TintaTeras

Biografi Stephen Hawking

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Profil dan Biografi Stephen Hawking. Ia dikenal sebagai salah satu ilmuwan matematika dan fisika teoritis terbaik dengan teori-teori fantastis perihal kosmologi, lubang hitam dan gravitasi kuantum.

Nama lengkapnya yaitu Stephen William Hawking, CH, CBE, FRS. Hawking lahir pada 8 Januari 1942 dari pasangan Dr. Frank Hawking, seorang biolog, dan Isobel Hawking. Ia memiliki dua saudara kandung, yakni Philippa dan Mary, dan saudara adopsi, Edward.

Orang renta Hawking tinggal di North London dan pindah ke Oxford saat ibu Hawking sedang mengandung dirinya untuk mencari kawasan yang lebih aman ketika perang dunia II berkecamuk. (London saat itu berada dibawah serangan pasukan Luftwaffe Jerman).

Setelah Hawking lahir, keluarga mereka kembali ke London. Ayahnya, Dr Frank Hawking mengepalai divisi parasitologi di National Institute for Medical Research. Pada tahun 1950, Hawking dan keluarganya pindah ke St Albans, Hertfordshire, Inggris.

Stephen Hawking memulai pendidikannya dengan bersekolah di Sekolah perempuan St Albans High School for Girls di tahun 1950 hingga 1953 (Masa itu, laki-laki mampu masuk ke sekolah wanita hingga usia sepuluh tahun). Dari usia sebelas tahun, Hawking bersekolah di St Albans. Di sekolahnya, nilai-nilainya biasa-biasa saja bahkan lebih jelek. Walaupun kelak Hawking diketahui sebagai salah satu ilmuwan paling besar lengan berkuasa di dunia sama seperti Albert Einstein.

Hawking senantiasa tertarik pada ilmu wawasan. Ia terinspirasi dari guru matematikanya yang bernama Dikran Tahta untuk mempelajari matematika di universitas. Ayahnya, Frank Hawking menginginkan supaya Hawking masuk ke University College, Oxford, kawasan ayahnya dahulu bersekolah.

Hawking kemudian mempelajari ilmu pengetahuan alam. Hawking kemudian menerima beasiswa, dan mulai memperdalam pengetahuannya dalam bidang ilmu fisika kesukaannya. Ia tidak kesengsem dalam ilmu biologi mirip ayahnya.

Di Oxford, Hawking juga masuk dalam tim dayung, meskipun di tahun-tahun pertama kuliahnya ia sungguh tidak bahagia dan merasa terisolasi. Setelah mendapatkan gelar B.A. (Bachelor of Arts) di Oxford pada 1962, Hawking tetap di Oxford mempelajari bidang ilmu astronomi. Hawking kemudian mempelajari bintik matahari namun beliau merasa hal itu tidak cocok dengannya.

Hawking menyadari bahwa ia lebih kepincut pada teori dibandingkan dengan pengamatan atau pengamatan. Dari Oxford, Hawking lalu masuk ke Trinity Hall, Cambridge. Disini, Ia mempelajari astronomi teoretis dan kosmologi yang kemudian melambungkan namanya di dunia.


Stephen Hawking Lumpuh dan Dibantu Komputer

Belum usang di Universitas Cambridge, Muncul tanda-tanda Sklerosis Lateral Amiotrofik (ALS) yang kemudian membuat Stephen Hawking kehilangan hampir seluruh kontrol neuromuskularnya. Pada tahun 1974, Stephen Hawking tidak bisa makan atau berdiri tidur sendiri.

Saat itu suara Stephen Hawking menjadi tidak jelas sehingga hanya dapat dikenali oleh orang yang mengenalnya dengan baik. Pada tahun 1985, Hawking di vonis terkena penyakit pneumonia dan mesti dilaksanakan trakeostomi sehingga ia tidak dapat berbicara sama sekali.

Kemudian, ada seorang ilmuwan Cambridge menyebarkan alat yang mampu menciptakan Hawking menulis apa yang ingin ia katakan pada sebuah komputer, lalu akan dilafalkan melalui sebuah ‘voice synthesizer’. Alat inilah yang terus digunakan oleh Stephen Hawking sepanjang hidupnya dan terus diperbarui oleh perusahaan Intel.


Stephen Hawking Menjadi Professor Matematika

Meskipun lumpuh, Hawking terus mengembangkan teori-teori dalam bidang astrofisika selama puluhan tahun. Stephen Hawking kemudian menjadi profesor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge.

Spesialisasinya dalam bidang fisika kuantum. Pemikiran-ajaran Stephen Hawking dalam bidang Fisika Kuantum mensejajarkannya dengan Albert Einstein sebagai salah satu ilmuwan yang berpengaruh di abad 21.

Meskipun mengalami tetraplegia (kelumpuhan) karena sklerosis lateral amiotrofik, karier ilmiahnya terus berlanjut selama lebih dari empat puluh tahun. Buku-buku dan performa publiknya menimbulkan ia selaku seorang selebritis akademik dan teoretikus fisika yang termasyhur di dunia.

Penemuan Stephen Hawking berbentukteori dan karya andal dalam ilmu pengetahuan. Misalnya penemuan teori lubang hitam (Black Hole) yang terkenal. Stephen Hawking bisa menerangkan secara detail tentang lubang hitam berdasarkan teori kuantum dan relativitas biasa dari Albert Einstein.

Hawking yaitu ilmuwan yang meyakini bahwa kehidupan ekstraterestrial memang ada, dan dia menggunakan basis matematis untuk asumsinya.

“..Menurut otak matematisku, angka mengambarkan bahwa eksistensi alien sangatlah rasional. Tantangan paling besar adalah memperkirakan seperti apakah alien itu.” 

Ia meyakini bahwa alien tidak cuma ada di planet-planet, tetapi mungkin juga di daerah lain, seperti bintang atau mengapung di angkasa luas.

Hawking juga memperingati bahwa beberapa spesies alien mungkin memiliki peradaban yang maju dan dapat mengancam Bumi. Hubungan dengan spesies seperti itu mampu membahayakan seluruh umat insan.

Stephen Hawking memiliki istri berjulukan Jane Wilde. seorang murid bahasa, Hawking dan Jane Wilde menikah pada tahun 1965. Jane Hawking mengurusnya hingga perceraian mereka pada tahun 1991. Mereka bercerai karena tekanan ketenaran dan meningkatnya kecacatan Hawking.

Mereka telah dikaruniai tiga anak: Robert (lahir 1967), Lucy (lahir 1969), dan Timothy (lahir 1979). Hawking kemudian menikahi perawatnya, Elaine Mason (sebelumnya menikah dengan David Mason, perancang komputer bicara Hawking), pada tahun 1995. Pada Oktober 2006, Hawking meminta bercerai dari istri keduanya.

..Mengenai Perempuan. Mereka adalah suatu misteri yang komplit.’ – Stephen Hawking, New Scientis, 2012.


Stephen Hawking Seorang Atheis

Stephen Hawking mengambil posisi agnostik dalam duduk perkara agama. Ia sudah menggunakan kata “Tuhan” (secara metaforis) untuk menggambarkan poin dalam buku-buku dan pidatonya. Mantan istrinya, Jane, menyatakan ketika proses perceraian bahwa Hawking yaitu seorang ateis.

Hawking menyatakan bahwa dia “tidak religius secara nalar sehat” dan beliau percaya bahwa “alam semesta dikelola oleh hukum ilmu pengetahuan atau sains. Hukum tersebut mungkin dibuat oleh Tuhan, namun Tuhan tidak melaksanakan intervensi untuk melanggar hukum. Hawking membandingkan agama dan ilmu pengetahuan pada tahun 2010, menyatakan:

Terdapat perbedaan fundamental antara agama, yang berdasarkan pada otoritas, [dan] ilmu pengetahuan, yang menurut pada pengamatan dan alasan. Ilmu pengetahuan akan menang alasannya memang terbukti.”

Pada September 2010, The Telegraph melaporkan, “Stephen Hawking sudah menyatakan bahwa Tuhan bukan pencipta alam semesta”. Hawking menulis dalam bukunya, The Grand Design, bahwa

Karena adanya hukum seperti gravitasi, tata surya dapat dan akan membentuk dirinya sendiri. Penciptaan impulsif ialah alasannya adalah mengapa sekarang ada ‘sesuatu’ dan bukannya kehampaan, mengapa alam semesta ada dan kita ada. Tidak perlu memohon terhadap Tuhan untuk memulai semuanya dan menggerakan alam semesta.” 

Banyak orang yang mengajukan pertanyaan-tanya tentang tingkat kecerdasan (IQ) dari Stephen Hawking, tetapi Hawking sendiri tidak terlampau peduli soal itu. Ketika ditanyakan mengenai IQnya pada tahun 2004, Hawking menjawab, “Saya tidak tahu. Orang yang membanggakan IQnya adalah seorang pecundang.”

Buku Karya Stephen Hawking

Buku karangannya ‘A Brief History of Time’ termasuk dalam daftar best seller di Sunday Times London selama 4,5 tahun. Selama hidupnya, Stephen Hawking banyak menyumbangkan pemikirannya dalam bidan fisika kuantum. Terutama teori-teori mengenai kosmologi, teori lubang hitam, gravitasi kuantum dan radiasi Hawking. Di tahun 2010 Hawking bareng Leonard Mladinow menyusun buku The Grand Design. 

Stephen Hawking meninggal pada tanggal 14 Maret 2018. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di rumahnya di Cambridge, Inggris pada pagi hari. Stephen Hawking sangat berjasa dalam mengembangkan teori-teori dalam bidang fisika kuantum serta astrofisika. Ia menerima banyak penghargaan atas jasa-jasanya tersebut.


Fakta Menarik Stephen Hawking

  • Stephen Hawking diprediksi hanya dapat bertahan hidup selama 21 tahun ketika penyakit kelumpuhan mulai menyerangnya pada usia 22 tahun berdasarkan diagnosa dokter. Namun Stephen Hawking mampu bertahan sampai usia 76 tahun dan menjadi salah satu ilmuwan terhebat di kala 21.
  • Nilai-nilai sekolah Stephen Hawking biasa-biasa saja bahkan jelek dikala masih bersekolah dikarenakan dia sungguh malas.
  • Ayahnya Stephen Hawking menghendaki Stephen Hawking menjadi dokter, tetapi Stephen Hawking memilih mendalami fisika dan menjadi seorang ilmuwan termasyur
  • Semasa remaja Stephen Hawking diketahui pemalas dan tidak senang belajar, tetapi dia menerima beasiswa karena kecerdasannya
  • Stephen Hawking pernah menjadi anggota tim dayung di kampus Oxford
  • Bukunya ‘A Brief History of Time’ terjual sebanyak 10 juta copy dan menjadi best seller selama 4,5 tahun.
  • Stephen Hawking yaitu seorang ilmuwan yang tidak percaya akan Tuhan atau atheis. Ia tidak yakin keberadaan Tuhan, Hawking lebih yakin bahwa alam semesta dikontrol oleh aturan ilmu wawasan atau sains.
  • Stephen Hawking yaitu penggagas teori terciptanya dunia dan teori lubang hitam yang terkenal
  • Kisah hidup Stephen Hawking pernah diangkat menjadi suatu film yang berjudul ‘Theory is Everything‘ pada tahun 2014
  • Stephen Hawking yakni seorang ilmuwan yang mendapatkan gelar Lucasian Professor ialah gelar professor matematika paling bergengsi di Universitas Cambridge, Inggris. Hanya segelintir orang yang memperoleh gelar tersebut tergolong Sir Isaac Newton.
  • Stephen Hawking juga mendapatkan gelar bergengsi dari kerajaan Inggris yakni gelar Order of the Companions of Honour.
  • Stephen Hawking juga menulis buku untuk bawah umur yang menjelaskan mengenai lubang hitam (black hole) dengan bahasa yang mudah dipahami oleh bawah umur.

Artikel Menarik Lainnya: