TintaTeras

Biografi Deddy Mizwar

Artis,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Selebriti,  Sutradara

Biografi Deddy MizwarBiografi Deddy Mizwar. Beliau lahir di Jakarta, 5 Maret 1955 yaitu seorang bintang film senior dan sutradara Indonesia. Kecintaan pemeran orisinil Betawi ini pada dunia seni tidak terbantahkan lagi. Buktinya. selepas sekolah. dia sempat berstatus pegawai negeri pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Namun ayah dari 2 anak ini cuma betah 2 tahun saja selaku pegawai sebab dia lebih gandrung main teater- beliau bergabung di Teater Remaja Jakarta. Selebihnya. jalan hidupnya banyak beliau baktikan pada dunia seni. lebih tepatnya seni tugas. Darah seni itu rupanya mengalir deras dari ibunya. Ny. Sun’ah yang pernah memimpin sangar seni Betawi.

Akhirnya, ia dan ibunya kerap menyelenggarakan kegiatan seni di kampung sekitarnya. “Pertama kali manggung, saat program 17 Agustus-an di kampung. Saya besar hati sekali waktu itu. alasannya ditepukin orang sekampung. Saya pun jadi ketagihan berakting”kenang Deddy. Kecintaannya pada dunia teater sudah mengganti jalan hidupnya. Beranjak cukup umur. sekitar tahun 1973. Deddy mulai aktifdi Teater Remaja Jakarta. Dan lewat teater inilah bakat akting Deddy mulai terasah. Deddy pernah terpilih selaku Aktor Terbaik Festival Teater Remaja di Tainan Ismail Marzuki. Tidak sekedar mengandalkan bakat alam. Deddy kemudian kuliah di LPKJ. namun hanya dua tahun. Memulai karier di film pada 1976. Deddy bekerja keras dan mencurahkan kesanggupan aktingnya. di aneka macam film yang dibintangi. Pertama kali main film, dalam Cinta Abadi (1976) yang disutradarai Wahyu Sihombing. dosennya di LPKJ. dia l3ngsung menerima peran utama. Puncaknya. kiprahnya di film Naga Bonar makin mendekatkannya pada popularitas. Kepiawaiannya berakting membuahkan hasil dengan menjangkau 4 Piala Citra sekaligus dalam FF11986 dan 1987 diantaranya: Aktor Terbaik FFI dalam Arie Hanggara (1986). Pemeran Pembantu Terbaik FFI dalam Opera Jakarta (1986). Aktor Terbaik FFI dalam Naga Bonar (1987). dan Pemeran Pembantu Terbaik FFI dalam Kuberikan Segalanya (1987).

Di awal tahun 90-an. karir Deddy Mizwar meraih puncak. Melalui kekuatan aktingnya yang fantastis. popularitas ada dalam genggamannya. Meski namanya semakin populer. Deddy merasa hampa. Di tengah rasa hampa. pikirannya membawanya kembali pada masa kecilnya. Lahir di Jakarta 5 Maret 1955. ia berkembang di tengah nuansa religius etnis Betawi. la terkenang situasi pengajian di surau yang tenang dan sejuk. Jiwanya ingin kembali merasakan situasi teduh di abad kecil itu. Pergolakan batinnya jadinya rampung sesudah ia meyakini bahwa hidup ini semata-mata beribadah kepada Allah. Sejak itu. Deddy mencar ilmu agama secara intens. Kini segala hal harus bernilai ibadah bagi Deddy. Termasuk pada bidang yang digelutinya yakni dunia perfilman dan sinetron. 

Suami dari Giselawati ini kemudian memutuskan untuk terjun pribadi memproduksi sinetron dan film bertemakan religius sebagai wujud ibadahnya kep3da Allah. Didirikanlah PT Demi Gisela Citra Sinema tahun 1996. Tekadnya telah bulat kendati pada perkembangan berikutnya banyak rintangan dan hambatan dijumpai.

Biografi Deddy Mizwar
Deddy Miswar

Ketika itu sinetron religius Islam masih menjadi barang langka dan kurang mampu diterima pihak stasiun televisi. Kondisi ini tidak menyurutkan langkahnya. Maka dibuatlah sinetron Hikayat Pengembara yang tayang di bulan Ramadhan. Usahanya berbuah hasil. Rating sinetron ini cukup menyenangkan. Setelah itu hampirsemua stasiun televisi menayangkan sinetron religius bulan Ramadhan. Berjuangnya sungguh keras tapi sesudah itu semua orang mampu menikmati.’ kata Deddy gembira.

Diakuinya produk sinetron yang bernafaskan religius Islam susah menerima daerah di stasiun televisi selain di bulan Ramadhan. Hal ini disebabkan stasiun teve terlampau under estimate di samping memang tidak banyak sineas yang hendak membuattayangan sinetron religius di luar bulan Ramadhan. Dalam persepsi Deddy Mizwar. film merupakan salah satu media dakwah yang cukup efektif untuk menyampaikan pesan-pesan Islam kepada masyarakat luas tergolong kelompok non-Muslim. ‘Saya contohkan sinetron ‘Lorong Waktu’ yang ternyata disukai pula oleh warga non-Muslim. Bahkan. saat ini ‘Lorong Waktu’ diputar ulang di luar bulan bulan rahmat sampai saya berkesimpulan sinetron atau film dakwah tak mesti identik dengan bulan bulan ampunan.’ katanya. Dengan kata lain, masyarakat rupanya mau mendapatkan dan menyambut hangattayangan religius di luar Ramadhan.

Biografi Deddy Mizwar
Deddy Mizwar

Ke depan. Deddy akan terus berusaha konsisten memproduksi film dan sinetron religius.

la juga menyarankan biar umat Islam mendirikan stasiun TV sendiri. sehingga umat Islam memiliki alternatif dalam menentukan stasiun TV maupun acaranya. “Sudah waktunya umat Islam mengisi dan mewarnai acara-acara TV. Saya melihat kesempatanke 3rah itu cukup besar khususnya dari kalangan sineas muda dan mahasiswa. kata pemeran yang telah membintangi sekitar 70 film layar lebar ini penuh optimisme.

Biografi Prof. Ir. R.M. Sedyatmo – Penemu Pondasi Cakar Ayam

Biografi,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Penemu,  Profil,  Sejarah

Biografi Prof. Ir. R.M. SedyatmoProfil dan Biografi Prof. Ir. R.M. Sedyatmo. Ia lahir di Karanganyar, Jawa Tengah pada tahun 1909 ia adalah seorang insinyur Indonesia. Sedyatmo yang sering dijuluki “Si Kancil” alasannya terkenal sebab banyak akalnya menempuh pendidikan di Technische Hogescholl (THS) (sekarang ITB) Bandung. Selesai dari THS pada 1934, Sedyatmo bekerja selaku insinyur penyusunan rencana di aneka macam instansi pemerintah. Sedyatmo diketahui selaku penemu “Pondasi Cakar Ayam” pada tahun 1962. Temuan Sedyatmo mulanya digunakan dalam pembuatan apron Pelabuhan Udara Angkatan Laut Juanda, Surabaya, landasan bandara Polonia, Medan, dan landasan bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Hasil temuannya tersebut sudah dipatenkan dan digunakan di luar negeri.

Pondasi cakar ayam terdiri dan plat beton bertulang dengan ketebalan 10-15 cm, tergantung dari jenis konstruksi dan kondisi tanah di bawahnya. Di bawah plat beton dibentuk sumuran pipa-pipa dengan jarak sumbu antara 2-3 m. Diameter pipa 1,20 m, tebal 8 cm, dan panjangnya tergantung dari beban di atas plat serta kondisi tanahnya. Untuk pipa digunakan tulangan tunggal, sedangkan untuk plat dipakai tulangan ganda

Sistem pondàsi cakar ayam sangat sederhana, hingga cocok sekali dipraktekkan di daerah dimana perlengkapan terbaru dan tenaga ahli susah didapat. Sampai batas-batas tertentu, sistern ini mampu menggantikan pondasi tiang pancang. Untuk gedung berlantai 3-4 contohnya, metode cakar ayam biayanya akan sama dengan pondasi tiang pancang 12 meter.

konstruksi pondasi cakar ayam
Model Pondasi Cakar Ayam

Namun, Sedyatmo bukanlah ilmuwan yang haus akan penghargaan. Sikap rendah hati dan dedikasinya yang tinggi kepada bangsa menjadi spirit bagi ciptaannya. Dan uniknya, Sedyatmo senantiasa menekankan pentingnya intuisi dan observasi kepada alam semesta. Karya cakar ayamnya merupakan bukti bagaimana ciptaannya terilhami oleh akar pohon kelapa.

Beberapa karya Sedyatmo lainnya yang terkenal yaitu pompa hidrolis, bendungan Jatiluhur, dan bahkan jembatan Suramadu dibangun berdasarkan konsep permulaan Sedyatmo. Tak heran, kontribusinya yang luar biasa bagi pengetahuan teknik, menobatkan Sedyatmo menjangkau sejumlah penghargaan internasional.

Nama Sedyatmo lalu diabadikan selaku nama jalan bebas kendala dari Jakarta menuju bandara Soekarno-Hatta. Profesor Sedyatmo meninggal dunia di usia 75 tahun pada 1984 dan dimakamkan di Karanganyar. Pemerintah Indonesia menganugerahkan Bintang Mahaputra Kelas I terhadap Sedyatmo atas jasa-jasanya. www.biografiku.com

Biografi Tjokorda Raka Sukawati – Penemu Jalan Layang

Biografi,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Penemu,  Profil,  Sejarah

Tjokorda Raka Sukawati Biografi Tjokorda Raka Sukawati. Beliau lahir di Ubud, Bali pada 3 Mei 1931, ia ialah seorang insinyur Indonesia yang menemukan konstruksi Sosrobahu atau jalan layang, yang memudahkan pembangunan jalan layang tanpa mengusik arus kemudian lintas pada dikala pembangunannya, Tjokorda menjangkau gelar Insinyur bidang Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung 1962, dan memperoleh gelar Doktor dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada tahun 1996. Beliau meniti karier di PT. Hutama Karya yang bergerak dibidang jasa konstruksi dan infrasruktur, ialah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Departemen Pekerjaan Umum (PU). Ketika menggarap proyek jalan layang antara Cawang dengan Tanjung Priok di Jakarta itulah teknologi Sosrobahu didapatkan.

Sebenarnya temuannya belum diuji secara khusus di laboratorium ketika diterapkan. Namun ia merasa percaya temuannya mampu bekerja sesuai rumusan ilmiah yang ada. Bahkan sebelum temuannya diterapkan, ia yang menganut agama Hindu yang taat itu menyempatkan diri bersembahyang di atas konstruksi itu. Ia terbilang nekad dikala itu, dengan mengatakan bahwa dia bersedia mundur dari eksekutif PT. Hutama Karya kepada menteri Pekerjaan Umum dikala itu, jikalau temuannya itu ternyata tidak mampu melakukan pekerjaan . Namun ternyata temuan Sosrobahu itu mampu melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya tanpa kurang sebuah apa pun.

Dia menyampaikan bahwa temuan itu 80% atas kehendak Tuhan yang Maha Kuasa. Bahkan angka tekanan 78 kg/cm² yang ditetapkan dalam teknologi temuannya itu, bahwasanya angka misterius bagi beliau, entah dari mana ketika itu ia menetapkan angka ide itu, namun berhasil bahkan para insinyur Amerika Serikat yang melakukan jalan layang di Seattle begitu taat dengan ketetapan 78 kg/cm² itu. Belakangan, setelah dimengerti di laboratorium yang kemudian dibangunnya sendiri itu, didapatkan hasil perhitungan berbentukketetapan sebesar 78,05 kg/cm². Persis sama dengan ketetapan angka inspirasi tadi.

Di ujung kariernya di PT. Hutama Karya, Tjokorda terseret dilema Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) yang menimpa perusahaan konstruksi itu. Tjokorda harus memiliki masalah dengan duduk perkara commercial paper, hal yang abnormal bagi seorang insinyur mirip dirinya. Ia sempat berurusan dengan pengadilan. Kasus ini terkuat menyusul krisis finansial Asia yang menciptakan banyak perusahaan konstruksi terkena duduk perkara.

sosrobahu

metode sosrobahu

flyover sosrobahu

Tjokorda Raka Sukawati, yang juga pendiri Fakultas Teknik Universitas Udayana, telah pensiun dari PT. Hutama Karya, namun masih tetap berkarya bahkan menciptakan teknologi sosrobahu model kedua yang lebih unggul soal kemudahan dibandingkan versi sebelumnya. Kini dia tinggal di kampung halamannya di Ubud, Bali dengan mengajar di jenjang Pascasarjana Bidang Teknik Sipil Universitas Udayana. www.biografiku.com

Biografi Andrias Wiji Setio Pamuji – Penemu Reaktor Biogas

Biografi,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Penemu

Andrias Wiji Setio PamujiBiografi Andrias Wiji Setio Pamuji. Ia lahir di Desa Ngrendeng, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ia ialah penemu dari Reaktor Biogas Andrias yakni anak bungsu dari tiga bersaudara. Anak petani ini sering ingin tau dan ingin menandakan teori-teori yang didengarnya dengan cara melaksanakan percobaan. Waktu kecil dia pernah menciptakan listrik dan perahu motor mainan dengan aktivis kincir angin. Kincir angin dibentuk dari pemutar kaset dalam tape. Andrias juga senang bertani dan beternak. Tanaman dan hewan beliau rawat dengan kasih sayang. Ini ialah ajaran dari ibunya. Sejak kecil Andrias sering menolong orangtuanya bekerja di sawah.

Ibunya sering menawarkan kepadanya sawah-sawah yang subur dan kering. ”Sawah yang hijau dan subur itu saban hari ditengok petani. Kalau yang coklat itu jarang ditengoki petaninya,” kenang Andrias menirukan kalimat ibunya. Perkataan itu mengartikan, sawah yang sering ditengok akan lebih terawat. Perawatan itu ialah cermin dari ketabahan. Tekun, itulah yang menjadi prinsip hidup Andrias. Percobaan menciptakan reaktor sederhana dari plastik ini sudah dilaksanakan oleh Andrias Wiji Setio Pamuji (27) pada tahun 2000, ketika beliau masih kuliah tingkat III di Jurusan Teknik Kimia Departemen Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB). Namun, Andrias baru memasarkannya pada 9 April 2005 sehabis menyempurnakan percobaan-percobaannya. Reaktor biogas dari plastik ini sebelumnya pernah menang dalam Lomba Kreativitas Mahasiswa tahun 2002 yang diadakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Andrias telah usang mengetahui bahwa kotoran sapi bisa dijadikan gas. Namun, kesempatan menandakan hal tersebut baru kesampaian ketika dia kuliah. Saking penasaran, ia menjinjing kotoran sapi yang telah dicampur air dari suatu peternakan. Kotoran sapi itu ia bawa dengan jeriken ukuran lima liter. Sampai di rumah indekos, jeriken tetap ditutup agar terjadi fermentasi pada kotoran sapi. Setelah sebulan, jeriken dibuka dan di atas lubang jeriken dipasang plastik. Plastik pribadi mengembang.

Andrias yang berasal dari Desa Ngrendeng, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, itu segera mencari pucuk bolpoin yang terbuat dari logam. Pucuk pulpen ini ditusukkan pada plastik dan keluarlah gas. Ia menyulutnya dengan korek api. ”Ternyata betul, kotoran sapi bisa jadi gas dan bisa dibakar,” ujarnya. Andrias terus memodifikasi peralatan dengan memakai uang derma dari sobat- temannya. Percobaan demi percobaan dia lakukan untuk bisa menciptakan reaktor dan penampung gas berguna murah dan berkapasitas memadai untuk kebutuhan rumah tangga.

Reaktor Biogas

Sampai risikonya, dari percobaan demi percobaan, dia menghasilkan reaktor dari plastik dengan tebal 250 mikron serta membuat kompor untuk jenis gas metana. Ia baru memasarkan reaktor tersebut pada April 2005. Saat itu dirasa tepat sebab harga bahan bakar minyak (BBM) terus naik. ”Saya telah memprediksi bahwa BBM akan mahal. Tapi bila dahulu, harga BBM alternatif masih lebih mahal dari BBM yang ada. Sulit bagi penduduk untuk berpaling,” kata Andrias.

Kini reaktor biogas buatannya telah digunakan oleh 66 peternak sapi perah di Subang, Bandung, Garut, Tasikmalaya, dan Padang, Sumatera Barat, menyusul Bali, Jawa Tengah, dan Lampung. Sebetulnya, segala kotoran binatang bisa dipakai, termasuk kotoran manusia. Hanya saja teknologi terbentur oleh asas kepantasan dalam masyarakat. Sampah organik juga bisa digunakan sebagai bahan pokok pengerjaan gas. Reaktor bisa ditempatkan di daerah penampungan final (TPA) sampah.

Pada TPA yang mendapat kiriman sampah sebanyak 5.000 meter kubik per hari bisa dihasilkan gas sebanyak 25.000 meter kubik per hari atau setara dengan 31,25 juta watt listrik. Itu juga mampu mengalirkan listrik bagi sekitar 2.500 rumah tangga. Andrias menjual reaktornya dengan harga Rp 1,5 juta, tergolong pemasangan.Keseriusan dalam kolaborasi penting alasannya pemasaran reaktor biogas mesti disertai dengan layanan purnajual yang membuat puas semoga penduduk tidak merasa tertipu. ”Kalau pemakai merasa banyak unek-unek dalam memakai reaktor biogas, mereka tidak akan yakin bahwa kotoran sapi betul-betul bermanfaat,” ujar Andrias.

Ia menyampaikan, hingga sekarang gas yang dihasilkan belum dapat dibungkus dalam tabung alasannya adalah gas dari kotoran sapi adalah jenis metana (CH4). Sementara gas yang dikemas dalam tabung merupakan gas yang bisa dicairkan, yang berasal dari jenis butana (C4 H10) dan pentana (C5 H12). Gas yang bisa dicairkan bisa masuk dalam tabung dengan volume jauh lebih banyak. Namun, metana tidak mampu demikian.

”Tapi biasanya dalam dunia teknologi, segala sesuatu akan terus meningkat . Mudah-mudahan ada dana untuk meriset lagi supaya tidak cuma peternak sapi yang mampu merasakan manfaat biogas ini,” kata Andrias.

Sejauh ini, bagi masyarakat yang ingin menikmati biogas dari kotoran sapi dan bagi peternak yang ingin memasarkan biogasnya terhadap tetangga gres mampu dilakukan dengan sistem jaringan gas yang dihubungkan dengan selang-selang, mirip penggunaan gas pada zaman dulu. Untuk menjumlah pemakaian, dipakai meteran.

Andrias Wiji Setio Pamuji dan Reaktor Biogas

Untuk itu, menciptakan dan mempergunakan gas hasil kerja sendiri ialah pujian tersendiri sehingga para peternak tidak butuhlagi membeli minyak tanah, gas elpiji, atau kayu bakar. Jangan heran kalau mengunjungi peternakan di tempat Lembang dan Cisarua, Kabupaten Bandung, Anda akan mendapatkan kantong plastik ukuran 5.000 liter dalam sebuah lubang dan kantong yang lain ukuran satu meter kubik mengapung di bawah atap yang disambungkan dengan pipa-pipa plastik. Perlengkapan sederhana yang umum terdapat akrab sangkar sapi itu bergotong-royong reaktor dan penampung biogas. Kotoran sapi yang telah diaduk air dengan ukuran satu banding satu itu diubah menjadi gas. Gas itu dialirkan pada reaktor. Setelah menjadi gas kemudian dialirkan pada penampung gas. Melalui selang plastik, gas dialirkan lagi ke kompor gas di dapur untuk mengolah makanan.

Biografi Kak Seto Mulyadi

Biografi,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Profil

Biografi Kak Seto Mulyadi Biografi Kak Seto Mulyadi. Beliau lahir Klaten, 28 Agustus 1951 atau biasa dikenal selaku Kak Seto adalah psikolog anak dan pembawa program televisi untuk anak-anak bareng dengan Henny Purwonegoro. Ia juga menjabat ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak. Seto Mulyadi memiliki kerabat kembar Kresno Mulyadi (yang kini juga menjadi psikolog anak di Surabaya dan abang dari Maruf Mulyadi. Kehilangan orang yang kita sayangi, pasti akan menciptakan kita duka. Namun ada pepatah yang menyatakan, di mana ada musibah pasti ada hikmahnya. Hal ini yang dialami oleh anak dari pasangan Mulyadi Effendy dan Mariati. Seto Mulyadi atau biasa diketahui dengan Kak Seto, ternyata menjalani kurun suram sebelum menggeluti ke dunia anak.

Berawal dari kematian sang adik Arief Budiman ketika berumur tiga tahun balasan penyakit campak, menciptakan Seto mulai menggeluti dunia anak. Sehingga pernah sebuah ketika Seto dan Kresno Mulyadi (adik kembar Seto) pergi ke sebuah toko mainan, datang-tiba terucap dari dua bersaudara ini untuk membeli salah satu boneka untuk sang adik. Namun, sang ibu Mariati dengan bijak meminta kedua anaknya untuk berdoa supaya mendapat adik lagi. Akan namun, hingga keduanya beranjak akil balig cukup akal belum dikaruniakan adik. Seto juga tidak mampu menetralisir pengalaman periode kemudian saat gagal masuk Fakultas Kedokteran yang menjadi cita-cita terbesarnya. Bahkan sangkin nekatnya, Tong -panggilan sayang Seto- pergi ke Jakarta dengan bermodal teman kenal di kereta.

Pengalaman pahitpun pernah dinikmati pria kelahiran 28 Agustus 1951 Klaten, Jawa Tengah ini. “Saya pernah menjadi pengaduk semen, tukang kerikil. Tukang parkir pernah saya lalui dikala pertama kali berada di Jakarta,” ujar Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak ini. Sampai alhasil, Tong melihat salah satu acara anak yang selalu ditangkan sore hari di Stasiun TVRI dengan asuhan Ibu Sandiah’ Kasur. Saat itu, hatinya tergerak untuk ambil bab dalam program tersebut. Dengan tekad yang besar lengan berkuasa, Tong menghampiri rumah Ibu Kasur berharap mampu menyalurkan kecintaannya di dunia anak.

kak seto sedang mendongeng

Pucuk dicinta ulampun datang, ketika menghampiri rumah Ibu Kasur malah bertemu dengan Bapak Soerjono’ Kasur. “Kemudian, saya meminta menjadi ajudan Pak Kasur secara sukarela tanpa dibayar. Tanpa pikir panjang, Pak Kasur mendapatkan saya menjadi asisten pada 4 April 1970. Hingga kini, saya jadikan tanggal itu sebagai tanggal yang bersejarah di dalam hidup aku,” imbuh Pendiri dan Ketua Yayasan Nakula Sadewa ini.

Dari sinilah awal kegemilangan Tong mulai meningkat, sampai risikonya Pak Kasur berpesan kepada Seto yang tidak bisa dilupakannya. “Dik, bila saya mati. Adik yang harus melanjutkan perjalanan saya. Sejak dikala itu, saya mulai giat dan aktif dalam menekuni dunia bawah umur,” tutur Pendiri dan Ketua Yayasan Mutiara Indonesia ini.

Dengan penghasilan yang didapatkannya, Tong berhasil mencapai sarjana Psikologi Universitas Indonesia. Setelah 37 berkiprah di dunia anak belum membuat Seto puas. “Karena jutaan belum dewasa haknya masih dilanggar, misalnya dalam perceraian, kekerasan dengan mengatas namakan pendidikan, dan masih banyak yang diperdagangkan. Sehingga, aku mencoba untuk menumbuhkan minat generasi muda untuk meneruskan estafet Pak Kasur dengan menciptakan kelompok pencinta anak (Kompak),” kata mantan Dekan Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara ini.

Bermoto Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menyayangi bawah umur’ menciptakan Seto konsisten menggeluti ke dunia belum dewasa. “Walaupun aku ditawari untuk terjun di dunia politik, saya tidak menginginkannya. Dengan berat hati aku akan menolaknya, alasannya adalah aku tidak memiliki kemampuan lainnya selain momong anak,” tandas lulusan Fakultas Psikologi UI 1981 ini. Seto berpesan, maraknya penculikan, penganiayaan dan perdagangan anak yang terjadi selesai-simpulan ini membuat miris hati Tong. Sehingga orang bau tanah harus berperan aktif dalam menjaga belum dewasa walau dengan kegiatan yang menyita waktu dan perhatian orang tua. Bahkan, jika perlu titipkan anak terhadap orang yang bertanggung jawab penuh.

“Orang tua harus peduli kepada hak anak, tergolong hak untuk mendapat sumbangan. Jadi orang tua mesti sadar, bahwa anak tidak cukup bisa untuk melindungi diri sendiri. Di satu segi harus dilatih langkah-langkah awal, sepert berani teriak, jangan pergi ke kawasan yang sepi, memakai aksesori yang belebihan. Dan orangtua mesti mengetahui setiap detik di mana belum dewasa berada,” papar lulusan Program Pascasarjana Psikologi UI ini. Kesibukan Seto ternyata tidak menciptakan Deviana, sang isteri, komplain dalam permasalahan rumah tangga. Karena sejak dini, Seto telah mengajarkan terhadap anak dan isterinya untuk belajar saling terbuka terhadap semua persoalan.

“Hampir setiap Sabtu, kita melaksanakan Sidang Umum Permasalahan Rumah. Nah, disitulah kita mulai saling terbuka tentang semua masalah di rumah. Saat itu juga kita saling kritik dan mengritik, sehingga tidak ada lagi dilema yang mengganjal di antara keluarga. Kalau perlu, setiap saya akan berkunjung ke sebuah daerah sering juga mengajak keluarga. Agar mereka tahu, bagaimana pekerjaan yang dilakukan oleh ayahnya,” tandas ayah dari empat bersaudara ini.

Berjarak 18 tahun dengan Seto, tak membuat hati Devi menciut. Baginya, Seto merupakan sosok bapak, saudara dan sahabat dalam membuatkan suka dan murung. Setopun sempat bernazar, jika sebuah ketika dirinya menikah beliau akan mendongeng terhadap bawah umur yatim piatu.

“Usai para tamu pulang, kita langsung melepas busana dan berganti dengan kostum biasa. Bahkan, isteri aku masih menggunakan sanggul dan langsung menuju Panti Asuhan Muslimin di Kawasan Keramat Raya untuk melaksanakan nazar saya,” kenangnya.

Biografi Letjen R. Suprapto, Kisah Perjalanan Sang Jagoan Revolusi

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Pahlawan Nasional

Letnan Jenderal TNI Anumerta R. Suprapto diketahui selaku salah satu pahlawan revolusi. Letjen R. Suprapto ialah salah satu korban dari peristiwa G30 S/PKI atau Gerakan 30 September PKI yang merubah sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

Biografi Letjen R. Suprapto

Biografi Letjen R. Suprapto

Raden Suprapto lahir di Purwokerto, 20 Juni 1920, ini boleh dibilang nyaris seusia dengan Jenderal Besar Sudirman. Usianya hanya terpaut empat tahun lebih muda dari sang Panglima Besar. Pendidikan formalnya setelah selesai MULO (setingkat SLTP) yakni AMS (setingkat SMU) Bagian B di Yogyakarta yang diselesaikannya pada tahun 1941.

Masuk Militer

Sekitar tahun itu pemerintah Hindia Belanda memberitahukan milisi sehubungan dengan pecahnya Perang Dunia Kedua. Ketika itulah ia memasuki pendidikan militer pada Koninklijke Militaire Akademie di Bandung. Pendidikan ini tidak bisa diselesaikannya hingga tamat alasannya pasukan Jepang sudah keburu mendarat di Indonesia.

Oleh Jepang, beliau ditawan dan dipenjarakan, tapi kemudian ia berhasil melarikan diri. Selepas pelariannya dari penjara, dia mengisi waktunya dengan mengikuti kursus Pusat Latihan Pemuda, latihan keibodan, seinendan, dan syuisyintai.

Dan sesudah itu, beliau bekerja di Kantor Pendidikan Masyarakat. Di awal kemerdekaan, ia merupakan salah seorang yang turut serta berjuang dan sukses merebut senjata pasukan Jepang di Cilacap. Selepas itu, ia lalu masuk menjadi anggota Tentara Keamanan Rakyat di Purwokerto.

Selama di Tentara Keamanan Rakyat (TKR), beliau mencatatkan sejarah dengan ikut menjadi salah satu yang turut dalam peperangan di Ambarawa melawan serdadu Inggris. Ketika itu, pasukannya dipimpin eksklusif oleh Panglima Besar Sudirman.

Kepala Staf Tentara dan Teritorial (T&T) IV/ Diponegoro

Letjen R. Suprapto juga salah satu yang pernah menjadi ajun dari Panglima Besar tersebut. Setelah Indonesia mendapat akreditasi kedaulatan, beliau sering berpindah tugas. Pertama-tama beliau diperintahkan sebagai Kepala Staf Tentara dan Teritorial (T&T) IV/ Diponegoro di Semarang.

Dari Semarang Letjen R. Suprapto kemudian ditarik ke Jakarta menjadi Staf Angkatan Darat, kemudian ke Kementerian Pertahanan. Dan setelah pemberontakan PRRI/Permesta padam, dia diangkat menjadi Deputy Kepala Staf Angkatan Darat untuk wilayah Sumatera yang bermarkas di Medan. Selama di Medan tugasnya sangat berat alasannya mesti mempertahankan supaya pemberontakan mirip sebelumnya tidak terulang lagi.

Itulah permulaan dirinya secara resmi masuk selaku prajurit, karena sebelumnya meskipun beliau ikut dalam perjuangan melawan serdadu Jepang mirip di Cilacap, tetapi usaha itu hanyalah selaku usaha rakyat yang dikerjakan oleh rakyat Indonesia pada umumnya.

Monumen Pancasila Sakti

Korban Penculikan PKI

Pada pemberontakan yang dilancarkan oleh PKI tanggal 30 September 1965, Letjen R. Suprapto menjadi salah satu target yang hendak diculik dan dibunuh.

Dan pada tanggal 1 Oktober 1965 dinihari, Letjen. Tentara Nasional Indonesia Anumerta R. Suprapto bersama enam perwira yang lain diculik kemudian dibunuh secara membabi buta oleh pasukan cakrabirawa yang berafiliasi dengan PKI.

Jenazah para perwira ini dimasukkan ke sumur tua di daerah Lubang Buaya tergolong Letjen R. Suprapto. Para perwira ini kemudian gugur selaku Pahlawan Revolusi untuk mempertahankan Pancasila.

Gelar Pahlawan Revolusi

Bersama enam perwira yang lain, Letjen. Tentara Nasional Indonesia Anumerta R. Suprapto dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata. Pangkatnya yang sebelumnya masih Mayor Jenderal kemudian dinaikkan satu tingkat menjadi Letnan Jenderal sebagai penghargaan atas jasa-jasanya.

Untuk menghormati jasa para pahlawan tersebut, oleh pemerintah Orde Baru ditetapkanlah tanggal 1 Oktober setiap tahunnya sebagai hari Kesaktian Pancasila sekaligus selaku hari libur nasional.

Dan di daerah Lubang Buaya, Jakarta Timur, di depan sumur bau tanah daerah jenazah didapatkan, dibangun tugu dengan latar belakang patung ketujuh Pahlawan Revolusi tersebut. Tugu tersebut dinamai Tugu Kesaktian Pancasila.

Biografi Tukul Arwana – Komedian Indonesia

Artis,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Pelawak,  Profil,  Selebriti

biografi, tukul arwana, artis, pelawak, selebritiBiografi Tukul Arwana. Dengan nama asli Tukul Riyanto atau dikenal selaku Tukul Arwana lahir di Perbalan, Purwosari, Semarang, 16 Oktober 1963 Sejak lahir, beliau diberi nama Riyanto, bukan Tukul Riyanto seperti yang diketahui kini. Merupakan anak dari pasangan Abdul Wahid dan Sutimah (alm.). Karena ia sering sakit, namanya ditambah kata “Tukul” menjadi Tukul Riyanto. Anehnya, sesudah namanya diubah demikian, beliau menjadi jarang sakit. Ia pun kesudahannya akrab diundang Tukul. Di usia 5 bulan, Tukul yang sering sakit diasuh oleh tetangganya, Suwandi. Orang renta Tukul, Abdul Wahid dan Sutimah (alm.) yang mempunyai empat orang anak rela menyerahkan Tukul, sebab Suwandi sangat ingin menjadikan Tukul sebagai anak angkat.

Dengan talenta alaminya, Tukul muda sudah mulai melawak sejak kelas VI Sekolah Dasar. Berbagai macam perlombaan lawak, mulai dari tingkat Kotamadya Semarang, Jawa Tengah, DKI, dan Jabotabek, serta tingkat nasional ia coba. Usahanya ini tidak sia-sia. Ia sukses menjuarai berbagai perlombaan melawak. Setelah lulus SD, putra ketiga dari pasangan Abdul Wahid dan almarhumah Sutimah itu melanjutkan sekolahnya ke Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah Indraprasta. Namun, pada saat Tukul duduk di bangku kelas III, orang tua angkatnya, Suwandi mengalami kesusahan ekonomi. Bahkan, rumah yang selama itu ditempatinya harus dijual. Puncaknya, dikala menimba ilmu di SMA Ibu Kartini, Jalan Sultan Agung, Semarang, Tukul mulai kesulitan untuk mengeluarkan uang biaya sekolah. Tukul pun mulai mencari pekerjaan untuk membiayai sekolahnya.

