Biografi Yusril Ihza Mahendra. Beliau diketahui sebagai pakar hukum tata negara di Indonesia. Saat ini beliau merupakan Ketua Dewan Syuro PBB (Partai Bulan Bintang), dia juga ialah seorang politikus dan seorang negarawan Indonesia. Itulah Yusril Ihza Mahendra yang digadang-gadang akan maju sebagai Capres pada tahun 2014 dari Partai Bulan Bintang. Yusril Ihza Mahendra dilahirkan pada tanggal 5 Februari 1956 di Lalang, Manggar, Belitung Timur. Ia merupakan seorang Pakar Hukum Tata Negara. Yusril Izha Mahendra ialah anak dari pasangan Idris dan Nursiha. Ibunya berasal dari Bangkinang lalu menetap di Belitung, dan dikemudian hari sesuai dengan budbahasa Minangkabau, dia pun menyandang gelar sako (pusaka) sukunya ialah Datuk Maharajo Palinduang. Sejak era sekolahnya dulu Yusril Izha Mahendra sudah aktif berorganisasi, dikala bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Yusril Izha Mahendra menjadi Ketua OSIS kemudian lalu jabatan ketua OSIS masih dipegangnya di SMA selain di KAPPI tingkat Rayon. Kemudian setelah lulus Sekolah Menengan Atas Yusril Izha Mahendra melanjutkan kuliah ke Universitas Indonesia mengambil ilmu filsafat fakultas sastra dan juga Hukum Tata Negara.
Saat kuliah di UI Yusril Izha Mahendra juga terpilih menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UI dan bergabung ke Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (BKPMI) saat kuliah. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Indonesia, Yusril Izha Mahendra melanjutkan S-2 ke University of the Punjab (India) untuk mengambil gelar master lalu melanjutkan lagi S-3 mengambil keutamaan Perbandingan Politik Masyarakat-Masyarakat Muslim di University Sains Malaysia dengan bidang University Sains Malaysia dan sukses menerima gelar Doctor of Philosophy dalam Ilmu Politik. Di dunia pendidikan Yusril Izha Mahendra dikenal sebagai Professor dan Pakar Hukum Tata negara, beliau berprofesi selaku dosen di beberapa universitas seperti dosen di fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), lalu dosen di Akademi Ilmu Pemasyarakatan, Departemen Kehakiman pada tahun 1983, serta Guru besar di Program Pascasarjana UI dan juga Fakultas Hukum UI. Ia diangkat sebagai Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Indonesia dan mengajar Hukum Tata Negara, Teori Ilmu Hukum dan Filsafat Hukum pada acara pascasarjana.
Yusril Ihza Mahendra ikut dalam kepanitiaan konfrensi internasional mirip Sidang AALCO, Konfrensi Internasional tentang Tsunami dan Konfrensi Tingkat Tinggi Asia Afrika. Bukan hanya dalam negeri Yusril Ihza Mahendra juga aktif di organisasi Internasional mirip di Regional Islamic Da’wah Council of Southeast Asia and the Pasific bermarkas di Kuala Lumpur dan diketuai oleh Tuanku Abdul Rahman Putra Al-Haj (Mantan Perdana Menteri Malaysia). Bahkan Yusril Ihza Mahendra pernah menjabat Vice President dan President Asian-African Legal Consultative Organization, bermarkas di New Delhi. Selain itu Yusril Ihza Mahendra ialah anggota dan Ketua Delegasi Republik Indonesia dalam aneka macam negosiasi internasional termasuk sidang ASEAN, Organisasi Konfrensi Islam dan APEC, tergolong menjadi wakil Indoensia untuk mengatakan dan berpidato dalam sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komisi Hak Asasi Manusia PBB (United Nations) di Jenewa. Dan juga ikut menyusun Konvensi PBB serta menandatanganinya atas nama Pemerintah Republik Indonesia mirip UN Convention on Transnational Organized Crime di Palermo, Italia, dan UN Convention Against Corruption di Markas PBB New York.
Dalam bidang politik, Yusril Izha Mahendra pernah menjadi Ketua Umum Partai Bulan Bintang sejak 1998 sampai 2005, karier politik Yusril Ihza Mahendra tersebut didasari dari keaktifannya di dunia pendidikan dan juga organisasi. Yusril Izha Mahendra juga pernah menjadi anggota organisasi yang berhubungan kepada Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) yang berjulukan Pemuda Muslimin. Lebih jauh lagi Yusril Izha Mahendra Izha Mahendra pernah menjadi pengelola Muhammadiyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Ketika Pemilihan Presiden di arena Sidang Umum MPR RI Oktober 1999 Yusril Izha Mahendra yang dikala itu Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) mendapatkan 232 suara, Abdurrahman Wahid yang dikala itu menjadi Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menemukan 185 suara dan Megawati Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati meraih 305 bunyi. Atas akad pentolan Poros Tengah, Amien Rais (PAN), Akbar Tandjung (Partai Golkar), Hamzah Haz (PPP), Matori Abdul Djalil (PKB), dan juga Yusril Izha Mahendra (PBB), alhasil Yusril Izha Mahendra sepakat mengundurkan diri dari arena penyeleksian presiden. Selanjutnya, Poros Tengah memperlihatkan pemberian sarat terhadap Gus Dur.
Dalam Pemerintahan, Yusril Ihza Mahendra pernah menjabat menteri di 3 kabinet, dalam Kabinet Pemerintahan Indonesia 21 Oktober 2004 – 9 Mei 2007 dengan Presiden Abdurrahman Wahid dipercaya menempati posisi Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, pada era Presiden Megawati Soekarnoputri Yusril Izha Mahendra menjabat sebagai Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Kabinet Gotong Royong 23 Oktober 1999 – 7 Februari 2001 lalu pada kurun Kabinet Indonesia Bersatu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 9 Agustus 2001 – 21 Oktober 2004 menjadi Menteri Sekretaris Negara hingga kesannya saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melaksanakan resuffle atau perombakan Kabinet yaitu Kabinet Indonesia Bersatu Yusril Ihza Mahendra digantikan Hatta Rajasa.
Yusril Ihza mahendra menikah dengan Kessy Sukaesih lalu bercerai dan lalu beliau menikah dengan seorang wanita keturunan Jepang berjulukan Rika Tolentino Kato, dari pernikahannya ia dikarunia empat orang anak bernama Yuri, Kenia, Meilan, dan Ali Reza. Itulah postingan perihal Biografi Yusril Ihza Mahendra seorang Pakar Hukum Tata Negara Indonesia dan juga seorang pakar politik yang bakal maju meramaikan kursi Calon Presiden Indonesia di tahun 2014. Semoga menjadi gosip yang berfaedah bagi pembaca sekalian. TintaTeras.com