Processor dari dahulu hingga sekarang ini, sudah memiliki banyak seri, dari dua kubu yang masih merajai pasar komputer dan laptop. Yaitu AMD dan Intel.
Banyaknya seri yang ada, menciptakan pengguna sering kali gundah, manakah opsi terbaik untuk menerima tampilan yang maksimal.
Nah, ini yang hendak aku diskusikan. Cara menentukan processor yang sempurna.
Daftar Isi
Daftar Isi:
- 1 Mitos Seputar Processor
- 2 Cara Memilih Processor yang Tepat dan Bagus
- 2.1 1. Melakukan Perbandingan Lewat Benchmark
- 2.2 2. Melihat Dari Generasinya (Tidak Mengikat)
- 2.3 3. Melihat Harga yang Terbaik
- 2.4 4. Perhatikan Kebutuhan Pemakaian
- 2.5 5. Jangan Terpacu Dari Nama Processor
- 2.6 6. Perhatikan Core Processor (Tidak mengikat)
- 2.7 7. Pertimbangkan Fitur-Fitur yang Ada
- 2.8 8. Perhatikan Daya Processor
- 2.9 9. Pertimbangkan Future Proof Processor
- 3 Akhir Kata
Mitos Seputar Processor

Sebelum lanjut, jujur saja, hingga dikala ini masih aneka macam orang-orang yang percaya akan mitos-mitos processor yang ada. Contohnya:
- Semakin banyak core akan semakin anggun
- Semakin banyak thread akan makin anggun
- Semakin cepat Ghz akan makin cantik
- Semakin mahal akan makin manis
Dan lain-lain sejenisnya.
Buat yang belum tahu, mitos-mitos tersebut menyesatkan. Karena pada dasarnya untuk sekarang ini, perbandingan tampilan harus dikerjakan dengan benchmark.
Dan ini mesti secara real-time, dengan aneka macam skenario. Misalnya buka game, aplikasi editing dan sejenisnya.
Cara Memilih Processor yang Tepat dan Bagus
Nah, apa saja sih kiat-tips yang harus disertai biar kita yang ingin berbelanja laptop, atau PC mampu menerima processor terbaik yang paling optimal?
Nah, berikut tipsnya.
1. Melakukan Perbandingan Lewat Benchmark
Seperti yang aku bilang sebelumya, dengan bencmark, kita bisa tahu seberapa
jauh tampilan dari processor tersebut.
Benchmark bisa didapat dari situs atau Youtube yang menguji tampilan hardware PC ataupun laptop.
Dengan benchmark, kita mampu mengenali score yang didapat dari processor tersebut secara real bukan score bikinan lewat rating dari user dan sebagainya.
2. Melihat Dari Generasinya (Tidak Mengikat)
Semakin lama, processor gres terus bermunculan. Kenaikan tampilan seringkali cukup signifikan dibanding pendahulunya.
Saya contohkan salah satu processor keluaran AMD, AMD Ryzen, yang memiliki tampilan berkali-kali lipat dibanding seri-seri pendahulunya di harga yang sama.
Begitu pula dengan Intel yang memiliki perbandingan tampilan yang cukup tidak mengecewakan.
Selain perbedaan performa, perbedaan mencolok juga kadang terlihat di konsumsi daya.
Semakin gres, biasanya kian rendah pula konsumsi dayanya. Sehingga PC jadi lebih ekonomis listrik.
3. Melihat Harga yang Terbaik
Ada harga ada tampilan, tetapi bila pada rentang harga yang serupa pasti resah memilih yang mana yang terbaik.
Contoh, Anda ingin memilih laptop A dengan processor A, lalu ada laptop B dengan processor B yang harganya sama.
Jika bingung mirip ini, cukup bandingkan tampilan mirip yang ada pada poin 1 untuk mencari performa yang optimal di rentang harga yang sama.
4. Perhatikan Kebutuhan Pemakaian
Kebutuhan pemakaian, mesti dipastikan supaya budget tidak over alias berlebihan.
Misal memaksakan berbelanja Processor A yang berspesifikasi Quad-Core yang cantik untuk game, padahal keperluan utamanya untuk mengetik.
Dengan pemilihan yang tepat, Anda bisa mengalokasikan budget untuk keperluan yang lain.
Pengecualian, bila Anda ingin sedikit berjaga-jaga, barangkali ada keperluan yang cenderung memerlukan processor elok, maka tidak apa-apa.
5. Jangan Terpacu Dari Nama Processor
Contoh processor I5. Apakah manis? Tentu iya.
Yang jadi pertanyaan, I5-nya generasi berapa? Nah, makin gres generasi, akan kian bagus juga performanya.
Ini sudah diterangkan sebelumnya ya. Simpelnya I5 6400 akan lebih cantik dari I5 2400 meskipun sama-sama I5.
6. Perhatikan Core Processor (Tidak mengikat)
Core processor kian banyak, belum tentu makin cantik. Karena pengoptimalan core tersebutlah yang mesti dilihat.
Tapi untuk keperluan tertentu, saya sarankan minimal ambil 4 core 4 threads. Misalnya jikalau ingin main game.
Karena ada sebagian yang lock mesti dijalankan di processor 4 core.
7. Pertimbangkan Fitur-Fitur yang Ada
Processor juga memiliki fitur-fitur.
Contoh gampangnya, ada processor yang mendukung overclock ada juga yang tidak. Kemudian ada yang mendukung fitur VT ada juga yang tidak.
Ini mesti diperhitungkan, sesuai dengan keperluan Anda.
8. Perhatikan Daya Processor
Processor, khususnya pada seri-seri lama, mengkonsumsi daya listrik yang cukup besar. Bahkan mampu sampai 110 watt.
Pemakaian daya dari processor ini belum disatukan kalau Anda memakai VGA discrete yang bisa mengkonsumsi daya hingga 70 hingga 80 watt.
Untuk itu amati daya ini. Kalau Anda ingin menentukan processor untuk PC, mesti diadaptasi dengan PSU. Begitu juga listrik rumah.
9. Pertimbangkan Future Proof Processor
Terakhir Anda mampu mempertimbangkan masa depan dari processor.
Maksudnya yakni, Anda mampu menentukan processor yang setidaknya kira-kira performanya masih mencukupi sampai 3-4 tahun kedepan.
Pemilihan socket serta chipset motherboard juga demikian, harus dipertimbangkan juga futureproof-nya. Agar mendukung banyak processor kedepannya.
Akhir Kata
Jangan percaya dengan mitos-mitos lama yang ada, mirip terpacu dengan nama processor, yakin makin cepat clock kian baik, semakin banyak core kian baik.
Intinya ambil processor dengan performa tinggi, yang mampu dikenali melalui benchmark didapat lewat situs web-website bencmarking hardware atau Youtube.
Dengan demikian, budget yang Anda keluarkan atau hal-hal lain yang dibutuhkan akan jadi lebih efisien.
Semoga berguna.