TintaTeras

Biografi Ratu Isabella

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Ratu Isabella dilahirkan tahun 1451 di kota Madrigal di daerah kerajaan Castile (sekarang bagian dari Spanyol). Sebagai gadis akil balig cukup akal dia peroleh pendidikan keagamaan yang ketat dan menjadi seorang Kristen yang taat. Saudara tirinya, Henry IV, jadi Raja Castile dari tahun 1454 hingga matinya tahun 1474. Pada ketika itu tidak ada Kerajaan Spanyol. Daerah Spanyol sekarang terbelah-belah jadi empat kerajaan: Castile yang paling besar, Aragon di bab sebelah utara Spanyol sekarang, Granada di sebelah selatan dan Navarre di utara.

Di ujung tahun 1469-an, Isabella yang mungkin jadi pewaris mahkota Castile –pewaris terkaya di Eropa– menjadi inceran pelbagai pangeran. Saudara tirinya Henry IV, kepingin ia kawin dengan raja Portugis. Tetapi, di tahun 1469, tatkala usianya menginjak delapan belas tahun, beliau abaikan cita-cita itu namun kawin dengan Ferdinand pewaris Kerajaan Aragon. Berang akibat ketidakpatuhan Isabella, Henry menunjuk anak perempuannya, Yuana, menggantikannya. Tetapi dikala Henry meninggal dunia di tahun 1474, Isabella menuntut mahkota Kerajaan Castile. Para penunjang Yuana tidak mampu menyetujui ini sampai pecahlah perang kerabat. Menjelang bulan Februari 1479 pasukan Isabella peroleh kemenangan. Raja John II dan Aragon mati di tahun itu juga dan Ferdinand menaiki tahta kerajaan Aragon. Sesudah itu Isabella dan Ferdinand memerintah sebagian besar Spanyol secara bantu-membantu.

Dalam teori, kedua kerajaan Aragon dan Castile masih tetap terpisah, begitu juga pemerintahannya. Tetapi dalam praktek Ferdinand dan Isabella mengambil keputusan-keputusan gotong royong dan berperan selaku penguasa adonan terbaik di seluruh Spanyol. Selama dua puluh tahun pemerintahan gabungannya, politik dasar mereka adalah membangun satu kesatuan kerajaan Spanyol yang diperintah oleh satu lembaga kerajaan yang kuat. Salah satu proyek pertamanya ialah penaklukan Granada, satu-satunya bagian dari semenanjung Iberia yang masih berada di bawah kekuasaan orang Islam. Pertempuran bermula tahun 1481 dan selsai tahun 1492 dengan kemenangan mutlak di pihak Ferdinand dan Isabella.

Dengan penaklukan Granada, tempat Spanyol hampir sama luas dengan daerah Spanyol kini ini. (Kerajaan kecil Navarre dimasukkan ke dalam kawasan kekuasaannya oleh Ferdinand tahun 1512 setelah Isabella meninggal dunia).

Pada saat-saat permulaan pemerintahannya, Ferdinand dan Isabella mendirikan pengadilan Spanyol. Pengadilan merupakan forum pengadilan gerejani, gabungan dari hakim, juri, jaksa penuntut dan penyelidik kepolisian. Pengadilan ini terkenai baik alasannya kekejaman hukumnya maupun ketidakadilan cara-caranya. Para tertuduh kecil keinginan dan tak punya kemungkinan samasekali bela diri kepada tuduhan yang ditimpakan kepadanya. Mereka tidak diberitahu samasekali suara tuduhan, bahkan nama-nama si penuduh. Tertuduh yang menyangkal tuduhan dipermak habis sampai mengaku. Menurut asumsi usang, sekurang-kurangnya 2000 orang dibakar selama dua puluh tahun pertama berlakunya pengadilan Spanyol itu, namun kabar-kabar berikutnya jumlah itu kian berkurang.

Pengadilan Spanyol itu dipimpin oleh seorang pendeta amat fanatik, Tomas de Torquemada, pendeta yang umum menerima pengukuhan eksklusif Isabella. Kendati pengadilan telah diberi limpahan wewenang oleh Paus, dalam praktek ia di bawah pengawasan raja-raja Spanyol. Pengadilan inkuisisi ini sebagian dimaksud semoga terjamin keseragaman agama, dan sebagian dimaksud untuk menggencet mereka yang beroposisi terhadap Raja. Di Inggris, pangeran-pangeran feodal senantiasa mampu memelihara kekuatan cukup untuk mengawasi kekuasaan Raja. Pangeran feodal Spanyol suatu saat juga punya wibawa, namun raja-raja Spanyol mampu menggunakan pengadilan inkuisisi sebagai senjata menghadapi pangeran feodal yang tak maudicucuk hidung begitu saja, karena itu mereka juga bisa membangun sebuah monarki yang terpusat dan sewenang-wenang. Mereka juga gunakan itu untuk punya pengawasan lebih besar terhadap pendeta-pendeta Spanyol.

Tetapi, tujuan utama pengadilan inkuisisi adalah mereka yang dicurigai murtad dari agama, khusus Yahudi dan Islam yang sedikitnya telah berpindah jadi Kristen tetapi secara diam-membisu masih tetap menjalankan ibadah agama asalnya.

Pada mulanya, pengadilan inkuisi tidaklah ditujukan melawan Yahudi. Tetapi, di tahun 1492, atas tekanan si fanatik Torquemada, Ferdinand dan Isabella menandatangani suatu dekrit yang isinya memerintahkan semua Yahudi Spanyol masuk Nasrani atau angkat kaki tinggaikan Spanyol dalam tempo empat bulan, tanpa boleh menenteng barang miliknya walau sepotong. Buat Yahudi Spanyol yang berjumlah sekitar 200.000 orang, perintah pengusiran ini betul-betul sebuah bencana dan banyak yang menghembuskan napas terakhir sebelum kaki sempat menyentuh pelabuhan yang aman. Untuk Spanyol, pengusiran ini berarti kehilangan sejumlah besar masyarakatyang paling bersungguh-sungguh dan paling berkeahlian dalam dunia jualan dan pertukangan sehingga menyebabkan kemunduran ekonomi yang andal.

Tatkala Granada menyerah, kesepakatandamainya menawarkan kesempatan buat kaum Muslimin yang ada di Spanyol diijinkan boleh tetap beribadah berdasarkan pedoman agamanya. Kenyataannya, pemerintahan Spanyol tak lama sesudahnya mengkhianati kontrakitu. Oleh alasannya itu kaum Muslimin berontak, tetapi dapat ditumpas. Tahun 1502 semua kaum Muslimin yang berada di Spanyol dipaksa masuk Nasrani atau dihalau pergi, pilihan seiupa yang pernah disodorkan terhadap kaum Yahudi sepuluh tahun sebelumnya.

Meskipun Isabella seorang pemeluk Katolik yang taat, ia tak pernah mengijinkan keortodoksannya mengusik nasionalisme Spanyolnya. Dia dan Ferdinand berjuang keras dan sukses meyakinkan bahwa gereja Kristen di Spanyol diawasi oleh Kerajaan Spanyol, bukan oleh Paus. Ini merupakan salah satu alasannya mengapa kaum pembaharu Protestan di kala ke-16 tak berkesempatan peroleh kemenangan di Spanyol.

Yang teramat mencolokdi periode pemerintahan Isabella, pastinya, inovasi dunia baru oleh Christopher Colombus yang juga terjadi di tahun 1492 yang memilih dan penting. Ekspedisi Colombus disponsori oleh kerajaan Castile. (Tetapi, kisah bahwa Isabella melelang permatanya untuk membeayai ekspedisi tidaklah benar).

Isabella meninggal dunia tahun 1504. Selama hidupnya beliau melahirkan seorang putra dan empat putri. Putranya Yuan meninggal tahun 1497. Puterinya yang paling populer yakni Yuana. Ferdinand dan Isabella mengatur semoga Yuana kawin dengan Philip I (si ganteng) putera Kaisar Hapsburg Austria dan pula ahliwaris Kerajaan Burgundy. Hasil dari perkawinan dinasti yang luar biasa ini, cucu Isabella, Raja Charles V, mewariskan salah satu kerajaan paling besar dalam sejarah Eropa. Dia juga terpilih jadi Kaisar Roma yang suci dan merupakan orang terkaya dan Raja terkuat di Eropa pada masanya. Daerah yang berada di bawah kekuasaanya tergolong Spanyol, Jerman, Negeri Belanda, Belgia, Austria, Swiss, sebagian besar Italia, sebagian Perancis, Cekoslowakia, Polandia, Honggaria, dan Yugoslavia dengan embel-embel sebagian besar kawasan Amerika Selatan.

Baik Charles V maupun puteranya Philip II penganut Nasrani yang taat, yang sepanjang kala pemerintahannya memakai kekayaan Amerika Selatan untuk membiayai perang melawan negara-negara Eropa Utara yang menganut Protestan. Kaprikornus, perkawinan antar dinasti yang dikelola Ferdinand dan Isabella mensugesti jalannya sejarah Eropa selama nyaris seabad sehabis akhir hayat mereka.

Sekarang aku akan menyimpulkan kerja besar dan imbas Ferdinand dan Isabella. Berkat koordinasi keduanya, mereka sukses membangun kerajaan Spanyol yang bersatu, yang tempat perbatasannya cukup mantap, tak mengalami pergeseran selama lima periode. Mereka berhasil membentuk pemerintahan monarki yang terpadu, tersentralisir, dan mutlak di Spanyol. Pemberontakan kaum Muslimin dan Yahudi punya konsekuensi penting baik bagi mereka yang terhalau maupun bagi Spanyol sendiri. Ketaatan mereka yang teguh terhadap agama dan pendirian pengadilan inkuisisi punya akhir mendalam kepada keseluruhan kurun depan Spanyol.

Pokok terakhir dari hasil-hasil yang sudah diraih membuka problem. Secara sederhana seseorang mampu bilang, pengadilan inkuisisi membikin hambatan bagi pertumbuhan intelektual Spanyol. Di era-kurun sesudah tahun 1492, biasanya Eropa Barat telah meraih tingkat kemeriahan pertumbuhan ilmu pengetahuan dan ketinggian intelektual. Hal ini tidak terjadi di Spanyol. Di suatu penduduk yang tiap orang yang punya beda pertimbangan selalu dicekam ancaman penangkapan oleh pengadilan inkuisisi, tidak asing kalau penduduk macam itu kehilangan pribadi samasekali. Negeri-negeri Eropa yang lain memperbolehkan adanya beda pertimbangan . Di Spanyol, inkuisisi hanya mengizinkan Kristen yang dua puluh empat karat. Menjelang tahun 1700, Spanyol merupakan negeri yang jompo secara intelektual dibanding lain-lain negeri Eropa Barat. Memang, walaupun hampir lima kurun sehabis Ferdinand dan Isabella untuk pertama kali mendirikan pengadilan inkuisisi, dan kendati lebih dari 140 tahun semenjak inkuisisi kesudahannya dihapus, Spanyol masih tetap belum pulih dari akhir-kesannya.

Lebih dari itu, pendukungan atas ekspedisi Colombus meneguhkan fakta bahwa sebagian besar Amerika Selatan dan Tengah menjadi jajahan Spanyol. Ini artinya kebudayaan Spanyol dan adab-istiadatnya –termasuk pengadilan inkuisisinya– tegak berdiri di sebagian terbesar benua baru. Tidaklah mengherankan, akibat Spanyol secara intelektual lebih kurang pandai daripada biasanya Eropa Barat, dengan sendirinya jajahan Spanyol pun lebih terbelakang dibanding dengan jajahan Inggris di Amerika Utara.

Dalam hal mempertimbangkan di mana Isabella mesti ditempatkan di daftar urutan buku ini, satu faktor mesti dipertimbangkan, yaitu. apakah perisitiwa-insiden itu mampu terjadi tanpa Isabella. Memang benar, jiwa jihad sudah begitu besar lengan berkuasa di Spanyol, karena selama 700 tahun terlibat pergulatan menaklukkan kembali jasirah Iberia dari orang Islam. Sesudah usaha itu menjinjing hasil yang sukses di tahun 1492, Spanyol punya opsi memilih arah ke mana ia mau pergi. Adalah Ferdinand dan Isabella –khususnya. Isabella yang menentukan arah dan tujuan keortodoksan agama yang tak kenal kompromi. Tanpa pengaruhnya, tampaknya amat mungkin Spanyol akan tetap mendekam sebagai masyarakat yang pluralistik.

Mungkin lumrah membandingkan Isabella dengan Ratu Elizabeth I dari Inggris yang lebih masyhur. Elizabeth sekurang-kurangnya sama berkemampuannya dengan Isabella. Dan alasannya ia banyak sedikitnya berprikemanusiaan dan punya toleransi, beliau tampak lebih ialah penguasa yang dikagumi. Tetapi, Elizabeth kurang kadar jiwa inovatomya ketimbang Isabella dan tak sedikit pun tindak lakunya punya imbas mendalam mirip halnya Isabella membentuk peradilan inkuisisi. Meskipun beberapa sikap politik Isabella terlampau kotor dan sarat dendam kesumat, tidak banyak raja-raja dalam sejarah yang punya imbas begitu berjangka jauh mirip ia.

Artikel Menarik Lainnya: