TintaTeras

Biografi Raja Abdullah – Raja Arab Saudi

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Biografi Raja AbdullahProfil dan Biografi Raja Abdullah. Nama lengkap beliau yaitu Abdullah bin Abdul Aziz al-Saud dilahirkan pada tanggal 1 Agustus 1924, Ia adalah salah satu dari 37 putra Raja Abdulaziz bin Abdulrahman Al-Saud (pendiri Arab Saudi modern) yang lahir dari rahim Fahada binti Asi-al Syuraim yang ialah istri kedelapan Abdul Aziz dari keluarga Rasyid. Ia menerima pendidikan di Sekolah Kerajaan Prince’s School dari pejabat-pejabat dan tokoh-tokoh intelektual keagamaan dan dibesarkan di bawah pengawasan ketat Raja Abdul Aziz yang yakni ayahnya. Pangeran Abdullah diketahui sangat besar lengan berkuasa memegang ajaran agama dan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar kepada rakyat dan Tanah Air. Ia langsung mendapat pendidikan dari para ulama senior Arab Saudi di bidang agama, sejarah, politik, dan sosiologi.

Abdullah juga pernah menjabat Perdana Menteri dan Komandan Dewan Garda Nasional. Ia juga pimpinan Supreme Economic Council, Wakil Presiden High Council for Petroleum and Minerals, Presiden King Abdulaziz Centre for National Dialogue, Wakil Pimpinan Council of Civil Service, dan anggota Military Service Council. Pada tahun 1962, ia ditunjuk sebagai komandan satuan elit Pengawal Nasional karena pengalamannya yang luas dalam permasalahan Badui dan kabilah di padang pasir semenanjung Jazirah Arab. Sejak menjabat komandan dan Pengawal Nasional, sosoknya sudah tak mampu dipisahkan dari kesatuan elite tersebut. Pada anggota Pengawal Nasional berasal khusus dari anak cucu Mujahidin yang pernah berjuang bersama Raja Abdul Aziz dalam menyatukan Jazirah Arab dan kemudian mendirikan negara Arab Saudi.

Pangeran Abdullah sukses memimpin Pengawal Nasional bukan semata selaku forum militer namun juga wadah sosial dan budaya anggotanya. Semenjak dia diandalkan sebagai komandan pengawal nasional sudah dikerjakan restrukturisasi dan resionalisasi sesuai dengan manajemen militer terbaru. Sebagai bentuknya, ia mendirikan perguruan tinggi militer untuk mendidik dan menempa kandidat anggota dan perwira pengawal nasional. Akademi militer tersebut dinamakan Institut Militer Raja Khalid bin Abdul Aziz. Institut ini diresmikan olehnya pada 18 Desember 1982.

Ia menanggulangi sendiri mega-proyek pengembangan pengawal nasional. Karena, lembaga itu ialah titik balik sejarah lembaga satuan elite pengawal nasional. Di antara mega-proyek itu mirip pembentukan divisi campuran dalam jajaran pengawal nasional yang terdiri dari satuan logistik, intelijen, dan infanteri. Pangeran Abdullah juga mendirikan kompleks militer dan daerah latihan khusus untuk satuan elite pengawal nasional.

Pada 29 Maret 1975, dia ditunjuk selaku Deputi Kedua Dewan Kabinet Arab Saudi. Selain ditunjuk oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz sebagai putra mahkota pada 13 Juni 1982. Pada hari itu juga, Pangeran Abdullah dipromosikan selaku Deputi Utama Dewan Kabinet Arab Saudi. Sejak kesehatan Raja Fahd bin Abdul Aziz menurun, mudah secara de facto mengatur kekuasaan dan kebijakan dalam dan mancanegara. Ia diangkat sebagai bupate de facto regent pada tahun 1996. Ia amat meletakkan perhatian pada upaya pelestarian budaya dan khazanah yang melibatkan para ulama dari dunia Arab dan Islam.

Sejak 1997, dia telah meluncurkan acara privatisasi dengan meniadakan daftar larangan berusaha dan membiarkan perusahaan publik tumbuh secara bebas. Kebijakan luar negerinya lebih pro-Arab daripada Barat. Pada 1980, beliau berhasil sebagai mediator perundingan dalam pertentangan Suriah-Yordania. Ia juga menjadi arsitek Perjanjian Taif 1989 yang menuntaskan perang sipil di Lebanon pada masa 1975-1990. Selain, memajukan kembali korelasi bilateral dengan Mesir, Suriah, dan Iran. Pada April 2001, Pangeran Abdullah menyelenggarakan pelatihan perihal sejarah hubungan Arab Saudi dan Palestina. Seminar itu menghadirkan tokoh-tokoh Arab. Dalam pelatihan itu dibahas isu dukungan Arab Saudi terhadap perjuangan rakyat Palestina sepanjang sejarahnya dan dalam banyak sekali faktor. Dari pelatihan tersebut ditarik kesimpulan bahwa Arab Saudi telah memberi pinjaman besar usaha rakyat Palestina meskipun Arab Saudi tidak termasuk negara Arab garis depan yang memiliki batas eksklusif dengan Israel.

Dengan bobot kapasitasnya di dunia Arab dan Islam, Arab Saudi senantiasa hadir secara berpengaruh dalam kancah konflik Arab-Israel. Pemerintah Arab Saudi ikut menjadi perantara konflik militer Palestina-Yordania pada September 1970. Konflik ini diketahui dengan Black September. Konflik itu rampung dengan keluarnya Yasser Arafat (1929-2005) dari Yordania menuju Lebanon. Arab Saudi juga tampil selaku mediator dalam upaya menengahi perbedaan pertimbangan antara Suriah dan Palestina dengan Mesir. Di pihak lain menyusul meletusnya perang saudara di Lebanon tahun 1975. Upaya tenang tersebut dimaksudkan untuk memelihara kesatuan potensi kekuatan Arab dalam menghadapi Israel, sehingga menjadi kekuatan tawar-menawar dalam negosiasi tenang dengan Israel. Upaya hening Arab Saudi yang terkenal adalah inisiatif hening yang disediakan Raja Fahd bin Abdul Aziz pada forum KTT Arab tahun 1982 di Fez (Maroko).

Biografi Raja Abdullah
Raja Abdullah dan Presiden Mahmoud Ahmadinejjad

Ia kian leluasa melaksanakan pemerintahan sehabis dinyatakan secara resmi sebagai raja Arab Saudi semenjak wafatnya Raja Fahd bin Abdul Aziz pada 1 Agustus 2005. Sementera, Menteri Pertahanan Sultan bin Abdul Aziz dinyatakan sebagai putra mahkota. Raja Abdullah bin Abdul Aziz dikenal selaku pemimpin Arab yang nasionalis juga modernis. Di bidang sosial-politik, Abdullah menyelenggarakan obrolan nasional yang melibatkan aneka macam kelompok penduduk dan menggelar pemilihan eksklusif anggota kota praja(Dewan Konsultatif) secara nasional awal tahun 2005. Ia juga membuka peluang kepada para pemodal asing untuk menanamkan investasi di bidang eksplorasi dan bikinan gas.

Ia didirikan menjadi Raja pada 3 Agustus 2005. Abdullah juga menjabat selaku Perdana Menteri dan Komandan Garda Nasional Saudi. Dia diberikan jabatan Komandan Garda Nasional Saudi pada tahun 1963 dan jabatan Wakil Perdana Menteri pada Juni 1982. Dari empat istrinya lahir sepuluh putra dan 10 putri. Sebelum menjadi komandan Garda Nasional, ia menjabat Wali Kota Mekkah. Ia diketahui alim dan sederhana. Ia tidak pernah diterpa masalah korupsi atau pun terlibat pola hidup para pangeran negeri Arab yang biasanya lekat dengan banyak perempuan dan kehidupan gemerlap. www.biografiku.com

Artikel Menarik Lainnya: