Tutorial Oprek #2″ width=”1200″ height=”675″ src=”https://www.youtube.com/embed/uXoFVdW6AvI?feature=oembed” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share” allowfullscreen>
Tutorial Oprek #2″ width=”1200″ height=”675″ src=”https://www.youtube.com/embed/uXoFVdW6AvI?feature=oembed” frameborder=”0″ allow=”accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share” allowfullscreen>
Setelah masuk ke homescreen Xiaomi, coba cari aplikasinya. Di sana akan tersedia aplikasi Magisk Manager. Silakan buka aplikasi tersebut ya.
Cek pada kolom Installed Version. Kalau ada tanda centang, berarti HP Xiaomi Anda telah dalam keadaan root sekarang.
Selanjutnya, tinggal tes saja mode root tersebut, apakah telah bekerja atau belum. Bisa dengan menginstal aplikasi root atau pengecek root.
Cara di atas universal juga. Work untuk semua tipe HP Xiaomi:
Saya sendiri sangat menganjurkan cara ini. Karena meski terkesan rumit, tetapi kemungkinan gagalnya terbilang rendah (asalkan tindakan di atas telah dilakukan dengan benar).
Selanjutnya, dengan aplikasi Kingroot. Banyak tipe Xiaomi yang disokong aplikasi ini.
Terutamanya untuk chipset Snapdragon. Selain itu, aplikasi ini juga memiliki fitur untuk mengenali Xiaomi telah support mode root-nya atau belum.
Berikut langkah-langkahnya:
Nah, tujuan HP dihubungkan ke internet tadi, adalah untuk mengenali secara otomatis, tentang derma untuk tipe Xiaomi yang Anda pakai.
Nanti Kingroot akan menawarkan notifikasi support atau tidaknya, sehingga kemungkinan error alasannya adalah gagal root akan sangat berkurang.
Cara terakhir yang mampu saya bagikan di sini, ialah dengan aplikasi Framaroot:
Root Xiaomi dengan Framaroot ini, lebih cocok untuk tipe-tipe yang memakai chipset MTK. Misalnya, Redmi Note 4 MTK, Redmi 6A, Redmi 6, dan lain-lain. Cara ceknya, bisa coba aplikasi CPU-Z atau sejenisnya. Dicoba saja dahulu.
Baca Juga: Cara Keluar dari Fast Boot Xiaomi.
Begitulah cara root dengan HP Xiaomi. Semua cara di atas sudah dites eksklusif oleh banyak pengguna HP Xiaomi, dan lazimnya berhasil.
Tapi saya ingatkan kembali, resiko HP mengalami masalah seperti bootloop, akan tetap ada kalau prosesnya gagal. Oleh alasannya itu, pikirkan baik-baik, ya.
Apakah root itu perlu? Kalau ditanya perlu atau tidak, tergantung keperluan.
Tapi berdasarkan aku, bila HP hanya dipakai untuk kebutuhan harian, tidak perlu juga tidak duduk perkara. Alasannya jika fitur root-nya tidak dipakai semua akan sayang juga. Daripada garansi hilang. Iya bukan?
Semoga berfaedah.