TintaTeras

Biografi Sosrodjojo, Cerita Keluarga Pendiri ‘Teh Botol Sosro’

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Kisah Sukses,  Pendiri Perusahaan

Keluarga Sosrodjojo diketahui selaku pendiri dari minuman teh botol Sosro. Namun, cara membotolkan Teh yang bagus mungkin menjadi cerita sukses dari perjalanan bisnis Soejipto Sosrodjojo. Ia ialah anak Sosrodjojo dan juga bergelut sebagai seorang pebisnis.

Berkat ide Soejipto Sosrodjojo dalam membotolkan teh, beliau menjadi usahawan yang berhasil dari bisnis mimuman yang populer di Indonesia. Dalam postingan ini juga akan mengulas perihal sejarah dari sejarah dari PT Sinar Sosro.

Biografi keluarga Sosrodjojo

Usaha penjualan teh bermula dari ayahnya Sosrodjojo yang memiliki kebun teh sendiri di kawasan Slawi, Jawa Tengah. Karena harga daun teh yang di panen di perkebunan teh miliknya merosot, Sosrodjojo alhasil menjual teh kering dalam bentuk bungkus siap seduh di pasar-pasar pada tahun 1940.

Teh Cap Botol

Kemasan teh yang diberi nama Teh Cap Botol merupakan campuran dari teh hijau dan bunga melati. Jika diseduh rasanya sangat enak dan segar namun cara meracik minuman teh yang buruk maka terkadang menenggelamkan cita rasa tehnya.

Setelah penjualan Teh Cap Botol menawarkan kesuksesan dan mulai terkenal di Jawa tengah, maka pemasarannya pun kemudian diperluas ke wilayah Jakarta.

Kampanye Meracik Teh

Oleh alasannya itu, Sosrodjojo mendorong anak-anaknya yang terdiri dari Soetjipto, Soegiharto, Soemarsono dan Surjanto mengkampanyekan cara meracik teh yang pas sehingga menciptakan rasanya lezat di ibukota pada tahun 1950. Sosrodjojo juga mewariskan kebun teh beserta pabriknya terhadap keempat anaknya tersebut.

Surjanto yang saat itu gres pulang sekolah dari Jerman, diserahi tugas menjual bungkus teh cap botol ke pasar pasar dan sentra keramaian. Pada tahun 1953, Sambil mengendarai kendaraan beroda empat dan memutarkan lagu-lagu, mereka menggunakan pengeras bunyi untuk memanggil para hadirin dan membagikan teh gratis.

Keluarga Sosrodjojo - Pendiri 'Teh Botol Sosro'

Disaat itu juga mereka mendemonstrasikan cara menyeduh Teh Cap Botol yang benar. Namun perlu waktu 30 menit untuk membuat segelas teh. Di mulai dari merebus air hingga menyeduh teh.

Meskipun para penonton menyukai teh cap botol produksi mereka tetapi penawaran khusus tersebut dinilai kurang efektif alasannya adalah menciptakan orang menjadi jenuh menunggu.

Di penawaran khusus berikutnya, sesi merebus air dan menyeduh teh dihilangkan sebab dianggap terlalu usang. Sebagai gantinya, disiapkan panci-panci yang berisi air teh yang dibawa dari kantor. Namun masalahnya, jalanan yang berlubang di Jakarta membuat air teh dalam panci tersebut berceceran di mobil.

Cara kedua ini dianggap kurang efektif. Akhirnya di cara ketiga, teh yang sudah siap minum dimasukkan dalam botol-botol bekas limun yang sudah dibersihkan terebih dulu.

Dan lalu dihidangkan kepada para calon pembeli di pasar atau di kawasan keramaian. Sehingga waktu yang diharapkan sungguh efisien. Inilah cara penawaran spesial teh cap botol yang dianggap cukup berhasil oleh keluarga Sosrodjojo.

Cara ini juga yang ditempuh oleh Thomas dan Josephe Witehead dalam membotolkan coca cola serta Tirto Utomo dalam mengemas air dalam botol yang kemudian diketahui dengan nama Aqua yang mulanya dianggap aneh.

Teh Dalam Botol

Akhirnya di tahun 1969,  Penjualan Teh Cap Botol yang dikemas dalam botol mulai dilaksanakan. Botol-botol yang mulanya digunakan untuk penawaran khusus lalu diberi label Teh Cap Botol Soft Drink Sosrodjojo.

Pengemasannya teh dalam botol mulanya dilakukan secara manual dengan menggunakan gayung dan corong untuk memasukkan teh dalam botol. Desain botol pun terlihat masih sangat sederhana.

Sejarah Teh Botol Sosro

Baru pada tahun 1972, brand ‘Teh Cap Botol Soft Drink Sosrodjojo’ disederhanakan menjadi ‘Teh Cap Botol Sosro’ dimana kata ‘Cap’ diperkecil sehingga sekilas orang membaca Teh Botol Sosro yang lalu dikenal luas di Indonesia.

Di tahun 1974, Pengiriman Teh Botol Sosro mencapai 2400 botol. Maka berdirilah PT Sinar Sosro dengan pabrik yang mampu memproduksi 6000 botol perjamnya. Pabrik tersebut berada di daerah Ujung Menteng Jakarta. PT Sinar Sosro juga mempunyai ribuan hektar kebun teh yang berada di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Untuk proses penjualannya, awalnya Soetjipto Sosrodjojo menunjukkan harga 25 rupiah ditingkat agen dan pengecer. Namun penjualkaki lima boleh memasarkan dua kali lipat dari harga agen.

Kemudian di tahun 1981, terobosan besar dikerjakan oleh PT Sinar Sosro dengan membagi-bagikan kotak pendingin diatas roda terhadap para pengecer diwilayah ITC Cempaka Mas hingga pasar senen.

Teh Botol yang cuek dan segar tampakmenarik bagi pembeli apalagi ditengah udara kota Jakarta yang panas. Di sisi lain, Produsen Teh Botol Sosro juga menjalin kekerabatan yang baik dan bersahabat dengan memperlihatkan keuntungan tinggi pada para penjual dan pedagang kaki lima yang dikala itu Teh dalam botol masih dianggap asing oleh toko-toko besar.

Rantai Distribusi dan tata cara perjualan yang baik serta tertata rapi yang dilaksanakan oleh PT Sinar Sosro membuat distribusi teh botol sosro tersebar hingga ke kabupaten dan kota di seluruh daerah Indonesia.

Pangsa Pasar Teh Botol Sosro

Tak heran jikalau pada tahun 1984, Sosro bisa menjual sampai 960.000 teh botol dalam satu bulan. Sosro juga berhasil menguasai 80 persen  pasar untuk menuman sejenis meskipun dikepung oleh merk-brand teh lain yang kendalikan oleh perusahaan Coca-Cola dan Pepsi.

Sosro juga mampu merebut imbas di banyak sekali kedai makanan cepat saji. Ketika hak kepemilikan McDonald Indonesia diakuisisi oleh PT Rekso Nasional Food yang ialah milik keluarga Sosrodjojo pada tahun 2009. Adapun keuntungan yang dicapai oleh Sosro pada tahun 2008 meraih 1,8 triliun rupiah.

Keluarga Sosrodjojo - Pendiri 'Teh Botol Sosro'

Hingga kini PT Sinar Sosro telah dijalnkan oleh generasi ketiga keluarga Sosrodjojo. Aset perusahaan pun meraih puluhan triliun. Dan hingga saat ini perusahaan tersebut cuma dikontrol oleh keturunan dari Sosrodjojo yakni Soetjipto Sosrodjojo bareng anaknya dan Soegihato Sosrodjojo bersama istri dan anak-anaknya.

Biografi Nunung, Cerita Perjalanan Sang Pelawak Populer

Artis,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Pelawak,  Selebriti,  Seniman

TintaTeras.com – Biografi Nunung. Saat ini beliau diketahui sebagai salah satu komedian atau komedian senior terkenal di tanah air. Memulai karir dari grup lawak srimulat, melejit melalui sinetron Si Doel Anak Sekolahan, OVJ dan kini lazimtampil di program TV Ini Talkshow.

Biografi Nunung

Biografi Nunung Sang Komedian

Nama lengkapnya Tri Retno Prayudati yang lebih diketahui dengan Nunung, dia dilahirkan di Solo,Jawa Tengah, 5 April 1964. Ia ialah anak dari pasangan Pranowo dan Juarti. Pelawak dengan tubuh yang agak sedikit gemuk ini ialah anak ketiga dari tujuh bersaudara.

Dalam profil dan biografi Nunung dikenali bahwa Ia telah gagal di tiga ijab kabul pertamanya. Kedua mantan suami nunung berusia lebih muda.

Suami pertamanya, Daniel Setyadi, berusia 8 tahun lebih muda, sedangkan suami kedua, Rohani Widodo, terpaut hampir 12 tahun. Suami ketiganya bernama Wiki Husein dan suami keempatnya bernama Iyan Sambiran.

Karir Komedian

Nunung Melawak bukan berasal dari skrip, namun berasal dari dalam hati dan dari koordinasi tim yang sungguh dibutuhkan. Karena dengan begitu menurutnya, dia menerima hasil yang membuat puas.

Dari Srimulat Hingga Bermain di OVJ

Nunung memulai karir dari grup lawak srimulat banyak halangan rintangan yang kuhadapi menjadi sukses mirip sekarang. Nunung mencoba melamar dari grup lawak satu ke grup lawak lain balasannya lamarannya berujung di grup lawak srimulat.

Nama Nunung melejit melalui sinetron Si Doel Anak Sekolahan. mendapat penghargaan dari ajang Anugerah Panasonic Award tahun 1999 dengan predikat Pemeran Komedi Wanita Terfavorit.

Namanya semakin dikenal dikala beliau aktif bermain dalam acara komedi Opera Van Java. Meskipun perjalanan karirnya banyak menghadapi halang rintangan, tetap Nunung coba tabah dalam menghadapinya dan Nunung merasa bersyukur untuk dikala ini dengan apa yang beliau dapatkan.

Saat bermain dalam komedi Opera Van Java, Nunung memang terlihat paling beda di antara pemain ovj lain karena nunung ialah satu-satunya pelawak wanita di ovj.

Acara Opera Van java digawangi oleh Parto Patrio selaku Dalang, Rina sebagai sinden, dan didukung pemain-pemain tetap seperti Sule Steven, Olga Syaputra, Azis Gagap, Andre Stinky, Nunung dan banyak sekali bintang tamu yang selalu berubah setiap episode.

Karakter masing-masing tokoh dalam tiap episode memang berlainan-beda tetapi tidak meninggalkan aksara yang telah melekat di diri masing -masing pemain tersebut.

Sule berkarakter selaku penggagas tim sehingga sering menerima tokoh utama. Olga berkarakter juga pemain utama yg sering bertukar tugas utama dgn Sule.

Biografi Nunung OVJ - PelawakLakon-lakon yang dimainkan lazimnya perihal cerita rakyat Indonesia yang dimodifikasi, cerita perihal karir seseorang yang populer, dongeng rekaan, cerita hantu, kisah dari negara lain, atau dongeng dari hal-hal yang sedang terkenal.

Keunikan OVJ yaitu lelucon dilaksanakan dengan improvisasi dan mengandalkan panduan dalang, namun senantiasa acak-acakan alasannya adalah para komedian niscaya melenceng dari garis besar yang dibacakan dalang.

Main di Berbagai Acara Komedi

Nunung saat ini dimengerti ialah komedian atau pelawak senior di Indonesia. Ia diketahui tampil di banyak acara komedi di televisi.

Setelah keluar dari OVJ yang turut membesarkan namanya, dia lalu tampil di program komedi Ini Talkshow bareng dengan Andre Taulany dan Sule. Ini juga biasa bermain dalam acara Pesbukers.

Pada bulan Juli 2019, Nunung bareng dengan suaminya ditangkap sebab kepemilikan sabu.

Biografi Amien Rais – ‘King Maker’ Masa Reformasi

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Politikus,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia

TintaTeras.com – Biografi Amien Rais. Ia diketahui selaku seorang politikus di Indonesia. Nama Amien Rais sangat dikenal saat abad Reformasi alasannya adalah ia ialah tokoh yang paling kritis kepada kebijakan – kebijakan pemerintah orde baru yang kurun itu dipimpin oleh Soeharto. Berikut profil dan biografi Amien Rais.

Biodata Amien Rais

Biografi Amien RaisNama : Prof. Dr. H. Muhammad Amien Rais

Lahir : Surakarta, 26 April 1944

Orang Tua : Syuhud Rais (ayah), Sudalmiyah (ibu)

Istri : Kusnasriyati Sri Rahayu

Anak : Ahmad Hanafi Rais, Hanum Salsabiela Rais, Ahmad Mumtaz Rais, Tasnim Fauzia dan Ahmad Baihaqi.

Profesi : Politisi, Dosen.

Biografi Amien Rais

Beliau memiliki nama lengkap Prof. Dr. H. Muhammad Amien Rais. Orang tuanya berjulukan Suhud Rais dan Sudalmiyah Rais. Amien Rais dilahirkan pada tanggal 26 April 1944 di Surakarta, Jawa Tengah.

Dalam biografi Amien Rais diketahui bahwa beliau tumbuh di tengah-tengah keluarga yang aktif dalam organisasi Muhammadiyah. Orang bau tanah Amien Rais dikenali ialah pelopor dari Muhammadiyah cabang Surakarta. Kedua orang tuanya bahkan berharap anaknya bisa menjadi seorang kiai.

Pendidikan

Pendidikan dasar Amien Rais ia mulai dengan bersekolah di Sekolah Muhammadiyah Surakarta dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.

Tamat dari sekolah menengah atas, Amien Rais berangkat ke Yogyakarta untuk kuliah di Universitas Gajah Mada pada fakultas ilmu politik. Saat itu juga ia mengambil kuliah lain di UIN Sunan Kalijaga di fakultas Tarbiyah.

Selama menjadi mahasiswa, ia diketahui sungguh aktif dalam kegiatan organisasi mahasiswa. Ia bahkan pernah menjadi ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Yogyakarta dan ketua dari lembaga dakwah Himpunan Mahasiswa Islam cabang Yogyakarta.

Setelah menamatkan kuliahnya di UGM pada tahun 1968 dan di UIN Sunan Kalijaga beliau tuntaskan pada tahun 1969, Amien Rais kemudian melanjutkan kuliahnya di luar negeri.

Kuliah di Amerika

Pendidikan Masternya ia tempuh di University of Notre Dame, di wilayah Indiana, Amerika Serikat di jurusan Ilmu Politik. Ia menyelesaikan pendidikannya tersebut pada tahun 1974.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1981 Amien Rais melanjutkan pendidikan S3 atau doktoralnya di University of Chicago, Amerika Serikat. Ia selesai pada tahun 1984 dengan judul disertasi The Moslem Brotherhood in Egypt: its Rise, Demise, and resurgence.

Amien Rais juga mengikuti program Post-Doctoral Program di George Washington University di tahun 1986 dan di University of California, Los Angeles pada tahun 1988.

Dosen dan Guru Besar Universitas Gajah Mada

Setelah lama belajar di Amerika Serikat, Amien Rais lalu kembali ke Indonesia. Ia pun bekerja sebagai seorang dosen ilmu politik di almamaternya Universitas Gajah Mada. Ia juga merupakan guru besar di kampus itu.

Di kampus tersebut, Amien Rais mengajar mata kuliah di Teori Politik Internasional, Sejarah dan Diplomasi di Timur Tengah, Teori-teori Sosialisme. Ia juga mengajar mata kuliah Teori Revolusi dan Teori Politik untuk mahasiswa pascasarjana.

Selain aktifitasnya selaku seorang dosen, Amien Rais juga bergabung dalam organisasi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), serta masuk sebagai anggota Muhammadiyah.

Kritis Terhadap Pemerintahan Orde Baru

Memasuki tahun 1990an, Amien Rais makin bersikap kritis kepada kebijakan-kebijakan orde gres yang saat itu dikuasai oleh Soeharto. Akibatnya beliau lengser ketika menjabat selaku ketua dewan pakar ICMi balasan campur tangan pemerintah orde baru.

Di tahun 1995, Amien Rais terpilih sebagai Ketua Pimpinan Organisasi Muhammadiyah. Ia bahkan kian gencar dalam melakukan kritik kepada pemerintahan Soeharto khususnya dalam hal info praktik KKN (korupsi, kongkalikong, nepotisme) yang banyak terjadi dikala Soeharto berkuasa.

Tokoh Penting Era Reformasi

Tahun 1998 merupakan puncak dari perlawanan Amien Rais kepada pemerintahan Orde Baru. Amien Rais disebut selaku salah satu tokoh periode itu yang berhasil menciptakan Soeharto lengser dari jabatannya sebagai presiden yang sudah beliau pegang selama 32 tahun.

Setelah kurun Reformasi dimulai, Amien Rais lalu mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN) pada tahun 1998 dan menjabat selaku ketua Umum PAN.

Partainya lalu mengikuti pemilu tetapi tidak sukses menjinjing anggotanya untuk duduk di Senayan. Dalam biografi Amien Rais dikenali ia dikala itu menjadi ketua MPR RI dari tahun 1999 sampai 2004.

Amien Rais ‘The King Maker’

Pada era Era Reformasi, Amien Rais diketahui sungguh berkuasa atau memiliki pengaruh kuat selaku ketua MPR RI. Hal ini dapat dilihat dari langkahnya berhasil mengusung KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur menjadi Presiden Indonesia pada tahun 1999 mengalahkan Megawati Soekarnoputri.

Biografi Amien RaisPadahal periode itu Partai PDI Perjuangan yang dipimpin oleh Megawati ialah partai pemenang Pemilu pada tahun 1999. Dua tahun lalu, Amien Rais yang masih menjabat sebagai ketua MPR RI melaksanakan pemakzulan terhadap Kiai Abdurrahman Wahid sehingga dia lengser dari Presiden abad itu.

Amien Rais kemudian mengusulkan Megawati Soekarnoputri yang periode itun sebagai wakil presiden Indonesia menjadi selaku Presiden mengambil alih Gusdur. Tak heran banyak orang periode itu menyebut Amien Rais selaku seorang ‘King Maker’ di Era Reformasi.

Ikut Pilpres 2004

Pada tahun 2004 sehabis tidak lagi menjabat selaku ketua MPR RI, Amien Rais lalu mencoba peruntungannya menjadi calon Presiden berpasangan dengan Siswonono Yudhohusudo tetapi gagal. Ia dikalahkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono bareng dengan Jusuf Kalla.

Sejak saat itu, Aktifitas politik Amien Rais kian menyusut. Ia kembali ke Yogyakarta untuk mengajar selaku seorang dosen. Meskipun begitu beliau tetap menjadi orang penting di partai PAN contohnya selaku  Ketua Majelis Pertimbangan Partai dan Ketua Dewan Kehormatan Partai.

Keluarga Amien Rais

Amien Rais dimengerti mempunyai istri bernama Kusnasriyati Sri Rahayu. Dari hasil pernikahannya tersebut dengan Kusnasriyati Sri Rahayu, Amien Rais mempunyai lima orang anak bernama Ahmad Hanafi Rais, Hanum Salsabiela Rais, Ahmad Mumtaz Rais, Tasnim Fauzia dan Ahmad Baihaqi.

Biografi Tere Liye, Penulis Novel Terkenal Ternyata Seorang Akuntan?

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Novelis,  Penulis

Biografi Tere Liye singkat. Beberapa tahun belakangan dunia sastra Indonesia erat dengan sosok penulis bernama Tere Liye. Penulis yang satu ini mampu menghipnotis penduduk Indonesia melalui goresan pena-tulisannya. Biografi atau profil Tere Liye tidak terlampau banyak diketahui.

Biografi dan Profil Tere Liye - Penulis Novel Terkenal Asal Indonesia

Selama ini sosok Tere Liye cukup misterius. Kisah hidupnya tidak terlalu banyak diekspos. Hal tersebut sepertinya memang sengaja dilaksanakan untuk menjaga kehidupan pribadinya. Ia tidak gemar tampil di layar beling dan melakukan upaya keberadaan dengan membuat sensasi yang kerap dijalankan oleh para publik figur lainnya. Sosoknya yang sederhana memukau banyak orang.

Ia dikagumi oleh para pecinta novel karena gaya khasnya dalam memberikan suatu kisah sangat gampang dipahami dengan bahasa yang gampang diterima. Meskipun dinobatkan selaku penulis populer dengan buku-buku yang best seller tetapi beliau tidak memanfaatkannya untuk sekedar mencari popularitas.

Biografi Tere Liye

Masa lalu Tere Liye tidak banyak diketahui. Namun, dari beberapa postingan yang memuat wacana profil atau biografi Tere Liye yang berkaitan dengan kala kecilnya dimengerti bahwa dia yakni anak seorang petani. Ia lahir pada 21 Mei 1979 di daerah pedalaman Sumatera Selatan.

Nama Asli Darwis

Fakta yang tidak banyak dikenali oleh banyak orang yakni bahwa nama Tere Liye bukanlah nama orisinil, melainkan hanya nama pena yang senantiasa disematkan dalam setiap novelnya. Nama aslinya diketahui dengan panggilan Darwis.

Biografi dan Profil Tere Liye - Penulis Novel Terkenal Asal Indonesia

Ia yaitu anak keenam dari tujuh bersaudara yang tumbuh dalam keluarga sederhana. Kehidupan kala kecil yang dilalui dengan penuh kesederhanaan membuatnya menjadi orang yang tetap sederhana pula sampai ketika ini.

Sosoknya tampaktidak banyak gaya dan tetap rendah hati dalam menjalani kehidupan. Tere Liye mengenyam pendidikan dasar di SDN 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan.

Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke SMPN 2 Kikim, Sumatera Selatan. Setelah itu, pendidikan menengah atasnya dihabiskan di SMAN 9 Bandar Lampung.

Saat menempuh pendidikan tinggi, beliau merantau ke tanah Jawa dengan berkuliah salah satu universitas terbaik yakni Universitas Indonesia dan berkuliah di Fakultas Ekonomi.

Riwayat pendidikannya mampu menggambarkan sosok orang yang memiliki kecerdasan sehingga tidak heran kalau karya-karyanya menjadi begitu fenomenal.

Tentang kehidupan asmaranya juga tidak terlalu banyak dimengerti. Namun, ketika ini beliau telah menikah dengan seorang wanita cantik bernama Riski Amelia dan dikaruniai dua orang anak, ialah seorang anak laki-laki yang diberi nama Abdullah Pasai dan seorang anak wanita berjulukan Faizah Azkia.

Seorang Akuntan

Saat ini ia dikenali bekerja sebagai karyawan kantoran dan berprofesi sebagai akuntan. Dengan penampilan khas yang sering menggunakan kupluk dan baju casual,Tere Liye mengatakan bahwa menulis baginya yaitu kegemaran.

Nama Tere Liye berasal dari bahasa India yang bermakna “untukmu”. Biografi Tere Liye selain menjadi penulis beliau juga dikenali menjalani rutinitas sebagai pekerja kantoran dengan menjadi seorang akuntan. Bahkan pekerjaan tersebut masih dijalankan sampai saat ini.

Karya Tere Liye

Biografi dan Profil Tere Liye - Penulis Novel Terkenal Asal Indonesia
Novel Tere Liye

Hingga ketika ini Tere Liye telah menghasilkan 21 karya yang keseluruhan novelnya menerima sambutan hangat dari penduduk . bahkan beberapa novel sudah diangkat ke layar lebar dan menarik perhatian masyarakat Indonesia untuk menontonnya. Berdasarkan Biografi Tere Liye, ada beberapa karya novel yang sudah diterbitkan.

Diantaranya Hafalan Shalat Delisa, Mimpi-Mimpi Si Patah Hati, Moga Bunda Disayang Allah (2005), The Gogons Series: James & Incridible Incodents, Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Cintaku Antara Jakarta dan Kualal Lumpur (2006), Sang Penandai (2007), Senja Bersama Rosie, Bidadari-Bidadari Surga (2008), Burlian (2009), Pukat, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin (2010), Eliana, Serial Anak-Anak Mamak, Ayahku (Bukan) Pembohong (2011), Bumi (2014) dan masih banyak yang lainnya.

Biografi Kh Ma’Ruf Amin, Dari Ulama Menjadi Wakil Presiden Indonesia

Biografi Tokoh Indonesia,  Featured,  Feed,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Tokoh Agama

TintaTeras.com – Biografi KH Ma’ruf Amin. Beliau ialah seorang ulama yang sekarang menjabat selaku Wakil Presiden Indonesia juga menjabat selaku Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ketua PBNU.

Selain selaku ulama dia juga ialah seorang politisi yang pernah menjabat sebagai Anggota MPR dan dewan perwakilan rakyat mewakili partai PKB. Berikut profil dan Biografi Kiai Haji Ma’ruf Amin.

Biodata KH Ma’ruf Amin

Biografi KH Ma'ruf AminNama : Prof. DR. Kiai Haji Ma’ruf Amin

Lahir : Tangerang, 1 Agustus 1943

Orang Tua : Mohamad Amin

Istri : Siti Churiyah, Wury Estu Handayani

Anak : Siti Haniatunnisa, Siti Makrifah

Profesi : Ulama dan Politisi

Biografi KH Ma’ruf Amin

KH Ma’ruf Amin dilahirkan di Desan Kresek di wilayah Tangerang, Banten pada tanggal 1 Agustus 1943. Di kutip dari CNN Indonesia, Dari silsilah keluarga KH Ma’ruf Amin ialah keturunan dari ulama besar asal Banten yang pernah menjadi imam Masjidil Haram bernama Syeikh An Nawawi Al Bantani.

Keluarga

KH Ma’ruf Amin menikah dengan Siti Huriyah yang juga berasal dari keluarga ulama pada tahun 1963. Dari pernikahannya ini Ma’ruf Amin memiliki dua orang anak.

Anak KH Ma’ruf Amin bernama Siti Haniatunnisa, Siti Makrifah. Pada tahun 2013, istri ia Siti Huriyah wafat. Setelah itu beliau menikah dengan Wury Estu Handayani pada tahun 2014.

Masa Kecil

Masa kecil Ma’ruf Amin lebih banyak dihabiskan di desa Kresek, Tangerang. Ayahnya yang bernama KH. Mohammad Amin merupakan seorang ulama besar Banten.

Aktifitas Ma’ruf Amin di saat kecil diwaktu pagi dia habiskan bersekolah di Sekolah Dasar. Dan sorenya, dia habiskan mencar ilmu mengaji di Madrasah Ibtidaiah. Diketahui  Ma’ruf Amin sempat mencar ilmu agama selama beberapa bulan di Pesantren Citangkil, Silegon, Banten milik KH. Syam’un Alwiah.

Belajar di Pesantren Tebu Ireng

Di usia 12 tahun, Ma’ruf Amin pergi berguru ke Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur pada tahun 1955. Pesantren ini banyak melahirkan tokoh-tokoh ulama besar dari golongan NU. Pendidikan Ma’ruf Amin di pesantren Tebu Ireng dimulai dari dasar.

sumber : sigamelang.com

Setelah final belajar di pesantren Tebu Ireng, Ma’ruf Amin melanjutkan pendidikannya di Jakarta tepatnya di Sekolah Menengan Atas Muhammadiyah. Namun pendidikannya itu ia tidak tuntaskan.

Ma’ruf Amin menentukan kembali ke Banten dan lebih mendalami agama islam di banyak sekali pondok pesantren lagi. Mulai dari Pesantren Caringin, Labuan, Pesantren Petir, Serang, dan Pesantren Pelamunan, Serang.

Pindah Ke Jakarta

Setelah menikah dengan Siti Churiyah, beliau Pindah ke Jakarta dan menetap di Jakarta Utara. Disana Ma’ruf Amin melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di Universitas Ibnu Khaldun Bogor di Fakultas Ushuludin. Beliau juga aktif di organisasi Gerakan Pemuda Ansor Jakarta dan menjadi ketuanya pada tahun 1964.

Menjadi Anggota DPRD Jakarta

Berbekal pengalamannya sebagai ketua GP Ansor Jakarta, Karir Ma’ruf Amin di politik menanjak. Ia berhasil menjadi anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Golongan Islam pada gelaran pemilu 1971.

Dalam Biografi KH Ma’ruf Amin dikenali pada tahun 1989, Nama Ma’ruf Amin mulai masuk di bulat PBNU setelah didaulat selaku  Khatib Aam Syuriah PBNU dalam suatu Mukhtamar NU yang digelar di Pesantren Krapyak.

Ikut Mendirikan PKB

Pasca lengsernya Presiden Soeharto pada tahun 1998, KH. Ma`ruf Amin menjabat selaku ketua tim lima yang dibuat oleh PBNU. Dari tim inilah kemudian lahir Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

Setelah Partai Kebangkitan Bangsa bangkit, KH. Ma`ruf Amin menjabat sebagai anggota MPR RI dari perwakilan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia juga pernah menjadi Ketua Komisi VI dewan perwakilan rakyat RI dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Setelah Gusdur lengser, KH. Ma`ruf Amin lebih banyak menghabiskan aktifitasnya di Majelis Ulama Indonesia selaku  Ketua Komisi Fatwa MUI dari tahun 2001 sampai 2007.

Dalam Biografi KH Ma’ruf Amin, dia yang dikenal sebagai seorang ulama lalu membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kala itu menunjuk KH. Ma`ruf Amin masuk dalam Anggota Dewan Pertimbangan Presiden atau Watimpres.

KH. Ma`ruf Amin (sumber : liputanislam.com)

Pengalamannya yang sangat banyak di bidang agama dan juga politik mengirimkan KH. Ma`ruf Amin menjabat selaku Rais ‘Aam atau ketua lazim PBNU dari tahun 2015 hingga 2020. Selain itu ia juga menjabat selaku ketua MUI Pusat dari tahun 2015.

Dalam Biografi KH Ma’ruf Amin dimengerti bahwa KH. Ma`ruf Amin tidak pernah mengenyam pendidikan master sampai ke jenjang doktor di bidang agama.

Namun pengetahuannya yang sungguh luas tentang agama membuat beliau tidak berlainan jauh dengan orang yang telah bergelar doktor sehingga sangat masuk akal jika dia mendapat gelar sebagai Professor Doktor.

Wapres Indonesia

Pada bulan Agustus 2018, Nama KH. Ma`ruf Amin ditunjuk sebagai calon wakil presiden republik Indonesia mendampingi Joko Widodo sebagai kandidat presiden Indonesia pada penyeleksian presiden yang digelar pada tahun 2019.

Kemudian pada penyeleksian presiden 2019, KPU (Komisi Pemilihan Umum) memutuskan KH. Ma`ruf Amin selaku Wapres Indonesia terpilih mendampingi Joko Widodo selaku Presiden Indonesia.

KH. Ma`ruf Amin mengambil alih Jusuf Kalla yang sebelumnya menjabat selaku wakil presiden Indonesia. Ia dilantik secara resmi sebagai Wakil Presiden Indonesia pada tanggal 20 oktober 2019.

Biografi Wishnutama, Cerita Inspiratif Dari Profil Pendiri Net. Tv

Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Wishnutama. Sebuah Kisah Inspiratif Dari Profil Pendiri NET. TV. Dari banyak channel atau jalan masuk Televisi di Indonesia, NET. TV ialah salah satu terusan televisi yang paling populer.

Dibalik popularitas NET. TV, terdapat sosok Wishnutama yang dikenal selaku CEO sekaligus pendiri dari NET. TV. Kini Wishnutama menjabat selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di kala Presiden Joko Widodo. Berikut Biodata serta Biografi Wishnutama.

Biodata Wishnutama

Biografi WishnutamaNama : Wishnutama Kusubandio

Lahir : Jayapura, Papua, 4 mei 1976

Agama : Islam

Istri : Wina Widodo, Wina Natalia, Gista Putri

Anak : Sakina Adjani Wishnutama, Salvaditya Tama, Sultan Saladyne Tama, Muhammad Sabian Wishnutama

Pekerjaan : CEO dan Pendiri NET.TV

Pendidikan : Mount Ida College Boston, AS

Biografi Wishnutama

CEO sekaligus Pendiri NET. TV ini dilahirkan dengan nama Wishnutama Kusubandio pada tanggal 4 mei 1976 di Jayapura, Papua.

Masa Kecil

Tidak banyak dimengerti mengenai pendidikan dasar yang diperoleh dari Wishnutama. Diketahui ia pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Tarakanita 5 Jakarta.

Selanjutnya, dia pindah ke mancanegara dan melanjutkan Sekolah Menengan Atas nya diluar negeri tepatnya di Kooralbyn International School, Queensland Australia serta kemudian di International School of Singapore.

Mengenyam Pendidikan Di Amerika Serikat

Tamat dari sana Wishnutama melanjutkan pendidikan tingginya di Amerika Serikat. Ia sempat kuliah The Military College of Vermont, Norwich University, AS.

Ia juga mengenyam pendidikan di Mount Ida College di kota Boston, AS. Setelah itu di Emerson College di jurusan Ilmu Komunikasi serta pertelevisian.

Tamat dari sana, Wishnutama mulai memulai karirnya di bidang pertelevisian dengan melakukan pekerjaan paruh waktu di New England Cable News, AS dengan posisi Production Assistant di tahun 1993. Ia lalu mendapatkan pekerjaan manis di WHDH-TV sebagai Assistant Director On Air Promotion sampai tahun 1994.

Kembali Ke Indonesia

Dalam Biografi Wishnutama dimengerti bahwa sesudah beberapa tahun menghabiskan waktunya di luar negeri, Wishnutama kemudian kembali ke Indonesia berbekal ilmu serta pengalaman yang beliau dapat di mancanegara di bidang pertelevisian.

Bekerja di Indosiar

Di tahun 1994, Wishnutama kembali ke Indonesia. Disini beliau melakukan pekerjaan di Indosiar yang dimiliki oleh PT EMTEK milik Eddy Kusnadi Sariaatmadja. Di Indosiar saat itu, Wishnutama memegang posisi selaku  Supervisor On Air Promotion.

Tahun berikutnya, Wishnutama pindah ke divisi production Indosiar dengan posisi Production Assistant. Karir Wishnutama yang cantik di Indosiar menciptakan dia cepat naik posisi ke Executive Producer News serta Production Division. Hingga dia mencapat Production Manager.

Bekerja di Trans Tv

Selama 8 tahun berkarir di Indosiar, Wishnutama akhirnya pindah pada tahun 2001 ke Trans Tv milik konglomerat Chairul Tanjung. Di Trans TV, Wishnutama menjabat selaku  Kepala Divisi Produksi lalu menjadi Direktur Operasional.

Biografi Wishnutama / Sumber : Instagram @wishnutama

Karirnya yang cantik, Wishnutama lalu dipromosikan sebagai Wakil Direktur Utama Trans Tv pada tahun 2006. Di tahun yang sama, Wishnutama ditunjuk selaku  Direktur Utama atau CEO dari Tv7 yang kemudian berubah menjadi Trans7 atau Trans Tv.

Selama menjadi Direktur Utama atau CEO Trans7, Wishnutama banyak mengurus acara-acara televisi yang menjadi tontonan andalan di penduduk Indonesia.

Misalnya On The Spot, Opera Van Java,  Extravaganza serta Dunia Lain. Popularitas program-program tersebut membuat nama Wishnutama melonjak.

Wishnutama bahkan sempat menerima penghargaan selaku CEO Terbaik di Indonesia tahun 2010 oleh majalah SWA, TV Pay and Media serta  Indonesia Marketing Champion 2015 for the Broadcast. Ia juga menenteng trans tv menjangkau beberapa penghargaan bergensi dari Asian Television Award dan Panasonic Awards.

Jabatan sebagai Direktur Utama di Trans Tv ia emban hingga tahun 2012. Ia juga sempat menjabat selaku direktur dari detik.com dari tahun 2011-sampai 2012. Wishnutama juga sempat ditunjuk sebagai komisaris dari PT. Televisi Anak Spacetoon dari tahun 2012 sampai 2014.

Mendirikan NET. TV

Wishnutama menjabata selaku administrator utama Trans Tv sampai tahun 2012. Setahun kemudian tepatnya tahun 2013, Wishnutama mendirikan PT Net Mediatama Televisi atau NET.TV.

Diketahui bahwa NET merupakan singkatan dari News and Entertainment Television. Dilansir dari kompas.com, NET.TV milik Wishnutama menggunakan kanal frekuensi milik Space Toon.

Wishnutama Net Tv (sumber : wowkeren.com)

Popularitas NET. TV selaku akses televisi pendatang gres di Indonesia cepat menanjak. Hal ini berkat program-acara acaranya yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia mirip Ini Talk Show, Acara Musik serta sitkom OK JEK.

Selama menjabat sebagai CEO NET.TV, Wishnutama banyak menemukan penghargaan yang cukup bergengsi. Misalnya Marketeer of the Year 2015 di bidang Broadcast ,TV, and Media, The 500 Most Influential CEOs in The World tahun 2015 model Richtopia.com.

Menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Pada bulan Oktober 2019, Wishnutama ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada kabinet Indonesia Maju tahun 2019 hingga 2024. Penunjukan ini lalu mewajibkan Wishnutama melepas jabatannya di beberapa media khususnya di Net.TV serta Media berita Kumparan.

Keluarga Wishnutama

Istri Wishnutama saat ini berjulukan Gista Putri yang merupakan salah satu aktris di Indonesia. Sebelumnya menikah dengan Gista Putri, Wishnutama pernah menikah sebanyak dua kali adalah dengan Wina Widodo yang ialah isitri pertamanya dan Wina Natalia.

Dari pernikahannya dengan Wina Widodo yang merupakan istri pertamanya, Wishnutama mempunyai dua orang anak bernama Muhammad Sabian Tama  dan Sakina Tama. Kemudian Pernikahan dengan Wina Natalia, Wishnutama mempunyai anak bernama Salvaditya Tama  serta Sultan Saladyne Tama.

Biografi Douwes Dekker, Kisah Nasionalis Keturunan Belanda Pejuang Kemerdekaan Indonesia

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Pahlawan Nasional

Douwes Dekker diketahui selaku salah satu tokoh penting dalam sejarah pergerakan Indonesia menuju kemerdekaannya. Meskipun dia keturunan Belanda namun jiwa nasionalisme dalam darahnya sungguh tinggi. Ia juga dimengerti ialah salah satu pendiri dari Indische Partij, Partai politik yang berhaluan nasionalis.

Biografi Douwes Dekker - Tokoh Pejuang Kemerdekaan Indonesia

Dalam perjalanan hidupnya, dia banyak memihak pribumi Indonesia dan kerap mengkritik kebijakan pemerintah kolonial Belanda ketika merugikan rakyat Indonesia kurun itu. Maka tak aneh jikalau dia dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia. Berikut profil dan biografi Douwes Dekker

Biodata Douwes Dekker

Nama Lengkap : Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi)
Tanggal lahir : 8 Oktober 1879, di Pasuruan.
Wafat : 28 Agustus 1950 di Bandung, Jawa Barat.
Nama Orang Tua : Auguste Henri Edoeard Douwes Dekker (ayah), Louisa Neumann (ibu)
Saudara : Adeline (1876) dan Julius (1878)
Pekerjaan :Politikus, Wartawan, Aktivis, Penulis
Istri : Clara Charlotte Deije, Johanna P. Mossel, Haroemi Wanasita (Nelly Kruymel)

Biografi Douwes Dekker

Beliau mempunyai nama lengkap Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker namun bangsa Indonesia lebih mengenalnya selaku Douwes Dekker atau dengan nama Danudirja Setiabudi. Beliau merupakan orang keturunan Belanda yang memihak pribumi. Beliau dilahirkan pada tanggal 18 oktober 1879 di Kota Pasuruan yang kurun itu masih dalam daerah pemerintahan Hindia Belanda.

Douwes Dekker terlahir dari keluarga yang berada. ayahnya berjulukan Auguste Henri Edoeard Douwes Dekker yang melakukan pekerjaan sebagai agen di sebuah bank terkemuka yang berjulukan Nederlandsch Indisch Escomptobank. Kemudian Ibunya bernama Louisa Neumann, orang Belanda yang mempunyai darah keturunan Indonesia.

Pendidikan Douwes Dekker

Douwes Dekker dimengerti memiliki kerabat berjumlah tiga orang. Pendidikan Douwes Dekker pertama kali dimulai kota Pasuruan. Tamat dari sana, ia kemudian masuk di HBS di Surabaya, tetapi tidak usang disana, orang tuanya kemudian memindahkannya ke sekolah elit di Batavia yang bernama Gymnasium Koning Willem III School.

Selepas lulus dari sana, beliau lalu diterima bekerja di kebun kopi di kawasan Malang, Jawa Timur. Disini, dia lalu melihat bagaimana perlakuan semena-mena yang dialami oleh para pekerja pribumi di kebun kopi tersebut.

Tindakan semena-mena tersebut membuatnya kemudian lazimmembela para pekerja kebun tersebut yang membuat beliau condong dimusuhi oleh para pengawas kebun lainnya.

Hingga membuat dia kemudian berkonflik dengan managernya yang pada risikonya Douwes Dekker lalu dipindahkan ke perkebunan Tebu.

Ia kemudian tidak usang melakukan pekerjaan disana karena ia kembali berkonflik perusahaannya alasannya adalah dilema pembagian irigasi antara perkebunan tebu dan para petani padi diwilayah tersebut yang pada balasannya menciptakan ia dipecat dari pekerjaannya.

Berangkat Ke Afrika Selatan

Setelah dipecat dan menjadi seorang pengangguran, ibunya Louisa Neumann kemudian meninggal dan menyebabkan Douwes Dekker lalu depresi.

Ia kemudian meninggalkan Hindia Belanda dan kemudian ke Afrika Selatan menerima ajuan pemerintah kolonial Belanda untuk ikut berperang dalam perang Boer melawan Inggris pada tahun 1899 dan Di Afrika Selatan, dia bahkan sempat menjadi warga negara disana dan menciptakan saudaranya lainnya menyusulnya kesana.

Namun ia lalu ditangkap dan sempat dipenjara disana. Ia lalu berkenalan dengan sastrawan India yang lalu membuka pendangan Douwes Dekker perihal perlakuan semena-mena pemerintahan kolonial Belanda pada penduduk pribumi.

Nasionalis keturunan Belanda ini kemudian kembali ke Hindia Belanda (Indonesia) tahun 1902. Ia kemudian melakukan pekerjaan sebagai seorang wartawan di koran bernama De Locomotief, alasannya adalah keahliannya dalam menciptakan laporan tentang pertempuran.

Tahun 1903, dia lalu mempersunting seorang wanita keturunan Jerman-Belanda berjulukan Clara Charlotte Deije yang memberinya lima orang anak. Selama menjadi wartawan di koran De Locomotief, ia banyak mengangkat tentang masalah kelaparan di daerah Indramayu. Tulisan-tulisannya sebagai jurnalis banyak mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial.

Saat Douwes Dekker menjadi staf di sebuah majalah bernama Bataviaasch Nieuwsblad di tahun 1907, tulisan-tulisannya cenderung membela bangsa pribumi dan bertambah banyak menkritik pemerintah kolonial Belanda. Salah satu tulisannya yang terkenal ialah “Hoe kan Holland het spoedigst zijn koloniën verliezen?” yang mempunyai arti “Bagaimana caranya Belanda mampu kehilangan koloni-koloninya”.

Tindakannya tersebut menjadikannya menjadi sasaran dari inteljen pemerintah kolonial Belanda. Ia juga menawarkan daerah tinggalnya saat itu sebagai tempat untuk berkumpulnya para kaum pergerakan dikala itu mirip Sutomo dan Cipto Mangunkusumo.

Banyak yang menganggap bahwa berkat pemberian Douwes Dekker, organisasi Budi Utomo selaku organisasi nasional pertama ketika itu dapat bangun.

Melihat adanya diskriminasi oleh pemerintahan kolonial Belanda ketika itu kepada kaum pribumi terutama di bidang pemerintahan. Faktanyabanyak posisi-posisi penting di pemerintahan di jabat oleh orang Belanda dan untuk kaum pribumi sendiri cuma dijadikan selaku pegawai rendahan karena aspek pendidikan.

Mendirikan Indische Partij

Melihat hal tersebut, Ia lalu memperlihatkan sebuah wangsit perihal sebuah pemerintahan Hindia Belanda yang dilaksanakan oleh para penduduk pribumi asli.

Idenya tersebut ia sampaikan terhadap partai Indische Bond dan Insulinde yang dikala itu anggota berasal dari kaum pribumi. Disamping itu beliau juga berharap dari idenya tersebut kedua partai tersebut dapat bergabung. Ide Douwes Dekker tersebut kemudian disambut hangat tetapi cuma segelintir orang saja yang menyambut idenya tersebut.

Biografi Douwes Dekker - Tokoh Pejuang Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 25 Desember 1912, Douwes Dekker bareng Suwardi Suryaningrat dan dr. Cipto Mangunkusumo kemudian mendirikan suatu partai politik yang berhaluan nasionalis pertama yang bernama Indische Partij.

Dalam waktu yang tidak terlampau lama, partai ini mampu mengumpulkan anggota hingga mencapai 5000 orang dan sungguh terkenal dikalangan pribumi Indonesia.

Berkembang pesatnya Indische Partij selaku partai politik nasional pertama menciptakan pemerintah Belanda kemudian meragukan gerak-gerik dari partai ini.

Ada yang menuduh partai ini anti-kolonial dan bermaksud semoga Indonesia dapat merdeka dari tangan Belanda sehingga di tahun 1913, Partai Indische Partij balasannya dibubarkan oleh pemerintah kolonial Belanda.

Para pendirinya yaitu Douwes Dekker, Suwardi Suryaningrat dan dr. Cipto Mangunkusumo yang kemudian diketahui sebagai Tiga Serangkai jadinya diasingkan.

