Napoleon Bonaparte diketahui sebagai kaisar Perancis dan pemimpin paling terkenal di Dunia. Ia ialah pemimpin yang dalam sejarah Perancis berhasil menggulingkan kekuasaaan Raja Louis, Penguasa Perancis abad itu. Napoleon Bonaparte merupakan tokoh yang masuk dalam 100 orang paling besar lengan berkuasa di dunia menurut Michael Hart.
Napoleon Bonaparte merupakan Jenderal sekaligus kaisar Perancis yang paling berhasil memperluas kekuasaan Perancis hingga keluar wilayah Perancis. Ia mengobarkan perang dengan Inggris yang kurun itu mempunyai armada perang yang kuat sampai melawan kekaisaran Rusia. Berikut biografi Napolen Bonaparte serta sepak terjangnya selama hidupnya.
Daftar Isi
Daftar Isi:
Biodata Napoleon Bonaparte
Nama | Napoleon Bonaparte |
---|---|
Lahir | Ajaccio, Perancis, 15 Agustus 1769. |
Wafat | Longwood House, 5 Mei 1821 |
Orang Tua | Carlo Buonaparte (Ayah), Letizia Ramolino (Ibu) |
Istri | Marie Louise (1810), Joséphine de Beauharnais (1796) |
Anak | Napoleon II, Eugène de Beauharnais, Charles Léon, Émilie Pellapra, Hélène Napoleone Bonaparte, Françoise-Marie LeRoy |
Dikenal | Jenderal Perancis, Kaisar Perancis |
Biografi Napoleon Bonaparte
Jenderal dan Kaisar Perancis yang terkenal , Napoleon I, lahir dari rahim Letizia Ramolino di Ajaccio, Corsica, tahun 1769. Nama aslinya Napoleon Bonaparte. Ayahnya bernama Carlo Bonaparte. Wilayah Corsica masuk kawasan kekuasaan Perancis hanya lima belas bulan sebelum Napoleon lahir
Masa Remaja
Pada ketika-dikala remajanya Napoleon Bonaparte seorang nasionalis Corsica yang menganggap Perancis itu penindas. Tetapi, Napoleon dikirim masuk perguruan tinggi militer di Perancis dan tatkala dia akhir tahun 1785 pada umur lima belas tahun beliau jadi tentara Perancis berpangkat letnan.
Kesempatan pertama Napoleon menampakkan kebolehannya ialah di tahun 1793, dalam peperangan di Toulon (Perancis merebut kembali kota itu dari tangan Inggris), tempat Napoleon bertugas di kesatuan artileri. Pada ketika itu dia telah tidak lagi berpegang pada paham nasionalis Corsicanya, melainkan sudah menilai diri orang Perancis.
Sukses-sukses yang diperoleh Napoleon Bonaparte di Toulon mengangkat dirinya jadi brigjen dan pada tahun 1796 dia diberi beban tanggung jawab jadi komando tentara Perancis di Itali.
Di negeri itu, antara tahun 1796-1797, Napoleon berhasil pula merebut serentetan kemenangan yang membuatnya seorang satria tatkala kembali ke Perancis.
Di tahun 1798 dia memimpin penyerbuan Perancis ke Mesir. Langkah ini ternyata ialah bencana. Di darat, biasanya pasukan Napoleon berhasil, tetapi Angkatan Laut Inggris di bawah pimpinan Lord Nelson dengan mantap mengobrak-abrik armada Perancis, dan di tahun 1799 Napoleon meninggalkan pasukannya di Mesir dan pulang ke Perancis.
Begitu sampai di Perancis, Napoleon Bonaparte yang jeli itu dapat berkesimpulan bahwa rakyat Perancis lebih terkenang dengan kemenangan-kemenangannya di Itali daripada kegagalan ekspedisi Perancis ke Mesir.
Berpegang pada fakta ini, hanya sebulan sesudah Napoleon Bonaparte menginjak bumi Perancis, Napoleon ambil bab dalam perebutan kekuasaan bersama Albe Sieyes dan lain-lainnya.
Kup ini melahirkan sebuah pemerintah gres yang disebut “Consulate” dan Napoleon menjadi Konsul pertama. Kendati konstitusi sudah disusun dengan cermat dan diterima lewat persetujuan plebisit rakyat, ini hanya kedok belaka untuk menutupi kediktatoran militer Napoleon yang dengan secepatnya mampu menyikut dan melumpuhkan lawan-lawannya.
Napoleon Menjadi Kaisar Perancis
Naiknya Napoleon ke tahta kekuasaan sebagai kaisar perancis betul-betul mengagumkan. Tepatnya di bulan Agustus 1793, sebelum peperangan Toulon, Napoleon sama sekali tidak dikenal orang.
Napoleon Bonaparte tak lebih dari seorang perwira rendah berumur dua puluh empat tahun dan bukan sepenuhnya orang Perancis. Tetapi, kurang dari enam tahun kemudian masih dalam usia tiga puluh tahun– sudah bermetamorfosis jadi penguasa Perancis yang tak mampu disangkal lagi, posisi yang digenggamnya selama lebih dari empat belas tahun.
Perancis Dibawah Kekuasaan Napoleon
Dalam Biografi Napoleon Bonaparte dimengerti bahwa di masa tahun-tahun kekuasaannya, Napoleon melakukan perombakan besar-besaran dalam sistem administrasi pemerintahan serta hukum Perancis.
Misalnya, dia merombak struktur keuangan dan kehakiman, ia mendirikan Bank Perancis dan Universitas Perancis, serta menyentralisir administrasi.
Meskipun tiap perubahan ini punya makna penting, dan dalam beberapa hal punya daya efek jangka usang utamanya untuk Perancis, tidaklah punya dampak yang berarti buat negeri lain.
Tetapi salah satu perombakan yang dikerjakan oleh Napoleon Bonaparte punya daya dampak yang melebihi batas negeri Perancis sendiri. Yaitu, penyusunan apa yang termasyhur dengan sebutan Code Napoleon. Dalam banyak hal, code ini mencerminkan ide-inspirasi Revolusi Perancis.
Misalnya, di bawah code ini tidak ada hak-hak istimewa berdasar kelahiran dan asal-permintaan, siapa saja sama derajat di mata hukum.
Berbarengan dengan itu code tersebut cukup mendekati aturan-aturan lama dan etika kebiasaan Perancis sehingga diterima oleh rakyat Perancis dan sistem pengadilannya.
Secara lazim, code itu moderat, teratur rapi dan ditulis dengan ringkas, terperinci, serta mampu diterima, komplemen pula mudah difahami.
Akibatnya, code ini tidak hanya berlaku di Perancis (aturan perdata Perancis yang berlaku kini nyaris seperti dengan Code Napoleon itu) namun juga diterima pula di negeri-negeri lain dengan perubahan-pergeseran yang diubahsuaikan dengan keperluan lokal.
Langkah Politik Napoleon Bonaparte selalu menumbuhkan keyakinan bahwa dialah seorang yang membela Revolusi Perancis. Tetapi, di tahun 1804 beliau sendiri pula yang memperoklamirkan diri sebagaiKaisar Perancis. Tambahan lagi, dia mengangkat tiga saudaranya keatas tahta kerajaan di beberapa negara Eropa.
Langkah ini tidak bisa tidak menumbuhkan rasa tidak bahagia pada sebagian orang-orang Republik Perancis yang menganggap tingkah itu sepenuhnya merupakan pengkhianatan terhadap pandangan baru-wangsit dan tujuan Revolusi Perancis. Tetapi, kesusahan utama yang dihadapi Napoleon yakni pertempuran dengan negara-negara gila.
Di tahun 1802, di Amiens, Napoleon menandatangani perjanjian damai dengan Inggris. Ini memberi angin lega kepada Perancis yang dalam tempo sepuluh tahun terus-menerus berada dalam situasi perang.
Berperang Dengan Inggris
Tetapi, di tahun berikutnya perjanjian tenang itu putus dan pertempuran usang dengan Inggris dan sekutunya pun mulai lagi. Walaupun pasukan Napoleon beberapa kali memenangkan peperangan di daratan, Inggris tidak bisa dikalahkan jika saja armada lautnya tak terlumpuhkan.
Malangnya untuk Napoleon, dalam peperangan yang musykil di Trafalgar tahun 1805, armada bahari Inggris merebut kemenangan besar. Karena itu, pengawasan dan kesaktian Inggris di lautan tidaklah perlu diragukan lagi.
Meskipun kemenangan besar Napoleon (di Austerlitz melawan Austria dan Rusia) terjadi enam ahad setelah Trafalgar, hal ini sama sekali tidak mampu meniadakan kepahitan kekalahan di sektor armada maritim.
Dalam Biografi Napoleon Bonaparte dikenali bahwa di tahun 1808 Napoleon menciptakan kesalahan besar melibatkan Perancis ke dalam peperangan yang panjang dan tak menentu. Ujung pangkalnya di Semenanjung Iberia, tempat serdadu Perancis tertancap tak bergerak selama beberapa tahun.
Tetapi, kekeliruan terbesar Napoleon adalah serangannya terhadap Rusia. Di tahun 1807 Napoleon bertemu paras dengan Czar, dan dalam kontrakTilsit mereka bersepakat menggalang persahabatan baka. Tetapi, persepakatan dan persekutuan itu lambat laun rusak, dan di tahun 1812 bulan Juni Napoleon memimpin prajurit raksasa menginjak-injak bumi Rusia.
Hasil dari perbuatan ini sudah sama diketahui. Tentara Rusia biasanya mengelak dari peperangan pribadi berhadapan dengan prajurit Napoleon, alasannya itu Napoleon dapat maju dengan cepatnya. Di bulan September Napoleon menduduki Moskow. Tetapi, orang Rusia membumihanguskan kota itu dan sebagian besar rata dengan tanah.
Sesudah menunggu lima ahad di Moskow (dengan impian tidak berguna Rusia akan memberikan perdamaian), Napoleon alhasil memutuskan mundur, tetapi keputusan ini telah telat.
Gabungan antara pukulan prajurit Rusia dan animo dingin yang kejam, tak memadainya suplai pasukan Perancis menyebabkan gerakan mundur itu menjadi gerakan mundur yang morat-marit. Kurang dari sepuluh persen tentara raksasa Perancis mampu keluar dari bumi Rusia hidup-hidup.
Runtuhnya Kekuasaan Napoleon Bonaparte
Negara-negara Eropa lain, seperti Austria dan Prusia, sadar benar mereka punya peluang baik menghajar Perancis. Mereka menggabungkan semua kekuatan menghadapi Napoleon.
Dan pada dikala pertempuran di Leipzig bulan Oktober 1813, Napoleon kembali mendapat pukulan pahit sampai sempoyongan. Tahun selanjutnya ia berhenti dan dibuang ke Pulau Elba, suatu pulau kecil di lepas pantai Itali.
Di tahun 1815 ia melarikan diri dari Pulau Elba, kembali ke Perancis, disambut baik dan kembali berkuasa. Kekuatan-kekuatan Eropa secepatnya memaklumkan perang dan seratus hari sesudah duduknya lagi dia di tahta kekuasaan,
Kekalahan Napoleon Bonaparte
Napoleon mengalami kekalahan yang mematikan di Waterloo. Sesudah Waterloo, Napoleon dipenjara oleh orang Inggris di St. Helena, sebuah pulau kecil di selatan Samudera Atlantik. Di sinilah ia menghembuskan nafasnya yang terakhir tahun 1821 akhir serangan kanker.
Sosok Napoleon Bonaparte
Karier militer Napoleon menghidangkan paradoks yang menawan. Kegeniusan gerakan taktiknya amat memukau, dan jikalau diukur dari segi itu semata, bisa jadi ia mampu dianggap seorang jendral paling besar sepanjang jaman.
Tetapi di bidang strategi dasar beliau merosot akibat membuatkekeliruan-kekeliruan besar, seperti contohnya penyerbuan ke Mesir dan Rusia. Kesalahan strateginya begitu bego sehingga Napoleon tak patut dijuluki pemimpin militer kelas wahid.
Apakah pikiran kedua ini tidak adil? Saya kira tidak. Sesungguhnya, ukuran kebesaran seorang jendral terletak pada kemampuannya menghindardari berbuat kesalahan-kesalahan yang menuntun kearah kehancuran.
Hal semacam itu tak terjadi pada diri Alexander Agung, Jengis Khan dan Tamerlane yang tentaranya tak pernah terkalahkan. Berhubung Napoleon pada alhasil mampu dikalahkan di tahun 1815, Perancis mempunyai daerah lebih kecil dibandingkan dengan yang pernah dipunyainya di tahun 1879, dikala pecahnya Revolusi.
Napoleon pastinya seorang “egomaniac” dan sering dianggap semodel dengan Hitler. Tetapi, ada perbedaan yang ruwet diantara keduanya. Jika Hitler bertindak sebagian terbesarnya atas dorongan ideologi yang tersembunyi.
Napoleon semata-mata terdorong oleh ambisi yang oportunistis dan beliau tidak memiliki selera melakukan penjagalan besar dan gila-gilaan. Dalam masa pemerintahan Napoleon, tidak terdapat semacam kamp fokus mirip yang dipunyai Hitler.
Teramat masyhurnya nama Napoleon amat gampang menjebak orang menilai dia itu berpengaruh besar secara berlebih-lebihan.
Masa efek jangka pendeknya memang besar, mungkin lebih besar dari Alexander Yang Agung meskipun tidak sebesar Hitler. Dengan ukuran apa pun, perbuatan pengrusakan Napoleon lebih minim ketimbang apa yang diperbuat Hitler.
Dalam kaitan imbas jangka panjang, tampaknya Napoleon lebih penting daripada Hitler, meski lebih kurang penting dibanding Alexander Yang Agung. Napoleon melakukan perubahan luas dalam tata administrasi Perancis, tetapi penduduk Perancis cuma satu per tujuh puluh masyarakatdunia.
Dalam tiap peristiwa, pergeseran administratif macam itu mesti ditinjau dari sudut perspektif yang sewajarnya. Pengaruhnya kepada orang Perancis jauh lebih sedikit dibandingkan dengan pergantian-pergeseran sejumlah perkembangan teknologi dalam abad dua kala akhir-akhir ini.
Banyak orang bilang, abad Napoleon menyediakan peluang bagi perubahan-pergantian bagi terkonsolidasinya dan kian mapannya kaum borjuais Perancis.
Di tahun 1815, tatkala monarki Perancis balasannya tersusun kembali, pergantian-pergantian ini ditopang dan dilindungi begitu baiknya sehingga kemungkinan mampu kembalinya acuan-pola sosial orde usang suatu hal yang sepenuhnya mustahil. Tetapi, pergantian terpenting bahwasanya terjadi dan tersusun sebelum Napoleon.
Pada tahun 1799 dikala Napoleon memegang kontrol pemerintahan mungkin setiap jalan ke arah kembalinya ke abad status quo sudah terlambat. Tetapi, lepas dari ambisi Napoleon sendiri yang keraja-rajaan, dia memang pegang peranan penting menyebarnya ide revolusi ke seluruh Eropa.
Napoleon juga membawa akibat timbulnya imbas-dampak luas dan besar dalam revolusi Amerika Latin. Penyerbuannya ke Spanyol melemahkan pemerintahan Spanyol sehingga cengkraman kolonialnya di daerah-daerah jajahannya juga dengan sendirinya melonggar dan tidak efektif.
Dalam suasana de facto otonomi inilah gerakan-gerakan kemerdekaan Amerika Latin mulai meletus. Napoleon di peperangan Waterloo.
Dari semua langkah tindakan Napoleon, yang terpenting dan paling punya imbas berjangka panjang justru yang berada di luar rencananya dan tidak ada sangkut pautnya dengan rencana Napoleon sendiri.
Di tahun 1803, Napoleon menjual tempat luas terhadap Amerika Serikat. Dia tahu, milik Perancis di Amerika Utara sulit dilindungi menghadapi serangan-serangan Inggris.
Selain itu, dia juga perlu duit, pemasaran tanah Louisiana itu mungkin merupakan jual-beli tanah secara damai yang terbesar dalam sejarah sekaligus mengganti Amerika Serikat menjadi sebuah negara yang berukuran benua.
Sukar dibayangkan apa bentuknya Amerika Serikat tanpa Louisiana ini. Pasti akan ialah negeri yang samasekali berlawanan dengan apa yang kita kenal sekarang. Dan pula patut disangsikan Amerika Serikat bisa menjadi negeri berpengaruh tanpa jual-beli Louisiana ini.
Napoleon, tentu saja, bukanlah satu-satunya orang yang berperanan dan bertanggung jawab atas pemasaran ini. Pemerintah Amerika jelas pegang peranan pula. Tetapi, penawaran Perancis memasarkan Louisiana diputuskan dalam perundingan oleh satu orang. Dan orang itu Napoleon Bonaparte.