TintaTeras

Biografi Satoshi Tajiri – Pembuat Pokemon

Biografi,  Feed,  Profil,  Sejarah

Biografi Satoshi Tajiri - Pembuat PokemonBiografi Satoshi Tajiri. Dikenal selaku Pembuat Animasi Pokemon. Beliau lahir pada tanggal 28 Agustus 1965, di Machida, suatu daerah di pinggiran kota Tokyo, Jepang. Ayahnya ialah seorang salesman kendaraan beroda empat Nissan sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Sebagai anak muda, ia suka menjelajah ke lingkungan luar dan khususnya terpesona dengan macam-macam serangga. Dia suka mengumpulkan serangga, berburu serangga di kolam, ladang dan hutan, terus mencari serangga-serangga baru dan mencari cara gres untuk menangkap serangga seperti kumbang. Dia mempunyai ketertarikan dalam menghimpun dan mempelajari serangga sehingga ia dijuluki ”Dr. Bug” di antara teman-temannya.

Pada tamat 1970-an, ladang dan kolam yang digemari Tajiri berburu serangga waktu bawah umur digusur dan disana dibangun bangunan apartemen dan juga sentra perbelanjaan. Pada ketika ini, kegemaran Satoshi Tajiri akan serangga berpindah pada video game dan mesin arcade, inilah cikal bakal pembuatan game dan animasi Pokemon. Tajiri mengenal game ketika ia duduk di sekolah teknik, menghabiskan banyak waktunya dalam bermain mesin arcade. Dia penggemar berat game arcade hingga-sampai salah satu sentra arcade lokal memberinya suatu mesin Space Invaders untuk dibawa pulang. Hal ini memusingkan dan menciptakan orang tuanya kecewa, yang merasa bahwa beliau telah mencampakkan kala depannya. Pada balasannya, Tajiri lulu dari program dua tahun di Tokyo National College of Technology. Ayahnya menginginkannya untuk menjadi seorang tukang reparasi perlengkapan listrik, tetapi bukan hal itu yang ia kehendaki.

Pada tahun 1981, saat ia berusia enam belas tahun, Tajiri mengungguli sebuah kontes yang disponsori oleh Nintendo tentangan Sega untuk konsep rancangan game. Setahun kemudian, tahun 1982, Tajiri dan teman-temannya membentuk sebuah majalah game yang diberi nama Game Freak. Seorang temannya dan juga kontributor Game Freak yang bernama Ken Sugimori, yaitu tokoh yang nantinya menjadi ilustrator dan desainer dari semua gambar Pokemon, karakter manusia, dan aspek-aspek lain dari game tersebut. Sepanjang 1981, majalah Game Freak mengalami pemasaran yang tidak mengecewakan dan menjadi populer di dunia game. Pada mulanya, majalah tersebut ditulis tangan, tetapi dikala mulai menjadi makin terkenal, Tajiri menjadikan majalah itu dicetak secara profesional. Harganya berkisar 300 yen (sekitar $3.00 USD) dan rata-rata berisi 28 halaman.

Biografi Satoshi Tajiri - Pembuat Pokemon

Ketika Tajiri belajar lebih banyak perihal game, ia menjadi kesengsem untuk membuatnya sendiri. Dia merasa bila pasaran dunia game akan menjadi lebih baik ke depannya. Dia belajar bagaimana menulis software dengan pertama-tama ikut ambil bab dalam Nintendo Entertainment System untuk melihat bagaimana cara kerjanya dan lalu mempelajari bagaimana cara memrogramnya.

Pada tahun 1987, Tajiri menerbitkan game pertamanya yang berjudul Quinty (Mendel Palace di Amerika Utara). Dua tahun lalu, dia secara resmi mendirikan perusahaan Game Freak, yang dinamai mirip majalahnya. Tajiri dan Game Freak melanjutkan menyebarkan banyak judul untuk aneka macam macam perusahaan seperti Nintendo dan Sega. Judul-judul yang pernah dia kerjakan yakni di tahun 1991; Jerry Boy, dimana Tajiri mengungguli penghargaan rancangan aksara dari Multimedia Content Association of Japan, dan Yoshi, di tahun 1993; Mario & Wario, dan di tahun 1994; Pulseman.

Pada tahun 1990, Tajiri mempublikasikan suatu buku berjudul Catch The Packland — Stories of Videogames from Youth. Buku itu berisi enal belas cerita mengenai ingatan-kenangan Tajiri memainkan game arcade ketika beliau di sekolah menengah dan universitas. Buku itu diterbitkan oleh Pusat Kebudayaan dan Infromasi Jepang.

Awal Mula Pembuatan Pokemon

Biografi Satoshi Tajiri - Pembuat Pokemon

Pada permulaan 1990, ketika Tajiri menyaksikan dua orang anak sedang bermain Game Boy mereka bahu-membahu memakai link cable, ia membayangkan serangga-serangga merayap melintasi kabel di antara kedua sistem tersebut. Ketika dia sedang memikirkan tentang kemampuan dari link cable, idenya mengenai Pokemon mulai muncul, dimana beliau ingin menawarkan peluang kepada bawah umur modern untuk berburu banyak sekali macam makhluk seperti yang ia kerjakan dulu.

Dia memberikan ilham Pokemon tersebut kepada Nintendo, dan walaupun mereka tidak terlalu memahami dengan konsep permainan yang disediakan, Nintendo memberikannya modal permulaan dan desain kerja dari studio desain game yang lain, Creaturues, Inc.. Tajiri menghabiskan enam tahun selanjutnya untuk melakukan Pokemon. Shigeru Miyamoto, tokoh dibalik Mario, The Legend of Zelda, Pikmin, dan Donkey Kong, diperintahkan untuk menolong pengembangan dari versi permulaan Pocket Monster, Red and Green. Selama kurun itu Tajiri jadi mengagumi Miyamoto dan menganggapnya selaku mentor. Sebagai penghargaan kepada Miyamoto dan Tajiri, aksara utama dalam game dan rivalnya diberi nama “Satoshi” dan “Shigeru” di antara beberapa nama awal lainnya, sementara huruf utama dalam serial animasinya, Ash Ketchum dan rival pertamanya, Gary Oak, mendapatkan nama yang sama dalam versi Jepangnya.

Setelah enam tahun pengembangan, Pokemon Red and Green Versions selesai dikerjakan. Meskipun mesin Game Boy mulai ketinggalan jaman, gamenya masih tetap popular alasannya bawah umur yang lebih muda tidak mampu berbelanja mesin konsol game keluaran terbaru sehingga mereka beralih pada permainan Game Boy yang murah.

Kesuksesan Pokemon lalu membuatnya diadaptasi dalam bentuk manga, serial animasi, dan beberapa lanjutan/sekuel game Pokemon dan game-game selingan lainnya.

Sekedar Informasi

  1. Tajiri didiagnosa menderita Asperger syndrome, dimana Nintendo secara resmi menyebutnya sebagai seorang yang sangat inovatif, mendekati ”penyendiri” dan ”eksentrik”, dua tanda-tanda umum sindrom Asperger. Tajiri membenarkan diagnosa tersebut namun tidak membicarakannya kepada publik.
  2. Pokemon favorit Tajiri yakni Poliwhirl, dimana beliau menyebutkan bahwa lingkaran di perutnya adalah ususnya, mewakili kenyataan bahwa organ dalam kecebong dapat terlihat ketika beliau diambil dan diteliti.
  3. Berdasar wawancara dengan majalah Time di tahun 1999, Tajiri menyatakan jikalau dia tidur selama 12 jam, dan lalu mengerjakan game-nya selama 24 jam tanpa henti. Dia mengatakan agenda yang tidak terorganisir membantunya mempertimbangkan pandangan baru-wangsit baru untuk game-nya.
  4. Sebuah biografi tentang Tajiri yang berjudul Satoshi Tajiri: Pokemon Creator diterbitkan pada tahun 2008 oleh penerbit KidHaven.

Biografi Tiger Woods – Pegolf Dunia

Atlet,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Profil

Biografi Tiger WoodsBiografi Tiger Woods. Nama lengkapnya Edrick Tont “Tiger” Woods Lahir 30 Desember 1975 lahir selaku keturunan Afro-Amerika-Thailand. Namanya “Tiger” berasal dari nama panggilan sahabat ayahnya, seorang Vietnam berjulukan Nguyen Phong. Sang ayah, Earl Woods yaitu seorang serdadu pada Perang Vietnam, anggota Beret Hijau. Ibunya, Kultida, berasal dari Thailand. Woods tumbuh di Orange County, California. Dia seorang anak yang berbakat, ia telah diperkenalkan pada dunia golf semenjak umurnya masih 2 tahun. ia diperkenalkan oleh kakeknya yang juga ialah seorang pegolf amatir. Pada masa kuliah Woods sempat diincar oleh beberapa universitas alasannya kepiawaiannya bermain golf, dan pada balasannya dia menentukan Stanford University.

Dia meninggalkan kuliah sesudah dua tahun dan menjadi pegolf profesional. Woods mengawali karir profesional pada tahun 1996. Woods menjadi pegolf profesional pada Agustus 1996, lalu dia menandatangani akad dengan Nike, Inc dan Titleist yang ialah selaku bantuan kesepakatan paling mengungtungkan dalam sejarah golf saat itu. Pada April 1997 beliau mengungguli kejuaraan pertamanya pada Masters Tournament 1997. Dia menjuarai Turnamen Masters tahun 1997 pada usia 21 tahun dan 3 bulan, menjadi juara termuda dalam sejarah. Dia juga memenangi empat gelar Major berturut-turut dimulai dari US Open 2000 hingga Masters 2001; kejadian ini disebut “Tiger Slam”, karena bukan diperoleh “dalam satu isu terkini”. Dia pertama kali mencapai posisi nomor satu dunia pada bulan Juni 1997. Sepanjang tahun 2000-an, Woods menjadi kekuatan mayoritas dalam dunia golf, menghabiskan 264 minggu dari Agustus 1999 sampai September 2004 dan 281 minggu dari Juni 2005 sampai Oktober 2010.

Pada tahun 2000, Woods menjangkau enam kemenangan berturut-turut, kemenangan terpanjang semenjak 1948. Salah satunya adalah US Open tahun 2000. Pada usia 24, beliau menjadi pegolf termuda yang meraih karir Grand Slam. Pada tamat 2000, Woods telah memenangi sembilan dari dua puluh Tur PGA, dalam peristiwa tersebut dia masuk dan sudah memecahkan rekor untuk rata – rata skor terendah dalam sejarah tur.

Biografi Tiger Woods

Pada Oktober 2004, dia menikah dengan model asal Swedia, Elin Nordegren. Pada 18 Juni 2007, istrinya melahirkan anak perempuan di suatu rumah sakit di Los Angeles, California, Amerika Serikat tengah malam. Anak wanita pertamanya diberi nama Sam Alexis Woods. Kelahiran bayi itu cuma berselang setahun setelah ayahnya meninggal dunia.

Biografi Tiger WoodsWoods mengambil cuti dari dunia golf profesional untuk fokus pada pernikahannya setelah dia mengakui adanya perselingkuhan. Perselingkuhannya terbongkar sesudah beberapa orang wanita yang berbeda mengungkapkannya lewat banyak sumber media di dunia. Hal ini dibarengi dengan menurunnya performanya di dunia golf, sehingga pada November 2011 dia turun secara sedikit demi sedikit dan berada di peringkat 58 dunia. Namun ia pun bisa menunjukkan kenaikan performanya dan pada April 2012 ia berada di peringkat 8 dunia.

Biografi Pk Ojong – Pendiri Surat Kabar Kompas

Biografi,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Pendiri Perusahaan,  Sejarah

Biografi PK OjongBiografi PK Ojong. Nama lengkapnya Petrus Kanisius Ojong atau Auwjong Peng Koen Lahir di Bukittinggi, 25 Juli 1920, dengan nama Auw Jong Peng Koen ia adalah salah satu pendiri surat kabar Kompas selain Jakob Oetama. Ayahnya, Auw Jong Pauw, sejak dini giat membisikkan kata ekonomis, disiplin, dan tekun kepadanya. Auw Jong Pauw awalnya petani di Pulau Quemoy (sekarang kawasan Taiwan) yang lalu merantau ke Sumatra Barat. Ojong sudah dikaruniai anugerah tak terkira. Kelak, meski sudah menjadi juragan tembakau, trilogi ekonomis, disiplin, dan bersungguh-sungguh tetap dipedomani keluarga besar (11 anak dari dua istri; istri pertama Jong Pauw meninggal sehabis melahirkan anak ke-7. Peng Koen anak sulung dari istri kedua) yang menetap di Payakumbuh ini. Saat Peng Koen kecil, jumlah kendaraan beroda empat di Payakumbuh tak sampai sepuluh, salah satunya milik ayahnya. Artinya, mereka hidup berkecukupan.

Tapi, Sang Ayah, Jong Pauw selalu berpesan, nasi di piring harus dihabiskan sampai butir terakhir. Sampai kematian, Peng Koen tak pernah menyentong nasi lebih dari yang kira-kira mampu dihabiskan. Ojong memiliki enam anak, empat di antaranya laki-laki. P.K. Ojong saat bersekolah di Hollandsch Chineesche School (HCS, sekolah dasar khusus warga Tionghoa) Payakumbuh. Di periode ini, beliau berkenalan dengan aliran agama Kristen. Beberapa waktu kemudian, ia masuk Kristen dan mendapat nama baptis Andreas. Ia gemar membaca koran dan majalah yang dilanggani asosiasi penghuni asrama. Kalau murid lain hanya memperhatikan isi tajuk planning, Auwjong menelaah juga cara penulisan dan penyajian gagasan. Sifat-sifat itu membentuk aksara Auwjong. Kebiasaan hemat membuatnya hati-hati dan teliti. Disiplin dan rajin membentuk ia jadi orang yang lurus dan serius.

Walau semenjak di HCK Meester Cornelis ia telah mulai menulis, pekerjaan pertama Auwjong adalah guru. Mudah dimengerti alasannya HCK memang sekolah calon guru. Dia menentukan HCK alasannya ongkosnya murah. Kebetulan, keadaan keuangan keluarganya sepeninggal sang ayah tahun 1933 tidak terlalu baik.Selulus HCK pada Agustus 1940, dia mengajar di kelas I Hollandsch Chineesche Broederschool St. Johannes di daerah Jakarta Kota. Saat Jepang menyerbu Hindia Belanda, sekolah-sekolah ditutup. Seperti guru-guru lain, Auwjong kehilangan mata pencaharian. Tamatlah kariernya di bidang pendidikan. Waktu bergulir, Auwjong kian lihai memainkan pena. Kepercayaan besar datang, menyusul pengangkatannya selaku redaktur pelaksana Star Weekly. Di tengah aktivitas mencari gosip, dia menyempatkan diri menimba ilmu di Rechts Hoge School (RHS), sekarang Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Dia juga aktif membantu kegiatan berbau sosial yang diadakan Sin Ming Hui (sekarang Candra Naya), asosiasi sosial yang diresmikan Khoe Woen Sioe dan Injo Beng Goat. Sin Ming Hui didirikan untuk menyalurkan kekecewaan mereka pada para pemuka Tionghoa yang bau tanah-tua dan kaya-raya. Khoe dan Injo merasa para pemuka itu tidak membela orang-orang yang diwakilinya. Khoe dan Injo dikenal sebagai duo antikomunis. Injo Beng Goat bahkan pernah berpidato di corong RRI, merekomendasikan kelompok Tionghoa senantiasa mendukung RI. Kelak, Sin Ming Hui menjadi pelopor lahirnya sejumlah organisasi sosial, di antaranya RS Sumber Waras dan Universitas Tarumanegara, Jakarta.

Tahun 1951, Auwjong lulus RHS. Ia secepatnya diangkat menjadi pemimpin redaksi Star Weekly. Ia meminta para mahir menulis wacana problem yang hangat. Saat Amerika meledakkan bom hidrogen, contohnya, Auwjong mencari orang yang mampu menjelaskan secara terkenal terhadap pembaca. Agar ceritanya tidak terlampau ilmiah, ia menyiapkan dulu pertanyaan-pertanyaan yang umum timbul di benak awam, kemudian menerjemahkan keterangan rumit si jago tadi. Auwjong sangat jago dalam soal seperti ini. Sebagai pengasuh rubrik tetap, dipilih mereka yang benar-benar andal. Umpamanya, ruang pajak diasuh Mr. Sindian Djajadiningrat, Direktur Jenderal Iuran Negara dikala itu. Sedangkan Prof. Poorwo Soedarmo, dokter andal gizi yang memperkenalkan rancangan “Empat Sehat Lima Sempurna”, mengasuh ruang gizi.

Auwjong tergolong kutu buku. Buku hariannya penuh judul buku, tanggal, dan harga pembeliannya. Bahkan, selama perjalanan berangkat atau pulang kantor pun dia memelototi bacaan. Dari koleksi bukunya, tercermin luasnya minat Auwjong. Mulai yang berbau hukum, sejarah, kesenian, kesusasteraan, kebudayaan, sosiologi, sains, jurnalistik, filsafat, kisah kriminal, psikologi, tumbuhan, kesehatan, hingga buku kuliner. Cerita wacana Perang Eropa dan Pasifik yang dimuat Star Weekly tahun 1950-an ialah buah kesukaan Auwjong membaca. Sebagai pimpinan majalah yang cukup disegani, Auwjong tak mampu menutup mata dari aktivitas berbau politik. Akhir 1953, beliau tergolong orang yang prihatin pada nasib kalangan Tionghoa peranakan yang terancam kehilangan kewarganegaraan Indonesianya.

Waktu itu, pemerintah membuat RUU yang menganggap peranakan Tionghoa di Indonesia memiliki kewarganegaraan rangkap. Kalau mau menjadi WNI, mereka harus aktif menolak kewarganegaraan RRC. Aturan ini sangat tidak menguntungkan buat peranakan Tionghoa yang tinggal di pelosok dan tidak pandai. Puncaknya, dalam pertemuan di Gedung Sin Ming Hui, berkumpul sejumlah tokoh peranakan Tionghoa, di antaranya Siauw Giok Tjhan, Tan Po Goan, Tjoeng Tin Jan, Tjoa Sie Hwie (keempatnya angota dewan legislatif), Yap Thiam Hien, Oei Tjoe Tat. Mereka membentuk panitia yang bertugas meneliti problem kewarganegaraan Indonesia bagi keturunan Tionghoa dengan Siauw Giok Tjhan, (anggota dewan legislatif) menjadi ketua. Panitia ini juga melahirkan Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia (Baperki). Bersama sembilan tokoh peranakan Tionghoa lainnya (di antaranya Injo Beng Goat dan Onghokham) beliau menandatangani pernyataan berisi dukungan terhadap proses asimilasi, namun mengimbau agar prosesnya berlangsung tanpa paksaan.

Pada dikala bersamaan, isi Star Weekly makin menasional. Kalau tadinya edisi khusus hanya untuk menyambut Tahun Baru Imlek, maka kemudian ada edisi Idul Fitri, 17 Agustus, bahkan hari Kebangkitan Nasional. Sampai tahun 1958, tirasnya sudah 52.000; angka yang mengesankan. Itu berkebalikan dengan nasib Keng Po. Pada 1 Agustus 1957, surat kabar antikomunis itu diberangus pemerintah tanpa argumentasi terang. Namun bisa diduga, pembredelan ini tak lepas dari peran PKI yang ketika itu besar pengaruhnya di pemerintahan. PT Keng Po mengubah nama menjadi PT Kinta (singkatan dari kertas dan tinta).

Itu sebabnya, Auwjong jadi kian hati-hati. Rubrik “Gambang Kromong” yang berisi sentilan dihilangkan. Sedangkan “Timbangan” berubah nama menjadi “Intisari”. Benar, Star Weekly tak luput dari peringatan. Rubrik “Tinjauan Luar Negeri”, misalnya, kerap dianggap menyentil kebijakan luar negeri Indonesia. Puncaknya, Auwjong diundang pihak yang berwenang. Satu kalimat yang ia ucapkan sekembali dari sana adalah, “Wij zijn dood, “Kita semua mati”. Seisi kantor bengong. Pemerintah tak pernah menyebut dengan terang argumentasi penutupan majalah bertiras 60.000 (sampai nomor terakhir, 7 Oktober 1961) itu.

Meski dibredel, Auwjong dan para karyawan tetap masuk seperti biasa. Khoe Woen Sioe, administrator Keng Po dan pimpinan Star Weekly berupaya menyalurkan mereka ke unit perjuangan lain. Khoe sadar, kepandaian sebagian besar anak buahnya cuma tulis-menulis dan cetak-mencetak. Maka, didirikanlah PT Saka Widya yang menerbitkan buku-buku. Sejak itu, Auwjong punya jabatan baru, eksekutif perusahaan penerbitan buku.

LAHIRNYA “INTISARI” DAN “KOMPAS”

Saat PT Kinta dilanda kemunduran tahun 1963, Auwjong dan Jakob Oetama mempublikasikan majalah yang diniatkan untuk membebaskan penduduk dari keterkucilan berita. sejak awal 1960-an, Auwjong dan Jakob keduanya sama-sama menjadi pengurus Ikatan Sarjana Katolik Indonesia. Juga pernah sama-sama jadi guru dan punya minat besar pada sejarah. Seperti Star Weekly, Intisari melibatkan banyak jago. Di antaranya jago ekonomi Prof. Widjojo Nitisastro, penulis duduk perkara-duduk perkara ekonomi terkenal Drs. Sanjoto Sastromihardjo, atau sejarawan muda Nugroho Notosusanto. Saat itu, pergaulan Auwjong telah sungguh luas. Dia berteman baik dengan Goenawan Mohamad, Arief Budiman, Soe Hok Gie, dan Machfudi Mangkudilaga. Intisari terbit 17 Agustus 1963. Seperti Star Weekly, ia hitam-putih dan telanjang, tanpa kulit muka. Ukurannya 14 X 17,5 cm, dengan tebal 128 halaman. Logo “Intisari”-nya sama dengan logo rubrik senama yang diasuh Ojong di Star Weekly. Edisi perdana yang dicetak 10.000 eksemplar ternyata laku manis.

Biografi PK Ojong

Kira-kira dua tahun umur Intisari, Ojong dan Jakob menerbitkan Harian Kompas. Saat itu, kekerabatan antara Intisari dan Kompas mirip-mirip Star Weekly dan Keng Po. Saling membantu, berkantor sama, bahkan wartawannya pun merangkap. Setelah beberapa pengurus Yayasan Bentara Rakyat bertemu Bung Karno, beliau merekomendasikan nama “Kompas”. Pengurus yayasan – I.J. Kasimo (Ketua), Frans Seda (Wakil Ketua), F.C. Palaunsuka (Penulis I), Jakob Oetama (Penulis II), dan Auwjong Peng Koen (bendahara) – baiklah. Mereka juga menyetujui sifat harian yang independen, menggali sumber isu sendiri, serta mengimbangi secara aktif imbas komunis, dengan tetap berpegang pada kebenaran, kecermatan sesuai profesi, dan budpekerti pemberitaan. Sesuai sifat Auwjong yang selalu merencanakan segala sesuatunya dengan teliti, kelahiran Kompas disiapkan sematang mungkin.

Soalnya, modal awal mereka hanya Rp 100.000,-, sebagian uang Intisari. Maka, 28 Juni 1965 terbit Kompas nomor percobaan yang pertama. Setelah tiga hari berturut-turut berlabel percobaan, barulah Kompas yang bantu-membantu beredar. Seperti di Intisari, karena argumentasi politis, nama Auwjong tak dicantumkan di jajaran redaksi. Intisari dan Kompas membuat Ojong bersemangat. Pagi-pagi, sebelum pukul 06.30, beliau telah menjemput para karyawan dengan Opel Caravan. Di perjalanan, Auwjong umummengajak mereka mengobrol. Pukul 07.00 Ojong sudah di kantor. “Jangan tiba pukul sembilan, jika ingin karyawan datang pukul tujuh,” cetusnya. Tapi Kompas sendiri mulanya sering telat terbit sampai dijuluki komt pas morgen (besok gres datang). Ketika terjadi kejadian G30S/PKI, Ojong dan Jakob mesti mengambil keputusan di dikala paling krusial. Pelaku kudeta baru mengeluarkan ketentuan, setiap koran yang terbit mesti menyatakan kesetiaan. “Jakob, kita tidak akan melakukannya. Sama saja ditutup sekarang dan mungkin juga menderita kini atau beberapa hari lagi,” tegas Ojong.

Pilihan ini terbukti benar karena upaya PKI gagal total. Tanggal 6 Oktober, semua koran yang tak pernah menyatakan setia pada upaya kup boleh terbit kembali. Keruan saja, dalam keadaan langka koran, Kompas mulai dilirik. Beberapa hari kemudian, saat koran-koran mapan terbit kembali, banyak pembaca tetap membeli Kompas, alasannya telanjur mengasihi surat kabar yang gres mereka kenal ini. Ojong tidak pernah berambisi membuat korannya bertiras paling tinggi. “Biar orang lain saja yang oplahnya terbesar. Kita menjadi nomor dua paling besar saja,” katanya. Menjelang ajal, Ojong mulai sadar cara kerja orang lain tak mesti sama dengannya. Tak siapa saja bisa bekerja seharian tanpa berhenti sebentar pada ketika-ketika tertentu untuk beroleh kesejukan baru. Tak heran, kematiannya 31 Mei 1980 terasa begitu “mudah”. Begitu secara tiba-tiba, tanpa didahului sakit yang menyiksa. Barangkali memang hanya wartawan “lurus” yang bisa begini, meninggal dengan benda kesayangan (buku) di sampingnya. www.biografiku.com

Biografi Teuku Markam – Penyumbang Emas Monas

Biografi,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Profil,  Sejarah

Biografi Teuku MarkamRakyat Aceh boleh berbangga sebab Teuku Markam turunan uleebalang, dia yakni penyumbang terbesar dari emas Monas. Lahir tahun 1925. Ayahnya Teuku Marhaban. Kampungnya Seuneudon dan Alue Capli, Panton Labu Aceh Utara. Sejak kecil Teuku Markam sudah menjadi yatim piatu. Ketika usia 9 tahun, Teuku Marhaban meninggal dunia. Sedangkan ibunya telah lebih dulu meninggal. Teuku Markam lalu diasuh kakaknya Cut Nyak Putroe. Sempat mengecap pendidikan hingga kelas 4 SR (Sekolah Rakyat). Teuku Markam tumbuh lalu menjadi cowok dan memasuki pendidikan wajib militer di Koeta Radja (Banda Aceh sekarang) dan simpulan dengan pangkat letnan satu. Teuku Markam bergabung dengan Tentara Rakyat Indonesia (TRI) dan ikut peperangan di Tembung, Sumatera Utara tolong-menolong dengan Jendral Bejo, Kaharuddin Nasution, Bustanil Arifin dan lain-lain.

Selama bertugas di Sumatera Utara, Teuku Markam aktif di banyak sekali lapangan pertempuran. Bahkan ia ikut mendamaikan clash antara pasukan Simbolon dengan pasukan Manaf Lubis. Sebagai prajurit penghubung, Teuku Markam lalu diutus oleh Panglima Jenderal Bejo ke Jakarta untuk bertemu pimpinan pemerintah. Oleh pimpinan, Teuku Markam diutus lagi ke Bandung untuk menjadi ajudan Jenderal Gatot Soebroto. Tugas itu diemban Markam hingga Gatot Soebroto meninggal dunia. Adalah Gatot Soebroto pula yang mempercayakan Teuku Markam untuk bertemu dengan Presiden Soekarno. Waktu itu, Bung Karno memang menginginkan adanya pengusaha pribumi yang betul-betul bisa menghendel dilema perekonomian Indonesia. Tahun 1957, dikala Teuku Markam berpangkat kapten (NRP 12276), kembali ke Aceh dan mendirikan PT Karkam. Ia sempat bentrok dengan Teuku Hamzah (Panglima Kodam Iskandar Muda) sebab “disiriki” oleh orang lain. Akibatnya Teuku Markam ditahan dan baru keluar tahun 1958. Pertentangan dengan Teuku Hamzah berhasil didamaikan oleh Sjamaun Gaharu.

Keluar dari tahanan, Teuku Markam kembali ke Jakarta dengan membawa PT Karkam. Perusahaan itu dipercaya oleh Pemerintah RI mengorganisir pampasan perang untuk dijadikan dana revolusi. Selanjutnya Teuku Markam sungguh-sungguh menekuni dunia perjuangan dengan sejumlah aset berupa kapal dan beberapa dok kapal di Palembang, Medan, Jakarta, Makassar, Surabaya. Bisnis Teuku Markam semakin luas sebab ia juga menggeluti dalam ekspor – impor dengan sejumlah negara. Antara lain mengimpor kendaraan beroda empat Toyota Hardtop dari Jepang, besi beton, plat baja dan bahkan sempat mengimpor senjata atas persetujuan Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) dan Presiden.

Komitmen Teuku Markam yakni mendukung usaha RI sepenuhnya termasuk pembebasan Irian Barat serta pemberantasan buta huruf yang waktu itu digenjot habis-habisan oleh Soekarno. Hasil bisnis Teuku Markam konon juga ikut menjadi sumber APBN serta menghimpun sejumlah 28 kg emas untuk ditempatkan di puncak Monumen Nasional (Monas). Sebagaimana kita tahu bahwa proyek Monas merupakan salah satu harapan Soekarno dalam memajukan harkat dan martabat bangsa. Peran Teuku Markam menyukseskan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika tidak kecil berkat perlindungan sejumlah dana untuk keperluan KTT itu.

Biografi Teuku Markam
Emas Monas

Teuku Markam tergolong salah satu konglomerat Indonesia yang dikenal dekat dengan pemerintahan Soekarno dan sejumlah pejabat lain mirip Menteri PU Ir Sutami, politisi Adam Malik, Soepardjo Rustam, Kaharuddin Nasution, Bustanil Arifin, Suhardiman, pengusaha Probosutedjo dan lain-lain. Pada zaman Soekarno, nama Teuku Markam memang luar biasa terkenal. Sampai-sampai Teuku Markam pernah dibilang selaku kabinet bayangan Soekarno.

Sejarah lalu berbalik. Peran dan bantuan Teuku Markam dalam membangun perekonomian Indonesia seakan menjadi tiada artinya di mata pemerintahan Orba. Ia difitnah selaku PKI dan dituding sebagai koruptor dan Soekarnoisme. Tuduhan itulah yang kemudian mengirimkan Teuku Markam ke penjara pada tahun 1966. Ia dijebloskan ke dalam sel tanpa ada proses pengadilan. Pertama-tama beliau dimasukkan tahanan Budi Utomo, kemudian dipindahkan ke Guntur, berikutnya berpindah ke penjara Salemba Jln Percetakan Negara. Lalu dipindah lagi ke tahanan Cipinang, dan terakhir dipindahkan ke tahanan Nirbaya, tahanan untuk politisi di daerah Pondok Gede Jakarta Timur. Tahun 1972 ia jatuh sakit dan terpaksa dirawat di RSPAD Gatot Subroto selama kurang lebih dua tahun.

Biografi Teuku Markam
Teuku Maryam bersama Teuku Umar

Peralihan kekuasaan dari Soekarno ke Soeharto menciptakan hidup Teuku Markam menjadi susah dan prihatin. Ia baru bebas tahun 1974. Ini pun, kabarnya, berkat jasa- jasa baik dari sejumlah sahabat setianya. Teuku Markam dilepaskan begitu saja tanpa ada konpensasi apapun dari pemerintahan Orba. “Memang betul, saat itu Teuku Markam tidak akan menuntut hak- haknya. Tapi waktu itu beliau kan tertindas dan teraniaya,” kata Teuku Syauki Markam, salah seorang putra Teuku Markam.

Soeharto sebagaiKetua Presidium Kabinet Ampera, pada 14 Agustus 1966 menggantikan aset Teuku Markam berupa perkantoran, tanah dan lain-lain yang lalu diatur PT PP Berdikari yang diresmikan Suhardiman untuk dan atas nama pemerintahan RI. Suhardiman, Bustanil Arifin, Amran Zamzami (dua orang terakhir ini yakni tokoh Aceh di Jakarta) termasuk sobat-sobat Markam. Namun tidak banyak menolong mengembalikan asset PT Karkam. Justru mereka ikut mengurus aset-aset tersebut di bawah bendera PT PP Berdikari. Suhardiman yakni orang pertama yang memimpin perusahaan tersebut. Di jajaran administrator tertera Sukotriwarno, Edhy Tjahaja, dan Amran Zamzami. Selanjutnya PP Berdikari dipimpin Letjen Achmad Tirtosudiro, Drs Ahman Nurhani, dan Bustanil Arifin SH.

Pada tahun 1974, Soeharto mengeluarkan Keppres N0 31 Tahun 1974 yang isinya antara lain penegasan status harta kekayaan eks PT Karkam/PT Aslam/PT Sinar Pagi yang diambil alih pemerintahan RI tahun 1966 berstatus “pertolongan” yang nilainya Rp 411.314.924,29 selaku penyertaan modal negara di PT PP Berdikari. Kepres itu terbit persis pada tahun dibebaskannya Teuku Markam dari tahanan.

Proyek Bank Dunia

Sekeluar dari penjara, tahun 1974, Teuku Markam mendirikan PT Marjaya dan menggarap proyek-prorek Bank Dunia untuk pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat. Tapi tidak satupun dari proyek-proyek raksasa yang dijalankan PT Marjaya baik di Aceh maupun di Jawa Barat, mau diresmikan oleh pemerintahan Soeharto. Proyek PT Marjaya di Aceh antara lain pembangunan Jalan Bireuen – Takengon, Aceh Barat, Aceh Selatan, Medan-Banda Aceh, PT PIM dan lain-lain. Teuku Syauki menduga, Rezim Orba sangat takut apabila Teuku Markam kembali bangun. Untuk itulah, kata Teuku Syauki, proyek-proyek Markam “dianggap” angin kemudian. Teuku Markam meninggal tahun 1985 balasan komplikasi aneka macam penyakit di Jakarta. Sampai akhir hayatnya, pemerintah tidak pernah merehabilitasi namanya. Bahkan sampai sekarang. TintaTeras.com

Biografi Gideon Sundback – Penemu Resleting

Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Penemu,  Profil,  Sejarah

Biografi Gideon Sunback - Penemu ResletingBiografi Gideon Sundback. Nama lengkapnya Otto Fredrik Gideon Sundback ialah merupakan insinyur listrik berkebangsaan campuran Amerika Swedia. Gideon Sundback sering dikaitkan dengan prestasinya dalam inovasi dan pengembangan ritsleting (retsleting / zipper). Hari ini, Selasa 24 April 2012 ialah ulang tahun Gideon Sundback yang ke 132. Tanpa jasa dia, mungkin pakaian yang kita kenakan tidak akan mempunyai ritsleting canggih mirip sekarang ini. ia lahir di Swedia. Dia yaitu anak dari Jonas Otto Magnusson Sundback, seorang petani kaya, sang ibu berjulukan Kristina Karolina Klasdotter. Setelah menghabiskan era studinya di Swedia, Sundback pindah ke Jerman, dimana ia mencar ilmu di sekolah politeknik di Bingen am Rhein.

Pada tahun 1903, Sundback mengambil ujian insinyur nya. Pada tahun 1905, dia pindah ke Amerika Serikat. Di Amerika, Gideon Sundback mulai melakukan pekerjaan di Westinghouse Electric dan Manufacturing Company di Pittsburgh, Pennsylvania. Setahun kemudian, ia dipekerjakan oleh Universal Fastener Company di Hoboken, New Jersey. Pada tahun 1909, Sundback menikahi Elvira Aronson, putri dari manajer pabrik kelahiran Swedia, selanjutnya Sundback dipromosikan ke posisi kepala desainer di Universal Fastener. Meskipun bukan penggerak pertama dari ritsleting, Gideon Sundback sudah menciptakan beberapa perkembangan dalam pengembangan ritsleting antara 1906 dan 1914. Dia bertanggung jawab untuk memajukan “Judson C-curity Fastener“. Saat itu produk perusahaan masih menurut kait dan kancing. Sundback menyebarkan model perbaikan dari C-curity, yang disebut “Plako”.

Ia meningkatkan jumlah unsur pengancing dari empat per inci hingga sepuluh atau sebelas. Penemuan-nya memiliki dua baris gigi berhadapan yang ditarik ke dalam satu bab dengan slider, dan mengembangkan pembuka untuk gigi yang dipandu oleh slider. Di tahun 1914 Sundback membuatkan suatu versi gres dengan kode nama “No Hookless 2“, yang merupakan logam ritsleting modern seperti yang kita kenal sekarang ini.

Biografi Gideon Sunback - Penemu Resleting

Atas penemuannya ini, beliau dihadiahi paten Amerika Serikat no. 1219881 untuk “Fastener Separable” dikeluarkan pada tahun 1917. Ritsleting sendiri dipopulerkan pada tahun 1923 oleh BF Goodrich, setelah dipasang pada produk sepatu boot mereka. Dua puluh tahun lalu, industri fashion mulai menerapkan penggunaan ritsleting, tepatnya di masa Perang Dunia II dimana para prajurit mulai menggunakan celana panjang dan baju dengan ritsleting terbaru.

Biografi Professor Abdus Salam – Fisikawan Muslim

Biografi,  Biografi Tokoh Islam,  Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Profil,  Tokoh Fisika

Biografi Professor Abdus SalamBiografi Prof. Abdus Salam. Beliau dilahirkan pada tanggal 29 Januari 1926 di Jhang, sebuah kota kecil di Pakistan, pada tahun 1926. Ia ialah fisikawan muslim terbaik periode 21. Ayahnya ialah pegawai dalam Dinas Pendidikan dalam tempat pertanian. Kelurga Abdus Salam mempunyai tradisi pembelajaran dan alim. Hanya sayangnya, dia memasuki Jamaah Muslim Ahmadiyyah dari Qadian, yang mempercayai kehadiran kedua dari Almasih, Nabi Isa yang kedua kalinya yang dijanjikan, Imam Mahdi, begitu pula sebagai Mujaddid pada masa ke 14 H dalam Kalender Islam dalam wujud Mirza Ghulam Ahmad, sehingga pedoman ini dianggap sebagai minoritas non-Muslim di Pakistan. Akibatnya, hingga dikala meninggalnya pada 1996, beliau tidak pernah diberi penghargaan resmi oleh pemerintah Pakistan.

Dalam usia sungguh muda (22 tahun) Salam meraih doktor fisika teori dengan predikat summa cumlaude di University of Cambridge, sekaligus meraih Profesor fisika di Universitas Punjab, Lahore. Khusus untuk pelajaran matematika ia bahkan menjangkau nilai rata-rata 10 di St.John’s College, Cambridge. Salam yaitu satu dari empat muslim yang pernah menjangkau Hadiah Nobel. Tiga lainnya adalah Presiden Mesir Anwar Sadat (Nobel Perdamaian 1978), Naguib Mahfoud (Nobel Sastra 1988), Presiden Palestina Yasser Arafat (bersama dua rekannya dari Israel, Nobel Perdamaian 1995).

Penerima gelar Doktor Sains Honoris Causa dari 39 universitas/lembaga ilmiah dari seluruh dunia ini, yang sekali waktu pernah menyebut dirinya selaku penerus ilmuwan muslim seribu tahun yang silam, sudah menyatakan dengan tegas: harga diri sebuah umat sekarang tergantung pada penciptaan prestasi ilmiah dan teknologis.Harga diri itu, mirip yang telah dibuktikan oleh Salam sendiri bukan saja dapat mengangkat sebuah masyarakat sejajar dengan masyarakat lain. Gerakan dan keikutsertaan mencipta sains teknologi akan memberikan donasi pada peningkatan harkat seluruh umat insan, tanpa melihat agama dan asal-ajakan kebangsaannya. Itulah rahmatan lil alaamin.

Abdus Salam yaitu fisikawan muslim yang paling menonjol masa ini. Dia termasuk orang pertama yang mengubah pandangan parsialisme para fisikawan dalam menyaksikan kelima gaya dasar yang berperan di alam ini. Yaitu, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, gaya kuat yang menahan proton dan neutron tetap berdekatan dalam inti, serta gaya lemah yang antara lain bertanggung jawab terhadap lambatnya reaksi peluruhan inti radioaktif. Selama berabad-kala kelima gaya itu dipahami secara terpisah menurut kerangka dalil dan postulatnya yang berlawanan-beda.

Adanya kesatuan dalam interaksi gaya-gaya dirumuskan oleh trio Abdus Salam-Sheldon Lee Glashow-Steven Weinberg dalam teori “Unifying the Forces”. Menurut teori yang diumumkan 1967 itu, arus lemah dalam inti atom diageni oleh tiga partikel yang masing-masing memancarkan arus atau gaya berpengaruh. Dua belas tahun lalu hukum itulah yang melahirkan Nobel Fisika 1979.

Eksistensi tiga partikel itu telah dibuktikan secara eksperimen tahun 1983 oleh tim riset yang dipimpin Carlo Rubia eksekutif CERN (Cetre Europeen de Recherche Nucleaire) di Jenewa, Swiss. Ternyata, rintisan Salam itu lalu mengilhami para fisikawan lain dikala mengembangkan teori-teori kosmologi mutakhir mirip Grand Theory (GT) yang dicanangkan ilmuwan AS dan Theory of Everything-nya Stephen Hawking. Melalui dua teori itulah, para fisikawan dan kosmolog dunia kini berambisi untuk menjelaskan rahasia penciptaan alam semesta dalam satu teori tunggal yang utuh. Karena kecerdasannya yang hebat, Salam pernah dipanggil pulang oleh Pemerintah Pakistan. Selama sebelas tahun semenjak 1963 dia menjadi penasihat Presiden Pakistan Ayub Khan khusus untuk menangani pengembangan iptek di negaranya. Ia mengundurkan diri dari posisinya di pemerintah saat Zulfiqar Ali Bhutto naik menjadi PM Pakistan. Profesor Salaam tak mampu mendapatkan perlakuan Ali Bhutto yang mengeluarkan Undang-Undang minoritas non Muslim terhadap Jemaat Ahmadiyah- komunitas Islam daerah dirinya lahir dan dibesarkan.

Tak ada dendam yang sanggup melahirkan perasaan Permusuhan Salam pada Negerinya Pakistan. Ia menentukan pergi dengan hening untuk menyebarkan Ilmu Pengetahuan bagi Dunia dan seluruh Umat Manusia. Itu dibuktikannya dengan sebagian besar usianya dihabiskan selaku guru besar fisika di Imperial College of Science and Technology, London, dari 1957-1993. Sejak 1964 ia menjadi peneliti senior di International Centre for Theoretical Physics (ICTP) di Trieste, Italia, sekaligus menjadi direkturnya selama 30 tahun.

Hingga simpulan hayatnya, putra terbaik Pakistan itu mendapat tak kurang dari 39 gelar doktor honoris causa. Antara lain dari Universitas Edinburgh (1971), Universitas Trieste (1979), Universitas Islamabad (1979), dan universitas bergengsi di Peru, India, Polandia, Yordania, Venezuela, Turki, Filipina, Cina, Swedia, Belgia dan Rusia. Ia juga menjadi anggota dan anggota kehormatan Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional 35 negara di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika.

Abdus Salam termasuk duta Islam yang baik. Sebagai pola, dalam pidato penganugerahan Nobel Fisika di Karolinska Institute, Swedia, Abdus Salam mengawalinya dengan ucapan basmalah. Di situ ia mengaku bahwa riset itu didasari oleh akidah terhadap kalimah tauhid. “Saya berharap Unifying the Forces dapat memberi landasan ilmiah terhadap kepercayaan adanya Tuhan Yang Maha Esa,” kata penulis 250 makalah ilmiah fisika partikel itu.

Jenazah Abdus Salam dikala di Shalatkan

Prof.Abdus Salam, wafat Kamis 21 Nov 1996 di Oxford, Inggris, dalam usia 70 tahun dan meninggalkan seorang istri serta enam anak (dua laki-laki dan empat wanita). Salam sudah berangkat menuju Yang Maha Esa di usia 70 tahun. Ia dimakamkan di tanah air yang teramat sungguh dicintainya,dikota Rabwah- Pakistan. Kita yang ditinggalkannya kini hanya dapat bertanya, benarkah kita juga punya rasa harga diri religius, mirip rasa harga diri yang menggerakkan tokoh yang teramat dihormati oleh komunitas sains internasional ini? Yang niscaya, peserta gelar Doktor Sains Honoris Causa dari 39 universitas/forum ilmiah dari seluruh dunia ini, yang sekali waktu pernah menyebut dirinya selaku penerus ilmuwan muslim seribu tahun yang silam, sudah menyatakan dengan tegas: harga diri suatu umat sekarang tergantung pada penciptaan prestasi ilmiah dan teknologis.

Biografi Adolf Von Baeyer – Kimiawan

Biografi,  Feed,  Ilmuwan Terkenal,  Profil,  Tokoh Fisika,  Tokoh Kimia

Biografi Adolf von BaeyerBiografi Adolf von Baeyer. Nama lengkapnya Johann Friedrich Wilhelm Adolf von Baeyer lahir pada tanggal 31 Oktober 1835, di Berlin, Jerman. Baeyer ialah kimiawan Jerman, diakui pada tahun 1905 untuk karyanya pada zat celup organik dan senyawa hidroaromatik. Awalnya, dia mencar ilmu di Universitas Humboldt di Berlin, Baeyer mencar ilmu matematika dan fisika. Namun, dia secepatnya memperoleh kegemarannya pada kimia dan pindah ke Heidelberg untuk mencar ilmu dengan Robert Bunsen pada tahun 1856. Bunsen adalah kimiawan populer, yang banyak dikenal sebab menyempurnakan pembakar. Ayah Baeyer seorang jendral Prusia. Ibunya orang Yahudi. Meskipun berpangkat jendral ayah Baeyer menaruh minat besar kapada sains. Rupanya Baeyer mewarisi sifat ayahnya. Ia msuk universitas Heidelberg jurusan kimia. Di Heidelberg, Baeyer berguru di laboratorium August Kekulé, jago kimia organik terkenal.

Dosennya berjulukan Bunsen dan Kekule. Bunsen menekankan pentingnya eksperimen dan riset, kekule menekankan pentingnya teori. Baeyer memadukan keduanya. Pada tahun 1858, Baeyer menerima gelar doktornya dalam kimia dari Universitas Berlin. Pada tahun 1871, ia menjadi profesor di Strasbourg dan pada tahun 1875, Baeyer menjadi Guru Besar Kimia di Universitas München. Ia juga dianugerahi Davie Medal oleh Royal Society London pada tahun 1881, untuk karyanya dengan nila. Ia mendapat hadiah nobel untuk kimia (1905) alasannya mendapatkan zat warna produksi terutama indigo sintesis (1880), dan asam barbiturate (materi untuk menciptakan pil tidur). Ia juga mendapatkan struktur kimia indigo (1883).

Mungkin para pembaca pernah mendengar perihal “Indigo”, tumbuhan dari India. Kata Indigo yaitu kata Spanyol yang artinya India. Di Indonesia indogo disebut tom atau tarum. Dari tanaman ini dibentuk zat warna biru yang di sebut nila, yang digunakan untuk mewarnai kain batik. Orang Mesir sudah menggunakan indigo sejak tahun 2000 sM. Ketika Inggris merebut India, indigo di bawa ke Inggris untuk mewarnai kapas, wol, dan busana para pelaut. Tapi indigo yang berasal dari tanaman begitu mahal dan mjutunya kurang baik.

Ketika di Eropa ada perang, para pemilik industri textile tidak mampu menemukan indigo. Maka Baeyer secepatnya mencari nalar. Ia ingin menciptakan indigo sintesis. Sintesis artinya produksi manusia. Ia mulai melakukan pekerjaan pada tahun 1865. ia bersusah payah selama 15 tahun. Pada tahun 1880 dia berhasil memperoleh indigo sintesis. Tiga tahun lalu (1883) beliau berhasil menemukan struktur kimia indogo, semenjak saat itu para mahir kimia Jerman berlomba membuat zat warna sitesis yang lain, mengikuti jejak Baeyer. Sebelum Perang Dunia 1 (1914-1918), Jerman menjadi produsen zat warna paling besar di dunia.

Biografi Adolf von Baeyer

Di samping mencampurkan nila celupan, beberapa prestasi Baeyer yang lain tergolong inovasi materi celup ptanein, pengamatan poliasetilen, garam oksonium, dan turunan asam urat. Bayer menyatukan asam barbituik pada 1864. Asam ini dipakai dalam pembedahan selaku obat penenang atau hipnotis. Baeyer juga terkenal untuk karyanya dalam kimia teoretis, menyebarkan teori ‘jenuh’ (Spannung) pada ikatan rangkap tiga dan teori jenuh dalam cincin karbon kecil. Baeyer juga merupakan pendiri Baeyer Chemical Co. Adolf von Baeyer meninggal pada tanggal 20 Agustus 1917 di Starnberg.

Biografi Harold Lasswell – Pencetus Teori Komunikasi

Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Profil

Biografi Harold Dwight Lasswell. Beliau lahir pada tanggal 13 Februari 1902. Dia adalah seorang ilmuwan politik ternama Amerika Serikat dan dan seorang penggerak teori komunikasi.

Biografi Harold Lasswell

Dia juga yaitu anggota dari Chicago school of sociology dan yaitu seorang profesor Chicago school of sociology di Yale University.

Selain itu dia juga yakni Presiden Asosiasi Ilmu Politik Amerika (APSA) dan Akademi Seni dan Sains Dunia (WAAS).

Menurut sebuah biografi yang ditulis oleh Gabriel Almond pada ketika maut Lasswell yang diterbitkan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional pada tahun 1987, Lasswell termasuk dalam peringkat inovator-inovator kreatif dalam ilmu-ilmu sosial di kala kedua puluh.”

Pada saat itu, Almond memastikan bahwa “beberapa orang akan memastikan bahwa dia adalah ilmuwan politik yang paling asli dan paling produktif di masanya.”

Bidang observasi di mana Lasswell melakukan pekerjaan yakni pentingnya kepribadian, struktur sosial, dan budaya dalam penjelasan fenomena politik.

Di kala depan Ia akan tercatat memakai aneka macam pendekatan metodologis yang lalu menjadi tolok ukur di berbagai tradisi intelektual termasuk teknik wawancara, analisis isi, para-eksperimental teknik, dan pengukuran statistik.

Lasswell berguru di Universitas Chicago pada tahun 1920, dan sungguh dipengaruhi oleh pragmatisme mengajar di sana, utamanya alasannya adalah dikemukakan oleh John Dewey dan George Herbert Mead.

Dia lebih berpengaruh pada Freudian filsafat yang memberitahukan banyak analisis tentang propaganda dan komunikasi secara biasa .

Selama Perang Dunia II, Lasswell menjabat selaku Kepala Divisi Eksperimental untuk Studi Komunikasi Waktu Perang di Perpustakaan Kongres.

Ia menganalisis film propaganda Nazi untuk mengidentifikasi prosedur persuasi digunakan untuk mengamankan kesepakatan dan dukungan dari rakyat Jerman untuk Hitler dan kekejaman masa perang.

Selalu melihat ke depan, di selesai hidupnya, Lasswell bereksperimen dengan pertanyaan tentang astropolitics, konsekuensi politik dari kolonisasi planet lain, dan “Koloni Manusia Mesin.”Harold Lasswell populer alasannya adalah komentarnya pada teori komunikasi:

Who (says) What (to) Whom (in) What Channel (with) What Effect

Siapa (kata) Apa (untuk) Siapa (dalam) Apa Channel (dengan) Apa Efek

Peran Lasswell adalah penting dalam perkembangan pasca-Perang Dunia II. Demikian pula, definisinya perihal propaganda juga dilihat sebagai suatu pertumbuhan penting untuk memahami tujuan propaganda.

Studi Laswell pada propraganda, adalah menciptakan terobosan pada subjek untuk memperluas persepsi terkini wacana cara dan tujuan untuk mampu dicapai lewat propaganda untuk tidak hanya mencakup pergeseran pertimbangan tetapi juga berganti dalam langkah-langkah.

Bukunya aim to indoctrinate dipandang selaku ciri khas propaganda. Dia mengilhami definisi yang diberikan oleh Institute untuk Propaganda Analysis.

Propaganda yaitu lisan dari pendapat atau tindakan yang dikerjakan dengan sengaja oleh individu atau kelompok dengan maksud untuk mempengaruhi pendapat atau langkah-langkah orang lain atau golongan untuk tujuan-tujuan yang sudah ditentukan melalui manipulasi psikologis

Biografi Nurcholish Madjid – Cendekiawan Muslim

Biografi,  Biografi Tokoh Indonesia,  Biografi Tokoh Islam,  Feed,  Profil

Biografi Nurcholish Madjid Prof. Dr. Nurcholish Madjid atau populer diundang Cak Nur lahir di Jombang, Jawa Timur, 17 Maret 1939. Dia ialah seorang pemikir Islam, cendekiawan, dan budayawan Indonesia. Pada era mudanya selaku aktifis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), pandangan baru dan gagasannya ihwal sekularisasi dan pluralisme pernah mengakibatkan kontroversi dan mendapat banyak perhatian dari aneka macam kalangan masyarakat. Nurcholish pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasehat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, dan selaku Rektor Universitas Paramadina, sampai dengan wafatnya pada tahun 2005. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga kiai terpandang di Mojoanyar, Mojokerto, Jawa Timur. Ayahnya, KH Abdul Madjid, dikenal selaku pendukung Masyumi.

Setelah melewati pendidikan di aneka macam pesantren, tergolong Gontor, Ponorogo, menempuh studi kesarjanaan IAIN Jakarta (1961-1968), tokoh HMI ini menjalani studi doktoralnya di Universitas Chicago, Amerika Serikat (1978-1984), dengan disertasi wacana filsafat dan kalam Ibnu Taimiyah. Mengajar di IAIN Syarif Hidayatullah, 1972-1976; dosen pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah, 1985-kini; peneliti pada LIPI, 1978-kini; guru besar tamu pada Universitas McGill, Montreal, Canada, 1991-1992. Fellow dalam Eisenhower Fellowship, bersama isteri, 1990. Ia banyak menulis makalah-makalah yang diterbitkan dalam berbagai majalah, surat kabar dan buku suntingan, beberapa diantaranya berbahasa Inggris. Buku-bukunya yang sudah terbit yakni Khazanah Intelektual Islam (Jakarta, Bulan Bintang/Obor, 1984) dan Islam, Kemodernan dan Keindonesiaan, suntingan Agus Edy Santoso (Bandung, Mizan, 1988)

Sejak 1986, bersama mitra-mitra di ibukota, mendirikan dan memimpin Yayasan Wakaf Paramadina, dengan acara-aktivitas yang mengarah kepada gerakan intelektual Islam di Indonesia. Buku ini adalah salah satu hasil aktivitas itu. Dan semenjak 1991 menjabat Wakil Ketua Dewan pakar Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia (ICMI).

Cak Nur dianggap selaku salah satu tokoh pembaruan fatwa dan gerakan Islam di Indonesia. Cak Nur dikenal dengan desain pluralismenya yang mengakomodasi keberagaman/ke-bhinneka-an akidah di Indonesia. Menurut Cak Nur, dogma ialah hak primordial setiap manusia dan akidah meyakini eksistensi Tuhan yaitu iktikad yang fundamental. Cak Nur mendukung konsep keleluasaan dalam beragama, namun bebas dalam konsep Cak Nur tersebut dimaksudkan sebagai keleluasaan dalam mengerjakan agama tertentu yang disertai dengan tanggung jawab penuh atas apa yang dipilih. Cak Nur meyakini bahwa manusia sebagai individu yang paripurna, dikala menghadap Tuhan di kehidupan yang akan tiba akan bertanggung jawab atas apa yang ia kerjakan, dan keleluasaan dalam menentukan ialah

desain yang logis.

 Nurcholish Madjid bareng Gusdur

Sebagai tokoh pembaruan dan cendikiawan Muslim Indonesia, seperti halnya K.H Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Cak Nur sering mengutarakan ide-ide yang dianggap kontroversial utamanya ide perihal pembaruan Islam di Indonesia. Pemikirannya dianggap selaku mendorong pluralisme dan keterbukaan tentang pemikiran Islam di Indonesia, terutama sesudah berkiprah dalam Yayasan Paramadina dalam berbagi aliran Islam yang moderat.

Namun demikian, dia juga berjasa saat bangsa Indonesia mengalami krisis kepemimpinan pada tahun 1998. Cak Nur sering diminta hikmah oleh Presiden Soeharto terutama dalam menangani gejolak pasca kerusuhan Mei 1998 di Jakarta sehabis Indonesia dilanda krisis ahli yang merupakan efek krisis 1997. Atas nasehat Cak Nur, Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya untuk menghindari gejolak politik yang lebih parah.

”Jadilah bambu. Jangan jadi pisang. Daunnya lebar menciptakan anaknya tidak kebagian sinar matahari. Bambu lain rela telanjang asal anaknya, rebung, pakaiannya lengkap.”

Metafora itu berulang kali dilontarkan cendekiawan Nurcholish Madjid (66) dalam aneka macam kesempatan. Mengingatkan bangsa ini betapa pentingnya menunda kesenangan untuk hari esok yang lebih baik. Menahan diri dari kemewahan dan mementingkan pendidikan. ”Bila perlu orangtua bangkrut, tetapi anaknya sekolah dengan baik,” pesannya. Cak Nur tidak hanya berpesan, tetapi menyatakannya dalam kehidupan. Kedua anaknya melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat sampai jenjang master. Kesederhanaan menempel berpengaruh dalam keseharian kehidupannya.

Dia bukan hanya cendekiawan, tetapi pemberi ilham bagi bangsanya, dengan pemikiran yang sering kali mendahului zamannya. Tahun 1970, dikala semangat penduduk berpartai menggebu, putra sulung almarhum Abdul Madjid ini timbul dengan jargon ”Islam Yes, Partai Islam No”, untuk melepaskan Islam dari klaim satu golongan tertentu, dan menjadi milik nasional. Namun, sedikit yang paham dengan pemikiran ini, menganggap Cak Nur berbagi sekularisme.

Tahun 1980-an, Cak Nur mendorong terjadinya check and balance dengan munculnya wangsit oposisi loyal. Guru besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, ini juga melontarkan ihwal Pancasila sebagai ideologi terbuka, yang juga kembali menuai pro dan kontra. Cak Nur tak pernah surut menyebarkan intelektualitasnya. Lewat Paramadina, dikembangkan komunitas intelektual dan merengkuh kelas menengah Muslim Indonesia untuk lebih intensif mengkaji Islam. Dengan caranya, Cak Nur membuka jalan terwujudnya reformasi dengan menolak anjuran duduk di Komite Reformasi, yang akan dibentuk Presiden Soeharto untuk menghadapi permintaan reformasi (1998). Penolakan itu meruntuhkan planning Soeharto bertahan sebagai presiden.

Kegundahan terhadap kehidupan politik bangsa mendorong Cak Nur menyatakan siap mengikuti penyeleksian presiden pada Pemilu 2004, dan lahirlah 10 program membangun Indonesia. Cak Nur meninggal dunia pada 29 Agustus 2005 balasan penyakit sirosis hati yang dideritanya. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata walaupun ialah warga sipil sebab dianggap telah banyak berjasa kepada negara. www.biografiku.com

Biografi Neil Amstrong – Astronot

Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Feed,  Profil,  Sejarah

Biografi Neil AmstrongBiografi Neil Amstrong. Nama lengkapnya Neil Alden Armstrong. Ia lahir 5 Agustus1930, di suatu tanah pertanian kakeknya, Auglaizy County, Ohio. Neil Amstrong yakni astronot pertama AS, orang pertama di bumi yang menjejakan kakinya dipermukaan bulan, dengan memakai pesawat Apollo 11, pada 20 Juli 1969. ditemani Edwin Aldrin. Neil Amstronglah yang menjejakan kakinya untuk pertama kalinya saat keluar dari modul pesawat, dan melaksanakan explorasi permukaan bulan. Ia sangat tertarik untuk berbagi ihwal penerbangan, atau sesuatu yang mampu diterbangkan sejak berumur 13 tahun. Ia sangat suka pesawat melayang. Saat untuk pertama kalinya bisa menerbangkan mainan pesawat terbangnya di umur 6 tahun, dari sana beliau begitu kesengsem dengan ilmu penerbangan.

Tahun 1947, Neil Amstrong masuk Purdue University. Ia mulai mencar ilmu tentang ilmu tehnik penerbangan. Tapi pada 1949 pemerintah AS memanggil warganya untuk aktip dalam tugas negara. Ia akhirnya menjadi penerbang untuk angkatan laut, dan diantarke korea. di tahun 1950, dikala itu mulai terjadi perang Korea. Ia menerbangkan pesawat tempur jet Panther.

Tahun 1952 ia kembali ke Purdue University. Di menyelesaikan pendidikan dibidang ilmu penerbangan ( aeronautical engineering ), lulus di tahun 1955. Setelah lulus dari universitas Purdue, dia melamar sebuah forum riset penerbang, National Advisory Committee for Aeronautics High-Speed Flight Station di Edwards Air Force Base. Tapi disana tidak ada lowonngan yang dikehendaki. Lamaran beliau dikirim ke Lewis Flight Propulsion Laboratory di Cleveland. Neil Amstrong mulai melakukan pekerjaan di sana pada februari 1950.

Biografi Neil Amstrong
Neil Armstrong, Edwin Aldrin dan Michael collins

Pada hari pertama kerjanya di Erdwards, ia hampir mengalami kecelakaan pesawat. Saat itu ia menerbangkan B-29 superfortress bareng komandan melayang Stan Butchart.Pada ketinggian 30.000 ft ( 9 km ), mesin nomor 4 mati. Dengan perjuangan mati-matian akibatnya mampu landing dengan selamat dengan hanya 2 mesin yang hidup, mesin nomor 3 dimatikan untuk menyingkir dari kerusakan. 15 Agustus 1957 menerbangkan pesawat bermesin roket, Bell X-1B, berehasil menembus ketinggian 11,4 mil (18,3 km ), saat mendarat ia merusakan hidung pesawat .

30 November 1960 menerbangkan Pesawat Nort American X-15, sukses menembus ketinggian 48,840 ft (14,9 km), pada puncak kecepatan 1,75 kali kecepatan suara (1.810 km/jam). Pesawat T33-Shooting Star yang diawaki bersama Chuck Yeager yang mendarat darurat di suatu danau kering (Smith Ranch Dry Lake) 21 Mei 1962 dengan pesawat F-104, melakukan inspeksi ke danau Delamar, kembali ia mesti melakukan pendaratan darurat, sebab roda pesawat tidak keluar sepenuhnya. Amstrong tujuh kali melakukan penerbangan dengan pesawat X-15. Dengan pesawat X-15-3, beliau meraih ketinggian 207.500 ft ( 63,2 km ), Dengan pesawat X-15-1 mencapai kecepatan 5,74 suara ( 5,74 Mach = 4.000 mil per jam ).

Setelah meninggalkan Dryden Flight Research Center Amstrong memiliki record jam terbang 2.450 jam melayang dari + 50 type pesawat yang pernah ia terbangkan. Tahun 1957 dia lolos seleksi dalam program Man In Space Soonest . 1960 dia tepilih sebagai anggota kelompok kosultasi program pesawat luar angkasa X-20 Dyna Soar.. 15 Maret 1962 terpilih 7 pilot yang dijadwalkan menerbangkan pesawat luar angkasa, namanya masuk menjadi salah satunya. 13 september Amstrong begabung dalam NASA Astronaut Corp. 23 Desember 1968 beliau menjadi komandan Apollo 11. Misi pendaratan di bulan pada 20 Juli 1969. Amstrong menjelajah permukaan bulan selama 2,5 jam.

Saat pertama kali kakinya menjamah permukaan bulan, ia berkata :

…That’s one small step for a man, one giant leap for mankind. (Sebuah langkah kecil bagi insan, ,lompatan besar bagi umat insan).

Tapi kata-kata itu tidak tertangkap oeh radio transmisi. Aldrin selaku orang kedua yang menginjakan kakinya dipermukaan bulan setelah 15 menit Neil Amstrong turun di permukaan bulan.. Sebelum kembali ke bumi Neil Amstrong meninggalkan suatu benda ingatan di bulan dari Kosmonot soviet Yuri Gagarin.

Neil Amstrong dipermukaan Bulan

Pendaratan dijalankan dengan Induk pesawat (command modul) sebuah ruang pesawat kecil, dan berhasil mendarat dengan baik di lautan Pasifik., Crew Apollo11 dijemput oleh kapal USS HORNET. Setelah misi Apollo 11 Neil Amstrong telah tidak berniat lagi untuk melakukan penerbangan luar angkasa. Ia menetap sebagai Deputy Associate Administrator for aeronautics for the Office of Advanced Research and Technology (DARPA). Dia menolong di sana cuma 13 bulan. Mundur dari DARPA maupun NASA pada Agustus 1971. Kemudian dia mengajar di Departemen tehnik luar angkasa (Department of Aerospace Engineering) di universitas Cincinnati. Selain mengajar di cincinnati beliau juga mengajar di universitas lainnya, termasuk almaternya dulu, Purdue University. Amstrong mencapai gelar Professor of Aerospace Engineering (Profesor tehnik luar angkasa.) di Universitas Cincinnati. Setelah 9 tahun mengajar, tahun 1979 beliau pensiun mengajar. Jabatan terakhir dibidang lain ialah chairman of the board of Computing Technologies for Aviation, a company that develops software for flight scheduling, yang dipegang dari tahun 1982 sampai 1992.

Neil Amstrong meninggal dunia sesudah menjalani operasi by pass hati permulaan bulan ini karena menderita penyakit jantung koroner, demikian dilansir reuters, Sabtu (25/8). Dia meninggal di usia 82 tahun pada Sabtu (25/8) waktu Amerika Serikat atau Minggu (26/8) waktu Indonesia. www.biografiku.com