Diasingkan ke Eropa

Pendiri Indische Partij ini kemudian diasingkan ke Eropa. Selama di Eropa, dia tinggal bareng keluarganya dan melanjutkan pendidikannya dengan mengambil acara doktor di Universitas Zurich, Swiss dalam bidang ekonomi.

Di Swiss, beliau sempat terlibat konspirasi dengan kaum revolusi India dan sampai kemudian beliau ditangkat di Hongkong dan lalu diadili disana. Di Singapura, pada tahun 1918, beliau juga sempat di tahan dan kemudian dipenjara selama dua tahun.

Aktif di Dunia Jurnalistik

Setelah bebas, beliau kemudian kembali ke Hindia Belanda (Indonesia). Di Indonesia, Ia lalu kembali aktif di dunia jurnalistik. Tulisan-tulisannya kemudian banyak menyindir kaum kolonial.

Di ketika itu juga, Douwes Dekker kemudian mendirikan partai gres penerus Indische Partij yang bernama Nationaal Indische Partij namun partai tersebut tidak menerima izin dari pemerintahan kolonial Belanda.

Di tahun 1919, ia dituduh terlibat dalam peristiwa kerusuhan petani perkebunan tembakau Polanharjo, Klaten. Namun di pengadilan, dia lalu dibebaskan karena tidak terbukti bersalah.

Namun tuduhan baru kemudian menimpanya, Ia dituduh menulis hasutan dan melindungi seorang redaktur surat kabar yang menulis komentar tajam terhadap pemerintah kolonial Belanda.

Namun sesudah di pengadilan lalu dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan dari segala tuduhan. Di tahun yang sama juga, ia menentukan bercerai dengan istrinya adalah Clara Charlotte Deije.

Banyaknya tuduhan-tuduhan perihal goresan pena dan aktifitasnya dibidang jurnalistik membuatnya kemudian meninggalkan dunianya tersebut dan kemudian aktif dalam melaksanakan penulisan buku-bumi semi ilmiah.

Mendirikan Ksatrian Instituut

Dan atas masukan dari sahabatnya yaitu Suwardi Suryaningrat (Ki Hadjar Dewantara), Douwes Dekker kemudian terjun di dunia pendidikan dan mendirikan Ksatrian Instituut di Bandung.

Sekolah yang diresmikan oleh Douwes Dekker ini lebih banyak mengajarkan perihal sejarah dari Indonesia dan juga sejarah dunia yang ditulis oleh Douwes Dekker sendiri.

Dalam mengelola Ksatrian Instituut, dia banyak dibantu oleh Johanna Petronella Mossel yang bekerja selaku seorang guru. Dan pada akibatnya Douwes Dekker lalu menikah lagi dengan Johanna Petronella Mossel namun dari pernikahannya, mereka tidak dkarunia anak.

Pelajaran yang ada di Ksatrian Instituut ini dituduh selaku anti kolonial dan pro kepada Jepang. Akhirnya tahun 1933, buku-buku karangan Douwes Dekker banyak disita dan lalu dibakar oleh pemerintahan kolonial Belanda. Ia juga tidak boleh mengajar dan memasuki era penjajahan Jepang, dia tetap tidak boleh mengajar.

Larangan mengajar membuat ia kemudian bekerja di kantor Kamar Dagang Jepang di Batavia (Jakarta). Disini, ia kemudian bersahabat dengan Mohammad Husni Thamrin.

Serangan Jerman ke Eropa membuat banyak orang-orang Eropa yang ditangkap termasuk Douwes Dekker yang dituduh selaku Komunis.

Douwes Dekker kemudian dibuang ke Suriname di tahun 1941 yang juga mengakibatkan ia lalu berpisah dengan istrinya Johanna Petronella Mossel yang memilih untuk menikah lagi dengan seorang pribumi berjulukan Djafar Kartodiredjo.

Di Suriname, beliau tinggal di kamp ‘Jodensavanne’ yang sempat menjadi kamp orang Yahudi. Di kamp tersebut, kehidupan Douwes Dekker sangat memprihatikan bahkan dikala ia berumur 60 tahun, beliau sempat kehilangan penglihatan dan hidupnya sungguh frustasi.

Kembali ke Indonesia

Usainya perang dunia II, menciptakan Douwes Dekker kemudian dikirim ke Belanda tahun 1946. Disana beliau berjumpa dengan seorang perawat bernama Nelly Albertina Gertzema nee Kruymel yang kemudian menemaninya ke Indonesia.

Ia tiba pada tanggal 2 januari 1947 di Yogyakarta dan sempat mengubah namanya untuk menyingkir dari intelijen. Di tahun ittu juga beliau menikah dengan Nelly Albertina Gertzema nee Kruymel yang kemudian diketahui dengan nama Haroemi Wanasita setelah mengetahui bahwa istrinya sebelumnya telah menikah lagi.

Biografi Douwes Dekker - Tokoh Pejuang Kemerdekaan Indonesia

Menteri di Kabinet Sjahrir III

Setelah Indonesia mengumumkan kemerdekaan, Douwes Dekker lalu mengisi posisi penting sebagai menteri negara di kabinet Sjahrir III walaupun cuma 9 bulan saja.

Douwes Dekker juga sempat menjadi utusan negosiasi dengan Belanda dan pengajar di Akademi Ilmu Politik  dan kepala seksi penulisan sejarah yang berada dibawah Kementrian Penerangan saat itu.

Tanggal 21 Desember 1948 ketika aksi militer Belanda terhadap Indonesia, Douwes Dekker ditangkap oleh Belanda dan kemudian di interogasi dan dikirim ke Jakarta.

Namun alasannya adalah kondisi fisiknya yang sudah tua dan berjanji tidak akan menggeluti lagi ke dunia politik, Ia lalu dibebaskan dan ia kemudian tinggal di Bandung di daerah bernama Lembangweg.

Ia kemudian aktif kembali di dunia pendidikan di Ksatriaan Instituut yang pernah ia dirikan dan kegiatannya yakni menyusun autobiografi dirinya dan juga beliau banyak merevisi buku-buku sejarah yang pernah ia tulis.

Douwes Dekker Wafat

Pada tanggal 28 agustus 1950, Douwes Dekker akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, namun di watu nisan makamnya tertulis ia wafat pada tanggal 29 agustus 1950. Beliau kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Bandung.

Untuk menghormati jasa-jasanya, namanya yag lebih diketahui selaku ‘Setiabudi’ diabadikan selaku nama jalan di Bandung dan kemudian nama tempat di daerah Jakarta.

Dan pemerintah Indonesia melalui presiden Soekarno pada tanggal 9 november 1961 mengeluarkan Kepres No. 590 tahun 1961 mengenai penetapan Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi selaku Pahlawan Nasional.