TintaTeras

10 Cara Mudah Menangani Komputer Atau Laptop Gagal Booting

Booting,  Feed,  Komputer

Gagal booting. Yup, ini tergolong salah satu kerusakan PC atau laptop yang paling sering dijumpai.

Kondisi ini terjadi dikala perangkat dinyalakan, tetapi metode tak inginmasuk ke bootscreen Windows, sehingga cuma stuck di sana saja.

Ada beberapa kombinasi bentuk gagal booting di sini.

  • Ada yang mengalami freeze, bluescreen
  • Komputer nyala tetapi cuma memperlihatkan layar blank saja
  • Menampilkan pesan error tertentu
  • Sampai komputer nyala kemudian mati lagi.

Penyebab Laptop atau Komputer Gagal Booting

Sebelum kita lanjut, mari kita ketahui apalagi dulu, hal-hal apa saja yang bisa menyebabkan hal ini. Penyebab gagal booting, diantaranya:

  1. Sistem Operasi Tidak Kompatibel. Untuk yang menggunakan hardware seri lama, kadang dilema kompatibilitas bisa terjadi.
  2. Kerusakan Pada Sistem. Ini yaitu kondisi di mana sistem tidak sengaja termodifikasi, sehingga terjadi kerusakan.
  3. Karena Virus. Masih bekerjasama dengan tata cara. Virus juga mampu merusak filefile di dalam OS. Hal ini bisa menciptakan komputer tidak dapat membaca data, dan akhirnya terjadilah gagal boot ini.
  4. Kerusakan Hardware. Gagal booting juga bisa terjadi alasannya kerusakan unsur hardware. Kerusakan mirip ini, mampu dianalisa lebih lanjut untuk mengetahuinya.

Cara Mengatasi Komputer atau Laptop Gagal Booting

Sejujurnya, aku sendiri mungkin sudah ratusan kali mengalami hal ini. Nah, bila Anda juga sedang mengalaminya, tidak usah ketakutan. Karena menurut aku, untuk memperbaikinya tidak begitu susah, kok.

Berikut pembahasan caranya:

1. Restart Komputer atau Laptop

Saat komputer atau laptop gagal booting, hal simpel yang mampu Anda lakukan adalah merestart komputer atau laptop yang digunakan.

Melalui restart ini nantinya masalah booting tersebut kadang bisa dituntaskan. Untuk merestartnya, di PC Anda cukup tekan tombol restart.

Sedangkan di laptop, Anda bisa tekan tombol power selama sementara waktu.

2. Cek Sumber Daya

Sumber daya PC atau laptop, mesti stabil. Jika tidak, nantinya dilema booting bisa timbul.

Silakan cek kabel power dari PC, tentukan sudah sesuai colokannya. Untuk laptop, Anda bisa cek charger yang dipakai tentukan masih wajar .

Termasuk juga pada laptop, pastikan baterainya masih wajar .

3. Lepas Semua Perangkat Terhubung

Ketika komputer atau laptop gagal booting, Anda bisa coba lepas semua perangkat yang terhubung. Karena kadang juga bisa kuat.

Misalnya keyboard, mouse, flashdisk dan lain-lain sejenisnya. Kalau sudah dilepas semua, silakan restart seperti biasa.

4. Menggunakan Fitur System Restore

System restore yaitu suatu fitur pada Windows yang memungkinkan kita bisa mengembalikan semua pergeseran sistem.

Cara ini mampu dikatakan sangat sungguh efektif, alasannya adalah semua kerusakan yang ada, mampu kita kembalikan lagi sampai metode menjadi wajar kembali.

Untuk caranya sendiri tidak sulit:

  1. Pertama, nyalakan komputer Anda.
  2. Sesudah melalui layar BIOS, tekan tombol F8 berulang-ulang.

Tombol Opsi Windows F8

  1. Maka nanti Anda akan mendapati pilihan Boot.
  2. Pada menu tersebut, pilih Repair Your Computer.
  3. Cari dan buka System Restore.

Opsi Restore Windows

  1. Setelah itu, tinggal pulihkan saja di sana.

System restore tidak mempengaruhi data-data pribadi Anda. Hanya saja, aplikasi-aplikasi tersimpan nantinya akan hilang.

Kemudian untuk menggunakan system restore kita butuh restore point. Anda cek saja ada tidaknya restore point pada ketika ingin melakukan restore.

5. Masuk ke Safe Mode

Safe Mode yakni sebuah fitur di mana kita mampu memasuki Windows, tanpa terdapat software atau driver tambahan yang berjalan di dalamnya.

Bisa dikatakan sebagai versi basic dari Windows yang Anda gunakan.

Berbeda dengan Windows biasa, Safe Mode ini biasanya masih dapat kita buka, sekalipun komputer atau laptop tersebut sedang dalam kondisi gagal booting.

Untuk caranya juga masih mirip dengan sebelumnya:

  1. Nyalakan komputer mirip biasa.
  2. Tekan tombol F8 berulang-ulang.
  3. Pada pilihan Boot, pilih Safe Mode.

Opsi Safe Mode di OS Windows

  1. Sekarang tekan tombol Windows + R.
  2. Ketik “CMD“.
  3. Masukkan perintah “%systemroot%system32restorerstrui.exe“.
  4. Lalu klik Enter.

Buka Restore Lewat CMD

Maka nanti akan timbul aplikasi Windows System Restore.

  1. Kik pada Restore My Computer to an Earlier Time.
  2. Klik Next untuk melanjutkannya.
  3. Maka akan tampil kalender untuk menyaksikan kondisi dikala sistem sedang berada dalam keadaan normal.

Ketahui yuk, Cara Mengubah MBR ke GPT di Windows.

6. Scan Menggunakan Antivirus

Seperti yang saya bilang sebelumnya, virus juga mampu menghancurkan tata cara, sehingga risikonya mengakibatkan gagal booting.

Untuk mengatasinya, kita mampu menggunakan antivirus yang umum digunakan. Kalau tak mauribet, di sini kita cukup memakai Windows Defender bawaan.

Caranya mirip berikut:

  1. Mudah saja. Silakan masuk ke Safe Mode sama seperti sebelumnya.
  2. Buka antivirus.
  3. Kemudian kerjakan full scan di sana.

Oh ya, catatan di sini Anda harus telah menginstal antivirus sebelumnya. Kalau belum ada, coba install melalui Safe Mode (barangkali bisa).

Baca Juga: Cara Ampuh Memperbaiki Inaccessible Boot Device.

7. Install Ulang Windows

Kalau masih belum berhasil dengan 3 cara optimalisasi metode sebelumnya, maka solusi ampuh yang lain yakni dengan melaksanakan install ulang.

Tujuannya di sini mungkin sudah terbayang bukan? Yup, untuk mengganti filefile sistem bermasalah. Entah karena rusak, error atau alasannya adalah bug tertentu ke yang baru. Efeknya nanti tentu sistem tersebut akan menjadi normal kembali.

Oh ya, tata cara install ulang juga mampu Anda pakai untuk menetralisir virus. Caranya yakni dengan melakukan format semua data harddisk.

Kalau mau coba, tentukan semua data penting telah tersimpan dengan kondusif ya.

8. Periksa Harddisk Laptop atau Komputer Anda

Cek Harddisk

Sebelum mengalami duduk perkara ini, coba deh ingat-ingat lagi. Apakah komputer atau laptop Anda mengalami penurunan kinerja secara signifikan?

Kalau iya, bisa jadi harddisk yang digunakan mengalami kerusakan bad sector.

Buat yang belum tahu, bad sector yakni kondisi di mana harddisk mengalami kerusakan di beberapa bagian, dan membuat data-data tertentu jadi tidak bisa terbaca.

Awalnya akan terjadi penurunan kinerja. Tapi usang kelamaan, bisa menghadirkan error yang lain. Contohnya ya seperti gagal booting ini.

Untuk mengatasinya, Anda bisa coba cek dulu harddisk-nya. Bisa gunakan aplikasi HDTune atau Harddisk Sentinel.

Bagaimana kalau rusak?

Nah, jikalau memang terbukti rusak, saya sarankan untuk ganti saja ke yang gres, alasannya adalah harddisk rusak itu umumnya susah diperbaiki.

9. Periksa RAM Terpasang

Cek RAM

RAM yang kotor, longgar, tidak terpasang dengan benar, atau bahkan rusak, bisa juga menyebabkan tata cara tidak menampilkan apa-apa dikala dinyalakan.

Ini sangat sering saya alami, khususnya sesudah bongkar PC. Setelah melalui layar BIOS, tampilan yang ada hanya gelap saja. Tidak ada performa gambar apa-apa di sana (blackscreen).

Berikut penyelesaian untuk menanggulangi hal ini:

  1. Pertama, silakan bongkar PC atau laptop Anda.
  2. Lepas RAM-nya.
  3. Bersihkan kuningan, bisa pakai penghapus. Pastikan sampai bersih, ya.
  4. Kemudian pasang kembali dengan benar.

Kalau sudah, sebaiknya tata cara bakal booting dengan normal kembali.

10. Tidak Bisa Booting Karena Muncul “No Bootable Device

Pesan Error No Bootable Device

Masalah ini lazimnya disebabkan sebab harddisk tidak terpasang dengan benar, atau pengaturan BIOS belum dikelola secara sempurna.

Untuk mengatasinya, Anda harus mengusut keadaan harddisk dan pemasangannya. Kemudian cek juga pada pengaturan BIOS, tentukan boot priority telah di atur ke bagian tata cara.

Tapi sedikit pelengkap, Anda juga harus memastikan harddisk yang terpasang masih dalam kondisi terdeteksi dengan baik.

Akhir Kata

Demikianlah cara menanggulangi komputer atau laptop yang gagal booting.

Semua penyebab dan penyelesaian di atas, aku buat menurut pengalaman-pengalaman langsung aku yang syukurnya selalu berhasil menangani gagal booting ini.

Jadi kesimpulannya, gagal booting bukanlah suatu kerusakan yang parah. Siapa pun mampu memperbaikinya, asal tahu di mana letak penyebabnya.

Bahkan saya sendiri telah bisa menanggulangi duduk perkara gagal booting ini sejak usia 8 tahun, lho. Masa Anda nggak bisa? Hehe.

Tapi jika masih ada yang ingin ditanyakan, silakan mengajukan pertanyaan saja melalui kotak komentar yang tersedia.

Semoga berfaedah.

7 Cara Mengatasi Pesan Reboot And Select Proper Boot Device

Booting,  Feed,  Komputer

Reboot and select proper boot device adalah salah satu pesan error yang bisa timbul pada keadaan tertentu. Hal ini menciptakan komputer atau laptop jadi tidak mampu booting, dan tidak bisa digunakan sama sekali.

Maksud dari pesan tersebut yaitu, dikala komputer atau laptop sedang booting, sistem tidak bisa menemukan boot device dan kita ditugaskan untuk mengaturnya.

Boot device sendiri yakni penyimpanan (Hardisk / SSD) yang di dalamnya terdapat data metode. Contohnya mirip Windows.

Saya telah cukup sering menemui pesan ini. Menurut aku langsung memperbaikinya tidak sulit. Berikut akan saya bahas di bawah:

Penyebab Pesan Reboot and Select Proper Boot Device

Penyebab pesan reboot and select proper boot device, biasanya disebabkan sebab data metode pada perangkat penyimpanan di komputer atau laptop Anda yang tidak terbaca. Masalah ini bisa dikarenakan Windows yang corrupt.

Selain itu, pengaturan BIOS yang salah sampai hardisk atau SSD yang Anda pasang tidak terdeteksi juga bisa kuat.

Cara Mengatasi Pesan Reboot and Select Proper Boot Device di Windows

Untuk Anda pengguna PC atau laptop Windows 7, Windows 8, Windows 10 hingga Windows 11, bisa menangani cara ini dengan mudah. Silakan ikuti berikut.

1. Periksa Boot Priority di BIOS Anda

Apa itu Boot Priority? Pengaturan ini berfungsi untuk menertibkan opsi penyimpanan sistem. Memberitahu komputer di mana tata cara pada harddisk tersimpan. Misalnya seperti ini:

  1. Komputer atau laptop dinyalakan
  2. Kemudian komputer mencari disk untuk load sistem
  3. Proses booting dimulai
Kalau Pengaturannya Benar Kalau Pengaturannya Salah
Proses booting dimulai Muncul pesan reboot select proper boot device

Kaprikornus mampu ditarik kesimpulan, pengaturan ini cukup penting sekali. Berikut ini cara mengaturnya. Saya ambil pribadi gambarnya dari komputer aku sendiri.

Langkah 1. Pertama, nyalakan atau restart komputer Anda apalagi dahulu.

Langkah 2. Setelah itu, masuk ke BIOS dengan menekan tombol F1 / F2 / Del / Esc atau lainnya (beda-beda, tergantung merk motherboard-nya).

Tombol Untuk Masuk BIOS

Langkah 3. Setelah itu, cari pengaturan Boot Priority, atau istilah lain yang memiliki makna serupa.

boot priority BIOS

Langkah 4. Kemudian silakan atur posisi storage (harddisk atau SSD) yang di dalamnya terinstal tata cara ke posisi pertama (paling atas).

Setting BIOS boot priority
Contoh ini aku mengendalikan SSD kawasan Windows biar load duluan.

Langkah 5. Setelah itu, coba restart komputer Anda.

Jika storage Anda masih wajar dan tidak error. Maka seharusnya komputer yang Anda gunakan tersebut mampu booting dengan wajar kembali.

2. Kembalikan Pengaturan BIOS ke Default

Masih seputar BIOS, di sini ada tips lain, yaitu menciptakan pengaturan BIOS ini kembali ke default. Dengan cara ini, kesalahan pengaturan yang entah itu disengaja maupun tidak, bisa kita atasi.

Caranya mirip berikut ini:

  1. Masuk ke BIOS dengan cara menekan tombol F1, F2, Del atau lainnya
  2. Kemudian di BIOS > Cari menu Revert to Default
  3. Kalau ada notifikasi > Pilih Yes
  4. Silakan keluar dari BIOS dengan memilih pilihan Save and Exit
  5. Setelah BIOS direset, dengan demikian problem pesan pada booting mampu kita hilangkan.

3. Nonaktifkan Pengaturan Legacy Boot

Pengaturan boot legacy

Pada laptop atau komputer dengan BIOS berjenis UEFI, terdapat pengaturan legacy boot yang kadang mampu menimbulkan pesan “reboot and select proper boot device“.

Untungnya, keadaan ini cukup gampang untuk diselesaikan. Anda hanya perlu menonaktifkan pengaturan tersebut, kemudian silakan tes kembali booting-nya.

Detail langkahnya seperti ini:

  1. Silakan masuk BIOS terlebih dahulu.
  2. Cari pilihan Legacy Support.
  3. Kemudian silakan nonaktifkan Legacy Boot.

Catatan: Untuk pengaturan ini cuma bisa pada UEFI

4. Memakai Diskpart di CMD

Selain cara-cara sebelumnya, masih ada cara yang lain yang diusulkan. Yaitu dengan memakai Diskpart.

Tujuan memakai Diskpart di sini yakni untuk mengembalikan partisi sistem yang nonaktif menjadi aktif kembali.

Seperti ini caranya:

Langkah 1. Pertama, Anda harus masuk apalagi dulu ke recovery Windows melalui media instalasi. Caranya dikala media instalasi sudah di-boot, klik Repair Your Computer.

Opsi Repair Computer

Langkah 2. Masuk ke Advanced Options, berikutnya, buka Command Prompt.

CMD di Windows

Langkah 3. Setelah itu, ketikkan perintah berikut pada halaman Command Prompt:

Perintah Diskpart CMD


  1. Diskpart > Tekan Enter.
  2. Select disk 0 > Tekan Enter.
  3. List partition > Tekan Enter.
  4. Select partition 1 > Tekan Enter.
  5. Active > Tekan Enter.

Cara ini bisa dipraktekkan di semua model Windows, mulai dari Windows 7, Windows 8, Windows 10 sampai Windows 11.

5. Repair Sistem yang Bermasalah

Selain menggunakan Diskpart, Anda mampu merepair tata cara yang berurusan. Repair ini bermaksud untuk memperbaiki metode yang rusak tidak terbaca dan memunculkan reboot select proper boot device.

Langkah-langkahnya seperti berikut ini:

  1. Siapkan media instalasi Windows berbentukflashdisk atau DVD.
  2. Boot media instalasi tersebut, lalu pilih Repair Your Computer.
  3. Masuk ke Advanced Options kemudian pilih Command Prompt
  4. Ketik perintah-perintah tata cara berikut lalu Enter satu-satu.
  5. Restart seperti biasa jikalau sudah.

Berikut daftar perintahnya:

  • bootrec /FixMbr
  • bootrec /FixBoot
  • bootrec /ScanOs
  • bootrec /rebuildBcd

6. Install Ulang Sistem

Untuk Diskpart perbaikannya tergantung dari persoalan tata cara. Kalau sistemnya sudah corrupt tidak mengecewakan banyak datanya, maka solusi terbaik adalah install ulang.

Melalui install ulang semua data Windows akan diganti. Pesan select reboot ini harusnya bisa hilang. Rekomendasi aku lakukan clean install semoga akhirnya bisa jadi lebih maksimal.

Anda juga bisa coba ganti data installer Windows yang sebelumnya. Karena kadang juga mampu kuat. Silakan eksklusif saja dicoba.

7. Cek Harddisk atau SSD di PC atau Laptop

Cek Harddisk atau SSD Bermasalah

Kalau masih belum bisa juga, pengalaman saya kemungkinan besar bagian penyimpanan (harddisk / SSD) di komputer atau laptop Anda rusak.

Contohnya kalau harddisk bad sector. Akan menciptakan tata cara jadi tidak terbaca. Hal inilah yang mau memunculkan pesan reboot select proper boot device.

Solusi dari saya:

  1. Coba lepas harddisk atau SSD dari komputer atau laptop Anda
  2. Pindahkan ke komputer lain
  3. Kemudian cek apakah terbaca atau tidak
  4. Kalau masih terbaca, lakukan scanning memakai aplikasi HDTune

Di HDTune sendiri Anda cuma tinggal melakukan error scan. Kalau block-nya ada yang merah, lebih baik ganti saja ke yang baru. Baik itu harddisk atau SSD. Karena bila sudah merah, akan sangat sukar diperbaiki sendiri.

Ketahui Juga ya, Cara Mengatasi Automatic Repair Windows Berulang-ulang.

Akhir Kata

Pesan “reboot select proper boot device” yakni salah satu pesan error yang paling banyak dijumpai pada dikala PC atau laptop melakukan proses booting.

Saya langsung pun sering sekali menemui dilema ini, utamanya kalau PC yang aku pakai baru mati secara datang-datang.

Nah, dengan menerapkan cara-cara di atas, saya harap mampu menolong Anda dalam menangani dilema ini. Karena jujur saja, aku sendiri pun senantiasa sukses mengatasinya.

Ada yang ingin ditanyakan barangkali? Silakan kirim lewat kolom komentar di bawah jika ada.

Semoga berguna.

Begini 7 Cara Gampang Mengatasi Operating System Not Found

Booting,  Feed,  Komputer

Operating system not found. Press Ctrl + Alt + Delete to restart.” Pernahkah Anda mendapatkan pesan tersebut? Atau sedang mengalaminya barangkali?

Kalau saya, terus jelas cukup sering mengalaminya di PC aku, yang biasanya muncul ketika baru dinyalakan.

Karena adanya error tersebut, komputer jadi tidak dapat masuk ke tata cara Windows, dan hanya stuck di sana saja. Tentu saja hal tersebut membuatnya jadi tidak mampu digunakan.

Nah, untuk Anda yang ingin tau penyebab dan bagaimana cara mengatasinya, di sini akan aku jelaskan secara lengkap.

Penyebab Pesan Operating System Not Found

Pesan Operating System not Found di PC atau Laptop

Untuk penyebabnya sendiri ada beberapa, dan kebanyakan bekerjasama dengan storage atau konfigurasi setting, contohnya mirip:

  • Salah setting BIOS.
  • Komputer terkena virus.
  • Harddisk rusak.
  • OS yang corrupt.

Ngomong-ngomong, pesan yang muncul biasanya dibarengi dengan beberapa aksesori lain, mirip:

  • Operating system wasn’t found.
  • Try disconnecting.
  • Boot error.
  • Dan lain sebagainya.

Meski begitu, intinya seluruh pesan tersebut memiliki maksud yang serupa.

Baca Juga: Cara Mengatasi No Bootable Device di Komputer dengan Mudah.

Cara Mengatasi Pesan Operating System Not Found di PC atau Laptop

Nah, untuk mengatasinya, selama tidak ada kerusakan hardware, kemungkinan besar masih bisa diperbaiki. Caranya bagaimana? Silakan ikuti langkah-langkah berikut:

1. Matikan PC atau Laptop Sementara

Saat ada problem booting tertentu, mematikan PC atau laptop sementara biasanya mampu menolong untuk mengatasinya.

Cara ini sendiri biasa saya lakukan. Ketika muncul pesan operating system not found, matikan PC atau laptop lewat tombol power.

Kemudian lepas semua kabel yang terpasang. Tunggu selama beberapa menit, pasang kembali kabel, lalu nyalakan kembali PC atau laptop tersebut.

2. Atur BIOS ke Legacy Boot

Pada BIOS sekarang, umumnya terdapat dua atau lebih pilihan booting yang bisa diseleksi. Yaitu UEFI, Legacy atau UEFI and Legacy.

Secara lazim, PC atau laptop kini default-nya diatur ke UEFI. Nah, jikalau timbul pesan operating system not found, silakan coba atur ke Legacy.

Cara menertibkan BIOS ke Legacy Boot:

  1. Silakan restart komputer atau laptop Anda
  2. Kemudian masuk ke BIOS dengan cara tekan F1/F2/DEL/F12 (cek di layar)
  3. Cari pengaturan UEFI atau sejenisnya
  4. Silakan ganti ke Legacy
  5. Silakan simpan pengaturan dan restart

Mengatur Legacy Boot

3. Atur Boot Priority di BIOS

Saat PC atau laptop gres menyala, tata cara akan mencari storage yang tersimpan data metode di dalamnya. Di sini boot priority berperan.

Boot priority harus dikelola ke storage dengan sistem tersebut. Jika tidak, maka pesan operating system not found akan muncul.

Cara mengendalikan boot priority:

  1. Restart komputer atau laptop Anda
  2. Kemudian silakan masuk kembali ke BIOS
  3. Cari pengaturan Boot
  4. Atur pengaturan boot priority (urutan disk) yang ada sistem menjadi paling atas

Mengatur Boot Options


Pengaturan ini berfungsi semoga harddisk (atau SSD) yang terdapat sistemnya diangkut duluan. Pengalaman aku cara ini bisa sungguh menolong.

Sedikit catatan, untuk sebagian komputer atau laptop, pengaturan boot ini bisa berlainan-beda namanya.

Namun pada dasarnya, Anda tinggal cari pengaturan Boot Prioritize, Boot Priority, Boot Option, Boot Setting, atau istilah lain sejenisnya.

4. Lakukan Repair Sistem

Kalau tata cara komputer atau laptop Anda rusak, ini bisa membuat pesan operating system not found timbul.

Cara mengatasinya paling mudah, yakni dengan melakukan repair. Yaitu untuk mengembalikan metode memiliki masalah semoga wajar lagi.

Caranya seperti berikut:

  1. Silakan boot DVD instalasi Windows
  2. Kalau sudah di jendela instalasi > Pilih Bahasa > kemudian pilih Advanced Options
  3. Di sana ada pilihan Automatic Repair, silakan coba jalankan

Melakukan Repair Sistem

Prosesnya mampu cepat bisa lambat. Tapi dengan repair, Anda tidak perlu sampai melakukan install ulang.

5. Memperbaiki Boot Dengan Command Prompt

Bootrec.exe adalah sebuah program yang berfungsi untuk memperbaiki dilema-problem startup pada Windows (termasuk boot). Kurang lebih mirip mirip repair yang saya jelaskan sebelumnya.

Berikut cara memakainya:

  1. Silakan boot lagi ke DVD instalasi Windows
  2. Kemudian pilih Bahasa > Masuk ke menu Advanced Options
  3. Nah, silakan Anda buka Command Prompt
  4. Kalau sudah, silakan ketik perintah berikut:
bootrec /rebuildbcd

Perbaiki Boot di CMD

  1. Kalau sudah, silakan restart komputer atau laptop Anda.

6. Cek Apakah Harddisk Masih Normal atau Tidak

Khusus jika Anda menggunakan harddisk untuk menyimpan OS, maka Anda mesti memeriksa apakah harddisk yang Anda gunakan tersebut masih wajar atau tidak.

Karena di harddisk tersebut ada satu kerusakan (istilahnya bad sector), ini bisa menciptakan metode jadi rusak dan tidak terbaca.

Untuk ceknya, mampu dilaksanakan lewat komputer lain juga, dan dengan menggunakan software tertentu. Misalnya HDTune atau HDDSentinel.


Lalu bagaimana jikalau ternyata rusak?

Nah, direkomendasikan untuk ganti saja harddisk-nya dengan yang gres. Alasannya meskipun yang lama kadang masih bisa dipakai, tetapi biasanya read-speed akan jadi melambat, sehingga membuat performa komputer menurun.

7. Coba Reinstall Sistem

Tips terakhir yaitu dengan menginstal ulang metode. Tujuannya, untuk mengubah data sistem (rusak) usang ke yang gres.

Alasan aku menyarankan ini di opsi terakhir, yaitu alasannya adalah nanti data-data yang terinstal akan terhapus. Oleh alasannya itu, Anda juga harus mempertimbangkannya kembali, ya.

Tapi jikalau telah diinstal ulang, sebaiknya komputer atau laptop Anda nantinya akan wajar lagi.

Ketahui Juga Cara Mengatasi Pesan Reboot and Select Proper Boot Device.

Akhir Kata

Kadang mudah dan kadang tidak. Tapi selama tidak ada kerusakan hardware, pesan erroroperating system not found” kemungkin besar masih bisa diperbaiki.

Artikel ini aku tujukan untuk Anda pengguna PC maupun laptop, dengan tata cara operasi Windows 7, Windows 8, Windows 10 dan Windows 11. Tapi tidak menutup kemungkinan juga dapat diterapkan di Windows model usang (XP atau Vista).

Kalau masih belum work, ada error lain, atau ada suatu hal yang ingin ditanyakan lagi, jangan ragu untuk mengirimkannya via kolom komentar di bawah.

Semoga berfaedah.

Cara Menanggulangi No Bootable Device Found (Insert Boot Disk)

Booting,  Feed,  Komputer

No Bootable Device FoundSelect Proper Boot Device” merupakan pesan kerusakan Windows yang menimbulkan komputer atau laptop menjadi tidak bisa booting.

Kerusakan ini banyak dialami oleh para pengguna komputer.

Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya orang yang menanyakan cara untuk menangani problem ini di forum-forum teknologi.

Untuk Anda yang juga sedang mengalaminya, di sini aku akan membahasnya. Karena kebetulan aku sendiri sudah berkali-kali memperbaiki error ini.

Penyebab No Bootable Device Found

Contoh Pesan No Bootable Device

No bootable device found ialah sebuah pesan yang timbul, dikarenakan tata cara operasi tidak mampu terbaca dari perangkat penyimpanan.

Penyebab no bootable device found sendiri bisa jadi dikarenakan kerusakan data. Lengkapnya:

  • Kerusakan data (corrupt) pada sistem.
  • Terdapat virus.
  • Kesalahan pengaturan BIOS.
  • Penyimpanan (harddisk atau SSD) tidak terbaca.

Baca Juga: Cara Mengatasi Windows Boot Manager Is Missing.

Cara Mengatasi No Bootable Device Found di Windows

Terus terang, untuk mengatasinya tidak begitu sukar, kok. Karena menurut pengalaman saya pribadi, PC saya 90% senantiasa mampu dinormalkan kembali di saat muncul pesan ini.

Berikut solusinya:

1. Cek Apakah Harddisk Masih Terbaca?

Cek Dulu Kondisi Harddisk

Untuk menganalisa apakah harddisk masih terbaca atau tidak, setidaknya ada dua cara yang mampu dilaksanakan:

Pertama Melalui system information di pengaturan BIOS
Kedua Bisa juga mencarinya lewat sajian Hardware

Kalau tidak ketemu, bermakna dilema harddisk inilah yang jadi penyebabnya. Maka untuk menanggulangi harddisk yang tidak terbaca, ada beberapa cara lagi yang mampu dikerjakan:

#1. Cabut Kabel, Lalu Pasang Lagi

  1. Bongkar casing komputer.
  2. Lepaskan kabel harddisk.
  3. Pasang kembali.
  4. Nyalakan komputer, kemudian cek kembali harddisk-nya, apakah telah terbaca atau belum?
  5. Khusus laptop, cukup lepas harddisk dari konektor saja.

#2. Ganti Kabel SATA

  1. Beli kabel SATA terlebih dahulu (sekitar 10 ribu sampai 15 ribu)
  2. Kemudian ganti kabel harddisk lama ke yang gres
  3. Ganti kabel power yang tersambung ke harddisk dari power supply (lazimnya ada lebih dari 1)
  4. Silakan tes kembali

#3. Tes Harddisk di Komputer Lain

  1. Silakan lepas harddisk komputer atau laptop Anda terlebih dulu
  2. Kemudian pasang harddisk tersebut di komputer lain
  3. Cek apakah terbaca atau tidak

#4. Ganti Harddisk

  1. Anda perlu cek harddisk masih terbaca dahulu (di komputer lain)
  2. Kemudian kerjakan tes dengan HDTune
  3. Kalau bermasalah (ada bad sector) silakan ganti harddisk ke yang baru
  4. Atau nasehat aku bisa pakai SSD

Ketahui Juga, Cara Mengatasi Operating System Not Found di Komputer.

2. Mengganti Boot Priority di BIOS

Contoh BIOS di Komputer atau Laptop

Selain problem harddisk tidak terbaca, ada juga kemungkinan kesalahan pengaturan boot priority pada BIOS.

Boot priority adalah pengaturan yang menyuruh komputer atau laptop untuk melaksanakan boot awal pada hardware secara berurutan.

Makanya, selain no bootable device found juga terdapat pula pesan select proper boot device (pilih perangkat boot yang benar).

Contoh sederhananya seperti ini:

Harddisk A Berisi data-data biasa.
Harddisk B Berisi data-data tata cara.

Detailnya:

  • Pada harddisk A, di dalamnya tidak terisi tata cara, melainkan cuma data-data eksklusif saja.
  • Sedangkan Harddisk B, berisi data namun terdapat juga tata cara di dalamnya.

#1. Kalau Boot Priority Diatur ke Harddisk A

Harddisk A cuma berisi data. Kaprikornus jika harddisk ini kita utamakan, maka perangkat tidak mungkin mampu melakukan boot. Efeknya, muncullah pesan “no bootable device“.

#2. Kalau Boot Priority Diatur ke Harddisk B

Harddisk B yang terdapat tata cara di dalamnya, akan terdeteksi oleh PC. Dengan begitu, perangkat bisa melaksanakan boot secara normal.

Kesimpulannya bisa diambil, ya. Intinya, kita mesti memutuskan komputer agar pengaturan boot priority dikontrol ke harddisk metode.

Cara Mengatur Boot Priority:

Cara mengaturnya mampu berlainan-beda. Mengingat pada umumnya komputer dan laptop memiliki tampilan BIOS yang berbeda-beda pula.

Tapi secara garis besar, mirip inilah yang harus dilakukan:

  1. Nyalakan komputer atau laptop Anda.
  2. Pada ketika timbul layar BIOS, tekan tombol F1F12DEL (mampu berlawanan-beda).
  3. Kemudian cari dan masuk ke pengaturan Boot Priority.
  4. Atur pengaturan priority harddisk berisi metode menjadi yang pertama.

Supaya lebih terang, mungkin video di bawah ini bisa membantu:

Sisanya, tinggal simpan saja kalau pengaturannya telah dikelola dengan benar.

3. Aktifkan Boot ke Legacy

Kalau Anda menemui pesan no bootable device dengan sebuah icon tertentu, maka mampu coba cara ini.

Mengaktifkan boot ke mode legacy, berfungsi untuk membuat komputer atau laptop mampu membaca harddisk dalam mode tertentu.

Caranya:

  1. Klik Ctrl + ALT + Del saat pesan no bootable device
  2. Maka komputer atau laptop akan restart
  3. Masuk ke BIOS dengan menekan tombolnya (silakan sesuaikan)
  4. Kemudian silakan cari hidangan Boot Legacy
  5. Aktifkan pengaturannya > Simpan perubahan > Lalu restart

Cara Kedua:

  1. Matikan komputer atau laptop dahulu (melalui tombol power)
  2. Kemudian silakan masuk ke BIOS mirip biasa
  3. Cari pengaturan Load Defaults
  4. Maka BIOS akan kembali ke pengaturan permulaan
  5. Kemudian silakan aktifkan Boot Legacy
  6. Simpan pergeseran, dan restart jika telah.

Untuk cara kedua ini lebih aku rekomendasikan, untuk menghilangkan kesalahan pengaturan yang sudah ada sebelumnya di BIOS.

4. Re-install Windows

Install Ulang Windows yang Bermasalah

Terakhir, opsi reinstall Windows. Solusi ini cocok untuk menangani Windows yang rusak akibat adanya data corrupt maupun terkena virus.

Dengan cara reinstall, data lama akan terhapus dan diganti dengan yang baru.

Sehingga kerusakan yang menimbulkan duduk perkara “no bootable device found” bisa dipastikan akan hilang.

Catatan:

  • Bagi saya sendiri, ini adalah hal yang wajib dijalankan, setelah memutuskan bahwa harddisk masih terbaca dan masih wajar , serta pengaturan prioritas boot-nya sudah benar.
  • Lakukan clean install lebih dianjurkan. Maksudnya format seluruh data harddisk (data penting backup dahulu).
  • Bagaimana cara reinstall-nya? Anda mampu coba cek video berikut ini:

Tambahan, dianjurkan backup data lama untuk jaga-jaga, barangkali tidak sengaja terhapus (semoga data tidak hilang).

Akhir Kata

Masalah “no bootable device“, intinya bukanlan kerusakan berat, asalkan yang rusak itu bukan terletak pada komponennya.

Masalah ini juga mampu terjadi di segala jenis brand laptop, mirip Acer, Asus, Toshiba, Lenovo, VAIO, Dell, HP, dan merk-merk laptop yang lain.

Cara di atas yaitu cara yang umumnya saya kerjakan ketika mendapati pesan ini. Sampai kini, aku selalu sukses memperbaiki pesan “no bootable device” ini.

Sebenarnya, ada beberapa cara lagi untuk menanggulangi pesan ini. Tapi semua cara di atas pun saya pikir telah cukup menolong.

Semoga berguna.

Cara Mengubah Mbr Ke Gpt Di Windows 10 Tanpa Aplikasi

Booting,  Feed,  Komputer

Pernah saat menginstal ulang Windows 10 di PC, saya mendapati sebuah kondisi yang berlawanan.

Awalnya normal-wajar saja. Namun dikala di pertengahan jalan, tepatnya pada dikala menertibkan partisi, aku mendapati pesan berikut:

Windows cannot be installed to the disk. The selected disk has an MBR partition table. On EFI system, Windows can only be installed to GPT disk

Maksud pesan tersebut, yakni Windows tidak mampu diinstall alasannya jenis disk sekarang MBR. Padahal Windows cuma mampu diinstall di jenis disk GPT.

Oleh karena itu, kita harus mengubah apalagi dulu disk tersebut, dari MBR menjadi GPT.

Cara Convert MBR ke GPT (atau Sebaliknya)

Pertama kali saya mendapat pesan tersebut, yakni ketika Windows 10 belum usang dirilis. Kala itu, tutorial cara mengubah MBR ke GPT masih sungguh terbatas informasinya. Nah, di sini sekarang saya ingin membagikan informasi cara convert-nya.

Catatan, perlu diingat bahwa Anda mesti melaksanakan backup data apalagi dulu. Karena dari pengalaman aku, data-data yang tersimpan di harddisk akan terhapus nantinya.

Kalau sudah backup, silakan ikuti langkah-langkahnya.

1. Mengubah MBR ke GPT Melalui CMD

Proses convert MBR ke GPT bergotong-royong tidak susah. Melalui Command Prompt, dilema yang sedang Anda alami ini dapat dengan mudah tertuntaskan.

Command Prompt ini bisa kita jalan masuk waktu proses penginstallan Windows. Untuk itu, silakan siapkan bootable Windows menggunakan DVD atau flashdisk.

Berikut cara mengubah MBR ke GPT tanpa aplikasi komplemen:

Langkah 1. Silakan masuk terlebih dulu ke instalasi Windows mirip biasa. Dalam prosesnya, klik Next, lalu klik Install Now.

Instalasi Windows

Catatan:

  • Untuk masuk ke instalasi Windows, Anda bisa memakai DVD
  • Jangan lupa atur BIOS semoga boot lewat instalasi

Langkah 2. Klik tombol Shift + F10 untuk membuka CMD.

Tombol Membuka CMD

Langkah 3. Setelah CMD dibuka, ketikkan “diskpart” > Kemudian klik Enter.

Menu Diskpart di Command Prompt

Langkah 4. Selanjutnya ketik lagi “list disk” > lalu tekan Enter.

Perintah List Disk CMD

Catatan:

  • List disk ini berfungsi untuk memperlihatkan harddisk atau SSD yang terpasang di komputer atau laptop Anda
  • Catat disk yang ingin dipakai untuk install ulang.

Langkah 5. Kemudian ketik lagi “select disk 0” untuk menentukan disk. Atau sesuaikan, misalnya disk 1 atau disk 2.

Diskpart Select Disk

Langkah 6. Ketik “clean” > lalu klik Enter.

Perintah Clean Disk CMD

Catatan:

  • Perintah clean ini akan menetralisir data. Pastikan telah backup seperti yang saya jelaskan sebelumnya.

Langkah 7. Terakhir ketik “convert gpt” untuk mengubah format harddisk ke GPT atau “convert mbr” jikalau ingin sebaliknya.

Perintah Fungsi
Convert GPT Mengubah disk ke GPT
Convert MBR Mengubah disk ke MBR

Langkah 8. Setelah semua langkah tadi dikerjakan, sekarang tutup CMD, kemudian teruskan proses instalasi Windows-nya.

Cara ini bisa diterapkan di Windows 7, Windows 8, dan Windows 10. Namun aku pribadi gres mencobanya di Windows 10 saja.

2. Menggunakan Software

Selain menggunakan CMD, mengubah MBR ke GPT juga bisa Anda kerjakan memakai software tertentu.

Saya sendiri pernah menjajal cara ini, dan 100% sukses dikala melakukannya, di mana harddisk milik aku berubah formatnya menjadi GPT.

Tapi yang perlu Anda ketahui, alasannya adalah memakai software, maka artinya laptop atau PC Anda harus masih bisa masuk ke Windows (sistemnya belum diformat).

Untuk langkah-langkahnya seperti ini:

Langkah 1. Silakan install apalagi dahulu aplikasi AOMEI Partition Assistant. Ada versi gratisnya, kok.

Langkah 2. Pada bab kanan, klik Convert to GPT, lalu klik OK untuk mengkonfirmasinya.

Aplikasi AOMEI Partition

Langkah 3. Selanjutnya, klik OK untuk memulai proses pergeseran.

Opsi Convert GPT AOMEI

Langkah 4. Setelah prosesnya final, saya sarankan restart apalagi dulu PC atau laptop Anda.

Langkah 5: Kemudian setelah restart, barulah Anda bisa langsung menginstal kembali Windows-nya.


Catatan tambahan:

  • Kalau harddisk Anda sudah terformat / tidak ada tata cara, Anda mampu melepas harddisk tersebut secara sementara, lalu memasangnya di komputer lain.
  • Software ini bisa dipakai di semua versi Windows, baik itu Windows 7, Windows 8, Windows 10, dan lain-lain.
  • Anda juga bisa melakukan pengaturan yang berafiliasi dengan partisi, atau melakukan migrasi OS ke SSD.

Baca Juga: Komputer Gagal Booting? Ini Solusinya.

Cara Mengecek Jenis Disk MBR atau GPT

Untuk Anda yang telah melaksanakan tindakan sebelumnya, di sini Anda juga bisa mengevaluasi jenis disk apakah MBR atau GPT.

Pengecekan ini mampu dijalankan pribadi tanpa memerlukan aplikasi aksesori. Cukup memakai Command Prompt saja.

Berikut caranya:

  1. Pada kolom pencarian Windows di bagian bawah, ketik Disk Partition
  2. Kemudian silakan buka aplikasinya.
Disk Management Windows
  1. Klik kanan pada disk yang ingin Anda cek.
  2. Jika ada hidangan convert to dynamic disk, bermakna disk Anda GPT.
  3. Tapi kalau ada hidangan convert to GPT disk, memiliki arti disk Anda MBR.
Opsi Convert Disk

Cara Mengembalikan Data Hilang Setelah Convert MBR ke GPT

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, proses convert ini akan menetralisir data, jadi sungguh diusulkan untuk melaksanakan backup terlebih dulu.

Nah, bagaimana jikalau kadung hilang? Solusinya, Anda bisa memakai aplikasi untuk mengembalikan datanya.

Di sini saya pakai EaseUS Data Recovery. Caranya mirip berikut ini:

Langkah 1: Pertama silakan install apalagi dahulu aplikasi EaseUS Data Recovery.

Langkah 2: Kalau sudah, silakan buka aplikasinya.

Buka EASEUS Data Recovery

Langkah 3: Setelah aplikasinya terbuka, silakan Anda pilih drive yang datanya hilang tadi.

Pilih Drive di EASEUS

Langkah 4: Tunggu proses scanning beberapa ketika. Kalau sudah, Anda mampu klik Recover untuk mengembalikan datanya.

Kembalikan Data Terhapus

Langkah 5: Kalau telah, maka data tersebut mampu Anda buka kembali seperti biasa. Silakan cek melalui direktori recover aplikasinya.

Perbedaan Antara MBR dan GPT

Buat yang belum tahu, GPT yakni singkatan dari GUID Partition Table. Definisinya sendiri kurang lebih ialah sebuah tolok ukur layout tabel partisi harddisk, yang menggunakan Globally Unique Identifier.

GPT ini dihadirkan untuk mengambil alih posisi MBR, alasannya memiliki beberapa pembaruan yang sudah diubahsuaikan dengan kebutuhan ketika ini.

Anda mampu memeriksa perbedaan keduanya secara lengkap melalui tabel di bawah ini:

Keterangan MBR GPT
Kapasitas Maksimal 2 Terabyte (TB) 9.4 Zettabyte (ZB)
Maksimal Partisi 4 partisi utama 128 partisi
Kompabilitas OS Mendukung OS lama mirip DOS, Windows dan Linux. Mendukung OS baru, seperti Windows 64-bit, Mac OS dan Linux
Dukungan Sistem Dasar Mendukung BIOS dan UEFI (Dengan pengaturan yang diubahsuaikan) Mendukung BIOS dan UEFI
Daya Tahan Sedikit rentan rusak Lebih tahan dari kerusakan
Keawetan Partisi Jika salah satu partisi rusak, mampu berefek pada partisi yang lain Terdapat fitur partisi cadangan. Jika satu partisi rusak, partisi lain tetap kondusif
Maksimal Logical Sector 512 byte 4096 byte (4KB)
Dukungan boot UEFI Tidak Ya
Penyimpanan Informasi Tambahan Tidak ada Terdapat data partisi, data pengguna dan data yang lain
Pemakaian Partisi Partisi dibentuk lebih terbatas Partisi dibentuk lebih fleksibel
Cara Identifikasi Memakai nomor ID Memakai GUID (Global Unique Identifier)
Fitur Keamanan Tidak Ada Terdapat fitur enkripsi

Secara garis besar kurang lebih mirip itu. Mungkin ada beberapa lagi yang belum ditulis. Jika Anda punya suplemen, silakan kirim via komentar, ya.

Baca Juga: Cara Mengatasi Disk Read Error Occurred di Windows.

Akhir Kata

Nah, seperti itulah kira-kira gosip dari saya, wacana bagaimana caranya untuk mengganti MBR ke GPT atau sebaliknya.

Perlu dikenang lagi, Anda harus menentukan terlebih dulu bahwa data-data di komputer Anda (utamanya data penting) telah dalam keadaan tercadangkan (backup), sebelum melakukan proses convert ini.

Karena terus terperinci, hingga saat ini aku belum mendapatkan metode lain yang sekiranya mampu dilakukan tanpa mesti kehilangan data.

Bahkan sebelumnya saya sempat mencoba pada sebuah bimbingan, tetapi sayangnya data-data yang saya miliki tetap terhapus.

Karena itulah di sini saya diskusikan juga tutorial untuk kembalikan datanya. Siapa tahu Anda pernah mengalami hal yang sama, hehe.

Semoga berguna.

10 Cara Mengatasi Error Recovery Di Windows 7,8,10,11

Booting,  Feed,  Komputer

Tidak sedikit pengguna komputer maupun laptop yang mengalami error pada Windows, saat perangkat dinyalakan.

Error yang dimaksud bervariasi. Misalnya mirip:

Nah, pada kesempatan kali ini, saya ingin membicarakan persoalan Windows Error Recovery dan cara untuk mengatasinya.

Sekilas Tentang Windows Error Recovery

Windows Recovery bukanlah sebuah error, melainkan halaman yang berguna untuk menjalankan fungsi tertentu di dikala sistem mengalami persoalan.

Halaman ini biasa ditemukan. Namun yang jadi dilema, adalah ketika halaman tersebut timbul terus menerus, bahkan setelah Windows di-restart lagi (tidak bisa masuk Windows).


Contoh Pertama

Windows Error Recovery

Contoh Kedua

Tampilan Windows Error Recovery

Nah, buat Anda yang sedang mengalaminya, sebelum mencari penyelesaian, ada baiknya untuk memahami dulu soal penyebabnya.

Penyebab Windows Error Recovery

Penyebab hadirnya halaman ini mampu beragam, lho. Di antaranya:

  • Data tata cara corrupt: Maksudnya data mengalami kerusakan, sehingga tidak terbaca oleh komputer. Hal ini mampu menyebabkan problem booting.
  • Komputer/laptop suka mati tiba-datang: Saat komputer tidak shutdown dengan benar, lazimnya Windows Error Recovery akan muncul sesudah komputer dinyalakan kembali.
  • Virus: Virus mampu mempengaruhi banyak data. Tak terkecuali data sistem, yang alhasil memiliki pengaruh pada proses booting.
  • Hardware: Hardware yang rusak juga bisa menjadi penyebab masalah ini. Terutama pada komponen harddisk yang tidak bisa terbaca oleh metode, sehingga tidak mampu melaksanakan booting.
  • Dan karena lainnya: Masih ada lagi penyebab lainnya, lho. Dari sini kita mampu menyimpulkan bahwa ada lumayan banyak penyebabnya.

Cara Mengatasi Windows Error Recovery

Buat saya sendiri, error ini sudah tidak mengecewakan sering aku jumpai. Apalagi komputer aku seringkali suka datang-datang mati (alasannya listrik turun).

Oleh karena itu, saya sudah cukup sudah biasa untuk mengatasi error ini.

Nah, buat yang sedang mengalaminya, berikut ada beberapa kiat yang pantas dicoba, biar komputer atau laptop Anda mampu normal lagi:

1. Coba Lakukan Restart

Langkah pertama yang bisa Anda coba yakni melakukan restart. Karena proses restart ini biasanya bisa mengembalikan data yang error atau mengalami bug menjadi seperti semula lagi.

Begitupun dengan duduk perkara Windows Error Recovery ini. Seharusnya jikalau masalahnya karena hanya bug, proses restart ini mampu menolong. Tapi jikalau tidak, Anda bisa coba beberapa cara yang lain yang akan aku jelaskan di sini.

2. Memakai Last Known Good Configuration

Opsi Last Known Good Windows

Bagi yang belum tahu, Last Known Good Configuration yakni pilihan semoga PC atau laptop mampu booting menggunakan pengaturan tertentu saat Windows masih wajar .

Jika dilema error recovery disebabkan pengaturan tata cara yang bermasalah, pilihan ini mampu menolong untuk mengatasinya.

Caranya matikan komputer atau laptop. Kemudian nyalakan kembali, dan tekan tombol F8 berulang-ulang. Pilih opsi Last Known Good Configuration dan biarkan komputer / laptop booting kembali.

3. Masuk ke Safe Mode

Saat Windows tidak bisa booting mirip biasa dan timbul pesan recovery, selanjutnya Anda mampu coba masuk ke safe mode.

Safe mode ini kerap kali masih bisa diakses seperti biasa ketika sistem berurusan. Caranya tekan tombol F8 berulang-ulang seperti poin sebelumnya.

Kemudian pilih pilihan Safe Mode dan biarkan tata cara masuk ke Windows. Kalau telah, Anda bisa perbaiki sistem pribadi di sana.

Misalnya dengan melakukan scanning virus, membersihkan drive C yang barangkali penuh dan lain-lain sebagainya.

4. Melakukan Startup Repair

Startup Repair yaitu salah satu fitur yang bisa kita laksanakan lewat halaman Windows Error Recovery.

Program ini mempunyai tugas dalam memperbaiki metode error yang bahkan hingga mengganggu proses booting.

Berikut cara melaksanakan Startup Repair:

  1. Restart dulu komputer atau laptop Anda.
  2. Setelah muncul hidangan Windows Error Recovery, pilih Repair Your Computer.
  3. Jika timbul hidangan tata cara input, Pilih US Kemudian klik Next.
  4. Anda akan menemui halaman Recovery Options, silakan lanjut klik Startup Repair.
  5. Tunggu proses recovery berlangsung hingga akhir.

Setelah tamat, silakan eksklusif restart. Dengan begitu, komputer akan langsung melakukan booting secara normal.

Catatan:

Di fitur ini Windows akan secara otomatis mencari penyebab dilema dan memperbaikinya.

Prosesnya sendiri kadang cepat dan kadang pula usang, tergantung dari kapasitas hardware penyimpanan, serta banyaknya data yang ada di dalamnya.

5. Gunakan System Restore

System Restore adalah sebuah fitur Windows, yang memungkinkan metode error mampu dikembalikan ke waktu tertentu.

Anda bisa mencoba fitur ini untuk menghilangkan error dalam proses boot. Biasanya cukup efektif.

Kalau ingin mencobanya, mampu ikuti cara memakai System Restore di bawah ini:

  1. Ikuti langkah-langkah masuk ke menu Recovery Options mirip yang dijelaskan sebelumnya.
  2. Kemudian, di menu pilihan, silakan klik System Restore.
Pilih System Restore
  1. Klik Next untuk melanjutkan.
Lanjutkan Proses Restore
  1. Silakan kembalikan tata cara memakai restore point yang tersedia.
  2. Tunggu prosesnya hingga tamat.
  3. Lalu Finish.
Selesaikan Proses Restore

Supaya kian gampang, untuk citra penggunaannya mampu cek video berikut (cek di menit 6):


Catatan:

  • Setelah seluruhnya beres, nanti tinggal restart komputer.
  • Loading permulaan umumnya akan sedikit lama, namun besar kemungkinan dilema error dalam boot akan hilang. Sama ampuhnya dengan cara repair.

Baca juga: Cara Mengatasi Komputer yang Tidak Mau Menyala.

6. Gunakan Aplikasi CMD

Coba periksa pada halaman Recovery Options, di sana terdapat opsi CMD kan?

CMD atau Command Prompt ini berfungsi semoga user bisa menjalankan perintah tertentu. Contoh, untuk memperbaiki metode yang error.

Menggunakan Perintah bcdedit:

  1. Buka apalagi dulu halaman Recovery Options seperti yang sudah dijelaskan.
  2. Kemudian, klik Command Prompt.
Buka Command Prompt
  1. Ketik perintah “bcdedit /set current bootstatuspolicy ignoreallfailures“, kemudian Enter.
Masukkan Perintah bcdedit
  1. Terakhir, restart komputer mirip biasa.

Menggunakan Perintah bootrec:

  1. Buka Command Prompt dari halaman Recovery Options
  2. Kemudian ketik perintah perbaikan satu-satu.
  3. Kalau sudah simpulan, silakan restart
bootrec /ScanOS
bootrec /FixMbr
bootrec /FixBoot
bootrec /RebuildBcd
a
exit

Catatan:

  • Untuk cara pertama: Berfungsi untuk menonaktifkan Windows Recovery semoga tidak masuk lagi.
  • Untuk cara kedua: Berfungsi untuk memperbaiki file boot dari Windows, semoga tidak masuk ke recovery.

7. Melalui Fitur Last Known Good Configuration

Selain itu, Anda juga mampu mengembalikan tata cara yang error ke konfigurasi sebelumnya. Karena barangkali, dilema hadirnya error pada Windows Recovery ini akhir ada kesalahan settings yang tidak di sengaja.

Lalu untuk bisa melakukan hal tersebut, Anda harus booting ke fitur Last Known Good Configuration terlebih dahulu.

Cara untuk bisa masuk ke fitur Last Known Good Configuration, mampu Anda lihat di bawah ini:

  1. Matikan komputer atau laptop apalagi dulu.
  2. Selanjutnya hidupkan kembali sambil menekan tombol F8 secara beberapa kali.
  3. Kemudian pilih sajian Last Known Good Configuration pada Advance Boot Options dengan menekan tombol Enter.
  4. Tunggu proses booting.

8. Lakukan Reinstall Windows

Kalau belum bisa, maka solusi alternatif yang bisa saya rekomendasikan yaitu melakukan reinstall Windows.

Dengan reinstall ini, problem Windows Error Recovery akan 100% hilang (berdasarkan pengalaman pribadi). Terutama kalau ada data metode rusak.

Alasannya, melalui reinstall Windows, tata cara tentu saja akan terganti.

PS: Dengan catatan yang rusaknya metode, bukan hardware mirip harddisk, ya. Kalau karena hardware tentu nggak efek.

9. Periksa Hardware Terhubung

Tips berikutnya Anda mesti menentukan semua hardware terhubung dengan benar. Misalnya RAM, Hardisk, SSD dan lain-lain.

Untuk caranya Anda mampu lepas RAM, maupun kabel hardisk / SSD yang terhubung, lalu memasangnya kembali seperti biasa.

Dengan demikian persoalan error recovery nantinya mampu teratasi.

10. Bawa Ke Service Center

Kalau semua cara di atas telah Anda coba tapi masih belum sukses (utamanya reinstall), ada kemungkinan besar jika kerusakannya dari hardware tersebut. Terutama pada bab harddisk yang tidak mampu terbaca.

Nah, jikalau mirip ini seharusnya Anda eksklusif membawa saja ke service center terdekat untuk melakukan pengecekkan lebih lanjut.

Apabila benar ada kerusakan pada hardware, Anda mampu segera ganti dengan bagian baru. Supaya komputer atau laptop mampu berfungsi wajar kembali.

Akhir Kata

Begitulah cara untuk mengatasi Windows Error Recovery.

Jujur saja, saya telah berulang kali menemui pesan error ini, namun sampai kini senantiasa sukses mengatasinya.

Menurut saya, penyelesaian yang paling efektif ialah install ulang, jikalau diakibatkan oleh keruskaan software (tata cara). Sedangkan jika diakibatkan oleh kerusakan hardware, penyelesaian-penyelesaian di atas jelas tidak akan pengaruh dan Anda harus memperbaikinya dengan teknisi.

Oleh alasannya adalah itu, kalau ternyata sehabis reinstall pun belum sukses juga, baiknya coba bawa komputer atau laptopnya ke daerah servis, untuk melaksanakan pengecekan hardware.

Silakan kirim komentar Anda, jika sekiranya ada yang ingin ditanyakan.

Semoga bermanfaat.

10 Cara Menanggulangi Automatic Repair Windows 10 (Normal Lagi)

Booting,  Feed,  Komputer

Preparing automatic repair merupakan salah satu pesan error yang kerap muncul. Terutama bagi mereka yang memakai Windows 10.

Automatic repair yakni kondisi di mana Windows tidak mau booting pada ketika kita menyalakannya, dan malah menampilkan pesan “Preparing automatic repair.”

Bagi yang belum tahu, automatic repair merupakan fitur pada Windows yang berfungsi untuk memperbaiki data-data tata cara yang rusak.

Fitur ini akan melakukan pekerjaan secara otomatis persis sebelum komputer atau laptop masuk ke Windows. Tapi yang jadi masalah adalah dikala proses tersebut terjadi secara berulang-ulang.

Lebih parah lagi, bahkan mampu muncul pesan mirip ini: “Automatic Repair couldn’t repair your PC.” Dimana dikala timbul pesan tersebut, komputer atau laptop akan tidak mampu melanjutkan proses boot.

Penyebab Error Automatic Repair di Windows

Penyebab Error Automatic Repair

Saat timbul pesan preparing automatic repair di Windows (dikala komputer atau laptop gres dinyalakan), pertanda bila tata cara pada Windows tersebut sedang mengalami error.

Berikut penyebab preparing automatic repair di Windows:

  • Komputer atau laptop tidak dimatikan dengan benar.
  • Terdapat kerusakan pada file boot
  • Terdapat virus
  • Masalah registry pada metode
  • Hingga kerusakan pada SSD / harddisk tata cara

Berapa usang proses automatic repair berlangsung?

Sebelumnya mesti Anda pahami, proses preparing automatic repair ini akan berlangsung selama 15 menit sampai 1 jam, dengan catatan jika tata cara Anda masih normal.

Sedangkan jika tata cara bermasalah, maka proses tersebut akan seterusnya berlanjut. Dan gres mampu hilang sehabis Anda memperbaikinya secara manual.

Cara Mengatasi Error Automatic Repair di Windows

Pada artikel ini, aku ingin membicarakan bagaimana caranya untuk memperbaiki pesan “preparing automatic repair” ini.

Semoga saja apa yang aku bagikan di sini, bisa berguna untuk Anda yang sedang mengalaminya. Berikut pembahasannya:

1. Restart PC atau Laptop

Hal pertama yang mesti dilaksanakan, yaitu coba me-restart PC atau laptop Anda. Cara ini berfungsi untuk me-refresh PC atau laptop supaya bisa boot secara normal.

Cara ini telah pernah aku coba sendiri dan memang terbukti sukses. Seperti inilah langkah-langkahnya:

  1. Saat PC atau laptop baru menyala, tekan F8 berulang-ulang sampai muncul suatu hidangan.

Pengaturan Startup Settings Windows

  1. Pilih hidangan Safe Mode.
  2. Terakhir, silakan restart PC atau laptop Anda.

Restart Komputer dari Safe Mode

Pada dasarnya, dilema automatic repair sendiri ada yang termasuk ringan, dan ada juga yang termasuk berat.

  • Untuk yang ringan, biasanya bisa dihilangkan cuma dengan melakukan restart berulang kali saja. Selain melalui Safe Mode, Anda mampu juga coba restart langsung lewat tombol power.
  • Untuk yang berat, Anda mesti memperbaikinya melalui cara-cara tertentu yang mau dibahas lagi selanjutnya.

2. Dengan Melepas Komponen

Cabut Komponen dari PC / Laptop

Dengan mencabut komponen komputer yang aktif, duduk perkara automatic repair yang sedang Anda alami dapat diselesaikan.

Mengapa demikian? Karena dengan mencabut bagian tersebut, PC atau laptop yang Anda gunakan, akan mengalami reset, sehingga alhasil menjadi fresh kembali. Di dunia IT, melepas komponen ini sering juga disebut sebagai hard reboot.

Pertama, untuk PC:

  1. Matikan PC Anda apalagi dulu.
  2. Cabut RAM, harddisk, dan baterai CMOS.
  3. Lepas semua USB yang terpasang.
  4. Pasang kembali komponen yang dilepas tadi.
  5. Kemudian nyalakan komputernya lagi.

Kedua, untuk laptop:

  1. Matikan laptop terlebih dulu.
  2. Cabut baterainya.
  3. Tunggu beberapa dikala, lalu pasang kembali.
  4. Terakhir, nyalakan seperti biasa.

Catatan: Baterai laptop ini ada yang mampu dilepas, ada yang tidak. Untuk yang tidak, bisa cek video di atas. Jika memungkinkan, Anda juga bisa melepas RAM laptopnya.

Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Error Reboot Select Proper Boot Device.

3. Fix Boot Dengan Command Prompt

Salah satu penyebab persoalan automatic repair yang berulang-ulang, yaitu karena ada data boot Windows yang rusak.

Di sini kita bisa memperbaikinya memakai Command Prompt atau biasa disingkat CMD cukup dengan memasukkan beberapa baris perintah saja.

Caranya dengan lewat hidangan khusus:

  1. Saat PC atau laptop baru menyala, tekan F8 berulang-ulang.
  2. Pilih Windows 10, kemudian pilih Repair Your Computer.
  3. Setelah itu, masuk ke Troubleshoot.

Pengaturan Troubleshoot Windows

  1. Buka Advanced Options.
  2. Buka lagi Command Prompt.

Command Prompt di Boot

  1. Masukkan perintah “bootrec.exe /rebuildbcd“, lalu tekan Enter.
  2. Masukkan lagi “bootrec.exe /fixmbr“, kemudian tekan Enter.
  3. Terakhir, ketik “bootrec.exe /fixboot“, lalu tekan Enter lagi.

Memperbaiki Automatic Repair di Windows 10 Dengan CMD

Sekarang, tinggal restart saja komputer atau laptopnya. Kalau telah, coba cek apakah booting telah wajar atau belum.

4. Memperbaiki Registry Corrupt

Registry
Contoh file registry

Registry ialah kumpulan filefile yang otomatis dibentuk setelah Windows berjalan, dan terdapat aneka macam jumlahnya.

Opsi perbaiki registry ini bisa dicoba. Karena bisa menciptakan sistem yang rusak jadi wajar lagi.

Caranya sendiri kurang lebih sih masih mirip dengan cara fix boot, seperti yang aku diskusikan di atas tadi. Begini langkah-langkahnya:

  1. Pertama, silakan masuk dulu ke Repair Computer.
  2. Kemudian, lanjut masuk ke Troubleshoot.

Troubleshoot Untuk Akses CMD

  1. Buka Advanced Options.
  2. Buka lagi Command Prompt.

CMD Untuk Perbaiki Registry

  1. Ketikkan “copy c:\windows\system32\config\RegBack* c:\windows\system32\config” pada halaman CMD.
  2. Terakhir, silakan klik Enter.

Mengembalikan Registry Windows

Ketahui Juga, Cara Mengatasi Windows yang Stuck di Logo.

5. Coba Jalankan Fitur SFC

SFC scannow adalah salah satu perintah Command Prompt yang berfungsi untuk mengecek filefile rusak pada Windows. Kemudian menggantinya dengan yang gres jika memang ditemukan suatu error.

Menjalankan fitur SFC ini juga wajib dicoba, karena fungsi scan yang dilakukan tidak cuma sebagian saja, melainkan secara keseluruhan.

Seperti ini caranya:

  1. Masuk ke Repair Computer.
  2. Lanjut masuk ke Troubleshoot.
  3. Masuk lagi ke Advanced Options.
  4. Silakan buka Command Prompt di sana.
  5. Jika sudah terbuka, masukkan perintah “sfc /scannow” pada halaman yang ada.
  6. Tekan Enter setelahnya.

sfc scannow di CMD

Ingat! perintahnya sfc(spasi)/scannow. Masukkan dengan spasi. Karena tanpa spasi, kemungkinan nanti malah akan terjadi error.

6. Mematikan Pengaturan Proteksi Anti-Malware

Anti-malware di Windows 10 ini sebetulnya sangat berfaedah, guna tetap menjaga PC atau laptop Anda biar senantiasa dalam keadaan kondusif.

Tapi perlu tahu, ada sebagian pengguna Windows yang sudah menandakan, kalau menonaktifkan fitur anti-malware saat terdapat error automatic repair ini, bisa membantu untuk memperbaiki sistem Windows.

Makara, opsi ini tidak ada salahnya untuk dicoba. Caranya mirip ini:  

  1. Masuk ke Repair Computer (sama mirip sebelumnya).
  2. Kemudian masuk ke Troubleshoot > Advanced Options > Startup Settings.
  3. Silakan klik Restart di sana.
  4. Setelah restart, pilih opsi Disable Early Launch Anti-Malware Protection.
  5. Kemudian restart lagi.

Nonaktifkan Anti Malware Windows

Kemudian nonaktifkan juga Windows Defender:

  1. Masuk ke Safe Mode
  2. Pada kolom search Windows > Ketik Windows Defender
  3. Lalu buka aplikasinya
  4. Silakan nonaktifkan
  5. Kurang lebih tidak jauh dengan tindakan di video ini:

7. Nonaktifkan Secara Paksa Automatic Repair

Cara ini mampu dikatakan ialah alternatif. Yaitu dengan paksa menonaktifkan fitur automatic repair sehingga prosesnya mampu hilang.

Kenapa alternatif? Karena cara ini hanya bisa bekerja kalau tata cara Windows Anda masih wajar . Karena jika tidak umumnya PC / laptop Anda malah akan restart sendiri.

Caranya seperti berikut ini:

  1. Masuk ke hidangan Repair Computer.
  2. Kemudian masuk ke Troubleshoot > Advanced Options.
  3. Pilih menu Command Prompt.
  4. Ketik bcdedit /set default recoveryenabled no.
  5. Lalu tekan Enter.
  6. Silakan restart jikalau sudah.
Menonaktifkan Paksa Automatic Repair

8. Lakukan Reset Sistem

Reset sistem ialah fitur bawaan Windows yang mampu digunakan dikala sistem memiliki masalah.

Melalui reset semua pengaturan berurusan yang mengakibatkan munculnya pesan automatic repair bisa dihilangkan dengan cepat.

Berikut cara melakukan reset metode:

  1. Masuk apalagi dulu ke safe mode di Windows
  2. Kemudian ketik “reset” di kolom penelusuran
  3. Buka fitur Reset This PC
  4. Kemudian kerjakan reset di sana.

Saat proses reset, ada dua pilihan yang bisa Anda gunakan. Anda mampu memilihnya sesuai keperluan:

Keep Data Delete Everything
Reset tapi data masih aman / tidak terhapus Reset keseluruhan tata cara dan data hilang semuanya

9. Install Ulang Windows

Berbeda dengan reset yang berfungsi untuk mengembalikan pengaturan, instalasi ulang Windows berfungsi untuk mengubah data-data metode yang rusak dengan yang gres.

Cara ini bisa dikatakan sungguh ampuh. Tapi dianjurkan untuk melaksanakan instalasi setelah Anda memformat ulang semua data yang ada di penyimpanan hardisk / SSD.

Sehingga kesudahannya akan jadi lebih maksimal. Tapi jangan lupa untuk melaksanakan backup data biar data-data penting tidak hilang.

10. Pertimbangkan Mengganti Hardisk / SSD

Saat SSD maupun hardisk yang Anda gunakan rusak, akan membuat data-data yang tersimpan di Windows jadi memiliki masalah.

Hal ini akan menciptakan pesan automatic repair tetap muncul dalam rentang waktu tertentu, walaupun Anda telah melaksanakan semua langkah sebelumnya sampai install ulang.

Karena itu Anda bisa memikirkan untuk mengubah hardisk / SSD jika memang berurusan, kemudian menginstall Windows baru di sana. Dijamin PC / laptop Anda akan normal kembali.

Akhir Kata

Memperbaiki pesan “preparing automatic repair” di Windows 10, memang kadang mudah dan kadang juga susah.

Menurut saya, dilema ini tergolong merepotkan. Alasannya, alasannya adalah karena problem ini, kita jadi tidak dapat masuk ke Windows, dan adakala komputer malah melaksanakan restart secara berulang.

Nah, dengan menggunakan semua cara di atas, saya harap masalah Anda mampu teratasi.

Kalau Anda punya pertanyaan terkait, silakan pribadi saja tinggalkan komentar lewat kolom yang sudah disediakan di bawah.

Semoga bermanfaat.