TintaTeras

Biografi Megawati Soekarnoputri, Kisah Perjalanan Putri Proklamator Indonesia

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Megawati Soekarnoputri ialah salah satu tokoh di Indonesia dan juga anak kedua dari Presiden Pertama Indonesia Ir. Soekarno. Megawati dikenal sebagai Presiden Indonesia ke 5 mengambil alih KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur selaku Presiden. Saat ini, Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), salah satu partai terbesar di Indonesia.

Biodata Megawati Soekarnoputri

Nama Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri
Lahir Yogyakarta, 23 Januari 1947
Orang Tua Ir. Soekarno (ayah), Fatmawati (ibu)
Suami Surindro Supjarso, Taufiq Kiemas
Anak Puan Maharani, Muhammad Prananda Prabowo, Mohammad Rizki Pramata
Pekerjaan Mantan Presiden Indonesia ke 5, Ketua Umum Partai PDI Perjuangan

Biografi Megawati Soekarnoputri

Biografi Megawati

Bernama Lengkap Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri atau dekat di sapa Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947.

Mengenai profil dan biografinya, Megawati yakni putri sulung atau anak kedua dari Presiden RI pertama yang juga proklamator, Ir. Soekarno. Ibunya Fatmawati Soekarno.

Masa Kecil

Kehidupan periode kecil Megawati dilewatkan di Istana Negara. Sejak era kanak-kanak, Megawati telah lincah dan suka main bola bareng saudaranya Guntur.

Sebagai anak gadis, Megawati memiliki kegemaran menari dan sering ditunjukkan di hadapan tamu-tamu negara yang berkunjung ke Istana.

Pendidikan Megawati Soekarnoputri

Wanita berjulukan lengkap Dyah Permata Megawati Soekarnoputri ini mengawali pendidikannya, dari SD hingga Sekolah Menengan Atas di Perguruan Cikini, Jakarta.

Sementara, dia pernah mencar ilmu di dua Universitas, ialah Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Bandung dari 1965 hingga 1967 namun tidak menyelesaikannya. Megawati juga menuntut ilmu di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tetapi tidak menyelesaikan kuliahnya.

Dalam biografi Megawati Soekarnoputri diketahui bahwa Megawati pada mulanya menikah dengan pilot Lettu Penerbang TNI AU bernama Surindro Supjarso dan dikaruniai dua anak lelaki bernama Mohammad Prananda dan Mohammad Rizki Pratama.

Pada suatu peran militer, tahun 1970, di kawasan Indonesia Timur, pilot Surindro bersama pesawat militernya hilang dalam peran. Percarian ketika itu dilaksanakan namun tidak membuahkan hasil sampai kesannya Surindro Supjarso dinyatakan meninggal dunia.

Derita tiada tara dialami oleh Megawati Soekarnoputri ketika itu sementara anaknya masih kecil dan bayi. Namun, derita itu tidak berkepanjangan dia alami, tiga tahun kemudian Mega menikah dengan pria bernama Taufik Kiemas, asal Ogan Komiring Ulu, Palembang. Kehidupan keluarganya bertambah bahagia, dengan dikaruniai seorang putri Puan Maharani.

Terjun Ke Dunia Politik

Kendati lahir dari keluarga politisi jempolan, Mbak Mega panggilan bersahabat para pendukungnya tidak terbilang cakap dalam dunia politik. Bahkan, Megawati sempat dipandang sebelah mata oleh sahabat dan musuh politiknya.

Beliau bahkan dianggap selaku pendatang baru dalam kancah politik, yakni gres pada tahun 1987. Saat itu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menempatkannya selaku salah seorang calon legislatif dari kawasan pemilihan Jawa Tengah, untuk mendongkrak suara.

Masuknya Megawati ke kancah politik, bermakna ia telah mengingkari akad keluarganya untuk tidak menggeluti ke dunia politik. Trauma politik keluarga itu ditabraknya. Megawati tampil menjadi primadona dalam kampanye PDI, walau termasuk tidak banyak bicara.

Ternyata memang berhasil. Suara untuk PDI naik. Dan dia pun terpilih menjadi anggota DPR/MPR. Pada tahun itu pula Megawati terpilih sebagai Ketua DPC PDI Jakarta Pusat.

Tetapi, kehadiran Mega di gedung DPR/MPR sepertinya tidak terasa. Tampaknya, Megawati tahu bahwa ia masih di bawah tekanan. Selain memang sifatnya pendiam, belaiu pun memilih untuk tidak menonjol mengingat kondisi politik dikala itu.

Terpilih Menjadi Ketua Umum Partai PDI

Maka belaiu memilih lebih banyak melakukan lobi-lobi politik di luar gedung wakil rakyat tersebut. Lobi politiknya, yang silent operation, itu secara langsung atau tidak pribadi, sudah memunculkan terbitnya bintang Mega dalam dunia politik.

Pada tahun 1993 ia terpilih menjadi Ketua Umum DPP PDI. Hal ini sungguh mengejutkan pemerintah pada saat itu. Proses naiknya Mega ini merupakan dongeng menawan pula. Ketika itu, Konggres PDI di Medan selsai tanpa menciptakan keputusan apa-apa.

Pemerintah mendukung Budi Hardjono menggantikan Soerjadi. Lantas, dilanjutkan dengan mengadakan Kongres Luar Biasa di Surabaya.

Pada kongres ini, nama Mega timbul dan secara telak mengungguli Budi Hardjono, kandidat yang disokong oleh pemerintah itu.

Mega terpilih selaku Ketua Umum PDI. Kemudian status Mega sebagai Ketua Umum PDI dikuatkan lagi oleh Musyawarah Nasional PDI di Jakarta.

Namun pemerintah menolak dan menganggapnya tidak sah. Karena itu, dalam perjalanan selanjutnya, pemerintah mendukung kekuatan mendongkel Mega sebagai Ketua Umum PDI.

Fatimah Ahmad cs, atas pinjaman pemerintah, mengadakan Kongres PDI di Medan pada tahun 1996, untuk mengoptimalkan kembali Soerjadi. Tetapi Mega tidak gampang ditaklukkan.

Karena Mega dengan tegas menyatakan tidak mengakui Kongres Medan. Mega teguh menyatakan dirinya sebagai Ketua Umum PDI yang sah. Kantor DPP PDI di Jalan Diponegoro, selaku simbol eksistensi DPP yang sah, dikuasai oleh pihak Mega.

Peristiwa Kudatuli (27 Juli) 

Para pendukung Mega tidak inginsurut satu langkah pun. Mereka tetap berupaya menjaga kantor itu. Soerjadi yang disokong pemerintah Orde Baru Soeharto pun memberi bahaya akan merebut secara paksa kantor DPP PDI itu.

Ancaman itu lalu menjadi kenyataan. Pagi, tanggal 27 Juli 1996 kalangan Soerjadi sungguh-sungguh merebut kantor DPP PDI dari pendukung Mega. Pengambilalihan secara paksa berbuntut kerusuhan di kantor tersebut.

Akibatnya berdasarkan komnas HAM sekitar 5 orang meninggal dunia, ratusan orang terluka dan ditahan balasan peristiwa kerusuhan tersebut. Peristiwa itu kemudian di kenal dengan Peristiwa Kudatuli atau Peristiwa 27 Juli.

Namun, hal itu tidak menyurutkan langkah Mega. Malah, ia makin memantap langkah mengibarkan perlawanan. Tekanan politik yang amat telanjang kepada Mega itu, menundang empati dan simpati dari masyarakat luas.

Mega terus berjuang. PDI pun menjadi dua. Yakni, PDI pimpinan Megawati dan PDI pimpinan Soerjadi. Massa PDI lebih berpihak dan mengakui Mega. Tetapi, pemerintah mengakui Soerjadi selaku Ketua Umum PDI yang sah. Akibatnya, PDI pimpinan Mega tidak mampu ikut Pemilu 1997.

Setelah rezim Orde Baru tumbang, PDI Mega berubah nama menjadi PDI Perjuangan. Partai politik berlambang banteng gemuk dan bermulut putih itu sukses mengungguli Pemilu 1999 dengan meraih lebih tiga puluh persen suara.

Menjadi Wapres Indonesia

Kemenangan PDIP itu menempatkan Mega pada posisi paling layak menjadi presiden dibanding kader partai yang lain. Tetapi ternyata pada Sidang Umum MPR RI tahun 1999, Megawati kalah dari KH Abdurrahman Wahid yang terpilih sebagai Presiden Indonesia ke 4. Megawati Soekarnoputri abad itu hasilnya menjabat sebagai wakil presiden Indonesia.

Terpilih Menjadi Presiden RI

Tetapi, posisi kedua tersebut rupanya suatu tahapan untuk lalu pada waktunya memantapkan Mega pada posisi sebagai orang nomor satu di negeri ini.

Sebab kurang dari dua tahun, tepatnya tanggal 23 Juli 2001 anggota MPR secara aklamasi menempatkan Megawati duduk selaku Presiden RI ke-5 menggantikan KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur.

Megawati menjadi presiden sampai 20 Oktober 2003. Setelah habis kala jabatannya, Megawati kembali mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan presiden langsung tahun 2004.

Namun, beliau gagal untuk kembali menjadi presiden sehabis kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono yang kesudahannya menjadi Presiden RI ke-6. Saat ini Megawati Soekarnoputri menjabat selaku Ketua Umum partai PDI Perjuangan.

Artikel Menarik Lainnya:

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu

August 27, 2024
2 min 37 sec read
Cara Mengetik Menggunakan Suara

Cara Mengetik Menggunakan Suara

April 5, 2024
2 min 7 sec read
Biografi Rihanna

Biografi Rihanna

September 4, 2011
4 min 26 sec read