TintaTeras

Biografi Walter Elias Disney – Pendiri Walt Disney

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Biografi Walter Elias Disney – Pendiri Walt Disney. Kehidupan Walt Disney dapat diringkas dalam pemikiran yang disertai oleh semua orang kaya. Barang siapa ingin suskes, mesti melakukan pekerjaan berat, pantang mengalah, dan lebih mengikuti kegandrungan. Walter Elias Disney dilahirkan di Chicago pada tanggal 5 Desember 1901. Ibunya, Flora Call, ialah perempuan Jerman, sedangkan ayahnya, Elias Disney, seorang keturunan Irlandia Kanada. Namun ada satu ide yang selalu mengusik anggapan Walt Disney ide bekerja sendiri terutama sebab ia telah mendengar bahwa sebagian karyawan akan tidak diharapkan jika trend sibuk berlalu. Ia gembira dengan harapan itu alasannya adalah dua hal. Pertama, beliau ingin berdiri sendiri, dan kedua, beliau sangat ingin melakukan sesuatu yang gres dan orisinil, tidak cuma memenuhi keinginan bos dan para pelanggan. Disney, bareng dengan seorang sahabat, Ube Iwerks, mendirikan distributor seni periklanannya yang pertama. Pelanggannya yang pertama adalah sebuah rangkaian restoran. Disney dan temannya berhasil membuat komitmen dengan restoran untuk membangun bengkel kerjanya di bangunan kedai makanan baru itu tanpa mengeluarkan uang sedikit pun. Sebagai imbalan, mereka harus menciptakan poster-poster iklan untuk kedai makanan itu.

Di samping melakukan pekerjaan untuk memenuhi kontrak ini, mereka bebas untuk melakukan proyek lain. Untuk mempesona pelanggan, Walt mendesain suatu rencana khusus. Ia akan pergi ke sebuah toko atau perusahaan dan mencari tahu apakah mereka mempunyai suatu bagian seni. Orang yang memegang pimpinan mungkin menjawab bahwa bagian itu tidak dibutuhkan. Lalu Walt akan memperlihatkan jasanya atas dasar freelance, hubungan lepas. Kalau perusahaan itu tidak mempunyai pekerjaan yang harus dikerjakannya, tidak apa-apa. Tetapi kapan pun ada pekerjaan semacam itu yang mesti dikerjakan, Walt dan temannya siap memberikan jasanya. Dalam waktu singkat, cara kerja semacam itu memungkinkan Walt dan temannya menabung lumayan banyak duit yang tak mungkin dikumpulkannya andaikan mereka bekerja pada satu perusahaan saja.

Bisnis ini tampak menunjukkan impian besar, namun pada suatu hari Walt memperoleh sebuah iklan dalam koran yangmenyatakan bahwa Kansas City Film Ad Company memerlukan seorang kartunis. Ia menghadapi persoalan: Apakah ia akan menjaga usahanya dengan Ube atau akan menjajal memenuhi harapan sejak abad kanak-kanaknya untuk menciptakan animasi kartun? Sekali beliau telah menguasai kemahiran baru, tak ada yang hendak menghalangi dia memulai usahanya sendiri kembali.

Pertimbangan ini mendorong ia memberatkan mendapatkan pekerjaan itu. Pada tahun 1920, Disney karenanya memasuki dunia animasi kartun. Ia akan secepatnya menciptakan sebuah nama bagi dirinya di bidang itu, dan tokoh-tokoh kiprahnya akan menjadi populer di seluruh dunia.

KC Film Ac Company memegang tanggung jawab atas segala faktor iklan film dan tak berapa lama menyadari kesanggupan kartunis muda ini. Tak usang sesudah mulai, Walt diberi peran menciptakan poster seorang laki-laki yang mengenakan topi berdasarkan mode mutakhir. Walt menggambar poster itu, namun hidung orang itu digantikan dengan gambar bohlam! Ketika poster itu ditampilkan di layar, bos berseru: “alhasil timbul sesuatu yang baru di tempat ini: Saya telah bosan dengan muka-paras anggun ini.”

Keorisinilan dan visi Walt ihwal barang-barang di sekelilingnya membuat beberapa sahabat dan atasan kurang senang. Mereka sebenarnya iri dan menilai ia pengacau. Oleh alasannya adalah itu, mereka tidak mau membiarkan dia menjajal sebuah teknik baru untk menyempurnakan kartun-kartunnya. Ia memiliki pemikiran cemerlang membuat beberapa lukisan dan seluloid, kemudian memotretnya dan menumpuknya dan akibatnya memfilmkannya. Pimpinan tak inginmendengar hal semacam itu. Mereka merasa bahwa cara kerja mereka yang usang sudah cukup memberikan hasil hingga saat itu. Mereka tidak melihat alasan untuk mengganti teknik-teknik mereka, alasannya dengan cara itu pun para pelanggan telah puas. Walt Disney tahu bahwa ia benar. Setelah berbulan-bulan membujuk bosnya, Walt balasannya diperbolehkan membawa pulang salah satu kamera perusahaan untuk melaksanakan beberapa percobaan. Sejak saat itu, Walt Disney tidak pernah lagi berpaling ke belakang.

Di suatu garasi kosong yang telah dirombak jadi studio, ia mulai menciptakan film-film animasi pendek dengan memakai teknik hasil rekaannya. Ia kemudian memperlihatkan risikonya kepada seorang pemimpin bisokop populer. Orang itu sungguh terkesan. Sketsa-bagan dan teknik film Walt sangat berlainan dengan yang sudah-sudah. Film kartunnya yang pertama secepatnya diputar di bioskop-bioskop.

Pada mulanya kartun-kartun ini dimaksudkan untuk mengambil alih iklan-iklan semoga penonton terus menikmati apa yang muncul di layar selama selang waktu. Walt menyebut film-film itu “Laugh-O-Grams.” Film-film kartun Walt digemari penonton dan sejak itu di Kansas City Walt Disney tidak lagi diejek selaku si orang muda eksentrik” namun disegani. Gajinya naik. Dalam waktu singkat Disney menjadi orang terkenal di kota itu.

Ia mengembalikan kamera yang dipinjamnya dan berbelanja kamera sendiri dengan duit simpanannya. Film-film kartun menjadi makin terkenal. Walt Disney menyewa ruang kantor yang lebih luas untuk perjuangan kecilnya, Laugh-O-Grams Corporation dengan modal awal sebesar $15.000. Ia memberdayakan beberapa magang dan seorang salesman untuk mempromosikan Laugh-O-Grams di New York City. Impiannya untuk mampu berdiri diatas kaki sendiri menjadi kenyataan pada waktu ia gres berumur 20 tahun.

Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari KC Film untuk bekerja sendiri sepenuhnya. Tetapi sukses tidak terjadi dengan sendirinya. Biaya buatan tinggi dan sikap perfeksionis Walt Disney (yang membuat dia menanamkan kembali semua uang balasannya untuk memperbaiki akibatnya), disamping pasaran yang sangat terbatas, secepatnya menimbulkan kebangkrutan.

Ini merupakan kala suram dalam hidupnya; ia sudah beranggapan bahwa abad sulitnya hasilnya berlalu. Ia tidak beruang sedikitpun dan terpaksa tinggal di bengkel dengan makan dan tidur di suatu kursi kecil, satu-satunya perabot yang beliau miliki. Lebih jelek lagi, sekali seminggu beliau mesti pergi ke stasiun kereta api untuk mandi.

Akhirnya ia sukses mendapatkan kontrak pengerjaan kartun animasi untuk mendidik bawah umur pentingnya menyikat gigi. Pada sebuah malam, dokter gigi yang memesan kartun ini tiba menemuinya dan mengajak dia ke kantornya. “Tidak bisa,” jawab Disney. “Mengapa?” tanya dokter itu. “Karena saya tidak memiliki sepatu. Satu-satunya sepatuku ada di kawasan tukang sepatu untuk direparasi, dan aku tak punya duit untuk mengambilnya.”

Walaupun menghadapi kondisi yang serba menyulitkan. Walt Disney tidak putus asa. Ada suatu ide di otaknya. Pada suatu malam bulan Juli 1923, dengan membawa semua uang di dalam saku baju setelan tuanya dari kain minyak berwarna abu-debu, pemuda kurus kering ini naik kereta api menuju Hollywood. Ia bertekad besar lengan berkuasa untuk menjadi orang penting dalam dunia perfilman.

Ketika tiba di Hollywood, Walt Disney hanyalah satu di antara banyak orang yang menghendaki mewujudkan cita-citanya. Kakaknya Ray telah tinggal di California sementara waktu lamanya, dan ia dengan senang hati mengundang adiknya tinggal di rumahnya. Walt mulai mendatangi studio-studio film satu per satu. Ia bersedia bekerja apa saja asal ada hubunganya dengan berfilman.

Untuk maju dalam sebuah bidang keahlian khusus, orang harus masuk ke dalamnya apa pun pengorbanannya. Disney secepatnya menyadari betapa sulitnya masuk ke studio-studio film Hollywood. Banyak orang lain sebelum ia telah melamar kerja, tetapi ditolak. Walt Disney tidak menjadi patah semangat jadinya. Kalau ada orang lain yang berhasil masuk, mengapa beliau tidak? Di matanya, ada dua macam orang: Mereka yang merasa kalah dan terlantar jika mereka tak dapat mendapatkan pekerjaan dan mereka yang mampu mencari penghasilan dengan cara apa pun dalam era sulit. Disney selalu berusaha keras agar termasuk dalam kelompok kedua.

Pengalaman mengajar beliau bahwa orang mesti sepenuhnya mengandalkan diri sendiri. Ia kembali ke papan gambar dengan kemauan keras untuk mencari kawasan bagi dirinya. Ia menggambar film-film komik dengan maksud dijual kepada pebisnis bioskop. Ia cuma memakai kembali pengalaman yang telah diperolehnya di Kansas City dengan Laugh-O-Grams. Ada seorang pemilik gedung bioskop yang begitu tertarik sehingga dia membeli berseri-seri film komik. Ia bahkan memesan rangkaian kisah Alice in Wonderland yang telah mulai dibentuk oleh Walt Disney di Kansas. Kepada Disney ditawarkan duit $1.500. Jumlah sebesar itu jauh lebih besar ketimbang yang dibutuhkan. Rangkaian seri Alice in Wonderland ini diputar berurutan sampai tiga tahun. Dengan hasil penjualannya Walt Disney mampu berbelanja rumah dan bahkan membangun studio filmnya sendiri. Sesudah film-film Alice in Wonderland, Walt ingin membuat sesuatu yang baru dan yang betul-betul orisinil. Maka lahirlah makhluk kecil cendekia yang disebutnya “Mickey Mouse”, nama yang diberikan oleh istri Disney, Lillian Bounds. Mickey Mouse dengan segera menjadi bintang beken di seluruh dunia, dan bahkan lebih populer dibandingkan dengan banyak bintang Hollywood. Walaupun demikian, pada mulanya para produser menyambut kehadiran Mickey dengan kurang bergairah.

Kira-kira pada waktu itu, film mengatakan mulai muncul dan orang mulai memboikot film bisu. Disney pun bereaksi. Dengan golongan pembantunya, ia memperkenalkan suatu metode baru untuk mensikronkan suara dan animasi. Walt terus mencari teknik-teknik baru untuk memperbaiki kemahirannya. Ia menerapkan pula proses: “teknikolor” yang gres. Dengan teknik baru ini beliau tidak butuhlagi memakai kombinasi dua warna. Dalam film Bambi, beliau menggunakan 46 rona warna hijau untuk hutannya. Kartun berwarnanya yang pertama, Silly Symphony, membuat para penggemar film kegirangan.

Disney semakin menyadari bahwa bila ia mau terus berkarya dengan skala yang lebih besar, ia mesti membangun suatu kelompok berotak cerdar, artinya ia mesti mengelilingi dirinya dengan tangan kanan-ajun orang akil yang bisa memperlihatkan produk berkualitas. Untuk memantapkan diri, kami tahu bahwa kami harus melatih sendiri para ajun.

Disney merasa bahwa para kartunis yang bekerja padanya terlalu sering memakai cara-cara akal bulus kuno. Ia tahu bahwa satu-satunya cara mengubah kondisi ini adalah dengan mengadakan kursus-kursus latihan bagi mereka. Tujuannya sederhana: memperbaiki mutu lukisan dan teknik animasi. Ketika perusahaannya terus bertambah besar, ia memutuskan pada tahun 1930 untuk mendirikan sekolahnya sendiri, kawasan beliau akan mengajarkan segala teknik animasi kartun kepada calon-calon kartunis. Sekolah itu secepatnya mulai tampak seperti kebun hewan. Soalnya, untuk menciptakan tokoh-tokoh kartunnya lebih realistic Disney telah mengubah ruang kelasnya menjadi laboratorium biologi kehidupan konkret dengan banyak sekali binatang yang diperhatikan oleh para siswa dalam aneka perilaku dan sikapnya selagi tidur, jaga, makan, dan lain-lain. Pengamatan ini akan membantu dia pula untuk membuat film-film dokumenter ihwal keajaiban alam pada waktu yang hendak tiba. Pada tahun 1938, Disney memperkenalkan film animasi panjang tajuk karangannya yang pertama, Snow white. Untuk membuat film ini dia memerlukan waktu dua tahun sarat jerih payah. Film tersebut merupakan salah satu karya besarnya.

Tidak lama setelah itu, ia membangun studio film terbaru di Burbank, California. Di tempat itu ia akan mempekerjakan sebanyak 1.500 orang. Sampai di situ beliau tampaknya telah mencapai apa yang diimpikannya. Setahap demi tahap beliau menjadi apa yang diinginkannya dulu. Saya hanya melakukan pekerjaan dengan baik kalau ada hambatanm yang mesti kuatasi. Saya khawatir bila segala sesuatu berlangsung dengan terlalu tanpa kendala alasannya saya takut terjadinya pergeseran secara tiba-tiba dalam suasana ini.

Setelah Perang Duinia II, Ray dan Walt Disney menerima beberapa persetujuan dari ketentaraan untuk menciptakan film dokumenter dan poster perang. Begitu perang tamat, bisnis kian sibuk bagi Disney Studios, dan Walt makin mencurahkan perhatiannya pada keahlian seninya. Ia sering melakukan pekerjaan hingga larut malam. Konon, ia sering membongkar-bongkar keranjang sampah kertasnya untuk melihat isinya. Pada keesokan harinya dia akan menyuruh aistennya untuk meneliti apa yang ditemukannya; katanya, serpihan-penggalan kertas ini seringkali mengandung pemikiran besar. Pada masa itulah Walt Disney menciptakan pada umumnya film besarnya, antara lain Cinderella, Peter Pan dan Bambi.

Pada tahun 1950-an, keinginan fantasmagorik Walt Disney-Disneyland mulai meningkat . Pada waktu itu, semua temannya, terutama bankir-bankirnya, menyatakan bahwa proyek ini ajaib-gilaan. Sekali lagi, Disney akan memperlihatkan bahwa cita-cita insan dapat menjadi realita.

Gagasan membuat Disneyland timbul, dikala ia berjalan-jalan di taman dengan kedua putrinya, Sharon dan Diana. Ia membayangkan sebuah taman rekreasi sungguh luas tempat bawah umur dapat bertemu dengan tokoh kartun yang mereka sayangi. Ketika Walt Disney hasilnya menetapkan untuk proyek tersebut, tidak ada seorang pun atau apa pun mampu mengubah keputusannya.

Disneyland alhasil terwujud di Anaheim, California, pada tahun 1955. Hari itu hari besar bagi Walt Disney. Ia berkata: Andaikata saya menyimak aku sendiri, tamanku ini tidak akan akhir. Inilah, risikonya, sesuatu yang mampu aku sempurnakan terus-menerus. Pada tahun 1985, Disneyland menyambut pengunjungnya yang ke-250 juta. Ketika Walt Disney meninggal pada tahun 1966, bioskop kehilangan salah seorang penciptanya yang terbesar. Dua prinsip penting telah memotivasi seluruh hidupnya: melakukan apa yang dia nikmati dan percaya akan gagasan-gagasannya. Tanpa prinsip-prinsip ini, beliau tak akan pernah menjadi Walt Disney yang besar: akseptor 900 tanda kehormatan, 32 Oscar, lima Emmy, dan lima doktor honoris causa, perintis sejarah animasi dan salah seorang insan terkaya di dunia. Ia sudah merealisasikan keinginan-impiannya jauh melebihi kesempatannya yang paling muluk.

Artikel Menarik Lainnya:

Biografi Mohammad Natsir – Satria Indonesia

Biografi Mohammad Natsir – Satria Indonesia

January 21, 2014
3 min 45 sec read
Cara Memutihkan Tangan Dan Kaki

Cara Memutihkan Tangan Dan Kaki

August 16, 2024
2 min 4 sec read
Cara Menjadi Manis

Cara Menjadi Manis

September 25, 2024
2 min 21 sec read
10 Acuan Iklan Aqua Beserta Gambarnya

10 Acuan Iklan Aqua Beserta Gambarnya

March 16, 2024
4 min 44 sec read