TintaTeras

Biografi Jenderal Sudirman, Kisah Sang Jenderal Besar Pendekar Indonesia

Biodata,  Biografi,  Biografi Tokoh Dunia,  Biografi Tokoh Indonesia,  Biografi Tokoh Islam,  Feed,  Pahlawan Nasional,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Sejarah,  Tokoh Pemimpin

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Jenderal Sudirman. Beliau diketahui selaku salah satu pahlawan Indonesia, jasa-jasanya sungguh diingat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Jenderal Sudirman ialah salah satu orang yang menemukan pangkat tertinggi dalam militer ialah Jenderal Besar Bintang Lima. Dua orang lainnya yang memperoleh pangkat bintang lima selain Jenderal Sudirman yaitu Soeharto dan A.H Nasution.

Biodata Jenderal Sudirman

Biografi Jenderal Sudirman

Nama : Raden Soedirman

Dikenal : Jenderal Besar Sudirman

Lahir : Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916

Wafat : Magelang, Jawa Tengah, 29 Januari 1950

Orang Tua : Karsid Kartawiraji (ayah), Siyem (ibu)

Saudara : Muhammad Samingan

Istri : Alfiah

Anak : Didi Sutjiati, Didi Pudjiati, Taufik Effendi, Titi Wahjuti Satyaningrum, Didi Praptiastuti, Muhammad Teguh Bambang Tjahjadi, Ahmad Tidarwono

Biografi Jenderal Sudirman

Jenderal Besar Sudirman ini lahir di Bodas Karangjati, Rembang, Purbalingga, 24 Januari 1916. Ayahnya berjulukan Karsid Kartawiuraji dan ibunya bernama Siyem.

Namun dia lebih banyak tinggal bareng pamannya yang bernama Raden Cokrosunaryo yang merupakan seorang camat sesudah diadopsi.

Ayah dan Ibu Sudirman merelakan anaknya diadopsi oleh pamannya alasannya adalah kondisi keuangan pamannya lebih baik daripada orang renta Sudirman sehingga mereka ingin yang terbaik buat anaknya.

Masa Kecil

Di usia tujuh tahun, Sudirman masuk di HIS (hollandsch inlandsche school) atau sekolah pribumi. ia kemudian pindah ke sekolah milik Taman Siswa pada tahun ketujuhnya bersekolah.

Tahun selanjutnya ia pindah ke Sekolah Wirotomo disebabkan sekolah milik taman siswa dianggap sebagai sekolah liar oleh pemerintah Belanda.

Sudirman dimengerti sangat taat dalam beragama. ia mempelajari keislaman dibawah bimbingan Raden Muhammad Kholil. Teman-sahabat Sudirman bahkan menjulukinya selaku ‘Haji’. Ia sering berceramah dan tekun dalam berguru.

Di tahun 1934, pamannya Cokrosunaryo wafat. Hal ini menjadi pukulan berat bagi Sudirman. Ia dan keluarganya jatuh miskin. Meskipun begitu beliau diperbolehkan tetap bersekolah tanpa membayar uang sekolah hingga beliau simpulan menurut Biografi Jenderal Sudirman yang ditulis oleh Sardiman (2008).

Di Wirotomo pula, Sudirman ikut mendirikan organisasi islam bernama Hizbul Wathan milik Muhammadiyah. Beliau juga menjadi pemimpin organisasi tersebut pada cabang Cilacap sehabis lulus dari Wirotomo.

Kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi serta ketaatan dalam Islam menjadikan dia dihormati oleh masyarakat. Jenderal Sudirman ialah salah satu tokoh besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Saat usianya masih 31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal.

Setelah lulus, beliau kembali belajar di Kweekschool, sekolah khusus calon guru milik Muhammadiyah pada zaman Hindia Belanda. tetapi berhenti alasannya kelemahan biaya.

Sudirman kembali ke Cilacap dan mulai mengajar di sekolah dasar Muhammadiyah. Disini pula dia bertemu dengan Alfiah, temannya ketika sekolah yang kemudian mereka menikah.

Di Cilacap, Sudirman tinggal di rumah mertuanya yang bernama Raden Sostroatmodjo seorang usahawan batik kaya. Selama mengajar di sekolah tersebut, beliau juga aktif dalam perkumpulan organisasi cowok Muhammadiayah.

Setelah Jepang berhasil menduduki Indonesia pada tahun 1942. Perubahan kekuasaan mulai terlihat. Jepang menutup sekoalh tempat Sudirman mengajar dan mengalihfungsikannya menjadi pos militer.

Meskipun begitu Sudirman melaksanakan negosiasi dengan Militer Jepang. Ia kemudian diizinkan kembali mengajar walapun kala itu perlengkapannya sangat dibatasi.

Di tahun 1944, Sudirman menjabat perwakilan di dewan karesidenan yang dibentuk oleh Jepang. Dan tak lama kemudian Sudirman diminta untuk bergabung dalam prajurit PETA (Pembela Tanah Air) oleh Jepang.

Masuk di Militer

Ketika pendudukan Jepang, beliau masuk serdadu Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor yang begitu tamat pendidikan, langsung menjadi Komandan Batalyon di Kroya. Menjadi Panglima Divisi V/Banyumas sehabis TKR terbentuk, dan akibatnya terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia (Panglima TNI).

Ia ialah Pahlawan Pembela Kemerdekaan yang tidak perduli pada keadaan dirinya sendiri demi mempertahankan Republik Indonesia yang dicintainya. Ia tercatat selaku Panglima sekaligus Jenderal pertama dan termuda Republik ini.

Setelah bom atiom di Hiroshima dan Nagasaki dijatuhkan, kekuatan militer Jepang di Indonesia mulai melemah. Sudirman yang saat itu ditahan di Bogor mulai memimpin kawan-kawannya untuk melakukan pelarian.

Sudirman sendiri pergi ke Jakarta dan bertemu dengan Soekarno dan Mohammad Hatta. Kedua proklamator tersebut meminta Sudirman memimpin pasukan melawan Jepang di Jakarta. Namun ditolak oleh Sudirman. Ia memilih memimpin pasukannya di Kroya pada tahun 19 agustus 1945.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Pemerintah mendirikan BKR (Badan Keamanan Rakyat) dan melebur PETA kedalamnya. Sudirman bersama tentaranya lalu mendirikan cabang BKR di Banyumas. Ia memimpin masyarakat disana dalam melucuti persenjataan prajurit Jepang.

Presiden Soekarno lalu membentuk TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Dimana personilnya berasal dari mantan KNIL, PETA dan Heiho. Ketika itu Soekarno menunjuk Supriyadi sebagai panglima TKR. Namun ia tidak muncul.

Inggris yang ketika itu mendarat di Indonesia bareng dengan NICA mulai mempersenjatai serdadu Belanda dan mendirikan pangkalan di Magelang.

Sudirman yang periode itu menjabat selaku kolonel mengirim pasukan untuk menghalau Inggris serta prajurit Belanda di Ambarawa. Oleh Urip Sumoharjo, Sudirman ditunjuk sebagai kepala divisi V.

Diangkat Sebagai Panglima TKR

Pada tanggal 12 November 1945, Sudirman yang era itu berumur 29 tahun terpilih sebagai pemimpin TKR. Sudirman kemudian dipromosikan sebagai seorang Jenderal. Ia juga menunjuk Urip Sumoharjo selaku kepala staf TKR. Walaupun begitu beliau saat itu belum secara resmi dilantik oleh Presiden Soekarno sebagai Kepala TKR.

Biografi Jenderal Sudirman

Agresi Militer Belanda

Ketika pasukan sekutu tiba ke Indonesia dengan alasan untuk melucuti prajurit Jepang, ternyata prajurit Belanda ikut dibonceng.

Karenanya, TKR kesannya terlibat peperangan dengan prajurit sekutu. Demikianlah pada Desember 1945, pasukan TKR yang dipimpin oleh Sudirman terlibat peperangan melawan prajurit Inggris di Ambarawa.

Dan pada tanggal 12 Desember tahun yang serupa, dilancarkanlah serangan bersama-sama terhadap semua kedudukan Inggris. Pertempuran yang berkobar selama lima hari itu risikonya memaksa pasukan Inggris mengundurkan diri ke Semarang.

Pada dikala pasukan Belanda kembali melaksanakan agresinya atau yang lebih diketahui dengan Agresi Militer II Belanda, Ibukota Negara RI berada di Yogyakarta karena Kota Jakarta sebelumnya telah dikuasai.

Jenderal Sudirman yang saat itu berada di Yogyakarta sedang sakit. Keadaannya sungguh lemah akibat paru-parunya yang cuma tingggal satu yang berfungsi.

Dalam Agresi Militer II Belanda itu, Yogyakarta pun lalu sukses dikuasai Belanda. Bung Karno dan Bung Hatta serta beberapa anggota kabinet juga sudah ditawan. Melihat keadaan itu, walaupun Presiden Soekarno sebelumnya telah menganjurkannya untuk tetap tinggal dalam kota untuk melakukan perawatan.

Namun usulan itu tidak bisa dipenuhinya sebab dorongan hatinya untuk melaksanakan perlawanan pada Belanda serta mengenang akan tanggungjawabnya sebagai pemimpin serdadu.

Melakukan Perang Gerilya

Maka dengan ditandu, dia berangkat memimpin pasukan untuk melakukan perang gerilya. Kurang lebih selama tujuh bulan ia berpindah-pindah dari hutan yang satu ke hutan yang lain, dari gunung ke gunung dalam keadaan sakit dan lemah sekali sementara obat juga nyaris-hampir tidak ada.

Tapi kepada pasukannya beliau selalu memberi semangat dan petunjuk seakan beliau sendiri tidak mencicipi penyakitnya. Namun kesannya ia harus pulang dari medan gerilya, ia tidak bisa lagi memimpin Angkatan Perang secara eksklusif, tapi pemikirannya selalu diharapkan.

Jenderal Sudirman Wafat

Penyakit TBC yang menggerogoti Jenderal Sudirman kurun itu makin parah. Beliau rajin memeriksakan diri di rumah sakit Panti Rapih. Disaat itu juga, Indonesia sedang dalam negoasiasi dengan Belanda menuntuk akreditasi kedaulatan Indonesia.

Jenderal Sudirman abad itu jarang tampil karena sedang dirawat di Sanatorium diwilayah Pakem dan lalu pindah ke Magelang pada bulan desember 1949.

Belanda kemudian mengakui kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 desember 1949 lewat Republik Indonesia Serikat. Jenderal Sudirman ketika itu juga diangkat selaku Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia.

Menurut biografi jenderal Sudirman, Diketahui setelah berjuang keras melawan penyakitnya, Pada tangal 29 Januari 1950, Panglima Besar Sudirman wafat di Magelang. Pemakamannya ke Yogyakarta diiringi oleh konvoi empat tank serta 80 kendaraan bermotor.

Pemakaman Jenderal Sudirman
Pemakaman Jenderal Sudirman

Masyarakat era itu tumpah ruah ke jalan menawarkan -penghormatan terakhir ke Panglima Sudirman. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Pemakamannya dijalankan dengan prosesi militer. Beliau dimakamkan disamping makam jenderal urip  Sumoharjo. Jenderal Sudirman lalu dinobatkan selaku Pahlawan Pembela Kemerdekaan.

Jabatan di Militer:

  • Panglima Besar TKR/TNI, dengan pangkat Jenderal Besar Bintang Lima
  • Panglima Divisi V/Banyumas, dengan pangkat Kolonel
  • Komandan Batalyon di Kroya

Tanda Penghormatan:

  • Pahlawan Pembela Kemerdekaan

Biografi Megawati Soekarnoputri, Kisah Perjalanan Putri Proklamator Indonesia

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed

Megawati Soekarnoputri ialah salah satu tokoh di Indonesia dan juga anak kedua dari Presiden Pertama Indonesia Ir. Soekarno. Megawati dikenal sebagai Presiden Indonesia ke 5 mengambil alih KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur selaku Presiden. Saat ini, Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), salah satu partai terbesar di Indonesia.

Biodata Megawati Soekarnoputri

Nama Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri
Lahir Yogyakarta, 23 Januari 1947
Orang Tua Ir. Soekarno (ayah), Fatmawati (ibu)
Suami Surindro Supjarso, Taufiq Kiemas
Anak Puan Maharani, Muhammad Prananda Prabowo, Mohammad Rizki Pramata
Pekerjaan Mantan Presiden Indonesia ke 5, Ketua Umum Partai PDI Perjuangan

Biografi Megawati Soekarnoputri

Biografi Megawati

Bernama Lengkap Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri atau dekat di sapa Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947.

Mengenai profil dan biografinya, Megawati yakni putri sulung atau anak kedua dari Presiden RI pertama yang juga proklamator, Ir. Soekarno. Ibunya Fatmawati Soekarno.

Masa Kecil

Kehidupan periode kecil Megawati dilewatkan di Istana Negara. Sejak era kanak-kanak, Megawati telah lincah dan suka main bola bareng saudaranya Guntur.

Sebagai anak gadis, Megawati memiliki kegemaran menari dan sering ditunjukkan di hadapan tamu-tamu negara yang berkunjung ke Istana.

Pendidikan Megawati Soekarnoputri

Wanita berjulukan lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri ini mengawali pendidikannya, dari SD hingga Sekolah Menengan Atas di Perguruan Cikini, Jakarta.

Sementara, dia pernah mencar ilmu di dua Universitas, ialah Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung dari 1965 hingga 1967 namun tidak menyelesaikannya. Megawati juga menuntut ilmu di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tetapi tidak menyelesaikan kuliahnya.

Dalam biografi Megawati Soekarnoputri diketahui bahwa Megawati pada mulanya menikah dengan pilot Lettu Penerbang TNI AU bernama Surindro Supjarso dan dikaruniai dua anak lelaki bernama Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama.

Pada suatu peran militer, tahun 1970, di kawasan Indonesia Timur, pilot Surindro bersama pesawat militernya hilang dalam peran. Percarian ketika itu dilaksanakan namun tidak membuahkan hasil sampai kesannya Surindro Supjarso dinyatakan meninggal dunia.

Derita tiada tara dialami oleh Megawati Soekarnoputri ketika itu sementara anaknya masih kecil dan bayi. Namun, derita itu tidak berkepanjangan dia alami, tiga tahun kemudian Mega menikah dengan pria bernama Taufik Kiemas, asal Ogan Komiring Ulu, Palembang. Kehidupan keluarganya bertambah bahagia, dengan dikaruniai seorang putri Puan Maharani.

Terjun Ke Dunia Politik

Kendati lahir dari keluarga politisi jempolan, Mbak Mega panggilan bersahabat para pendukungnya tidak terbilang cakap dalam dunia politik. Bahkan, Megawati sempat dipandang sebelah mata oleh sahabat dan musuh politiknya.

Beliau bahkan dianggap selaku pendatang baru dalam kancah politik, yakni gres pada tahun 1987. Saat itu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menempatkannya selaku salah seorang calon legislatif dari kawasan pemilihan Jawa Tengah, untuk mendongkrak suara.

Masuknya Megawati ke kancah politik, bermakna ia telah mengingkari akad keluarganya untuk tidak menggeluti ke dunia politik. Trauma politik keluarga itu ditabraknya. Megawati tampil menjadi primadona dalam kampanye PDI, walau termasuk tidak banyak bicara.

Ternyata memang berhasil. Suara untuk PDI naik. Dan dia pun terpilih menjadi anggota DPR/MPR. Pada tahun itu pula Megawati terpilih sebagai Ketua DPC PDI Jakarta Pusat.

Tetapi, kehadiran Mega di gedung DPR/MPR sepertinya tidak terasa. Tampaknya, Megawati tahu bahwa ia masih di bawah tekanan. Selain memang sifatnya pendiam, belaiu pun memilih untuk tidak menonjol mengingat kondisi politik dikala itu.

Terpilih Menjadi Ketua Umum Partai PDI

Maka belaiu memilih lebih banyak melakukan lobi-lobi politik di luar gedung wakil rakyat tersebut. Lobi politiknya, yang silent operation, itu secara langsung atau tidak pribadi, sudah memunculkan terbitnya bintang Mega dalam dunia politik.

Pada tahun 1993 ia terpilih menjadi Ketua Umum DPP PDI. Hal ini sungguh mengejutkan pemerintah pada saat itu. Proses naiknya Mega ini merupakan dongeng menawan pula. Ketika itu, Konggres PDI di Medan selsai tanpa menciptakan keputusan apa-apa.

Pemerintah mendukung Budi Hardjono menggantikan Soerjadi. Lantas, dilanjutkan dengan mengadakan Kongres Luar Biasa di Surabaya.

Pada kongres ini, nama Mega timbul dan secara telak mengungguli Budi Hardjono, kandidat yang disokong oleh pemerintah itu.

Mega terpilih selaku Ketua Umum PDI. Kemudian status Mega sebagai Ketua Umum PDI dikuatkan lagi oleh Musyawarah Nasional PDI di Jakarta.

Namun pemerintah menolak dan menganggapnya tidak sah. Karena itu, dalam perjalanan selanjutnya, pemerintah mendukung kekuatan mendongkel Mega sebagai Ketua Umum PDI.

Fatimah Ahmad cs, atas pinjaman pemerintah, mengadakan Kongres PDI di Medan pada tahun 1996, untuk mengoptimalkan kembali Soerjadi. Tetapi Mega tidak gampang ditaklukkan.

Karena Mega dengan tegas menyatakan tidak mengakui Kongres Medan. Mega teguh menyatakan dirinya sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro, selaku simbol eksistensi DPP yang sah, dikuasai oleh pihak Mega.

Peristiwa Kudatuli (27 Juli) 

Para pendukung Mega tidak inginsurut satu langkah pun. Mereka tetap berupaya menjaga kantor itu. Soerjadi yang disokong pemerintah Orde Baru Soeharto pun memberi bahaya akan merebut secara paksa kantor DPP PDI itu.

Ancaman itu lalu menjadi kenyataan. Pagi, tanggal 27 Juli 1996 kalangan Soerjadi sungguh-sungguh merebut kantor DPP PDI dari pendukung Mega. Pengambilalihan secara paksa berbuntut kerusuhan di kantor tersebut.

Akibatnya berdasarkan komnas HAM sekitar 5 orang meninggal dunia, ratusan orang terluka dan ditahan balasan peristiwa kerusuhan tersebut. Peristiwa itu kemudian di kenal dengan Peristiwa Kudatuli atau Peristiwa 27 Juli.

Namun, hal itu tidak menyurutkan langkah Mega. Malah, ia makin memantap langkah mengibarkan perlawanan. Tekanan politik yang amat telanjang kepada Mega itu, menundang empati dan simpati dari masyarakat luas.

Mega terus berjuang. PDI pun menjadi dua. Yakni, PDI pimpinan Megawati dan PDI pimpinan Soerjadi. Massa PDI lebih berpihak dan mengakui Mega. Tetapi, pemerintah mengakui Soerjadi selaku Ketua Umum PDI yang sah. Akibatnya, PDI pimpinan Mega tidak mampu ikut Pemilu 1997.

Setelah rezim Orde Baru tumbang, PDI Mega berubah nama menjadi PDI Perjuangan. Partai politik berlambang banteng gemuk dan bermulut putih itu sukses mengungguli Pemilu 1999 dengan meraih lebih tiga puluh persen suara.

Menjadi Wapres Indonesia

Kemenangan PDIP itu menempatkan Mega pada posisi paling layak menjadi presiden dibanding kader partai yang lain. Tetapi ternyata pada Sidang Umum MPR RI tahun 1999, Megawati kalah dari KH Abdurrahman Wahid yang terpilih sebagai Presiden Indonesia ke 4. Megawati Soekarnoputri abad itu hasilnya menjabat sebagai wakil presiden Indonesia.

Terpilih Menjadi Presiden RI

Tetapi, posisi kedua tersebut rupanya suatu tahapan untuk lalu pada waktunya memantapkan Mega pada posisi sebagai orang nomor satu di negeri ini.

Sebab kurang dari dua tahun, tepatnya tanggal 23 Juli 2001 anggota MPR secara aklamasi menempatkan Megawati duduk selaku Presiden RI ke-5 menggantikan KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur.

Megawati menjadi presiden sampai 20 Oktober 2003. Setelah habis kala jabatannya, Megawati kembali mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden langsung tahun 2004.

Namun, beliau gagal untuk kembali menjadi presiden sehabis kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono yang kesudahannya menjadi Presiden RI ke-6. Saat ini Megawati Soekarnoputri menjabat selaku Ketua Umum partai PDI Perjuangan.

Biografi Urip Sumoharjo – Hero Nasional Indonesia

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Pahlawan Nasional,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia
Biografi Urip Sumoharjo - Pahlawan Nasional Indonesia

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Urip Sumoharjo sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Nama tokoh hero yang satu ini banyak diabadikan selaku nama jalan dan juga bangunan di banyak kawasan di Indonesia. Jenderal Urip Sumoharjo, semasa hidupnya beliau dikenal sebagai Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia (Tentara Nasional Indonesia) yang pertama pada kurun awal kemerdekaan Indonesia. Ia berperan banyak dalam terbentuknya TNI (Tentara Nasional Indonesia) bisa dikatakan beliau selaku salah satu pendiri dari Tentara Nasional Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 22 Februari 1893 di desa Sindurjan, Purworejo, yang pada waktu itu masih kawasan Hindia Belanda. Saat lahir dia dinamakan Muhammad Sidik yang lalu waktu kecil diganti dengan nama Urip Sumoharjo. Ayahnya berjulukan Soemohardjo dan ibunya merupakan putri dari seorang bangswan, Bupati Trenggalek. Urip Sumoharjo mempunyai kerabat berjumlah lima orang. Semasa kecilnya Urip Sumoharjo dikenal selaku anak badung namun beliau mempunyai kesanggupan dalam memimpin.

Daftar Isi

Biografi Agus Rahardjo, Mantan Ketua Kpk Indonesia

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia

TintaTeras.com – Profil dan Biografi Agus Rahardjo. Ia dikenal selaku ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) era jabatan 2015 hingga 2019. Ia menggantikan Abraham Samad yang sebelumnya menjabat sebagai ketua KPK. Agus Rahardjo sendiri ialah Ketua KPK pertama yang tidak memiliki latar belakang pengalaman maupun pendidikan dibidang hukum.

Biografi Agus Rahardjo - Ketua KPK Indonesia

Biodata Agus Rahardjo

Nama : Ir. Agus Rahardjo, MSM

Lahir : Magetan, 1956

Orang Tua : Basoeki (Ayah), Suminah (Ibu)

Istri : Tutik Supriyati

Pendidikan : ITS Surabaya, Arthur D. Little Management Education Institute, Amerika Serikat

Jabatan : Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Publik, Ketua LKPP, Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)

Profil dan Biografi dan Agus Rahardjo

Agus Raharjo lahir di Magetan pada tahun 1956,dia memiliki ayah bernama Basoeki dan ibu bernama Suminah. Ia merupakan anak kedua dari dua bersaudara, tetapi kerabat perempuannya meninggal ketika Agus Rahardjo sampaumur. Sejak kecil Agus Rahardjo tinggal di Jl. Biliton, Desa Kepolorejo, Magetan, Jawa Timur.

Ia mengawali sekolahnya di SD Negeri (Sekolah Dasar Negeri) Kapolorejo di Magetan, akhir dari sana beliau kemudian melanjutkan sekolahnya di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas di Magetan, Jawa Timur. Tamat SMA, ia lalu melanjutkan pendidikannya di jenjang perguruan tinggi tinggi di ITS Surabaya jurusan Teknik Sipil, sebab cita-citanya ingin menjadi seorang kontraktor.

Setelah menemukan gelar S1 nya dari ITS Surabaya, beliau kemudian melanjutkan pendidikannya di mancanegara dengan belajar di Cambridge, Amerika Serikat tepatnya di Arthur D. Little Management Education Institute.

Ia lalu tinggal dan melakukan pekerjaan di Amerika Serikat selama lima tahun. antara tahun 1995 hingga 1997 ia aktif sebaga pembicara di forum Internasional di Paris, Perancis.

Setelah kembali ke Indonesia, dia kemudian menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan menetap di Jakarta. Ia menjabat selaku Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Publik (PPKPBJ) di Kantor Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada tahun 2006.

Kemudian pada tahun 2008, Agus Rahardjo menjadi sekertaris Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) yang ialah lembaga non-kementrian.

Dan lalu dua tahun setelahnya, Agus Rahardjo mengambil alih Roestam Syarief sebagai kepala LKPP. Selain itu Agus Rahardjo juga pernah menjabat selaku direktur pendidikan Bappenas. Sejak dulu ia dikenal sebagai pengagum berat tokoh Sutan Sjahrir.

Agus Rahardjo Menjadi Ketua KPK.

Agus Rahardjo mulai bergabung dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikala dia bareng Ketua KPK saat itu adalah Busyiro Muqodas mendeklarasikan acara Anti Korupsi.

Kemudian saat Panitia Seleksi (Pansel) membuka pendaftaran seleksi pimpinan KPK, Agus Rahardjo kemudian ikut mendaftarkan diri. Dari 500 pendaftar, beliau masuk dalam delapan besar kandidat pimpinan KPK.

Kemudian Panitia seleksi melakukan seleksi administrasi, uji kelayakan dan kepatutan yang dikerjakan oleh komisi III dewan perwakilan rakyat RI bersama dengan tubuh pemerintah lainnya seperti PPATK, Polisi Republik Indonesia, BIN, dan kejaksaan Agung.

Pada tanggal 17 Desember 2015, Agus Rahardjo terpilih sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru dengan kurun jabatan dari 2015 sampai 2019, ia resmi dilantik selaku Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Januari 2016.

Ia terpilih sebagai ketua KPK setelah mengalahkan saingannya Basariah Panjaitan dalam pemungutan bunyi untuk memilih Ketua KPK. Saat uji kelayakan dan kepatutan, ia dikenali mempunyai tabungan sejumlah 20 juta rupiah dan dan sebidang tanah di Jonggol, gambaran raya dan Bumi Serpong Damai di Tangerang.

Agus Rahardjo memliki istri berjulukan Tutik Supriyati. Dari pernikahannya dengan Tutik Supriyati, dia dikaruniai empat orang anak.

Itulah sedikit isu perihal Profil dan Biografi Agus Rahardjo Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Indonesia. Semoga Informasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca www.biografiku.com sekalian. TintaTeras.com

Biografi Tung Desem Waringin, Kisah Perjalanan Motivator Terbaik Indonesia

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Motivator Terkenal

Profil dan Biografi Tung Desem Waringin. Namanya sangat terkenal di kalangan masyarakat Indonesia selaku salah satu motivator terbaik di Indonesia. Selain sebagai motivator, Ia juga merupakan seorang ahli marketing, pelatih serta pembicara publik yang andal.

Biografi Tung Desem Waringin

Tung Desem Waringin juga diketahui sebagai seorang investor handal dan juga salah satu motivator terkaya di Indonesia. Artikel kali ini akan mengulas mengenai profil atau biografi Tung Desem Waringin sebagai salah satu motivator terbaik di Indonesia.

Biodata Tung Desem Waringin

Nama Lengkap  : Tung Desem Waringin
Lahir : Solo, 22 Desember 1967
Pekerjaan  : Konsultan, Pengusaha, Penulis
Almamater : Universitas Sebelas Maret
Nama Istri : Suryani Untoro
Anak : Tung Waldo Kamajaya, Tung Alta Kania, Tung Tiago Masimo
Orang renta : Tatang Sutikno (ayah)

Biografi Tung Desem Waringin

Tung Desem Waringin dilahirkan di Solo pada tanggal 22 Desember 1967, Tung merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Dia lahir ketika ayahnya mengalami kebangkrutan perjuangan sehingga duit pemberian dari kerabat-saudaranya digunakan utuk mengeluarkan uang hutang bukan untuk menebus Tung Desem Waringin saat lahir di rumah sakit.

Sejak kecil Tung merupakan sosok yang biasa-biasa saja, bahkan di sekolah dasar, ia lebih banyak di kumpulan murid udik daripada murid rata-rata.

Masuk Sekolah Menengah Pertama dia bertekad untuk menjadi terpelajar dengan ikut les kimia dan bergaul dengan sahabat-temannya yang cerdas namun ia belum bisa. Masuk Sekolah Menengan Atas ia lalu bertekad untuk menjadi berilmu.

Ketika berada di kelas tiga SMA, beliau lalu mengikuti les dengan giat dan bergaul dengan murid-murid yang pintar, namun ia baru lulus setelah empat kali mengulang. Nilai yang anggun dia dapatkan dikala ujian karena beliau tekun menghafal.

Kemudian masuk di sekolah tinggi tinggi, Tung Desem Waringin lebih memilih bergaul dengan mahasiswa terbaik di bidangnya baik itu di lembaga kemahasiswaan maupun mata kuliah. Hasilnya, beliau banyak menerima piagam penghargaan atas prestasinya sebagai mahasiswa pola di kampusnya.

Manajer Bank BCA Berprestasi

Menjelang simpulan kuliahnya, Tung Desem Waringin mencoba menjadi pedagang emas dengan mengambil barang di toko kakaknya yang berada di Jakarta dan lalu menjualnya di Jepara, Semarang, Ambarawa, Salatiga hingga ke Pekalongan.

Biografi Tung Desem Waringin

Setelah lulus dari Universitas Sebelas Maret di Solo pada tahun 1992 dia kemudian menjajal mendaftar atau melamar pekerjaan di BCA (Bank Central Asia), ia diterima bekerja disana sesudah berhasil menyisakan 200 pelamar lainnya.

Di BCA, dia menjadi lulusan terbaik dari acara Management Development Program di tahun 1992. Tung Desem Waringin kemudian melakukan pekerjaan selaku manajer di Bank BCA cabang Surabaya dan kemudian mengubah reputasi kantor tersebut menjadi nomor satu di Indonesia yang sebelumnya berada pada urutan 20.

Ia kemudian diantarke Jakarta dan mampu membenahi 22 kantor cabang pembantu yang mempunyai kinerja jelek se-Indonesia. Hal tersebut belanjut pada kantor BCA di Kupang, Nusa Tenggara Timur dan kemudian ke Kantor Utama BCA Cabang Malang, Jawa Timur.

Ketika krisis melanda indonesia tahun 1998 dan menciptakan BCA kolaps, yang menciptakan kantor cabang BCA lain kehabisan dana sebab penarikan besar-besaran oleh nasabahnya, di Malang, Jawa Timur, kantor BCA di bawah pimpinan Tung Desem Waringin malah surplus dana.

Hal ini kemudian yang membuat ia menemukan bonus tiga kali dalam setahun, padahal idealnya cuma satu kali setahun. Sehingga banyak perusahaan lain yang menawarinya untuk bergabung dengan proposal gaji yang menggiurkan tetapi ditolak oleh Tung Desem Waringin.

Titik Balik Menjadi Seorang Motivator

Ketika merasa berada diatas awan, ia kemudian dilanda bencana alam. Ayahnya yakni Tatang Sutikno jatuh sakit dengan penyakit liver dan juga terkena virus yang belum ada obatnya ketika itu sehingga dia lalu di rawat di Rumah sakit di Singapura.

Di segi lain, nilai tukar mata uang rupiah dikala tahun 1998 yang tidak stabil mengakibatkan gaji dan simpanan Tung Desem Waringin menjadi tidak berguna alasannya adalah tidak cukup mengeluarkan uang ongkos rumah sakit dan tidak memiliki arti apa-apa.

Hingga lalu beliau melihat dari pamflet Anthony Robbins seorang motivator termahal di dunia yang hendak mengadakan pelatihan di Singapura dengan tiket pelatihan seharga 10.000 Dollar Singapura.

Meskipun dalam kondisi bangkrut, Tung Desem Waringin lalu nekat untuk mengikuti seminar tersebut. Ia lalu meminjam duit sebesar 5.000 Dollar kepada temannya yang juga seorang pebisnis pemilik Columbia Furniture bernama Leo Chandra.

Kemudian dari hasil penjualan tanah di malang dan pertolongan saudaranya, kemudian ia berhasil membeli tiket semanir tersebut. Di tahun 2000, beliau lalu mengundurkan diri dari BCA sesudah berhari-hari menyimak VCD rekaman Anthony Robbins.

Namun beliau kemudian mendapatkan ajuan pekerjaan dari Lippo Group selaku senior vice president namun tidak cukup setahun, beliau lalu mengundurkan diri.

Ia lalu bertekad menjadi seorang motivator sesudah banyak mengikuti pelatihan Anthony Robbins di Amerika, kemudian beliau juga mengikuti pelatihan Robert Kiyosaki, Bob Proctor dan Robert G. Allen.

Penampilan pertamanya sebagai motivator awut-awutan saat beliau membawa acara di gedung KONI Jakarta yang dihadiri oleh ribuan karyawan Columbia Furniture. Tetapi kemudian di balai Sarbini, seminarnya berhasil dengan penerima dari Columbia Furniture.

Hasil seminarnya mampu dilihat dari meningkatnya pemasaran barang-barang Columbia Furniture sebanyak 40 persen. Popularitasnya selaku motivator semakin cemerlang ketika itu, banyak perusahaan yang memanggil dirinya sebagai pembicara atau motivator dengan hasil yang membuat puas.

Biografi Tung Desem Waringin - Motivator Terbaik di Indonesia

Menjadi Motivator Sukses

Ia kemudian menjadi salah satu motivator terbaik dengan tarif sebesar 8.000 Dollar dalam sekali pelatihan dan setiap bulan, beliau rata-rata mengisi hingga 30 seminar atau pelatihan.

Untuk mensiasati banyaknya seminar atau pelatihannya, ia memakai helikopter dalam bepergian dari satu program ke program lain. Ia juga rajin dalam menulis buku-buku motivasi yang laris keras dipasaran.

Pendapatannya sebagai seorang Motivator lalu beliau benamkan dalam bentuk investasi saham, surat hutang, dan reksa dana, dia juga membeli beberapa properti di Singapura dan juga mendirikan banyak perjuangan lain seperti resort di California, Amerika Serikat dan juga mendirikan pabrik batik di Solo.

Kata-Kata Bijak Tung Desem Waringin

Tak selamanya hidup sesuai cita-cita, tetapi itulah yang akan kita kenang di kurun depan nanti.

Ambisi tanpa wawasan yang cukup seperti kapal di lautan yang kering.

Salah satu ciri orang yang pantas mendapatkan penghormatan paling besar yakni orang yang sanggup menerima PAHITNYA.

Keberhasilan di era depan lebih penting, dibandingkan dengan kepedihan kita di masa kemudian.

Tidak ada satupun di dunia ini yang mampu di dapat dengan gampang. Bekerja keras dan DOA adalah cara untuk mempermudahnya.

Dalam hidup, ada hal yang tiba dengan sendirinya, dan ada hal yang harus di perjuangkan dulu untuk mendapatkannya.

Ketekunan ialah perjuangan yang dilaksanakan sehabis menjadi letih dengan apa yang sudah dijalankan.

Tinggalkan kala kemudian, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang kini maka kamu akan mencicipi kedamaian batin.

Orang-orang yang melontarkan kritik bagi kita pada hakikatnya yaitu pegawai jiwa kita, yang melakukan pekerjaan tanpa bayaran.

2 sifat kedewasaan adalah penguasaan diri dan yakin diri. Proses untuk menyebarkan keduanya secara sebanding disebut pematangan.

Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka cuma berupaya menyebabkan yang terbaik dalam setiap hal yang datang dalam hidupnya.

Kepuasan terletak pada usaha, bukan pada hasil. Berusaha dengan keras yaitu kemenangan yang hakiki.

Karya besar tidak dilakukan oleh dorongan, tapi oleh rangkaian hal-hal kecil yang dibawa tolong-menolong.

Lakukan yang terbaik untuk segala yang ingin kamu capai, dan sertailah senantiasa kegiatanmu dengan bersyukur dan do’a.

Kedamaian berasal dari dalam batin, jangan mencarinya di luar, kamu tidak akan menemukannya.

Ilmu mirip udara. Ia terlalu banyak di sekitarkita. Kamu mampu menerimanya dimana pun dan kapanpun.

Tidak iri maupun serakah tanpa menjadi budak hawa nafsu dan tidak terseret dalam segala suasana, itulah cara hidup Mulia.

Itulah profil atau biografi dari Tung Desem Waringin seorang motivator terbaik di Indonesia. Semoga Artikel ini bisa bermanfaat untuk pembaca www.biografiku.com sekalian.

Biografi Pak Raden – Pencipta Tokoh ‘Si Unyil’

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia,  Seniman
Biografi Pak Raden - Pencipta Tokoh 'Si Unyil'

Profil dan Biografi Pak Raden. Tokoh satu ini diketahui selaku Pencipta Tokoh ‘Si Unyil’. Nama asli beliau adalah Drs. Suyadi atau Raden Soejadi yang lahir pada tanggal 28 November 1932 di kawasan Puger, Jember, Jawa Timur.

Beliau ialah anak ketujuh dari sembilan bersaudara. Sosok Pak Raden terkenal dengan aksesoris khasnya adalah mengenakan beskap hitam, blangkon, kumis tebal palsu, serta tongkat kayu.

Sejak kecil Drs. Suyadi atau yang dekat disapa Pak Raden sungguh kegemaran dalam menggambar dengan menggunakan arang atau kapur dihalaman rumahnya.

Dengan menggambar, dia merasa mendapatkan dunianya sehingga tak jarang tembok rumahnya juga dipenuhi dengan gambar yang dibentuk oleh Suyadi atau Pak Raden. Hobi menggambarnya kemudian mengantar pak raden masuk ke jurusan seni rupa di ITB (Institut Teknologi Bandung) pada tahun 1952.

Di kampus ITB pula bakatnya dalam menggambar makin terasah dan semakin mengasihi dunia seni. Di kampusnya itu, beliau banyak menciptakan karya berbentukbuku dongeng bergambar untuk belum dewasa dimana beliau selaku ilustrator dan penulis ceritanya serta beliau juga membuat film pendek animasi untuk belum dewasa.

Ia kuliah di ITB hingga tahun 1960. Lulus dari ITB, Pak Raden atau Suyadi kemudian melanjutkan pengetahuannya tentang animasi di Perancis, beliau belajar disana selama empat tahun antara tahun 1961 sampai 1965.

Keahliannya dalam hal animasi kian terasah makin menjadikannya mengasihi dunia seni yang lalu kelak akan membuatnya populer dan namanya diingat di Indonesia. Kembali dari Perancis, Pak Raden atau Drs. Suyadi kemudian menjadi staf pengajar di jurusan Seni Rupa dalam seni Ilustrasi di ITB (Institut Teknologi Bandung) dari tahun 1965 sampai 1975, dia juga mengajar khusus animasi di Institut Kesenian Jakarta.

Menciptakan Tokoh Si Unyil hingga dikenal selaku Pak Raden

Kemudian memasuki tahun 1980, Pak Raden kemudian menciptakan tokoh ‘Si Unyil’ yang populer. Kata ‘Unyil’ sebetulnya berasal dari kata ‘Mungil’ yang artinya ‘kecil’. Bersama dengan itu dia juga menciptakan tokoh Pak Raden yang diketahui selaku tokoh antagonis dalam serial Sandiwara boneka Si Unyil yang ditayangkan di TVRI kurun itu, beliau menjadi pengisi bunyi tokoh Pak Raden yang kemudian menjadikannya dikenal dengan nama Pak Raden.

Biografi Pak Raden - Pencipta Tokoh 'Si Unyil'
Pak Raden dan Boneka Ciptaannya.

Image Source : detik.com

Selain menciptakan boneka tokoh si Unyil dan Pak Raden, Suyadi atau Pak Raden juga menciptakan tokoh huruf yang lain ialah Pak Ogah serta Bu Bariah. Selain itu, beliau juga berperan sebagai Art director dalam serial Si Unyil di TVRI. Serial sandiwara boneka Si Unyil sendiri yang tayang setiap hari ahad banyak disukai oleh orang-orang di Indonesia khususnya belum dewasa pada tahun 1981 yang tayang di TVRI yang di buatan oleh PPFN hingga tahun 1993 dan hingga kini program Si Unyil masih terus tayang di televisi dan banyak memperlihatkan informasi yang bersifat edukasi.

Selain menggambar atau melukis, Suyadi atau Pak Raden juga hobi mendalang, mendongeng, menciptakan ilustrasi buku-buku anak, serta membuat boneka. Ia juga dikenal tekun dalam membuat denah diatas kertas. Namun tak pernah terbesit dalam dirinya untuk menunjukkan sketsanya kepada publik. Sketsanya ia biarkan berserakan di rumahnya, Pak Raden atau Drs. Suyadi lebih memilih hidup membujang.

Sejumlah penghargaan di bidang pustaka ia dapatkan dari tahun 1970-an sampai sekarang atas karya-karyanya, Dia dianugerahi penghargaan Ganesha Widya Jasa Utama alasannya adalah jasa dan prestasi yang mencoloksebagai Pelopor Bidang Industri Kreatif Klaster Animasi dan Tokoh Animator di tingkat nasional. Penghargaan tersebut diterimanya pada peringatan 92 tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia di Aula Barat ITB. Pada tahun 2008 yang kemudian, beliau masih sempat mengeluarkan buku anak-anak yang diberi judul ‘Petruk Jadi Raja’.

Selama hidupnya, Pak Raden atau Drs. Suyadi terus memperjuangkan hak cipta dari boneka Si Unyil sebab, hak cipta dari Boneka tersebut dipegang oleh PPFN yang memproduksi Serial Si Unyil dikala itu tetapi pemegang hak cipta sesungguhnya yakni Pak Raden atau Drs. Suyadi.

Mengenai hak cipta tersebut, pada 14 Desember 1995, Drs. Suyadi menciptakan kesepakatan penyerahan hak cipta atas nama Suyadi kepada Perusahaan Umum Produksi Film Negara (PPFN). Dalam perjanjiannya, terdapat akad kedua belah pihak perihal hak cipta Si Unyil yang berlaku selama lima tahun terhitung sejak ditandatanganinya kontraktersebut.

Akan tetapi, PPFN menganggap bahwa kesepakatanpenyerahan hak cipta tersebut tetap pada PPFN untuk selamanya. Pak Raden bahkan tak pernah menerima royalti dari boneka yang ia ciptakan tersebut, hal itu juga yang membuat kehidupannya memprihatinkan.

Biografi Pak Raden - Pencipta Tokoh 'Si Unyil'
Wajah Asli Pak Raden

Pak Raden Pencipta Tokoh Si Unyil Meninggal Dunia

Pak Raden lebih banyak menghabiskan waktunya di rumahnya menghibur warga sekitar terutama bawah umur di jalan Petamburan II No, 27, Tanah Abang Jakarta Pusat. Hingga selesai hayatnya, pak raden terus berharap biar hak cipta Tokoh Si Unyil kembali kepadanya. Pada tanggal 30 Oktober 2015 pukul 10 malam,  Pak Raden atau Drs. Suyadi menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Pelni alasannya penyakit Sendi atau Osteoarthritis yang beliau derita.

Pak Raden wafat di usia 82 tahun. Ia dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta pada tanggal 31 Oktober 2015. Itulah Biografi singkat mengenai Pak Raden yang ialah pencipta Tokoh Si Unyil. Semoga info ini mampu berguna buat pembaca www.biografiku.com sekalian. Selamat Jalan Pak Raden. 🙂

Biografi Khoirul Anwar – Penemu Jaringan 4G

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Penemu,  Profil,  Profil dan Biografi Tokoh Nasional Indonesia

Biografi Khoirul AnwarProfil dan Biografi Khoirul Anwar. Ilmuwan asal Indonesia ini memang pantas untuk diacungi jempol. Beliau dikenal selaku Penemu dari Teknologi Jaringan 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing). Professor Khoirul Anwar lahir pada 22 Agustus 1978 di Kediri, Jawa Timur. beliau ialah Putra dari pasangan (almarhum) Sudjianto dengan Siti Patmi seorang petani di kediri. Ayahnya meninggal alasannya sakit ketika dia gres lulus SD tahun 1990. Ayah Khoirul meninggal alasannya sakit, saat ia baru lulus SD pada 1990. Ibunyalah lalu berusaha keras menyekolahkannya, walaupun kedua orang tuanya tidak ada yang lulus Sekolah Dasar. Sejak kecil, Khoirul hidup dalam kemiskinan. Tapi ada saja jalan baginya untuk terus menuntut ilmu. Misalkan, saat melanjutkan Sekolah Menengan Atas di Kediri, tiba-tiba ada orang yang memberikan kos gratis untuknya. Kemudian beliau meneruskan kuliah di ITB Bandung Jurusan Teknik Elektro lulus dengan predikat cum laude di tahun 2000.

Selama 4 tahun beliau senantiasa mendapatkan beasiswa. “Orang bau tanah aku tidak perlu mengantarkan uang lagi,” kata Khoirul mengenang kurun lalunya. Otaknya yang encer terus menenteng Khoirul ke pendidikan yang tinggi. Setelah itu beliau menerima beasiswa untuk melanjutkan S2 dari Panasonic di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) Jepang dan lulus pada tahun 2005, dan selanjutnya lalu ia menerima beasiswa untuk melanjutkan kuliah S3 dari perusahaan Jepang dikampus yang sama Nara Institute of Science and Technology (NAIST) Jepang. Khoirul Anwar kemudian menikah dengan Sri Yayu Indriyani dan dikaruniai tiga orang putra, Khoirul tinggal di Nomi, Ishikawa, tak jauh dari daerah kerjanya. Meski berprestasi cemerlang di Jepang, namun Khoirul menyimpan keinginan untuk kembali ke Indonesia suatu hari nanti.

Penemu Jaringan 4G berbasis Orthogonal Frequency-Division Multiplexing (OFDM)

Mengenai penemuannya yaitu teknologi jaringan 4G berbasis Orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM)  adalah suatu cara meminimalkan daya transmisi pada tata cara multicarrier mirip Orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM) dan Multi-carrier code division multiple access (MC-CDMA). Caranya yaitu dengan memperkenalkan spreading code menggunakan Fast Fourier Transform sehingga kompleksitasnya menjadi sangat minim. Dengan tata cara ini ia bisa meminimalkan fluktuasi daya. Dia mengurangi daya transmisi pada orthogonal frequency division multiplexing. Hasilnya, kecepatan data yang dikirim bukan menurun mirip lazimnya, melainkan malah meningkat. “Kami mampu menurunkan power sampai 5dB=100 ribu kali lebih kecil dari yang dibutuhkan sebelumnya,” kata beliau. Dunia memujinya. Khoirul juga mendapat penghargaan bidang Kontribusi Keilmuan Luar Negeri oleh Konsulat Jenderal RI Osaka pada 2007.

Maka peralatan telekomunikasi yang digunakan tidak perlu menawarkan cadangan untuk daya yang tinggi. Belakangan, temuan ini ia patenkan. Teknik ini telah digunakan oleh perusahaan satelit Jepang. Dan yang juga menjadikannya membuatnya kaget, metode 4G ternyata sangat seperti dengan temuan yang beliau patenkan itu

Teknologi 4G Terinspirasi dari Kartun Dragon Ball

Kemudian inovasi yang lain adalah dosen sekaligus peneliti asal Indonesia yang bekerja di laboratoriom Information Theory and Signal Processing, Japan Advanced Institute of Science and Technology, di Jepang Saat itu terdesak alasannya adalah mesti mengajukan tema penelitian untuk mendapatkan dana riset, Khoirul memeras otaknya. Akhirnya pandangan baru itu muncul juga dari Dragon Ball Z, film animasi Jepang yang kerap dia tonton. Ketika Goku, tokoh utama Dragon Ball Z, hendak melayangkan jurus terdahsyatnya, ‘Genki Dama’ alias Spirit Ball, Goku akan menyerap semua energi mahluk hidup di alam, sehingga menciptakan tenaga yang luar biasa. khoirul memisalkan jurus Spirit Ball Goku sebagai Turbo Equalizer (dekoder turbo) yang bisa menghimpun seluruh energi dari blok transmisi yang ter-delay, maupun blok transmisi terdahulu, untuk melenyapkan distorsi data akhir interferensi gelombang.

“Konsep itu aku turunkan formula matematikanya untuk dipraktekkan pada observasi saya,” kata Khoirul, terhadap VIVAnews melalui surat elektroniknya, Jumat 13 Agustus 2010. Maka pandangan baru itu sekarang mewujud menjadi sebuah paper bertajuk “A Simple Turbo Equalization for Single Carrier Block Transmission without Guard Interval.”

Asisten Profesor berusia 31 tahun itu mampu mematahkan asumsi yang awalnya ‘tak mungkin’ di dunia telekomunikasi. Kini suatu sinyal yang dikirimkan secara nirkabel, tak perlu lagi diperisai oleh guard interval (GI) untuk menjaganya kebal terhadap delay, pantulan, dan interferensi. Turbo equalizer-lah yang mau membatalkan interferensi sehingga receiver bisa menerima sinyal tanpa distorsi.

Dengan mengenyahkan GI, dan mempergunakan dekoder turbo, secara teoritis malah bisa menghilangkan rugi daya transmisi alasannya adalah tak perlu mengirimkan daya untuk GI. Hilangnya GI juga mampu diisi oleh parity bits yang mampu dipakai untuk memperbaiki kesalahan akhir distorsi (error correction coding).

“GI bahwasanya yakni sesuatu yang ‘tidak berkhasiat’ di receiver selain hanya untuk menjadi pembatas. Jadi mengantarkan power untuk sesuatu yang ‘tidak memiliki kegunaan’ yaitu tidak berguna,” kata Khoirul.

Gagasan ini sendiri, dijalankan Khoirul bersama Tadashi Matsumoto, profesor utama di laboratorium tempat Khoirul bekerja. Saat itu beliau dan Tadashi hendak mengajukan proyek ke Kinki Mobile Wireless Center. Setelah menurunkan formula matematikanya secara konkrit, Khoirul meminta rekannya Hui Zhou, untuk menciptakan programnya. Metode ini mampu dikatakan mampu memecahkan masalah transmisi nirkabel. Apalagi dia mampu diterapkan pada hampir semua tata cara telekomunikasi, termasuk GSM (2G), CDMA (3G), dan cocok untuk diterapkan pada sistem 4G yang membutuhkan kinerja tinggi dengan tingkat kompleksitas rendah.

