TintaTeras

Biografi Richard Philips Feynman – Fisikawan Modern

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Biografi Richard Philips Feynman. Dikenal sebagai salah satu fisikawan dengan banyak temuannya, Richard Philips Feynman, Pria berdarah Yahudi ini dilahirkan pada 11 Mei 1918 di Far Rockaway, New York, Amerika Serikat. Ayahnya seorang penjual busana seragam militer. Ia mendidik Feynman dengan bervariasi ilmu pengetahuan alam. Hal ini ternyata memancing sifat ingin tahu yang besar dari Feynman muda yang kemudian berperan besar dalam kariernya kelak. Saat berusia 12 tahun, Feynman muda memiliki laboratorium yang dibuatnya sendiri. Dia membuat percobaan listrik, menciptakan radio sederhana, sampai menjadi teknisi radio panggilan amatir dalam laboratoriumnya.

Tak cuma itu, ia juga bermain-main dengan percobaan kimia sederhana. Bahan-bahannya diambil dari dedaunan dan bumbu masak ibunya. Selesai menyelesaikan kuliah sarjananya di jurusan Fisika, Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada tahun 1939, Feynman meneruskan pendidikannya ke Princeteon University. Di sanalah beliau bertemu dan digembleng astro-fisikawan terkenal, John Wheeler.

Ketika Feynman menjadi pembicara ketika pelatihan terjadwal (student seminar), tidak tanggung-tanggung John Wheeler mengundang beberapa fisikawan tersohor saat itu termasuk Albert Einstein. Kenyataannya Einstein pun tiba dan ikut mengajukan pertanyaan. Feynman menyelesaikan jenjang S-3 dan meraih gelar Ph.D. pada tahun 1942.

Penguraian inti atom

Selepas dari Princeton, Feynman bergabung dengan Project Manhattan, projek pengembangan bom atom pertama. Dia ditempatkan di Los Alamos untuk mengerjakan teori-teori penguraian inti atom sebagai sumber energi bom atom. Di sana beliau bertemu Hans Bethe (peraih Nobel 1967) dan Robert Oppenheimer (Kepala projek di Los Alamos).

Selama di Los Alamos, abjad keingintahuannya yang besar menyihir siapa saja. Tidak cuma kesuksesannya menuntaskan banyak problem dan membantu Amerika Serikat membuat bom atom pertama, tetapi juga keusilannya dalam menggunakan konsep-desain fisika dalam kehidupan sehari-hari.

Feynman terkenal sebagai “tukang” buka kunci, laci, dan brangkas tangguh. Jendral Leslie Groves, seorang militer yang memimpin projek di Los Alamos terpaksa memerintahkan untuk mengganti semua brankas di kantor, karena ulah Feynman yang sukses menjebol semua kunci tanpa merusaknya.

Andil Feynman sungguh besar dalam keberhasilan projek Manhattan. Setelah projek ini tamat, Feynman menjadi rebutan banyak universitas untuk menjadi guru besar. Feynman menetapkan untuk bergabung dengan Cornell University (1945 – 1950), lalu pindah ke California Institute of Technology (Caltech), dan tahun 1959 diangkat menjadi Tolman professor of physics di universitas tersebut.

Kemampuannya menjelaskan fisika yang rumit menjadi sungguh sederhana dan indah, menjadikannya terkenal dan tersohor di kalangan ilmuwan. Pada tahun 1961, Feynman sempat menawarkan dirinya mengajar ilmu fisika dasar untuk para mahasiswa baru tahun pertama. Kuliahnya didatangi tidak hanya dari mahasiswa sendiri, tapi juga oleh mahasiswa senior, para peneliti, bahkan profesor.

Sumbangan terbesar Feynman di dunia Fisika ialah di bidang Elektrodinamik Kuantum. Sebuah teori kuantum yang menerangkan interaksi cahaya dan bahan (light-matter interaction). Teori ini yakni teori kuantum tersukses sejauh ini, yang kecocokannya dengan hasil eksperiman mirip mengukur jarak Surabaya – Bandung dengan ketelitian helaian rambut.

Teori Elektrodinamik Kuantum dirintis pakar kuantum Paul Dirac, Werner Heisenberg, Wolf Pauli, dan Enrico Fermi pada tahun 1920-an. Feynman berhasil menuntaskan teori ini.

Selain itu, donasi Feynman ialah “Diagram Feynman”, yang menyingkatkan kalkulasi berlembar-lembar menjadi sepotong diagram sederhana yang mudah diinterpretasikan secara fisik. Diagram Feynman ini kesannya digunakan secara luas dalam mempelajari interaksi antarpartikel.

Diagram Feynman menjelaskan, bagaimana dua elektron saling tolak-menolak ketika berdekatan dengan mempertukarkan foton. Untuk idenya yang sungguh brilian ini, Feynman menerima kado Nobel Fisika tahun 1965, bersama Julian Schwinger (Amerika Serikat) dan Shinichiro Tomonaga (Jepang). Mereka bertiga berkontribusi sama dalam Elektrodinamik Kuantum, tapi berlainan metoda matematikanya.

Tidak hanya itu, Feynman juga bekontribusi pada beberapa area fisika lainnya. Sebut saja Teori Helium Cair (bareng fisikawan Rusia, L.D. Landau), Teori Peluruhan Beta, Teori Parton yang mengirimkan kita pada pengertian Quark, dan juga terlibat pada perintisan teknologi nano dan komputer kuantum.

Fisika selaku permainan

Tidak mirip fisikawan yang lain yang begitu serius membidani fisika dan ilmu sains lainnya, Feynman justu mengakibatkan fisika selaku sebuah permainan yang menyenangkan. Keingintahuan yang tinggi dan kecintaannya bermain-main dengan fisika telah melibatkannya dalam aneka macam petualangan.

Petualangan yang sungguh inspriratif, seru, sekaligus usil terangkum dalam dua buku biografinya Surely you are joking, Mr. Feynman (1985) dan What do you care what people think (1989). Feynman sempat berprofesi sebagai penabuh gendang festival dikala menjadi profesor tamu di University of Rio, Brazil. Dia juga berlatih menggambar dan beberapa karyanya pernah dipublikasikan atas nama “Ofey”. Petualangannya paling populer yakni saat berhasil memecahkan misteri meledaknya pesawat ulang-alik Challenger pada tahun 1986.

Feynman mungkin bukan yang paling arif di zamannya, tapi beliau telah berhasil membuat fisika menjadi ilmu yang menyenangkan. Cara ia memecahkan masalah dan menjelaskannya dalam tulisan dan ceramahnya menjadi ide ribuan fisikawan muda modern. Feynman meninggal pada 15 Februari 1988, karena menderita kanker usus. www.biografiku.com

Artikel Menarik Lainnya: