TintaTeras

Biografi Maria Agnesi, Perintis Kalkulus Integral Dan Diferensnial

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Profil dan biografi Maria Agnesi. Wanita asal Italia ini dikenal selaku ilmuwan yang luar biasa. Ia menawarkan bantuan yang sungguh besar di bidang matematika dan filsafat. Ia menulis buku pertama wacana kalkulus integral dan diferensial.

Karena kecerdasannya, beliau diangkat sebagai professor di Universitas Bologna, Italia. Dia bukan cuma seorang jenius dalam matematika namun beliau juga terbukti selaku wanita yang sangat bagus dan religius.

Biografi Maria Agnesi

Maria Gaetana Agnesi lahir pada tanggal 16 Mei 1718 di Milan, Italia. Ia lahir dari suatu keluarga kaya. Ayahnya, Pietro Agnesi melakukan pekerjaan sebagai profesor matematika di Universitas Bologna.

Pietro Agnesi sungguh ambisius dan ingin mengangkat keluarganya ke jajaran aristokrat Milan. Untuk mencapainya, beliau menikahi seorang perempuan darah biru bernama Anna Fortunata Brivio.

Anak Ajaib

Ketika ibunya meninggal, Maria menentukan tinggal di rumah untuk mengelola rumah. Maria memperlihatkan gejala kecerdasan yang luar biasa semenjak awal kehidupan dan ia dikenal sebagai anak ajaib.

Maria Agnesi tahu bagaimana mengatakan bahasa Italia dan Prancis bahkan sebelum dia berusia 6 tahun. Pada dikala Maria muda berusia 11 tahun, dia sudah ia fasih tidak hanya dalam bahasa Italia dan Prancis namun ia juga mampu mengatakan bahasa Latin, Jerman, Yunani, Ibrani, dan Spanyol.

Maria disebut sebagai “Tujuh Lidah Orator”. Dia yaitu anak yang pintar yang menolong mendidik adik laki-lakinya. Ketika beliau berusia 9 tahun, beliau membuat kagum beberapa cendekiawan paling ternama di zaman mereka dengan menulis pidato dalam bahasa Latin yang berjalan selama satu jam.

Dia berbicara tentang hak wanita untuk menerima pendidikan. Pada dikala Maria mencapai usia 12 tahun, Maria terserang penyakit yang tidak dapat diidentifikasi siapa pun.

Namun, dokter mendiagnosis bahwa beliau berguru dan membaca yang berlebihan selaku penyebabnya. Sehingga ia dianjurkan juga lebih aktif menunggang kuda dan menari. Menari dan menunggang kuda tidak sukses, Maria masih menderita kejang-kejang sehingga ia diberitahu biar tidak mencar ilmu tidak berlebihan.

Setelah ibu Agnesi meninggal, ayahnya menikah lagi sebanyak dua kali. Maria kekmudian menjadi anak tertua dari 23 bersaudara, tergolong kerabat tiri. Selain berguru, dia pada dasarnya berkewajiban untuk mendidik kerabat-saudaranya.

Tugas inilah yang membuatnya tidak mampu melaksanakan apa yang sangat ingin dilakukannya yaitu masuk ke biara. Saat itu beliau telah sungguh religius. Faktanya, ia meminta ayahnya untuk mengirimnya ke biara tetapi ayahnya menolak.

Awal Menekuni Ilmu Matematika

Kebanyakan dewasa berusia 14 tahun terlalu sibuk melaksanakan banyak hal kecuali sekolah dan pekerjaan rumah. Tapi Agnesi ialah seorang anak ajaib sehingga tidak aneh jikalau ia sudah berguru geometri dan ilmu balistik.

Pikiran dan temuannya sangat mengesankan sehingga pada usia 15 tahun, ayahnya mengumpulkan sekelompok laki-laki paling terpelajar di Bologna agar mereka dapat mendengar apa yang beliau katakan.

Pertemuan ini direkam dan mampu didapatkan di Lettres sur l’Italie. Mereka juga tercatat dalam Propositiones Philosophicae yang ditulis oleh ayahnya. Karya Pietro Agnesi ini diterbitkan pada tahun 1738.

Dalam pertemuannya ini dia membahas dan mempertahankan sekitar 190 tesis ilmiah. Perlu dicatat bahwa walaupun beliau brilian, Agnesi sungguh pemalu dan tidak terlalu suka tampil atau diminta untuk berbicara di depan sebuah golongan.

Meskipun Agnesi dianggap cukup elok dan keluarganya dipandang sebagai salah satu yang terkaya di Bologna, Namun ia sepertinya tidak terpesona pada pernikahan.

Karya Maria Agnesi

Dikatakan oleh Dirk Jan Struik bahwa Agnesi yakni matematikawan perempuan pertama yang paling penting. Karya paling berharga dari Agnesi yaitu Instituzioni ad uso della gioventu italiana yang ia terbitkan di Milan pada tahun 1748.

Karya komprehensif itu terdiri dari dua jilid yang mana merupakan pengantar dalam mengerti karya matematikawan Euler dan didalamnya meliputi aljabar, analisis, kalkulus integral dan diferensial.

Pembahasannya lainnya perihal  kurva kubik menyebabkan beliau lalu dikenal sebagai “Penyihir Agnesi” sebab kesalahan dengan kata Italia “versiera” yang disalahartikan sebagai “versicra” (penyihir).

Professor Matematika Bologna

Paus Benediktus XIV menunjuk Agnesi selaku guru besar matematika di Universitas Bologna pada tahun 1750. Itu terjadi sehabis ayahnya jatuh sakit.

Agnesi lalu menuli yang berkonsentrasi pada Traite analytique des section coniques du marquis de l’Hopital. Itu yakni salah satu karyanya yang paling disanjung namun tidak dipublikasikan.

Ketika ayahnya meninggal pada tahun 1752, beliau melaksanakan tujuannya yang telah usang dia sukai ialah mengabdikan dirinya pada studi teologi.

Pada ketika yang serupa dia juga mengabdikan waktunya untuk membantu yang sakit. Salah satu pakar matematika terkenal ini, Maria Gaetana Agnesi meninggal pada 9 Januari 1799, dalam usia 80 tahun.

Artikel Menarik Lainnya: