Suatu dikala, dikala Jason sedang berlatih di Crystal Palace National Sports Centre di London, sebuah tim pencari talenta melihat talenta Jason dan mengajaknya untuk menggeluti di dunia modelling. Lagi-lagi keberuntungan berpihak pada bintang film ini. Saat menjadi versi iklan dari produk pakaian French Connection, sutradara Guy Ritchie menawarinya untuk ikut bermain dalam filmnya. Ritchie mengaku tertarik sosok Statham ketika menjadi bintang iklan Levi jeans selain pengalamannya di dunia pasar gelap. Maklum, ketika itu Ritchie memang mencari karakter yang sempurna untuk tokoh Bacon yang kehidupannya tak jauh-jauh dari sales pasar gelap. Maka mulailah Jason Statham menggeluti dunia peran lewat film pertamanya Lock, Stock And Two Smoking Barrels pada tahun 1998. Saat itulah lalu beliau mulai populer di dunia perfilman.

Dalam setiap filmnya ia selalu menunjukkan kebolehannya tanpa santunan stuntman (pemain film pengganti). Di samping keahliannya dalam ilmu beladiri, pria ini juga dibekali dengan aksen Inggris yang unik dengan nada bunyi yang berat, sehingga sungguh pas jikalau beliau dinobatkan selaku pemeran action paling fenomenal di Hollywood dikala ini. Sama mirip Donnie Yen, Jason Statham juga menguasai bela diri kickboxing, wing chun kung fu, karate dan Jujitsu. Saat syuting THE TRANSPORTER I di tahun 2002, Jason Statham melaksanakan semua aksi berbahaya tanpa perlindungan Stuntman, utamanya untuk adegan menyelam dan langgar jotos.

Jason Statham merupakan penggemar dari film James Bond mirip yang dikatakannya bahwa “Tokoh James Bond itu sudah ada sejak dulu. Saya merupakan penggemar James Bond dan saya menoton setiap film-filmnya. Jika saya mendapatkan tugas yang bergengsi itu, maka aku akan berpikir untuk menambahkan suatu hal gres, gaya modern pastinya”

Jason Statham

Saat syuting di Amerika, Statham lebih banyak menghabiskan waktunya di Los Angeles, California. Baginya, Inggris tetap menjadi rumah baginya. Teman dan keluarga ialah hal utama yang membuatnya senantiasa kangen Inggris. Jason Statham pernah diusir dari pesta yang digelar bos Playboy di mansionnya, gara-gara dia menolak berpose panas dengan model-model Playboy yang kebetulan juga dipanggil di pesta bertajuk Midsummer Night’s Dream Party pada Agustus 2008 silam. Jason Statham menjalin kekerabatan dengan versi Playboy, Kelly Brook, selama tujuh tahun. Sayang relasi indah itu tak putus ketika Brook berjumpa Billy Zane. Putus dari Zane, Brook kembali ke Statham, meski akhirnya korelasi ini tak bertahan lama, dan sejak April 2010, Statham balasannya resmi menjadi kekasih Rosie Huntington-Whiteley, model Victoria’s Secret yang juga bintang Transformers : Dark In The Moon.

Berikut Daftar Film-film yang dibintangi oleh Jason Statham

• 1998 Lock, Stock and Two Smoking Barrels
• 2000 Snatch, Turn It Up
• 2001 Ghosts of Mars, The One, Mean Machine
• 2002 Thai Boxing: A Fighting Chance, The Transporter
• 2003 The Italian Job
• 2004 Collateral, Cellular
• 2005 Transporter 2, Revolver, London
• 2006 Chaos, The Pink Panther, Crank
• 2007 War, In the Name of the King: A Dungeon Siege Tale,
• 2008 The Bank Job, Death Race, Transporter 3
• 2009 Crank 2: High Voltage, The Brazilian Job
• 2010 The Expendablles
• 2011 The Mechanic, Blizt, The Killer Elite
• 2012 Safe, The Expendables 2

Itulah sepenggal dongeng tentang biografi jason statham, yang kisahnya berawal dari atlet olahraga sampai menjadi seorang aktor hollywood terkenal. Semoga info ini menjadi berfaedah bagi para pembaca.

Sejak kecil Paul Walker yang sudah masuk televisi, dia cuma bersikap kalem dan bersahaja walaupun karirnya banyak dianggap remeh. Namun, Pelan tapi pasti, peran profil dari pemain drama Paul Walker mulai beranjak naik dari peran-tugas kecil sebagai pemain film kanak-kanak, remaja, sampai sekarang sampaumur dan kemudian menjadi bintang di franchise The Fast and the Furious. Hebatnya, pemain film yang lahir di California ini tetap konsisten berkarya tanpa cepat jadi angkuh. Total pendapatan dari film-film yang pernah dibintanginya pun kini sudah melampaui satu miliar dolar Amerika Serikat. Paul Walker memiliki motto hidup ‘go big or go home’ dia selalu berusaha untuk total dalam apapun yang dilakukannya baik itu dalam kehidupan langsung maupun dalam kerjaannya sebagai aktor film.

…Motto ini berlaku untuk seluruhnya. Ini mirip jikalau Anda mengejar-ngejar sesuatu yang dikehendaki Anda mesti mencurahkan seluruh kesepakatan Anda disitu, atau tidak usah melakukan apa-apa sekalian. Saya menerapkan hal itu pada semuanya. Saya menerapkannya pada hubungan saya, saya mengaplikasikannya pada pada olahraga, aku mengaplikasikannya pada seluruhnya. Begitu cara hidup aku. Saya suka yang mirip itu,” kata Walker.

Diluar kehidupannya selaku pemain film film Holywood, Paul Walker menjadi langsung dan profil yang ramah, sungguh santai, dan bersahaja. Pada tanggal 4 November 1999, pacar Walker, Rebecca, melahirkan seorang bayi perempuan yang dinamai Meadow Rain Walker. Walker dan Rebecca sendiri tidak pernah bermaksud untuk punya anak, tetapi bagi mereka Meadow tetaplah prioritas mereka yang nomor satu. Setelah berpisah dengan Rebecca, Meadow tinggal bareng ibunya, sementara Walker tetap tinggal di California.

Melalui Film The Fast and the Furious lah yang lalu menjadikan Paul Walker menajdi aktor yang lalu pantas diperhitungkan keberadaannya di Holywood. Tapi, meski hanya dianggap sebagai seorang pemain film yang bergaya di belakang setir, Walker yang gemar mengutak-atik mobil bahwasanya tahu banyak wacana kehidupan selaku pembalap. Saat ini, ia masih sering ikut balapan di simpulan pekan. Walker telah timbul dalam seri balapan RedLine Time Attack berulang kali dengan mengendarai Nissan Skyline GT-R R34 dan Porsche 911 GT3 RS. Tahun lalu, Walker juga berlaga di event yang sama dengan mengendarai BMW M3 E92.

Saat ditanya perbedaan menonjol antara pengalamannya menjadi pembalap di franchise The Fast and the Furious serta pengalamannya di lintasan balap yang orisinil, Walker eksklusif membahas ihwal ekspresinya ketika menyetir. “Para pengemudi terbaik justru sungguh damai ketika berkendara. Sama sekali tidak seperti dengan yang Anda lihat di Fast and Furious ketika aksara saya selalu berkata, ‘Woo,’ dan menampilkan wajah yang sangat ekspresif. Ketika saya berkendara di lintasan balap, saya berpura-pura sedang menyimak Coldplay. Saya benar-benar kalem. Sayangnya, hal itu tidak terlihat manis di layar lebar, jadi kami harus berteriak-teriak dan terlihat sedikit takut dalam adegan-adegan balapan itu.”

Paul Walker yang mengakui bahwa dirinya adalah pecandu kecepatan dan petualangan menyampaikan bahwa ia tidak merasa khawatir, baik pada saat melakukan adegan berbahaya di film-film Fast and Furious maupun saat balapan. “Saya tidak takut dengan apapun. Itulah aku yang bahwasanya. Kakek saya juga dahulu begitu. Dulu dia adalah pembalap kendaraan beroda empat dan ia mengendarai Ford Falcon di Lembah San Fernando. Dan ayah saya adalah pemenang Sarung Tangan Emas dua kali, dan kini beliau sedang menggemari sepeda gunung dan white water rafting. Saya rasa Anda mampu menyampaikan kalau aku berasal dari keluarga yang bahagia mencari ketegangan.”

Paul Walker “Brian O’Conner” di film Fast & Furious 6 sebelum meninggal

Disamping hoby tentang kendaraan beroda empat dan pecandu balapan, Paul Walker juga mengakui bahwa beliau sangat mengasihi laut. Tahun kemudian, Walker turut serta dalam seri Expedition Great White dari National Geographic Channel. Dalam ekspedisi ini, Walker bareng Kapten Brett McBride, Dr. Michael Domeier dari Marine Conservation Science Institute, serta Chris Fischer mengumpulkan sampel DNA, mengukur, dan menunjukkan tag satelit real-time pada hiu-hiu putih besar. Semua ini dijalankan untuk mempelajari teladan migrasi dan perkembangbiakan jenis hiu ini. Paul Walker mengakui bahwa apabila dia tidak dapat melanjutkan karirnya sebagai pemeran, dia lebih menentukan menjadi peneliti kelautan ketimbang pembalap. “Saya sebenarnya ingin menjadi ilmuwan di bidang kelautan. Saya mengambil kelas-kelas tentang biota laut dan kelautan dikala aku sempat. Saya masih mencintai lautan. Saya pikir jikalau karir akting aku tidak berhasil, ketika ini mungkin aku akan melakukan pekerjaan sebagai ilmuwan kelautan. Saya bisa mengajak Anda jalan-jalan ke pantai dan menyebutkan nama-nama latin dari semua hewan bahari yang dapat Anda dapatkan,” katanya.

Dalam Fast Five (2011), Walker kembali bermain selaku Brian O’Conner, sebuah tugas yang sudah melejitkan namanya di Hollywood. Setelah sepuluh tahun, beliau menerangkan bahwa karakternya telah banyak berganti sebab banyak sekali pengalaman yang didapatnya. “Brian akibatnya menyadari bahwa dunia ini tidak cuma putih dan hitam. Dom [Vin Diesel] mungkin memang pernah melanggar aturan, namun ia terperinci seorang pria yang bagus. Brian bergabung dengannya dan dia alhasil berada di kawasan yang sebaiknya. Polisi-polisi terbaik bisa jadi penjahat yang fenomenal, begitu juga sebaliknya,” ujarnya.

Tapi, meski Fast Five mempunyai banyak adegan agresi dan kejar-kejaran kendaraan beroda empat, menurutnya film ini tidak cuma soal mobil dan penjahat. “Di final hari, mereka yakni orang-orang biasa yang berurusan dengan problem mereka masing-masing,” katanya. “Banyak orang yang berpikir bahwa franchise ini hanya wacana kendaraan beroda empat-mobilnya, tetapi huruf-huruf yang datang di sini membuat seluruh seri terasa lebih humanis dan membawa film ini kembali ke dasarnya.”

Paul Walker meninggal Pada tanggal 30 November 2013, sekitar pukul 15:30, Ketika Paul Walker dan pendampingnya kembali dari program amal dikala tak lama sehabis Porsche Carrera GT merah yang mereka tumpangi berayun di luar kendali dan menabrak tiang lampu dan pohon di Valencia, Santa Clarita, California dimana mobil segera meledak dan terbakar. Departemen Sheriff Los Angeles County menyatakan dua orang meninggal di kawasan kejadian. Hingga dikala ini masih banyak penggemar dari Paul Walker berkunjung ke daerah kecelakaan untuk mengenang Paul Walker.