TintaTeras.com – Biografi Nicolaus Copernicus. Dikenal sebagai penggagas dari Teori Heliosentris dimana bumi serta planet-planet lain berputar mengelilingi matahari sebagai porosnya. Selain selaku Astronom, Nicolaus Copernicus juga dikenal selaku seorang matematikawan dan ekonom.
Daftar Isi
Daftar Isi:
Biodata Nicolaus Copernicus
Nama : Nicolaus Copernicus
Lahir : Toruń, Polandia, 19 Februari 1473
Wafat : Prusy Królewskie, Polandia, 21 Mei 1543
Orang Tua : Nicolaus Copernicus Sr. (ayah), Barbara Watzenrode (ibu)
Saudara : Barbara, Andreas, Katharina
Anak : –
Biografi Nicolaus Copernicus
Nicolaus Copernicus dilahirkan di Toruń, Polandia pada tanggal 19 Februari 1473. Ayah Nicolaus Copernicus berjulukan Nicolaus Copernicus Sr dan ibunya berjulukan Barbara Watzenrode. Ia diketahui memiliki tiga orang kerabat kandung. Di Polandia ia diketahui dengan nama Niklas Koppernigk.
Masa Kecil
Masa kecil serta pendidikan pertamanya ia dapat di Torun yang menjadi tanah kelahirannya. Selanjutnya ia kemudian belajar di Chełmno. Disana ia belajar tentang bahasa latin serta karya dari para penulis antik.
Setelah berusia akil balig cukup akal tepatnya 18 tahun, Nicolaus Copernicus lalu pindah ke ibukota Polandia ketika itu berjulukan Krakow. Disana ia mencar ilmu di universitas dan mengejar-ngejar minatnya dalam bidang astronomi. Cita-citanya menjadi seorang astronom.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Krakow, Paman meminta keponakannya itu pindah di Frombok di sekitaran daerah Laut Baltik. Ia meminta keponakannya untuk mampu menjadi staf katedral.
Belajar di Italia
Namun alasannya impiannya menjadi seorang Astronom, Copernicus kemudian berangkat ke Bologna serta Padua, Italia. Disana ia mempelajari mengenai aturan gereja, Matematika serta ilmu kedokteran.
Disana ia juga akrab dengan Domenico Maria Novara yang merupakan seorang astronom dan filsuf bernama Pietro Pomponazzi. Ia juga menjadi orang pertama yang menerjemahkan dokumen berbahasa yunani ke polandia.
Setelah menuntaskan pendidikannya di Italia, Copernicus kembali ke Polandia. Pamannya mengakibatkan Nicolaus Copernicus selaku penasihat, sekretaris sekaligus dokter langsung bagi pamannya.
Selama bertahun-tahun, Nicolaus Copernicus menduduki banyak jabatan administratif di Polandia. Ia juga banyak meneliti mengenai bintang serta planet-planet di tata surya.
Mencetuskan Teori Heliosentris
Hasil dari observasi Nicolaus Copernicus membuahkan teori Heliosentris yang menyebutkan bahwa bumi serta planet-planet lain berputar mengelilingi matahari sebagai porosnya.
Sebenarnya usulan Nicolaus Copernicus mengenai bumi serta planet-planet lain yang berputar mengelilingi matahari telah dikemukakan lebih dulu oleh dua orang astronom Yunani berjulukan Aristarkhus dari Samos pada tahun ketiga sebelum maseh.
Namun masih terdapat kekurangan dari usulan yang dikemukakan oleh dua orang astronom yunani tersebut. Nicolaus Copernicus menghabiskan sisa hidupnya dengan memperbaiki banyak sekali argumen serta rumus matematika dalam mendukung teori Heliosentrisnya.
Menerbitkan Paper Commentariolus
Nicolaus Copernicus membuat sebuah rangkuman singkat perihal pemikiran teorinya yang dimuat dalam paper yang berjudul Commentariolus.
Paper mengenai penelitiannya ini memanggil banyak minat para ilmuwan saat itu bahkan hingga di Jerman dan Roma. Di tahun 1533, Paus Clemens VII bahkan menyurati Nicolaus Copernicus lewat Kardinal Schönberg untuk menerangkan secara lengkap tentang teori Heliosentris.
Kemudian seorang Professor Jerman berjulukan Georg Joachim Rhäticus mendatangi Copernicus sebab penasaran akan teorinya. Georg Joachim Rhäticus bahkan menghabiskan waktunya selama dua tahun bareng dengan Nicolaus Copernicus.
Tepat di tahun 1542, Georg Joachim Rhäticus mendapat menuskrip lengkap mengenai pemikiran dari Nicolaus Copernicus dan menyerahkannya kepada tukang cetak.
Tukang cetak yang berjulukan Osiander lalu memberi nama manuskrip tersebut dengan nama De revolutionibus orbium coelestium (Mengenai Perputaran Bola-Bola Langit).
Dalam Biografi Nicolaus Copernicus dikenali bahwa Nicolaus Copernicus selaku penulis aslinya tidak mendapatkan salinan dari cetakan tersebut sampai kematiannya pada tanggal 24 Mei 1543. Selanjutnya Nicolaus Copernicus dimakamkan di Frombork, Polandia.
Teori yang Menciptakan Kontroversi
Dalam Biografi Nicolaus Copernicus diektahui juga bahwa sepeninggal Nicolaus Copernicus, gereja-gereja kemudian mendapatkan salinan dari manuskrip observasi Nicolaus Copernicus mengenai teori Heliosentrisnya.
Gereja Lutheran yang pertama mengkritisi bahwa teori yang dikemukakan oleh Nicolaus Copernicus tidak masuk logika. Kemudian gereja Katholik mengemukakan bahwa teori Heliosentris Nicolaus Copernicus sangat bertentangan dengan keyakinan atau anutan gereja.
Segeranya manuskrip milik Nicolaus Copernicus ditetapkan selaku buku yang terlarang untuk dipelajari di tahun 1616. Namun seiring waktu berjalan teori Heliosentris milik Nicolaus Copernicus sungguh-sungguh terbukti bahkan dikuatkan oleh Galileo Galilei yang juga meneliti perihal planet dan perbintangan serta dikembangkan oleh Kepler dan Sir Isaac Newton