Band L’Arc en Ciel didirikan oleh Tetsu pada Februari 1991. sekitar permulaan tahun 1991 dua orang anak muda bernama Tetsu dan Hiro membentuk suatu grup band. Tetsu berperan selaku bassis berikut vokal sementara Hiro selaku gitaris. Pada waktu itu Hyde masih menjadi gitaris di suatu band berjulukan Kiddies Bomb, yang lalu berganti nama menjadi Jerusalem’s Rod dan Hyde berganti posisi menjadi vokalis (walaupun pada saat itu dia sama sekali tidak kesengsem dengan perannya tersebut).
L’Arc en Ciel (ラルク アン シエル Raruku An Shieru, “Pelangi” dalam bahasa Prancis?) yakni nama grup band Jepang beraliran J-Rock. Band ini beranggotakan Hyde (vokal), Ken (gitar), Tetsu (bass), dan Yukihiro (drum). Pada sebuah hari Tetsu menyaksikan penampilan band tersebut untuk kali pertama. Ketika itu ia merasa percaya bahwa Hyde adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi vokal di grup musik-nya. Maka selama beberapa waktu dia terus mengikuti tampilan grup band tersebut, sampai pada kesudahannya ia memutuskan untuk mengajak Hyde dan rekannya di Jersarem’s Rod, Pero untuk bergabung dengannya.
Setelah berulang kali melakukan session, Hyde akibatnya memutuskan untuk meninggalkan grup band lamanya dan bergabung bareng grup musik Tetsu. Maka terbentuklah gugusan paling permulaan L’Arc en Ciel, yakni Tetsu (bass sekaligus pemimpin grup musik), Hyde (vokal), Hiro (gitar), dan Pero (drum). Nama L’Arc en Ciel sendiri diusulkan oleh Tetsu yang terinspirasi oleh sebuah film Perancis yang berjudul sama. L’Arc en Ciel diambil dari Bahasa Perancis yang memiliki arti PELANGI.
Penampilan live pertama mereka ialah pada tanggal 30 Mei 1991 di Nanba Rockets. Bahkan saat itu sang pemilik panggung berpikir bahwa L’Arc en Ciel akan menjadi sangat terkenal, dan hal itu terbukti bertahun-tahun lalu.
Pada bulan Juni 1992 tanpa argumentasi yang terperinci, Hiro mengundurkan diri tepat sebelum mereka akan memulai demo rekaman. Setelah berbagai macam persiapan yang telah mereka lakukan sebelumnya untuk rekaman, contohnya mereka telah menyewa studio dan lain sebagainya, tentu akan sungguh konyol jika mereka membatalkannya. Maka Tetsu kemudian membujuk Ken, sobat kala kecilnya untuk menolong dalam pembuatan demo. Ken menyanggupinya dan pada waktu itu dia mesti menghafal seluruh lagu yang akan dimasukkan ke dalam album dalam waktu yang cukup singkat, yaitu 5 hari, akan namun ia mampu melakukannya, dan proses rekamanpun hasilnya dapat final dalam 3 hari.
Akan namun timbul dilema gres, mereka mesti manggung, tetapi Ken pada ketika itu masih berstatus mahasiswa jurusan Arsitektur semester selesai di sebuah perguruan tinggi di Nagoya. Tentunya akan sukar melaksanakan dua kegiatan sekaligus, kuliah dan nge-band. Akhirnya hanya dalam tempo 3 hari saja Ken mengambil satu langkah berani dengan menetapkan untuk meninggalkan bangku kuliahnya dan bergabung dengan L’Arc en Ciel (meskipun pada saat itu dia tidak begitu percaya akan abad depannya di musik). Keputusannya itu pastinya ditentang habis oleh orang tuanya yang menginginkan ia menjadi seorang sarjana. Akibatnya dia diusir dari rumah dan tidak pernah bertegur sapa lagi dengan orang tuanya.
Pada tanggal 1 Oktober 1992, mereka merekam Voice untuk album Omnibus CD bertajuk “Gimmick”. Beberapa minggu kemudian, tepatnya tanggal 25 November 1992 mereka merilis single pertamanya yang berjudul Flood of Tears (c/w Yasuoka) sehingga kegiatan panggung mereka bertambah padat dan penggemar pun mulai bertambah. Tanggal 30 Desember 1992 lagi-lagi L’Arc en Ciel mesti kehilangan salah satu anggotanya. Pero mengundurkan diri tepat setelah penampilan live mereka di Osaka Music Hall. Maka kemudian Tetsu mulai mencari drummer pengganti, beliau lebih memilih untuk mencarinya di Tokyo, toh pada ketika itu beliau pikir pada akibatnya mereka akan merantau ke Tokyo.
Pada sebuah hari dia menyaksikan tampilan Sakura yang langsung menarik perhatiannya. Kemudian Tetsu menjajal mengajaknya bergabung bareng L’Arc en Ciel dengan cara mengantarkan demo tape kepada Sakura. Lantas Sakura pun pergi ke Osaka untuk melakukan jam session bareng mereka. Dan sehabis itu beliau secara resmi bergabung dengan L’Arc en Ciel pada 16 Januari 1993.
L’Arc en Ciel |
ada tanggal 10 April 1993, album pertama mereka selaku grup band indies, yang bertajuk DUNE dirilis dan menjangkau keberhasilan. Album tersebut sukses meraih posisi puncak di Oricon Indies Chart (Tangga Lagu Terpopuler di Jepang) pada bulan Mei, dan hanya dalam tempo 3 bulan sukses terjual sebanyak 20.000 keping CD. Hal tersebut membukakan peluang bagi mereka untuk tampil di dalam konser grup musik-grup musik indies “Karei naru masho” yang diadakan di Shibuya Kokaido, yang dikala itu disaksikan oleh sekitar 2000 penonton. Maka popularitas L’Arc en Ciel mulai berkembang tidak hanya di Osaka, tetapi sudah mulai merambah ke Tokyo. Dan pada bulan September 1993 mereka pindah ke Tokyo untuk memajukan karier mereka (walaupun Hyde tidak terlalu menyukai gagasan pindah ke Ibukota Jepang tersebut).
Video single mereka Nemuri Ni Yosete dirilis pada tanggal 1 Juli 1994, menyusul dua ahad kemudian, yakni pada tanggal 14 Juli 1994 album kedua mereka TIERRA yang ialah album pertama mereka yang berlabel major. Sekaligus juga menjadi hari pertama tur Sense of Time. Pada tanggal 9 September di tahun yang serupa, mereka melawat ke Maroko dalam rangka pengerjaan video Siesta film of dream , yang ialah kali pertama bagi mereka bekerja di luar Jepang, tentunya menjadi pengalaman yang sungguh menyenangkan bagi mereka. Film tersebut dirilis pada tamat tahun tersebut.
Pada tanggal 21 Oktober 1994, single pertama mereka dengan Sony dirilis, dengan judul Blurry Eyes. Lagu ini dijadikan lagu tema untuk salah satu buatan serial animasi Jepang yang berjudul D.N.A^2. Kemudian pada tanggal 1 Desember di tahun tersebut Fans Klub Resmi L’Arc en Ciel, “CIEL” didirikan. Lalu pada awal tahun 1995, mereka mengadakan tur khusus bagi para anggota fans klub yang diberi judul Ciel/winter ‘95.
Tanggal 21 Mei 1995 merupakan tanggal di mana single video berjudul and She Said dirilis dan ialah hari pertama dari rangkaian tur di 19 kota di Jepang yang bertajuk In Club ‘95. Dan pada 6 Juli, single kedua mereka yang berjudul Vivid Colors dirilis. Lagu tersebut menjadi lagu ending Guru Guru 99, dan side B dari lagu tersebut, Brilliant Years dijadikan lagu ending untuk program “Shin dora” di Nippon-TV (NTV).
Album ketiga mereka, HEAVENLY dirilis pada tanggal 1 September 1995. Pertama kalinya album mereka masuk ke Oricon Chart (major label band) pribadi di posisi ketiga. Dalam album ini tampaknya terjadi perubahan warna musik mereka dibandingkan dengan dua album sebelumnya (bisa dikatakan bahwa musikalitas mereka menjadi makin matang). Seperti yang diungkapkan Tetsu bahwa mereka menjajal sesuatu yang berlawanan dan baru dalam musik mereka.
Tanggal 12 Desember, album keempat mereka TRUE dirilis. Merupakan album tersukses mereka selama lima tahun terakhir karier mereka, karena pada minggu pertamanya album tersebut berhasil menjangkau posisi runner-up di Oricon Chart, dan pada minggu keenamnya berhasil menduduki posisi jawara. Album ini bertahan selama 9 ahad dalam daftar 10 besar di Oricon Chart. Tanggal 23 mereka mengawali tur mereka yang bertajuk Carnival of True menggelar 10 konser di banyak sekali penjuru Jepang, diawali di Osaka Jyo Hall.
Bulan April 1997 akan senantiasa tercatat dalam sejarah perjalanan karier L’Arc en Ciel selaku era-kala mimpi jelek. Bagaimana tidak, di tengah kegemilangan yang sukses diraih oleh mereka, Sakura, dengan terpaksa mesti meninggalkan rekan-rekannya di L’Arc en Ciel sesudah selama kurang lebih lima tahun gotong royong merintis kesuksesan di pentas musik Jepang utamanya. Ia mesti rela didepak dari posisinya sebagai drummer L’Arc en Ciel sesudah terkait dengan kasus kepemilikan serta penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang. Peristiwa tersebut berimbas pada peniadaan seluruh aktivitas Laruku seperti peluncuran single mereka The Fourth Avenue Cafe dan tur yang sudah dijadwalkan. Bahkan semua merchandise mereka ditarik dari pasaran!
Meskipun rekan-rekan Sakura di Laruku tidak menginginkannya pergi, namun atas keinginanperusahaan rekaman dan produser, ia sejak bulan April mundur dari Laruku. “Aku sungguh menyesal, aku telah melakukan hal yang sangat kurang pandai, dan tak patut untuk dimaafkan. Aku tidak berhak lagi untuk tetap berada di dalam band, semua ini salahku. Aku cuma bisa mendoakan yang terbaik bagi L’Arc en CIel, saya berharap biar mereka tetap berjuang dan biar makin berhasil di era mendatang”, itulah kata-kata perpisahan yang diucapkan oleh Sakura dikala dia meninggalkan Laruku. Yang paling terpukul dalam insiden ini ialah Hyde, alasannya di antara rekan-rekannya yang lain beliau dan Sakura merupakan sahabat yang paling akrab. Maka sejak kejadian tersebut, anggota Laruku tinggal tersisa tiga orang.
Setelah kepergian Sakura, Tetsu secepatnya mencari drummer pengganti. Suatu saat dia mendengar Yukihiro, eks-Zi:Kill dan Die in Cries yang keduanya sudah disbanded atau membubarkan diri. Tetsu kesengsem dengan permainan drumnya, maka berikutnya disusunlah rencana pendekatan oleh Tetsu. Menurut kabar yang beredar, Tetsu dan Yukihiro berkenalan lewat game Evangelion, di mana Tetsu meminta Yukihiro untuk mengajarinya permainan tersebut. Lantas Tetsu mengatakan dengan Yukihiro perihal insiden menyedihkan yang menimpa grup bandnya. Bak gayung bersambut, Yukihiro memberikan bantuannya kepada Tetsu untuk proses rekaman Niji. Akhirnya single ketujuh L’Arc en Ciel yang berjudul Niji—bahasa Jepang, yang memiliki arti yang serupa dengan L’Arc en Ciel, ialah Pelangi—dirilis pada tanggal 17 Oktober 1997.
L’Arc en Ciel timbul kembali secara resmi sejak tanggal 13 Desember 1997 dengan menggelar konser berjudul Reincarnation yang digelar di Tokyo Dome. Pada ketika itu Laruku terdiri dari tiga orang personil resmi, yaitu Hyde (vokal), Tetsu (bass), Ken (gitar) dan satu personil suplemen (additional player/supported player) di posisi drummer, adalah Yukihiro.
L’Arc en Ciel |
Baru pada tanggal 1 Januari 1998, Yukihiro secara ofisial bergabung dengan L’Arc en Ciel menggantikan Sakura yang telah resmi keluar dari Laruku sejak 4 November 1997. Meskipun demikian, masuknya Yukihiro ke L’Arc en Ciel membuat sebuah polemik di kalangan fans mereka, ada yang pro dengan kehadiran Yukihiro ada juga yang kontra. Memang cukup wajar seandainya masih banyak fans yang belum bisa mendapatkan kepergian Sakura, karena bagaimanapun juga Sakura sudah menjadi bab dari Laruku selama lima tahun yang bisa dikatakan tidak sebentar, bahkan beliau turut mewarnai musik L’Arc en Ciel dengan style drumnya.
A Piece of Reincarnation, menjadi salah satu bukti kebangkitan kembali L’Arc en Ciel di percaturan musik Jepang.” Setelah insiden yang mencoreng wajah L’Arc en Ciel pada tahun 1997 dan pergantian personil pada awal 1998 tidak mempunyai arti mereka kehilangan penggemarnya, hal itu dibuktikan dengan habisnya 56.000 lembar tiket konser Reincarnation dalam rentang waktu hanya 4 menit! Bahkan menginjak tahun 1998 karier mereka kian menanjak. Bisa dikatakan bahwa tahun 1998 ialah kurun keemasan Laruku, di mana pada tahun tersebut hampir semua single dan album yang mereka rilis berhasil meraih keberhasilan dan berbagai penghargaan. Mereka adalah artis paling sibuk pada ketika itu.
Diawali pada simpulan bulan Januari dengan meluncurkan single ke delapan mereka berjudul Winter Fall yang menjadi single pertama mereka yang mampu menduduki posisi jawara di Oricon Chart. Pada tanggal 25 Februari 1998 album kelima L’Arc en Ciel, HEART diluncurkan, hebatnya album ini selain bisa meraih posisi puncak Oricon Chart, angka penjualannya pun mencapai 1 juta kopi dalam ahad pertamanya! Tanggal 25 Maret, single ke sembilan Dive to Blue dirilis dan berhasil pula menapaki posisi pertama di Oricon Chart. Selanjutnya pada tanggal 22 April, video A Piece of Reincarnation diluncurkan dan lagi-lagi menjadi nomor satu di Oricon Chart selama dua minggu berturut-turut.
Tahun 2000 mereka awali dengan merilis double maxi single Neo Universe/finale pada tanggal 19 Januari, disusul lalu Stay Away. Tanggal 20 Juni, album ECTOMORPHED WORK dirilis. Album tersebut berisikan beberapa lagu L’Arc en Ciel sebelumnya yang telah di-remix oleh Yukihiro (sangat menawan!) dan album selanjutnya REAL pada tanggal 20 Agustus 2000.
Setelah vakum selama tiga tahun dengan spekulasi tentang kemungkinan bubarnya grup musik ini, L’Arc en Ciel mengejutkan fans mereka dengan mengumumkan suatu seri dari tujuh konser yang diberi judul Shibuya Seven Days, yang disertai dengan perilisan single gres mereka. Berada di peringkat atas tangga lagu dan dipakai sebagai lagu pembuka animasi Fullmetal Alchemist, READY STEADY GO dijual di bulan Februari 2004. Mengikuti perilisan single selanjutnya, L’Arc en Ciel lalu merilis album yang banyak ditunggu-tunggu, SMILE, pada tanggal 31 Maret.
Pada tanggal 1 Desember 2009, L’Arc-en-Ciel memberitahukan perilisan single terbaru bertajuk, “BLESS”, yang akan dirilis pada tanggal 27 Januari 2010. Lagu tersebut digunakan selaku lagu tema untuk siaran NHK 2010 Olimpiade Vancouver. Tidak ketinggalan, Tetsu mengumumkan bahwa dia berganti nama panggung menjadi “Tetsuya” dan merilis buku artis pertamanya , yang menempati peringkat nomor enam di antara Charts Talent Buku, sementara yang menampilkan gambar hidup permulaan dan wawancara dengan 30.000 abjad bassis.
Pada tanggal 1 Januari 2011, L’Arc-en-Ciel merayakan ulang tahun ke-20 dan Tahun Baru dengan program tengah malam “L’A Happy New Year!” di Makuhari Messe International Convention Complex. Pada tanggal 16 Februari 2011, mereka merilis album kompilasi selanjutnya bernama Twenity, yang terdiri dari tiga bab, Twenity 1991-1996, Twenity 1997-1999, dan Twenity 2000-2010, dan disertai oleh satu set kotak, BoxTwenity, pada 9 Maret 2011. Untuk lebih merayakan 20 tahun kebersamaan mereka , L’Arc en Ciel menyelenggarakan Konser 20th L’Anniversary di Stadion Ajinomoto di Tokyo pada 28-29 Mei, 2011, dengan setiap hari yang didedikasikan untuk satu setengah dari karir panjang mereka. Meskipun konser itu direncanakan sebelum Gempa Besar Jepang Timur, semua hasil dari konser akan disumbangkan untuk upaya tunjangan untuk tragedi itu. Pada selesai konser, diumumkan bahwa L’Arc en Ciel akan kembali dengan mengelar L’Anniversary Tour Jepang untuk 2011, serta World Tour untuk 2012 ,dan mengambarkan kembalinya mereka dari vakumnya.