologi radio FM (modulasi frekuensi) membuat ia lalu memenangkan banyak paten atas penemuannya. Namanya bahkan masuk dalam National Inventors Hall of Fame pada tahun 1980.

Biografi Edwin Howard Armstrong

Edwin Howard Armstrong dilahirkan pada tanggal 18 Desember 1890 di New York City, Amerika Serikat (AS). Kepintaran dan keuletannya sudah tampak sejak kecil. Bahkan, dikala usianya gres menginjak 14 tahun, dia sudah bercita-cita ingin menjadi seorang penemu.

Ketika menginjak akil balig cukup akal, beliau mulai menjajal menjadi tukang servis alat-alat rumah tangga tanpa kabel (nirkabel), dan ketika duduk di kursi SMA, beliau telah mulai menyelenggarakan uji coba dengan membuat tiang antena di depan rumahnya.

Tujuannya untuk mempelajari teknologi nirkabel yang kurun itu sering mengalami gangguan. Dia dengan segera mampu mengerti urusan pada alat komunikasi tersebut.

Penemu Gelombang Radio FM

Ia juga dapat mendapatkan kelemahan sinyal pada penerima akhir transmisi komunikasi. Padahal, tidak ada cara lain untuk memperkuat tenaga pada pengiriman selesai. Untuk membuatkan pengetahuannya pada duduk perkara gelombang komunikasi, sehabis simpulan Sekolah Menengan Atas, Amstrong masuk ke Universitas Columbia jurusan teknik.

Di universitas itulah beliau melanjutkan penelitiannya di bidang nirkabel. Pada tahun ketiga di Universitas Columbia, Armstrong memperkenalkan temuannya, berbentukpenguat gelombang radio pertama (radio amplifier).

Penguat sinyayl Radio sendiri sebetulnya sudah didapatkan terlebih dahulu oleh Lee DeForest. Ia ialah salah satu tokoh paling berjasa dalam perkembangan radio selain Guglielmo Marconi. Lee DeForest memakai Tabung Audion yang diberi nama tabung Lee DeForest untuk memperkuat sinyal radio.

Namun, gelombang yang dipancarkannya masih terlalu lemah. Armstrong mempelajari cara kerja tabung Lee DeForest dan lalu mendesain ulang dengan mengambil gelombang elektromagnetik yang tiba dari suatu transmisi radio dan dengan cepat memberi sinyal balik melalui tabung.

Hanya sesaat, kekuatan sinyal akan berkembangsebanyak 20.000 kali per detik. Fenomena ini oleh Armstrong disebut dengan “regenerasi radio”, yang ialah inovasi penting dan perlu saat radio pertama kali ada.

biografi Edwin Howard Armstrong

Dengan pengembangan ini, para teknisi radio tidak memerlukan 20 ton generator lagi supaya stasiun radio mereka mengudara. Desain sirkuit tunggal temuan Armstrong menjadi kunci kelancaran gelombang transmiter yang menjadi inti operasional radio. Dan ia lulus sarjana teknik tahun 1913. Atas temuannya tersebut, Armstrong mematenkan ciptaannya dan memberi lisensinya pada Marconi Corporation tahun 1914.

Enam tahun lalu, Westinghouse membeli hak paten Armstrong atas penerima superheterodyne, dan memulai perannya menjadi stasiun radio pertama bernama KDKA di Pittsburgh.

Mulailah radio menjadi sungguh terkenal pada ketika itu, mulai dari hiburan hingga berita penting, tidak ada yang tidak menggunakan jasa radio. Setelah itu, bermunculan terus gelombang radio lainnya. RCA (The Radio Corporation of America) secepatnya berbelanja seluruh hak paten radio begitu juga radio lain ikut membelinya.

Perang Hak Paten

Dalam biografi Edwin Howard Armstrong dikenali bahwa sesudah Perang Dunia I usai, Armstrong kembali ke Universitas Columbia. Ia lalu bekerja disana sebagai profesor di universitas tersebut. Tahun 1923 dia menikah dengan Marion MacInnes, sekretaris dari Presiden RCA, David Sarnoff. Pada dekade tersebut ia terlibat dalam perang perusahaan dalam mengendalikan hak paten radio.

Hal ini berlanjut sampai permulaan tahun 1930, dan Armstrong kalah di pengadilan. Meski demikian, beliau terus melanjutkan penelitian untuk memecahkan problem statistik radio. Ia berkesimpulan, hanya ada satu solusi agar karyanya yang telah dicuri orang bisa dihargai, ialah merancang sistem yang sama sekali baru.

Sistem Radio FM karya Edwin Howard Armstrong

Penelitian demi penelitian pun terus beliau kerjakan untuk lebih menyempurnakan bunyi radio tersebut. Pada 1933 Amstrong memperkenalkan sistem radio FM (frequency modulation). Gelombang Radio FM yang didapatkan Amstrong memberi penerimaan jernih meskipun ada tornado.

FM juga memperlihatkan ketepatan suara yang tinggi yang sebelumnya belum ada. Sistem tersebut juga menawarkan sebuah gelombang tunggal menjinjing dua acara radio dengan sekali angkut. Pengembangan ini disebut dengan multiplexing.

Perbedaan Antara Gelombang AM dan FM

Mengenai perbedaan antara gelombang AM dan FM, bisa diterangkan selaku berikut. Sinyal suara tidak dapat langsung dipancarkan alasannya sinyal suara bukan gelombang elektromagnetik. Jika sinyal bunyi tersebut diubah menjadi gelombang elektromagnetik sekalipun, berapa panjang antena yang diperlukan.

Untuk dapat mengirimkan sinyal suara dengan lebih mudah, sinyal suara tersebut apalagi dahulu ditumpangkan pada sinyal radio dengan frekuensi yang lebih tinggi dari sinyal bunyi tersebut.

Metode untuk menumpangkan sinyal bunyi pada sinyal radio disebut modulasi. Modulasi yang sering digunakan radio adalah modulasi amplitudo (AM – amplitude modulation) dan modulasi frekuensi (FM – frequency modulation)

Beda utama antara gelombang AM dengan FM yakni cara memodulasi suaranya. Gelombang FM memiliki range suplemen sebesar plus 455 KHz. Jadi, jikalau ada frekeensi radio 88.00 FM, sebetulnya dia memakai frekuensi 88.00 MHz + 455 KHz.

Mengapa ada tambahan 455 KHz? Nah, gelombang FM itu memodulasi bunyi secara digital. Jadi, gelombang suara audio itu dicacah secara digital sesuai frekuensi audio (batas ambang indera pendengaran antara 6 Hz – 20 KHz).

Setelah dicacah secara digital (komplemen 455 KHz tadi, sebagai digital audio buffer), sinyal digital tsb. di-mix dengan gelombang radio (carrier) yang berfrekuensi 88.0 MHz tadi, kemudian dilempar ke udara terbuka. Bagian yang penting dari metode pemancar FM yakni antena, susukan transmisi, dan pemancar itu sendiri.

Mendirikan Stasiun Radio FM Pertama di Dunia

Untuk memperkenalkan temuannya pada dunia, pada tahun 1940 Armstrong menerima izin untuk mendirikan stasiun radio FM pertama yang diresmikan di Alpine, New Jersey. Berkat temuannya tersebut , pada 1941, Institut Franklin menunjukkan penghargaan terhadap Armstrong berbentukmedali Franklin, yang ialah salah satu penghargaan tertinggi komunitas ilmuwan.

Walaupun kekalahannya dalam sengketa selama beberapa tahun dengan perusahaan yang sudah mempergunakan hak ciptanya, tak kuat terhadap derma medali Franklin tersebut.

Meninggal Dengan Cara Tragis

Sayangnya, Armstrong harus mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Dalam biografi Edwin Howard Armstrong diketahui bahwa sang penemu gelombang radio FM tersebut didapatkan mati bunuh diri di tahun 1954.

biografi Edwin Howard Armstrong

Istrinya yang bernama Marion MacInnes lalu menjadi pewaris hasil temuan Armstrong. Ia juga melanjutkan usaha suaminya bertempur di persidangan dalam perebutan hak paten atas temuan Edwin Howard Armstrong. Ia sukses mengungguli jutaan dolar.

Atas kejernihan suara yang dihasilkannya di awal ’60-an, saluran FM mendominasi metode radio, dan bahkan digunakan untuk komunikasi antara bumi dan luar angkasa oleh Badan Antariksa Nasional Amerika, NASA.

Biografi Antoine Lavoisier, Bapak Kimia Terbaru Penggerak Aturan Kekekalan Massa

Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Tokoh Kimia

Profil dan biografi Antoine Lavoisier. Ilmuwan asal Perancis ini sungguh terkenal dan berjasa dalam pertumbuhan ilmu kimia. Lavoisier juga ilmuwan kimia yang paling diketahui sebab mencetuskan aturan kekekalan massa. Ia menerangkan proses terjadinya insiden kimia berdasarkan formula yang benar.

Lavoisier diketahui sebagai orang yang pertama kali memberikan nama Oksigen dan Hidrogen. Tak heran jikalau dia disebut selaku Bapak Kimia Modern. Bagaimana kisahnya?

Biografi Antoine Lavoisier

Biografi Antoine Lavoisier

Antoine Laurent Lavoisier lahir di Paris, Prancis pada tanggal 26 Agustus 1743. Ia dibesarkan dalam keluarga darah biru dan kaya. Ayahnya yaitu seorang pengacara dan ibunya meninggal ketika beliau baru berusia lima tahun.

Antoine menemukan kecintaannya pada sains dikala kuliah. Namun, dia awalnya akan mengikuti jejak ayahnya mendapatkan gelar sarjana hukum untuk menjadi pengacara.

Karir Sebagai Ilmuwan

Lavoisier tidak pernah melakukan praktik aturan sebagai seorang pengacara meskipun dia bergelar sarjana hukum. Karena menurutnya ilmu sains jauh lebih mempesona baginya. Ketika ibunya meninggal dunia, beliau mewarisi banyak harta dan hidup selaku ningrat, mengejar-ngejar banyak sekali hal yang dia inginkan.

Lavoisier memulai karirnya dengan bekerja di berbagai posisi pemerintahan. Ia menjadi anggota Ferme Generale, pegawai pemerintah kerajaan yang bertugas dalam memunguut pajak dari rakyat untuk kerajaan Perancis.

Lavoisier juga terpilih di Royal Academy of Science pada tahun 1764. Pada tahun 1775, Lavoisier mendirikan laboratorium di Paris, daerah dimana beliau bisa melakukan eksperimen sains. Laboratoriumnya menjadi daerah berkumpulnya para ilmuwan.

Biografi Antoine Lavoisier

Di laboratorium inilah Lavoisier membuat banyak inovasi penting di bidang kimia. Dalam melakukan observasi, Lavoisier menilai penting untuk memakai eksperimen, pengukuran yang sempurna, dan pendalaman fakta dalam sains.

Hukum Kekekalan Massa

Ilmu kimia abad itu ketinggalan jauh dibandingkan dengan fisika, matematika dan astronomi. Sejumlah besar inovasi yang berdiri sendiri-sendiri telah banyak diketemukan oleh para hebat ilmu kimia. Tetapi tak satu pun kerangka teori yang mampu jadi pegangan yang mampu merangkum isu yang terpisah-pisah.

Salah satu teori ilmiah utama pada zaman Lavoisier adalah teori flogiston. Teori ini menyatakan bahwa api, atau pembakaran, terdiri dari elemen yang disebut flogiston.

Para ilmuwan menduga bahwa ketika benda-benda terbakar mereka melepaskan flogiston ke udara. Lavoisier kemudian membantah teori flogiston ini.

Pada tahap pertama, berdasarkan Lavoisier, teori Flogiston sepenuhnya tidak benar. Tidak ada benda yang namanya Flogiston. Proses pembakaran berisikan kombinasi kimiawi ihwal terbakarnya barang dengan oksigen.

Ia mendemonstrasikan bahwa ada bagian berjulukan oksigen yang berperan besar dalam proses terjadinya pembakaran. Ia juga memperlihatkan bahwa massa dalam sebuah reaksi sama dengan massa reaktan. Dengan kata lain, tidak ada massa yang hilang dalam reaksi kimia.

…Dalam setiap reaksi kimia yang terjadi, jumlah massa zat-zat baik sebelum dan sehabis reaksi terjadi yakni tetap .- Hukum Kekekalan Massa Lavoisier

Penyataan Lavoisier ini kemudian diketahui sebagai Hukum Kekekalan Massa atau Hukum Lavosier. Hukum kekekalan massa ini ialah salah satu hukum terpenting dan menjadi dasar dari kimia dan fisika terbaru.

Membuat Sistem Periodik Unsur

Lavoisier menghabiskan banyak waktu untuk mengisolasi komponen-unsur dan memecah senyawa kimia. Dia memperoleh tata cara penamaan senyawa kimia atau dikenal selaku metode periodik komponen yang terdiri dari banyak komponen.

Banyak dari sistemnya masih digunakan sampai kini. Antoine Lavoisier juga ialah orang yang pertama kali menamai unsur hidrogen serta oksigen.

Selama eksperimennya, Lavoisier memperoleh bahwa air adalah senyawa yang terbuat dari hidrogen dan oksigen. Sebelum penemuannya, para ilmuwan sepanjang sejarah menerka bahwa air adalah suatu bagian.

Lebih lanjut, Lavoisier juga menerangkan bahwa udara bukanlah juga substansi elementer melainkan terdiri terutama dari gabungan dua jenis gas, Oksigen dan nitrogen.

Buku Teks Kimia Pertama

Pada 1789, Lavoisier menulis buku berjudul Elementary Treatise of Chemistry. Ini ialah buku teks kimia pertama. Buku tersebut berisi daftar unsur, teori dan aturan kimia terkini (tergolong Hukum Kekekalan Massa), dan menyangkal keberadaan teori flogiston.

Biografi Antoine Lavoisier

Dalam tata cara Lavoisier (yang jadi dasar pegangan sampai kini) komposisi kimia dilukiskan dengan namanya. Untuk pertama kalinya penerimaan suatu sistem kimia yang seragam dijabarkan.

Sehingga memungkinkan para hebat kimia di seluruh dunia mampu saling bekerjasama satu sama lain dalam hal inovasi-inovasi mereka.

Lavoisier ialah orang pertama yang secara gamblang mengemukakan prinsip-prinsip penyimpanan jumlah reaksi benda kimia tanpa bentuk tertentu, ialah reaksi dapat mengatur kembali elemen yang benar dalam substansi semula namun tak ada hal yang terhancurkan dan pada final hasil berada dalam berat yang serupa seperti bagian asal.

Keyakinan Lovoisier ihwal pentingnya kecermatan menimbang bahan kimiawi melibatkan reaksi yang mengganti ilmu kimia menjadi ilmu eksakta. Ini juga sekaligus merencanakan jalan bagi banyak perkembangan-perkembangan di bidang kimia pada abad depan.

Lavoisier juga memberi bantuan dalam bidang penyelidikan geologi, dan menyumbangkan pula dalam bobot yang meyakinkan di bidang fisiologi. Dia bisa menawarkan bahwa proses fisiologi tentang keringatan yaitu pada dasarnya sama dengan proses pembakaran lambat.

Dengan kata lain, insan dan bangsa binatang menimba energi mereka dari proses pembakaran organik yang perlahan dari dalam. Dengan penggunaan oksigen dalam udara yang dihimpunnya.

Lavoisier punya makna amat penting berkat formulasinya perihal teori kimia sebagai titik tolak tak tergoyahkan bagi sektor wawasan kimia pada jalur yang sempurna. Sama mirip John Dalton, Antoine Lavoisier lazimnya dianggap selaku “Pendiri ilmu kimia terbaru”, atau “Bapak Kimia Modern”.

Mati Dieksekusi di Guillotine

Revolusi Prancis meletus pada tahun 1789. Lavoisier berupaya untuk tetap terpisah dari revolusi, namun karena beliau sudah melakukan pekerjaan selaku pemungut pajak pemerintah, dia dicap selaku pengkhianat.

Akhirnya ia ditangkap, bersama-sama dengan dua puluh tujuh anggota Ferme Generale. Pengadilan revolusi melakukan proses investigasi dengan segera.

Pada sebuah hari tanggal 8 Mei 1794, Kedua puluh tujuh orang itu diadili dan dinyatakan bersalah dan dipenggal kepalanya dengan Guillotine.

Sementara Lavoisier dikala pengadilan, ada undangan biar kasus Lavoisier dipisahkan seraya mengedepankan sejumlah dedikasi yang telah dilakukannya untuk masyarakat dan ilmu pengetahuan.

Hakim Pengadilan Revolusioner menolak permintaan dengan berkomentar ringkas “…Republik tak butuh orang-orang genius.” Kemudian spesialis matematika berjulukan Langrange membela Lavoisier dan menyebut “Memang dibutuhkan waktu sekejap untuk memenggal sebuah kepala, tetapi tak cukup waktu seratus tahun untuk menempatkan kepala macam itu pada posisinya semula.”

Sayangnya Antoine Lavoisier, Ilmuwan besar yang dijuluki selaku Bapak Kimia Modern harus meninggal sacara tragis. Ia dihukum mati dengan pisau Guillotine pada tanggal 8 Mei 1794. Namun satu setengah tahun setelah beliau terbunuh, pemerintah menyampaikan beliau telah dituduh secara tidak benar.

Biografi Marie Curie, Perempuan Pertama Peraih Nobel Penemu Radioaktif

Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Tokoh Kimia,  Tokoh Wanita

Profil dan biografi Marie Curie. Ilmuwan perempuan ini sungguh terkenal dibidang fisika dan kimia. Ia dikenal selaku penemu radioaktif bersama dengan suaminya. Uniknya, Marie Curie ialah satu-satunya wanita pertama peraih nobel dua kali yang pertama dibidang fisika pada tahun 1903 dan kimia pada tahun 1911. Namun faktanya, Marie Curie juga meninggal sebab terpapar radioaktif yang dia dapatkan sendiri. Bagaimana kisahnya?

Biografi Marie Curie

Biografi Marie Curie

Nama lengkapnya ialah Marie Skłodowska Curie yang lahir tanggal 7 November 1867 dan wafat tanggal 4 Juli 1934. Ia dilahirkan dengan nama orisinil Maria Salomea Skłodowska di Warsaw, Polandia pada tanggal 7 November 1897.

Sejak kecil, Curie sudah luar biasa sebab ingatannya yang luar biasa. Pada usia 16, ia memenangkan medali emas pendidikan sesudah menyelesaikan pendidikan menengahnya di lycée, Rusia.

Ayahnya seorang guru matematika dan fisika, namun sebab kekurangan dana menciptakan Curie yang masih muda mesti melakukan pekerjaan sebagai guru. Ia juga secara sembunyi-sembunyi mengambil kuliah secara gratis di universitas nasional. Pada usia 18 tahun, Curie menjadi seorang pengasuh. Dari penghasilannya itu, beliau dapat membiayai pendidikan kerabat perempuannya yang bernama Bronisława di Paris.

Pindah ke Paris, Perancis

Dalam biografi Marie Curie diketahui bahwa pada tahun 1891, Wanita yang berjulukan orisinil Maria Salomea Skłodowska ini pindah ke Paris. Disana dia lalu mengganti namanya menjadi Marie. Selama di Paris, beliau banyak mengikuti kuliah umum yang diadakan para ilmuwan seperti Paul Appel, Gabriel Lippmann, dan Edmond Bouty di Universitas Sorbonne.

Di sana, Curie berjumpa fisikawan yang sudah populer berjulukan Jean Perrin, Charles Maurain, dan Aimé Cotton. Untuk bertahan hidup, Marie Curie melakukan pekerjaan sampai larut malam di garasi tempat tinggal siswanya. Setiap hari dia hanya makan sepotong roti, mentega, dan teh.

Sarjana dibidang ilmu fisika beliau peroleh pada tahun 1893. Marie Curie kemudian mulai melakukan pekerjaan di laboratorium penelitian Lippmann. Dan pada tahun 1894, Ia mendapatkan gelar sarjana matematika. Pada musim semi tahun itulah beliau berjumpa suamninya yang bernama Pierre Curie.

Biografi Marie Curie

Mereka lalu menikah pada tanggal 25 Juli 1895. Pierre dan Curie, keduanya ialah seorang ilmuwan. Mereka bertemu di Paris dan lalu hidup bareng mendiskusikan banyak sekali wawasan, serta menyumbangkan tenaga dan asumsi untuk ilmu gres dari fenomena alam. Salah satu mimpi besar mereka yaitu mengetahui sifat-sifat komponen radioaktif.

Penemu Polonium dan Radium

Mereka berdua kemudian mulai bekerja sama melakukan observasi dan peneyelidikan di bidang fisika dan kimia. Marie Curie lalu mulai melaksanakan penelitiannya terhadap mineral. Didalam mineral tersebut terdapat bijih dalam dalam jumlah kecil yang belum diketahui. Bijih mineral tersebut mempunyai kadar (radioaktif) yang tinggi.

Suaminya lalu bergabung dalam observasi terhadap mineral tersebut. Hasilnya observasi tersebut, Marie Curie lalu mendapatkan elemen atau bagian gres yang lalu dinamakan Polonium pada tahun 1898.

Marie Curie memberikan nama Polonium untuk menghormati tanah kelahirannya, Polandia. Beberapa bulan lalu, Marie Curie menemukan Radium. Kemudian inovasi dari Henri Becquerel tahun 1896 tentang suatu fenomena gres yang lalu disebut Marie Curie sebagai Radioaktivitas.

Atas hasil observasi ini, Marie Curie lalu menerima gelar doktor dibidang sains pada bulan Juni 1903. Dan bareng dengan suaminya Pierre Curie, Marie dianugerahi penghargaan Davy Medal of the Royal Society.

Wanita Pertama Peraih Nobel

Penemuan Marie Curie atas Polonium dan Radium menciptakan Marie Curie mendapatkan hadiah Nobel dibidang fisika pada tahun 1903. Bersama dengan Becquerel, dia membuatkan Hadiah Nobel Fisika untuk inovasi radioaktivitas.

Biografi Marie Curie

Marie Curie diangkat sebagai dosen fisika di École Normale Supérieure di Sèvres, Perancis. Ia memperkenalkan metode pengajaran menurut percobaan atau eksperimen. Pada bulan Desember 1904, Curie diangkat menjadi ajudan kepala di laboratorium yang dikepalai oleh Suaminya, Pierre Curie.

Kematian Pierre Dan Hadiah Nobel Kedua

Kematian mendadak suaminya yakni Pierre Curie pada tanggal 19 April 1906 menjadi pukulan pahit bagi Marie Curie. Disini juga menjadi titik balik yang memilih dalam karirnya. Selanjutnya beliau lalu mencurahkan seluruh energinya untuk menyelesaikan sendiri pekerjaan ilmiah yang telah dia mulai bersama suaminya.

Pada tanggal 13 Mei 1906, Marie Curie diangkat menjadi guru besar di Universitas Sorbonne, Perancis. Ia mengisi jabatan yang ditinggalkan oleh suaminya. Marie Curie yakni perempuan pertama yang mengajar di Universitas Sorbonne.

Pada tahun 1908, beliau menjadi profesor tituler. Dan pada tahun 1910, Makalah Marie Curie yang sangat fundamental perihal radioaktivitas diterbitkan. Pada tahun 1911, Marie Curie dianugerahi Hadiah Nobel dibidang Kimia atas penelitiannya mengenai isolasi radium murni. Pada tahun 1914 dia menyaksikan selesainya pembangunan laboratorium Institut Radium (Institut du Radium) di Universitas Paris.

Sepanjang Perang Dunia I, Marie Curie dengan sumbangan putrinya yang bernama Irène, mengabdikan dirinya dalam pengembangan penggunaan teknologi X-radiografi. Pada tahun 1918, Laboratorium Institut Radium menjadi sentra untuk ilmu fisika dan kimia nuklir.

Biografi Marie Curie

Marie Curie kala itu berada di puncak ketenarannya. Dan pada tahun 1922, beliau menjadi anggota Akademi Kedokteran dan mengabdikan penelitiannya untuk mempelajari kimia zat radioaktif dan aplikasi medis zat ini.

Pada tahun 1921 dengan ditemani oleh kedua putrinya, Marie Curie melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. Disana Presiden Amerika Serikat kala itu yakni Warren G. Harding memberinya satu gram radium.

Dikenal sebagai salah satu ilmuwan paling besar lengan berkuasa periode itu, Marie Curie berkeliling dunia memperlihatkan kuliah lazim di Belgia, Brazil, Spanyol, dan Cekoslowakia. Ia juga diangkat menjadi anggota Komisi Internasional perihal Kerja Sama Intelektual oleh Dewan Liga Bangsa-Bangsa.

Ia juga menyaksikan pertumbuhan Curie Foundation yang pesat di Paris. Ia juga menyaksikan pendirian Radium Institute di Warsawa pada tahun 1932, di mana saudara perempuannya Bronisława menjadi direkturnya.

Salah satu pencapaian hebat Marie Curie ialah dia memahami bagaimana manfaat radioaktif yang tidak hanya untuk mengobati penyakit namun juga menjadi sumber untuk penelitian dalam cabang fisika nuklir.

Bersama dengan anak dan menantunya yang bernama Frédéric Joliot, Marie Curie terus melakukan penelitian dan eksperimen perihal radioaktifitas terutama pada tahun 1930. Eksperimen ini menjadi jalan ditemukannya neutron oleh Sir James Chadwickk. Pada tahun 1934, Marie Curie bareng dengan anaknya Irene dan menantunya berhasil mendapatkan radioaktivitas buatan.

Meninggal Karena Temuannya Sendiri

Dalam biografi Marie Curie dikenali bahwa beberapa bulan sesudah penemuan ini, Marie Curie meninggal balasan kanker leukemia. Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 4 Juli 1934 di Sancellemoz, Perancis. Ia wafat karena disebabkan ia sering berhubungan dengan benda-benda radioakif yang ia dapatkan sehingga membuat dia terkena radiasi.

Kontribusinya Marie Curie kepada kemajuan fisika dan kimia sangat besar. Tidak cuma dalam karyanya saja, bukti nyata telah beliau tunjukan melalui penghargaan dua Hadiah Nobel.,

Pada tahun 1995, abu mayat Marie Curie diabadikan di Panthéon di Paris, Perancis. Kantor dan laboratoriumnya di Paviliun Curie di Institut Radium dijadikan selaku Museum Marie Curie.

Perjalanan hidup seorang Marie Sklodowska Curie tidak pernah lepas dari ilmu wawasan serta dedikasi kepada kemanusiaan. Berkat ketulusannya serta kegigihannya, ia telah memengaruhi banyak orang untuk terus menyebarkan ilmu wawasan. Selama tahun 1903-1912, ia beserta beberapa muridnya dan sesama koleganya melanjutkan penelitian radium dan berhasil memperoleh 29 jenis isotop radioaktif selain radium.