TintaTeras

Biografi Aristoteles, Kisah Filsuf Yunani Yang Dijuluki ‘Bapak Ilmu Wawasan’

Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Filsafat

Aristoteles dikenal selaku filsuf Yunani dan juga Bapak Ilmu Pengetahuan. Aristoteles ialah orang pertama di dunia yang mampu pertanda bahwa bumi bundar. Pembuktian yang dilakukannya dengan jalan menyaksikan gerhana.

Kata kerja, kata benda, kata sifat dan sebagainya ialah pembagian kata hasil pemikirannya. Dia jugalah yang menyampaikan bahwa manusia ialah mahluk sosial. Hasil karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Latin, Arab, Itali, Perancis, Ibrani, Jerman dan Inggris.

Biodata Aristoteles

Nama Aristoteles
Lahir Stagira, 384 SM
Gelar Filsuf, Bapak Ilmu Pengetahuan
Anak Nicomachus
Pasangan: Pythias, Herpyllis
Meninggal Yunani 322 SME

Biografi Aristoteles

Mengenai biografi aristoteles, Ayahnya yang bernama Nicomachus, seorang dokter di sitana. Aristoteles dilahirkan di kota Stagira, Macedonia, 384 SM.

Pada tahun 384 SM. Amyntas III, raja Mecodonia, kakek Alexander Agung, Meninggal dunia saat Aristoteles berusia 15 tahun. Ia kemudian tinggal bareng proxenus yang ialah pamanya.

Belajar ke Plato

Pada umur tujuh belas tahun, Ia pergi ke Athena belajar di Akademi Plato. Dari sana beliau lalu menjadi murid plato selama 20 tahun.

Dengan meninggalnya plato pada tahun 347 SM. Aristoteles meninggalkan Athena dan mengembara selama 12 tahun. Dalam jenjang waktu itu dia mendirikan perguruan di Assus dan menikah dengan Pythias yang tak usang lalu meninggal.

Ia kemudian menikah lagi dengan Herpyllis yang kemudian melahirkan baginya seorang anak laki-laki yang beliau beri nama Nicomachus mirip ayahnya.

Dari ayahnya, Ia mungkin memperoleh dorongan minat di bidang biologi dan “pengetahuan mudah”. Di bawah asuhan Plato dia menanamkan minat dalam hal spekulasi filosofis.

Guru Alexander Agung

Pada tahun 342 SM Aristoteles pulang kembali ke Macedonia. Disana ia menjadi guru seorang anak raja umur tiga belas tahun yang lalu dalam sejarah populer dengan Alexander Agung. Ia mendidik si Alexander muda dalam bertahun-tahun.

Di tahun 335 SM, sesudah Alexander naik tahta kerajaan, Aristoteles kembali ke Athena dan di situ dibukanya sekolahnya sendiri, Lyceum.

Dia berada di Athena dua belas tahun, satu masa yang berbarengan dengan karier penaklukan militer Alexander. Alexander tidak minta nasehat kepada bekas gurunya, tetapi dia berbaik hati menawarkan dana buat beliau untuk melakukan penyelidikan-pengusutan.

Mungkin ini ialah acuan pertama dalam sejarah seorang ilmuwan menerima jumlah dana besar dari pemerintah untuk maksud-maksud penyelidikan dan sekaligus ialah yang terakhir dalam kala-kurun selanjutnya.

Walau begitu, pertaliannya dengan Alexander mengandung aneka macam ancaman. Ia menolak secara prinsipil cara kediktatoran Alexander. Tatkala si penakluk Alexander menghukum mati sepupu Aristoteles dengan tuduhan menghianat, Alexander punya pikiran pula membunuhnya.

Di satu pihak Aristoteles kelewat demokratis di mata Alexander. Dia juga punya relasi akrab dengan Alexander dan diandalkan oleh orang-orang Athena. Tatkala Alexander mati tahun 323 SM kelompok anti-Macedonia memegang tampuk kekuasaan di Athena dan Ia pun didakwa kurang didik terhadap yang kuasa.

Ia teringat nasib yang menimpa Socrates 76 tahun sebelumnya. :ari meninggalkan kota sambil berkata dia tidak akan diberi potensi kedua kali terhadap orang-orang Athena berbuat dosa kepada para filosof.

Ia juga mendirikan semacam akademi. Di sinilah dia selama 12 tahun memperlihatkan kuliah, berpikir, mengadakan riset dan eksperimen serta menciptakan catatan-catatan dengan tekun dan cermat.

Pada tahun 323 SM Alexander Agung meninggal. Karena takut di bunuh orang yunani yang membenci pengikut Alexander. Aristoteles karenanya melarikan diri ke Chalcis.

Demikian juga dengan tokoh ini, satu tahun setelah pelariannya ke kota itu, yaitu tepatnya pada tahun 322 SM, pada usia 62 tahun Aristoteles meninggal di kota Chalcis Yunani. Ia meninggal di pembuangan beberapa bulan.

Karya Aristoteles

Hasil murni karya Aristoteles jumlahnya mencengangkan. Empat puluh tujuh karyanya masih tetap bertahan. Daftar kuno mencatat tidak kurang dari seratus tujuh puluh buku hasil ciptaannya.

Bahkan bukan sekedar banyaknya jumlah judul buku saja yang fantastis, melainkan luas daya jangkauan peradaban yang menjadi bahan renungannya juga tak kurang-kurang hebatnya.

Kerja ilmiahnya betul-betul merupakan ensiklopedi ilmu untuk jamannya. Aristoteles menulis perihal astronomi, zoologi, embryologi, geografi, geologi, fisika, anatomi, physiologi, dan nyaris tiap karyanya diketahui di kala Yunani purba.

Hasil karya ilmiahnya, merupakan, sebagiannya, kumpulan ilmu wawasan yang diperolehnya dari para ajun yang spesial digaji untuk mengumpulkan data-data untuknya, sedangkan sebagian lagi ialah hasil dari serentetan pengamatannya sendiri.

Perjalanan Hidup Aristoteles

Untuk menjadi seorang ahli paling jempolan dalam tiap cabang ilmu pasti kemustahilan yang ajaib dan tak ada duplikat seseorang di masa sesudahnya. Tetapi apa yang sudah dicapai olehnya malah lebih dari itu.

Patung Perunggu Aristoteles

Dia filosof orisinal, ia penyumbang utama dalam tiap bidang penting falsafah spekulatif, ia menulis wacana adat dan metafisika, psikologi, ekonomi, teologi, politik, retorika, keindahan, pendidikan, puisi, adab-istiadat orang udik dan konstitusi Athena. Salah satu proyek penyelidikannya yakni koleksi pelbagai negeri yang digunakannya untuk studi bandingan.

Penemuan Aristoteles

Mungkin sekali, yang terpenting dari sekian banyak hasil karyanya ialah penyelidikannya tentang teori nalar, dan beliau dipandang sebagaipendiri cabang filosofi yang penting ini. Hal ini bekerjsama berkat sifat logis dari cara berfikir Aristoteles yang memungkinkannya mampu mempersembahkan terlalu banyak bidang ilmu.

Dia punya talenta mengontrol cara berfikir, merumuskan kaidah dan jenis-jenisnya yang lalu jadi dasar berpikir di banyak bidang ilmu pengetahuan. Ia tak pernah kejeblos ke dalam rawa-rawa mistik ataupun ekstrim. Ia selalu bersiteguh mengutarakan pendapat-usulan simpel.

Sudah barang tentu, manusia namanya, ia juga berbuat kesalahan. Tetapi, sangat mengagumkan sekali betapa sedikitnya kesalahan yang ia membuatdalam ensiklopedi yang begitu luas.

Penulis-penulis Yunani yang muncul kemudian, begitu juga filosof-filosof Byzantium mempelajari karyanya dan menaruh kekaguman yang sungguh. Perlu juga dicatat, buah pikirannya banyak menenteng efek pada filosof Islam dan berabad-masa lamanya goresan pena-tulisannya mendominir cara berpikir Barat.

Ibnu Rusyd (Averroes), mungkin filosof Arab yang paling terkemuka, menjajal merumuskan sebuah perpaduan antara teologi Islam dengan rasionalismenya Aristoteles. Maimomides, pemikir paling terkemuka Yahudi era tengah berhasil meraih sintesa dengan Yudaisme.

Tetapi, hasil kerja paling gemilang dari perbuatan macam itu yakni Summa Theologia-nya cendikiawan Kristen St. Thomas Aquinas. Di luar daftar ini masih sangat banyak kaum pandai bakir kurun tengah yang terpengaruh demikian dalamnya oleh asumsi Aristoteles.

Kekaguman orang kepadanya menjadi begitu melonjak di final kala tengah tatkala kondisi telah mengarah pada penyembahan berhala.

Dalam kondisi itu tulisan-goresan pena Aristoteles lebih ialah semacam kemasan intelek yang jitu kawasan mempertanyakan duduk perkara lebih lanjut ketimbang semacam lampu penerang jalan.

Aristoteles yang gemar meneliti dan memikirkan perihal dirinya tak salah lagi kurang setuju dengan sanjungan membabi buta dari generasi berikutnya kepada tulisan-tulisannya.

Beberapa ide Aristoteles kelihatan reaksioner diukur dengan kacamata sekarang. Misalnya, ia mendukung perbudakan karena dianggapnya sejalan dengan garis aturan alam. Dan ia yakin kerendahan martabat wanita dibandingkan dengan laki-laki.

Istilah-istilah ciptaan aristoteles masih digunakan sampai kini: Informasi, korelasi, energi, kuantitas, mutu, individu, substansi, bahan, esensi, dsb.

Ahli filsafat paling besar di dunia sepanjang zaman, bapak peradaban barat, bapak eksiklopedi, bapak ilmu pengetahuan, atau guru(nya) para ilmuwan yakni aneka macam julukan yang diberikan pada ilmuan ini.

Berbagai termuannya mirip akal yang diebut juga ilmu mantic yakni pengethaun tentang cara berpikir dengan baik, benar, dan sehat, membaut namanya begitu dikenal oleh setiap orang di seluruh dunia yang pernah mengecap penididkan.

Julukan:

  • Ahli filsafat terbesar di dunia sepanjang zaman.
  • Bapak peradaban barat.
  • Bapak ilmu wawasan atau guru (nya) para ilmuan.

Penemuan / Sumbangan Ilmu Pengetahuan ialah Logika (pengetahuan wacana cara berpikir dengan baik, benar, dan sehat), Biologi, fisika, botano, astronomi, kimia, meteorology, anatomi. Zoology, embriologi, dan psikologi eksperimental

Biografi Rocky Gerung – Siapa Beliau Bekerjsama? Ini Faktanya

Biografi,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Filsafat

TintaTeras.com – Biografi Rocky Gerung. Ia mulai dikenal masyarakat dengan komentar-komentar yang cukup kontroversial di penduduk saat menjadi pembicara atau narasumber di sebuah stasiun TV di Indonesia.

Rocky Gerung dikenal selaku seorang dosen, hebat filsafat serta pengamat politik. Banyak yang membencinya tetapi banyak juga yang mengaguminya. Berikut profil dan biografi dari Rocky Gerung.

Biografi Rocky Gerung

Biografi Rocky Gerung

Rocky Gerung dilahirkan di Manado, Sulawesi Utara pada tanggal 20 Januari 1959. Tidak dikenali jelas bagaimana era kecil dari Rocky Gerung.

Dilansir dari republika.com, setelah final sekolah, Rocky Gerung melanjutkan pendidikannya di jurusan ilmu politik fakultas ilmu sosial, Universitas Indonesia pada tahun 1979.

Dari Ilmu Politik ke Jurusan Filsafat

Selama kuliah di Universitas Indonesia, Rocky dekat dengan para pencetus indonesia seperti Marsillam Simanjuntak, Hariman Siregar, dan lain-lain.

Namun tak lama sesudah kuliah di jurusan Ilmu Politik, Rocky Gerung menetapkan untuk pindah ke jurusan filsafat dan berhasil menuntaskan kuliahnya pada tahun 1986.

Dosen Filsafat Universitas Indonesia

Fakta unik yang dikenali dari Rocky Gerung adalah beliau tak pernah mengambil ijazah sarjananya dan mengikuti wisuda pasca lulus dari kampusnya di Universitas Indonesia.

Meskipun begitu, sehabis menyelesaikan kuliahnya tersebut, Rocky Gerung lalu mengajar di almamaternya Universitas Indonesia sebagai dosen filsafat atas ajakan dari kampusnya.

Di jurusan Ilmu filsafat Universitas Indonesia, Rocky Gerung mengajar mata kuliah Dia mengajar mata kuliah filsafat ekonomi, politik, aturan lingkungan, teknologi, dan teori keadilan. Walaupun cuma bergelar sarjana (S1), Rocky Gerung juga mengajar pada mahasiswa program magister.

Fakta unik lainnya dari Rocky Gerung yaitu ia tak pernah mengambil gajinya selaku dosen tidak tetap di UI selama 15 tahun mengajar disana. Semua gajinya tersebut, beliau sumbangkan pada kampusnya, Universitas Indonesia mirip yang dia sebutkan dalam twitternya.

Dipanggil ‘Professor’

Dalam biografi Rocky Gerung diketahui bahwa meskipun hanya bergelar S1 Filsafat tetapi mahasiswanya lazimmengundang Rocky Gerung sebagai professor alasannya kecerdasan serta kejeniusannya dalam berfikir. Rocky juga pernah menjadi pembimbing dari artis Dian Sastrowardoyo dikala menjadi mahasiswa di jurusan ilmu filsafat UI.

Dalam perjalanan hidupnya, Rocky Gerung dimengerti belum pernah menikah dan mempunyai istri. Ia juga pernah disediakan untuk melanjutkan pendidikan di Perancis namun ia tolak alasannya menurutnya ijazah tidak terlalu penting baginya.

Ia behenti mengajar sebagai dosen di Universitas Indonesia pada awal tahun 2015 saat terbitnya UU No. 14 tahun 2005 yang mensyaratkan bahwa dosen sekurang-kurangnyabergelar S2 atau Magister.

Dalam Biografi Rocky Gerung dimengerti bahwa dia bersahabat dengan mantan presiden keempat Indonesia ialah Kiai Haji Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Bersama dengan Azyumardi Azra dan Gus Dur, Rocky Gerung mendirikan Institut Setara, suatu lembaga yang bergerak di bidang demokrasi serta hak asasi insan di tahun 2005.

Mulai Dikenal di Masyarakat

Nama Rocky Gerung mulai populer di penduduk dikala ia sering menjadi narasumber atau pembicara dalam sebuah acara televisi ‘Indonesia Lawyer Club’ di TvOne.

Ia kian diketahui alasannya komentar-komentarnya yang kontrovesialnya ketika menjadi narasumber di televisi dan melalui cuitannya di media umum twitter. Terutama dikala Rocky Gerung menyampaikan bahwa ‘Kitab suci selaku fiksi’.

Komentarnya itu menciptakan heboh dan menjadi perbincangan di masyarakat. Ia bahkan dilaporkan ke pihak berwajib alasannya prasangka penistaan agama. Rocky Gerung diketahui aktif mengkritisi pemerintahan Joko Widodo baik di televisi maupun di media sosial.

Pandangan dan komentarnya itulah yang menciptakan Rocky Gerung kian dikenal di penduduk Indonesia. Banyak yang membencinya namun banyak pula yang mengaguminya selaku sosok yang kritis.

Dalam kesehariannya, selain sebagai seorang pengamat politik, Rocky Gerung dimengerti juga aktif menulis di media massa serta menjadi peneliti di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi. Ia juga kerap mengisi pelatihan atau diskusi publik sebagai pembicara di aneka macam daerah di Indonesia.

Biografi Rene Descartes – Filsuf Perancis

Biodata,  Biografi,  Feed,  Filsafat

TintaTeras.com – Biografi Rene Descartes. Ia diketahui sebagai seorang filsuf kenamaan dan juga terkenal selaku seorang matematikawan asal Perancis. Rene Descartes dijuluki sebagai Bapak Filsafat Dunia Modern alasannya pedoman-pemikirannya. Rene Descartes juga merupakan tokoh yang memiliki tugas penting dalam kemajuan ilmu wawasan dunia.

Biodata Rene Descartes

Biografi Rene DescartesNama : René Descartes / Renatus Cartesius

Lahir : Descartes, Perancis, 31 Maret 1596

Wafat : Stockholm, Swedia, 11 Februari 1650

Orang Tua : Joachim Descartes (ayah), Jeanne Brochard (ibu)

Istri : Francine Descartes

Anak : Helena Jans van der Strom

Biografi Rene Descartes

Rene Descartes dilahirkan di desa La Haye-lah, Descartes, Perancis pada tanggal 31 Maret 1596. Ayahnya bernama Joachim Descartes dan ibunya berjulukan Jeanne Brochard.

Masa Muda

Waktu muda Rene Descartes beliau habiskan di sekolah Yesuit, College La Fleche. Begitu berumur dua puluh, Rene Descartes menerima gelar ahli hukum dari Universitas Poitiers walau tidak pernah mempraktekkan ilmu yang dia mampu sama sekali.

Meskipun Rene Descartes memperoleh pendidikan yang bagus, namun ia yakin betul tak ada ilmu apa pun yang mampu dipercaya tanpa ilmu matematika atau ilmu pasti.

Karena itu, bukannya Rene Descartes meneruskan pendidikan formalnya, ia kemudian mengambil keputusan berkelana keliling Eropa dan melihat dunia dengan mata kepalanya sendiri.

Latar belakang keluarga yang berada membuat Rene Descartes mampu berkeliling Eropa dengan leluasa dan mudah. Dari tahun 1616 hingga 1628, Descartes berkeliling kesana-kemari dari satu negeri ke negeri lain.

Rene Descartes bahkan ikut dalam tiga dinas ketentaraan yang berbeda-beda (Belanda, Bavaria dan Honggaria), walaupun sepertinya beliau tidak pernah ikut bertempur sama sekali. Ia mendatangi Italia, Polandia, Denmark dan negeri-negeri yang lain.

Di tahun 1616 sampai 1628, Rene Descartes mengumpulkan apa saja yang dianggapnya merupakan metode biasa untuk memperoleh suatu kebenaran dalam ilmu pengetahuan.

Ketika Rene Descartes berumur tiga puluh dua tahun, Descartes menetapkan menggunakan metodenya dalam sebuah percobaan membangun citra dunia yang bekerjsama. Dia lantas menetap di Negeri Belanda dan tinggal di sana selama tidak kurang dari dua puluh satu tahun.

Menulis Buku Rules for the Direction of the Mind

Dalam Biografi Rene Descartes diketahui bahwa sekitar tahun 1629, Rene Descartes menulis suatu buku yang terkenal yang bernama Rules for the Direction of the Mind. Buku ini memberikan garis-garis besar tentang metodenya dalam menemukan pengetahuan.

Tetapi, buku yang ia tulis ini tidak komplit dan sepertinya ia tidak berniat menerbitkannya. Namun buku tersebut diterbitkan untuk pertama kalinya, 50 tahun setelah Descartes wafat.

Dari tahun 1630 hingga 1634, Rene Descartes menggunakan metodenya dalam penelitian ilmiah. Untuk mempelajari lebih mendalam wacana anatomi dan fisiologi, ia melakukan penjajakan secara terpisah-pisah.

Menulis Buku Le Monde

Pemikiran Rene Descartes ia fokuskan di bidang-bidang yang berdiri sendiri seperti optik, meteorologi, matematika dan aneka macam cabang ilmu lainnya. Rene Descartes lalu menulis hasil-hasil penyelidikan ilmiahnya dalam buku yang disebut Le Monde (Dunia).

Tetapi, di tahun 1633, tatkala buku karya Rene Descartes hampir selsai, beliau dengan penguasa gereja di Italia mengutuk Galileo Galilei alasannya adalah menyokong teori Copernicus bahwa dunia ini bantu-membantu lingkaran, bukannya datar, dan bumi itu berputar mengitari matahari, bukan sebaliknya.

Meskipun di Negeri Belanda, Rene Descartes tidak berada di bawah kekuasaan gereja Kristen, Rene Descartes sengat berhati-hati untuk tidak mempublikasikan bukunya walau beliau pun bantu-membantu sepakat dengan teori Copernicus.

Menulis Buku Discourse on Method

Sebagai gantinya, di tahun 1637 Rene Descartes menerbitkan bukunya yang sangat terkenal berjudul Discourse on the Method for Properly Guiding the Reason and Finding Truth in the Sciences (umumnya diringkas saja Discourse on Method).

Discourse ditulis dalam bahasa Perancis dan bukan Latin sehingga semua kelompok intelegensia mampu membacanya, termasuk mereka yang tak dapatkan pendidikan klasik. Sebagai aksesori Discourse ada tiga esai.

Dalam Biografi Rene Descartes, ia menghidangkan pola-pola penemuan-inovasi yang sudah dilakukannya dengan memakai sistem itu. Tambahan pertamanya Optics, Descartes menerangkan aturan pelengkungan cahaya (yang sebenarnya telah didapatkan oleh Willebord Snell).

Dia juga mempersoalkan persoalan lensa dan pelbagai alat-alat optik, melukiskan fungsi mata dan pelbagai kelainan-kelainannya serta menggambarkan teori cahaya yang hakekatnya versi pemula dari teori gelombang yang belakangan dirumuskan oleh Christian Huygens.

Tambahan keduanya berisikan perbincangan perihal meteorologi, Descartes membicarakan soal awan, hujan, angin, serta penjelasan yang sempurna perihal pelangi.

Dia mengeluarkan sanggahan terhadap pertimbangan bahwa panas berisikan cairan yang tak tampak oleh mata, dan dengan sempurna beliau menyimpulkan bahwa panas yakni suatu bentuk dari gerakan intern.

(Tetapi, pendapat ini telah ditemukan lebih dahulu oleh Francis Bacon dan orang-orang lain). Tambahan ketiga Geometri, dia mempersembahkan derma yang terpenting dari kesemua yang disebut di atas, yakni penemuannya wacana geometri analitis.

Ini ialah langkah pertumbuhan besar di bidang matematika, dan menyediakan jalan buat Newton menemukan Kalkulus. Mungkin, bab paling menawan dari filosofi Descartes yakni caranya beliau mengawali sesuatu.

Meneliti sejumlah besar usulan-usulan yang keliru yang umumnya telah disepakati orang, Descartes berkesimpulan untuk mencari kebenaran sejati ia harus mulai melaksanakan langkah yang polos dan jernih.

Untuk itu, beliau mulai dengan cara mencurigai apa saja, apa saja yang dikatakan gurunya. Meragukan iman mencurigai usulan yang telah berlaku, meragukan eksistensi alam di luar dunia, bahkan mewaspadai eksistensinya sendiri. Pokoknya, meragukan segala-galanya.

Buku Meditations on First Philosophy

Di tahun 1641, Rene Descartes mempublikasikan bukunya yang termasyhur berjudul Meditations on First Philosophy. Dan bukunya Principles of philosophy timbul tahun 1644. Ke dua buku itu aslinya ditulis dalam bahasa Latin dan terjemahan Perancisnya terbit tahun 1647.

Meskipun Descartes seorang penulis yang lincah dengan gaya prosanya yang cantik, nada tulisannya terasa antik. Betul-betul ia tampak (mungkin balasan pendekatannya yang rasional, ia mirip cendikiawan kala tengah.

Sebaliknya Francis Bacon, walau dilahirkan tiga puluh lima tahun sebelum Descartes, nada tulisannya terbaru). Tergambar terang dalam goresan pena-tulisannya, Descartes seorang yang teguh kepercayaannya tentang adanya Tuhan.

Dalam pemikiran Rene Descartes, Dia menilai dirinya seorang Nasrani yang patuh; namun gereja Kristen tidak menggemari pandangan-pandangannya, dan hasil karyanya digolongkan ke dalam “index” buku-buku yang terlarang dibaca.

Bahkan di kalangan Protestan Negeri Belanda (waktu itu mungkin negeri yang paling toleran di Eropa), Descartes dituduh seorang atheist dan menghadapi kesulitan dengan penguasa. Tahun 1649 Descartes menerima usulan tunjangan keuangan yang lumayan dari Ratu Christina, Swedia, biar datang ke negerinya dan menjadi guru pribadinya.

Namun Descartes amat kecewa ketika dia tahu sang Ratu ingin diajar pada jam lima pagi hari. Dia cemas udara pagi yang dingin bisa menjadikannya mati.

Rene Descartes Wafat

Apa yang dia takutkan menjadi kenyataan. Rene Descartes terkena pneumonia. Ia meninggal 11 Februari 1650. Cuma empat bulan sehabis hingga di Swedia.

Biografi Jj. Rousseau – Filsuf Kenamaan Perancis

Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Filsafat

TintaTeras.com – Biografi JJ. Rousseau. Dikenal selaku salah satu tokoh yang paling berpengaruh di Prancis. Ia ialah seorang filsuf sekaligus pengarang kenamaan asal Perancis yang terkenal. Pemikiran-ajaran Rousseau lebih banyak di bidang pendidikan dan sosial.

Biografi JJ. Rousseau

Biografi JJ. RousseauNama lengkapnya ialah Jean-Jacques Rousseau yang dilahirkan di Jenewa, Swiss pada tanggal 28 Juni 1712.  Namun malang menimpa, bundanya hembuskan napas terakhir tak usang sehabis melahirkannya.

Masa Kecil

Nasib buruk masih terus membuntuti kehidupan Rousseau. Di umur sepuluh tahun ayahnya diusir dan meninggalkan Jenewa dan hiduplah Rousseau seorang diri. Kemudian Rousseau sendiri meninggalkan Jenewa tahun 1728 dikala umurnya menginjak enam belas tahun.

Bertahun Rousseau berkelana dari satu tempat ke tempat lain, dan melakukan pekerjaan di satu kawasan dan pindah kerja di daerah lain. Di sela-sela itu dia terlibat percintaan dengan banyak perempuan, antara lain dengan Therese Levasseur yang ujung ujungnya punya lima anak di luar perkawinan.

Terkenal Sebagai Filsuf

Pada tahun 1750 di umur 38 tahun, mendadak Rousseau jadi tenar. Akademi Dijon menawarkan hadiah esai terbaik wacana pokok soal: Apakah seni dan ilmu wawasan memang punya manfaat buat kemanusiaan? Esai dari Rousseau sukses menerima hadiah pertama.

Karya Karya JJ. Rousseau

Sesudah itu namanya melangit. Beruntun muncullah karya-karya yang lain, tergolong Discourse on the Origin of Inequality (1755); La nouvelle Heloise (1761); Emile (1762); The Social Contract (1762); Confessions (1770) yang kesemuanya itu melambungkan kemasyhurannya. Tambahan lagi, alasannya Rousseau suka musik, dia menggubah dua opera masing-masing Les muses galantes dan Le devin du village.

Tulisan-tulisan Rousseau orang bilang ialah faktor penting bagi perkembangan sosialisme, romantisme, totaliterisme, anti-rasionalisme, serta perintis jalan ke arah pecahnya Revolusi Perancis dan ialah penyumbang buat pandangan baru-inspirasi terbaru menuju demokrasi dan persamaan.

Teori Pendidikan Modern JJ. Rousseau

Dia juga dianggap punya pertolongan penting dalam hal dampak teori pendidikan modern. Telah usang dipermasalahkan di bidang teoritis bahwa manusia hampir pada hakekatnya merupakan produk alam sekitarnya (alasannya adalah itu gampang berubah serta peka).

Anggapan ini berasal pula dari goresan pena-tulisan Rousseau. Dan telah barang tentu, ia pun punya saham dalam hal pedoman bahwa teknologi modern dan masyarakat itu sesuatu yang jelek.

Dia pula yang memperkenalkan khayalan ihwal “mutu keprimitifan.” Pada awalnya Rousseau tidak pernah memakai sebutan itu, dan juga beliau tidak ialah seorang pengagum penduduk pribumi pulau-pulau di bahari selatan, atau pun orang-orang Indian.

Pikiran wacana apa yang disebut “kualitas keprimitifan” sudah diketahui jauh sebelum jaman Rousseau, dan penyair Inggris kenamaan, John Dryden, telah memakai istilah yang persis begitu lebih dari seabad sebelum Rousseau lahir ke dunia.

Dan bukan pula Rousseau yang beropini dan bersikap bahwa masyarakat itu dasarnya brengsek. Malah sebaliknya, ia selalu menekankan bahwa masyarakat itu perlu untuk insan.

Dan akan halnya Rousseau-lah yang mula-mula mencetuskan gagasan “kontrak sosial” itu pun sepenuhnya artifisial. Gagasan ini telah didiskusikan panjang-lebar oleh John Locke yang hasil karyanya telah diterbitkan jauh sebelum Rousseau lahir.

Bukti memperlihatkan, filosof Inggris yang masyhur Thomas Hobbes telah pula mendiskusikan anggapan ini (persetujuan sosial) bahkan sebelum John Locke.

Apakah goresan pena-goresan pena Rousseau merintis jalan ke arah pecahnya Revolusi Perancis? Sampai batas tertentu memang tak mampu disangkal, dan mungkin lebih penting dari apa yang disumbangkan oleh Diderot dan d’ Alambert.

Tetapi, imbas Voltaire yang tulisan-tulisannya muncul lebih dulu, jumlahnya lebih banyak, lebih terperinci arahnya, pokoknya lebih punya kaitan dari banyak sisi.

Banyak pikiran menawan dan orisinal terdapat dalam goresan pena-goresan pena politik Rousseau. Tetapi yang paling mencolokdari kesemuanya itu yakni gairahnya yang berkobar-kobar terhadap terjelmanya persamaan hak dan derajat, dan perasaan yang menenteng bahwa struktur masyarakat yang ada merupakan sesuatu yang tak tertahankan ketidakadilannya.

Menurutnya ‘Manusia dilahirkan merdeka; dan di mana-mana dia terbelenggu oleh rantai’. Rousseau sendiri tidak merekomendasikan tindak kekerasan, namun jelas dia menarik hati orang lain menentukan revolusi kekerasan untuk mencapai perbaikan tingkat demi tingkat.

Kendati awalnya Rousseau sobat sejumlah penulis pembaharu Perancis jalan pikirannya segera bersimpang jalan tajam dengan mereka. Karena Rousseau menentang planning Voltaire mendirikan sebuah teater di Jenewa.

Rousseau dibenci habis-habisan oleh Voltaire. Disamping itu, citra rasa Rousseau berlainan amat dengan rasionalisme Voltaire dan kaum Encyclopedist.

Mulai tahun 1762 dan seterusnya, Rousseau menghadapi kesusahan dengan pihak penguasa alasannya goresan pena-goresan pena politiknya. Beberapa mitra dekatnya mulai menjauh darinya dan serempak dengan saat itulah Rousseau terlihat mengalami kelainan jiwa.

Wafat di Perancis

Meskipun sejumlah orang masih akrab dengannya, Rousseau bersikap berselisih dengan mereka alasannya sifatnya sudah menjadi sarat curiga dan garang. Selama dua puluh tahun sisa hidupnya, dia lazimnya menjadi orang sarat benci dan kecewa serta dirundung kemurungan tak senang. Dia meninggal dunia 1778 di Ermenonville Perancis.

Biografi Kong Hu Cu (Konfusius)

Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Filsafat,  Profil,  Sejarah

Biografi dan Profil Kong Hu Cu (Konfusius). Tak salah lagi, Kong Hu Cu atau Konfusius diketahui sebagai seorang filosof besar Cina. Dan tak salah lagi, dialah orang pertama pengembang sistem memadukan alam anggapan dan iktikad orang Cina yang paling fundamental.

Biodata Kong Hu Cu (Konfusius)

Nama : Kong Hu cu (Konfusius)

Lahir : Qufu, China, 28 September 551 SM

Wafat : ; Qufu, China, ‎479 SM‎

Orang Tua : Kong He (ayah), Yan Zhengzai (ibu)

Saudara : Meng Pi

Istri : Qiguan

Anak : Kong Li, Kong Rao

Biografi Kong Hu Cu (Konfusius)

Filosofinya menyangkut moralitas orang perorang dan konsepsi sebuah pemerintahan wacana cara-cara melayani rakyat dan memerintahnya liwat tingkah laku contoh- telah menyerap jadi darah daging kehidupan dan kebudayaan orang Cina selama lebih dari dua ribu tahun.

Lebih dari itu, juga berpengaruh terhadap sebahagian masyarakatdunia lain.  Kong Hu Cu atau Konfusius lahir sekitar tahun 551 SM di kota kecil Lu, kini masuk kawasan propinsi Shantung di timur bahari daratan Cina.

Masa Muda

Dalam usia muda, ia ditinggal mati ayah, membuatnya hidup sengsara di samping ibunya. Waktu berangkat cukup umur Kong Hu Cu atau Konfusius jadi pegawai negeri kelas teri tapi sehabis selang bertahun-tahun dia memutuskan mengundurkan diri saja.

Sepanjang enam belas tahun berikutnya Kong Hu-Cu jadi guru, bertahap mencari dampak dan pengikut pedoman filosofinya. Menginjak umur lima puluh tahun bintangnya mulai bersinar alasannya ia dapat kedudukan tinggi di pemerintahan kota Lu.

Sang nasib baik rupanya tidak selamanya ramah alasannya orang-orang yang dengki dengan ulah ini dan ulah itu menyeretnya ke pengadilan sehingga bukan saja sukses mencopotnya dari dingklik jabatan tetapi juga membuatnya meninggalkan kota.

Tak kurang dari tiga belas tahun lamanya Kong Hu-Cu berkelana ke mana kaki melangkah, jadi guru keliling, gres pulang kerumah asal lima tahun sebelum wafatnya tahun 479 SM.

Ajaran Kong Hu Cu

Kong Hu Cu atau Konfusius kerap dianggap sebagaipendiri suatu agama, fikiran ini pastinya meleset. Dia jarang sekali mengkaitkan ajarannya dengan keTuhanan, menolak perbincangan alam alam baka, dan menghindartegas setiap omongan yang bekerjasama dengan soal-soal metaflsika.

Dia -tak lebih dan tak kurang- seorang filosof sekuler, cuma berurusan dengan duduk perkara-masalah susila politik dan pribadi serta tingkah laris etika.

Ada dua nilai yang teramat penting, kata Kong Hu-Cu, yakni “Yen” dan “Li:” “Yen” sering diterjemahkan dengan kata “Cinta,” tapi bahwasanya lebih kena diartikan “Keramah-tamahan dalam korelasi dengan seseorang.” “Li” dilukiskan sebagai adonan antara tingkah laris, ibadah, adat kebiasaan, tatakrama dan moral.

Pemujaan terhadap leluhur, dasar bin dasarnya keyakinan orang Cina bahkan sebelum lahirnya Kong Hu-Cu, lebih diteguhkan lagi dengan titik berat kesetiaan kepada sanak keluarga dan penghormatan terhadap orang renta.

Ajaran Kong Hu-Cu juga menggaris bawahi arti penting kemestian seorang istri meletakkan hormat dan taat terhadap suami serta kemestian serupa dari seorang warga terhadap pemerintahannya.

Ini agak berbeda dengan dongeng-dongeng rakyat Cina yang selalu menentang tiap bentuk tirani. Kong Hu-Cu percaya, adanya negara itu tak lain untuk melayani kepentingan rakyat, bukan terputar balik.

Tak jemu-jemunya Kong Hu-Cu menekankan bahwa penguasa mesti memerintah pertama-tama berlandaskan beri contoh acuan yang moralis dan bukannya lewat main keras dan kemplang.

Dan salah satu hukum ajarannya sedikit seperti dengan “Golden Rule” nya Katolik yang berbunyi “Apa yang kau membenci orang lain berbuat terhadap dirimu, jangan kerjakan.”

Pandangan Ajaran Kong Hu Cu

Pokok persepsi utama Kong Hu-Cu dasarnya teramat konservatif. Menurut hematnya, jaman keemasan sudah lampau, dan beliau menghimbau baik penguasa maupun rakyat supaya kembali asal, berpegang pada ukuran budbahasa yang genah, tidak ngelantur.

Kenyataan yang ada bukanlah kasus yang gampang dihadapi. Keinginan Kong Hu-Cu supaya cara memerintah bukan main bentak, melainkan lewat tunjukkan suri pola yang baik tidak begitu tanpa kendala pada awal-awal jamannya. Karena itu, Kong Hu-Cu lebih mendekati seorang pembaharu, seorang inovator dibandingkan dengan apa yang bahwasanya jadi idamannya.

Perkembangan Ajaran Kong Hu Cu

Kong Hu-Cu hidup di jaman dinasti Chou, kurun menyuburnya kehidupan intelektual di Cina, sedangkan penguasa ketika itu tidak menggubris sama sekali petuah-petuahnya. Baru sesudah dia wafatlah anutan-ajarannya menyebar luas ke seluruh pojok Cina.

Munculnya dinasti Ch’in tahun 221 SM, para pengikut pemikiran Kong Hu Cu mengalami kurun yang amat suram. Kaisar Shih Huang Ti, kaisar pertama dinasti Ch’ing bertekat bundar membabat habis penganut Kong Hu-Cu dan memenggal mata rantai yang menghubungi abad lampau.

Dikeluarkannya perintah harian menggencet lumat aliran-pedoman Kong Hu-Cu dan menggerakkan baik spion maupun tukang pukul dan pengacau profesional untuk melakukan penggeledahan besar-besaran, merampas semua buku yang memuat pemikiran Kong Hu-Cu dan dicemplungkan ke dalam api unggun hingga hancur jadi debu.

Kebejatan berencana ini rupanya tidak juga mempan. Tatkala dinasti Ch’ing mendekati dikala ambruknya, penganut-penganut Kong Hu-Cu berdiri kembali bara semangatnya dan mengobarkan lagi akidah Kong Hu-Cu. Di kala dinasti selanjutnya (dinasti Han tahun 206 SM – 220 M). Confucianisme menjadi filsafat resmi negara Cina.

Mulai dari era dinasti Han, kaisar-kaisar Cina setingkat demi setingkat mengembangkan sistem seleksi bagi mereka yang ingin jadi pegawai negeri dengan jalan menempuh cobaan agar yang jadi pegawai negeri jangan orang serampangan melainkan punya patokan kualitas baik ketrampilan maupun moralnya. Lama-lama seleksi makin terarah dan berbobot: mencantumkan mata ujian filosofi dasar Kong Hu-Cu.

Berhubung jadi pegawal negeri itu merupakan jenjang tangga menuju kesejahteraan material dan keterangkatan status sosial, harap dimaklumi bila di antara para peminat terjadi pertandingan sengit berebut kawasan.

Akibat berikutnya, ber generasi-generasi pentolan-pentolan intelektual Cina dalam jumlah banyak-besaran menekuni hingga mata berkunang-kunang khazanah tulisan-tulisan klasik Khong Hu-Cu.

Dan, selama berabad-abad seluruh pegawai negeri Cina berisikan orang-orang pandangannya berpijak pada filosofi Kong Hu-Cu. Sistem ini (dengan hanya sedikit selingan) berjalan nyaris selama dua ribu tahun, mulai tahun 100 SM sampai 1900 M.

Tapi, Confucianisme bukanlah semata filsafat resmi pemerintahan Cina, tapi juga diterima dan dihayati oleh sebagian terbesar orang Cina, berpengaruh hingga ke dasar-dasar kalbu mereka, menjadi pandu arah berfikir selama rentang waktu lebih dari dua ribu tahun.

Ada beberapa sebab mengapa Confucianisme punya imbas yang begitu dahsyat pada orang Cina. Pertama, kejujuran dan kepolosan Kong Hu-Cu tak perlu disangsikan lagi. Kedua, ia seorang yang moderat dan mudah serta tak minta keliwat banyak hal-hal yang memang tak sanggup dilakukan orang.

Jika Kong Hu-Cu kepingin seseorang jadi terhormat, orang itu tidak usah bekerja keras menjadi orang suci terlebih dulu. Dalam hal ini, seperti dalam hal ajaran-ajarannya lainnya, ia merefleksikan dan sekaligus menterjemahkan budbahasa mudah orang Cina.

Segi inilah kemungkinan yang menjadi faktor terpokok kesuksesan aliran-anutan Kong Hu-Cu. Kong Hu-Cu tidaklah meminta keliwat banyak.

Misalnya ia tidak minta orang Cina menukar dasar-dasar keyakinan lamanya. Malah kebalikannya, Kong Hu-Cu ikut menunjang dengan bahasa yang jelas bersih supaya mereka tidak butuhberingsut.

Tampaknya, tidak ada seorang filosof mana pun di dunia yang begitu bersahabat bersentuhan dalam hal persepsi-pandangan yang mendasar dengan penduduk mirip halnya Kong Hu-Cu.

Confucianisme yang menekankan rangkaian keharusan-kewajiban yang ditujukan terhadap pribadi-langsung dibandingkan dengan menonjolkan hak-haknya -rasanya susah dicerna dan kurang menarik bagi ukuran dunia Barat.

Sebagai filosofi kenegaraan terlihat hebat efektif. Diukur dari sudut kesanggupan memelihara kerukunan dan kemakmuran dalam negeri Cina dalam jangka waktu tak kurang dari dua ribu tahun, jelaslah mampu disejajarkan dengan bentuk-bentuk pemerintahan terbaik di dunia.

Gagasan filosofi Kong Hu-Cu yang berakar dari kultur Cina, tidaklah besar lengan berkuasa banyak di luar daerah Asia Timur. Di Korea dan Jepang memang kentara pengaruhnya dan ini disebabkan kedua negeri itu memang sangat dipengaruhi oleh kultur Cina. Saat ini Confucianisme berada dalam kondisi guram di Cina.

Masalahnya, pemerintah Komunis berupaya sekuat tenaga semoga kaitan alam asumsi masyarakatdengan era lampau terputus samasekali.

Dengan gigih dan sistematik Confucianisme digempur habis sehingga besar kemungkinan suatu dikala yang tidak begitu jauh Confucianisme lenyap dari bumi Cina.

Tapi sebab di kurun lampau, akar tunggang Confilcianisme begitu dalam menghunjam di bumi Cina, bukan tidak mungkin -entah seratus atau seratus lima puluh lahun yang hendak tiba – beberapa filosof Cina sanggup mengawinkan dua gagasan besar: Confucianisme dan pedoman anutan Mao Tse-Tung.

Biografi Max Weber

Biodata,  Biografi,  Feed,  Filsafat,  Ilmuwan Terkenal,  Profil

Biografi Max Weber. Beliau populer dengan teori-teori sosialnya. Ia juga ialah hebat sosiologi, ekonomi serta sejarah dari Jerman. Mengenai profil Max Weber, beliau lahir di Erfurt, Jerman, 21 April 1864, berasal dari keluarga kelas menengah. Perbedaan penting antara kedua orang tuanya kuat besar kepada orientasi intelektual dan perkembangan psikologi Weber. Ayahnya seorang birokrat yang kedudukan politiknya relatif penting, dan menjadi bagian dari kekuasaan politik yang mapan dan selaku hasilnya menjauhkan diri dari setiap acara dan dan idealisme yang membutuhkan pengorbanan pribadi atau yang mampu menimbulkan ancaman kepada kedudukannya dalam tata cara. Lagi pula sang ayah ialah seorang yang menyukai kesenangan duniawi dan dalam hal ini, juga dalam berbagai hal yang lain, ia bertolak belakang dengan istrinya.

Ibu Marx Weber yaitu seorang Calvinis yang taat, wanita yang berupaya menjalani kehidupan prihatin (asetic) tanpa kesenangan mirip yang sangat menjadi dambaan suaminya. Perhatiannya kebanyakan tertuju pada aspek kehidupan darul baka; beliau terganggu oleh ketidaksempurnaan yang dianggapnya menjadi menunjukan bahwa dia terganggu oleh ketidaksempurnaan yang dianggapnya menjadi menunjukan bahwa beliau tak ditakdirkan akan mendapat keamanan di akhirat. Perbedaan mendalam antara kedua pasangan ini menjadikan ketegangan perkawinan mereka dan ketegangan ini mempunyai efek besar kepada Weber.

Karena tak mungkin menyamakan diri terhadap pembawaan orang tuanya yang bertolak belakang itu, Weber kecil kemudian berhadapan dengan suatu opsi terang (Marianne Weber, 1975:62). Mula-mula dia memilih orientasi hidup ayahnya, namun lalu kesengsem kian mendekati orientasi hidup ibunya. Apapun pilihannya, ketegangan yang dihasilkan oleh keperluan memilih antara teladan yang bertentangan itu besar lengan berkuasa negatif terhadap kejiwaan Weber. Ketika berumur 18 tahun Weber minggat dari rumah, belajar di Universitas Heildelberg. Weber telah memperlihatkan kematangan intelektual, tetapi ketika masuk universitas beliau masih termasuk udik dan pemalu dalam bergaul.

Sifat ini cepat berubah saat beliau condong pada pola hidup ayahnya dan bergabung dengan kalangan mahasiswa saingan golongan mahasiswa ayahnya dahulu. Secara sosial beliau mulai berkembang, sebagian alasannya terbiasa minum bir dengan teman-temannya. Lagipula ia dengan bangga menunjukkan parutan balasan pertengkaran yang menjadi cap kalangan persaudaraan mahasiswa mirip itu. Dalam hal ini Weber tak cuma memperlihatkan jati dirinya sama dengan pandangan hidup ayahnya tetapi juga pada waktu itu memilih karir bidang hukum seperti ayahnya.

Setelah kuliah tiga semester Weber meninggalkan Heidelberg untuk dinas militer dan tahun 1884 beliau kembali ke Berlin, ke tempat tinggal orang tuanya, dan belajar di Universitas Berlin. Ia tetap disana nyaris 8 tahun untuk menyelesaikan studi sampai menerima gelar Ph.D., dan menjadi pengacara dan mulai mengajar di Universitas Berlin. Dalam proses itu minatnya bergeser ke ekonomi, sejarah dan sosiologi yang menjadi target perhatiannya selama sisa hidupnya. Selama 8 tahun di Berlin, kehidupannya masih tergantung pada ayahnya, sebuah keadaan yang secepatnya tak disukainya. Pada waktu bersamaan ia beralih lebih mendekati nilai-nilai ibunya dan antipatinya terhadapnya meningkat. Ia kemudian menempuh kehidupan prihatin (ascetic) dan memusatkan perhatian sepenuhnya untuk studi.

Misalnya, selama satu semester selaku mahasiswa, kebiasaan kerjanya dilukiskan selaku berikut : “Dia terus mempraktikkan disiplin kerja yang kaku, menertibkan hidupnya menurut pembagian jam-jam kegiatan rutin sehari-hari ke dalam bab-bab secara sempurna untuk banyak sekali hal. Berhemat berdasarkan caranya, makan malam sendiri dikamarnya dengan 1 pon daging sapi dan 4 buah telur goreng” (Mitzman, 1969/1971:48; Marianne Weber, 1975:105). Makara, dengan mengikuti ibunya, Weber menjalani hidup prihatin, rajin, bergairahkerja, tinggi dalam ungkapan modern disebut Workaholic (gila kerja). Semangat kerja yang tinggi ini mengirimkan Weber menjadi profesor ekonomi di Universitas Heidelberg pada 1896.

Pada 1897, dikala karir akademis Weber berkembang, ayahnya meninggal setelah terjadi pertengkaran sengit antara mereka. Tak lama kemudian Weber mulai menawarkan tanda-tanda yang berpuncak pada gangguan safaf. Sering tak bisa tidur atau melakukan pekerjaan , dan enam atau tujuh tahun berikutnya dilaluinya dalam keadaan mendekati kehancuran total. Setelah abad kosong yang lama, sebagian kekuatannya mulai pulih di tahun 1903, namun gres pada 1904, saat ia memberikan kuliah pertamanya (di Amerika) yang lalu berlangsung selama 6,5 tahun, Weber mulai bisa kembali aktif dalam kehidupan akademis tahun 1904 dan 1905 beliau menerbitkan salah satu karya terbaiknya. The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism. Dalam karya ini Weber menginformasikan besarnya imbas agama ibunya di tingkat akademis. Weber banyak menghabiskan waktu untuk mencar ilmu agama meski secara pribadi beliau tak religius.

Meski terus diusik oleh dilema psikologis, sesudah 1904 Weber mampu memproduksi beberapa karya yang sangat penting. Ia menerbitkan hasil studinya perihal agama dunia dalam perspektif sejarah dunia (misalnya Cina, India, dan agama Yahudi antik). Menjelang kematiannya (14 Juni 1920) ia menulis karya yang sungguh penting, Economy and Society. Meski buku ini diterbitkan, dan telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa, tetapi bantu-membantu karya ini belum selesai. Selain menulis berjilid-jilid buku dalam periode ini, Weber pun melaksanakan sejumlah acara lain. Ia menolong mendirikan German Sociological Society di tahun 1910.

Rumahnya dijadikan sentra pertemuan pakar banyak sekali cabang ilmu termasuk sosiologi mirip Georg Simmel, Alfred, maupun filsuf dan kritikus sastra Georg Lukacs (Scaff, 1989:186:222). Weberpun aktif dalam acara politik dimasa itu. Ada ketegangan dalam kehidupan Weber dan, yang lebih penting, dalam karyanya, antara ajaran birokratis mirip yang dicerminkan oleh ayahnya dan rasa keagamaan ibunya. Ketegangan yang tak teratasi ini meresapi karya Weber maupun kehidupan pribadinya. www.biografiku.com

Biografi Abu Wafa – Sang Matematikawan Jenius

Biografi,  Biografi Tokoh Islam,  Feed,  Filsafat,  Ilmuwan Terkenal,  Profil,  Tokoh Matematika

Biografi Abu Wafa. Ahli matematika Muslim fenomenal di abad keemasan Islam ternyata bukan hanya Al-Khawarizmi. Pada periode ke-10 M, peradaban Islam juga pernah memiliki seorang matematikus yang tak kalah jago dibandingkan Khawarizmi. Matematikus Muslim yang namanya terbilang kurang akrab terdengar itu berjulukan Abul Wafa Al-Buzjani. “Ia yakni salah satu matematikus terhebat yang dimiliki perabadan Islam,” papar Bapak Sejarah Sains, George Sarton dalam bukunya bertajuk Introduction to the History of Science. Abul Wafa yakni seorang saintis serba mampu. Selain jago di bidang matematika, ia pun terkenal selaku insinyur dan astronom populer pada zamannya.

Kiprah dan pemikirannya di bidang sains diakui peradaban Barat. Sebagai bentuk pengesahan dunia atas jasanya membuatkan astronomi, organisasi astronomi dunia mengabadikannya menjadi nama salah satu kawah bulan. Dalam bidang matematika, Abul Wafa pun banyak memberi pertolongan yang sungguh penting bagi pengembangan ilmu berhitung itu.

“Abul Wafa dalah matematikus terbesar di kurun ke 10 M,” ungkap Kattani. Betapa tidak. Sepanjang hidupnya, sang ilmu wan sudah berjasa melahirkan sederet inovasi penting bagi ilmu matematika. Ia tercatat menulis kritik atas pedoman Eucklid, Diophantos dan Al-Khawarizmisayang risalah itu sudah hilang. Sang ilmuwanpun mewariskan Kitab Al-Kami (Buku Lengkap) yang membicarakan wacana ilmu hitung (aritmatika) praktis. Kontribusi yang lain yang tak kalah penting dalam ilmu matematika adalah Kitab Al-Handasa yang mengkaji penerapan geometri. Ia juga berjasa besar dalam berbagi trigonometri.

Abul Wafa tercatat sebagai matematikus pertama yang mencetuskan rumus umum si nus. Selain itu, sang mate ma tikus pun mencetuskan tata cara gres membentuk tabel sinus. Ia juga membenarkan nilai sinus 30 derajat ke kawasan desimel kedelapan. Yang lebih menga gumkan lagi, Abul Wafa mem buat studi khusus tentang ta ngen serta menjumlah se buah tabel tangen.

Jika Anda pernah mempelajari matematika pasti pernah mengenal perumpamaan secan dan co secan. Ternyata, Abul Wafalah yang pertama kali memperkenalkan istilah matematika yang sangat penting itu. Abu Wafa diketahui sangat jenius dalam bi dang geometri. Ia bisa me nyelasikan periode lah-masalah geometri dengan sungguh tang kas.

Buah pemikirannya dalam matematika sangat berpengaruh di dunia Barat. Pada abad ke-19 M, Baron Carra de Vaux meng ambil desain secan yang dicetuskan Abul Wafa. Sayangnya, di dunia Islam justru namanya sungguh jarang terdengar. Nyaris tak pernah, pelajaran sejarah peradaban Islam yang diajarkan di Tanah Air mengulas dan memperkenalkan sosok dan buah pikir Abul Wafa. Sungguh ironis.

Sejatinya, ilmuwan serbabisa itu bernama Abu al-Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Ibn Abbas al-Buzjani. Ia terlahir di Buzjan, Khurasan (Iran) pada tanggal 10 Juni 940/328 H. Ia belajar matematika dari pamannya bernama Abu Umar al- Maghazli dan Abu Abdullah Muhammad Ibn Ataba. Sedangkan, ilmu geometri dikenalnya dari Abu

Yahya al-Marudi dan Abu al-Ala’ Ibn Karnib.

Abul Wafa berkembang besar di era bangkitnya sebuah dinasti Islam baru yang berkuasa di daerah Iran. Dinasti yang ber nama Buwaih itu berkuasa di kawasan Persia — Iran dan Irak ñ pada tahun 945 sampai 1055 M. Kesultanan Buwaih menancapkan benderanya di antara masa peralihan kekuasaan dari Arab ke Turki. Dinasti yang berasal dari suku Turki itu mampu menggulingkan kekuasaan Dinasti Abbasiyah yang berpusat di Baghdad pada era kepemim -pinan Ahmad Buyeh.

Dinasti Buwaih memindahkan ibu kota pemerintahannya ke Baghdad ketika Adud Ad-Dawlah berkuasa dari tahun 949 hingga 983 M. Pemerintahan Adud Ad- Dawlah sangat mendukung dan memfasilitasi para ilmuwan dan seniman.

Dukungan itulah yang menciptakan Abul Wafa memutuskan hijrah dari kampung halamannya ke Baghdad. Sang ilmuwan dari Khurasan ini lalu menetapkan untuk mendedikasikan dirinya bagi ilmu wawasan di istana Adud ad-Dawlah pada tahun 959 M. Abul Wafa bukanlah satusatunya matematikus yang mengabdikan dirinya bagi ilmu wawasan di istana itu.

Matematikus lainnya yang juga melakukan pekerjaan di istana Adud ad-Dawlah antara lain; Al- Quhi dan Al-Sijzi. Pada tahun 983 M, suksesi kepemimpinan terjadi di Dinasti Buwaih. Adyd ad-Dawlah digantikan puteranya berjulukan Sharaf ad-Dawlah. Sama seperti sang ayah, sultan gres itu juga sungguh mendukung pertumbuhan matematika dan astronomi. Abul Wafa pun makin betah kerja di istana.

Kecintaan sang sultan pada astronomi semakin memuncak saat dirinya ingin membangun sebuah observatorium. Abul Wafa dan temannya Al-Quhi pun merealisasikan ambisi sang sulatan. Obser vatorium astronomi itu dibangun di taman is tana sultan di kota Baghdad. Kerja keras Abul Wafa pun berhasil. Observatorium itu secara resmi dibuka pada bulan Juni 988 M.

Untuk memantau bintang dari observatorium itu, secara khusus Abul Wafa membangun kuadran dinding. Sayang, observatorium tak bertahan usang. Begitu Sultan Sharaf ad-Dawlah wafat, observatorium itu pun lalu ditutup. Sederet karya besar sudah dihasilkan Abul Wafa selama mendedikasikan dirinya di istana sultan Buwaih.

Beberapa kitab bernilai yang ditulisnya antara lain; Kitab fima Yahtaju Ilaihi al- Kuttab wa al-Ummal min ‘Ilm al-Hisab sebuah buku ihwal aritmatika. Dua salinan kitab itu, sayangnya tak lengkap, sekarang berada di perpustakaan Leiden, Belanda serta Kairo Mesir. Ia juga menulis “Kitab al-Kamil”.

Dalam geometri, dia menulis “Kitab fima Yahtaj Ilaih as-Suna’ fi ‘Amal al-Handasa”. Buku itu ditulisnya atas usul khusus dari Khalifah Baha’ ad Dawla. Salinannya berada di perpustakaan Masjid Aya Sofya, Istanbul. Kitab al-Majesti yakni buku karya Abul Wafa yang paling populer dari semua buku yang ditulisnya. Salinannya yang juga telah tak lengkap sekarang tersimpan di Perpustakaan nasional Paris, Pran cis.