Selepas Sekolah Menengan Atas, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, selain melawak ia juga pernah melakukan pekerjaan selaku sopir transportasi (jurusan Johar-Panggung di Semarang). Setelah dua tahun, Tukul berganti pekerjaan menjadi sopir truk gas elpiji di kawasan Tanah Mas, Semarang Utara selama dua tahun, sebelum kesudahannya kembali menjadi sopir transportasi . Setelah berubah-ganti pekerjaan, Tukul kesudahannya memuntuskan untuk hijrah Jakarta atas usul temannya Joko Dewo dan Tony Rastafara sekitar tahun 1992. Selama beberapa tahun di Jakarta, nasibnya belum juga berganti.

Di kontrakannya yang terletak di bilangan Blok S Jakarta Selatan, Tukul banyak dibantu Joko Dewo dan Tony Rastafara untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam keadaan ekonomi yang belum berkecukupan, Tukul menikah dengan gadis berdarah Padang berjulukan Susiana. Ia dikaruniai 2 orang anak wanita dan laki laki. Perempuan bernama Novita Eka Afriana dan yang kecil berjulukan Wahyu Jovan Utama. Setelah menikah, Tukul dan keluarganya tinggal di suatu kontrakan di tempat Cipete Utara. Sampai risikonya Tukul melamar kerja di Radio Humor SK dan bekerja di sana bersama rekan komedian lainnya seperti Bagito, Patrio, Ulfa Dwiyanti, dan lain-lain. Sebelumnya, Tukul sempat menjadi sopir pribadi untuk menafkahi keluarganya.

Nasib mujur Tukul kian membaik saat beliau diajak dalam buatan Lenong Rumpi oleh Ramon Tommybens. Titik balik kariernya pun mencuat dikala menjadi pendamping Joshua di video klip “Air” dengan iKon diobok-obok-nya sekitar tahun 1997. Nama Tukul Arwana makin melonjak dikala dipercayai untuk menjadi pembawa acara program musik “Aduhai” di TPI serta acara “Dangdut Ria” di Indosiar. Saat ini, namanya kian melesat ketika TV7 (kini Trans7) mempercayakannya menjadi pembawa acara talk show Empat Mata (Kini Bukan Empat Mata).

Tukul juga membintangi film layar lebar pertamanya yang berjudul Otomatis Romantis. Dalam film yang disutradarai Guntur Soehardjanto ini, Tukul berperan selaku suami Wulan Guritno dalam sebuah rumah tangga yang ada di ujung kehancuran. Tukul dikenal dengan program Bukan Empat Mata yang dibawakannya. Selain menjadi pelaku hiburan, Tukul juga merintis perjuangan yang bergerak di bidang hiburan, yang berjulukan “Ojo Lali Entertainment”. suka makan mie ayam mbok darmi. Nama “Arwana” diberikan oleh rekannya, Tony Rastafara supaya Tukul bisa menjadi orang kaya, alasannya adalah ikan arwana banyak dipelihara orang kaya, sehingga menjadi Tukul Arwana. www.biografiku.com

Biografi Erwin Gutawa – Musisi Indonesia

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Musisi,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia

erwin gutawa, musisi, biografiBiografi Erwin Gutawa. Ia lahir di Jakarta 16 Mei 1962, ialah anak kedua dari tujuh bersaudara pasangan Gutawa Sumapraja dan Sariati Kodiat, ia menemukan pendidikan musik formal dengan mengikuti les piano klasik selama dua tahun, sejak dia masih duduk di kelas 4 Sekolah Dasar di Jakarta. Sejak di kelas 6 SD, beliau nge-grup band secara amatir selaku pemain bass. Pria kelahiran Jakarta ini mulai menggeluti ke industri musik rekaman dan panggung secara profesional pada 1980, selaku pemain bas dalam grup Trans yang dipimpin oleh Fariz RM. Ketika itu ia masih berguru di SMU di Jakarta. Dalam kala SMU pula, beliau mulai bergaul dengan permainan orkestra untuk musik pop.

Ia menjadi pemain bas dalam, antara lain, Orkes Telerama yang dipimpin oleh (almarhum) Isbandi dan pernah secara reguler muncul di TVRI. Pada tahun 1970-an, Gutawa pernah beberapa kali bermain film, di film Sebatang Kara (1973), Jangan Kau Tangisi (1974), Permata Bunda (1974) dan Fajar Menyingsing (1975). Tahun 1980 dia menjadi bassist pada Orkes Telerama pimpinan Isbandi yang ditayangkan di TVRI. Setelah lulus dari Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia pada tahun 1986, ia terjun sepenuhnya ke bidang musik. Tahun 1985-1993 beliau bergabung dengan Karimata, suatu grup band fusion jazz yang merilis lima album. Pada tahun 1993 ia mendirikan Erwin Gutawa Orkestra.

Pada 1985-1993 Erwin sempat ngetop selaku pemain bas grup fusion Karimata yang juga mencipta lagu instrumentalia. Grup dengan personel Erwin, Candra Darusman (keyboard), Denny TR (gitar), Aminoto Kosin (piano) dan Uce Haryono (drum, lalu digantikan oleh Budhy Haryono) tersebut bubar pada 1994.

erwin gutawa, musisi, biografi
Erwin Gutawa

Gutawa terkadang memproduseri dan menata musik bagi konser-konser musik, di antaranya konser musik Harvey Malaiholo, Ruth Sahanaya, Chrisye, Titi DJ, dan Kris Dayanti. Pada tahun 1970-an, Gutawa pernah berulang kali bermain film, di film Sebatang Kara (1973), Jangan Kau Tangisi (1974), Permata Bunda (1974) dan Fajar Menyingsing (1975)

Erwin gutawa menikah dengan Lufti Andriani. Mereka dikaruniai 2 anak, Aluna Sagita Gutawa (Gita Gutawa), lahir 11 Agustus 1993, dan Aura Aria (Rara) lahir 15 Juli 2007. Saat ini anaknya Gita Gutawa juga turut mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang musikus di Indonesia.

Biografi Buya Hamka, Dongeng Perjalanan Sastrawan Indonesia Paling Populer

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Pahlawan Nasional,  Sastrawan

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Buya Hamka. Anda mungkin pernah mendengar atau bahkan menonton sebuah film yang berjudul ‘Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk’? Film tersebut diangkat menurut novel yang ditulis oleh Buya Hamka yang diketahui selaku salah satu sastrawan terkenal di Indonesia. Berikut profil dan biografi Buya Hamka dan kisah perjalanannya.

Biografi Buya Hamka

Buya Hamka lahir pada tahun 1908 di desa kampung Molek, Meninjau, Sumatera Barat, HAMKA sendiri ialah akronim dari nama dia adalah Haji Abdul Malik Karim Amrullah.

Hamka merupakan putra dari Syekh Abdul Karim bin Amrullah, yg juga merupakan ulama di tanah minang, diawali bekerja sebagai guru agama pada tahun 1927 di Perkebunan Tebing Tinggi, Medan dan guru agama di Padang Panjang pada tahun 1929.

Hamka kemudian dilantik sebagai dosen di Universitas Islam, Jakarta dan Universitas Muhammadiyah, Padang Panjang dari tahun 1957 hingga tahun 1958.

Setelah itu, ia diangkat menjadi rektor Perguruan Tinggi Islam, Jakarta dan Profesor Universitas Mustopo, Jakarta. Dari tahun 1951 sampai tahun 1960, ia menjabat selaku Pegawai Tinggi Agama oleh Menteri Agama Indonesia.

Tetapi dia menaruh jabatan itu saat Sukarno menyuruhnya menentukan antara menjadi pegawai negeri atau bergiat dalam politik Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).

Buya Hamka merupakan sosok belajar sendiri dalam aneka macam bidang ilmu wawasan mirip filsafat, sastra, sejarah, sosiologi dan politik, baik Islam maupun Barat.Dengan kemahiran bahasa Arabnya yang tinggi, ia dapat memeriksa karya ulama dan pujangga besar di Timur Tengah mirip Zaki Mubarak, Jurji Zaidan, Abbas al-Aqqad, Mustafa al-Manfaluti, dan Hussain Haikal.

Melalui bahasa Arab juga, dia meneliti karya sarjana Perancis, Inggris dan Jerman, dia juga tekun membaca dan bertukar-tukar anggapan dengan tokoh-tokoh populer Jakarta seperti HOS Cokroaminoto, Raden Mas Soerjopranoto, Haji Fachrudin, AR Sutan Mansur, dan Ki Bagus Hadikusumo sambil mengasah bakatnya sehingga menjadi seorang ahli pidato yang andal.

Hamka aktif dalam Muhammadiyah, terpilih menjadi ketua Majlis Pimpinan Muhammadiyah di Sumatera Barat oleh Konferensi Muhammadiyah, mengambil alih S.Y. Sutan Mangkuto pada tahun 1946. Pada tahun 1953, Hamka diseleksi sebagai penasihat pimpinan Pusat Muhammadiah.

Pada 26 Juli 1977, Menteri Agama Indonesia, Prof. Dr. Mukti Ali melantik Hamka sebagai ketua umum Majelis Ulama Indonesia tetapi dia kemudiannya mengundurkan diri pada tahun 1981 sebab nasihatnya tidak dipedulikan oleh pemerintah Indonesia.

Pekerjaan Buya Hamka

Buya Hamka berprofesi selaku wartawan, penulis, editor, dan penerbit. Sejak tahun 1920-an, Hamka menjadi wartawan beberapa buah surat kabar seperti Pelita Andalas, Seruan Islam, Bintang Islam, dan Seruan Muhammadiyah.

Pada tahun 1928, dia menjadi editor majalah Kemajuan Masyarakat. Pada tahun 1932, dia menjadi editor dan mempublikasikan majalah al-Mahdi di Makassar. Hamka juga pernah menjadi editor majalah Pedoman Masyarakat, Panji Masyarakat, dan Gema Islam.

buya hamka, biografi, sastrawan

Hamka juga menciptakan karya ilmiah Islam dan karya kreatif mirip novel dan cerpen. Karya ilmiah terbesarnya yaitu Tafsir al-Azhar dan antara novel-novelnya yang menerima perhatian lazim dan menjadi buku teks sastera di Malaysia dan Singapura termasuklah Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Ka’bah, dan Merantau ke Deli.

Karya- karya buya HAMKA

  • Khatibul Ummah, Jilid 1-3. Ditulis dalam aksara Arab.
  • Si Sabariah. (1928)
  • Pembela Islam (Tarikh Saidina Abu Bakar Shiddiq),1929.
  • Adat Minangkabau dan agama Islam (1929).
  • Ringkasan tarikh Ummat Islam (1929).
  • Kepentingan melaksanakan tabligh (1929).
  • Hikmat Isra’ dan Mikraj.
  • Arkanul Islam (1932) di Makassar.
  • Laila Majnun (1932) Balai Pustaka.
  • Majallah ‘Tentera’ (4 nomor) 1932, di Makassar.
  • Majallah Al-Mahdi (9 nomor) 1932 di Makassar.
  • Mati mengandung malu (Salinan Al-Manfaluthi) 1934.
  • Di Bawah Lindungan Ka’bah (1936) Pedoman Masyarakat,Balai Pustaka.
  • Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck (1937), Pedoman Masyarakat, Balai Pustaka.
  • Di Dalam Lembah Kehidupan 1939, Pedoman Masyarakat, Balai Pustaka.
  • Merantau ke Deli (1940), Pedoman Masyarakat, Toko Buku Syarkawi.
  • Margaretta Gauthier (terjemahan) 1940.
  • Tuan Direktur 1939.
  • Dijemput mamaknya,1939.
  • Keadilan Ilahy 1939.
  • Tashawwuf Modern 1939.
  • Falsafah Hidup 1939.
  • Lembaga Hidup 1940.
  • Lembaga Budi 1940.
  • Majallah ‘SEMANGAT ISLAM’ (Zaman Jepang 1943).
  • Majallah ‘MENARA’ (Terbit di Padang Panjang), sesudah revolusi 1946.
  • Negara Islam (1946).
  • Islam dan Demokrasi,1946.
  • Revolusi Pikiran,1946.
  • Revolusi Agama,1946.
  • Adat Minangkabau menghadapi Revolusi,1946.
  • Dibantingkan ombak masyarakat,1946.
  • Didalam Lembah harapan,1946.
  • Sesudah naskah Renville,1947.
  • Pidato Pembelaan Peristiwa Tiga Maret,1947.
  • Menunggu Beduk berbunyi,1949 di Bukittinggi,Sedang Konperansi Meja Bundar.
  • Ayahku,1950 di Jakarta.
  • Mandi Cahaya di Tanah Suci. 1950.
  • Mengembara Dilembah Nyl. 1950.
  • Ditepi Sungai Dajlah. 1950.
  • Kenangan-kenangan hidup 1,autobiografi semenjak lahir 1908 sampai pd tahun 1950.
  • Kenangan-kenangan hidup 2.
  • Kenangan-kenangan hidup 3.
  • Kenangan-kenangan hidup 4.
  • Sejarah Ummat Islam Jilid 1,ditulis tahun 1938 diangsur sampai 1950.
  • Sejarah Ummat Islam Jilid 2.
  • Sejarah Ummat Islam Jilid 3.
  • Sejarah Ummat Islam Jilid 4.
  • Pedoman Mubaligh Islam,Cetakan 1 1937 ; Cetakan ke 2 tahun 1950.
  • Pribadi,1950.
  • Agama dan perempuan,1939.
  • Muhammadiyah melalui 3 zaman,1946,di Padang Panjang.
  • 1001 Soal Hidup (Kumpulan karangan dr Pedoman Masyarakat, dibukukan 1950).
  • Pelajaran Agama Islam,1956.
  • Perkembangan Tashawwuf dr abad ke era,1952.
  • Empat bulan di Amerika,1953 Jilid 1.
  • Empat bulan di Amerika Jilid 2.
  • Pengaruh ajaran Muhammad Abduh di Indonesia (Pidato di Kairo 1958), utk Doktor Honoris Causa.
  • Soal jawab 1960, disalin dari karangan-karangan Majalah GEMA ISLAM.
  • Dari Perbendaharaan Lama, 1963 dicetak oleh M. Arbie, Medan; dan 1982 oleh Pustaka Panjimas, Jakarta.
  • Lembaga Hikmat,1953 oleh Bulan Bintang, Jakarta.
  • Islam dan Kebatinan,1972; Bulan Bintang.
  • Fakta dan Khayal Tuanku Rao, 1970.
  • Sayid Jamaluddin Al-Afhany 1965, Bulan Bintang.
  • Ekspansi Ideologi (Alghazwul Fikri), 1963, Bulan Bintang.
  • Hak Asasi Manusia dipandang dari sisi Islam 1968.
  • Falsafah Ideologi Islam 1950(sekembali dr Mekkah).
  • Keadilan Sosial dalam Islam 1950 (sekembali dr Mekkah).
  • Cita-cita kenegaraan dalam anutan Islam (Kuliah biasa ) di Universiti Keristan 1970.
  • Studi Islam 1973, diterbitkan oleh Panji Masyarakat.
  • Himpunan Khutbah-khutbah.
  • Urat Tunggang Pancasila.
  • Doa-doa Rasulullah S.A.W,1974.
  • Sejarah Islam di Sumatera.
  • Bohong di Dunia.
  • Muhammadiyah di Minangkabau 1975,(Menyambut Kongres Muhammadiyah di Padang).
  • Pandangan Hidup Muslim,1960.
  • Kedudukan perempuan dalam Islam,1973.

Biografi Bu Muslimah (Laskar Pelangi) – Sosok Guru Acuan

Biografi,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Profil,  Tokoh Wanita

bu muslimah, laskar pelangiBiografi Bu Muslimah. Nama lengkap beliau ialah Muslimah Hafsari lahir di Dusun Rasau, Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Belitung Timur, 27 Februari 1952, Muslimah Hafsari lahir dari pasangan KA Abdul Hamid dan Salma Syarif, menikah dengan seorang pegawai PN Timah bernama Hazali Ali. Bu Muslimah yaitu anak ke empat dari tujuh bersaudara, dan dari pernikahannya mempunyai 3 orang anak. Wanita lembut ini yakni pengajar pengajar pertama Laskar Pelangi dan merupakan guru yang paling berguna bagi mereka. Bu Muslimah merupakan salah satu tokoh yang di angkat dalam novel paling fenomenal di Indonesia “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata

Kehidupan Bu Muslimah di SD Muhammadiyah

Lulus dari Sekolah Kepandaian Putri (SKP) Muhammadiyah pada usia 16 tahun dan mengabdikan dirinya untuk mendidik murid-murid di SD Muhammadiyah Gantung, sekolah yang dirintis pendiriannya oleh kakeknya. Sejak diangkat menjadi PNS sekitar tahun 1986, Ibu Muslimah kemudian mengajar di SD Negeri 1 Desa Lintang Kecamatan Gantung hingga tahun 1989, kemudian mengajar di Sekolah Dasar Negeri 6 Kecamatan Gantung dari tahun 1989 hingga sekarang. Bu Muslimah yakni figur guru yang pada akhirnya menginspirasi Indonesia, walaupun pada saat awal mengajar dulu ia mendapatkan gaji cuma sebesar Rp 7000,- per bulan atau bahkan kadang-kadang tidak mendapatkan sama sekali. Tahun 2008, Bu Muslimah masih mengajar di SDN 6 Gantung, Belitung.

Muslimah muda ketika itu masih berusia 17 tahun. Ia muncul ditengah guyuran hujan yang mahir dengan suatu pelepah daun pisang di tangannya. Ia terus berjalan membelah deras nya tetesan air hujan. Tujuannya ke SD Muhammadyah, disebuah kampung di Belitung. Ia dapati beberapa murid berkumpul di sudut ruanganan, menggigil dengan rasa khawatir gedung sekolah yang akan ambruk.

Perempuan itu lantas menghampiri dan membuatnya merasa nyaman. ketika hujan mereda, pelajaran pun dimulai. Perempuan itu mengajari banyak hal, termasuk bagaimana memperjuangkan kebahagian. Kemiskinan dan segala keterbatasan kemudahan mencar ilmu bukanlah hambatan untuk maju dan berprestasi.

Laskar Pelangi Dan Andrea Hirata

Rasa cinta yang begitu besar agar anak anak kampung menjadi berilmu, berbuah berkah yang melimpah. Murid2nya yang dikala itu masih SD, sekarang banyak yang sukses menjangkau pendidikan sarjana dan master. Banyak juga yang menjangkau posisi diperusahaan yang ahli. Berkah yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Andrea Hirata yang mengisahkan wanita itu dalam buku Laskar Pelangi, sekarang menjadi penulis tangguh.

bu muslimah, laskar pelangi
Bu Muslimah dalam Film Laskar Pelangi

Menjadi guru, kata Bu Muslimah yakni panggilan jiwa. Menurut Bu Muslimah, guru yang sukses adalah guru yang mampu menyampaikan pelajaran kehidupan pada siswanya. Dan guru yang mengajarkan kehidupan tidak mesti berilmu. kata beliau, seorang guru juga mesti bijaksana. Murid dengan aksara, pendiam, usil, pintar, lambat mengerti yakni tantangan bagi seorang guru. Guru yang bijak mampu mengetahui cita-cita murid-muridnya.

Muslimah tidak pernah menduga kisah hidupnya akan memberi ide jutaan orang. Tak pernah pula dia mengira, figurnya akan diangkat ke layar lebar hingga menerima apresiasi dari pemerintah. Bagi bu Mus tak ada hal yang dapat lebih membanggakan selain menyaksikan murid2nya sukses memburu pelanginya.

bu muslimah, laskar pelangi
Penghargaan Satya Lencana Pendidikan oleh SBY

Pengabdian Bu Muslimah telah menjadi wangsit bagi kaum guru. Bahkan pemerintah terkesan dan menggajarnya dengan penghargaan Satya Lencana Pembangunan dan Satya Lencana Pendidikan. Muslimah suatu nama yang tercetak baka disalah satu buku best seller di negeri ini “laskar Pelangi” karya Andrea Hirata. Tapi Muslimah tidak pernah meminta apapun. Bahkan ia lebih menentukan meninggalkan pesan, “kalau kita sudah tinggi, tidak usah disanjung-sanjung, nanti jatuh ke buminya lebih tinggi lagi”.