Biografi Khoirul Anwar -  Penemu Jaringan 4G
Spirit Ball Goku selaku Inspirasi temuan 4G

Biografi Khoirul Anwar -  Penemu Jaringan 4G
Chained Turbo Equaliation

Ia juga mampu diterapkan Indonesia, terlebih di kota besar yang punya banyak gedung pencakar langit, maupun di daerah pegunungan. Sebab di tempat tadi umumnya gelombang yang ditransmisikan mengalami pantulan dan delay lebih panjang. Tak heran jika temuan ini membesut penghargaan Best Paper untuk kategori Young Scientist pada Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC) 2010-Spring yang digelar 16-19 Mei 2010, di Taiwan.

Kini hasil temuan yang sudah dipatenkan itu dipakai oleh suatu perusahaan elektronik besar asal Jepang. Bahkan teknologi ini juga tengah dijajaki oleh raksasa telekomunikasi China, Huawei Technology.

Itulah yang mengantarkan alumnus ITB tersebut kini menjadi ajudan profesor di JAIST, Jepang. Dia mengajar mata kuliah dasar engineering, melakukan penelitian, dan membimbing mahasiswa. Saat ini Khoirul sedang menggeluti dua topik penelitian yang dikerjakan sendiri dan enam topik penelitian yang digarap bareng enam mahasiswanya.

Sukses di negeri orang tak menjadikannya lupa dengan tanah kelahiran. “Suatu dikala saya juga akan tetap pulang ke Indonesia. Setelah menjangkau ilmu yang banyak di mancanegara,” kata Khoirul. Baginya keluarga banyak menunjukkan inspirasi dalam menemukan pandangan baru-wangsit gres. “Belakangan ini saya berhasil menemukan teknik gres dan sangat efisien untuk wireless network dikala bermain dengan belum dewasa,” katanya.

Biografi Khoirul Anwar
Khoirul Anwar bareng keluarga

Malahan, Khoirul sering mengajak anak-anaknya melakukan riset skala kecil di rumahnya. Bersama anak-anaknya pula, Khoirul sering menyediakan waktu menonton bareng , khususnya film animasi kegemarannya: Dragon Ball Z, Kungfu Panda, Gibli, atau Detektif Conan.

“Film animasi mengajarkan anak kita nilai yang harus kita ketahui dalam kehidupan,” kata Khoirul. Film animasi Gibli, misalnya, banyak bercerita bagaimana semestinya manusia mampu dekat dengan alam, tidak merusaknya, serta mencintai mahluk hidup.

Bahkan inspirasi dan semangat gres seringkali muncul dari menonton film. Misalnya nilai kehidupan yang ia petik dari film Kungfu Panda: ‘There is no secret ingredient, just believe’. “Nilai ini aku artikan bahwa tidak ada diam-diam berhasil, percayalah bahwa apapun yang kita kerjakan mampu menciptakan kita sukses.” kata Khoirul. www.biografiku.com

Biografi Didi Petet – Pemain Drama Senior Indonesia

Aktor,  Artis,  Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Selebriti,  Seniman
Biografi Didi Petet - Aktor Senior Indonesia

Tokoh satu ini diketahui sebagai salah satu artis dan juga pemeran senior indonesia yang sudah terkenal dimata penduduk Indonesia lewat peran-perannya. Banyak orang mengenal dirinya selaku Emon yang melejit melalui film Catatan Si Boy yang terkenal saat tahun 90’an. Berikut Profil dan Biografi Didi Petet. Bernama lengkap Didi Widiatomo, dalam dunia hiburan tanah air, beliau lebih diketahui dengan nama Didi Petet. Beliau dilahirkan di kota Surabaya, pada tanggal 12 Juli 1956.  Ketika masih duduk di Bangku Sekolah Menengah Atas, Didi Petet sudah tertarik dengan namanya dunia akting. Karirnya dipanggung teater tanah air dimulai saat ia berkenalan dengan seniman Harry Rusli.

Mulai Berkarir Di Dunia Perfilman

Didi Petet juga menggeluti dunia pantomin selain bergelut dalam dunia teater. Karirnya dalam dunia perfilman tanah air dimulai ketika beliau bermain dalam film berjudul Semua Karena Ginah pada tahun 1985. Penghargaannya selaku Pemeran Pembantu Terbaik diperolehnya dikala ajang film Indonesia dari film Cinta Anak Zaman tahun 1988.

Munculnya film Fenomenal tahun 90’an ialah Catatan Si Boy lalu melambungkan nama Didi Petet saat itu dimana beliau berperan selaku Emon, tokoh ini dikenal luas oleh penduduk alasannya adalah kebanci-banciannya. Selain Catatan Si Boy, Dalm Profil dan Biografi Didi Petet lainnya, dia juga diketahui luas berkat film Si Kabayan.

Biografi Didi Petet - Aktor Senior Indonesia
Didi Petet selaku Emon dalam film Catatan Si Boy

Dari panggung layar lebar, Didi Petet kemudian terjun ke dunia sinetrn. Cintaku Dirumah Susun, Losmen, Maha Kasih, Buku Harian, Dunia Tanpa koma dan Primadona ialah daftar sinetron yang pernah dibintangi oleh Didi Petet.

Seiring kebangkitan dunia perfilman permulaan tahun 2000an, Didi Petet lalu kembali memainkan kiprahnya dalam film anak-anak yang berjudul Petualangan Sherina. Selain film tersebut, Didi Petet juga bermain dalam film lain yang berjudul Lost in Papua, Emak Naik Haji, Dibawah Lindungan Ka’bah, serta pasir berbisik dan juga Ketika Cinta Bertasbih yang diangkat dari Novel Karya Habiburrahman El Shirazy dan juga lain-lain.

Nominasi sebagai Pemean Utama Pria Terfavorit dan juga pasangan terbaik dan pasangat terfavorit diraihnya di ajang Indonesian Movie Award dalam filmnya yang berjudul Jermal tahun 2009. Namun dalam ajang itu terjadi kontroversi alasannya adalah Didi Petet ialah Ketua Dewan Juri di Ajang tersebut.

Pada tanggal 15 Mei 2015, Didi Petet meninggal dunia alasannya adalah penyakit Lambung yang sudah usang dideritanya. Kematian Didi Petet juga mengagetkan dunia hiburan tanah air karena artis senior tersebut sebelumnya sangat tampaksehat.

DAFTAR FILM DIDI PETET

  1. “Semua Karena Ginah” (1985)
  2. “Catatan Si Boy” (1987)
  3. “Namaku Joe” (1988)
  4. “Gema Kampus 66” (1988)
  5. “Catatan Si Boy II” (1988)
  6. “Cinta Anak Jaman” (1988)
  7. “Catatan Si Boy III” (1989)
  8. “Pacar Ketinggalan Kereta” (1989)
  9. “Bercinta Dalam Mimpi” (1989)
  10. “Si Kabayan Saba Kota” (1989)
  11. “Sepondok Dua Cinta” (1990)
  12. “Rebo dan Robby” (1990)
  13. “Gampang-Gampang Susah” (1990)
  14. “Joe Turun ke Desa” (1990)
  15. “Oom Pasikom” (1990)
  16. “Catatan si Boy IV” (1990)
  17. “Catatan Si Boy V” (1991)
  18. “Boneka dari Indiana” (1991)
  19. “Si Kabayan dan Anak Jin” (1991)
  20. “Asmara” (1992)
  21. “Si Kabayan Saba Metropolitan” (1992)
  22. “Si Kabayan Cari Jodoh” (1994)
  23. “Petualangan Sherina” (2000)
  24. “Pasir Berbisik” (2001)
  25. “Arisan!” (2003)
  26. “Eiffel I’m in Love” (2003)
  27. “Rindu Kami PadaMu” (2004)
  28. “Apa Artinya Cinta?” (2005)
  29. “Tentang Dia” (2005)
  30. “Ketika” (2005)
  31. “Banyu Biru” (2005)
  32. “D’Girlz Begins” (2006)
  33. “Kamulah Satu-Satunya” (2007)
  34. “Kirun + Adul” (2009)
  35. “Jermal” (2009)
  36. “Ketika Cinta Bertasbih” (2009)
  37. “Emak Ingin Naik Haji” (2009)
  38. “Ai Lop Yu Pul” (2009)
  39. “Di Bawah Langit” (2010)
  40. “Bebek Belur” (2010)
  41. “Kabayan Kaprikornus Milyuner” (2010)
  42. “Baik-Baik Sayang” (2011)
  43. “Lost in Papua” (2011)
  44. “Catatan (Harian) si Boy” (2011)
  45. “Di Bawah Lindungan Ka’bah” (2011)
  46. “5 cm” (2012)
  47. “Madre” (2013) Nominasi Aktor Pendukung terbaik Piala Citra 2013
  48. “Bangun Lagi Dong Lupus” (2013)
  49. “12 Menit” (2014)
  50. “Ketika Tuhan Jatuh Cinta” (2014)
  51. “Guru Bangsa: Tjokroaminoto” (2015)

DAFTAR SINETRON DIDI PETET

  1. Kabayan
  2. Buku Harian
  3. Cintaku Di Rumah Susun
  4. Primadona
  5. Ridho
  6. Maha Kasih
  7. Kapan Kita Pacaran Lagi
  8. Dunia Tanpa Koma
  9. Losmen
  10. Siapa yang Meniduri Ranjangku
  11. 3 Semprul Mengejar Surga (2013)
  12. Preman Pensiun (2015)

Itulah sekelumit cerita mengenai Profil dan Biografi Didi Petet salah satu Aktor Senior Kawakan Indonesia. Semoga Informasi ini berfaedah bagi pembaca TintaTeras.com sekalian

Biografi Jenderal Ahmad Yani, Cerita Tokoh Pendekar Revolusi

Biografi Tokoh Indonesia,  Feed,  Pahlawan Nasional

Jenderal Ahmad Yani diketahui sebagai selaku salah satu hero Revolusi Indonesia. Ia tergolong salah satu korban dari tujuh perwira tinggi militer TNI AD yang terbunuh oleh anggota G30S/PKI di tahun 1965.

Biografi Jenderal Ahmad Yani

Jasadnya didapatkan di sumur Lubang Buaya bersama jasad jenderal lainnya. Ahmad Yani gugur ditembak di rumahnya sendiri oleh sersan dua Gijadi yang merupakan prajuritnya sendiri ketika kejadian G30S/PKI.

Biografi Jenderal Ahmad Yani

  • Nama : Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Anumerta) Ahmad Yani
  • Lahir : Purworejo, Jawa Tengah, 19 Juni 1922
  • Wafat : Jakarta, 1 Oktober 1965
  • Orang Tua : Sarjo bin Suharyo (ayah), Murtini (ibu)
  • Istri : Yayu Rulia Sutowiryo
  • Anak : Indriah Ami Yani, Elina Lilik Yani, Widna Ami Yani, Remi Tha Yani, Untung Murfeni Yani, Irawan Sura Eddy Yani, Amelia Achmad Yani
  • Gelar : Pahlawan Revolusi

Jenderal Ahmad Yani, beliau dilahirkan di Purworejo, Jawa Tengah pada tanggal 19 Juni 1922. Ia wafat di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965. Ahmad Yani ialah anak dari pasangan Sarjo bin Suharyo dan Murtini.

Masa Pendidikan

Pendidikan formal Ahmad Yani diawalinya di HIS sebuah sekolah setingkat Sekolah Dasar zaman belanda di Bogor.  Ia selesaikan pendidikannya pada tahun 1935.

Ia kemudian melanjutkan sekolahnya ke MULO sebuah sekolah setingkat Sekolah Menegah Pertama zaman Belanda di Bogor. Setelah selesai dari sana pada tahun 1938, berikutnya ia masuk ke AMS sekolah setingkat sekolah Menengah Umum di Jakarta.

Masuk Ke Militer

Di AMS, beliau menjalaninya cuma sampai kelas dua. Ini sehubungan dengan adanya milisi yang diumumkan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Achmad Yani kemudian mengikuti pendidikan militer pada Dinas Topografi Militer di Malang dan secara lebih intensif di Bogor.

Dari sana Ahmad Yani mengawali karir militernya dengan pangkat Sersan. Kemudian sesudah tahun 1942 ialah sehabis pendudukan Jepang di Indonesia, beliau juga mengikuti pendidikan Heiho di Magelang dan berikutnya masuk tentara Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor.

Berbagai prestasi pernah diraihnya pada periode perang kemerdekaan. Ia berhasil menguras senjata Jepang di Magelang. Setelah Tentara Keamanan Rakyat (TKR) terbentuk, Ahmad Yani diangkat menjadi Komandan TKR Purwokerto.

Ketika Agresi Militer Pertama Belanda terjadi, pasukannya yang beroperasi di daerah Pingit berhasil menahan serangan Belanda di kawasan tersebut. Maka ketika Agresi Militer Kedua Belanda terjadi, dia dipercayakan memegang jabatan selaku Komandan Wehrkreise II yang mencakup daerah pertahanan Kedu.

Menumpas Pemberontakan DI/TII 

Setelah Indonesia menerima pengakuan kedaulatan, Ahmad Yani diserahi tugas untuk melawan prajurit pemberontak DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) yang masa itu dipimpin oleh Kartosuwiryo yang membuat kekacauan di kawasan Jawa Tengah.

Ketika itu dibentuk pasukan Banteng Raiders yang diberi latihan khusus hingga pasukan DI/TII pun sukses dikalahkan. Seusai penumpasan DI/TII tersebut, dia kembali ke Staf Angkatan Darat.

Sekolah Komando di Amerika dan Inggris

Pada tahun 1955, Ahmad Yani disekolahkan ke Amerika di Command and General Staff College di Fort Leaven Worth, Kansas, selama sembilan bulan.

Pada tahun 1956, dia juga mengikuti pendidikan selama dua bulan pada Spesial Warfare Course di Inggris. Tahun 1958 saat pemberontakan PRRI terjadi di Sumatera Barat, Ahmad Yani yang masih berpangkat Kolonel diangkat menjadi Komandan Komando Operasi 17 Agustus.

Menteri/Panglima Angkatan Darat

Ia memimpin penumpasan pemberontakan PRRI dan sukses menumpasnya. Hingga pada tahun 1962, Jenderal Ahmad Yani diangkat menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat.

Ahmad Yani senantiasa berlainan paham dengan PKI (Partai Komunis Indonesia). Kala itu Partai Komunis Indonesia yang dipimpin oleh DN Aidit berniat membentuk Angkatan Kelima selain ABRI dan Polisi untuk menghadapi konfrontasi dengan Malaysia. Namun Jendera Ahmad Yani menolak harapan PKI untuk membentuk Angkatan Kelima yang terdiri dari buruh dan tani yang dipersenjatai.

Diculik oleh G30S/PKI 

Oleh karena itu, ia menjadi salah satu sasaran PKI yang diculik dan dibunuh di antara tujuh petinggi TNI Angkatan Darat lewat Pemberontakan G30S/PKI (Gerakan Tiga Puluh September/PKI). Pemberontakan ini dipimpin oleh Letkol Untung dari pasukan Cakrabirawa yang ialah pasukan pengawal presiden.

Menjelang subuh, Pasukan Cakrabirawa ini lalu mengunjungi kediaman dari Menteri/Panglima Angkatan Darat itu. Ahmad Yani ditembak di depan kamar tidurnya pada tanggal 1 Oktober 1965 (dinihari). Pelaku Penembak Ahmad Yani bernama Gijadi yang berpangkat sersan dua dari Cakrabirawa.

Ia menembak Menteri/Panglima Angkatan Darat itu atas perintah Sersan Satu Raswad. Jenazahnya Menteri/Panglima Angkatan Darat itu lalu didapatkan di Lubang Buaya, Jakarta Timur bareng dengan jasad 6 perwira yang lain.

Gugur Sebagai Pahlawan Revolusi

Jenazahnya lalu dimakamkan secara patut di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Ahmad Yani gugur selaku Pahlawan Revolusi. Pangkat sebelumnya sebagai Letnan Jenderal dinaikkan satu tingkat (sebagai penghargaan) menjadi Jenderal.

Bintang Penghargaan

  • Bintang RI Kelas II
  • Bintang Sakti
  • Bintang Gerilya
  • Bintang Sewindu Kemerdekaan I dan II
  • Satyalancana Kesetyaan VII, XVI
  • Satyalancana G:O.M. I dan VI
  • Satyalancana Sapta Marga (PRRI)
  • Satyalancana Irian Barat (Trikora)
  • Ordenon Narodne Armije II Reda Yugoslavia (1958)
  • Tanda Penghormatan : Pahlawan Revolusi