Sayangnya, risalah yang di buatnya perihal kritik terha dap fatwa Euclid, Diophantus serta Al-Khawarizmi telah musnah dan hilang. Sungguh peradaban terbaru berutang kecerdikan terhadap Abul Wafa. Hasil penelitian dan karya-karyanya yang ditorehkan dalam sederet kitab memberi efek yang sungguh signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahun, utamanya trigonometri dan astronomi.

Sang matematikus terhebat di masa ke-10 itu tutup usia pada 15 Juli 998 di kota Baghdad, Irak. Namun, hasil karya dan pemikirannya sampai kini masih tetap hidup.

Abadi di Kawah Bulan

Abul Wafa memang fenomenal. Meski di dunia Islam modern namanya tak terlalu diketahui , tetapi di Barat sosoknya justru sangat berkilau. Tak heran, jikalau sang ilmuwan Muslim itu begitu dihormati dan disegani. Orang Barat tetap menyebutnya dengan nama Abul Wafa. Untuk menghormati pengabdian dan dedikasinya dalam membuatkan astronomi namanya pun diabadikan di kawah bulan.

Di antara sederet ulama dan ilmuwan Muslim yang dimiliki peradaban Islam, cuma 24 tokoh saja yang diabadikan di kawah bulan dan telah menerima pengukuhan dari Organisasi Astronomi Internasional (IAU). Ke-24 tokoh Muslim itu resmi diakui IAU selaku nama kawah bulan secara bertahap pada era ke-20 M, antara tahun 1935, 1961, 1970 dan 1976. salah satunya Abul Wafa.

Kebanyakan, ilmuwan Muslim diadadikan di kawah bulan dengan nama panggilan Barat. Abul Wafa yaitu salah satu ilmuwan yang diabadikan di kawah bulan dengan nama asli. Kawah bulan Abul Wafa terletak di koordinat 1.00 Timur, 116.60 Timur. Diameter kawah bulan Abul Wafa diameternya mencapai 55 km. Kedalaman kawah bulan itu meraih 2,8 km.

Lokasi kawah bulan Abul Wafa terletak di dekat ekuator bulan. Letaknya berdekatan dengan sepasangang kawah Ctesibius dan Heron di sebelah timur. Di sebelah baratdaya kawah bulan Abul Wafa terdapat kawah Vesalius dan di arah timur laut terdapat kawah bulan yang lebih besar bernama King. Begitulah dunia astronomi terbaru mengakui jasa dan kontribusinya sebagai seorang astronom di kurun X.

Matematika Ala Abul Wafa

Salah satu jasa terbesar yang diberikan Abul Wafa bagi studi matematika adalah trigo no metri. Trigonometri berasal dari kata trigonon = tiga sudut dan metro = mengukur. Ini ialah ialah suatu cabang matematika yang berhadapan dengan sudut sisi tiga dan fungsi trigo no met rik mirip sinus, cosinus, dan tangen.

Trigonometri memiliki korelasi dengan geometri, meskipun ada ketidaksetujuan perihal apa keterkaitannya; bagi beberapa orang, trigonometri adalah bagian dari geometri. Dalam trigonometri, Abul Wafa telah memperkenalkan fungsi tangen dan memperbaiki metode penghitungan tabel trigonometri. Ia juga tutur memecahkan sejumlah dilema yang berhubungan dengan spherical triangles.

Secara khusus, Abul Wafa sukses menyusun rumus yang menjadi identitas trigonometri. Inilah rumus yang dihasilkannya itu:

sin(a + b) = sin(a)cos(b) + cos(a)sin(b)

cos(2a) = 1 – 2sin2(a)

sin(2a) = 2sin(a)cos(a)

Selain itu, Abul Wafa pun sukses membentuk rumus geometri untuk parabola, ialah:

x4 = a and x4 + ax3 = b.

Rumus-rumus penting itu hanyalah secuil hasil anutan Abul Wafa yang hingga kini masih bertahan. Kemampuannya membuat rumus-rumus gres matematika menunjukan bahwa Abul Wafa ialah matematikus Muslim yang sangat jenius.

Biografi Ibnu Rusydi – Averrous

Biografi,  Feed,  Filsafat,  Ilmuwan Terkenal,  Profil

Biografi Ibnu Rusydi. Dunia barat mengenal dirinnya dengan nama Averrous. Ibnu Rusydi dilahirkan pada tahun 1126 M di Qurtubah (Cordoba) dari sebuah keluarga bangsawan terkemuka. Ayahnya yaitu spesialis hukum yang cukup berpengaruh di Cordoba, dan banyak pula saudaranya yang menduduki posisi penting di pemerintahan. Latar belakang kelauarga tersebut sangat mensugesti proses pembentukan tingkat intelektualitasnya di kemudian hari. Abul al Walid Muhammad Ibnu Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Rusydi, yang lalu lebih dikenal dengan nama Ibnu Rusydi atau Averrous, ialah seorang ilmuwan muslim yang sungguh berpengaruh pada kurun ke-12 dan beberapa kala selanjutnya.

Ia ialah seorang filosof yang telah berjasa mengintegrasikan Islam dengan tradisi anutan Yunani. Kebesaran Ibnu Rusydi selaku seorang pemikir sangat dipengaruhi oleh zeitgeist atau jiwa zamannya. Abad ke-12 dan beberapa era sebelumnya ialah zaman keemasan bagi kemajuan ilmu wawasan di Dunia Islam, yang berpusat di Semenanjung Andalusia (Spanyol) di bawah pemerintahan Dinasti Abasiyah. Para penguasa muslim pada abad itu mendukung sekali kemajuan ilmu pengetahuan, bahkan mereka sering menyuruh para ilmuwan untuk menggali kembali warisan intelektual Yunani yang masih tersisa, sehingga nama-nama ilmuwan besar Yunani mirip Aristoteles, Plato, Phitagoras, ataupun Euclides dengan karya-karyanya masih tetap terpelihara sampai sekarang.

Liku-liku perjalanan hidup pemikir besar ini sangatlah menarik. Ibnu Rusydi mampu digolongkan selaku seorang ilmuwan yang komplit. Selain sebagai seorang ahli filsafat, beliau juga dikenal sebagai seorang yang hebat dalam bidang kedokteran, sastra, logika, ilmu-ilmu pasti, di samping sungguh menguasai pula pengetahuan keislaman, khususnya dalam tafsir Al Qur’an dan Hadits ataupun dalam bidang aturan dan fikih. Bahkan karya terbesarnya dalam bidang kedokteran, yaitu Al Kuliyat Fil-Tibb atau (Hal-Hal yang Umum ihwal Ilmu Pengobatan) telah menjadi referensi utama dalam bidang kedokteran.

Kecerdasan yang luar biasa dan pemahamannya yang mendalam dalam banyak disiplin ilmu, menjadikan ia diangkat menjadi kepala qadi atau hakim agung Cordoba, jabatan yang pernah dipegang oleh kakeknya pada abad pemerintahan Dinasti al Murabitun di Afrika Utara.Posisi yang prestisius dan tentunya diimpikan banyak orang. Posisi tersebut dia pegang pada periode pemerintahan Khalihaf Abu Ya’kub Yusuf dan anaknya Khalifah Abu Yusuf.

Hal terpenting dari peran Ibnu Rusydi dalam bidang ilmu wawasan yakni usahanya untuk menerjemahkan dan melengkapi karya-karya pemikir Yunani, khususnya karya Aristoteles dan Plato, yang mempunyai pengaruh selama berabad-periode lamanya. Antara tahun 1169-1195, Ibnu Rusydi menulis satu sisi komentar terhadap karya-karya Aristoteles, seperti De Organon, De Anima, Phiysica, Metaphisica, De Partibus Animalia, Parna Naturalisi, Metodologica, Rhetorica, dan Nichomachean Ethick. Semua komentarnya tergabung dalam suatu versi Latin melengkapi karya Aristoteles. Komentar-komentarnya sungguh besar lengan berkuasa kepada pembentukan tradisi intelektual kaum Yahudi dan Kristen.

Analisanya telah mampu mendatangkan secara lengkap fatwa Aristoteles. Ia pun melengkapi telaahnya dengan menggunanakan komentar-komentar klasik dari Themisius, Alexander of Aphiordisius, al Farabi dengan Falasifah-nya, dan komentar Ibnu Sina. Komentarnya terhadap percobaan Aristoteles perihal ilmu-ilmu alam, menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menghasilkan suatu observasi. [Majalah Percikan Iman No.6 Tahun I Desember 2000]