TintaTeras

Cara Penularan Hiv

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). Virus ini menyerang tata cara kekebalan tubuh manusia, sehingga menciptakan tubuh rentan kepada jerawat. Salah satu cara penularan HIV adalah lewat banyak sekali kegiatan yang memungkinkan kontak pribadi antara cairan badan yang terinfeksi dan cairan badan sehat. Dalam postingan ini, kita akan membahas secara lengkap perihal cara penularan HIV yang perlu Anda ketahui.

1. Hubungan Seksual

Hubungan seksual adalah salah satu cara penularan HIV yang paling biasa . Virus HIV dapat ditularkan melalui korelasi seksual tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi. Risiko penularan akan lebih tinggi bila salah satu pasangan memiliki luka atau infeksi pada alat kelamin. Aktivitas seksual yang meningkatkan risiko penularan HIV mencakup hubungan seksual anal, korelasi seksual tanpa kondom, serta korelasi seksual dengan banyak pasangan.

2. Berbagi Jarum Suntik

Berbagi jarum suntik dengan orang yang terinfeksi HIV ialah cara penularan yang sungguh berbahaya. Hal ini sering terjadi di kalangan pengguna narkoba yang menggunakan alat suntik secara bergantian tanpa sterilisasi yang baik. Virus HIV dapat masuk ke dalam darah lewat jarum suntik yang terkontaminasi. Oleh alasannya adalah itu, sungguh penting untuk tidak memakai jarum suntik bareng dengan orang lain dan selalu memakai alat suntik yang steril.

3. Transfusi Darah

Pada periode lalu, transfusi darah ialah salah satu cara penularan HIV yang sering terjadi. Namun, kini ini risiko penularan lewat transfusi darah telah sangat rendah karena adanya investigasi donor darah untuk mengetahui apakah darah tersebut terinfeksi HIV atau tidak. Jika Anda memerlukan transfusi darah, pastikan bahwa darah yang Anda terima telah melalui proses investigasi yang ketat.

4. Transmisi dari Ibu ke Bayi

Ibu yang terinfeksi HIV dapat menularkan virus tersebut terhadap bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Namun, dengan pengobatan yang tepat selama kehamilan dan persalinan serta dengan tidak menyusui, risiko penularan HIV dari ibu ke bayi mampu dikurangi secara signifikan. Penting bagi ibu yang terinfeksi HIV untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis biar dapat melakukan langkah-langkah pencegahan yang sempurna.

5. Kontak dengan Darah atau Cairan Tubuh Lainnya

Kontak pribadi dengan darah atau cairan tubuh yang lain yang terinfeksi HIV juga mampu mengakibatkan penularan virus. Misalnya, lewat luka terbuka pada kulit atau selaput lendir yang lalu terpapar dengan darah yang terinfeksi. Oleh alasannya adalah itu, sangat penting untuk mempertahankan kebersihan dan menghindari kontak langsung dengan cairan badan yang berisiko.

6. Penularan melalui Benda Terkontaminasi

Walaupun jadinya kecil, tetapi penularan HIV juga bisa terjadi melalui benda-benda tercemar seperti jarum bekas, alat cukur, atau alat piercing yang tidak steril. Oleh karena itu, tentukan untuk tidak menggunakan benda-benda tersebut secara bersama-sama dengan orang lain, dan selalu pastikan bahwa alat-alat tersebut sudah disterilkan dengan baik sebelum dipakai.

7. Cara Penularan HIV yang Tidak Benar

Saat ini, masih banyak penduduk yang mempunyai pengertian yang salah tentang cara penularan HIV. Beberapa di antaranya adalah:

  • HIV tidak bisa menular melalui ciuman, membuatkan masakan atau minuman, atau berpelukan. Virus HIV tidak mampu bertahan usang di luar tubuh dan tidak dapat ditularkan melalui kontak sehari-hari mirip ciuman atau berbagi masakan.
  • Tidak mungkin tertular HIV lewat gigitan serangga atau hewan, termasuk nyamuk. Virus HIV membutuhkan inang manusia untuk mampu bertahan hidup dan meningkat biak, sehingga tidak bisa ditularkan melalui gigitan serangga atau binatang.

Kesimpulan

Sebagai insan yang bertanggung jawab, sungguh penting bagi kita untuk mengerti cara penularan HIV biar mampu melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat. Dengan menjaga kebersihan, tidak berbagi jarum suntik, memakai kondom ketika bekerjasama seksual, serta melakukan tes HIV secara berkala , kita mampu menghemat risiko penularan virus HIV. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis terpercaya jika Anda mempunyai pertanyaan atau kekhawatiran tentang HIV dan AIDS.

Artikel Menarik Lainnya: