USG atau ultrasonografi yaitu sebuah sistem investigasi medis yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk menyaksikan organ-organ di dalam badan. Salah satu pemeriksaan USG yang sering dilaksanakan yaitu USG jenis kelamin untuk mengenali jenis kelamin janin yang sedang dikandung oleh seorang perempuan. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara membaca hasil USG jenis kelamin dengan lebih detail.
Daftar Isi:
1. Persiapkan Diri Sebelum Pemeriksaan
Sebelum melakukan USG jenis kelamin, ada beberapa hal yang perlu Anda persiapkan. Pastikan Anda telah mengonsumsi air putih dalam jumlah yang memadai untuk memudahkan visualisasi selama investigasi. Selain itu, hindari mengonsumsi masakan yang mampu menyebabkan gas berlebih, mirip kacang-kacangan, kol, atau minuman berkarbonasi.
2. Lakukan Pemeriksaan USG
Saat melaksanakan USG jenis kelamin, seorang radiolog atau dokter akan menggerakkan probe khusus ke area panggul perempuan untuk melihat organ reproduksi. Dengan pemberian gelombang ultrasonik, gambar janin dan organ reproduksi akan muncul di layar monitor. Dokter akan melakukan pengukuran dan menyaksikan gejala tertentu untuk memilih jenis kelamin janin.
3. Membaca Hasil USG Jenis Kelamin
Setelah pemeriksaan final, dokter akan menunjukkan hasil USG jenis kelamin kepada Anda. Berikut yaitu beberapa hal yang perlu diamati ketika membaca hasil USG jenis kelamin:
A. Posisi Janin
Posisi janin dapat menghipnotis visualisasi organ genital pada USG jenis kelamin. Jika janin berada dalam posisi yang kurang baik, kemungkinan dokter akan kesusahan untuk menyaksikan dengan jelas jenis kelamin janin. Namun, teknologi USG yang canggih umumnya mampu membantu dalam memperbaiki visualisasi.
B. Tanda-Tanda Jenis Kelamin
Tanda-tanda yang mengindikasikan jenis kelamin janin yakni adanya penis untuk bayi laki-laki dan adanya labia atau klitoris untuk bayi wanita. Dokter akan mencari tanda-tanda ini pada gambar USG untuk menentukan jenis kelamin janin. Pastikan untuk meminta penjelasan lebih lanjut kepada dokter kalau Anda masih merasa kurang yakin.
C. Kesalahan Identifikasi
Meskipun USG jenis kelamin mempunyai tingkat akurasi yang tinggi, namun tidak menutup kemungkinan kesalahan kenali. Beberapa aspek mirip posisi janin, usia kehamilan, dan pengalaman dokter dapat menghipnotis akurasi hasil USG. Jika Anda merasa ada ketidaksesuaian antara hasil USG dan perkiraan jenis kelamin menurut tanda-tanda fisik, konsultasikan kembali dengan dokter Anda.
4. Melakukan Konfirmasi Jenis Kelamin
Jika Anda masih merasa ragu dengan hasil USG jenis kelamin, ada beberapa tata cara konfirmasi jenis kelamin yang mampu dijalankan. Metode konfirmasi ini antara lain:
A. NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing)
NIPT yaitu tata cara tes darah yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi kromosom janin, tergolong jenis kelamin. Tes ini mempunyai tingkat akurasi yang tinggi dan lazimnya dijalankan pada usia kehamilan 10 minggu atau lebih.
B. Amniosintesis
Amniosintesis ialah prosedur pengambilan cairan ketuban untuk analisis kromosom janin. Prosedur ini lebih invasif dibandingkan dengan NIPT dan umumnya dikerjakan pada usia kehamilan 15 minggu atau lebih.
5. Mengetahui Kapan Waktu yang Tepat
Untuk menerima hasil USG jenis kelamin yang akurat, diusulkan untuk melakukan pemeriksaan pada trimester kedua kehamilan. Pada usia kehamilan sekitar 18-22 ahad, organ genital janin telah berkembang dengan baik sehingga mempermudah kenali jenis kelamin. Hindari melaksanakan USG jenis kelamin terlalu dini alasannya adalah organ genital janin mungkin belum terbentuk dengan terang.
6. Menyikapi Hasil USG Jenis Kelamin
Saat menerima hasil USG jenis kelamin, penting untuk menyikapinya dengan bijak. Penerimaan terhadap jenis kelamin janin yakni hal yang sangat personal dan mampu mengakibatkan berbagai emosi. Apapun jenis kelamin janin yang Anda inginkan, yang paling penting yaitu janin tersebut sehat dan meningkat dengan baik.
Demikianlah info mengenai cara membaca hasil USG jenis kelamin. Dengan mengerti proses dan faktor-faktor yang menghipnotis hasil USG, Anda mampu lebih siap dan bijaksana dalam menghadapi proses investigasi ini. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis terkait.
