TintaTeras.com – Profil dan Biografi Wiranto. Sosok yang satu ini ketika ini dikenal selaku seorang Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan di kurun pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sebelum terjun ke dunia politik seperti sekarang, ia dahulu pernah menjabat selaku panglima Tentara Nasional Indonesia. Pada potensi ini kita akan membicarakan perihal profil dan biografi Wiranto.
Daftar Isi
Biografi Wiranto Singkat
Jenderal TNI Dr. H. Wiranto, SH lahir di Yogyakarta pada 4 April 1947. Ayahnya berjulukan RS Wirowijoto yang bekerja sebagai seorang guru sekolah dasar. Ibunya berjulukan Suwarsijah.
Ketika agresi militer di Yogyakarta berjalan, Wiranto dan orang tuanya lalu pindah ke Surakarta. Di Kota Surakarta, Wiranto menyelesaikan pendidikannya di SMA Negeri 6 Surakarta.
Tamat dari Sekolah Menengan Atas, beliau lalu masuk ke Akademi Militer Nasional (AKMIL) setelah itu beliau lalu menmpuh pendidikan di Sekolah Staf dan Komando TNI AD.
Ia juga dimengerti menempuh pendidikan formal di Universitas Terbuka Jurusan Administrasi Negara. Ia pernah mengikuti pendidikan Lemhannas RI, serta Perguruan Tinggi Ilmu Hukum Militer.
Karir Militer
Karir militer Wiranto dimulai dikala beliau menjabat sebagai Danton Yonif 712/Wiratama. Karirnya kemudian mulai menanjak semenjak menjadi ajun presiden pada tahun 1987 hingga 1991.
Wiranto mulai menjabat sebagai Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad dan KSAD. Setelah menjabat selaku KSAD, beliau ditunjuk oleh Presiden Soeharto menjadi Pangab pada tahun 1998 sampai kala pemerintahan presiden B.J. Habibie.
Beliau sempat di duga terlibat dalam perang Timor Timur pada tahun 1999 bareng lima perwira lain dan di dakwa pengadilan PBB terlibat kekerasan yang menjadikan 1500 warga Timor Timur tewas, namun pengadilan HAM Indonesia menolak da melaksanakan pengusutan terhadap perwira dan pegawanegeri kepolisisan yang di duga terlibat.
Penolakan tersebut dianggap suatu pelecehan dan menciptakan Deplu AS marah, sehingga Wiranto beserta temannya tidak boleh masuk ke Amerika Serikat.
Karirnya mulai terang setelah KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjabat sebagai Presiden, beliau dipercaya untuk menjabat selaku Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, tetapi tidak lama kemudia beliau dinonaktifkan dan mengundurkan diri.
Terjun ke Dunia Politik
Setelah sukses menyisakan Partai Golkar yang di ketuai Ir. Akbar Tanjung, ia maju selaku calon Presiden pada tahun 2004 bersama Salahuddin wahid namun gagal menjabat sebagai Presiden.
Pada tahun 2006, dia mendeklarasikan Partai Hanura dan beliau menjabat sebagai ketua biasa dalam partai tersebut.sehabis pemilu legeslatif 2009, beliau bareng Jusuf Kalla memberitahukan pencalonannya selaku pasangan capres dan cawapres, ialah Jusuf Kalla sebagai capres dan Wiranto sebagai cawapres, tetapi kembali gagal meraih kursi presiden pada pemilu tahun 2009.
Pada tahun 2013, Wiranto bareng dengan Hary Tanoesoedibjo secara resmi mendeklarasikan diri selaku pasangan capres dan cawapres dengan mengusung slogan “pasti maju Indonesia”.
Namun lalu Wiranto dan Harry Tanoesoedibjo urung mendaftarkan diri sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden tahun 2014. Hal ini disebabkan alasannya adalah minimnya perolehan bunyi partai Hanura.
Dua tahun berikutnya ialah 2016, Wiranto lalu ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia menggantikan posisi Luhut Panjaitan.
Selain menjabat selaku Menteri, Wiranto juga diketahui merupakan Ketua Umum PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) semenjak tahun 2016 mengambil alih Gita Wirjawan.
Kehidupan Pribadi
Wiranto mempunyai istri berjulukan Hj. Rugaiya Usman dan dikaruniai 3 anak, yang berjulukan Amalia Santi, Ika Mayasari dan Zainal Nur Rizky. Wiranto sungguh bersahaja dalam mendidik anak-anaknya dan mengutamakan pelajaran agama selaku bekal hidup.
Salah satu anaknya bernama Zainal Nur Rizky diketahui pernah keluar dari UGM lalu memilih mendalami Al Qur’an Pondok Pesantren Internasional di Land Asia, Afrika Selatan. Namun dia meninggal disana pada tahun 2013.
Selain itu beliau menerapkan demokrasi di keluarganya sehingga anak-anaknya bebas memilih pilihannya, dia tidak menyebarkan dinasti politik pada keluarga alasannya hal tersebut tidak mendidik dalam demokrasi.
Amalia Santi sempat menjadi anggota MPR RI yang mewakili Forum Komunikasi Purnawirawan Indonesia pada kala Orde Baru, namun alasannya adalah sering dikaitkan dengan nama besar sang ayah, Amalia hanya dapat bertahan enam bulan di MPR dan memutuskan untuk mengundurkan diri.
Demikian ulasan tetang biografi Wiranto dan segala karir yang diraihnya serta kehidupan keluarganya. Biografi Tokoh Dunia