TintaTeras

Biografi Yos Sudarso, Kisah Pendekar Nasional Yang Gugur Di Bahari Arafuru

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Yos Sudarso diketahui oleh bangsa Indonesia tokoh hero nasional. Nama pendekar ini banyak abadikan sebagai nama jalan di kawasan Indonesia dan juga sebuah pulau di papua. Salah satu kisahnya yang paling populer adalah aksinya dalam misi pembebasan Irian Barat (Papua) melalui pertempuran Laut Aru yang terkenal. Dalam peperangan bahari ini dia melawan armada kapal Belanda. Bagaimana kisahnya? Berikut profil dan biografi Yos Sudarso

Biografi Yos Sudarso

Profil dan Biografi Yos Sudarso

Dalam banyak buku yang mengulas tentang biografi maupun profil dari Yos Sudarso, ia dikatakan lahir di daerah Salatiga, Jawa Tengah pada tanggal 25 November 1925. Ia lahir dengan nama lengkap Yosaphat Soedarso dari pasangan Sukarno Darmoprawiro dan Mariyam. Ayahnya melakukan pekerjaan sebagai seorang polisi saat abad penjajahan.

Sejak kecil, Yos Sudarso dikenal sebagai sosok yang damai, cerdas dan juga santun dalam bergaul. Saat masih anak-anak, ia masuk di sekolah HIS (Hollandsch Inlandsch School) yang setingkat Sekolah Dasar, tamat dari situ pada tahun 1940 dia kemudian masuk di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di kota Semarang.

Baru lima bulan bersekolah, Jepang kemudian tiba menjajah di Indonesia. Ia hasilnya kembali ke Salatiga dan memilih melanjutkan pendidikan SMP nya disana hingga tahun 1943. Tamat dari sana, dia kemudian masuk di sekolah guru di daerah Muntilan.

Bergabung  Di Angkatan Laut

Namun pendidikan disekolah tersebut ia tidak tuntaskan alasannya pada era itu terjadi peralihan kekuasaan dari Belanda ke Jepang. Akhirnya Yos Sudarso masuk di Sekolah Tinggi Pelayaran di Semarang.

Disana beliau tempuh selama setahun dan pendidikan opsir di Goo Osamu Butai dan menjadi lulusan terbaik. Prestasinya tersebut menciptakan beliau lalu dipekerjakan sebagai mualim di kapal Goo Usamu Butai.

Ketika proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan pada 17 agustus 1945, Ia kemudian bergabung dengan BKR (Badan Keamanan Rakyat) Laut yang kemudian bernama Tentara Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI).

Disini Yos Sudarso  sering mengikuti misi atau operasi militer dalam memadamkan pemberontakan yang terjadi di daerah-daerah ketika itu. Walaupun dikala itu armada kapal laut yang dimiliki Indonesia masih sangat rendah sekali.

Di tahun 1950, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia. Yos Sudarso pun diangkat selaku komandan kapal di KRI Alu. Selanjutkan pindah ke KRI Gajah Mada, KRI Rajawali sampai KRI Pattimura.

Yos bahkan sempat menjabat selaku sebagai hakim pengadilan meskipun hanya 4 bulan saja tepatnya di tahun 1958. Di tahun 1959, pergolakan internal di badan Angkatan Laut mencapai puncaknya.

Yos Sudarso berserta kolonel Ali Sadikin dan para perwira lainnya tidak baiklah dengan kepemimpinan Laksamana Subiyakto yang dikala itu menjabat sebgai kepala staf angkatan bahari.

Konflik tersebut menciptakan Laksaman Subiyakto jadinya digantikan oleh Kolonel R.E Martadinata sebagai kepala staf yang gres. Tidak usang setelah itu Yos Sudarso lalu naik pangkat secara cepat dari Deputi sampai menjadi komodor (laksamana pertama).

Pertempuran Laut Aru Yang Terkenal

Di tahun 1961, konfrontasi Indonesia dan Belanda dalam hal pembebasan Irian Barat dari tangan Belanda mencapai puncaknya.

Presiden Soekarno ketika itu membentuk Tri Komando Rakyat (Trikora) dan tahun berikutnya 1962, Soekarno membentuk Komando Mandala dalam pembebsan Irian Barat dengan markas di Makassar. Yos Sudarso diserahi peran selaku Deputi Operasi.

Tugas yang berat bagi Yos Sudarso. Kisah heroik tentang pertempuran Yos Sudarso karenanya terjadi pada tanggal 15 Januari 1962.

Ketika itu Yos Sudarso melakukan patroli dengan membawa tiga kapal yakni KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang dan KRI Harimau dibawah komandonya.

Operasi senyap tersebut dilakukan di sekitar wilayah perairan maritim Aru disekitar kawasan Maluku. Tidak lama kemudian pesawat Neptune Belanda yang melakukan patroli menjatuhkan flare.

Keadaan yang ketika itu sunyi dan gelap lalu berganti terperinci benderang. Tiga kapal Belanda dengan persenjataan lengkap dan ukuran yang lebih besar lalu muncul membelah langit malam.

Ketiga kapal Belanda tersebut ternyata telah menanti mereka. Tembakan peringatan pertama dilepaskan oleh Belanda dan jatuh disamping KRI Harimau. Kolonel Sudomo kemudian memerintahkan tembakan akibat namun meleset.

Yos Sudarso yang sadar bahwa peperangan ini bakal tidak seimbang dalam hal persenjataan, ia lalu memerintahkan ketiga kapal yang ia komandoi untuk mundur sementara.

Biografi Yos Sudarso

Manuver 180 derajat lalu dilakukan ketiga kapal tersebut. Namun naas, KRI Macan Tutul yang ditumpangi oleh Komodor Yos Sudarso macet.

Pihak Belanda mengira bahwa kapal Indonesia akan melakukan manuver untuk menyerang. Belanda kemudian melepaskan tembakan untuk menyerang.

KRI Macan Tutul saat itu berhadapan dengan kapal perusak Belanda. Yos Sudarso lalu menyuruh KRI Macan Tutul untuk pasang tubuh agar dua kapal yang lain bisa mampu meninggalkan medan peperangan.

Tembakan pertama yang dikerjakan kapal perusak Belanda itu meleset mengenai KRI Macan Tutul. Di potensi berikutnya, tembakan yang dilaksanakan kapal perusak Belanda akibatnya tepat perihal badan kapal KRI Macan Tutul yang bernomor lambung 650 tersebut.

Gugurnya Yos Sudarso

KRI Macan Tutul buatan Jerman Barat itu akibatnya terbakar dan perlahan-lahan tenggelam ke dasar Samudera bersama 24 kru kapal. Kru yang lain yang selamat menjadi tawanan Belanda.

Kalimat terakhir dari komodor Yos Sudarso sesaat sebelum kapalnya karam yakni ‘Kobarkan semangat pertempuran’ dia pekikan melalui radio ke dua kapal yang lain yang berhasil selamat.

Komodor Yos Sudarso yang semasa kecil bercita-cita selaku serdadu itu risikonya gugur di lautan dalam mempertahankan kedaulatan republik Indonesia.

Gelar Pahlawan Nasional

Ia meninggalkan seorang istri berjulukan Siti Kustini dan lima orang anak. Pemerintah Indonesia lewat presiden Soeharto lalu menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Yos Sudarso atas jasa-jasanya. Namanya juga diabadikan selaku nama jalanan di banyak sekali wilayah di Indonesia.

Biografi Yos Sudarso

Banyak tabir yang menyelimuti gugurnya Yos Sudarso dalam peperangan di maritim Arafuru. Mulai dar bocornya operasi belakang layar tersebut oleh belanda, lalu operasi tersebut tersebut tidak diketahui oleh pemerintah mirip presiden Soekarno seperti yang ditulis dalam buku Konspirasi Dibalik Tenggelamnya Matjan Tutul (2011) oleh wartawan Julius Pour.

Selain itu, AURI (Angkatan udara) yang dituding sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam insiden tersebut alasannya adalah tidak memberikan perlindungan pesawat udara yang berbuntut pada pencopotan KSAU Laksamana Suryadarma yang digantikan oleh Letkol Omar Dhani yang dikisahkan dalam buku Dan Toch Maar! (2009) yang ditulis oleh Sukono.

Artikel Menarik Lainnya:

Cara Membuat Kawasan Pensil Dari Kardus

Cara Membuat Kawasan Pensil Dari Kardus

July 11, 2024
2 min 0 sec read
Cara Semoga Bunyi Merdu Dalam 1 Hari

Cara Semoga Bunyi Merdu Dalam 1 Hari

August 5, 2024
2 min 24 sec read
Contoh Seni Rupa 2 Dimensi

Contoh Seni Rupa 2 Dimensi

September 11, 2024
2 min 36 sec read
Cara Mudah Membuka File Swf Di Windows Dengan Player

Cara Mudah Membuka File Swf Di Windows Dengan Player

March 30, 2024
2 min 30 sec read
5 Cara Bayar Bca Multifinance Terbaru

5 Cara Bayar Bca Multifinance Terbaru

March 15, 2024
2 min 46 sec read