TintaTeras

Biografi Sultan Mahmud Badaruddin Ii, Kisah Sang Jagoan Asal Palembang

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

TintaTeras.com – Pahlawan nasional dari Palembang, Sumatera Selatan ini terlahir di suatu keluarga aristokrat. Nama SMB II atau Sultan Mahmud Badaruddin II lebih diketahui dengan nama Raden Hasan lalu dinobatkan sebagai Sultan yang berada di bawah naungan Kesultanan Palembang Darussalam.

Biografi Sultan Mahmud Badaruddin II

Sejak kecil beliau dikenal sebagai sosok yang bahagia bergaul dengan siapa pun, tidak terkecuali dengan penduduk biasa. Tertarik mengenal biografi Sultan Mahmud Badaruddin II lebih dalam? Simak ulasan berikut.

Biodata Lengkap Sultan Mahmud Badaruddin II

Nama : Sultan Mahmud Badaruddin II

Nama kecil : Raden Hasan Pangeran Ratu

Tanggal lahir : Palembang pada tahun 1767

Wafat : Ternate, 26 September 1852

Nama Orang Tua : Sultan Muhammad Bahaudin bin Ahmad Najamudin dan Ratu Agung Datuk Murni binti Abdullah Alhadi

Biografi Sultan Mahmud Badaruddin II Singkat

Raden Hasan merupakan seorang anak yang lahir di Palembang pada tahun 1767, dari pasangan Sultan Muhammad Bahaudin serta ibunda tercintanya yang bernama Ratu Agung Datuk Murni.

Layaknya seorang anak yang terlahir dari keluarga ningrat, beliau pun dinobatkan menjadi seorang Sultan untuk memerintahkan Kesultanan Palembang Darussalam tepat pada usia 37 tahun.

Perjalanan Hidup Semasa Kecil

Dalam biografi Sultan Mahmud Badaruddin II, diketahui bahwa beliau sempat dinobatkan menjadi Pangeran Ratu atau putera Mahkota oleh sang ayahanda.

Bahkan semasa kecilnya, dia sudah mengenyam pendidikan mengenai kenegaraan dari sang ayahanda dan kakeknya secara eksklusif.

Sedangkan pendidikan keagamaan, ditemukan dari para ulama yang berada tinggal di lingkungan keraton yang menjadikannya begitu taat beragama beserta mengamalkan ajarannya.

Meski lingkungan hidupnya dikerubungi beberapa ulama penting, namun beliau dikenal sebagai sosok yang senang bergaul dengan semua orang.

Bahkan dia tak segan bergaul dengan masyarakat biasa, yang secara tidak langsung kuat pada pembentukan kepribadiannya.

Dengan kepribadiannya dan semua ilmu dari orang terdekatnya, menjadikannya berkembang menjadi perjaka dengan fatwa yang luas.

Sejak usia muda, beliau termasuk salah satu anak dari Sultan Muhammad Bahaudin yang cukup terkenal di kelompok penduduk . Beliau juga dikenal sebagai seorang darah biru yang mempunyai wibawa besar, anak raja yang pintar, gagah berani dan bijaksana, serta miliki rasa kemanusiaan yang luhur.

Sifatnya yang begitu dikagumi, membuat ia tampak menonjol ketimbang para saudaranya.

Dibalik segala kepribadian baiknya, Sultan Mahmud Badaruddin II selaku calon pemimpin juga mempunyai reputasi dan kemampuan yang fantastis.

Reputasi tersebut didapatkan saat memperlihatkan kepiawaiannya dalam menolong sang ayah membangun benteng.

Ia juga sekaligus menyusun strategi perang dan bisa menimbang-nimbang daerah strategis bagi deretan para pasukannya. Semua keunggulan yang dimiliki beliau, tidak heran kalau rakyatnya begitu mencintainya.

Ikut Berperang Melawan Para Penjajah

Sebagai seorang Sultan, ia dimengerti menjadi pemimpin peperangan dalam melawan penjajah dari Inggris dan Belanda. Perlawanan terutama dijuluki sebagai Peristiwa Loji Sungai Aur, dimana dia sukses menuntaskan perang tersebut dari kekuasaan Belanda di Palembang.

Museum Sultan Mahmud Badaruddin IISalah satu aspek yang membuat Palembang menjadi wilayah incaran Belanda di kurun ke 18, ialah sejak ditemukan timah di tempat Bangka.

Pada ketika itu, bangsa Eropa mulai mendirikan Loji atau kantor dagang di Sungai Aur sebagai langkah utama melaksanakan penjajahan. Akibatnya peperangan pun tumpah pada tanggal 14 September 1811, namun lalu kekuasaan diberikan pada Gubernur Jenderal Thomas Raffles yang berasal dari Inggris.

Tentu saja insiden tersebut mendapat kontradiksi keras dari beliau sebagai raja, sehingga pertempuran kembali terjadi setelahnya.

Pertempuran pun terjadi secara sengit dan cukup panjang untuk bisa membebaskan tanah kota Palembang dari tangan penjajahan. Meski sudah berjuang, jadinya Palembang jatuh juga ke tangan Belanda pada tanggal 25 Juni 1821.

Setelah kerajaannya tumbang, beliau beserta keluarga lalu diasingkan ke Ternate dan hidup sampai kematian menjemputnya pada tanggal 26 September 1852.

Jasa dan Perjuangan Sultan Mahmud Badaruddin II

Untuk mengingat semua perjuangannya, tertulis pada biografi Sultan Mahmud Badaruddin II dimana namanya dijadikan selaku nama Bandara Internasional Palembang.

Biografi Sultan Mahmud Badaruddin II

Selain itu, sosoknya juga diabadikan dalam suatu gambar yang dapat ditemukan pada selembar uang belahan rupiah bernilai Rp. 10.000. Atas segala usaha dan jasa yang diberikan, bahkan Pemerintah RI sebagai Pahlawan Nasional.

Selain gagah perkasa, sejak kecil ia telah diketahui selaku sosok yang akan bergaul dengan siapa pun. Berangkat dari sanalah reputasinya semakin memuncak serta setara dengan pengetahuan dan keahliannya, yang membuatnya selaku raja berikutnya.

Hingga kini namanya tak lagi aneh di pendengaran, pasalnya namanya Sultan Mahmud Badaruddin II juga telah diabadikan selaku ,nama salah satu bandara di Indonesia dan sosoknya digambarkan dalam uang serpihan Rp. 10.000.

Artikel Menarik Lainnya: