TintaTeras.com – Biografi Yulii Khariton. Ia ialah tokoh penting dalam pengembangan bom hidrogen milik Rusia dengan daya ledakan terkuat sepanjang sejarah umat insan yang dinamakan Tsar Bomba.
Bom Hidrogen yaitu suatu jenis Bom yang kekuatannya lebih besar lengan berkuasa dan lebih dahsyat dari Bom Atom hasil temuan Edward Teller.
Daftar Isi
Daftar Isi:
Biografi Yulii Khariton
Yulii Khariton dikenal selaku seorang ahli fisika Rusia yang melakukan pekerjaan di bidang tenaga nuklir yang lahir pada tanggal 27 Februari 1904 di Rusia. Ayahnya yakni seorang wartawan bernama Boris Osipovich Khariton dan dan ibunya ialah seorang aktris berjulukan Mirra Yakovlevna Burovskaya, keluarganya ialah keturunan Yahudi.
Ayahnya bekerja untuk koran Rech, suatu media utama Partai Demokrat Konstitusi di rusia. Pada tahun 1922, berdasarkan keputusan Lenin, ayah Yulii Khariton diusir dari Rusia, kemudian ayahnya bekerja di suatu surat kabar di Latvia.
Setelah Latvia dibawah kekuasaan Uni Soviet, Ayahnya ditangkap oleh NKVD dan meninggal dunia. ibu Yulii Khariton adalah Mira Burovskaya Pada 1930-an bergabung dengan imigrasi Zionis ke koloni Inggris di Palestina.
Masa Pendidikan
Yulii Khariton kemudian berguru di Leningrad Polytechnical Institute dari tahun 1920-1925 di bawah tutorial Abram Ioffe dan kemudian melanjutkan studinya di Universitas Cambridge pada tahun 1926 sampai tahun 1928 di bawah tutorial Ernest Rutherford, di mana beliau menerima gelar doktor.
Ahli Fisika Rusia
Dari tahun 1931 hingga 1946 beliau yaitu kepala Laboratorium di Explosion Laboratory. Pada tahun 1935 ia menerima gelar doktor dalam ilmu fisika dan matematika. Selama era ini, Yulii Khariton dan Yakov Zel’dovich melakukan eksperimen ihwal reaksi berantai uranium.
Ia lalu terpilih sebagai anggota dari USSR Academy of Sciences pada tahun 1946, dan selaku anggota sarat pada tahun 1953. Ia mendapatkan penghargaan Pahlawan Buruh Sosialis pada tahun 1949, 1951, dan 1954, Order of Lenin pada tahun 1956.
Membuat Tsar Bomba ‘Kaisar Segala Bom’
Pada tahun 1961 Yulii Khariton memimpin sebuah proyek pembuatan bom bersama fisikawan Andrei Sakharov, Victor Adamsky, Yuri Babayev, Yuri Smirnov, dan Yuri Trutnev. Bom tersebut dibentuk cuma dalam waktu 15 ahad.
Bom tersebut lalu dinamakan Tsar Bomba yang mempunyai arti Kaisar Segala Bom, Kemudian Tepat pada tanggal 30 Oktober 1961, Uni Soviet (sekarang Rusia) merayakan keberhasilannya membuat Tsar Bomba, yang bertipe Termonuklir atau Bom Hidrogen.
Disebut selaku Kaisar segala Bom dikarenakan daya ledaknya yang belum ada tandingannya hingga dikala ini. Bom ini tergolong bom hidrogen dengan kemampuannya yang sangat luar biasa.
Kekuatan Ledakan Tsar Bomba
Bom ini diuji cobakan di sekeliling Pulau Novaya Zemlya, Laut Artik. Tsar Bomba mempunyai berat sebesar 27 ton panjang 8 meter dan diameter 2 meter, dan dimuat oleh pesawat TU-95 yang ialah pesawat pengebom paling besar pada jamannya.
Ketinggian pelepasan bom adalah setinggi 34.500 kaki dan sewaktu meledak mempunyai daya ledak sebesar 50 Megaton TNT yang seimbang dengan seluruh bom yang meledak pada Perang Dunia ll dan dikalikan 10 atau setara dengan 30.000 kali lipat ledakan Hiroshima dan Nagasaki.
Perkiraan Amerika Serikat, Tsar Bomba ini berkekuatan 57 megaton. Ledakannya dapat dilihat dan dirasakan di Finlandia dan memecahkan jendela di sana dan di Swedia. Jika kekuatan bom itu di ledakkan di bawah tanah maka getaran yang di rasakan setara 7.1 skala richter.
Sekilas Tentang Bom Hidrogen
Mengenai Bom Hidrogen temuan Edward Teller sebelumnya, Bom Hidrogen yakni bom yg diciptakan dengan proses reaksi FUSI NUKLIR, kebalikan dari fisi nuklir.
Fusi nuklir yaitu penggabungan unsur-komponen yg lebih kecil menjadi bagian yg lebih besar, sedangkan Bom atom yakni ungkapan untuk bom yg diciptakan dengan proses FISI NUKLIR, yakni proses ‘pemecahan’ suatu bagian dari yg lebih besar ke yg lebih kecil lewat pemancaran sinar alfa, beta, gamma dan pelepasan energi yg relatif besar.
Dari hal ini mampu dilihat bahwa Bom hidrogen memiliki kekuatan yang dahsyat yang jauh lebih menyeramkan dan angker dibanding ledakan bom atom.
Banyak pihak berpendapat bahwa Rusia memiliki lebih dari 6000 bom hidrogen semenjak pengerjaan Tsar Bomba oleh Yulii Khriton yang jikalau diledakkan semua bisa menghacurkan seluruh potongan dunia dan mengirim insan kembali ke zaman batu.
Rencananya Yulii Khriton beserta tim fisikawan Rusia lainnya akan mendesain bom dengan kekuatan ledakan 100 megaton, tetapi tidak dilaksanakan sebab mempertimbangkan kesudahannya bagi atmosfir.
Dengan kesanggupan membuat dan kepemilikan bom hidrogen ini, kekuatan Rusia mampu menghancurkan seluruh daratan Amerika Serikat, Benua Eropa, Asia, Afrika dan seluruh negara di dunia ini. Setelah tanggal 1 Oktober 1961 tersebut, kedua pihak baik Amerika Serikat maupun Rusia tidak melakukan uji coba bom lagi yang artinya Amerika Serikat belum bisa menciptakan bom yang melampaui Bom Tsar Rusia ini.
Yulii Khriton juga mendapatkan Gold Medal of I.V.Kurchatov tahun 1974 and a Great Gold Medal of M.V.Lomonosov di tahun 1982. Yulii Khriton meninggal pada tanggal 18 Desember 1996.